potensi investasi provinsi nusa tenggara timur 2012
DESCRIPTION
Nusa Tenggara TimurTRANSCRIPT
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 1
A. GAMBARAN UMUM
A.1. Letak dan Luas Wilayah
Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terletak di selatan katulistiwa pada posisi 80 – 120 Lintang
Selatan dan 1180 – 1250 Bujur Timur.
Batas-batas wilayah :
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores
Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia
Sebelah Timur dengan Negara Timor Leste
Sebelah Barat dengan Propinsi Nusa Tenggara Barat.
NTT merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 566 pulau, 432 pulau diantaranya sudah
mempunyai nama dan sisanya sampai saat ini belum mempunyai nama. Diantara 432 pulau yang
sudah bernama terdapat 4 pulau besar: Flores, Sumba, Timor dan Alor (FLOBAMORA) dan pulau-
pulau kecil antara lain: Adonara, Babi, Lomblen, Pamana Besar, Panga Batang, Parmahan, Rusah,
Samhila, Solor (masuk wilayah Kabupaten Flotim/ Lembata), Pulau Batang, Kisu, Lapang, Pura,
Rusa, Trweng (Kabupaten Alor), Pulau Dana, Doo, Landu Manifon, Manuk, Pamana, Raijna, Rote,
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 2
Sarvu, Semau (Kabupaten Kupang/ Rote Ndao), Pulau Loren, Komodo, Rinca, Sebabi, Sebayur Kecil,
Sebayur Besar Serayu Besar (Wilayah Kabupaten Manggarai), Pulau Untelue (Kabupaten Ngada),
Pulau Halura (Kabupaten Sumba Timur) dll.
Pulau Alor Pulau Flores Pulau Sumba
Pulau Rote Pulau Timor Pulau Sabu
Luas wilayah daratan 47.349,90 km2 atau 2,49% luas Indonesia dan luas wilayah perairan ± 200.000
km2 diluar perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Secara rinci luas wilayah menurut
Kabupaten/ Kota adalah sebagai berikut:
Tabel A-1 Luas Wilayah Menurut Kabupaten/Kota
No Pulau Luas Daerah Persentase
1 Sumba 11.040,00 23,30
2 Sabu 421,70 0,90
3 Rote 1.214,30 2,60
4 Semau 261,00 0,60
5 Timor 14.394,90 30,40
6 Alor 2.073,40 3,40
7 Pantar 711,80 1,50
8 Lomblen 1.266,00 2,70
9 Adonara 518,80 1,10
10 Solor 226,20 0,50
11 Flores 14.231,00 30,00
12 Rinca 212,50 0,40
13 Komodo 332,40 0,70
14 Lain-lainnya 445,90 0,90
NTT 47.349,90 100,00
Sumber : Brosur No.30 Tahun 1979, Dit.Agraria Provinsi Dati NTT Buku : Provinsi NTT Dalam Angka Tahun 2008 – BPS Prov.NTT
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 3
A.2. Topografi
Hampir semua pulau di wilayah NTT terdiri dari pegunungan dan perbukitan kapur. Dari
sejumlah gunung yang ada terdapat gunung berapi yang masih aktif. Di pulau Flores, Sumba dan
Timor terdapat kawasan padang rumput (savana) dan stepa yang luas.
A.3. Iklim Dan Cuaca
Wilayah Nusa Tenggara Timur beriklim kering yang dipengaruhi
oleh angin musim. Periode musim kemarau lebih panjang, yaitu 7
bulan (Mei sampai dengan Nopember) sedangkan musim hujan hanya
5 bulan (Desember sampai dengan April). Suhu udara rata-rata 27,60
C, suhu maksimum rata-rata 290 C, dan suhu minimum rata-rata 26,10
C.
A.4. Pembagian Wilayah
Pembagian wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:
Tabel A-2 Pembagian Wilayah Di Provinsi Nusa Tenggara Timur
No Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa Kelurahan
1 Kupang 30 218 22
2 Timor Tengah Selatan 32 228 12
3 Timor Tengah Utara 9 140 34
4 Belu 24 196 12
5 Alor 17 158 17
6 Flores Timur 18 209 17
7 Sikka 21 147 13
8 Ende 20 191 23
9 Ngada 9 78 16
10 Manggarai 9 132 17
11 Sumba Timur 22 140 16
12 Sumba Barat 6 45 8
13 Lembata 9 137 7
14 Rote Ndao 8 73 7
15 Manggarai Barat 7 116 5
16 Nagekeo 7 84 16
17 Sumba Tengah 4 43 -
18 Sumba Barat Daya 8 94 2
19 Manggarai Timur 6 104 10
20 Kota Kupang 4 - 49
21 Sabu Raijua 6 42 5
J u m l a h 285 2.469 300
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 4
B. Kependudukan Dan Tenaga Kerja
B.1. Kependudukan
Jumlah penduduk Nusa Tenggara Timur, berdasarkan hasil pencacahan sensus pendududk
tahun 2010 sebanyak 4.679.316 jiwa, penduduk yang berjenis kelamin laki-laki tercatat sebanyak
2.323.534 jiwa sedangkan 2.355.782 jiwa lainnya berjenis kelamin perempuan. Penyebaran penduduk
terbanyak di NTT masih bertumpu di Kabupaten Timor Tenagah Selatan (TTS) sebesar 9,47% dari
total penduduk NTT, menyusul di Kabupaten Belu sebesar 7,53% dan Kota Kupang sebesar 7,17%.
Sedangkan Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit atau terendah adalah Sumba
Tengah, Sabu Raijua dan Sumba Barat masing-masing berjumlah 62.510 orang, 73.000 orang, dan
111.023 oranng. Sementara Kabupaten Sikka di Pulau Flores Merupakn Kabupaten yang paling
banyak penduduknya untuk Wilayah di luar Pulau Timor’, yakni sebanyak 300.301 orang.
