potensi sisik ikan nila (oreochromis niloticus) dan bawang

6
OPEN ACCES Vol. 13 No. 1: 69-74 Mei 2020 Peer-Reviewed AGRIKAN Jurnal AgribisnisPerikanan(E-ISSN 2598-8298/P-ISSN 1979-6072) URL: https:https://ejournal.stipwunaraha.ac.id/index.php/AGRIKAN/ DOI: 10.29239/j.agrikan.13.2.69-74 Potensi Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Bawang Dayak ( Eleutherine palmifolia (L.) Merr ) sebagai Masker Collagen ( The Potential of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) Scale and Dayakness Onion (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) as Collagen Mask ) Firlianty 1 , Elita 1 , Anang Najamuddin 1 , Rario 1 dan Panca Ajura Purba 2 1 Staf Pengajar Jurusan Perikanan FAPERTA Universitas Palangka Raya. Jl. Yos Sudarso Kampus UNPAR Palangka Raya 73112, Kalimantan Tengah, Indonesia, Email : [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected] 2 Mahasiswa Jurusan Perikanan FAPERTA Universitas Palangka Raya. Jl. Yos Sudarso Kampus UNPAR Palangka Raya 73112, Kalimantan Tengah, Indonesia Info Artikel: Diterima: 06 Juni 2020 Disetujui: 22 Juni 2020 Dipublikasi: 23 Juni 2020 Artikel Penelitian Keyword: Collagen mask, nile tilapia, scale, Dayaness onion, sisik nila, bawang dayak Korespondensi: Firlianty Universitas Palangka Raya, Palangka Raya, Indonesia Email: [email protected] Copyright© Mei 2020 AGRIKAN Abstrak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi yang ada pada masker kolagen sisik ikan nila dan bawang dayak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan 3 perlakuan yaitu B1, B2 , B3 dengan menggunakan konsentrasi Etanol yang berbeda (50%, 70%, 90%). Data yang di kumpulkan meliputi uji fitikomia, kadar air, kadar abu dan ph. Hasil penelitian menunjukan bahwa masker kolagen sisik ikan nila dan bawang dayak positif mengandung Alkaloid, Saponin, Tanin dan Flavonoid. Kandungan yang didapatkan dari uji fitokimia menunjukan bahwa masker kolagen dari bawang dayak dan sisik ikan nila memiliki potensi sebagai masker wajah yang dapat mengatasi masalah pada kulit wajah seperti jerawat, masker kolagen tersebut memiliki pH dengan nilai 6 sehingga masih pada pH yang sesuai SNI dapat digunakan pada produk kecantikan untuk wajah. The nile tilapia scale and dayakness onion have good potential for mask. Etanol yang digunakan sebagai pelarut pada konsentrasi 50%, 70% dan 90% menunjukan hasil kolagen tertinggi pada etanol 90%. Abstract. This study aims to know the potential of collagen mask of nile tilapia scale and Dayakness onion. It was an experimental study with 3 treatments of different ethanol concentrations (50%, 70%, 90%). Data are presented. Data collection covered phytochemical tests, water content, ash, and pH. Results showed that the collagen mask of nile tilapia scale and Dayakness onion positively contained alkaloid, saponin, tannin, and flavonoid. These compounds reflect that collagen of Dayakness onion and nile tilapia scale is potential to use as face mask that could overcome face problem, such as acne. The collagen mask has pH of 6, consistent with that of SNI for facial beauty product. The nile tilapia scale and Dayakness onion have good potential for mask. The ethanol used for solvent yielding the highest collagen was recorded in 90% ethanol. I. PENDAHULUAN2 Pengolahan sumberdaya perikanan terutama ikan belum optimal dilakukan sampai dengan pemanfaatan limbah hasil perikanan, seperti kepala, tulang, sisik, dan kulit. Seiring dengan berkembangnya industri perikanan, limbah yang dihasilkan dari produksi perusahaan juga meningkat. Dalam usaha pengolahan ikan hampir selalu dihasilkan limbah berupa padatan dan cairan yang secara langsung maupun tidak akan memberikan dampak kurang baik terhadap lingkungan karena menimbulkan pencemaran. Limbah padat yang berasal dari usaha industri perikanan maupun pengolahan rumah tangga cukup besar, salah satunya adalah sisik ikan. Limbah perikanan yang berasal dari sisik ikan nila sebagai salah satu contoh masih belum diolah dan dimanfaatkan secara maksimal. Ikan nila merupakan salah satu ikan air tawar yang hidup di perairan tropis dan tersebar hampir di seluruh perairan umum di Indonesia, salah satu nya di periran Kalimantan Tengah. Pemanfaatan ikan nila banyak meninggalkan limbah seperti sisik 30-40 dari ikan utuh, sisikan ikan nila dapat di manfaatkan sebagai sumber bahan baku untuk ekstraksi kolagen. Kolagen adalah protein serabut yang memberikan kekuatan dan fleksibilitas pada jaringan tulang dan jaringan tubuh lainnya seperti kulit maupun tandon serta merupakan penyusun utama matriks ekstraseluler tubuh (fratzl, 2008; Muyonga dkk., 2004). Manfaat kolagen ialah ekstranya dapat dapat berperan sebagai kosmetik dan obat serta residunya (hydrolysate) dapat dimanfaatkan dalam industri makanan sebagai pelembut makanan (Arvanitoyannis dan Kassaveti, 2008). Kalimantan tengah memiliki

