potensi teh biji aplukat(1)

36
POTENSI TEH BIJI APLUKAT (TEBU) SEBAGAI ALTERNATIF MENURUNKAN KADAR GULA DALAM DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS Diajukan untuk mengikuti LKTIM bagi Mahasiswa Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 TIM : 1. Frizka Mulyani P 13 025 2. Winda Fitriani P 13 3. Dwi Lestari P 13 Dibiayai oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun anggaran 2014 ILMU TERAPAN

Upload: frizkamulyani

Post on 22-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Potensi Teh Biji Aplukat(1)

TRANSCRIPT

Page 1: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

POTENSI TEH BIJI APLUKAT (TEBU) SEBAGAI ALTERNATIF

MENURUNKAN KADAR GULA DALAM DARAH PADA PASIEN

DIABETES MELITUS

Diajukan untuk mengikuti LKTIM bagi MahasiswaProvinsi Jawa Tengah

Tahun 2014

TIM :

1. Frizka Mulyani P 13 0252. Winda Fitriani P 133. Dwi Lestari P 13

Dibiayai oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa TengahTahun anggaran 2014

PEODI D III KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA2014

ILMU TERAPAN

Page 2: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

LEMBAR PENGESAHANLOMBA KARYA TULIS INOVATIF MAHASISWA

1. Judul Naskah : Potensi Teh Biji Alpukat (TEBU) sebagai Alternatif Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Tipe 2

2. Bidang Kajian : Ilmu Terapan 3. Ketua TIM

a. Nama Lengkap : Frizka Mulyanib. NIM : P 13 025c. Jurusan/Fakultas : Prodi DIII Keperawatand. Universitas/Institusi/Politeknik : STIKes Kusuma Husada

Surakarta e. Alamat Rumah/Telephone/Faximile : Perumahan Wonorejo Indahf. E-mail : [email protected]

4. Anggota TIM : 2 Orang1. Dwi Lestari2. Winda

5. Dosen Pembimbinga. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Agnes Sri Harti, M.Sib. NIP : 201160078

Menyetujui Surakarta,Dosen Pembimbing Ketua TIM

Menyetujui: Surakarta, 18 Juli 2014Dosen Pembimbing, Ketua TIM

Dra. Agnes Tri Harsi, M.Si Frizka MulyaniNIP. 201160078 NIM P 13 025

Mengetahui:Pembantu Ketua III

Joko Kismanto, S.Kep,. NsNIP. 2011

Page 3: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

POTENSI TEH BIJI BUAH APLUKAT(TEBU) SEBAGAI ALTERNATIF

MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES

MELITUS TIPE 2

Frizka Mulyani1), Dwi Lestari 2), Winda 3)

Dosen Pembimbing : Dra. Agnes Tri Harsi, M.Si

PRODI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KUSUMA HUSADA SUARAKARTA

Abstrak

Kata kunci :

Page 4: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

ENGLISH

Page 5: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Karya Tulis

Ilmiah dengan Judul “Penggunaan Teh Biji Alpukat (TEBU) sebagai Alternatif

Menurunkan Kadar Gula Dalam Darah Pada Pasien Diabetes” dengan baik.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak dibantu pihak-pihak yang secara

langsung maupun tidak langsung telah ememberikan bantuan yang sangat

berharga. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Dra. Agnes Tri Harsi, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Atiek Murhayati, S.Kep,. Ns,. M. Kep selaku Ka. Prodi DIII Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Dra. Agnes Tri Harsi, M. Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan petunjuk dalam penyusunan karya tulis ilmiah

kepada penulis.

4. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada kami.

5. Petugas perpustakaan yang telah membantu salam emncari literatur-literatur

bacaan yang terkait dalam karya tulis ilmiah ini.

6. Dan rekan-rekan Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

yang memberikan bantuan dalam penyusunan laporam karya tulis ilmiah ini.

Penulis meyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini belum sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca.

Surakarta, 18 Juli 2014

Penulis

Page 6: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAKABSTRACKATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan D. Manfaat Penulisan E. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teh Biji Alpukat B. Alternatif Pengobatan Diabetes Melitus

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penulisan B. Sumber Penulisan C. Sasaran Penulisan D. Tahapan Penulisan

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengobatan Penyakit Diabetes MelitusB. Teh Biji Alpukat C. Khasiat Teh Biji AlpukatD. Cara Membuat Teh Biji Alpukat

BAB V PENUTUP

A. KesimpulanB. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 7: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kandungan Biji Alpukat