Tabel B-1 Penduduk NTT per Kabupaten/Kota
Kabupaten /Kota Jumlah Penduduk
2000*) 2008 2009 2010 2011
Sumba Barat 365 200 106 524 108 644 110 993 113 189
Sumba Timur 190 450 228 351 233 568 227 732 232 237
Kupang 444 800 383 896 394 173 304 548 310 573
Timor Tengah Selatan 404 700 417 942 419 984 441 155 449 881
Timor Tengah Utara 198 600 213 153 214 842 229 803 234 349
Belu 256 600 441 451 465 933 352 297 359 266
Alor 163 350 180 487 181 913 190 026 193 785
Lembata 85 570 106 312 108 152 117 829 120 160
Flores Timur 186 330 234 076 238 166 232 605 237 207
Sikka 264 650 278 628 279 464 300 328 306 269
Ende 230 150 238 127 238 195 260 605 265 761
Ngada 222 050 133 406 135 294 142 393 145 210
Manggarai 632 300 512 065 274 984 292 451 298 236
Rote Ndao - 114 236 115 874 119 908 122 280
Manggarai Barat - 206 367 211 614 221 703 226 089
Sumba Tengah - 60 173 61 370 62 485 63 721
Sumba Barat Daya - 261 211 266 408 284 903 290 539
Nagekeo - 124 992 126 761 130 120 132 694
Manggarai Timur - - 244 798 252 744 257 744
Sabu Raijua - - - 72 960 74 403
Kota Kupang 238 150 292 922 299 518 336 239 342 892
NTT 3 882 900 4 534 319 4 619 655 4 683 827 4 776 485
Keterangan: *) Tidak termasuk penduduk tidak bertempat tinggal tetap Sumber : Sensus Penduduk 2010.
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 5
B.2. Angkatan Kerja
Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari tahun 2007-2010 dapat kita lihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel B-2 Angkatan Kerja di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Februari 2011
Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
Jumlah 1.222.759 1.012.128 2.234.887
≤ SD 776.242 662.17 1.438.412
SMTP 159.294 146.492 305.786
SMTA Umum 134.304 85.19 219.494
SMTA Kejuruan 85.278 60.087 145.365
Diploma I/II/III/Akademi
25.901 28.79 54.691
Universitas 41.74 29.399 71.139
Sumber: BPS, Survey Angkatan Kerja Nasional Februari 2011 diolah Pusdatinaker
Angkatan kerja NTT pada Februari 2011 mencapai 2.234.887 orang, bertambah 8,0 ribu orang
(0,36 persen) dibanding angkatan kerja Februari 2010 sebesar 2.226.844 orang dan bertambah 93,3
ribu orang (4,36 persen) dibanding angkatan kerja Agustus 2010 sebesar 2.141.569. Pada Februari
2011, pekerja dengan jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebesar 1,4
juta orang (65,45 persen), sedangkan pekerja dengan pendidikan Diploma sebesar 50,3 ribu orang
(2,31 persen) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana sebesar 63,3 ribu orang (2,91 persen).
C. SARANA DAN PRASARANA
C.1. Transportasi Darat
Total panjang jalan Negara pada tahun 2008 sepanjang 1.273,02 km serta panjang jalan provinsi
sepanjang 1.737,37 dan panjang jalan Negara pada tahun 2009 yaitu 1.406,68 km dan panjang jalan
provinsi 1.737,37 km.
Tabel C-1 Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Yang Berwenang Mengelolanya Jalan (km), 2010
Kabupaten/Kota Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten /Kota
Jumlah
Sumba Barat 40,87 37,3 444,38 522,85
Sumba Timur 71,44 317,09 1 .101,40 1 .489,93
Kupang 70,23 271,76 697,47 1 .039,46
Timur Tengah Selatan 103,70 306,04 1 .237,90 1 .647,64
Timur Tengah Utara 71,53 128,24 829,00 1 .028,77
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 6
Belu 86,80 154,51 687,08 928,39
Alor 112,33 63,57 1 .538,42 1 .714,32
Lembata 0,00 73,45 682,75 756,20
Flores Timur 136,09 175,89 509,65 821,62
Sikka 75,53 90,34 811,29 977,16
Ende 134,59 138,48 1. 154,11 1 .427,18
Ngada 108,14 250,24 1. 012,00 1. 370,38
Manggarai 228,70 89,00 1 .149,80 1. 467,50
Rote Ndao 0,00 84,71 407,90 492,61
Manggarai Barat 62,14 143,80 702,60 908,54
Sumba Barat Daya 4,47 90,02 0,00 94,49
Sumba Tengah 61,50 43,98 0,00 105,48
Nagekeo 0,00 50,82 717,64 1 .115,82
Manggarai Timur 0,00 113,00 1 .065,00 830,64
Sabu Raijua 0,00 45,27 0,00 45,27
Kota Kupang 38,62 51,08 1 .571,92 661,62
Jumlah 2010 1 .406,68 2 .718,89 16 .320,30 20. 445,87
2009 1 .406,68 1 .737,37 - 3 .144,05
2008 1. 273,02 1 .737,37 12. 866,51 15. 876,90
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur *) Laporan dari masing-masing Kabupaten/Kota Keterangan : - Data tidak tersedia
C.2. Transportasi Laut
Jumlah total arus kunjungan kapal laut pada tahun 2008, kedatangan sebanyak 11.768 dan
keberangkatan sebanyak 11.768. Selain itu pada tahun 2009, jumlah kedatangan sebanyak 13.914
dan keberangkatan 11.840.