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Potensi Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Bawang

OPEN ACCES

Vol. 13 No. 1: 69-74 Mei 2020

Peer-Reviewed

AGRIKAN

Jurnal AgribisnisPerikanan(E-ISSN 2598-8298/P-ISSN 1979-6072)

URL: https:https://ejournal.stipwunaraha.ac.id/index.php/AGRIKAN/

DOI: 10.29239/j.agrikan.13.2.69-74

Potensi Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) sebagai Masker Collagen

(The Potential of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) Scale and Dayakness Onion (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) as Collagen Mask )

Firlianty1, Elita1, Anang Najamuddin1 , Rario1 dan Panca Ajura Purba2

1Staf Pengajar Jurusan Perikanan FAPERTA Universitas Palangka Raya. Jl. Yos Sudarso Kampus UNPAR Palangka Raya 73112,

Kalimantan Tengah, Indonesia, Email : [email protected], [email protected], [email protected],

[email protected], [email protected] 2 Mahasiswa Jurusan Perikanan FAPERTA Universitas Palangka Raya. Jl. Yos Sudarso Kampus UNPAR Palangka Raya 73112,

Kalimantan Tengah, Indonesia Info Artikel:

Diterima: 06 Juni 2020

Disetujui: 22 Juni 2020

Dipublikasi: 23 Juni 2020

Artikel Penelitian

Keyword:

Collagen mask, nile tilapia,

scale, Dayaness onion, sisik

nila, bawang dayak

Korespondensi:

Firlianty

Universitas Palangka Raya,

Palangka Raya, Indonesia

Email: [email protected]

Copyright© Mei 2020

AGRIKAN

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi yang ada pada masker kolagen sisik ikan nila

dan bawang dayak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan 3 perlakuan yaitu

B1, B2 , B3 dengan menggunakan konsentrasi Etanol yang berbeda (50%, 70%, 90%). Data yang di

kumpulkan meliputi uji fitikomia, kadar air, kadar abu dan ph. Hasil penelitian menunjukan bahwa masker

kolagen sisik ikan nila dan bawang dayak positif mengandung Alkaloid, Saponin, Tanin dan Flavonoid.

