potensi investasi provinsi nusa tenggara timur 2012

20
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR 2012 Potensi Investasi 1 A. GAMBARAN UMUM A.1. Letak dan Luas Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terletak di selatan katulistiwa pada posisi 8 0 12 0 Lintang Selatan dan 118 0 125 0 Bujur Timur. Batas-batas wilayah : Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia Sebelah Timur dengan Negara Timor Leste Sebelah Barat dengan Propinsi Nusa Tenggara Barat. NTT merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 566 pulau, 432 pulau diantaranya sudah mempunyai nama dan sisanya sampai saat ini belum mempunyai nama. Diantara 432 pulau yang sudah bernama terdapat 4 pulau besar: Flores, Sumba, Timor dan Alor (FLOBAMORA) dan pulau- pulau kecil antara lain: Adonara, Babi, Lomblen, Pamana Besar, Panga Batang, Parmahan, Rusah, Samhila, Solor (masuk wilayah Kabupaten Flotim/ Lembata), Pulau Batang, Kisu, Lapang, Pura, Rusa, Trweng (Kabupaten Alor), Pulau Dana, Doo, Landu Manifon, Manuk, Pamana, Raijna, Rote,

Upload: yudha-arie-wibowo

Post on 22-Oct-2015

186 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Nusa Tenggara Timur

TRANSCRIPT

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 1

A. GAMBARAN UMUM

A.1. Letak dan Luas Wilayah

Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terletak di selatan katulistiwa pada posisi 80 – 120 Lintang

Selatan dan 1180 – 1250 Bujur Timur.

Batas-batas wilayah :

Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores

Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia

Sebelah Timur dengan Negara Timor Leste

Sebelah Barat dengan Propinsi Nusa Tenggara Barat.

NTT merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 566 pulau, 432 pulau diantaranya sudah

mempunyai nama dan sisanya sampai saat ini belum mempunyai nama. Diantara 432 pulau yang

sudah bernama terdapat 4 pulau besar: Flores, Sumba, Timor dan Alor (FLOBAMORA) dan pulau-

pulau kecil antara lain: Adonara, Babi, Lomblen, Pamana Besar, Panga Batang, Parmahan, Rusah,

Samhila, Solor (masuk wilayah Kabupaten Flotim/ Lembata), Pulau Batang, Kisu, Lapang, Pura,

Rusa, Trweng (Kabupaten Alor), Pulau Dana, Doo, Landu Manifon, Manuk, Pamana, Raijna, Rote,

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 2

Sarvu, Semau (Kabupaten Kupang/ Rote Ndao), Pulau Loren, Komodo, Rinca, Sebabi, Sebayur Kecil,

Sebayur Besar Serayu Besar (Wilayah Kabupaten Manggarai), Pulau Untelue (Kabupaten Ngada),

Pulau Halura (Kabupaten Sumba Timur) dll.

Pulau Alor Pulau Flores Pulau Sumba

Pulau Rote Pulau Timor Pulau Sabu

Luas wilayah daratan 47.349,90 km2 atau 2,49% luas Indonesia dan luas wilayah perairan ± 200.000

km2 diluar perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Secara rinci luas wilayah menurut

Kabupaten/ Kota adalah sebagai berikut:

Tabel A-1 Luas Wilayah Menurut Kabupaten/Kota

No Pulau Luas Daerah Persentase

1 Sumba 11.040,00 23,30

2 Sabu 421,70 0,90

3 Rote 1.214,30 2,60

4 Semau 261,00 0,60

5 Timor 14.394,90 30,40

6 Alor 2.073,40 3,40

7 Pantar 711,80 1,50

8 Lomblen 1.266,00 2,70

9 Adonara 518,80 1,10

10 Solor 226,20 0,50

11 Flores 14.231,00 30,00

12 Rinca 212,50 0,40

13 Komodo 332,40 0,70

14 Lain-lainnya 445,90 0,90

NTT 47.349,90 100,00

Sumber : Brosur No.30 Tahun 1979, Dit.Agraria Provinsi Dati NTT Buku : Provinsi NTT Dalam Angka Tahun 2008 – BPS Prov.NTT

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 3

A.2. Topografi

Hampir semua pulau di wilayah NTT terdiri dari pegunungan dan perbukitan kapur. Dari

sejumlah gunung yang ada terdapat gunung berapi yang masih aktif. Di pulau Flores, Sumba dan

Timor terdapat kawasan padang rumput (savana) dan stepa yang luas.

A.3. Iklim Dan Cuaca

Wilayah Nusa Tenggara Timur beriklim kering yang dipengaruhi

oleh angin musim. Periode musim kemarau lebih panjang, yaitu 7

bulan (Mei sampai dengan Nopember) sedangkan musim hujan hanya

5 bulan (Desember sampai dengan April). Suhu udara rata-rata 27,60

C, suhu maksimum rata-rata 290 C, dan suhu minimum rata-rata 26,10

C.

A.4. Pembagian Wilayah

Pembagian wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel A-2 Pembagian Wilayah Di Provinsi Nusa Tenggara Timur

No Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa Kelurahan

1 Kupang 30 218 22

2 Timor Tengah Selatan 32 228 12

3 Timor Tengah Utara 9 140 34

4 Belu 24 196 12

5 Alor 17 158 17

6 Flores Timur 18 209 17

7 Sikka 21 147 13

8 Ende 20 191 23

9 Ngada 9 78 16

10 Manggarai 9 132 17

11 Sumba Timur 22 140 16

12 Sumba Barat 6 45 8

13 Lembata 9 137 7

14 Rote Ndao 8 73 7

15 Manggarai Barat 7 116 5

16 Nagekeo 7 84 16

17 Sumba Tengah 4 43 -

18 Sumba Barat Daya 8 94 2

19 Manggarai Timur 6 104 10

20 Kota Kupang 4 - 49

21 Sabu Raijua 6 42 5

J u m l a h 285 2.469 300

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 4

B. Kependudukan Dan Tenaga Kerja

B.1. Kependudukan

Jumlah penduduk Nusa Tenggara Timur, berdasarkan hasil pencacahan sensus pendududk

tahun 2010 sebanyak 4.679.316 jiwa, penduduk yang berjenis kelamin laki-laki tercatat sebanyak

2.323.534 jiwa sedangkan 2.355.782 jiwa lainnya berjenis kelamin perempuan. Penyebaran penduduk

terbanyak di NTT masih bertumpu di Kabupaten Timor Tenagah Selatan (TTS) sebesar 9,47% dari

total penduduk NTT, menyusul di Kabupaten Belu sebesar 7,53% dan Kota Kupang sebesar 7,17%.