Tabel C-2 Arus Kunjungan Kapal Laut Pada Setiap Pelabuhan Laut, 2010
Pelabuhan Laut Kabupaten/Kota Datang Berangkat
Waikelo Sumba Barat 173 173
Waingapu Sumba Timur 407 407
Tenau Kupang 1.876 1.876
Wini Timur Tengah Utara 83 83
atapupu Belu 492 492
Kalabahi Alor 0 0
Baranusa Alor/P. Pantar 0 0
Larantuka Flores Timur 4.579 4.579
Maumere Sikka 173 173
Ede/Ippi Ende 309 309
Seba-Sabu Kupang 0 0
Ba'a Rote Ndao 480 480
Marapokot Ngada / Mbay 198 198
Reo Manggarai 0 0
Labuan Bajo Manggarai Barat 1.889 1.889
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 7
Jumlah 2010 10.659 10.659
2009 13.914 11.840
2008 11.768 11.768
C.3. Transportasi Udara
Lapangan atau pelabuhan udara, mempunyai peranan sangat penting sebagai alat transportasi.
Berikut tabel dibawah ini, dapat kita lihat data nama-nama lapangan udara di Provinsi Nusa
Tenggara Timur:
Tabel C-3 Nama Lapangan Udara di Provinsi NTT
No Nama dan Lokasi Bandar Udara Klas Panjang Lebar Kemampuan
1 El Tari / Kupang I 2.500 45 B-737
2 Frans Seda / Maumere III 1.850 30 F-28 Series
3 Ir. Umbu Mehang Kunda/Waingapu III 1.710 30 F-28 Series
4 Satar Tacik / Ruteng IV 1.150 30 DHC-6/C-212
5 Tambolaka / Waikabubak IV 1.650 30 F27-Series
6 H. Aroeboesman / Ende IV 1.650 30 F-28 Series/F-27
7 Komodo / Labuhan Bajo IV 1.400 30 F-27
8 So’a / Bajawa V 900 23 DHC-6/C-212
9 Mali / Alor V 1.435 23 DHC-6/C-212
10 Haliwen / Atambua V 900 30 DHC-6/C-212
11 Gewayantana / Larantuka V 900 30 DHC-6/C-212
12 DC Saudale / Rote V 900 23 DHC-6/C-212
13 Tardamu / Sabu V 900 23 DHC-6/C-212
14 Wonopito / Lewoleba V 900 23 DHC-6/C-212
Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi NTT
C.4. Perbankan
Jumlah Bank, Kantor Bank dan Kantor Cabang serta jumlah perusahaan pembiayaan
berdasarkan status kepemilikan dan kegiatan usaha di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapat kita
lihat pada tabel berikut dibawah ini:
Tabel C-4 Jumlah Bank, Kantor Bank Dan Kantor Cabang Serta Jumlah Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Status Kepemilikan Dan Kegiatan UsahaDi Provinsi Nusa Tenggara Timur
KETERANGAN 2011
Bank Bank Konvensional Bank Umum Jumlah Bank (kantor pusat) 1 Bank Non Devisa 1 Bank Pemerintah Daerah 1 Jumlah Kantor 144 Bank Devisa 23 Bank Pemerintah 11 Bank Swasta Nasional 12
Bank Non Devisa 121
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 8
Bank Pemerintah 45 Bank Pemerintah Daerah 66 Bank Swasta Nasional 10 Bank Perkreditan Rakyat
BPR - Jumlah Bank 9 - Jumlah Kantor 11 Bank Syariah Bank Umum
- Jumlah Bank 2 - Jumlah Kantor 2
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah Non Bank 13 Perusahaan Pembiayaan (PP) 13 Jumlah Bank & Non Bank
- Jumlah Bank dan PP 38 - Jumlah Kantor 251
Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status Kepemilikan 144 Bank Pemerintah 56 Bank Pemerintah Daerah 66 Bank Swasta Nasional 22
1) Termasuk BRI Unit Sumber: Bank Indonesia
C.5. Kelistrikan
Kelistrikan sangat berperan didalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk juga di wilayah Nusa
Tenggara Timur. Berikut daftar banyaknya pelanggan, pemakaian dan nilai pemakai listrik menurut
kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2010:
Tabel C-5 Banyaknya Pelanggan, Pemakai dan Nilai Pemakai Listrik Menurut Kabupaten/Kota, 2010
Kabupaten/Kota Banyaknya Pelanggan
Banyaknya Pemakaian (Mwh)
Nilai Pemakaian (Juta Rupiah)
Sumba Barat 6.114 9.491,26 6.726,43
Sumba Timur 13.284 19.290,49 14.191,96
Kupang 15.261 13.007,01 8.464,14
Timur Tengah Selatan
14.420 16.150,46 10.660,65
Timur Tengah Utara 10.288 14.475,86 10.164,71
Belu 13.672 23.677,71 17.305,15
Alor 10.218 14.068,22 9.239,89
Lembata 8.481 9.704,38 7.277,23
Flores Timur 21.820 21.773,01 15.177,50
Sikka 23.740 35.506,04 27.378,00
Ende 27.476 30.483,86 22.125,82
Ngada 14.783 14.303,41 9.583,70
Manggarai 14.083 22.389,62 14.673,51
Rote Ndao 7.161 8.096,31 5.340,49
Manggarai Barat 4.214 9.609,15 7.526,71
Sumba Barat Daya 4.943 6.107,47 4.263,14
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 9
Sumba Tengah - - -
Nagekeo 5.173 7.499,38 3.810,92
Manggarai Timur - - -
Sabu Raijua - - -
Kota Kupang 59.311 156.097,00 117.381,03
Jumlah 2010 274.442 429.346,17 311.290,99
2009 253.555 382.706,63 271.549,00
2008 246.356 338.556,30 230.157,59
Sumber: PT.PLN (PERSERO) Wilayah Usaha Nusa Tenggara Timur
D. PEREKONOMIAN DAERAH
D.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB NTT pada triwulan I tahun 2012 turun hingga mencapai minus 5,10 persen dibandingkan
triwulan IV tahun 2011. Pertumbuhan minus ini dialami oleh semua sektor ekonomi tanpa kecuali
sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan sebesar -0,03 persen. Hal ini dikarenakan anomali
cuaca yang mengakibatkan pada beberapa komoditi mengalami penurunan produksi disamping
faktor musim panen pada triwulan I.
