potensi penangkapan radikal bebas dpph dari ekstrak

21
43 Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak Mengkudu (Morinda citrifolia L), Kelor (Moringa oleifera) dan Kedondong Hutan (Spondias pinnata (l.f) kurz) Satriari, P.R. 1 , Vedawati, P.P.K. 1 , Primantara, M. 1 , Warditiani, N.K. 1 , I.M.A. Gelgel Wirasuta 1 , Susanti, N.M.P. 1 1 Jurusan Farmasi-Fakultas MIPA-Universitas Udayana Korespondensi: Ni Putu Rika Satriari Jurusan Farmasi-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Universitas Udayana. Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837 Email: [email protected] ABSTRAK Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan suatu produk alami yang terbentuk dari metabolisme aerobik normal dalam tubuh yang secara potensial dapat menyebabkan kerusakan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi antioksidan yang paling kuat dari ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L), ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dan ekstrak daun kedondong hutan (Spondias pinnata (l.f) kurz). Pengujian aktivitas antioksidan dari ketiga tanaman ini yaitu dilakukan dengan metode DPPH yang kemudian diamati dengan Spektro UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 315 nm. Analisis data dilakukan dengan menghitung persen inhibisi (% inhibisi) yang kemudian dibuat persamaan regresi linear. Hasil yang diperoleh bahwa nilai IC 50 ekstrak buah mengkudu yaitu 22,95 μg/mL, nilai IC 50 dari ekstrak daun kelor yaitu 42,19 μg/mL sedangkan nilai IC 50 dari ekstrak daun kedondong hutan yaitu 49,97 μg/mL Kata Kunci : Mengkudu, Kelor, Kedondong Hutan, Antioksidan, IC 50 , DPPH 1. PENDAHULUAN Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan suatu produk alami yang terbentuk dari metabolisme aerobik normal dalam tubuh yang secara potensial dapat menyebabkan kerusakan (Benzie dan Strain, 1996). Radikal bebas yang dihasilkan dalam reaksi biokimia tubuh, terlibat sebagai mediator pada berbagai penyakit. ROS dalam jumlah yang berlebihan dapat menyerang molekul biologis yang selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan sel atau jaringan, dan dihubungkan dengan berbagai penyakit degeneratif (Amarowicz dkk., 2004). Antioksidan dapat menangkap radikal bebas dan mendetoksifikasinya (Kumaran dan Karunakaran, 2005). Antioksidan sintetik, seperti ter-butil hidroksitoluen (BHT) dan ter- butil hidroksianisol (BHA), tersedia secara komersial, dan saat ini digunakan dalam proses industri. Namun, karena diduga sebagai promotor efek samping karsinogenesis dan efek negatif lainnya, maka penggunaan antioksidan sintetik dalam makanan, produk kosmetik, dan sediaan farmasi telah menurun. Belakangan ini, antioksidan alami yang berasal dari tanaman herbal menjadi pilihan masyarakat (Li dkk., 2011). Tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan alami salah satunya adalah Kedondong hutan (Spondias pinnata (l.f) kurz), Mengkudu (Morinda citrifolia) dan Kelor (Moringa oleifera) Ketiga tanaman tersebut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional dan mempunyai potensi sebagai antioksidan (Pitojo dan Sumiati, 2005). Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui potensi penangkapan radikal DPPH dari ekstrak etanol 96% buah mengkudu, kelor dan kedondong hutan, berdasarkan atas nilai IC 50 untuk menentukan ekstrak yang berpotensi paling kuat sebagai antioksidan. . 2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Serbuk simplisia buah mengkudu (Morinda citrifolia) yang diperoleh dari daerah Badung, serbuk simplisia daun kelor (Moringa oleifera) yang diperoleh dari daerah Gianyar, serbuk simplisia daun kedondong hutan (Spondias pinnata (l.f) kurz) yang diperoleh dari daerah singaraja, etanol 96%, metanol,

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

43

Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak Mengkudu (Morinda citrifolia L),

Kelor (Moringa oleifera) dan Kedondong Hutan (Spondias pinnata (l.f) kurz)

Satriari, P.R.1, Vedawati, P.P.K.1, Primantara, M.1, Warditiani, N.K.1, I.M.A. Gelgel Wirasuta1,

Susanti, N.M.P.1 1Jurusan Farmasi-Fakultas MIPA-Universitas Udayana

Korespondensi: Ni Putu Rika Satriari

Jurusan Farmasi-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Universitas Udayana.

Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837 Email:

[email protected]

ABSTRAK

Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan suatu produk alami yang terbentuk dari metabolisme

aerobik normal dalam tubuh yang secara potensial dapat menyebabkan kerusakan. Penelitian bertujuan

untuk mengetahui potensi antioksidan yang paling kuat dari ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia

L), ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dan ekstrak daun kedondong hutan (Spondias pinnata (l.f)

kurz). Pengujian aktivitas antioksidan dari ketiga tanaman ini yaitu dilakukan dengan metode DPPH

yang kemudian diamati dengan Spektro UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 315 nm. Analisis

data dilakukan dengan menghitung persen inhibisi (% inhibisi) yang kemudian dibuat persamaan regresi

linear. Hasil yang diperoleh bahwa nilai IC50 ekstrak buah mengkudu yaitu 22,95 µg/mL, nilai IC50 dari

ekstrak daun kelor yaitu 42,19 µg/mL sedangkan nilai IC50 dari ekstrak daun kedondong hutan yaitu

49,97 µg/mL

Kata Kunci : Mengkudu, Kelor, Kedondong Hutan, Antioksidan, IC50, DPPH

1. PENDAHULUAN

Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan

suatu produk alami yang terbentuk dari

metabolisme aerobik normal dalam tubuh yang

secara potensial dapat menyebabkan kerusakan

(Benzie dan Strain, 1996). Radikal bebas yang

dihasilkan dalam reaksi biokimia tubuh, terlibat

sebagai mediator pada berbagai penyakit. ROS

dalam jumlah yang berlebihan dapat

menyerang molekul biologis yang selanjutnya

dapat menyebabkan kerusakan sel atau

jaringan, dan dihubungkan dengan berbagai

penyakit degeneratif (Amarowicz dkk., 2004).

Antioksidan dapat menangkap radikal

bebas dan mendetoksifikasinya (Kumaran dan

Karunakaran, 2005). Antioksidan sintetik,

seperti ter-butil hidroksitoluen (BHT) dan ter-

butil hidroksianisol (BHA), tersedia secara

komersial, dan saat ini digunakan dalam proses

industri. Namun, karena diduga sebagai

promotor efek samping karsinogenesis dan efek

negatif lainnya, maka penggunaan antioksidan

sintetik dalam makanan, produk kosmetik, dan

sediaan farmasi telah menurun. Belakangan ini,

antioksidan alami yang berasal dari tanaman

herbal menjadi pilihan masyarakat (Li dkk.,

2011). Tanaman yang dapat dimanfaatkan

sebagai sumber antioksidan alami salah satunya

adalah Kedondong hutan (Spondias pinnata

(l.f) kurz), Mengkudu (Morinda citrifolia) dan

Kelor (Moringa oleifera) Ketiga tanaman

tersebut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat

sebagai obat tradisional dan mempunyai

potensi sebagai antioksidan (Pitojo dan

Sumiati, 2005).

Tujuan dilakukan penelitian ini untuk

mengetahui potensi penangkapan radikal

DPPH dari ekstrak etanol 96% buah

mengkudu, kelor dan kedondong hutan,

berdasarkan atas nilai IC50 untuk menentukan

ekstrak yang berpotensi paling kuat sebagai

antioksidan.. 2. BAHAN DAN METODE

2.1 Bahan

Serbuk simplisia buah mengkudu

(Morinda citrifolia) yang diperoleh dari daerah

Badung, serbuk simplisia daun kelor (Moringa

oleifera) yang diperoleh dari daerah Gianyar,

serbuk simplisia daun kedondong hutan

(Spondias pinnata (l.f) kurz) yang diperoleh

dari daerah singaraja, etanol 96%, metanol,

Page 2: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

44

Difenilpikril Hidrazil Hidrat (DPPH) ex.