Sedangkan Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit atau terendah adalah Sumba

Tengah, Sabu Raijua dan Sumba Barat masing-masing berjumlah 62.510 orang, 73.000 orang, dan

111.023 oranng. Sementara Kabupaten Sikka di Pulau Flores Merupakn Kabupaten yang paling

banyak penduduknya untuk Wilayah di luar Pulau Timor’, yakni sebanyak 300.301 orang.

Tabel B-1 Penduduk NTT per Kabupaten/Kota

Kabupaten /Kota Jumlah Penduduk

2000*) 2008 2009 2010 2011

Sumba Barat 365 200 106 524 108 644 110 993 113 189

Sumba Timur 190 450 228 351 233 568 227 732 232 237

Kupang 444 800 383 896 394 173 304 548 310 573

Timor Tengah Selatan 404 700 417 942 419 984 441 155 449 881

Timor Tengah Utara 198 600 213 153 214 842 229 803 234 349

Belu 256 600 441 451 465 933 352 297 359 266

Alor 163 350 180 487 181 913 190 026 193 785

Lembata 85 570 106 312 108 152 117 829 120 160

Flores Timur 186 330 234 076 238 166 232 605 237 207

Sikka 264 650 278 628 279 464 300 328 306 269

Ende 230 150 238 127 238 195 260 605 265 761

Ngada 222 050 133 406 135 294 142 393 145 210

Manggarai 632 300 512 065 274 984 292 451 298 236

Rote Ndao - 114 236 115 874 119 908 122 280

Manggarai Barat - 206 367 211 614 221 703 226 089

Sumba Tengah - 60 173 61 370 62 485 63 721

Sumba Barat Daya - 261 211 266 408 284 903 290 539

Nagekeo - 124 992 126 761 130 120 132 694

Manggarai Timur - - 244 798 252 744 257 744

Sabu Raijua - - - 72 960 74 403

Kota Kupang 238 150 292 922 299 518 336 239 342 892

NTT 3 882 900 4 534 319 4 619 655 4 683 827 4 776 485

Keterangan: *) Tidak termasuk penduduk tidak bertempat tinggal tetap Sumber : Sensus Penduduk 2010.

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 5

B.2. Angkatan Kerja

Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari tahun 2007-2010 dapat kita lihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel B-2 Angkatan Kerja di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Februari 2011

Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

Jumlah 1.222.759 1.012.128 2.234.887

≤ SD 776.242 662.17 1.438.412

SMTP 159.294 146.492 305.786

SMTA Umum 134.304 85.19 219.494

SMTA Kejuruan 85.278 60.087 145.365

Diploma I/II/III/Akademi

25.901 28.79 54.691

Universitas 41.74 29.399 71.139

Sumber: BPS, Survey Angkatan Kerja Nasional Februari 2011 diolah Pusdatinaker

Angkatan kerja NTT pada Februari 2011 mencapai 2.234.887 orang, bertambah 8,0 ribu orang

(0,36 persen) dibanding angkatan kerja Februari 2010 sebesar 2.226.844 orang dan bertambah 93,3

ribu orang (4,36 persen) dibanding angkatan kerja Agustus 2010 sebesar 2.141.569. Pada Februari

2011, pekerja dengan jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebesar 1,4

juta orang (65,45 persen), sedangkan pekerja dengan pendidikan Diploma sebesar 50,3 ribu orang

(2,31 persen) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana sebesar 63,3 ribu orang (2,91 persen).

C. SARANA DAN PRASARANA

C.1. Transportasi Darat

Total panjang jalan Negara pada tahun 2008 sepanjang 1.273,02 km serta panjang jalan provinsi

sepanjang 1.737,37 dan panjang jalan Negara pada tahun 2009 yaitu 1.406,68 km dan panjang jalan

provinsi 1.737,37 km.

Tabel C-1 Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Yang Berwenang Mengelolanya Jalan (km), 2010

Kabupaten/Kota Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten /Kota

Jumlah

Sumba Barat 40,87 37,3 444,38 522,85

Sumba Timur 71,44 317,09 1 .101,40 1 .489,93

Kupang 70,23 271,76 697,47 1 .039,46

Timur Tengah Selatan 103,70 306,04 1 .237,90 1 .647,64

Timur Tengah Utara 71,53 128,24 829,00 1 .028,77

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 6

Belu 86,80 154,51 687,08 928,39

Alor 112,33 63,57 1 .538,42 1 .714,32

Lembata 0,00 73,45 682,75 756,20

Flores Timur 136,09 175,89 509,65 821,62

Sikka 75,53 90,34 811,29 977,16

Ende 134,59 138,48 1. 154,11 1 .427,18

Ngada 108,14 250,24 1. 012,00 1. 370,38

Manggarai 228,70 89,00 1 .149,80 1. 467,50

Rote Ndao 0,00 84,71 407,90 492,61

Manggarai Barat 62,14 143,80 702,60 908,54

Sumba Barat Daya 4,47 90,02 0,00 94,49

Sumba Tengah 61,50 43,98 0,00 105,48

Nagekeo 0,00 50,82 717,64 1 .115,82

Manggarai Timur 0,00 113,00 1 .065,00 830,64

Sabu Raijua 0,00 45,27 0,00 45,27

Kota Kupang 38,62 51,08 1 .571,92 661,62

Jumlah 2010 1 .406,68 2 .718,89 16 .320,30 20. 445,87

2009 1 .406,68 1 .737,37 - 3 .144,05

2008 1. 273,02 1 .737,37 12. 866,51 15. 876,90

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur *) Laporan dari masing-masing Kabupaten/Kota Keterangan : - Data tidak tersedia

C.2. Transportasi Laut

Jumlah total arus kunjungan kapal laut pada tahun 2008, kedatangan sebanyak 11.768 dan

keberangkatan sebanyak 11.768. Selain itu pada tahun 2009, jumlah kedatangan sebanyak 13.914

dan keberangkatan 11.840.