Pada triwulan I tahun2011 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 7.194,53 Milyar,
kemudian pada triwulan II tahun 2011 mencapai Rp 7.663,55 milyar. Sementara harga konstan
2000, PDRB triwulam I tahun 2011 mencapai Rp 3.109,20 milyar dan triulan II tahun 2011 adalah
Rp 3.271,31 milyar.
Tabel D-1 Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara Timur Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2006 - 2008 No Lapangan Usaha Tahun (triliun Rupiah) pertumbuhan
ADHK (%)
2006 2007 2008 2009 2010 2008 2009 2010
1 Pertanian 4,23 4,35 4,52 4,62 4,71 3,84 2,38 2,02
2 Pertambangan &Penggalian
0,13 0,14 0,15 0,15 0,16 4,11 3,33 4,74
3 Industri Pengolahan 0,16 0,17 0,17 0,18 0,18 0,04 3,93 2,25
4 Lisrik, Gas & Air Bersih
0,04 0,04 0,04 0,05 0,05 3,51 4,15 10,67
5 Bangunan/ Konstruksi
0,68 0,70 0,72 0,75 0,78 2,97 3,63 3,59
6 Perdagangan 1,69 1,77 1,87 1,97 2,13 5,23 5,23 7,92
7 Pengangkutan & Komunikasi
0,71 0,77 0,84 0,88 0,93 7,42 4,77 6,44
8 Keuangan Persewaan & Jasa Perusahan
0,38 0,38 0,41 0,44 0,47 5,02 5,31 7,85
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 10
9 Jasa-jasa 2,38 2,54 2,70 2,88 3,11 6,24 6,56 7,89
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
10,37 10,90 11,43 11,92 12,53 4,84 4,29 5,13
Sumber: BPS Provinsi NTT
D.2.Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi NTT
Pada Bulan April 2012: Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar 0,06 persen sen
dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 140,87. Dari dua kota IHK di Provinsi Nusa Tenggara
Timur, Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,30 persen dan Kota Maumere mengalami inflasi
sebesar 1,20 persen. Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh
turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,17 persen, kelompok pendidikan,
rekreasi dan olahraga 0,03 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,40
persen. Andil deflasi terbesar di Provinsi NTT disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar
0,34 persen. Laju inflasi Provinsi Nusa Tenggara Timur menurut tahun kalender (Januari-April 2012)
sebesar 0,97 persen dan laju inflasi year on year (April 2012 terhadap April 2011) sebesar 3,77
persen. Laju inflasi Kota Kupang menurut tahun kalender (Januari- April 2012) sebesar 0,83 persen
dan laju inflasi year on year (April 2012 terhadap April 2011) sebesar 3,11 persen. Laju inflasi Kota
Maumere menurut tahun kalender (Januari- April 2012) sebesar 1,70 persen dan laju inflasi year on
year (April 2012 terhadap April 2011) sebesar 7,28 persen.
Grafik Inflasi Provinsi Nusa Tenggara Timur
D.3. Upah Minimum Regional
Upah Minimum Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 925.000
yang artinya mengalami kenaikan sebesar Rp 75.000 dibanding pada tahun 2011 yaitu Rp 850.000
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 11
Tabel D-2 Upah Minimum Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2010-2012
Provinsi Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Kenaikan
Nusa Tenggara Timur 800.000 850.000 925.000 75.000
D.4. Perkembangan Ekspor Dan Impor
Nilai ekspor nonmigas Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan Februari 2012 sebesar
sebesar US$ 674.812 dengan volume sebesar 3.927,8 ton naik 58,71 persen dibanding ekspor
bulan Januari 2012 sebesar US$ 425.195.
Komoditas ekspor terbesar bulan Februari 2012 adalah kelompok komoditas bijih, kerak dan abu
logam yang di ekspor ke China dengan nilai ekspor sebesar US$ 356.400 atau 54,93persen dari
total ekspor.
Komoditas ekspor bulan Februari 2012 seluruhnya dikirim melalui Pelabuhan Atapupu-NTT,
dengan negara tujuan China dan Timor Leste.
Nilai impor Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan Februari 2012 sebesar US$ 3.311dengan
volume sebesar 87 kg, dengan komoditas utama impor perangkat optik kode HS 2 dijit (90).
Seluruh komoditas impor melalui pelabuhan Tenau-NTT, dengan negara asalSingapura.
Jika dibandingkan kumulatif nilai ekspor pada tahun 2012 sebesar US$ 1.100.007 terhadap nilai
impor sebesar US$ 3.311 maka terdapat surplus sebesar US$ 1.096.696.
E. POTENSI DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
E.1. Sektor Pertanian
Luas tanam di sektor pertanian yaitu 206.796 ha, dengan luas panen seluas 174.674 ha dan
didapatkan jumlah produksi GKG sebanyak 555.492 ton serta produksi beras sebanyak 308.866 ton.