Kandungan yang didapatkan dari uji fitokimia menunjukan bahwa masker kolagen dari bawang dayak dan

sisik ikan nila memiliki potensi sebagai masker wajah yang dapat mengatasi masalah pada kulit wajah seperti

jerawat, masker kolagen tersebut memiliki pH dengan nilai 6 sehingga masih pada pH yang sesuai SNI dapat

digunakan pada produk kecantikan untuk wajah. The nile tilapia scale and dayakness onion have good potential

for mask. Etanol yang digunakan sebagai pelarut pada konsentrasi 50%, 70% dan 90% menunjukan hasil

kolagen tertinggi pada etanol 90%.

Abstract. This study aims to know the potential of collagen mask of nile tilapia scale and Dayakness onion. It

was an experimental study with 3 treatments of different ethanol concentrations (50%, 70%, 90%). Data are

presented. Data collection covered phytochemical tests, water content, ash, and pH. Results showed that the

collagen mask of nile tilapia scale and Dayakness onion positively contained alkaloid, saponin, tannin, and

flavonoid. These compounds reflect that collagen of Dayakness onion and nile tilapia scale is potential to use

as face mask that could overcome face problem, such as acne. The collagen mask has pH of 6, consistent with

that of SNI for facial beauty product. The nile tilapia scale and Dayakness onion have good potential for mask.

The ethanol used for solvent yielding the highest collagen was recorded in 90% ethanol.

I. PENDAHULUAN2

Pengolahan sumberdaya perikanan terutama

ikan belum optimal dilakukan sampai dengan

pemanfaatan limbah hasil perikanan, seperti

kepala, tulang, sisik, dan kulit. Seiring dengan

berkembangnya industri perikanan, limbah yang

dihasilkan dari produksi perusahaan juga

meningkat. Dalam usaha pengolahan ikan hampir

selalu dihasilkan limbah berupa padatan dan

cairan yang secara langsung maupun tidak akan

memberikan dampak kurang baik terhadap

lingkungan karena menimbulkan pencemaran.

Limbah padat yang berasal dari usaha industri

perikanan maupun pengolahan rumah tangga

cukup besar, salah satunya adalah sisik ikan.

Limbah perikanan yang berasal dari sisik ikan nila

sebagai salah satu contoh masih belum diolah dan

dimanfaatkan secara maksimal.

Ikan nila merupakan salah satu ikan air

tawar yang hidup di perairan tropis dan tersebar

hampir di seluruh perairan umum di Indonesia,

salah satu nya di periran Kalimantan Tengah.

Pemanfaatan ikan nila banyak meninggalkan

limbah seperti sisik 30-40 dari ikan utuh, sisikan

ikan nila dapat di manfaatkan sebagai sumber

bahan baku untuk ekstraksi kolagen.

Kolagen adalah protein serabut yang

memberikan kekuatan dan fleksibilitas pada

jaringan tulang dan jaringan tubuh lainnya seperti

kulit maupun tandon serta merupakan penyusun

utama matriks ekstraseluler tubuh (fratzl, 2008;

Muyonga dkk., 2004). Manfaat kolagen ialah

ekstranya dapat dapat berperan sebagai kosmetik

dan obat serta residunya (hydrolysate) dapat

dimanfaatkan dalam industri makanan sebagai

pelembut makanan (Arvanitoyannis dan

Kassaveti, 2008). Kalimantan tengah memiliki

Page 2: Potensi Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Bawang

JurnalIlmiahagribisnisdanPerikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 13 Nomor 1 (Mei 2020)

70

banyak tanaman lokal yang berpotensi sebagai

bahan obat dan jamu salah satunya adalah bawang

dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) nenek

moyang sudah memanfaatkan bawang dayak

dengan merebus bawang tersebut yang dipercaya

untuk memberikan kesehatan tubuh

(meningkatkan stamina). Umbi bawang dayak

merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah

yang berasal dari Amerika tropis. Potensi bawang

dayak sebagai tanaman obat multi fungsi sangat

besar sehingga perlu dioptimalkan

penggunaannya sebagai bahan obat modern.