Sigma.

2.2 Alat

Rotary evaporator (Eyela®) dan Spektro

UV-Vis (UV-SHIMADZHU®).

2.3 Prosedur Kerja

2.3.1 Pembuatan Ekstrak

Masing-masing serbuk simplisia

ditimbang sebanyak 500 gram, dimasukkan ke

dalam toples ditambahkan dengan 2,5 L etanol

96% didiamkan selama 2 hari dengan sesekali

diaduk. Residu yang diperoleh diremaserasi

sebanyak 2 kali dengan menggunakan masing-

masing 1,25 L etanol 96%. Filtrat yang dieroleh

dari masing-masing ekstrak digabung, pelarut

diuapkan dengan evaporaty evaporator pada

suhu 50ᴼ C.

2.3.2 Uji Aktivitas Antioksidan dengan

DPPH

2.3.2.1 Pembuatan Larutan Stok DPPH

Ditimbang 10 mg DPPH, dimasukkan

ke dalam labu ukur 10 mL, ditambahkan

metanol p.a sampai tanda batas, kemudian

dikocok hingga homogen.

2.3.2.2 Larutan DPPH (0,04 mg/mL)

Untuk membuat larutan DPPH dengan

kosentrasi 0,04 mg/mL dilakukan dengan cara

pengenceran dari larutan stok 1 mg/mL.

Kemudian ditambahkan dengan metanol p.a

hingga 100 mL.

2.3.2.3 Pengujian Aktivitas Antioksidan

mengguakan Metode DPPH

Ditimbang ekstrak masing-masing

sebanyak 10 mg kemudian ditambahkan 10 mL

metanol dan disonikasi selama 15 menit

kemudian sampel dan standar dipipet sebanyak

10, 20, 30, 40 dan 50 µL dan dimasukkan

kedalam vial, kemudian ditambahkan metanol

hingga 5 mL. Dari masing-masing konsentrasi

dipipet 1,5 mL dan dimasukkan ke dalam vial

yang berbeda kemudian ditambahkan 1,5 mL

larutan DPPH 0,04 mg/mL. Didiamkan vial

selama 30 menit agar reaksi berjalan optimum,

hindarkan kontak dengan cahaya. Kemudian

diuji dengan Spektrofotometri UV-Vis pada λ

315 nm.

2.3.3 Analisis Data

Dihitung inhibisi (% inhibisi) dengan

rumus sebagai berikut:

% Inhibisi = (𝐴𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−𝐴𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙)

𝐴𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 x 100%

Keterangan:

Akontrol =Absorbansi blangko

Asampel = Absorbansi sampel

Selanjutnya hasil perhitungan dimasukkan

ke dalam persamaan regresi linear. Nilai IC50

dari perhitungan pada saat % inhibisi sebesar

50%. Y = aX + b (Cahyana, 2002).