Tabel C-2 Arus Kunjungan Kapal Laut Pada Setiap Pelabuhan Laut, 2010

Pelabuhan Laut Kabupaten/Kota Datang Berangkat

Waikelo Sumba Barat 173 173

Waingapu Sumba Timur 407 407

Tenau Kupang 1.876 1.876

Wini Timur Tengah Utara 83 83

atapupu Belu 492 492

Kalabahi Alor 0 0

Baranusa Alor/P. Pantar 0 0

Larantuka Flores Timur 4.579 4.579

Maumere Sikka 173 173

Ede/Ippi Ende 309 309

Seba-Sabu Kupang 0 0

Ba'a Rote Ndao 480 480

Marapokot Ngada / Mbay 198 198

Reo Manggarai 0 0

Labuan Bajo Manggarai Barat 1.889 1.889

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 7

Jumlah 2010 10.659 10.659

2009 13.914 11.840

2008 11.768 11.768

C.3. Transportasi Udara

Lapangan atau pelabuhan udara, mempunyai peranan sangat penting sebagai alat transportasi.

Berikut tabel dibawah ini, dapat kita lihat data nama-nama lapangan udara di Provinsi Nusa

Tenggara Timur:

Tabel C-3 Nama Lapangan Udara di Provinsi NTT

No Nama dan Lokasi Bandar Udara Klas Panjang Lebar Kemampuan

1 El Tari / Kupang I 2.500 45 B-737

2 Frans Seda / Maumere III 1.850 30 F-28 Series

3 Ir. Umbu Mehang Kunda/Waingapu III 1.710 30 F-28 Series

4 Satar Tacik / Ruteng IV 1.150 30 DHC-6/C-212

5 Tambolaka / Waikabubak IV 1.650 30 F27-Series

6 H. Aroeboesman / Ende IV 1.650 30 F-28 Series/F-27

7 Komodo / Labuhan Bajo IV 1.400 30 F-27

8 So’a / Bajawa V 900 23 DHC-6/C-212

9 Mali / Alor V 1.435 23 DHC-6/C-212

10 Haliwen / Atambua V 900 30 DHC-6/C-212

11 Gewayantana / Larantuka V 900 30 DHC-6/C-212

12 DC Saudale / Rote V 900 23 DHC-6/C-212

13 Tardamu / Sabu V 900 23 DHC-6/C-212

14 Wonopito / Lewoleba V 900 23 DHC-6/C-212

Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi NTT

C.4. Perbankan

Jumlah Bank, Kantor Bank dan Kantor Cabang serta jumlah perusahaan pembiayaan

berdasarkan status kepemilikan dan kegiatan usaha di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapat kita

lihat pada tabel berikut dibawah ini:

Tabel C-4 Jumlah Bank, Kantor Bank Dan Kantor Cabang Serta Jumlah Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Status Kepemilikan Dan Kegiatan UsahaDi Provinsi Nusa Tenggara Timur

KETERANGAN 2011

Bank Bank Konvensional Bank Umum Jumlah Bank (kantor pusat) 1 Bank Non Devisa 1 Bank Pemerintah Daerah 1 Jumlah Kantor 144 Bank Devisa 23 Bank Pemerintah 11 Bank Swasta Nasional 12

Bank Non Devisa 121

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 8

Bank Pemerintah 45 Bank Pemerintah Daerah 66 Bank Swasta Nasional 10 Bank Perkreditan Rakyat

BPR - Jumlah Bank 9 - Jumlah Kantor 11 Bank Syariah Bank Umum

- Jumlah Bank 2 - Jumlah Kantor 2

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah Non Bank 13 Perusahaan Pembiayaan (PP) 13 Jumlah Bank & Non Bank

- Jumlah Bank dan PP 38 - Jumlah Kantor 251

Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status Kepemilikan 144 Bank Pemerintah 56 Bank Pemerintah Daerah 66 Bank Swasta Nasional 22

1) Termasuk BRI Unit Sumber: Bank Indonesia

C.5. Kelistrikan

Kelistrikan sangat berperan didalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk juga di wilayah Nusa

Tenggara Timur. Berikut daftar banyaknya pelanggan, pemakaian dan nilai pemakai listrik menurut

kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2010:

Tabel C-5 Banyaknya Pelanggan, Pemakai dan Nilai Pemakai Listrik Menurut Kabupaten/Kota, 2010

Kabupaten/Kota Banyaknya Pelanggan

Banyaknya Pemakaian (Mwh)

Nilai Pemakaian (Juta Rupiah)

