potensi investasi provinsi kalimantan barat 2012

36
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012 Potensi Investasi 1 A. GAMBARAN WILAYAH A.1. Letak dan Batas Wilayah Propinsi Kalimantan Barat terletak bagian barat pulau Kalimantan atau di antara garis 2 o 08' Lintang Utara serta 3 0 05' Lintang Selatan serta di antara 108 o 0' Bujur Timur dan 114 o 10' Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:  Di sebelah Barat dengan Laut Natuna dan Selat Karimata  Di sebelah Timur dengan Kalimantan Timur  Di sebelah Utara dengan Sarawak (Malaysia)  Di sebelah Selatan dengan Laut Jawa dan Kalimantan Tengah Wilayah Propinsi Kalimantan Barat terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah laut dengan total luas wilayah mencapai 146.807 km 2 . A.2. Topografi Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah merupakan daratan berdataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53 persen dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau Jawa. Wilayah ini membentang lurus dari Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km dan

Upload: eka-pratama-kurniawan

Post on 16-Oct-2015

179 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KalBar

TRANSCRIPT

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 1

    A. GAMBARAN WILAYAH

    A.1. Letak dan Batas Wilayah

    Propinsi Kalimantan Barat terletak bagian barat pulau Kalimantan

    atau di antara garis 2o 08' Lintang Utara serta 30 05' Lintang Selatan

    serta di antara 108o 0' Bujur Timur dan 114o 10' Bujur Timur, dengan

    batas-batas wilayah sebagai berikut:

    Di sebelah Barat dengan Laut Natuna dan Selat Karimata

    Di sebelah Timur dengan Kalimantan Timur

    Di sebelah Utara dengan Sarawak (Malaysia)

    Di sebelah Selatan dengan Laut Jawa dan Kalimantan Tengah

    Wilayah Propinsi Kalimantan Barat terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah laut

    dengan total luas wilayah mencapai 146.807 km2.

    A.2. Topografi

    Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah merupakan daratan berdataran rendah

    dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53 persen dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau

    Jawa. Wilayah ini membentang lurus dari Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km dan

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 2

    sekitar 850 km dari Barat ke Timur. Dilihat dari besarnya wilayah, maka Kalimantan Barat

    termasuk Propinsi terbesar keempat setelah pertama Irian Jaya (421.891 km2), kedua Kalimantan

    Timur (202.440 km2), dan ketiga Kalimantan Tengah (152.600 km2).

    Dilihat dari luas menurut Kabupaten/kota, maka yang terbesar adalah Kabupaten Ketapang

    (35.809 km2 atau 24,39 persen) kemudian diikuti Kapuas Hulu (29.842 km2 atau 20.33 persen),

    dan Kabupaten Sintang (21.635 km atau 14,74 persen), sedangkan sisanya tersebar pada 9

    (sembilan) kabupaten/ kota lainnya.

    Secara umum, daratan Kalimantan Barat merupakan dataran rendah, dan mempunyai

    ratusan sungai yang aman bila dilayari, sedikit berbukit yang menghampar dari Barat ke Timur

    sepanjang Lembah Kapuas serta Laut Natuna/ Selat Karimata. Sebagian daerah daratan ini

    berawa-rawa bercampur gambut, dan hutan mangrove. Wilayah daratan ini diapit oleh dua

    jajaran pegunungan yaitu, Pegunungan Kalingkang/Kapuas Hulu di bagian Utara dan

    Pegunungan Schwaner di Selatan sepanjang perbatasan dengan Propinsi Kalimantan Tengah.

    A.3. Iklim dan Cuaca

    Propinsi Kalimantan Barat memiliki iklim tropika

    basah, curah hujan merata sepanjang tahun dengan

    puncak hujan terjadi pada bulan Januari dan Oktober,

    suhu udara rata-rata antara 26,0 - 27,0. Kelembaban rata-

    rata antara 80 - 90 %.

    A.4. Pembagian Wilayah

    Wilayah Propinsi Kalimantan Barat secara administratif terbagi dalam 12 kabupaten dan 2

    kota yaitu:

    Tabel A-1 Nama Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat

    No Nama Kabupaten/Kota Ibukota Luas (Km2)

    1 Kabupaten Sambas Sambas 6.394,70

    2 Kabupaten Bengkayang Bengkayang 5.397,30

    3 Kabupaten Landak Ngabang 9.909,10

    4 Kabupaten Pontianak Mempawah 1.276,90

    5 Kabupaten Sanggau Sanggau 12.857,70

    6 Kabupaten Ketapang Ketapang 31.240,74

    7 Kabupaten Sintang Sintang 21.635,00

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 3

    8 Kabupaten Kapuas Hulu Putussibau 29.842,00

    9 Kabupaten Sekadau Sekadau 5.444,30

    10 Kabupaten Melawi Nanga Pinoh 10.644,00

    11 Kabupaten Kayong Utara Sukadana 4.568,26

    12 Kabupaten Kubu Raya Sungai Raya 6.985,20

    13 Kota Pontianak - 107,80

    14 Kota Singkawang - 504,00

    Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat

    B. KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA

    B.1. Kependudukan

    Jumlah penduduk Propinsi Kalimantan Barat menurut data BPS Kalimantan Barat tahun 2011,

    tercatat sebesar 4.484.378 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki 2.292.406 jiwa dan 2.191.972 jiwa

    penduduk perempuan. Sebaran penduduk terkosentrasi di Kota Pontianak dengan tingkat

    kepadatan penduduknya sebesar 5.184 jiwa/km2.

    Tabel B-1 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk

    No Kabupaten/ Kota Jumlah Penduduk (orang)

    Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun (%)

    1990 2000 2010 1990-2000 2000-2010

    1 Kabupaten Sambas 761.375 454.126 496.120 0,35 0,90

    2 Kabupaten Bengkayang - 333.089 215.277 - 2,01

    3 Kabupaten Landak - 282.026 329.649 - 1,59

    4 Kabupaten Pontianak 776.546 631.546 234.021 - 1,42

    5 Kabupaten Sanggau 428.295 508.320 408.468 1,79 1,65

    6 Kabupaten Ketapang 326.377 426.285 427.460 2,80 2,15

    7 Kabupaten Sintang 159.423 460.594 364.759 2,08 1,62

    8 Kabupaten Kapuas Hulu - 182.589 222.160 1,41 2,00

    9 Kabupaten Sekadau - - 181.634 - 1,22

    10 Kabupaten Melawi - - 178.645 - 1,81

    11 Kabupaten Kayong Utara - - 95.594 - 1,94

    12 Kabupaten Kubu Raya - - 500.764 - 1,69

    13 Kota Pontianak 396.658 472.220 554.764 1,82 1,81

    14 Kota Singkawang - - 186.462 - 2,11

    15 Kalimantan Barat 3.228.073 3.750.795 4.395.983 1,56 1,66

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 4

    B.2. Struktur Angkatan Kerja

    Komposisi penduduk yang bekerja di Propinsi Kalimantan Barat, masih didominasi oleh

    pekerja yang berpendidikan rendah, yaitu sekitar 81,88 persen adalah tamat SLTP kebawah.

    Lapangan usaha yang paling dominan adalah sektor pertanian yaitu menyerap sekitar 63,87

    persen threaded total angkatan kerja yang bekerja.

    Tabel B-2 Struktur Angkatan Kerja Berdasar Tingkat Jenis Pendidikan, 2011

    Pendidikan Jenis Kelamin

    Jumlah Laki-laki Perempuan

    Jumlah 1.289.559 857.013 2.146.572

    SD 732.842 576.329 1.309.171

    SMTP 234.213 115.041 349.254

    SMTA Umum 204.833 86.481 291.314

    SMTA Kejuruan 61.994 31.725 93.719

    Diploma I/II/III/Akademi 20.803 25.877 46.680

    Universitas 34.874 21.560 56.434

    Sumber: BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011 diolah Pusdatinaker

    C. INFRASTRUKTUR

    C.1. Transportasi Darat

    Jalan sebagai salah satu sarana transportasi di Propinsi Kalimantan Barat merupakan salah

    satu infrastruktur yang penting dalam memperlancar kegiatan perekonomian daerah.

    Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat terus melakukan pembangunan jalan baru maupun

    pemeiliharaan jalan-jalan yang sudah ada. Luas wilayah yang dimiliki, membutuhkan investasi

    yang besar bagi penyediaan infrastruktur jalan.

    Tabel C-1 Panjang Jalan Menurut Status Pengawasan di Kalimantan Barat (Km)

    Tahun Negara Propinsi Kabupaten/Kota Jumlah

    2007 1.575 1.518 10.910 14.003

    2008 1.575 1.656 12.698 15.929

    2009 1.665 1.561 13.392 16.618

    2010 1.665 1.562 12.062 15.289

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 5

    Jalan merupakan prasarana untuk mempermudah

    mobilitas penduduk, dan perdagangan antar daerah

    oleh karena itu jalan mempunyai peran penting dalam

    menunjang kelancaran kegiatan ekonomi dan kegiatan

    lain secara umum. Disamping berikut adalah

    Pembangunan jalan dari Putussibau, ibukota

    Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, ke Nanga

    Badau yang berbatasan dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia.