3. HASIL

3.1 Pembuatan ekstrak etanol 96 %.

Tabel 1. 1 Hasil rendemen ekstrak etanol 96

% buah mengkudu, kelor dan kedondong

hutan

No

Nama ekstrak % rendemen

1 Buah mengkudu 8,2

2 Daun kelor 7,39

3 Daun kedondong

hutan

8,9

3.2 Uji aktivitas antioksidan

Gambar 1.1 Diagram nilai IC50 ekstrak etanol

96 % buah mengkudu, kelor dan kedondong

hutan

4.PEMBAHASAN

4.2 Pembuatan ekstrak etanol 96 %

Maserasi merupakan metode ekstraksi

dengan pengerjaan dan peralatan yang

sederhana sehingga mudah dilakukan. Serbuk

buah mengkudu, kelor dan kedondong hutan

0

10

20

30

40

50

60

mengkudu kelor kedondonghutan

Nila

i IC

50

ekstrak etanol 96 %

Page 3: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

45

dimaserasi selama 24 jam sambil sesekali

diaduk. Ketika direndam, akan terjadi kontak

antara larutan penyari dan serbuk sehingga zat

aktif di dalam serbuk simplisia akan ditarik ke

dalam pelarut (Anwar dkk., 2016). Berdasarkan

hasil esktrasi diperoleh rendemen masing-

masing sebesar 8,2 %, 7,39 % dan 8,9 %.

Rendemen merupakan perbandingan berat

ekstrak yang dihasilkan dengan berat serbuk

simplisia yang digunakan (Depkes RI, 2000).

Semakin tinggi rendemen, semakin besar pula

ekstrak yang dapat dihasilkan dari suatu serbuk

simplisia.

4.2 Pengujian Aktivitas Antioksidan

Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak

etanol 96 % buah mengkudu (Morinda citrifolia

L), daun kelor (Moringa oliefera L) dan daun

kedondong hutan (Sprodias pinnata) dilakukan

dengan metode penangkapan radikal bebas 2,2-

difenil-1- pikrihidrazil (DPPH). Metode DPPH

merupakan metode yang paling sering

digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan

suatu tanaman. Antioksidan merupakan

senyawa pemberi elektron (elektron donor)

yang berperan dalam menghambat oksidasi

yang diperantarai oksigen. Senyawa

antioksidan dapat mencegah pengaruh buruk

yang disebabkan oleh senyawa radikal bebas

sehingga memegang peranan penting dalam

pertahanan tubuh terhadap penyakit (Percival,

1998). Pada percobaan ini potensi penangkapan

radikal bebas menggunakan metode DPPH

(1,1-diphenyl-2 picrylehydrazyl). Metode

DPPH merupakan suatu metode yang efektif

dan cepat untuk memperkirakan aktivitas

antiradikal dari suatu senyawa. Saat larutan

DPPH dicampurkan dengan substansi yang

dapat memberikan hidrogen radikal, akan

menyebabkan terjadinya bentuk tereduksi

dengan perubahan warna violet menjadi kuning

(Molyneux, 2003) berikut adalah reaksi antara

DPPH dengan antioksidan

Gambar 1.2 Reaksi antara DPPH dengan

antioksidan (Sayuti dkk., 2015).

Berdasarkan perhitungan nilai IC50

diperoleh nilai IC50 buah mengkudu sebesar

22,95 µg/mL, daun kelor mempunyai aktivitas

sebesar 42,19 µg/mL dan daun kedondong

hutan mempunyai aktivitas sebesar 49,97

µg/mL. Berdasarkan kategori ekstrak etanol

96% buah mengkudu mempunyai nilai IC50

paling kuat (IC50 < 50 µg/mL ) sedangkan

ekstrak etanol 96 % daun kelor dan kedondong

hutan memiliki aktivitas antioksidan yang lebih

kecil. Hal ini dikarenakan pada buah mengkudu

terdapat senyawa asam askorbat yang

berpotensi sebagai antioksidan yang sangat

kuat dan senyawa ini tidak terdapat pada daun

kelor dan kedondong hutan. Senyawa ini

mampu mendonorkan atom hidrogen kepada

radikal bebas sehingga aktivitasnya dapat

diukur menggunakan metode DPPH.

Mekanisme senyawa ini hampir sama dengan

vitamin E, yaitu mampu menangkap radikal

bebas kemudian mencegah terjadinya

terbentuuknya suatu reaksi berantai

(Triyasmono dkk., 2016) Berikut adalah

gambar reaksi asam askorbat dengan DPPH.