Sumba Barat 6.114 9.491,26 6.726,43

Sumba Timur 13.284 19.290,49 14.191,96

Kupang 15.261 13.007,01 8.464,14

Timur Tengah Selatan

14.420 16.150,46 10.660,65

Timur Tengah Utara 10.288 14.475,86 10.164,71

Belu 13.672 23.677,71 17.305,15

Alor 10.218 14.068,22 9.239,89

Lembata 8.481 9.704,38 7.277,23

Flores Timur 21.820 21.773,01 15.177,50

Sikka 23.740 35.506,04 27.378,00

Ende 27.476 30.483,86 22.125,82

Ngada 14.783 14.303,41 9.583,70

Manggarai 14.083 22.389,62 14.673,51

Rote Ndao 7.161 8.096,31 5.340,49

Manggarai Barat 4.214 9.609,15 7.526,71

Sumba Barat Daya 4.943 6.107,47 4.263,14

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 9

Sumba Tengah - - -

Nagekeo 5.173 7.499,38 3.810,92

Manggarai Timur - - -

Sabu Raijua - - -

Kota Kupang 59.311 156.097,00 117.381,03

Jumlah 2010 274.442 429.346,17 311.290,99

2009 253.555 382.706,63 271.549,00

2008 246.356 338.556,30 230.157,59

Sumber: PT.PLN (PERSERO) Wilayah Usaha Nusa Tenggara Timur

D. PEREKONOMIAN DAERAH

D.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB NTT pada triwulan I tahun 2012 turun hingga mencapai minus 5,10 persen dibandingkan

triwulan IV tahun 2011. Pertumbuhan minus ini dialami oleh semua sektor ekonomi tanpa kecuali

sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan sebesar -0,03 persen. Hal ini dikarenakan anomali

cuaca yang mengakibatkan pada beberapa komoditi mengalami penurunan produksi disamping

faktor musim panen pada triwulan I.

Pada triwulan I tahun2011 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 7.194,53 Milyar,

kemudian pada triwulan II tahun 2011 mencapai Rp 7.663,55 milyar. Sementara harga konstan

2000, PDRB triwulam I tahun 2011 mencapai Rp 3.109,20 milyar dan triulan II tahun 2011 adalah

Rp 3.271,31 milyar.

Tabel D-1 Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara Timur Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2006 - 2008 No Lapangan Usaha Tahun (triliun Rupiah) pertumbuhan

ADHK (%)

2006 2007 2008 2009 2010 2008 2009 2010

1 Pertanian 4,23 4,35 4,52 4,62 4,71 3,84 2,38 2,02

2 Pertambangan &Penggalian

0,13 0,14 0,15 0,15 0,16 4,11 3,33 4,74

3 Industri Pengolahan 0,16 0,17 0,17 0,18 0,18 0,04 3,93 2,25

4 Lisrik, Gas & Air Bersih

0,04 0,04 0,04 0,05 0,05 3,51 4,15 10,67

5 Bangunan/ Konstruksi

0,68 0,70 0,72 0,75 0,78 2,97 3,63 3,59

6 Perdagangan 1,69 1,77 1,87 1,97 2,13 5,23 5,23 7,92

7 Pengangkutan & Komunikasi

0,71 0,77 0,84 0,88 0,93 7,42 4,77 6,44

8 Keuangan Persewaan & Jasa Perusahan

0,38 0,38 0,41 0,44 0,47 5,02 5,31 7,85

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 10

9 Jasa-jasa 2,38 2,54 2,70 2,88 3,11 6,24 6,56 7,89

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

10,37 10,90 11,43 11,92 12,53 4,84 4,29 5,13

Sumber: BPS Provinsi NTT

D.2.Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi NTT

Pada Bulan April 2012: Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar 0,06 persen sen

dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 140,87. Dari dua kota IHK di Provinsi Nusa Tenggara

Timur, Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,30 persen dan Kota Maumere mengalami inflasi

sebesar 1,20 persen. Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh

turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,17 persen, kelompok pendidikan,

rekreasi dan olahraga 0,03 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,40

persen. Andil deflasi terbesar di Provinsi NTT disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar

0,34 persen. Laju inflasi Provinsi Nusa Tenggara Timur menurut tahun kalender (Januari-April 2012)

sebesar 0,97 persen dan laju inflasi year on year (April 2012 terhadap April 2011) sebesar 3,77

persen. Laju inflasi Kota Kupang menurut tahun kalender (Januari- April 2012) sebesar 0,83 persen

dan laju inflasi year on year (April 2012 terhadap April 2011) sebesar 3,11 persen. Laju inflasi Kota

Maumere menurut tahun kalender (Januari- April 2012) sebesar 1,70 persen dan laju inflasi year on

year (April 2012 terhadap April 2011) sebesar 7,28 persen.

Grafik Inflasi Provinsi Nusa Tenggara Timur

D.3. Upah Minimum Regional

Upah Minimum Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 925.000

yang artinya mengalami kenaikan sebesar Rp 75.000 dibanding pada tahun 2011 yaitu Rp 850.000

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 11

Tabel D-2 Upah Minimum Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2010-2012

Provinsi Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Kenaikan

Nusa Tenggara Timur 800.000 850.000 925.000 75.000

D.4. Perkembangan Ekspor Dan Impor

Nilai ekspor nonmigas Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan Februari 2012 sebesar

sebesar US$ 674.812 dengan volume sebesar 3.927,8 ton naik 58,71 persen dibanding ekspor

bulan Januari 2012 sebesar US$ 425.195.

Komoditas ekspor terbesar bulan Februari 2012 adalah kelompok komoditas bijih, kerak dan abu

logam yang di ekspor ke China dengan nilai ekspor sebesar US$ 356.400 atau 54,93persen dari

total ekspor.

Komoditas ekspor bulan Februari 2012 seluruhnya dikirim melalui Pelabuhan Atapupu-NTT,

dengan negara tujuan China dan Timor Leste.

Nilai impor Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan Februari 2012 sebesar US$ 3.311dengan

volume sebesar 87 kg, dengan komoditas utama impor perangkat optik kode HS 2 dijit (90).

Seluruh komoditas impor melalui pelabuhan Tenau-NTT, dengan negara asalSingapura.

Jika dibandingkan kumulatif nilai ekspor pada tahun 2012 sebesar US$ 1.100.007 terhadap nilai

impor sebesar US$ 3.311 maka terdapat surplus sebesar US$ 1.096.696.