Senyawa bioaktif dan antioksidan seperti fenol,

flavonoid, tanin, steroid, alkaloid banyak terdapat

pada bawang dayak. Senyawa–senyawa tersebut

memiliki kemampuan antioksi dan yang dapat

menghambat dan mereduksi radikal bebas.

Senyawa bioaktif seperti fenol, flavonoid, tanin,

glikosida, steroid, alkaloid terdapat pada bawang

dayak (Mustika, 2011). Senyawa–senyawa aktif

tersebut dapat dipisahkan dari tanamannya

dengan menggunakan proses ekstraksi. Salah satu

faktor yang menentukan kualitas hasil ekstraksi

adalah jenis pelarut dan lama waktu ekstraksi

(Thoo et al., 2009).

Pemanfaatan sisik ikan nila dan bawang

dayak sebagai masker wajah diharapkan sebagai

diversifikasi bahan dari herbal dan limbah hasil

perikanan yang memiliki manfaat untuk

kesehatan dan sebagai kosmetik alami.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

dasar Analitik Universitas Palangka Raya dan

Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lambung

Mangkurat.

Tabel 1. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Beaker Glass, Gelas Ukur,

Tabung Erlenmeyer,

Spatula Kaca, Timbangan

Analitik, shaker/vortex,

pipet tetes, pipet volume

1 ml, cawan petri

Kolagen sisik ikan nila,

Ekstrak bawang dayak,

Carboxymethyl cellulose,

Polyvinil alcohol,

Glicerol, Nipagin, Rose

oil, Aquades

Tabel 2. Formulasi gel untuk masker cosmeceutical

sisik ikan nila dan ekstraksi bawang dayak.

Nama Bahan Fungsi Perlakuan

B1 B2 B3

Kolagen Sisik

Ikan Nila

Bahan Aktif 20gr 20gr 20gr

Estrak Bawang

Dayak

Bahan Aktif 20gr 20gr 20gr

Carboxymethylce

llulose (CMC)

Gelling

agent

1 1 1

Polyvinil

Alcohol (PVA)

Gelling

agent

10 10 10

Glycerol Humektan 5 5 5

Nipagin Pengawet 0,2 0,2 0,2

Rose Oil Pengaroma Qs Qs Qs

Aquades Pelarut 100 100 100

Etanol Pelarut 50% 70% 90%

Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimental yang menggunakan 3 perlakuan

yaitu B1, B2 , B3. Data yang diperoleh disajikan

dalam bentuk data kuantatif dalam bentuk analisis

statistika deskripsi (analisis non-statistik) atau

analisis konten.

Data dikumpulkan berdasarkan hasil

pengamatan yang dilakukan secara in vitro

meliputi uji fitokimia,kadar air, kadar abu dan pH.

Gambar 1. Diagram Alir Proses Ekstraksi Kolagen Sisik

Ikan Nila

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Ekstraksi Bawang Dayak dengan

Konsentrasi Etanol Yang Berbeda.

Ekstraksi metode maserasi dengan konsentrasi

etanol 50%, 70% dan 90% bawang dayak dapat

dilihat pada gambar berikut:

Page 3: Potensi Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Bawang

JurnalIlmiahagribisnisdanPerikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 13 Nomor 1 (Mei 2020)

71

Gambar 2. Ekstraksi bawang dayak

hasil ekstraksi setiap perlakuan memiliki hasil

yang berbeda dan mempunyai warna yang

berbeda :

B1 dengan konsentrasi etanol 50% memiliki

volume 51ml mempunyai warna merah pekat

atau gelap.

B2 dengan konsentrasi etanol 70% memiliki

volume 48ml mempunyai warna merah.

B3 dengan konsentrasi etanol 90% memiliki

volume 26ml berwarna merah mudah.

Semakin tinggi konsentrasi etanol yang

digunakan maka warna yang terlihat semakin

mudah atau terang dan memiliki hasil ekstraksi

yang semakin sedikit hal tersebut disebabkan

tingginya konsentrasi etanol sehingga penguapan

menjadi lebih cepat.