Gambar 1.3 Reaksi asam askorbat dengan

DPPH (Sayuti dkk., 2015).

Page 4: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

46

5. KESIMPULAN

Bedasarkan hasi nilai IC50 ekstrak buah

mengkudu, kelor dan kedondong hutan,

mengkudu mempunyai nilai IC50 paling kecil

dengan nilai 22.95 µg/mL, hal ini dikarenakan

terdapat kadungan asam askorbat pada buah

mengkudu yang tidak dimiliki tanaman lainnya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penelitian

ini.

DAFTAR PUSTAKA

Amarowicz, R., Pegg, R.B., Rahimi-

Moghaddam, P., Barl, B. and Weil, J.A.

2004. Free-radical Scavenging Capacity

and Antioxidant Activity of Selected

Plant Species From The Canadian

Prairies. Jurnal Food Chem.Vol. 84. Hal.

551-562.

Anwar, K. Trisyasmono, L. 2016. Kandungan

Total Fenolik, Total Flavonoid, dan

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol

Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L).

Jurnal Pharmasciense. Vol. 3(1). Hal.

83-92

Benzie, I.F. and Strain, J.J.1996. The ferric

reducing ability of plasma (FRAP) as a

measure of "antioxidant power": the

FRAP assay. Jurnal Anal Biochem. Vol.

239 (1). Hal 70-6.

Cahyana, M. Taufik, E. 2002. Isolasi Senyawa

Antioksidan Kulit Batang Kayu Manis

(Cinnamomum burmanii). Vol.3 (2).

Hal. 50-58

Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum

Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen

Republik Indonesia. Hal: 20.

Kumaran, A., and Karunakaran, R.J. 2005.

Antioxidants Activities of Methanol

Extracts of Five (Phyllanthus urinaria.

Jurnal Food and Chemical

Toxicology.Vol. 46. Hal. 2485-2492.

Li, P., Huo, L., W., Lu, R., Deng, C., Liu, L.,

Deng, Y., Guo, N., Lu, C. and He, C.

2011. Free Radical Scavenging Capacity,

Antioxidant Activity and Phenolic

Content of (Pouzolzia zeylanica).College

of Pharmacy, J. Serb. Chem. Soc.Vol.76

(5). Hal.709-717.

Molineux, P. 2004. The Use of The Stable

Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl

(DPPH) for Estimating Antioksidan

Activity. Songklanakarin J.Sci. Techol.

Vol.26 (2). Hal. 211-219

Pitojo, S., dan Sumiati. 2005. Cincau: Cara

Pembuatan dan Variasi Olahan. Jakarta

: Agromedia Pustaka.

Sayuti, K., Rina, Y. 2015. Antioksidan Alami

dan Sintetik. Padang: Andalas University

Press. Hal. 68, 77

Tryasmono, L. Anwar, K. 2016. Kandungan

Total Fenolik, Total Flavonoid, dan

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol

Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L).

Jurnal Pharmasaence. Vol.8(1). Hal. 83-

92.

Page 5: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

VOLUME VI, NOMOR 1, JULI 2017

JURNAL FARMASI UDAYANA

VOLUME VI NOMOR 1 HALAMAN 1-66 EDISI JULI 2017

PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

Page 6: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1

i

JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS

DAFTAR ISI

Deskripsi

Pembaca

Editor

Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI

Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh

jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media

publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi

yang bersifat inovatif , kreatif, original dan didasarkan pada scientific.

Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem

penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang

khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika,

farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi

farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman

serta evaluasi klinik obat.

PEMBACA

Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,

farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi,

bioteknologi, kimia dan statistika

EDITOR

Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si

Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si

Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si

Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt

Editor :

Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt

Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt

Mitra Bestari:

Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt

Anggota:

a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)

b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)

c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)

EMAIL

[email protected]

Page 7: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1

ii

PETUNJUK PENULISAN

PENDAHULUAN

Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)

topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel

belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal

lain atau media publikasi yang lain.