    C.2. Transportasi Laut

    Tabel C-2 Arus Barang Masuk-Keluar Pelabuhan

    Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat

    Tabel C-3 Bongkar Muat Barang Menurut Pelabuhan dan Jenis Pelayaran 2010 (ton)

    Pelabuhan Naik Turun

    Sintete 18.853 10.638

    Ketapang 62.837 67.512

    Teluk Air - -

    Pontianak 118.829 112.992

    Jumlah

    2010

    2009

    2008

    2007

    200.519

    128.843

    135.153

    127.533

    191.142

    168.081

    170.659

    154.785

    Pelabuhan

    Luar negeri Dalam negeri

    Impor Ekspor Bongkar Muat

    Sintete - - 87.966 27.468

    Ketapang - 35.249 170.111 -

    Singkawang - - 35.619 12.701

    Pontianak 109.907 503.654 3.636.140 1.094.530

    Jumlah

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 6

    Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat

    Banyak jenis kendaraan pedalaman yang dikenal di Kalimantan Barat antara lain

    sampan/perahu, bandung, tongkang, dan beberapa jenis kendaraan lainnya baik bermesin

    maupun tidak. Akan tetapi jumlah kendaraan ini dari tahun ke tahun semakin berkurang. Ini

    sebagai dampak dibukanya jalan-jalan darat menuju ke pelosok-pelosok Kalimantan Barat,

    sehingga yang tadinya hanya dapat ditempuh melalui sungai sekarang dapat ditempuh melalui

    jalan darat.

    C.3. Transportasi Udara

    Bandara Supadio terletak di Kabupaten Kubu Raya,

    Kalimantan Barat. Ditempuh dari kota Pontianak dengan

    jarak sekitar 17 km. Bandara Supadio, awalnya dikenal

    dengan Lapangan Terbang Sei Durian yang

    diperuntukkan sebagai pangkalan TNI AU. Pada tahun

    1969 nama bandara ini diubah menjadi Pangkalan TNI AU

    Supadio, ditandai dengan berubahnya status menjadi

    Bandara tipe B dan memiliki 1 skuadron (18 pesawat tempur).

    (Bandar Udara Supadio, Kalimantan Barat)

    Tabel C-4 Arus Masuk dan Keluar Penumpang Menurut Pelabuhan Udara (2010)

    Bandar udara Pesawat Penumpang

    Berangkat Datang Berangkat Datang Transit

    Supadio

    Ketapang

    Sintang

    Nanga Pinoh

    Putussibau

    9.141

    2.091

    84

    25

    103

    9.157

    2.337

    84

    25

    103

    909.564

    67.768

    2.042

    118

    4.966

    903.342

    47.833

    1.904

    46

    5.170

    -

    13.406

    3

    -

    -

    Jumlah

    2010

    2009

    2008

    2007

    11.444

    11.120

    8.860

    11.057

    11.706

    11.119

    8.882

    11.057

    984.458

    848.919

    753.551

    751.277

    958.295

    838.210

    707.520

    755.814

    13.409

    23.865

    7.837

    5.421

    2010

    2009

    2008

    2007

    109.907

    84.926

    134.324

    99.179

    538.903

    205.359

    841.498

    388.697

    3.929.836

    2.542.364

    3.119.865

    2.421.743

    1.134.699

    842.872

    1.157.284

    943.947

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 7

    C.4. Perbankan

    Jumlah lembaga keuangan yang ada di propinsi Kalimantan Barat setiap tahun mengalami

    peningkatan seiring dengan peningkatan perkembangan perekonomian. Berikut adalah daftar

    Lembaga Keuangan:

    Tabel C-5 Jumlah Bank Di Propinsi Kalimantan Barat

    No Nama Bank Unit

    1 Bank Devisa 193

    2 Bank Non Devisa 71

    3 Bank Perkreditan Rakyat 18

    4 Bank Syariah 5

    5 Bank Pemerintah 135

    6 Bank Pemerintah Daerah 56

    7 Bank Swasta Nasional 70

    8 Bank Asing 3

    Sumber: bi.go.id

    C.5. Kelistrikan

    Produksi tenaga listrik terus meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan dan

    konsumen, menurut laporan PLN wilayah V pada tahun 2010 banyaknya tenaga listrik yang

    dihasilkan mengalami kenaikan sebesar 15,7%, dan diikuti dengan kenaikan beban puncak dari

    235.076 kWh meningkat menjadi 266.084 kWh kenaikan sebesar 13%.

    Tabel C-6 Kapasitas dan Produksi Listrik Menurut Lokasi Pembangkit (2010)

    Lokasi Kapasitas

    Terpasang (Kw)

    Kapasitas Mampu (Kw)

    Beban Puncak (Kw)

    Produksi (Kwh)

    [1] [2] [3] [4] [5]

    Sektor Kapuas *) 130.300 95.600 71.400 511.363.059

    Sintim Ngabang 4.100 2.550 984 3.869.075

    Sistem Singkawang *) 23.985 15.250 10.300 68.027.907

    Sistem Sambas *) 8.095 6.620 6.420 17.980.307

    Sistem Bengkayang 1.600 1.330 1.280 2.556.730

    Sistem Sanggau 6.370 5.283 4.520 16.664.014

    Sistem Sekadau 1.600 1.170 1.040 4.123.079

    Sistem Sintang *) 9.845 7.000 6.850 18.226.469

    Sistem Melawai 1.810 1.100 960 1.023.808

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 8

    Sumber: PT. PLN (Persero) Wilayah V Kalimantan Barat

    D. PEREKONOMIAN DAERAH

    D.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    PDRB Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku tahun 2010 mencapai Rp.60,48 trilyun

    dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertanian (25,00%), sektor perdagangan,

    hotel dan restoran (22,87%), dan sektor industri pengolahan (18,29%). Struktur ekonomi ini

    masih menempatkan sektor pertanian sebagai leading sector.

    Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 tumbuh sebesar 5,35% lebih tinggi dibandingkan

    dengan pertumbuhan tahun 2009 yang hanya sebesar 4,76%. Hal ini disebabkan beberapa

    sektor yang berkontribusi besar dalam membentuk PDRB Kalbar seperti sektor pertanian,

    sektor industri pengolahan, dan perdagangan-hotel, dan restoran serta pengangkutan dan

    komunikasi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2009

    meskipun pada sektor pertanian mengalami perlambatan. Sektor pertanian tahun 2010

    tumbuh 4,09% sedangkan tahun 2009 tumbuh 4,61%, sedangkan sektor industri pengolahan

    tahun 2010 tumbuh sebesar 1,99% sedangkan tahun 2009 sebesar 1,11%. Sementara itu, sektor

    jasa-jasa yang sebelumnya (tahun 2009) tumbuh 5,88% kini mengalami pertumbuhan sebesar

    6,08%, kemudian sektor pengangkutan dan komunikasi tahun 2009 tumbuh 9,04 %

    sedangkan pada tahun 2010 tumbuh 11,79%.

    Meningkatnya PDRB secara total tahun 2010 diikuti dengan meningkatnya PDRB per

    kapita. Pada tahun 2009 PDRB per kapita Kalbar mencapai Rp.12,44 juta, sedangkan tahun

    2010 menjadi Rp.13,75 juta atau mengalami kenaikan riil sebesar 10,49%.

    Berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku, kabupaten/kota yang memberi kontribusi

    terbesar terhadap perekonomian Kalimantan Barat tahun 2010 adalah Kota Pontianak dan

    Sistem Putussibau 2.850 1.350 720 1.080.472

    Sistem Ketapang *) 14.068 10.750 9.450 45.845.105

    Listrik Desa Tersebar 35.898 26.150 27.290 67.450.832

    PLTD SEWA 124.600 131.930 124.600 717.683.567

    Beli dari SESCO 400 400 270 2.340.465

    2010 365.521 306.483 266.084 1.478.234.889

    2009 335.802 264.946 235.076 1.277.996.813

    2008 377.758 276.824 248.376 1.234.652.205

    2007 293.553 223.366 209.518 1.131.037.855

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 9

    Kabupaten Kubu Raya. PDRB Kota Pontianak memberikan kontribusi sebesar Rp. 12,51 trilyun

    sedangkan Kabupaten Kubu Raya sebesar Rp. 8,80 trilyun. Berikutnya adalah Kabupaten

    Ketapang sebesar Rp. 5,91 trilyun, Kabupaten Sambas Rp. 5,90 trilyun serta Kabupaten

    Sintang sebesar Rp. 3,92 triyun.

    Tabel D-1 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Dengan Minyak dan

    Gas Bumi (Persen) 2009-2010, Propinsi Kalimantan Barat

    No Lapangan Usaha 2009 2010*)

    01 Pertanian 25,31 25,00

    02. Pertambangan dan Penggalian 1,71 1,76

    03. Industri Pengolahan 17,34 16,79

    04. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,43 0,43

    05. Bangunan/ Konstruksi 8,18 8,35

    06. Perdagangan, Hotel dan Restoran 21,07 21,22

    07. Pengangkutan dan Komunikasi 8,88 9,29

    08. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,56 5,55

    09. Jasa-jasa 11,53 11,61

    PDRB Dengan Minyak dan Gas Bumi 100,00 100,00

    Sumber : PDRB Kalimantan Barat Catatan: *) Angka Sementara

    Pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat tahun 2010 tertinggi pada

    Kabupaten Ketapang yaitu sebesar 7,51%, menyusul Kabupaten Kubu Raya sebesar 6,23%,

    Kabupaten Kayong Utara sebesar Rp. 5,92%.