E. POTENSI DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

E.1. Sektor Pertanian

Luas tanam di sektor pertanian yaitu 206.796 ha, dengan luas panen seluas 174.674 ha dan

didapatkan jumlah produksi GKG sebanyak 555.492 ton serta produksi beras sebanyak 308.866 ton.

Tabel E-1 Luas Tanaman, Luas Panen, Rata-rata hasil dan Produksi Padi Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010

Kabupaten/Kota Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Rata-rata Hasil

(Kw/Ha)

Produksi (Ton)

GKG Beras

Sumba Barat 7.685 6.538 22,65 14.806 8.172

Sumba Timur 15.324 4.923 31,92 15.716 8.473

Kupang 14.377 11.650 28,65 33.372 18.501

TTS 2.643 3.298 39,21 12.931 7.251

TTU 15.927 12.941 30,71 39.746 22.068

Belu 6.264 5.264 33,43 17.600 9.794

Alor 4.704 4.109 22,58 9.279 5.124

Lembata 3.711 3.610 19,99 7.217 3.984

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 12

Folres Timur 12.006 8.919 20,81 18.561 10.177

Sikka 10.918 10.962 25,33 27.767 15.423

Ende 7.313 6.656 36,37 24.210 13.509

Ngada 6.372 5.431 42,08 22.851 12.765

Manggarai 19.385 20.464 39,92 81.691 45.731

Rote Ndao 8.115 5.986 44,36 26.554 14.814

Manggarai Barat 24.132 20.573 29,55 60.802 33.765

Sumba Barat Daya 14.844 12.604 27,21 34.301 19.014

Sumba Tengah 5.667 4.464 32,62 14.560 8.089

Nagekeo 7.695 8.342 39,37 32.847 18.391

Manggarai Timur 19.459 17.701 33,78 59.795 33.326

Sabu Raijua

Kota Kupang 255 239 37.08 886 495

Nusa Tenggara Timur

206.796 174.674 31,88 555.492 308.866

Catatan: Produksi beras sudah termasuk beras non pangan Sabu Raijua masih bergabung dengan Kabupaten Kupang

Jagung

Komoditi jagung merupakan komoditi andalan Propinsi

Nusa Tenggara Timur. Dari segi kualitas mempunyai

keunggulan dibandingkan komoditi jagung daerah lain, yakni

rasa yang lebih manis dan ukuran yang besar. Didukung pula

teknik budidaya yang masih alami da bebas pestisida kimia,

sehingga kandungan di dalam buah tidak membahayakan

konsumen.

Tingkat produksi jagung di Propinsi NTT cukup tinggi,

didukung kondisi agroklimat yang sangat memungkinkan untuk pengembangan komoditi ini.

Produktivitas tanaman jagung tahun 2006 sebesar 23,10 Kw / Ha, dan tingkat produksi sebesar

582.965 ton dengan luas areal tanam 257,485 Hektar.

Varietas yang banyak ditanam adalah varietas Lamuru dan Srikandi. Masing-masing mempunyai

keunggulan. Ukuran yang lebih besar, kandungan protein pada varietas Srikandi tinggi namun

kandungan gula lebih tinggi pada varietas Lamuru.

Potensi lahan kering yang belu dikelola menjadi potensi untuk pengembangan komoditi ini,

dimana lahan kering yang belum dimanfaatkan seluas 794,564 Ha. Dengan pemanfaatan lahan tidur

ini dapat menjamin ketersediaan jagung sebagai makanan pokok serta dapat menopang

ketersediaan bahan baku untuk mendukung industi pengolahan.

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 13

Tabel E-2 Luas Tanam, Panen, Produktivitas dan Produksi Komoditi Jagung

No. Kab/ Kota/ Luas Tanam (Ha)

Panen (Ha)

Produksi (Ha) Produk Sivitas

(Kw/Ha)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Kota Kupang Kupang Rote Ndao TTS TTU Belu Alor Lembata Flotim Sikka Ende Ngada Manggarai Manggarai Brt Sumba Timur Sumba Barat

554 19.200 4.628

69.091 20.054 34.698 3.650 8.301 10.051 13.964 3.647 12,741 12.431 5.719

10.430 28.101

543 18.824 4.537

67.736 19.857 34.018 3.578 8.138 9.854 13.680 3.575 12.491 12.187 5.607 10.25

27.550

1.265 44.745 10.642 160.013 46.797 78.082 8.521

17.492 21.329 28.192 7.960 30.770 27.125 12.350 22.703 64.989

23,30 23,77 23,46 23,91 23,62 23,57 22,95 23,81 21,48 21,65 20,59 22,24 24,63 22,26 22,03 22,20

Total 275.458 252.410 582.965 23,10

Tabel E-3 Luas Tanam, Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010

Kabupaten/Kota Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Rata-rata Hasil (Kw/Ha)

Produksi (Ton)

Sumba Barat 4.838 3.583 27,87 9.987

Sumba Timur 19.084 9.145 26,89 24.589

Kupang 19.995 26.230 26,70 70.034

TTS 64.080 57.530 26,40 151.879

TTU 12.605 19.858 27,84 55.285

Belu 23.589 28.459 27,10 77.124

Alor 4.385 5.402 26,36 14.242

Lembata 9.546 6.354 26,30 16.712

Folres Timur 15.672 16.172 25,70 41.602

Sikka 11.820 19.353 21,32 41.268

Ende 4.563 3.827 26,52 10.150

Ngada 9.555 5.211 28,70 14.956

Manggarai 5.109 4.494 26,68 11.989

Rote Ndao 4.270 3.504 29,58 10.365

Manggarai Barat 6.407 5.876 25,20 14.808

Sumba Barat Daya 19.891 18.760 31,22 58.561

Sumba Tengah 4.353 3.978 27,85 11.076

Nagekeo 6.125 3.290 27,62 9.087

Manggarai Timur 4.399 3.224 27,98 9.021

Kota Kupang 94 333 26,62 886

Nusa Tenggara Timur 250.380 244.583 26,72 653.621

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 14

Jarak Pagar

Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat cocok untuk pengembangan jatropha (tanaman jarak pagar),

karena merupakan tanaman tahunan yang tahan kekeringan. Tanaman ini mampu tumbuh dengan

cepat dan kuat dilahan yang beriklim panas, tandus dan berbatu seperti di Nusa Tenggara Timur.