Tabel E-1 Luas Tanaman, Luas Panen, Rata-rata hasil dan Produksi Padi Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010
Kabupaten/Kota Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Rata-rata Hasil
(Kw/Ha)
Produksi (Ton)
GKG Beras
Sumba Barat 7.685 6.538 22,65 14.806 8.172
Sumba Timur 15.324 4.923 31,92 15.716 8.473
Kupang 14.377 11.650 28,65 33.372 18.501
TTS 2.643 3.298 39,21 12.931 7.251
TTU 15.927 12.941 30,71 39.746 22.068
Belu 6.264 5.264 33,43 17.600 9.794
Alor 4.704 4.109 22,58 9.279 5.124
Lembata 3.711 3.610 19,99 7.217 3.984
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 12
Folres Timur 12.006 8.919 20,81 18.561 10.177
Sikka 10.918 10.962 25,33 27.767 15.423
Ende 7.313 6.656 36,37 24.210 13.509
Ngada 6.372 5.431 42,08 22.851 12.765
Manggarai 19.385 20.464 39,92 81.691 45.731
Rote Ndao 8.115 5.986 44,36 26.554 14.814
Manggarai Barat 24.132 20.573 29,55 60.802 33.765
Sumba Barat Daya 14.844 12.604 27,21 34.301 19.014
Sumba Tengah 5.667 4.464 32,62 14.560 8.089
Nagekeo 7.695 8.342 39,37 32.847 18.391
Manggarai Timur 19.459 17.701 33,78 59.795 33.326
Sabu Raijua
Kota Kupang 255 239 37.08 886 495
Nusa Tenggara Timur
206.796 174.674 31,88 555.492 308.866
Catatan: Produksi beras sudah termasuk beras non pangan Sabu Raijua masih bergabung dengan Kabupaten Kupang
Jagung
Komoditi jagung merupakan komoditi andalan Propinsi
Nusa Tenggara Timur. Dari segi kualitas mempunyai
keunggulan dibandingkan komoditi jagung daerah lain, yakni
rasa yang lebih manis dan ukuran yang besar. Didukung pula
teknik budidaya yang masih alami da bebas pestisida kimia,
sehingga kandungan di dalam buah tidak membahayakan
konsumen.
Tingkat produksi jagung di Propinsi NTT cukup tinggi,
didukung kondisi agroklimat yang sangat memungkinkan untuk pengembangan komoditi ini.
Produktivitas tanaman jagung tahun 2006 sebesar 23,10 Kw / Ha, dan tingkat produksi sebesar
582.965 ton dengan luas areal tanam 257,485 Hektar.
Varietas yang banyak ditanam adalah varietas Lamuru dan Srikandi. Masing-masing mempunyai
keunggulan. Ukuran yang lebih besar, kandungan protein pada varietas Srikandi tinggi namun
kandungan gula lebih tinggi pada varietas Lamuru.
Potensi lahan kering yang belu dikelola menjadi potensi untuk pengembangan komoditi ini,
dimana lahan kering yang belum dimanfaatkan seluas 794,564 Ha. Dengan pemanfaatan lahan tidur
ini dapat menjamin ketersediaan jagung sebagai makanan pokok serta dapat menopang
ketersediaan bahan baku untuk mendukung industi pengolahan.
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 13
Tabel E-2 Luas Tanam, Panen, Produktivitas dan Produksi Komoditi Jagung
No. Kab/ Kota/ Luas Tanam (Ha)
Panen (Ha)
Produksi (Ha) Produk Sivitas
(Kw/Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kota Kupang Kupang Rote Ndao TTS TTU Belu Alor Lembata Flotim Sikka Ende Ngada Manggarai Manggarai Brt Sumba Timur Sumba Barat
554 19.200 4.628
69.091 20.054 34.698 3.650 8.301 10.051 13.964 3.647 12,741 12.431 5.719
10.430 28.101
543 18.824 4.537
67.736 19.857 34.018 3.578 8.138 9.854 13.680 3.575 12.491 12.187 5.607 10.25
27.550
1.265 44.745 10.642 160.013 46.797 78.082 8.521
17.492 21.329 28.192 7.960 30.770 27.125 12.350 22.703 64.989
23,30 23,77 23,46 23,91 23,62 23,57 22,95 23,81 21,48 21,65 20,59 22,24 24,63 22,26 22,03 22,20
Total 275.458 252.410 582.965 23,10
Tabel E-3 Luas Tanam, Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010
Kabupaten/Kota Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Rata-rata Hasil (Kw/Ha)
Produksi (Ton)
Sumba Barat 4.838 3.583 27,87 9.987
Sumba Timur 19.084 9.145 26,89 24.589
Kupang 19.995 26.230 26,70 70.034
TTS 64.080 57.530 26,40 151.879
TTU 12.605 19.858 27,84 55.285
Belu 23.589 28.459 27,10 77.124
Alor 4.385 5.402 26,36 14.242
Lembata 9.546 6.354 26,30 16.712
Folres Timur 15.672 16.172 25,70 41.602
Sikka 11.820 19.353 21,32 41.268
Ende 4.563 3.827 26,52 10.150
Ngada 9.555 5.211 28,70 14.956
Manggarai 5.109 4.494 26,68 11.989
Rote Ndao 4.270 3.504 29,58 10.365
Manggarai Barat 6.407 5.876 25,20 14.808
Sumba Barat Daya 19.891 18.760 31,22 58.561
Sumba Tengah 4.353 3.978 27,85 11.076
Nagekeo 6.125 3.290 27,62 9.087
Manggarai Timur 4.399 3.224 27,98 9.021
Kota Kupang 94 333 26,62 886
Nusa Tenggara Timur 250.380 244.583 26,72 653.621
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 14
Jarak Pagar
Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat cocok untuk pengembangan jatropha (tanaman jarak pagar),
karena merupakan tanaman tahunan yang tahan kekeringan. Tanaman ini mampu tumbuh dengan
cepat dan kuat dilahan yang beriklim panas, tandus dan berbatu seperti di Nusa Tenggara Timur.