    Kabupaten yang mengalami pertumbuhan terendah tahun 2010 adalah Kabupaten Pontianak

    yaitu 2,10%.

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 10

    Untuk PDRB Perkapita menurut Kabupaten/Kota tertinggi dicapai oleh Kota Pontianak

    yaitu sebesar Rp. 21.461.301,- menyusul Kabupaten Kubu Raya sebesar Rp. 17.566.983,-

    sedangkan PDRB Perkapita terendah berada pada Kabupaten Melawi yaitu sebesar Rp.

    5.358.664,-.

    D.2. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan

    Besaran inflasi di Propinsi Kalimantan Barat dapat digambarkan seperti di bawah ini.

    Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau merupakan penyumbang terbesar terhadap

    inflasi diikuti oleh bahan makanan dan umum.

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 11

    Tabel D-2 Inflasi dan Sumbangan Terhadap Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran

    Kota Pontianak, Tahun 2011

    D.3. Upah Minimum Regional

    Upah minimum merupakan upah Bulanan terendah yang terdiri dari Upah pokok dan

    Tunjangan Tetap. Perkembangan Upah mimimum Propinsi Kalimantan Barat selama 5 Tahun

    Terakhir adalah sebagai berikut:

    Tabel D-3 UMR Propinsi Kalimantan Barat

    No Tahun Upah Minimum Regional

    Propinsi Kalimantan Barat

    1 2008 645.000

    2 2009 705.000

    3 2010 741.000

    4 2011 802.500

    5 2012 900.000

    D.4. Perkembangan Ekspor

    Ekspor Propinsi Kalimantan Barat pada Bulan Desember 2011 mengalami penurunan sebesar

    36,49 % dibanding bulan November 2011 yaitu dari US$ 180,98 juta turun menjadi US$ 114,94 juta.

    Bulan Umum Bahan

    Makanan

    Makanan Jadi,

    Minuman, Rokok dan Tembakau

    Perumahan, Air, Listrik,

    Gas dan Bahan Bakar

    Sandang Kesehatan

    Pendidikan, Rekreasi

    dan Olahraga

    Transportasi, Komunikasi

    dan Jasa Keuangan

    [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]

    Januari 1.04 3.14 0.59 0.19 0.09 1.08 0.39 -0.11

    Februari 1.10 1.08 0.25 0.35 0.46 1.20 1.20 3.93

    Maret -0.71 -1.71 0.21 0.96 0.32 0.26 0.45 -3.59

    April 0.17 -1.29 0.44 0.02 0.59 0.25 -0.05 2.62

    Mei -0.58 -1.43 0.54 0.14 -0.87 0.06 -0.03 -1.86

    Juni 0.80 1.16 0.93 0.27 -0.01 0.17 0.01 1.64

    Juli 0.62 1.10 0.62 0.20 -0.19 0,,14 0.09 1.11

    Agustus 1.78 2.42 0.68 0.41 0.55 0.94 0.50 5.37

    September 0.88 0.88 1.03 0.23 1.87 0.27 -0.06 1.82

    Oktober -1.66 -2.20 0.51 0.66 -0.77 0.07 0.14 -8.10

    November 0.26 0.03 0.17 0.63 0.68 0.41 0.11 0.10

    Desember 1.15 2.28 0.29 0.78 -0.38 -0.15 0.18 2.23

    Tahun 2011 4.91 5.40 6.43 4.93 2.34 4.78 1.90 4.50

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 12

    Pada periode Januari-Desember 2011 ekspor mengalami peningkatan sebesar 102,57 % jika

    dibandingkan dengan periode Januari-Desember 2010.

    Komoditi ekspor Propinsi Kalimantan Barat didominasi Karet, dan barang dari karet (HS 40),

    Biji Kerak dan Abu Logam (HS26), Kayu dan barang dari kayu (HS 44), dan Lemak & Minyak

    Hewan/Nabati (HS15). Keempat golongan ini menyumbang sebesar 97,07 % dari total nilai

    ekspor.

    Negara Cina, Jepang dan Korea Selatan merupakan tiga negara tujuan ekspor Kalimantan

    Barat terbesar pada bulan Desember 2011, yaitu masing-masing sebesar US$ 49,62 juta, US$

    22,85 juta dan US$ 18,94 juta dengan kontribusi sebesar 79,53 %.

    Tujuan ekspor Kalimantan Barat pada bulan Desember 2011 masih didominasi negara Asia

    yaitu dengan kontribusi sebesar 85,78 %, sedangkan kontribusi nilai ekspor ke negara Argentina

    sebesar 2,55 %, Amerika Serikat sebesar 1,51 %, Hungaria sebesar 1,32 %, dan Brazil sebesar 1,20 %

    serta 7,65 % ke negara lainnya.

    Perkembangan Ekspor Impor Desember 2010 Desember 2011

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 13

    Tabel D-4 Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Impor Menurut Bulan 2010

    Bulan

    Ekspor Impor

    Volume

    (Kg)

    Nilai

    (US$)

    Volume

    (Kg)

    Nilai

    (US$)

    Januari

    Februari

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

    September

    Oktober

    November

    Desember

    554.311.455

    691.811.936

    1.147.230.107

    980.357.044

    900.107.157

    1.117.657.588

    1.668.079.467

    1.199.973.502

    763.158.591

    1.194.905.801

    1.198.969.366

    564.005.924

    44.474.802

    54.868.816

    68.130.975

    64.578.664

    85.154.367

    117.397.695

    88.042.275

    65.185.238

    61.387.183

    103.513.549

    93.071.950

    76.246.588

    6.280.823

    11.739.425

    12.844.774

    23.798.137

    10.299.138

    14.507.364

    25.491.921

    10.579.240

    9.380.474

    17.927.822

    12.208.176

    19.448.547

    9.780.685

    10.797.806

    8.738.531

    17.486.306

    8.191.401

    10.278.355

    18.855.745

    9.892.396

    9.778.577

    10.749.473

    22.754.366

    16.526.657

    Jumlah 11.980.567.938 922.052.102 174.505.841 153.833.298

    Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat

    E. POTENSI INVESTASI PROPINSI KALIMANTAN BARAT

    Kalimantan Barat termasuk salah satu propinsi di

    Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara

    asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia

    Timur. Bahkan dengan posisi ini, maka daerah

    Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya

    propinsi di Indonesia yang secara resmi telah

    mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar

    dari negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antara Kalimantan Barat dan Sarawak telah

    terbuka jalan darat antar negara Pontianak Entiongkong Kuching (Srawak-Malaysia).

    Daerah Kalbar termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki propinsi "Seribu Sungai".

    Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil

    yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar (Sungai Kapuas) sampai saat

    ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun

    prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan. Walaupun sebagian

    kecil wilayah Kalbar merupakan perairan laut, akan tetapi Kalbar memiliki puluhan pulau besar

    dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata, dan Laut

    Natuna yang berbatasan dengan wilayah Propinsi Riau, Sumatera.

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 14

    Dari sisi komoditi, sektor pertanian khususnya bagi daerah Kalbar, sampai saat ini ternyata

    masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah, baik sebagai penghasil nilai tambah

    dan devisa maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan kerja sebagian besar

    penduduknya. Kelapa sawit, karet, tebu, kakao dan perikanan tangkap yang merupakan

    komoditi unggulan nasional, juga dihasilkan dalam jumlah yang sangat besar oleh Propinsi ini.

    Sedangkan untuk komoditi unggulan daerah komoditi andalannya adalah jagung, kelapa, lada

    dan sapi.

    E.1 Sektor Pertanian Tanaman Pangan

    Tabel E-1 Luas Area Pertanian

    No. Komoditi Lokasi Luas Potensi

    (ha)

    Sudah Diusahakan

    (ha) Peluang

    1. Lidah Buaya

    Kota Pontianak dan Kab. Pontianak

    14.650 139 14.511

    2. Jagung Bengkayang, Sanggau, Pontianak 34.121 19.503 14.618

    3. Jeruk Kab. Sambas 23.500 3.665 19.835

    4. Padi Semua Kab/Kota 442.738 286.854 155.887

    Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat

    E.2 Sektor Perkebunan

    Tabel E-2 Luas Area Perkebunan

    No. Komoditi Lokasi Luas

    Potensi Lahan (ha)

    Sudah Diusahakan

    Peluang

    1. Kelapa Sawit Seluruh Kabupaten 1.500.000 336.000 1.164.000

    2. Karet Seluruh Kabupaten 1.000.000 464.000 536.000

    3. Kelapa Kab. Pontianak, Sambas dan

    Ketapang 300.000 109.000 191.000

    4. Aneka

    Tanaman Seluruh Kabupaten 2.450.000 46.000 2.404.000

    Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat

    Tabel E-3 Potensi Perkebunan

    No Industri Pengolahan Jumlah Kapasitas

    Terpasang Terpakai

    1 Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit 14 Unit 665 ton Tbs/ton 523 ton Tbs/jam

    2 Pabrik Pengolahan Crumb Rubber 8 Unit 229.000 ton 114.000 ton

    Peluang yang dapat dikembangkan:

    Down Stream CPO

    Industri Hilir Karet dan Kelapa

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 15

    E.3 Peternakan

    Tabel E-4 Sektor Peternakan

    No. Jenis Ternak Populasi (ekor) Peluang Keterangan

    1. Ayam

    a. Ayam Buras

    b. Ras Pedaging

    c. Ras Petelur

    5.741.327

    1.234.273

    2.538.804

    1.968.250

    1, 6 juta (Ha) Skw, Sbs, Bky, Sgu

    2. Sapi 48.797 1, 7 Juta (Ha) Skw, Bky, Sbs, Sgu

    Potensi Usaha Penggemukan Sapi

    Potensi: 911.807 Satuan Ternak

    Diusahakan: 176.521 Satuan Ternak

    Peluang: 735.296 Satuan Ternak

    Lokasi pengembangan:

    Kab. Bengkayang, Pontianak, Landak dan Kapuas Hulu

    E.4 Sektor Perikanan

    Tabel E-5 Jenis Usaha, Potensi, Pemanfaatan dan Peluang

    No. Jenis Usaha Satuan Potensi (000) Pemanfaatan (000) Peluang (000)

    1. Penangkapan Ikan a. Di laut b. Perairan Umum

    Ton Ton

    1.660,6

    102,2

    64,62 12,92

    1.565,98

    89,28

    2. Pembudidayaan Ikan a. Di laut b. Perairan Umum c. Kolam Panggung d. Tambak

    Ha Ha Ha Ha

    15,52 20,24 11,27 26,71

    0,001 0,001 3,48 4,63

    15,519 20,439

    7,79 22,074

    E.5 Sektor Pertambangan

    Tabel E-6 Jenis Bahan Tambang, Lokasi dan Potensi

    No. Bahan Tambang

    Lokasi Potensi (ton) Keterangan

    1. Bauksit Kab. Sanggau 859.635.918 Penelitian

    2. Batu Bara Kab. Sintang, Kapuas Hulu 181.635.975 Teridentifikasi

    3. Pasir Kuarsa Kab. Sambas, Ketapang 633.664.441 Teridentifikasi

    4. Kaolin Kab. Ketapang, Bengkayang 317.048.857 Teridentifikasi

    5. Emas Kab. Pontianak, Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu

    590.900 Penelitian

    6. Granit Kab. Sanggau, Pontianak, Landak 1.300.000 Teridentifikasi

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 16

    7. Pasir Sirkon Kab. Sambas 5.410.484.720 Teridentifikasi

    8. Gambut Kab. Pontianak, Ketapang, Kota Pontianak 12.577.145.600 Penelitian

    E.6 Sektor Pariwisata

    Tabel E-7 Nama, Jenis, dan Lokasi Obyek Wisata

    No. Nama Obyek Wisata Jenis Obyek Wisata Lokasi Wisata Jarak Dari

    Ibukota Prop.

    1. Tugu Khatulistiwa Wisata sejarah Kota Pontianak 5 Km

    2. Pulau Temajo Wisata Selam, bahari &

    Fishing Kab. Pontianak 67 Km

    3. Pulau Karimata Wisata Selam, bahari &

    Fishing Kab. Ketapang 120 Km

    4. Gn. Palong Wisata Alam Kab. Ketapang 265 Km

    5. Bukit Kelam Wisata Alam Kab. Sintang 350 Km

    6. Pancur Aji Wisata Alam Kab. Sanggau 315 Km

    7. Betung Kerihun Wisata Alam Kab. Kapuas Hulu 670 Km

    8. Danau Sentarum Wisata Alam Kab. Kapuas Hulu 710 Km

    9. Tj. Datok Wisata Alam Kab. Sambas 190 Km

    10. Pulan Randayan Wisata Alam/Pantai Kab. Bengkayang

    11. Air Terjun Mananggar Wisata Alam Kab. Landak

    12. Air Terjun Malanggar Wisata Alam Kab. Landak

    13. Kota Singkawang Wisata Budaya Kota Singkawang

    14. Pantai Pasir Panjang Wisata Pantai/Alam Kota Singkawang

    F. KONDISI SOSIAL BUDAYA

    Melihat sosial budaya Kalimantan Barat, kita

    bagaikan melihat mosaik yang berdenyut dinamis.

    Terdapat 164 bahasa daerah, 152 diantaranya adalah

    bahasa sub suku Dayak dan 12 sisanya bahasa sub

    suku Melayu. Aneka ragam bahasa ini dituturkan oleh

    sedikitnya 20 suku atau etnis, tiga di antaranya suku

    asli dan 17 sisanya suku pendatang. Sejumlah adat

    istiadat masih lestari di sana, terutama ketika

    berlangsung acara melahirkan, peringatan tujuh

    bulan jabang bayi di kandungan, kematian, menanam padi, panen, pengobatan, anisiasi,

    mangkok merah. Dalam kaitan itu, nilai-nilai budaya seperti Semangat gotong royong,

    religiuslitas, kejujuran, toleransi, keadilan sosial, perdamaian, kompetisi, kritis, dan ksatria masih

    tetap dipelihara di tengah-tengah masyarakat.

  • Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012

    Potensi Investasi 17

    Salah satu suku yang ada di Kalimantan Barat

    adalah Suku Dayak. Masyarakat Dayak memiliki

    keyakinan tentang wujud tertinggi dimana segala

    kekuatan yang ada di jagad raya berasal dari Yang

    Tunggal. Wujud tertinggi itu menguasai manusia,

    dewa, roh halus, dan roh leluhur. Dewa dan roh halus

    diberi tugas untuk menjaga dan menguasai suatu

    tempat tertentu dalam dunia ini, sehingga untuk mewujudkan keyakinan tersebut, orang Dayak

    senantiasa melakukan hubungan religius dengan Jubata, roh leluhur, dan roh halus yang banyak

    memberikan pertolongan dalam kehidupan mereka.

    Bahasa untuk komunikasi yang dipakai pertama-tama adalah lambang-lambang suara dan

    bunyi-bunyian, seperti musik, dan mantra. Sebagian besar masyarakat Dayak Kanayatn saat ini

    memeluk Agama Katolik dan Protestan.

    Masuknya Islam dalam masyarakat Dayak karena dipengaruhi suku Melayu. Bagi orang

    Dayak masuk Melayu sinonim dengan masuk Islam. Oleh karena itu orang Dayak yang

    sudah menjadi Muslim tidak menamakan diri mereka dengan sebutan Dayak lagi, tetapi dengan

    sebutan Melayu yang biasanya di sebut orang Halo atau Senganan. Selain ketiga agama diatas,

    di Kalimantan Barat juga terdapat agama Budha yang dianut oleh orang Cina.

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 1

    A. Gambaran Wilayah

    A.1. Kondisi Geografis

    Secara geografis, Kabupaten Kubu Raya berada di sisi Barat Daya Propinsi Kalimantan Barat atau berada

    pada posisi 013'40,83 sampai dengan 100'53,09 Lintang Selatan dan 10902'19,32 Bujur Timur sampai dengan

    10958'32,16 Bujur Timur. Secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai berikut:

    Utara : Berbatas dengan Kab. Landak, Kab.Pontianak dan Kota Pontianak

    Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Kayong Utara

    Barat : Berbatasan dengan Laut Natuna

    Timur : Berbatasan dengan kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sanggau

    Ibukota Kabupaten berkedudukan di Kecamatan Sungai Raya.

    A.2. Topografi

    Kabupaten Kubu Raya secara umum merupakan daerah dataran yang relatif datar dengan kemiringan lahan 0

    2% seluas 670,825.20 Ha (96.04%), Daerah lereng 16 25 % seluas 20,390 Ha dan kemiringan di atas 40 % seluas

    7,305.60 Ha.

    Tabel A-1 Kemiringan Lahan di Kabupaten Kubu Raya

    No Lereng (%) Luas (ha) Persentase (%)

    1 < 2 686,434 98.27

    2 16 - 25 11,701 1.67

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 2

    3 40 - 50 385 0.06

    4 > 60 0 0

    Jumlah 698,520 100

    A.3. Iklim dan Cuaca

    Pada tahun 2011, rata-rata curah hujan di Kubu Raya adalah

    260,8 mm. Curan Hujan terendah pada bulan Juli yaiitu 144,1 mm

    dan tertinggi pada bulan Oktober yaitu 533,5 mm. Klasifikasi iklim

    lokasi penelitian menurut Scmidt and Ferguson termasuk tipe C

    atau beriklim basah dengan rata-rata bulan basah mencapai tujuh

    bulan per tahun yang terjadi pada bulan Agustus, September,

    Oktober, Nopember, Desember, Januari dan Februari.

    Kabupaten Kubu Raya sebagai salah satu wilayah Indonesia yang beriklim tropis salah satu cirinya adalah

    mempunyai temperatur udara yang tinggi atau panas. Apalagi letak Kabupaten Kubu Raya yang sangat dekat

    dengan garis Khatulistiwa sehingga temperatur udaranya lebih panas.