Faktor-faktor yang menjadi pendorong pengembangan jarak pagar:

Deklarasi para Menteri tanggal 12 Oktober 2005 tentang Gerakan Nasional Penanggulangan

Kemiskinan dan Krisis BBM melalui Rehabilitasi dan Reboisasi 10 Juta Hektar Lahan Kritis

dengan Tanaman yang Menghasilkan Energi Pengganti BBM.

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar

Nabati (biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain.

Peraturan Presiden RI Nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, sasaran

kebijakan energi nasional pada tahun 2025 peranan minyak bumi menjadi kurang dari 20%,

sedangkan yang berasal dari bahan bakar nabati (biofuel) menjadi lebih dari 5%.

Hasil Rapat Terbatas para Menteri, tujuh Gubernur bersama Presiden Republik Indonesia di

Losari Magelang Jawa Tengah tentang Pengembangan komoditi (tebu, kelapa sawit, ubi

kayu, sorgum dan jarak) sebagai penghasil untuk subtitusi biodiesel dan bioethanol sebagai

subtitusi premium.

Tersedianya lahan di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang berpotensi untuk pengembangan

tanaman jarak.

Penelitian Perguruan Tinggi (Undana) menunjukkan bahwa lahan di Nusa Tenggara Timur

sangat cocok untuk pengembangan tanaman jarak.

Dukungan Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/ Kota yang ditandai dengan adanya

perjanjian kerjasama (MoU) dengan calon investor di bidang pembibitan.

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 15

Peluang dan Potensi pengembangan tanaman jarak

Kebutuhan akan BBM yang semakin meningkat sementara persediaannya semakin menipis

sehingga diperlukan bahan bakar pengganti BBM.

Bahan bakar nabati (biofuel) merupakan bahan bakar terbarukan yang memiliki peluang

pasar yang besar.

Jarak pagar telah dikenal oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur secara luas.

Terbukanya lapangan kerja bagi para petani di Nusa Tenggara Timur.

Memanfaatkan lahan kritis yang selama ini tidak dikelola.

Sedangkan potensi untuk pengembangan tanaman Jarak Pagar (Jatropha) di Nusa

Tenggara Timur cukup luas dan diproyeksikan lahan yang sesuai untuk pengembangan

tanaman jarak seluas 2.190.406 Ha yang tersebar pada kabupaten/ kota di Nusa Tenggara

Timur seperti pada tabel dibawah ini.

Peluang Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha) di Nusa Tenggara Timur

Tersedianya lahan seluas 2.177.456 Ha.

Masyarakat Nusa Tenggara Timur telah lama mengenal jarak

pagar (jatropha) sebagai bahan untuk penerangan dan obat

tradisional.

Jarak pagar cocok dikembangkan di Nusa Tenggara Timur

karena tahan terhadap kekeringan dan dapat ditanam pada

tanah berbatuan, berkerikil, berpasir maupun mengandung garam.

Jarak pagar tidak terlalu memerlukan perawatan, dapat beradaptasi dengan berbagai

cuaca, tidak diserang hama dan tidak dikonsumsi oleh ternak.

Jarak pagar dapat bertahan dalam waktu lama dalam kondisi kering, mudah berkembang

biak.

Dukungan Pemerintah Propinsi, Kabupaten/Kota dalam pengembangan jarak pagar yang

ditandai dengan adanya perjanjian kerjasama (MoU) dengan investor/ pengusaha lainnya.

Adanya kecenderungan minat investor untuk berinvestasi dibidang jatropha yang ditandai

dengan kehadiran investor (PT. Amarta Trans Nusantara dan PT. Rajawali Nasional

Indonesia).

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 16

Produksi Dan Produktiviras

Jeruk keprok SoE pertama dikembangkan di desa Tobu, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten

TTS Provinsi NTT. Jeruk ini cocok ditanam didaratan tinggi antara 800-1200 meter diatas

permukaan laut. Pengembangan selanjutnya di beberapa kabupaten yaitu TTS, TTU, Manggarai,

Alor dan Kupang.

Buah jeruk menjadi sumber utama penyedia vitamin C, selain itu juga kaya akan mineral zat

besi, kalsium, gula serta asam setrat. Kandungan Vitamin C pada jeruk keprok SoE tidak terlalu

tinggi, 50 mg/100g dibandingkan dengan jambu biji yang mempunyai kandungan vitamin C 300

mg/100 g, namun buah jeruk lebih disukai semua tingkatan umur. Selain daging buah dan bunga

jeruk segar juga mempunyai manfaat. Bunga jeruk bisa berfungsi sebagai tonikum rambut,

jantung dan syarat, serta mengurangi dan mengencangkan payudara. Aromanya nisa

menggugah kekuatan mental dan kepekaan perasaan. Mengkonsumsi bunga jeruk segar dapat

menambah stamina dan membantu pencernaan.