Faktor-faktor yang menjadi pendorong pengembangan jarak pagar:
Deklarasi para Menteri tanggal 12 Oktober 2005 tentang Gerakan Nasional Penanggulangan
Kemiskinan dan Krisis BBM melalui Rehabilitasi dan Reboisasi 10 Juta Hektar Lahan Kritis
dengan Tanaman yang Menghasilkan Energi Pengganti BBM.
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar
Nabati (biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain.
Peraturan Presiden RI Nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, sasaran
kebijakan energi nasional pada tahun 2025 peranan minyak bumi menjadi kurang dari 20%,
sedangkan yang berasal dari bahan bakar nabati (biofuel) menjadi lebih dari 5%.
Hasil Rapat Terbatas para Menteri, tujuh Gubernur bersama Presiden Republik Indonesia di
Losari Magelang Jawa Tengah tentang Pengembangan komoditi (tebu, kelapa sawit, ubi
kayu, sorgum dan jarak) sebagai penghasil untuk subtitusi biodiesel dan bioethanol sebagai
subtitusi premium.
Tersedianya lahan di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang berpotensi untuk pengembangan
tanaman jarak.
Penelitian Perguruan Tinggi (Undana) menunjukkan bahwa lahan di Nusa Tenggara Timur
sangat cocok untuk pengembangan tanaman jarak.
Dukungan Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/ Kota yang ditandai dengan adanya
perjanjian kerjasama (MoU) dengan calon investor di bidang pembibitan.
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 15
Peluang dan Potensi pengembangan tanaman jarak
Kebutuhan akan BBM yang semakin meningkat sementara persediaannya semakin menipis
sehingga diperlukan bahan bakar pengganti BBM.
Bahan bakar nabati (biofuel) merupakan bahan bakar terbarukan yang memiliki peluang
pasar yang besar.
Jarak pagar telah dikenal oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur secara luas.
Terbukanya lapangan kerja bagi para petani di Nusa Tenggara Timur.
Memanfaatkan lahan kritis yang selama ini tidak dikelola.
Sedangkan potensi untuk pengembangan tanaman Jarak Pagar (Jatropha) di Nusa
Tenggara Timur cukup luas dan diproyeksikan lahan yang sesuai untuk pengembangan
tanaman jarak seluas 2.190.406 Ha yang tersebar pada kabupaten/ kota di Nusa Tenggara
Timur seperti pada tabel dibawah ini.
Peluang Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha) di Nusa Tenggara Timur
Tersedianya lahan seluas 2.177.456 Ha.
Masyarakat Nusa Tenggara Timur telah lama mengenal jarak
pagar (jatropha) sebagai bahan untuk penerangan dan obat
tradisional.
Jarak pagar cocok dikembangkan di Nusa Tenggara Timur
karena tahan terhadap kekeringan dan dapat ditanam pada
tanah berbatuan, berkerikil, berpasir maupun mengandung garam.
Jarak pagar tidak terlalu memerlukan perawatan, dapat beradaptasi dengan berbagai
cuaca, tidak diserang hama dan tidak dikonsumsi oleh ternak.
Jarak pagar dapat bertahan dalam waktu lama dalam kondisi kering, mudah berkembang
biak.
Dukungan Pemerintah Propinsi, Kabupaten/Kota dalam pengembangan jarak pagar yang
ditandai dengan adanya perjanjian kerjasama (MoU) dengan investor/ pengusaha lainnya.
Adanya kecenderungan minat investor untuk berinvestasi dibidang jatropha yang ditandai
dengan kehadiran investor (PT. Amarta Trans Nusantara dan PT. Rajawali Nasional
Indonesia).
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 16
Produksi Dan Produktiviras
Jeruk keprok SoE pertama dikembangkan di desa Tobu, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten
TTS Provinsi NTT. Jeruk ini cocok ditanam didaratan tinggi antara 800-1200 meter diatas
permukaan laut. Pengembangan selanjutnya di beberapa kabupaten yaitu TTS, TTU, Manggarai,
Alor dan Kupang.
Buah jeruk menjadi sumber utama penyedia vitamin C, selain itu juga kaya akan mineral zat
besi, kalsium, gula serta asam setrat. Kandungan Vitamin C pada jeruk keprok SoE tidak terlalu
tinggi, 50 mg/100g dibandingkan dengan jambu biji yang mempunyai kandungan vitamin C 300
mg/100 g, namun buah jeruk lebih disukai semua tingkatan umur. Selain daging buah dan bunga
jeruk segar juga mempunyai manfaat. Bunga jeruk bisa berfungsi sebagai tonikum rambut,
jantung dan syarat, serta mengurangi dan mengencangkan payudara. Aromanya nisa
menggugah kekuatan mental dan kepekaan perasaan. Mengkonsumsi bunga jeruk segar dapat
menambah stamina dan membantu pencernaan.