    Tabel A-2 Jumlah Curah Hujan Di Stasiun Meteorologi Bandara Supadio Pontianak Tahun 2006 2010 (Milimeter)

    Bulan/Month 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-Rata /Average

    Januari/January 184 281 124.5 262 233.5 346,44

    Februari/February 345 92 106.4 66.9 274.1 219,26

    Maret/March 137 203 209.8 291 286.1 248,97

    April/April 260 314 321.4 372.2 210.4 313,26

    Mei/May 228 462 233.8 182.5 320.8 214,80

    Juni/June 220 438 101.8 135.4 381.2 197,06

    Juli/July 41 312 317.1 121.9 320 205,46

    Agustus/August 57 142 279 299.5 173.9 185,58

    September/September 171 215 200.5 189.5 423.7 205,02

    Oktober/October 130 591 565.2 381.9 242.1 349,83

    Nopember/November 297 250 246.2 688 449.9 363,00

    Desember/December 477 366 426.1 309.2 202.6 306,98

    Rata -rata/ Average 212.3 305.5 261 275 293.2 274,53

    Sumber : Stasiun Klimatologi Supadio-Pontianak

    Suhu udara di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan data dari Stasiun Supadio Pontianak tahun 2010 menunjukkan

    bahwa suhu rata-rata bulanan terendah 25,35 oC yaitu pada bulan Februari, sedangkan suhu tertinggi 27,33 oC

    pada bulan Mei.

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 3

    A.4. Pembagian Wilayah

    Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten yang ada di Kalimantan Barat dengan luas wilayah mencapai

    6.985,24 Km2. Dari 9 (sembilan) kecamatan pada akhir tahun 2011, kecamatan yang memiliki wilayah terluas

    adalah Kecamatan Batu Ampar (2.002,70 Km2 atau 28,66 persen dari luas Kabupaten Kubu Raya) dan kecamatan

    dengan wilayah terkecil adalah Kecamatan Rasau Jaya yaitu 111,70 Km2 atau 2,27 persen dari luas Kabupaten

    Kubu Raya. 9 (sembilan) Kecamatan tersebut adalah:

    Tabel A-3 Pembagian Wilayah Kabupaten Kubu Raya di setiap Kecamatan Menurut Luas (km2) dan Persentase

    No Kecamatan Luas (Km2)

    Persentase (%) Jumlah Desa

    1 Batu Ampar 2.002,70 28,66 14

    2 Terentang 786,40 11,72 9

    3 Kubu 1.211,60 15,22 19

    4 Teluk Pakedai 291,90 5,89 14

    5 Sungai Kakap 453,17 6,01 12

    6 Rasau Jaya 111,70 2,27 6

    7 Sungai Raya 929,30 14,70 14

    8 Sungai Ambawang 726,10 10,58 13

    9 Kuala Mandor B 473,00 4,94 5

    JUMLAH 6.985,24 100 106

    Sumber: BPN Kabupaten Kubu Raya

    A.5. Penggunaan Tanah

    Dilihat dari penggunaan tanah menurut kecamatan di Kabupaten Kubu Raya, sebagian besar daerah

    Kabupaten Kubu Raya adalah Hutan (445,770 hektar atau 63.81 persen), Perkebunan (104,337 hektar atau 12.99

    persen), dan lainnya (148,413 hektar atau 21.26 persen) yang terhampar di seluruh kecamatan.

    Tabel A-4 Penggunaan lahan di Kabupaten Kubu Raya

    No Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase

    (%)

    1 Kampung/ Pemukiman 8,012 1.15

    2 Industri 172 0.03

    3 Pertambangan 0 0

    4 Sawah dan Irigasi 21,588 3.1

    5 Non Irigasi 30,173 4.32

    6 Tanah Kering 0 0

    7 Kebun Campuran/Sejenisnya 13,553 1.94

    8 Perkebunan 90,784 12.99

    9 Hutan 445,770 63.81

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 4

    10 Padang Belukar/ Alang -alang 42,776 6.12

    11 Perairan Darat 43,537 6.23

    12 Tanah Terbuka/Rusak/Kosong 2,155 0.31

    13 Lain - Lain 0 0

    Jumlah 698,520 100

    B. Potensi Wilayah Kubu Raya

    B.1. Perekonomian

    PDRB perkapita Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2010 atas dasar harga berlaku sebesar 17.566.983 rupiah

    dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi peningkatan sebesar 16,01%. Pertumbuhan

    ekonomi kabupaten Kubu Raya tahun 2010 tercatat sebesar 6,23% sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun

    2009 yang hanya mencapai 5,87% dan tahun 2008 yang hanya mencapai 5,02%. Sektor yang paling besar

    mendongkrak tingginya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kubu Raya tahun 2010 adalah pertumbuhan sektor

    bangunan yang mencapai 26,44% dan sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 8,02%.

    Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kubu Raya mencapai 6,23%. Angka ini berada di atas

    angka pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat yang hanya mencapai 5,35%. Angka pertumbuhan ekonomi

    Kabupaten Kubu Raya berada diurutan kedua di seluruh Kalimantan Barat. Urutan pertama diduduki oleh

    Kabupaten Ketapang yang mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,51%. Sedangkan pertumbuhan

    ekonomi terkecil terjadi di Kabupaten Pontianak yang hanya sebesar 2,10%.

    Tabel B-1 PDRB Menurut Jenis Lapangan Usaha, 2009-2011 (Juta)

    No Lapangan Usaha / Industrial Origin 2009 2010 2011**)

    (1) (2) (3) (4) (5)

    1. Pertanian / Agriculture 922.399,07 977.880,61 1.039.780,45

    2. Pertambangan & Penggalian 18.835,67 20.578,83 22.260,12

    Minning And Quarrying

    3. Industri Pengolahan 2.154.578,52 2.265.932,13 2.366.766,11

    Manufacturing Industries

    4. Listrik, Gas & Air Bersih 24.907,95 25.101,02 28.793,80

    Electricity, Gas And Water Supply

    5. Bangunan / Construction 40.608,81 54.356,77 65.014,39

    6. Perdagangan, Hotel & Restoran 787.238,47 816.002,11 853.946,21

    Trade, Restaurant And Hotel

    7. Pengangkutan & Komunikasi 382.307,24 438.909,64 514.445,99

    Transportation & Communication

    8. Keuangan, Persw. & Jasa Perus. 103.459,97 107.979,89 117.262,52

    9. Jasa-Jasa / Services 212.982,30 229.911,99 249.759,52

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 5

    PDRB

    Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Propinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kubu Raya pada tahun

    2009 sebanyak Rp 4.6 Triliun dan tahun 2010 sebanyak Rp 4.9 Triliun serta pada tahun 2011 mencapai Rp 5.25

    Triliun.

    Tabel B-2 PDRB Tahun 2009-2011 (juta)

    No. Keterangan 2009 2010 2011*)

    (1) (2) (3) (4) (5)

    1. PDRB / GDRB 4.647.308,00 4.936.652,99 5.258.029,11

    B.2. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

    Pada tahun 2011 penduduk Kabupaten Kubu Raya tercatat sebesar 500.970 jiwa. Jika dibagi dengan luas

    wilayah Kubu Raya yang cukup luas yakni 6.985,24 Km2, maka kepadatan penduduk tercatat sebesar 72 jiwa per

    Km2. Penyebaran penduduk di Kubu Raya terlihat belum merata dimana kecamatan yang memiliki kepadatan

    penduduk terbesar yaitu terdapat di kecamatan Sungai Kakap dengan kepadatan penduduk sebesar 223 jiwa per

    Km, Rasau Jaya dengan kepadatan penduduk sebesar 212 jiwa per Km2, kemudian diikuti Kecamatan Sungai Raya

    sebesar 202 jiwa per Km. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk yang paling jarang adalah

    Kecamatan Terentang yakni 13 jiwa per Km2.

    Tabel B-3 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan 2008-2011

    No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)

    District 2008 2009 2010 2011

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Batu Ampar 32.008 32.533 33.113 33.660

    2. Terentang 9.832 10.011 10.177 10.375

    3. Kubu 35.804 36.140 36.469 38.829

    4. Teluk Pakedai 18.168 18.467 18.767 19.064

    5. Sungai Kakap 97.026 99.084 101.200 103.966

    6. Rasau Jaya 22.441 22.960 23.499 24.084

    7. Sungai Raya 181.507 184.233 188.014 191.929

    8. Sungai Ambawang 62.369 63.404 65.879*) 67.207*)

    9. Kuala Mandor B 23.332 23.576 23.852 24.121

    JUMLAH 482.487 490.408 500.970 511.235

    Tabel B-4 Kecamatan, Luas Area, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Kubu

    Raya Propinsi Kalimantan Barat, 2008-2011

    No.

    Kecamatan Luas

    Desa Penduduk Kepadatan Penduduk

    Area Population Density

    District (km)

    Villages Population Per Km Per Desa

    Per Village

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 6

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1. Batu Ampar 2.002,70 14 33.660 17 2.404

    2. Terentang 786,40 9 10.375 13 1.153

    3. Kubu 1.211,60 20 36.829 30 1.841

    4. Teluk Pakedai 291,90 14 19.064 65 1.362

    5. Sungai Kakap 453,17 12 103.966 229 8.664

    6. Rasau Jaya 111,07 6 24.084 217 4.014

    7. Sungai Raya 929,30 16 191.929 207 11.996

    8. Sungai Ambawang 726,10 13 67.207*) 93 5.170

    9. Kuala Mandor B 473,00 5 24.121 51 4.824

    2011 6.985,24 109 511.235 73 4.690

    2010*) 6.985,24 109 500.970 72 4.596

    2009 6.985,24 106 490.408 70 4.626

    2008 6.985,24 106 482.487 69 4.552

    Banyaknya penduduk Kabupaten Kubu Raya berumur 15 tahun ke atas yang merupakan angkatan kerja pada

    tahun 2011 adalah 253.598 orang yang terdiri dari 149.399 jiwa laki-laki dan 104.199 jiwa perempuan.