Tabel E-4 Luas Tanam, Panen, Produksi dan Produksivitas di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Sumber: Dipertan Prov. NTT 2006

Potensi Pertambangan

Hampir di semua wilayah di NTT potensi bahan galian A dan B (mineral dan logam) seperti nikel,

emas, tembaga, timah, pasir besi serta bahan galian C lainnya. Potensi energi terbarukan seperti

matahari, angin, mikro hidro untuk pembangkit energi skala kecil memiliki potensi untuk

No. Kab/ kota/ Luas tanam (ha) Panen (ha) Produksi (ha) Produksivitas (kw/ha)

1 Kota Kupang 10 5 12 24.00

2 Kupang 1.765 1.159 1.359 11.73

3 Rote Ndao 49 1 1 10.00

4 TTS 11.638 2.218 9.778 44.08

5 TTU 7.812 1.682 4.517 26.85

6 Belu 1.966 1.732 3.807 21.98

7 Alor 1.075 979 2.923 29.86

8 Lembata 1.013 904 4.976 55.04

9 Flotim 999 603 1.695 24.82

10 Sikka 967 516 1.549 31.69

11 Ende 1.752 892 5.855 65.64

12 Ngada 1.428 698 3.099 44.40

13 Manggarai 1.433 377 1.575 41.78

14 Manggarai Barat 145 96 338 35.21

15 Sumba timur 1.391 671 3.032 45.19

16 Sumba Barat 1.826 647 .127 32.87

35.169 13.260 46.743 35.25

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 17

dikembangkan, potensi panas bumi di Mataloko dan Ulumbu serta daerah-daerah lainnya di pulau

flores memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pembangkit tenaga listrik skala sedang dan

besar.

Tabel E-5 Potensi Pertambangan Umum Bahan Galian C

No Jenis Galian Lokasi Cadangan

1 Barit Kabupaten Lembata 62.500m3

2 Aragonit Kabupaten Kupang 7.360.562m3

3 Aragonit Kabupaten Sumba Timur Tidak Terdeteksi

4 Batu Gamping Kabupaten Manggarai 5.558.771.299m3

5 Batu Setengah Permata Kabupaten TTU 148...750 m3

6 Bentonit Kabupaten Ngada 10.000 m3

7 Dolomit Kabupaten TTS 14.976.000 m3

8 Dolomit Kabupaten Manggarai 350.000.000 m3

9 Feldspar Kabupaten Ende 2.000 m2

10 Feldspar Kabupaten Sumba Timur 5.340.000 m2

11 Feldspar Kabupaten Manggarai 456.462.499 m2

12 Gipsum Kabupaten Kupang 11.214.800 m2

13 Gipsum Kabupaten TTU 6.000 m2

14 Gipsum Kabupaten Alor 1.179.125 m2

15 Gipsum Kabupaten Flores Timur 182.850 m2

16 Kaolin Kabupaten Alor 2.550.000 m3

17 Lempung Kabupaten Sumba Timur 4.238.608.698 m3

18 Oker Kabupaten Sumba Timur 2.534.614.750 m3

19 Pasir Kuarsa Kabupaten Alor 1.250.000 m3

20 Perlit Kabupaten Lembata 17.370.000 m3

21 Silika Kabupaten Manggarai 518.150.000 m3

22 Toseki Kabupaten Manggarai 13.365.000 m3

23 Tras Kabupaten Manggarai 387.023.000 m3

24 Zeolit Kabupaten Ende 29.705.000 m3

25 Andesit Kabupaten Lembata 73.735.000 m3

26 Basalt Kabupaten Sumba Timur 307.020.000 m3

27 Batu Apung Kabupaten Lembata 22.425.000 m3

28 Batu Pasir Kabupaten Kupang 9.308.250 m3

29 Dasit Kabupaten Flores Timur 41.091.900 m3

30 Diorit Kabupaten Sumba Timur 2.639.319.165 m3

31 Fuller Earth Kabupaten Manggarai 132.300.500 m3

32 Granodiorit Kabupaten Sumba Timur 317.500.000 m3

33 Granit Kabupaten Sumba Timur 343.227.666 m3

34 Marmer Kabupaten Manggarai, TTS dan TTU 1.896.393.126 m3

35 Sirtu Kabupaten Sumba Timur 20.789.852 m3

36 Tufa Kabupaten Kupang 149.400 m3

Data: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 18

E.2. Potensi Kelautan

Potensi-potensi kelautan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapat kita bagi sebagai berikut:

Rumput Laut

Tabel E-6 Data Potensi Rumput Laut di Nusa Tenggara Timur

No Kab/Kota Potensi

(Ha)

2008 (10%)

Areal produksi

(Ha) (Ton)

1 Kota Kupang 245,70 24,57 393,12

2 Kab. Kupang 10.354,07 1.035,41 16.566,51

3 TTS 926,93 926.93 1.483,09

4 TTU 455,00 45.50 728,00

5 Belu 1.047,98 1.047,96 104,80

6 Alor 3.526,25 352,63 5.642,00

7 Lembata 5.394,48 539,45 8.631,17

8 Flotim 5.936,84 593,68 9.498,94

9 Sikka 3.451,63 345,16 5.522,61

10 Ende 1.870,71 187,07 2.993,14

11 Nagekeo - - -

12 Ngada 1.082,90 108,29 1.732,64

13 Manggarai Timur - - -

14 Manggarai 1.951,95 195,20 3.123,12

15 Manggarai Barat 7.614,88 761,49 12.183,81

16 Sumba Barat Daya - - -

17 Sumba Barat 1.061,97 106,20 1.699,15

18 Sumba Timur 3.945,76 394,58 6.313,22

19 Sumba Tengah - - -

20 Rote Ndao 3.003,00 300,30 4.804,80

Jumlah 51.870,03 5.187,00 82.992,05

Tabel E-7 Pengembangan Dan Potensi Rumput Laut Di Nusa Tenggara Timur

NO. KABUPATEN / KOTA

PENGEMBANGAN ( HA )

PRODUKSI KERING (TON) PER TAHUN

POTENSI (HA)