3.2. Uji Fitikomia

Bahan aktif yang terdapat pada masker

kolagen sisik ikan nila dan ekstraksi bawang

dayak dengan konsentrasi etanol yang berbeda

yaitu 50%, 70% dan 90% mengandung :

Alkaloid : Kandungan Alkaloid dapat di lihat

adanya endapan coklat, senyawa alkaloid yang

terkandung dalam masker kolagen sisik ikan

nila dan ekstraksi bawang dayak menandakan

bahwa masker kolagen sisik ikan nila dan

ekstraksi bawang dayak mempunyai potensi

sebagai antibakteri.

Saponin : Adanya kandungan saponin di tandai

dengan terbentuknya busa yang stabil dalam

tabung menunjukan adanya senyawa golongan

saponan.

Tanin : Mengandung tannin yang mempunyai

aktivitas sebagai antibakteri ditandai dengan

hasil yang positif dengan warna hijau

kehitaman dan terbentuknya endapan putih.

Flavonoid : Adanya flavonoid ditandai dengan

adanya hijau kehitaman, endapan kuning dan

terbentuknya warna jingga. Senyawa flavonoid

terbesar jumlahnya dan juga lazim ditemukan

pada tumbuhan. Flavonoid adalah polyphenol

yang nyata berpengaruh untuk sifat antibakteri

(Bin Shan et.al., 2007).

3.3. Kadar air.

Kadar air pada masker kolagen sisik ikan

nila dan ekstraksi bawang dayak dapat di lihat

pada tabel 3 di bawah.

Tabel 3. Kadar Air Masker No Kode Cawan Kadar Air

1 B1 27,4923 %

2 B2 76,3615%

3 B3 67,9303%

Kadar air yang terendah pada perlakuan B1

dan kadar air tertinggi pada perlakuan B2, kadar

air merupakan parameter penting untuk

menentukan daya tahan suatu produk, semakin

sedikit kandungan air yang terdapat pada masker

maka akan semakin baik masker bekerja dan daya

simpan semakin bagus. Kadar air yang besar juga

dapat menyebabkan daya simpan menjadi rendah.

Produk dengan kadar air relatif rendah lebih stabil

dalam penyimpan jangka panjang dari pada

produk yang kadar air tinggi (Pardede et. al., 2013).

3.4. Kadar Abu.

Pengujian yang dilakukan untuk kadar

abu masker dapat di lihat pada tabel 4 di bawah

ini :

Tabel 4. Kadar Abu Masker

No Kode Cawan Kadar Abu

1 B1 0,9059%

2 B2 0,8502%

3 B3 0,9845%

Penetapan kadar abu berguna untuk

mengontrol jumlah cemaran benda-benda

anorganik yang sering terbawa pada sediaan

nabati, seperti tanah (Helmi et al, 2006). Kadar abu

menunjukan tingginya mineral yang dalam bahan

tersebut. Abu yang terbentuk merupakan oksidasi

logam yang terbakar (Lesbani et. al, 2011).

Dari tabel 4 dapat di lihat bahwa kadar abu

yang terendah pada perlakuan B2

3.5. pH masker

Hasil pengujian pH yang dilakukan pada

masker adalah sebagai berikut :

Tabel 5. pH Masker

No Kode Cawan pH

1 B1 6

2 B2 6

3 B3 6

Pada pengukuran pH dapat dilihat pada tabel

5, menunjukan bahwa ketiga pH sediaan masker

kolagen sisik ikan nila dan ekstraksi bawang

dayak memiliki rata-rata pH 6, pH masker kolagen

B1 B2 B3

Page 4: Potensi Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Bawang

JurnalIlmiahagribisnisdanPerikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 13 Nomor 1 (Mei 2020)

72

dari sisik ikan nila dan ekstraksi bawang dayak

masih dalam rentang pH normal kulit, sehingga

pH sediaan stabil karena masih dalam kisaran pH

menurut SNI 16-4399-1996 sebesar 4,5-8,0 sehingga

dapat diterima kulit yang memiliki nilai pH

normal kulit sebesar 4,5-6,5 (Wasitaatmadja, 1997).