    Tabel B-5 Angkatan Kerja di Kabupaten Kubu Raya Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Agustus 2011

    Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah

    Laki-laki Perempuan

    SD 74.627 64.386 139.013

    SMTP 28.710 14.101 42.811

    SMTA Umum 31.287 14.271 45.558

    SMTA Kejuruan 9.328 5.326 14.654

    Diploma I/II/III/Akademi 1.653 2.947 4.600

    Universitas 3.794 3.168 6.962

    Jumlah 149.399 104.199 253.598

    B.3. Upah Minimum Kabupaten

    Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kubu Raya selama lima tahun terakhir dapat dilihat seperti dibawah

    ini. Kenaikkan setiap tahun berkisar sebesar 15 %.

    Tabel B-6 UMR Kabupaten Kubu Raya, 2006-2011

    2006 2007 2008 2009 2010 2011

    Rp 512.000 Rp 560.000 Rp 645.000 Rp 705.000 Rp 802.500 Rp 1.024.500

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 7

    B.4. Infrastruktur

    B.4.1. Infrastruktur Jalan

    Panjang jalan di wilayah kabupaten Kubu Raya pada tahun 2010 menurut status pengawasan di bagi

    menjadi lima, yaitu status pengawasan negara, status pengawasan propinsi, status pengawasan kabupaten,

    status pengawasan lokal sekunder, dan status pengawasan non status. Di Kabupaten Kubu Raya hanya ada jalan

    dengan status pengawasan kabupaten yaitu sepanjang 500,57 km. Sedangkan bila ditinjau jenis permukaan jalan

    dapat dibagi menjadi empat yaitu jenis aspal, jenis kerikil, jenis tanah, dan lainnya. Jika dirinci panjang jalan

    berdasarkan jenis permukaannya, yaitu Jalan aspal 224,60 km, jalan kerikil 25,05 km, Jalan tanah 161,90 km, dan

    lainnya 88,72 km. Jika ditinjau dari kondisi jalannya, sebagian besar jalan yang ada di Kabupaten Kubu Raya

    berada dalam kondisi baik dibandingkan dengan kondisi yang lainnya. Status pengawasan Kabupaten kondisi

    jalan dengan status baik sepanjang 175,46 km atau 35,05 persen, sedangkan kondisi sedang dan rusak berturut-

    turut adalah 150,75 km atau 30,12 persen dan 102,13 km atau 20,40 persen. Sisanya yaitu sepanjang 72,23 km atau

    sebesar 14,43 persen adalah jalan dengan status rusak berat.

    Tabel B-7 Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan

    di Kabupaten Kubu Raya 2008-2011 (Kilometer)

    No. Jenis Permukaan

    2008 2009 2010 2011 Type of Surface

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Aspal / Asphalted 215.060 224.243 224.163 224.163

    2. Kerikil / Gravel 23.650 25.050 25.050 25.050

    3. Tanah / Soil 140.883 130.95 161.900 196.700

    4. Lainnya / Others 84.420 80.720 88.750 96.111

    Jumlah / Totals 464.013 460.963 499.863 542.024

    Sumber/Source: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kubu Raya

    B.4.2. Infrastruktur Angkutan Udara

    Pada tahun 2010 jumlah pesawat yang datang dan berangkat melalui pelabuhan udara Supadio tercatat

    sebanyak 18.298 penerbangan atau naik sebesar 2,22% jika dibanding dengan tahun sebelumnya. Begitu juga

    dengan penumpang yang berangkat selama tahun 2010 sebanyak 909.564 orang mengalami kenaikan sebesar

    14,08% dibanding tahun sebelumnya dan penumpang datang sebanyak 903.342 orang juga mengalami kenaikan

    yang cukup significant yaitu sebesar 14,48% dibanding dengan tahun sebelumnya. Secara rata-rata, jumlah

    penumpang yang datang di bandara Supadio per bulan sebanyak 75.797 orang sedangkan rata-rata jumlah

    penumpang yang berangkat dari bandara Supadio per bulan sebanyak 75.279 orang.

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 8

    Aktifitas bongkar kargo pada tahun 2010 mengalami kenaikan jika dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu

    sebesar 6,27%. Sedangkan muat kargo mengalami penurunan yang cukup berarti yaitu sebesar 12,91%. Volume

    bagasi yang dimuat naik sangat besar yaitu sebesar 168,13% dan bagasi yang dibongkar naik sebesar 5,43%

    dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk bongkar muat pos/paket di pelabuhan udara Supadio hanya

    ada pada bulan Desember yakni sebanyak 28.544 buah pos/paket yang dibongkar dan 13.917 buah pos/paket

    yang dimuat.

    B.4.3. Infrastruktur Telekomunikasi

    Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari 106 desa dan 9 Kecamatan hampir semuanya dapat mengakses HP.

    Dengan semakin luasnya jaringan sinyal ke seluruh daerah di Kabupaten Kubu Raya berdampak positif karena

    akses komunikasi kabupaten semakin mudah. Dengan komunikasi yang ada, informasi cepat di akses oleh

    masyarakat di daerah kabupaten Kubu Raya pada khususnya. Pada tahun 2010, terdapat 42 media elektronik dan

    hiburan yang tersedia di Kabupaten Kubu Raya Empat puluh buah diantaranya berupa warung internet

    (internet), enam buah berupa situs internet (web site) dan sisanya berupa stasiun radio. Sedangkan media cetak

    yang beredar di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan lokasi penerbitnya ada 21 buah, terdiri dari 4 penerbit berada

    di Kabupaten Kubu Raya, 3 penerbit di luar Kabupaten Kubu Raya tetapi masih dalam Provinsi Kalimantan Barat

    dan 14 penerbit luar Provinsi Kalimantan Barat. Dari 21 media cetak yang beredar di Kabupaten Kubu Raya

    tersebut 11 diantaranya adalah surat kabar, 5 berupa tabloid, 6 berupa majalah dan 1 berupa buletin.

    B.4.4. Pendidikan

    Pada tahun 2010 tercatat bahwa jumlah guru sebanyak 7.014 orang dengan rincian 5.490 (78,27%) mengajar di

    sekolah negeri dan sisanya yaitu 1.524 (21,73%) mengajar di sekolah swasta. Hal ini mengindikasikan bahwa secara

    umum sebagian besar tenaga guru yang ada di kabupaten Kubu Raya mengajar di sekolah-sekolah negeri. Tetapi

    jika kita pilah per tingkat pendidikan, tampak bahwa untuk tingkat pendidikan tenaga guru yang mengajar di

    sekolah negeri banyak di tingkat pendidikan SD yaitu berjumlah 3.494 orang, sedangkan terendah ada di tingkat

    pendidikan MTS yang tercatat sebanyak 3 orang. Untuk tenaga guru yang mengajar di sekolah swasta, tingkat

    pendidikan SMA yang paling banyak yaitu 522 orang. Secara umum berdasarkan status kepegawaian yang

    dibedakan menjadi dua yaitu guru tetap dan guru honorer. Untuk guru dengan status guru tetap tercatat

    sebanyak 4.700 orang (67,01%), sedangkan sisanya yakni 2.314 orang (32,99%) berstatus sebagai tenaga guru

    honorer. Jika dirinci berdasarkan tingkat sekolah untuk status guru tetap terbesar di tingkat Sekolah Dasar (SD)

    Negeri sedangkan untuk status guru honorer terbesar pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

    B.4.5. Kesehatan

    Pada tahun 2010, di Kabupaten Kubu Raya terdapat sebanyak 729 unit fasilitas kesehatan dimana fasilitas

    kesehatan yang paling banyak adalah fasilitas kesehatan posyandu sebanyak 349 sedangkan fasilitas kesehatan

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 9

    Rumah Sakit Umum hanya terdapat 2 buah. Adapun banyaknya tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan

    yang tercatat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya sebanyak 712 orang yang terdiri dari dokter umum

    sebanyak 34 orang atau 4,78%, dokter gigi sebanyak 18 orang atau 2,53%, dokter spesialis sebanyak 7 orang atau

    0,98%, sementara perawat dan bidan sebanyak 518 orang atau sekitar 72,75%.

    B.4.6. Rumah Ibadah

    Rumah ibadah merupakan sarana yang sangat vital bagi setiap pemeluk agama. Banyaknya rumah ibadah

    yang tercatat oleh Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pontianak tahun 2010 sebanyak 1.201 yang terdiri dari

    538 Masjid, 506 Surau, 74 Gereja Katholik, 33 Gereja Protestan, 23 Vihara, 5 Pura, dan 22 Kelenteng.

    B.5. Kawasan Budidaya

    Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar

    kondisi dan potensi sumber daya alam, sumberdaya manusia, dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya sesuai

    dengan Paduserasi RTRWP dan Tata Guna Hutan Kesepakatan yang dipertegas dengan SK Menhutbun No.