1. KAB. KUPANG 1.500 4.500 12.975

2. KAB. TTS 12 - 3,7

3. KAB. TTU - - -

4. KAB. BELU - - 400

5. KAB. ALOR 11 3.700 345

6. KAB. LEMBATA 20 4.500 310,5

7. KAB. SIKKA 622,7 4.500 2.127,5

8. KAB. ENDE 363 3.400 -

9. KAB. NGADA 5 - 5.945

10. KAB. MANGGARAI 32 3.500 110

11. KAB. M’RAI BARAT 35 - 1465

12. KAB. SUMBA 400 4.300 1.350

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 19

BARAT

13. KAB. SUMBA TIMUR

58,36 3.750 3.966,64

14. KAB. ROTE NDAO 2.119 3.800 32,7

JUMLAH 5.17 8 , 06 35.950 290.030,84

Mutiara

Tabel E-8 Data Budidaya MUTIARA Di Nusa Tenggara Timur

No. Lokasi Kegiatan Perusahaan Peluang Usaha

Kabupaten Desa / Tempat

1. Kupang Tanjung Lelendo, Pulau Kambing, Tanjung Katabe, Talasa Dan Tablolong

Pt.Timor Otzuki Mutiara Lokasi Pengembangan Mutiara Tersedia Di Setiap Kabupaten

2. Rote Ndao Kec. Rote Barat Daya Pt. Ntt Kuri Pearls (Perluasan)

3. Alor Desa Moru, Kec. Alor Barat Daya Pt. Chamar Sentosa

4. Lembata Teluk Wai Enga Dan Lewo Lein Pt. Chamar Sentosa

5. Flores Timur - Teluk Konga, Teluk Leba Teba, Selat Solor, - Perairan Nayu Baya Baniona, Selat Solor

Pt. Asa Mutiara Nusantara - Pt. Mutiara Adonara

6. SIKKA

PERAIRAN LABUHAN DETEH, DESA NAGE PANDA

PT. KYOKO SHINJU

7. MANGGARAI BARAT

PERWAKILAN LABUAN BAJO PT. NTT KURI PEARLS (PERLUASAN)

TANJUNG BOLENG, PONTIANAK DAN GOLO MORI PT. TIARA INDO PEARL

F. SOSIAL BUDAYA

Bahasa

Jumlah bahasa yang dimiliki cukup banyak dan tersebar pada pulau-pulau yang ada yaitu: Timor,

Rote, Sabu, dan pulau-pulau kecil disekitarnya: Bahasanya menggunakan bahasa Kupang,

Melayu Kupang, Dawan Amarasi, Helong Rote, Sabu, Tetun, Bural Alor dan pulau-pulau

disekitarnya: Bahasanya menggunakan Tewo kedebang, Blagar, Lamuan Abui, Adeng, Katola,

Taangla, Pui, Kolana, Kui, Pura Kang Samila, Kule, Aluru, Kayu Kaileso Flores dan pulau-pulau

disekitarnya: Bahasanya menggunakan melayu, Laratuka, Lamaholot, Kedang, Krawe, Palue,

Sikka, lio, Lio Ende, Naga Keo, Ngada, Ramba, Ruteng, Manggarai, bajo, Komodo Sumba dan

pualu-ulau kecil disekitarnya: Bahasanya menggunakan Kambera, Wewewa, Anakalang,

Lamboya, Mamboro, Wanokaka, Loli, Kodi.

Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR

2012

Potensi Investasi 20

Jumlah Suku /Etnis

Penduduk asli NTT terdiri dari berbagai suku yang mendiami daerah-daerah yang tersebar

Diseluruh wilayah NTT, sebagai berikut: Helong: Sebagian wilayah Kabupaten Kupang

(Kec.Kupang Tengah dan Kupang Barat serta Semau), Dawan: Sebagian wilayah Kupang (Kec.

Amarasi, Amfoang, Kupang Timur, Kupang Tengah, Kab timor Tengah selatan, Timor Tengah

Utara, Belu ( bagian perbatasan dengan TTU), Tetun: Sebagian besar Kab. Belu dan wilayah

Negara Timor Leste, Kemak: Sebagian kecil Kab. Belu dan wilayah Negara Timor Leste, Marae:

Sebagian kecil Kab. Belu bagian utara dekat dengan perbatasan dengan Negara Timor Leste,

Rote: Sebagian besar pulau rote dan sepanjang pantai utara Kab Kupang dan pulau Semau,

Sabu / Rae Havu: Pulau Sabu dan Raijua serta beberapa daerah di Sumba, Sumba: Pulau Sumba,

Manggarai Riung: Pulau Flores bagian barat terutama Kan Manggarai dan Manggarai Barat,

Ngada: Sebagian besar Kab Ngada, Ende Lio: Kabupaten Ende Sikka-Krowe Muhang: Kabupaten

Sikka, Lamaholor: Kabupaten Flores Timur meliputi Pulau Adonara, Pulau Solor dan sebagian

Pulau Lomblen, Kedang: Ujung Timur Pulau Lomblen. Labala: Ujung selatan Pulau Lomblen,

Pulau Alor: Pulau Alor dan pulau Panta.

Agama

Nusa Tenggara Timur menjadi wilayah pengembangan Missie katolik dan Zending Kristen

protestan serta sedikit islam. Sedangkan agama hindu hadir sesudah kemerdekaan. Tidak

terlepas dari sejarah masuknya agama-agama di Nusa Tenggara Timur, pada perkembangan

selanjutnya secara spesifik distribusi penyebaran penganut agama di Nusa Tenggara Timur

bervariasi di pelbagai pulau, yaitu:

Pulau Timor:

Kabupaten TTU dan Belu dengan mayaoritas Katolik Kabupaten Kupang, Kota Kupang dan

Kabupaten TTS dengan mayoritas Kristen/ Protestan.

Pulau Sumba:

Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Timur dengan mayoritas Kristen/Protestan

Pulau Alor:

Kabupaten Alor dengan mayoritas Kristen/Protestan

Pulau Flores:

Kabupaten Manggarai, Ngada, Ende, Sikka, Flotim dan Kabupaten Lembata dengan

mayoritas Katolik.