Tipe artikel

Artikel hasil penelitian

Review article

Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),

pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,

daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai

kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan

1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus

diberi halaman 1.

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN

Conflict of interest

Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi

pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun

sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung

maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan

Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,

konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau

sumber dana yang lain.

Verifikasi Artikel

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan

sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak

dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan

semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara

eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan

penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam

bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari

plagiarisme

Konstribusi

Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,

sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.

Page 8: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1

iii

Kepemilikan artikel

Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel

yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis

atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang

akan dipublikasikan

Perubahan penulis

Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan

penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain:

membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah

urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author

yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa

nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi

tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan

perubahan tersebut di atas

Bahasa

Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.

PERSIAPAN

Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan

program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font

Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.

Struktur Artikel

Sub pokok bahasan-penomoran

Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok

bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.

Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.

Pendahuluan

Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci

atau kesimpulan dari hasil penelitian

Bahan dan metode

Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan

penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,

hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan

Hasil

Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas

Pembahasan

Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan

mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan

dari penelitian sebelumnya

Page 9: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1

iv

Kesimpulan

Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang

singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan

kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil

Appendik

Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.

Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan

seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;

Gambar. A.1

Informasi penting dalam struktur artikel

Judul

Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan

matematika dan singkatan

Nama penulis dan institusi

Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah

nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama

penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos

dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis

Alamat korespondensi

Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi

semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.

Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci

harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis

Alamat penulis

Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka

alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat

dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat

utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap

menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic

Abstrak

Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus

menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan

umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak

menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama

penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak

umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu

sendiri

Gambar

Page 10: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1

v

Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat

menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan

dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran

gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi

dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13

cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word

Kata kunci

Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari

penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)

Singkatan

Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman

pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada

abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.

Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.

Ucapan terima kasih

Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel

sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai

catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang

berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain

sebagainya)

Unit

Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang

berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI

Tabel

Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel

dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang

diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari

artikel

Daftar pustaka

Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum

dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan

di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa

artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai

sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini.

Aturan penulisan pustaka

Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih

dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka

harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.

Penulisan buku

Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.

(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit

Page 11: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1

vi

Contoh:

Buku dengan satu penulis

Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit

Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin

Buku dengan banyak penulis

Dua-enam penulis

Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit

Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:

Allen & Unwin

Lebih dari 6 penulis

Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk

Buku yang memiliki editor

Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan

Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:

Pluto Press

Buku yang memiliki penulis dan editor

Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard

Bab yang terdapat di dalam buku

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul

buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit

Artikel jurnal

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,

volume (issue), halaman

Skipsi/Tesis/Disertasi

Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.

Universitas, kota

Sumber penulisan singkatan jurnal

Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html

List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php

CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html

Submission checklist

Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir

sebelum artikel dikaji oleh editor.

Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:

alamat email

kode pos

nomor telepon atau fax

Semua file yang dibutuhkan telah diupload

Kata kunci

Gambar

Page 12: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1

vii

Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian

naskah

Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya

Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini

Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam

teks

Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal

dari sumber lain (termasuk web)

SETELAH ARTIKEL DITERIMA

Perbaikan

Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada

corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh

untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan,

mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar.

Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor

ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam

jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk

mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami

menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi

artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus

dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.

Naskah yang dipublikasikan

Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui

email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan

disertai dengan cover jurnal.

Page 13: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 Vol 6 No 1

viii

DAFTAR ISI

hal

Halaman Judul …………………………………………………………………………...........

Petunjuk Penulisan ..............................................................................................................

Daftar Isi …………………………………………………………………………………........

i

ii

viii

1 Formulasi Lotion Ekstrak Buah Raspberry(Rubus rosifolius) dengan Variasi Konsentrasi

Trietanolamin sebagai Emulgator serta Uji Hedonik terhadap Lotion ..............................