    259/Kpts-II/2000 yang berada di Kabupaten Kubu seluas 737.7373,33 Ha (83,71 %) terdiri atas 2 (dua) kelompok

    yaitu :

    a. Kawasan Budidaya Kehutanan Kawasan budidaya kehutanan antara lain: Hutan Produksi, Hutan

    Produksi Terbatas, dan Hutan Produksi Konversi, seluas 238.327,34 Ha (27,04 %).

    b. Kawasan Budidaya non Kehutanan. Kawasan budidaya non kehutanan seluas 441.481,98 Ha (50,09 %)

    yang terdiri dari Pertanian Lahan Kering dan Pertanian Lahan Basah.

    Sehubungan dengan investasi yang memerlukan lahan luas, diperlukan arahan lahan yang sesuai dengan fungsi

    kawasan tersebut. Untuk kegiatan di bidang perkebunan, transmigrasi, perikanan, dan pertanian lainnya, maka

    kawasan Pertanian Lahan Basah (PLB) dan Pertanian Lahan Kering (PLK) yang disarankan, dan masih

    dimungkinkan kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) untuk perluasannya melalui pelepasan kawasan hutan,

    sedangkan investasi untuk sektor kehutanan dan pertambangan dicadangkan pada kawasan Hutan Produksi

    (HP) dan kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT).

    B.5.1. Sektor Pertanian

    Pada tahun 2011 di Kalimantan Barat Khususnya kabupaten Kubu Raya, pertanian masih menjadi salah satu sektor

    penompang perekonomian. Pada tahun 2011 tanaman padi jumlah produksi sebesar 206.895 ton, mengalami

    peningkatan sebesar 9,95% bila dibandingkan dengan tahun 2010. Kenaikkan produksi padi ini disebabkan oleh

    kenaikkan luas panen dari 55,796 Ha menjadi 60.694 Ha atau naik sebesar 8,76%.

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 10

    Hasil produksi jagung pada tahun 2011 sebesar 20.218 ton, ubi kayu 6.547 ton, ubi jalar 1.198 ton, kacang tanah 48

    ton, kacang kedelai 94 ton.

    Tabel B-8 Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan 2011

    No. Kecamatan Luas Rata-rata Produksi

    Panen Produksi

    Disctrict Area Harvested Yield Rate Production

    (Ha) (Kuintal/Ha) (Ton)

    (1) (2) (3) (4) (5)

    1. Batu Ampar 11.055 33,75 37.311

    2. Terentang 1.016 35,58 3.615

    3. Kubu 9.524 32,38 30.836

    4. Teluk Pakedai 3.700 33,46 12.380

    5. Sungai Kakap 17.913 35,48 63.564

    6. Rasau Jaya 3.608 33,98 12.261

    7. Sungai Raya 9.242 34,80 32.164

    8. Sungai Ambawang 2.009 34,61 6.953

    9. Kuala Mandor B 2.038 32,32 6.586

    2011 60.105 34,220 205.670

    2010 53.770 34,190 183.851

    2009 57.160 34,040 194.600

    Sumber/Source: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kubu Raya

    Tabel B-9 Jumlah Petani, Luas Area Tanaman Perkebunan dan Statusnya 2011

    No. Jenis Tanaman

    Petani Belum Menghasilkan Tua / Rusak Jumlah

    Menghasilkan

    Not yet Productive Unproductive Total

    Kind of Plant Farmer Productive

    (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1. Karet 16.924 9.779 17.398 6.950 34.127

    2. Kelapa Dalam

    14.387 3.713 29.731 3.059 36.503

    3. Kelapa Hibrida

    5.868 - 3.385 2.458 5.843

    4. Kelapa sawit 752 1.015 20 8 1.035

    5. Lada 795 150 143 23 316

    6. Kopi 8.882 610 2.845 2.076 5.531

    7. Cengkeh 19 2 4 3 9

    8. Kakao 197 140 35 55 230

    9. Pinang 2.694 312 538 122 972

    2011 50.518 15.721 54.099 14.746 84.566

    2010 46.997 25.939 62.964 14.415 103.318

    2009 55.246 21.350,5 60.841 15.975 98.166,5

    2008 52.536 17.317,1 61.994,5 15.151,5 93.924,4

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 11

    B.5.2. Sektor Pertambangan

    Tabel B-10 Potensi Pertambangan dan Penggalian Dirinci Menurut Jenis Bahan

    Tambang dan Kecamatan di Kabupaten Kubu Raya

    No. Kecamatan Jenis Tambang/Galian Keterangan

    District Type of Mining

    (1) (2) (3) (4)

    1. Batu Ampar Andesit/Dasit (AM), -

    Granit/Diorit/Granodiorit, -

    Gambut -

    2. Terentang Pasir Sungai -

    3. Kubu Granit, Pasir Sungai -

    4. Teluk Pakedai Pasir Kuarsa -

    5. Sungai Kakap Gas Methan (CH4) -

    6. Rasau Jaya Gambut -

    7. Sungai Raya Pasir Sungai, Gambut -

    8. Sungai Ambawang Bauksit, Pasir Kuarsa, Gambut -

    9. Kuala Mandor B Pasir Sungai - Sumber/Source: Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Pertambangan Kab.kubu Raya

    B.6. Kawasan Pengembangan Perkebunan

    Kawasan pengembangan perkebunan terdiri atas kawasan perkebunan kelapa sawit, tersebar di seluruh

    kecamatan. Kawasan utama perkebunan karet, terdapat di Kecamatan Sungai Raya, Kuala Mandor B dan Sungai

    Ambawang. Kawasan utama perkebunan kelapa dalam, terdapat di Kecamatan Sungai Kakap, Teluk Pakedai, dan

    Batu Ampar. Kawasan utama perkebunan kopi, terdapat di Kecamatan Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, dan

    Batu Ampar, dan kawasan utama perkebunan kakao, terdapat di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Kakap, dan

    Rasau Jaya.

    C. Peluang Investasi Hilirisasi Industri Pengolahan Kelapa Sawit di Kabupaten Kubu Raya

    Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti

    sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan

    yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia.

    Cerahnya prospek komoditi minyak kelapa sawit dan produk

    turunannya dalam perdagangan dunia telah mendorong

    pemerintah Indonesia untuk memacu pengembangan areal

    perkebunan kelapa sawit dan membuka peluang investasi bagi

    industry hulu maupun hilir yang menggunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku utamanya.

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 12

    C.1. Profil Investasi

    Minyak Kelapa sawit (CPO) setelah melalui pengolahan sangat bermanfaat mulai dari industri makanan hingga

    industri kimia. Seperti Industri makanan mentega, shortening, coklat, additive, ice cream, pakan ternak, minyak

    goreng, produk obatobatan dan kosmetik, krim, shampoo, lotion, pomade, vitamin and beta carotene juga

    memerlukan bahan baku dari hasil pengolahan minyak kelapa sawit. Industri berat dan ringan, industri kulit

    (untuk membuat kulit halus dan lentur dan tahan terhadap tekanan tinggi atau temperatur tinggi), cold rolling

    and fluxing agent pada industri perak, dan juga sebagai bahan pemisah dari material cobalt dan tembaga di

    industri logam juga membutuhkan bahan baku dari hasil pengolahan minyak kelapa sawit. Bahkan minyak sawit

    dibutuhkan juga untuk industri kimia seperti detergen, sabun, dan minyak. Begitu banyaknya industry turunan

    dari pengolahan kelapa sawit memberikan gambaran bahwa peluang investasi dibidang ini sangat besar.

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 13

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 14

    C.2. Bahan Baku

    Bahan baku Minyak kelapa sawit atau CPO di provinsi Kalimantan Barat tersedia hampir disetiap kabupaten.

    Daerah yang memiliki produksi kelapa sawit cukup besar terdapat di Kabupaten Sanggau, Ketapang dan Sintang.

    Jumlah produksi kelapa sawit propinsi Kalimantan Barat pada tahun 2011 sebesar 967.626 Ton dengan total lahan

    mencapai 880.767 Ha. Untuk Kabupaten Kubu Raya jumlah produksi kelapa sawit per tahun sebesar 23.944 Ton

    dengan luas lahan 44.536 Ha.

    Tabel C-1 Komoditi Kelapa Sawit Per Kabupaten Tahun 2011

    KABUPATEN

    LUAS AREAL MENURUT KOMPOSISI TANAMAN (Ha) JUMLAH

    LUAS AREAL

    (Ha)

    JUMLAH PRODUKSI

    (Ton/Tahun)

    JUMLAH PETANI

    (KK) TANAMAN MUDA

    TANAMAN MENGHASILKAN

    TANAMAN TUA /

    RUSAK

    Pontianak 5.556 271 0 5.827 437 368

    Landak 38.403 21.941 249 60.593 59.25 5.279

    Sambas 37.694 22.568 0 60.262 41.147 7.452

    Bengkaya 37.132 14.63 0 51.762 32.776 3.559

    Singkawang 4.368 1.749 0 6.117 1.925 112

    Sanggau 36.941 122.000 2.492 161.433 302.745 30.495

    Sekadau 28.112 37.213 0 65.325 90.519 12.084

    Sintang 42.825 35.228 0 78.053 104.678 11.288

    Melawi 12.209 8.953 0 21.162 29.319 3.202

    Kapuas Hulu 26.244 8.976 0 35.220 15.710 1.510

    Ketapang 143.577 121.908 0 265.485 260.283 16.891

    Kayaong Utara

    11.024 13.968 0 24.992 4.893 0

    Kubu Raya 33.231 11.305 0 44.536 23.944 762

    TOTAL 457.316 420.71 2.741 880.767 967.626 93.002

    Sumber : Dinas perkebunan Kalbar

    Kabupaten Kubu Raya merupakan Kabupaten yang berpotensi untuk dikembangkan perkebunan maupun

    industry skala besar. Dengan letak geografis yang dekat dengan pusat perdagangan, karakteristik perekonomian

    yang bersifat agraris-industri, faktor ketersediaan sumber daya manusia yang cukup melimpah dan ketersediaan

    Energi listrik dimana PLN memiliki kapasitas terpasang sebesar 325.000.000 VA dan kapasitas terpakai sebesar

    45.000.000 VA sangat potensial untuk dikembangkan industri berbasis pertanian.

    Pemerintah daerah mendorong peluang investasi ke arah industri hilir kelapa sawit, untuk meningkatkan

    pendapatan lokal daerah di Kabupaten Kubu Raya. Perencanaan pengembangan industri hilirisasi kelapa sawit

    mendorong pengembangan pelabuhan sebagai alternatif.