Tabel E-4 Luas Tanam, Panen, Produksi dan Produksivitas di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Sumber: Dipertan Prov. NTT 2006
Potensi Pertambangan
Hampir di semua wilayah di NTT potensi bahan galian A dan B (mineral dan logam) seperti nikel,
emas, tembaga, timah, pasir besi serta bahan galian C lainnya. Potensi energi terbarukan seperti
matahari, angin, mikro hidro untuk pembangkit energi skala kecil memiliki potensi untuk
No. Kab/ kota/ Luas tanam (ha) Panen (ha) Produksi (ha) Produksivitas (kw/ha)
1 Kota Kupang 10 5 12 24.00
2 Kupang 1.765 1.159 1.359 11.73
3 Rote Ndao 49 1 1 10.00
4 TTS 11.638 2.218 9.778 44.08
5 TTU 7.812 1.682 4.517 26.85
6 Belu 1.966 1.732 3.807 21.98
7 Alor 1.075 979 2.923 29.86
8 Lembata 1.013 904 4.976 55.04
9 Flotim 999 603 1.695 24.82
10 Sikka 967 516 1.549 31.69
11 Ende 1.752 892 5.855 65.64
12 Ngada 1.428 698 3.099 44.40
13 Manggarai 1.433 377 1.575 41.78
14 Manggarai Barat 145 96 338 35.21
15 Sumba timur 1.391 671 3.032 45.19
16 Sumba Barat 1.826 647 .127 32.87
35.169 13.260 46.743 35.25
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 17
dikembangkan, potensi panas bumi di Mataloko dan Ulumbu serta daerah-daerah lainnya di pulau
flores memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pembangkit tenaga listrik skala sedang dan
besar.
Tabel E-5 Potensi Pertambangan Umum Bahan Galian C
No Jenis Galian Lokasi Cadangan
1 Barit Kabupaten Lembata 62.500m3
2 Aragonit Kabupaten Kupang 7.360.562m3
3 Aragonit Kabupaten Sumba Timur Tidak Terdeteksi
4 Batu Gamping Kabupaten Manggarai 5.558.771.299m3
5 Batu Setengah Permata Kabupaten TTU 148...750 m3
6 Bentonit Kabupaten Ngada 10.000 m3
7 Dolomit Kabupaten TTS 14.976.000 m3
8 Dolomit Kabupaten Manggarai 350.000.000 m3
9 Feldspar Kabupaten Ende 2.000 m2
10 Feldspar Kabupaten Sumba Timur 5.340.000 m2
11 Feldspar Kabupaten Manggarai 456.462.499 m2
12 Gipsum Kabupaten Kupang 11.214.800 m2
13 Gipsum Kabupaten TTU 6.000 m2
14 Gipsum Kabupaten Alor 1.179.125 m2
15 Gipsum Kabupaten Flores Timur 182.850 m2
16 Kaolin Kabupaten Alor 2.550.000 m3
17 Lempung Kabupaten Sumba Timur 4.238.608.698 m3
18 Oker Kabupaten Sumba Timur 2.534.614.750 m3
19 Pasir Kuarsa Kabupaten Alor 1.250.000 m3
20 Perlit Kabupaten Lembata 17.370.000 m3
21 Silika Kabupaten Manggarai 518.150.000 m3
22 Toseki Kabupaten Manggarai 13.365.000 m3
23 Tras Kabupaten Manggarai 387.023.000 m3
24 Zeolit Kabupaten Ende 29.705.000 m3
25 Andesit Kabupaten Lembata 73.735.000 m3
26 Basalt Kabupaten Sumba Timur 307.020.000 m3
27 Batu Apung Kabupaten Lembata 22.425.000 m3
28 Batu Pasir Kabupaten Kupang 9.308.250 m3
29 Dasit Kabupaten Flores Timur 41.091.900 m3
30 Diorit Kabupaten Sumba Timur 2.639.319.165 m3
31 Fuller Earth Kabupaten Manggarai 132.300.500 m3
32 Granodiorit Kabupaten Sumba Timur 317.500.000 m3
33 Granit Kabupaten Sumba Timur 343.227.666 m3
34 Marmer Kabupaten Manggarai, TTS dan TTU 1.896.393.126 m3
35 Sirtu Kabupaten Sumba Timur 20.789.852 m3
36 Tufa Kabupaten Kupang 149.400 m3
Data: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 18
E.2. Potensi Kelautan
Potensi-potensi kelautan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapat kita bagi sebagai berikut:
Rumput Laut
Tabel E-6 Data Potensi Rumput Laut di Nusa Tenggara Timur
No Kab/Kota Potensi
(Ha)
2008 (10%)
Areal produksi
(Ha) (Ton)
1 Kota Kupang 245,70 24,57 393,12
2 Kab. Kupang 10.354,07 1.035,41 16.566,51
3 TTS 926,93 926.93 1.483,09
4 TTU 455,00 45.50 728,00
5 Belu 1.047,98 1.047,96 104,80
6 Alor 3.526,25 352,63 5.642,00
7 Lembata 5.394,48 539,45 8.631,17
8 Flotim 5.936,84 593,68 9.498,94
9 Sikka 3.451,63 345,16 5.522,61
10 Ende 1.870,71 187,07 2.993,14
11 Nagekeo - - -
12 Ngada 1.082,90 108,29 1.732,64
13 Manggarai Timur - - -
14 Manggarai 1.951,95 195,20 3.123,12
15 Manggarai Barat 7.614,88 761,49 12.183,81
16 Sumba Barat Daya - - -
17 Sumba Barat 1.061,97 106,20 1.699,15
18 Sumba Timur 3.945,76 394,58 6.313,22
19 Sumba Tengah - - -
20 Rote Ndao 3.003,00 300,30 4.804,80
Jumlah 51.870,03 5.187,00 82.992,05
Tabel E-7 Pengembangan Dan Potensi Rumput Laut Di Nusa Tenggara Timur
NO. KABUPATEN / KOTA
PENGEMBANGAN ( HA )
PRODUKSI KERING (TON) PER TAHUN
POTENSI (HA)