1

2 Karakteristik Nanoemulsi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) ....... 6

3 Optimasi Konsentrasi Cocamid DEA dalam Pembuatan Sabun Cair terhadap Busa yang

Dihasilkan dan Uji Hedonik ..........................................................................................

11

4 Optimasi Konsentrasi HPMC terhadap Mutu Fisik Sediaan Sabun Cair Menthol ........... 15

5 Penentuan Profil Kandungan Kimia Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera scandens (L.)

Moq.) ............................................................................................................................

23

6 Pengaruh Kadar SGOT SGPT dan Morfologi Hepar Tikus Putih Betina Wistar pada

Pemberian Isolat Andrografolid .....................................................................................

34

7 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) terhadap

Histopatologi Hati Mencit Jantan Galur Balb/C yang Diinduksi dengan Karbon Tertraklorida

........................................................................................................................................

39

8 Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak Mengkudu (Morinda citrifolia L),

Kelor (Moringa oleifera) dan Kedondong Hutan (Spondias pinnata (l.f) kurz) .......................

43

9 Potensi Toksisitas Andrografolid dari Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

pada kulit dan mata secara In Silico ...............................................................................

47

10 Skrining Potensi Andrografolid dari Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm F.) Ness.)

sebagai Antikanker Payudara secara In Silico ................................................................

50

11 Uji Penangkapan Radikal 2,2-Difenil-1-Pikrihidrazil dan Profil Bioautografi Ekstrak Etanol

Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana Auct. Non Lamk.) .........................................

55

12 Uji Hedonik Produk Foot Scrub Menggunakan Kulit Buah Naga Merah danAir Rebusan

Daun Pepaya .................................................................................................................

62

Page 14: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

Potensi Penangkapan RadikalBebas DPPH dari Ekstrak

Mengkudu (Morinda citrifolia L),Kelor (Moringa oleifera) danKedondong Hutan (Spondias

pinnata (l.f) kurz)by Rika Satriari

FILE

TIME SUBMITTED 19-JUL-2017 02:42PM

SUBMISSION ID 831782829

WORD COUNT 1517

CHARACTER COUNT 10611

PUBLIKASI_RIKA_19_JULI.DOCX (306.98K)

Page 15: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak
Page 16: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak
Page 17: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak
Page 18: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak
Page 19: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

%19SIMILARITY INDEX

%18INTERNET SOURCES

%7PUBLICATIONS

%10STUDENT PAPERS

1 %22 %23 %24 %25 %26 %2

7 %18 %1

Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari EkstrakMengkudu (Morinda citrifolia L), Kelor (Moringa oleifera) danKedondong Hutan (Spondias pinnata (l.f) kurz)ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

ruslinet.blogspot.comInternet Source

uad.portalgaruda.orgInternet Source

www.isca.inInternet Source

cdn.intechopen.comInternet Source

pt.scribd.comInternet Source

Nutrition & Food Science, Volume 43, Issue 2(2013-05-27)Publicat ion

Submitted to De Montfort UniversityStudent Paper

a-research.upi.eduInternet Source

Page 20: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

9 %110 %1

11 %1

12 %113 %114 %115 <%116 <%117 <%1

www.unud.ac.idInternet Source

Mani, Vasudevan, and ShanmugapriyaThulasimani. "Antiaging Effects of PhyllanthusSpecies", Traditional Herbal Medicines forModern Times, 2011.Publicat ion

Submitted to Universitas MuhammadiyahSurakartaStudent Paper

Submitted to Udayana UniversityStudent Paper

etheses.uin-malang.ac.idInternet Source

repository.uinjkt.ac.idInternet Source

usupress.usu.ac.idInternet Source

id.scribd.comInternet Source

eprints.ums.ac.idInternet Source

Page 21: Potensi Penangkapan Radikal Bebas DPPH dari Ekstrak

EXCLUDE QUOTES OFF

EXCLUDEBIBLIOGRAPHY

OFF

EXCLUDE MATCHES OFF