IV. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

masker kolagen sisik ikan nila dan bawang dayak

memiliki potensi sebagai masker wajah.

Diharapkan penelitian ini dapat di lanjutkan dan

dikembangkan, sehingga penelitian ini dapat

menghasilkan produk masker yang dapat

diaplikasikan langsung kewajah sesuai dengan

manfaat yang diinginkan.

REFERENSI

Ali.M. 2010. Ekstraksi Kolagen Dari Sisik Ikan Kakap Merah (Lutjanus,sp). Prosiding Seminar

Nasional Pengolahan Produk Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan II. 9 Agustus 2010.

Universitas Islam Madura. Madura.

Amic D, Beslo D dan Trinasjstic N.2003. Structure-radical scavenging activity relationship of flavonoids.

Croatia Chem Acta 76: 55-61.

Arvanitoyannis, I.S., dan Kassaveti, A., 2008, Fish Industry Waste: Treatments, Environmental Impacts,

Current and Potential Uses, International Journal of Food Science and Technology, 43: 726-745.

Babula P , Mikelova R, Patesil D, Adam V, Kizek R, Havel L dan Sladky Z.2005. Simultaneous

determination of 1,4 naphtoquinone, lawsone, juglone and plumbgin by liquid

chromathography with UV detection. Biomed Paper 149:25.

Bin Shan, Yi-Zhong Cai, John D.B and Harold Corke, 2007, Antibacterial Properties and Major Bioactive

Components of Cinnamon Stick (Cinnamomum burmannii) : Activity against Foodborne

Pathogenic Bacteria, J. Agric Food Chem., Vol 55, 5484-5490.

Cardoso, V.S., Quelemes, P.V., Amorin, A., Primo, F.L., Gobo, G.G., Tedesco, A.C., Mafud, A.C.,

Mascarenhas, Y.P., Corrêa, J.R., Kuckelhaus, S.A et al., 2014, Collagen Based Silver

Nanoparticles for Biological Applications: Synthesis and Characterization, Journal of

Nanobiotechnology, 12 (36): 1-9.

Dina Puspasari Sri Asmara. 2018. Ekstraksi Dan Karakterisasi Sifat Fisis Kolagen Dari Limbah Sisik

Ikan Kakap. Skripsi. Departemen Fisika. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Institute Pertanian Bogor.

Fratzl, P., 2008, Collagen: Structure and Mechanics, New York: Springer.

Galingging RY. 2007. Potensi plasma nutfah tanaman obat sebagai sumber biofarmaka di Kalimantan

Tengah. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 10, 1: 76-83.

Galingging, R.Y. 2009. Bawang Dayak Sebagai Tanaman Obat Multifungsi. Warta Penelitian dan

Pengembangan. Kalimantan Tengah. Volume 15(3).

Gobo, G.G., Tedesco, A.C., Mafud, A.C., Mascarenhas, Y.P., Corrêa, J.R., Kuckelhaus, S.A et al.,

2014, Collagen Based Silver Nanoparticles for Biological Applications: Synthesis and

Characterization, Journal of Nanobiotechnology, 12 (36): 1-9.

Page 5: Potensi Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Bawang

JurnalIlmiahagribisnisdanPerikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 13 Nomor 1 (Mei 2020)

73

Hara H, Maruyama N, Yamashita S, Hayashi Y, Lee KH, Bastow KF, Chairul, Marumoto R dan Imakura

Y.1997. Elecanacin, a novel new napthoquinon from the bulb of Eleutherine Americana . Chem

Pharm Bull 45: 1714-1716.

Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Ikoma, T., Kobayashi, H., Tanaka, J., Walsh, D., dan Mannb, S., 2003, Microstructure, Mechanical, and

Biomimetic Properties of Fish Scales from Pagrus major, Journal of Structural Biology, 142: 327–

333.

Indrawati, N.L. dan Razimin. (2013). Bawang dayak Si Umbi Ajaib Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta: PT

Agro Media Pustaka. Halaman 32-33, 45, 54.

Jongjareonrak, A., Benjakula, S., Visessanguanb, W., Prodpranc, T., dan Tanakad, M., 2005, Isolation

and Characterisation of Acid and Pepsin-Solubilised Collagens from The Skin of

Brownstripe Red Snapper (Lutjanus vitta), Food Chemistry, 93: 475– 484.

Karadeniz, f., Burdurlu, H.S., Koca, N., and Soyer, Y., 2005, Antioxidant Activity of Selected Fruits and

Vegetables Grown in Turkey, Turk. J. Agric. For., 29, 297-303.

Kittiphattanabawon, P., Benjakul, S., Visessanguan, W., Nagai, T., dan Tanaka, M., 2005, Characterisation

of Acid-Soluble Collagen From Skin and Bone of Bigeye Snapper (Priacanthus tayenus), Food

Chemistry, 89: 363-372.

Komura H, Mizukawa K, Minakat H, Huang H, Qin G dan Xu R. 1983. New anthraquinones from

Eleutherine Americana. Chem Pharm Bull 31:4206-4208.

Kordi, K. M. Ghufran. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Cetakan Pertama.PT Rineka

Cipta; Jakarta. 190 hal.

Lodish, H., Berk, A., Zipursky, S.L., Matsudaira, P., Baltimore, D., dan Darnell J., 2000, Molecular Cell

Biology, 4th Edition. New York: W. H. Freeman.

Lohani, A., Verma, A., Joshi, H., Yadav, N., dan Karki, N., 2014, Nanotechnology-Based Cosmeceuticals,

Hindawi Publishing Corporation ISRN Dermatology, Article ID 843687.

Mustika N. 2011. Kapasitas Antioksidan Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dalam Bentuk Segar,

Simplisia dan Keripik, Pada Pelarut Non Polar, Semi Polar dan Polar. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Muyonga, J.H., Cole, C.G.B., dan Duodu, K.G., 2004, Characterization of Acid Soluble Collagen from

Skins of Young and Adult Nile Perch (Lates niloticus), Food Chemistry, 85: 81-89.

Nagai, T., Izumi, M., dan Ishii, M., 2004, Fish Scale Collagen: Preparation and Partial Charaterization,

International Journal of Food Science and Technology, 39 (3): 239-244.

Nawawi i, Winasih R dan Anggi A. 2007. Isolasi dan identifikasi senyawa kuinon dari simplisia umbi

bawang sabrang (Eleutherine Americana Merr.). Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. Bandung.

Robinson, T. 1991. Kandungan SenyawaOrganik Tumbuhan Tinggi. Diterjemahkan oleh Prof. Dr.

Kosasih Padmawinata. Penerbit: ITB. Bandung.

Page 6: Potensi Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Bawang

JurnalIlmiahagribisnisdanPerikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 13 Nomor 1 (Mei 2020)

74

Sembiring B. 2007. Teknologi penyiapan simplisia terstandar tanaman obat. Warta Puslitbangbun Vol 13

No 12 Agutus 2007. Balitro.litbang.depta.go.id [ 7Februari 2011].

Sitrait. 2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. Bandung:ITB.

Thoo YY, Ho SK, Liang JY, Ho ChW, Tan ChP. 2010. Effects of binary solvent extraction system,

extraction time and extraction temperature on phenolic antioxidants and antioxidant capacity

from mengkudu (Morinda citrifolia). Food Chemistry. 120(1): 290-295.

Zeuthen P dan Sorensen LB. 2003. Food Preservation Techniques. CRC Press Cambridge. England.