1. KAB. KUPANG 1.500 4.500 12.975
2. KAB. TTS 12 - 3,7
3. KAB. TTU - - -
4. KAB. BELU - - 400
5. KAB. ALOR 11 3.700 345
6. KAB. LEMBATA 20 4.500 310,5
7. KAB. SIKKA 622,7 4.500 2.127,5
8. KAB. ENDE 363 3.400 -
9. KAB. NGADA 5 - 5.945
10. KAB. MANGGARAI 32 3.500 110
11. KAB. M’RAI BARAT 35 - 1465
12. KAB. SUMBA 400 4.300 1.350
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 19
BARAT
13. KAB. SUMBA TIMUR
58,36 3.750 3.966,64
14. KAB. ROTE NDAO 2.119 3.800 32,7
JUMLAH 5.17 8 , 06 35.950 290.030,84
Mutiara
Tabel E-8 Data Budidaya MUTIARA Di Nusa Tenggara Timur
No. Lokasi Kegiatan Perusahaan Peluang Usaha
Kabupaten Desa / Tempat
1. Kupang Tanjung Lelendo, Pulau Kambing, Tanjung Katabe, Talasa Dan Tablolong
Pt.Timor Otzuki Mutiara Lokasi Pengembangan Mutiara Tersedia Di Setiap Kabupaten
2. Rote Ndao Kec. Rote Barat Daya Pt. Ntt Kuri Pearls (Perluasan)
3. Alor Desa Moru, Kec. Alor Barat Daya Pt. Chamar Sentosa
4. Lembata Teluk Wai Enga Dan Lewo Lein Pt. Chamar Sentosa
5. Flores Timur - Teluk Konga, Teluk Leba Teba, Selat Solor, - Perairan Nayu Baya Baniona, Selat Solor
Pt. Asa Mutiara Nusantara - Pt. Mutiara Adonara
6. SIKKA
PERAIRAN LABUHAN DETEH, DESA NAGE PANDA
PT. KYOKO SHINJU
7. MANGGARAI BARAT
PERWAKILAN LABUAN BAJO PT. NTT KURI PEARLS (PERLUASAN)
TANJUNG BOLENG, PONTIANAK DAN GOLO MORI PT. TIARA INDO PEARL
F. SOSIAL BUDAYA
Bahasa
Jumlah bahasa yang dimiliki cukup banyak dan tersebar pada pulau-pulau yang ada yaitu: Timor,
Rote, Sabu, dan pulau-pulau kecil disekitarnya: Bahasanya menggunakan bahasa Kupang,
Melayu Kupang, Dawan Amarasi, Helong Rote, Sabu, Tetun, Bural Alor dan pulau-pulau
disekitarnya: Bahasanya menggunakan Tewo kedebang, Blagar, Lamuan Abui, Adeng, Katola,
Taangla, Pui, Kolana, Kui, Pura Kang Samila, Kule, Aluru, Kayu Kaileso Flores dan pulau-pulau
disekitarnya: Bahasanya menggunakan melayu, Laratuka, Lamaholot, Kedang, Krawe, Palue,
Sikka, lio, Lio Ende, Naga Keo, Ngada, Ramba, Ruteng, Manggarai, bajo, Komodo Sumba dan
pualu-ulau kecil disekitarnya: Bahasanya menggunakan Kambera, Wewewa, Anakalang,
Lamboya, Mamboro, Wanokaka, Loli, Kodi.
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR
2012
Potensi Investasi 20
Jumlah Suku /Etnis
Penduduk asli NTT terdiri dari berbagai suku yang mendiami daerah-daerah yang tersebar
Diseluruh wilayah NTT, sebagai berikut: Helong: Sebagian wilayah Kabupaten Kupang
(Kec.Kupang Tengah dan Kupang Barat serta Semau), Dawan: Sebagian wilayah Kupang (Kec.
Amarasi, Amfoang, Kupang Timur, Kupang Tengah, Kab timor Tengah selatan, Timor Tengah
Utara, Belu ( bagian perbatasan dengan TTU), Tetun: Sebagian besar Kab. Belu dan wilayah
Negara Timor Leste, Kemak: Sebagian kecil Kab. Belu dan wilayah Negara Timor Leste, Marae:
Sebagian kecil Kab. Belu bagian utara dekat dengan perbatasan dengan Negara Timor Leste,
Rote: Sebagian besar pulau rote dan sepanjang pantai utara Kab Kupang dan pulau Semau,
Sabu / Rae Havu: Pulau Sabu dan Raijua serta beberapa daerah di Sumba, Sumba: Pulau Sumba,
Manggarai Riung: Pulau Flores bagian barat terutama Kan Manggarai dan Manggarai Barat,
Ngada: Sebagian besar Kab Ngada, Ende Lio: Kabupaten Ende Sikka-Krowe Muhang: Kabupaten
Sikka, Lamaholor: Kabupaten Flores Timur meliputi Pulau Adonara, Pulau Solor dan sebagian
Pulau Lomblen, Kedang: Ujung Timur Pulau Lomblen. Labala: Ujung selatan Pulau Lomblen,
Pulau Alor: Pulau Alor dan pulau Panta.
Agama
Nusa Tenggara Timur menjadi wilayah pengembangan Missie katolik dan Zending Kristen
protestan serta sedikit islam. Sedangkan agama hindu hadir sesudah kemerdekaan. Tidak
terlepas dari sejarah masuknya agama-agama di Nusa Tenggara Timur, pada perkembangan
selanjutnya secara spesifik distribusi penyebaran penganut agama di Nusa Tenggara Timur
bervariasi di pelbagai pulau, yaitu:
Pulau Timor:
Kabupaten TTU dan Belu dengan mayaoritas Katolik Kabupaten Kupang, Kota Kupang dan
Kabupaten TTS dengan mayoritas Kristen/ Protestan.
Pulau Sumba:
Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Timur dengan mayoritas Kristen/Protestan
Pulau Alor:
Kabupaten Alor dengan mayoritas Kristen/Protestan
Pulau Flores:
Kabupaten Manggarai, Ngada, Ende, Sikka, Flotim dan Kabupaten Lembata dengan
mayoritas Katolik.