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 15

    Tabel C-2 Luas Tanaman dan Jumlah Produksi Kelapa Hibrida dan Kelapa Sawit Menurut Kecamatan di

    Kabupaten Kubu Raya 2010

    No Kecamatan District

    Kelapa Hibrida / Hybrida Coconut

    Kelapa Sawit / Oil Palm

    Luas Tanaman

    Planted Area (Ha)

    Produksi Production

    (Ha)

    Luas Tanaman

    Planted Area (Ha)

    Produksi Production

    (Ha)

    1. Batu Ampar 1.753 725 2.776 -

    2. Terentang - - - -

    3. Kubu 1.353 500 4.125 125

    4. Teluk Pakedai 703 78 3.929 1.168

    5. Sungai Kakap 1.153 1.790 - -

    6. Rasau Jaya 638 325 982 -

    7. Sungai Raya 243 5 1.680 -

    8. Sungai Ambawang - - 8.120 12.956

    9. Kuala Mandor B - - 348 115 Sumber: Dinas Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan Kab. Kubu Raya

    C.3. Lahan Pengembangan Industri

    Kawasan peruntukan industri terdiri atas kawasan peruntukan industri sedang meliputi Kecamatan Sungai

    Raya, Sungai Ambawang, dan Terentang. Bupati Kabupaten Kubu Raya dengan suratnya bernomor 237 tahun

    2010 tanggal 26 Agustus 2010 telah memberikan izin usaha perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan

    kelapa sawit di Kecamatan Kubu dan Kecamatan Terentang. Adapun areal (netto) yang diberikan seluas

    7.535.65. ha sesuai rekomendasi dalam dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Adapun lokasi

    tersebut terletak di Desa Sungai Terus Kecamatan Kubu dan Desa Terentang Hulu Kecamatan Terentang.

    C.4. Peluang Pasar Dalam Negeri Dan Luar Negeri

    C.4.1 Dalam Negeri

    Peningkatan kebutuhan produk turunan dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk konsumsi

    masyarakat seperti minyak goreng akan terus berjalan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

    Perbandingan produksi dan konsumsi minyak goreng sawit di Indonesia pada saat ini menunjukan bahwa

    kebutuhan minyak goreng dalam negeri telah terpenuhi akan tetapi terdapat permasalahan yaitu adanya

    disparitas harga di beberapa daerah yang disebabkan sebaran pabrik minyak goreng yang tidak merata

    seperti disajikan dalam tabel berikut :

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 16

    Sumber : berbagai sumber, diolah

    Disparitas perbedaan harga antar wilayah untuk minyak goreng curah secara rata-rata sebesar 12,6 %, untuk

    minyak goreng kemasan lebih tinggi lagi yaitu sekitar 18,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa secara nasional

    disparitas harga minyak goreng kemasan maupun curah antar wilayah relatif cukup tinggi. Dengan demikian

    pendirian pabrik minyak goreng di daerah daerah tertentu masih menjanjikan peluang yang besar.

    C.4.2 Luar Negeri

    Pada Tahun 2012 minyak CPO diperkirakan akan mempunyai peranan yang penting konsumsinya meningkat

    dan menggeser peran minyak nabati lainnya terutama minyak kedele. Saat ini Indonesia menguasai pangsa

    pasar ekspor CPO terbesar dunia 64.53%. Sementara Malaysia menguasai pangsa pasar ekspor produk turuan

    CPO sebesar 52.35%.

    Tabel C-3 Pangsa Produksi dan Konsumsi Minyak Sawit Dunia

    Uraian Tahun 1993 - 1997

    Tahun 1998 - 2002

    Tahun 2003 - 2007

    Tahun 2008 - 2012

    Total Produksi/(Ton) 15,500,382 20,752,640 25,340,360 29,949,312

    Total Konsumsi/(Ton) 15,35,170 20,021,952 25,973,420 29,752,650

    Sumber : Oil World

    Peluang pasar Indonesia lebih besar dibandingkan dengan Negara lainnya khususnya Malaysia untuk lebih

    berkontribusi terhadap kebutuhan pasar dunia dikarenakan lahan yang dimiliki masih cukup luas.

    C.5. Besaran Investasi

    Kapasitas pabrik yang akan dibuat disesuaikan dengan pasokan bahan baku di Kabupaten Kubu Raya.

    Berdasarkan data tahun 2011, Lahan perkebunan Kelapa sawit di Kabupaten Kubu Raya luasnya adalah 11.305

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 17

    Ha. Apabila produktifitas lahan sebesar 15 Ton/Ha maka akan tersedia Kelapa Sawit per tahun sekitar 169.575

    Ton. Apabila diasumsikan extraction rate kelapa sawit sekitar 20% maka akan tersedia CPO sekitar 33.915

    Ton/tahun. Berdasarkan bahan baku CPO yang tersedia di Kabupaten Kubu Raya maka Pendirian pabrik

    minyak goreng dengan bahan baku CPO sebanyak 100 Ton per hari memungkinkan untuk didirikan.

    Menghitung besaran investasi yang diperlukan bagi pendirinan pabrik turunan dari Minyak Kelapa Sawit

    diperlukan beberapa assumsi sebagai berikut :

    Luas Lahan Pabrik : 4 6 Ha

    Kapasitas Pabrik : 100 Ton CPO/hari

    Jam Kerja Pabrik : 20 jam/hari atau 300 Hari dalam setahun.

    Harga CPO Mentah : $ 806 /Ton

    Harga RBD Olein : $ 972 /Ton

    Harga RBD Stearin : $ 941 /Ton

    1 Dolar : Rp 9300

    Berdasarkan teori balance Masa Maka dari 100 % CPO akan dihasilkan 72,4% RBD Olein (Minyak goring), 23,1 % RBD

    Stearin dan 4,5 % Palm Fatty Acid Destillation (PFAD).

    Biaya Produksi Jumlah Satuan Biaya/Tahun ( US $)

    Bahan Baku CPO 1,500,000 Ton/Tahun 1,209,000,000

    Tenaga Kerja 150 Orang 483,871

    Overhead Pabrik 10 % 2,740,343

    Jumlah

    1,212,224,214

    Jumlah Produksi Jumlah Satuan Hasil

    Produksi/Tahun (US $)

    RBD Olein 1,080,000 Ton/Tahun 1,049,760,000

    RBD Stearin 345,000 Ton/Tahun 324,645,000

    Jumlah

    1,374,405,000

    Kapasitas Produksi Satuan Keuntungan /

    Tahun (Rupiah)

    100 Ton/hari 780,140,100

    1,000 Ton/hari 277,668,110,100

    2,500 Ton/hari 739,148,060,100

    5,000 Ton/hari 1,508,281,310,100

  • Kabupaten KUBU RAYA

    2012

    Peluang Investasi Daerah 18

    Estimasi Besaran Investasi

    Komponen Biaya Jumlah Satuan Jumlah (US $ )

    A Proyeksi Biaya Tetap Investasi

    13,791,713

    1 Biaya Pra Operasional 1 Plant 137,933

    2 Biaya Langsung

    13,003,600

    Lahan & Persiapan Lahan 250,000 m2 863,362

    Bangunan 1 Plant 1,737,723

    - Bangunan produksi

    987,709

    - Bangunan Kantor

    235,720

    - Laboratorium

    32,143

    - Workshop

    321,438

    - Lain-lain (rumah pompa)

    160,713

    Mesin dan Peralatan Utama

    8,701,875

    - Unit Refinery Plant 1 set 3,320,100

    - Unit Fractionation Plant 1 set 2,249,100

    - Water Cooling Plant 1 set 267,750

    - Waste Water Treatment 1 set 80,325

    -Tangki penyimpanan 1 set 2,784,600

    Mesin dan Peralatan Pembantu 1 Plant 1,700,640

    - Boiler,pompa,kompresor dll

    3 Biaya tidak Langsung 1 Plant 650,180

    -engineering & Supervisi

    -Biaya konstruksi dan kontraktor profit

    -Biaya tak terduga

    B Proyeksi Modal Kerja

    14,848,887

    TOTAL BIAYA INVESTASI 28,640,600