Tabel 2.2 Bahan-bahan Membuat Teh Biji Alpukat

Tabel 2.3 Alat-alat untuk Membuat Teh Biji Alpukat

Page 8: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata TIM Penulis

Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing

Lampiran 3. Fotocopy KTM

Page 9: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang menyebabkan

hiperglikemik yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau

kedua-duanya. Diabetes melitus dapat mengakibatkan kerusakan pada beberapa

organ tubuh seperti: ginjal, syaraf, mata, dan juga berkontribusi untuk

berkembangnya proses penyakit aterosklerosis yang akan berefek pada

gangguan jantung, otak dan organ lain dalam tubuh. Berbagai macam

komplikasi ini antara lain disebabkan oleh tingginya kadar glukosa darah pada

diabetes melitus. 1,2

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang

besar. Data dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita Diabetes

Melitus pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang. Jika tidak ada

tindakan yang dilakukam, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552

juta pada tahun 2030 (IDF, 2011). Diabetes mellitus telah menjadi penyebab

dari 4,6 juta kematian. Selain itu pengeluaran biaya kesehatan untuk Diabetes

Mellitus telah mencapai 465 miliar USD (IDF, 2011). International Diabetes

Federation (IDF) memperkirakan bahwa sebanyak 183 juta orang tidak

menyadari bahwa mereka mengidap DM. Sebesar 80% orang dengan DM

tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, (IDF, 2011). Pada

tahun 2006, terdapat lebih dari 50 juta orang yang menderita DM di Asia

Tenggara (IDF, 2009). Jumlah penderita DM terbesar berusia antara 40-59

tahun (IDF, 2011). (International Diabetes Federation. 2011. Diabetes

Evidence Demands Real Action From The Un Summit On Non-

Communicable Diseases. [http://www.idf.org/diabetes-evidence-demands-

real-action-un-summit-non-communicable-diseases] [Diunduh pada 18

Januari 2012 pukul 17.20 WIB])

Ada beberapa jenis Diabetes Mellitus yaitu Diabetes Mellitus Tipe I,

Diabetes Mellitus Tipe II, Diabetes Mellitus Tipe Gestasional, dan Diabetes

Mellitus Tipe Lainnya. Jenis Diabetes Mellitus yang paling banyak diderita

Page 10: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

adalah Diabetes Mellitus Tipe 2. Diabetes Mellitus Tipe 2 (DM Tipe 2) adalah

penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gulah darah akibat

penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi

insulin (resistensi insulin) (Depkes, 2005). (Departemen Kesehatan. 2005.

Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus.)

Salah satu terapi medis bagi pasien diabetes meliputi pengontrolan kadar

glukosa darah mendekati normal dengan cara pemberian obat hipoglikemik

oral/agen antihiperglikemik dan insulin. Namun, penatalaksanaan tersebut

memiliki kelemahan, antara lain efek samping yang tidak diinginkan, perlunya

tenaga medis dalam melakukan pengobatannya seperti injeksi insulin, serta

harga obat hipoglikemik oral dan insulin yang tergolong mahal dan kurang

terjangkau oleh masyarakat secara luas. Alasan inilah yang menyebabkan

meningkatnya ketertarikan pada penggunaan sumber alami yang berasal dari

tumbuhan sebagai salah satu manejemen alternatif dalam menangani diabetes

melitus.

Buah alpukat (Persea americana) diketahui memiliki berbagai macam

khasiat, sehingga banyak digunakan untuk pengobatan alternatif beberapa

penyakit. Buah alpukat sendiri terdiri atas daging buah dan bijinya. Namun,

selama ini biji buah alpukat kurang dimanfaatkan dan cenderung menjadi

bahan yang terbuang sebagai limbah yang dapat menyebabkan pencemaran

lingkungan. Padahal, berdasarkan hasil beberapa penelitian diketahui bahwa

biji buah alpukat juga memiliki kandungan berbagai senyawa berkhasiat, salah

satunya adalah efek antidiabetes melalui kemampuannya dapat menurunkan

kadar glukosa darah. (pustaka.unpad.ac.id).

Berdasarkan fakta-fakta diatas, kami memiliki gagasan untuk

mengenalkan Teh Biji Buah Alpukat sebagai Alternatif dalam penurunan

kadar gula darah pada pasien dengan diabetes mellitus.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

Page 11: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

Umum

Mengetahui potensi biji buah alpukat sebagai solusi alternatif pada

penderita diabetes mellitus dengan Teh Biji Buah Alpukat.

Khusus

Memberikan gagasan baru mengenai pemanfaatan biji buah alpukat.

Memberikan solusi alternatif pengobatan pada penderita diabetes

mellitus

D. Manfaat Penulisan

Untuk Masyarakat:

Mengurangi limbah dari biji alpukat.

Meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi petani alpukat.

Untuk Pasien:

Mengenalkan solusi alternatif pencegahan diabetes dengan

mengkonsumsi teh biji alpukat.

Untuk Keilmuan:

Menumbuhkan semangat untuk merealisaikan ide-ide kreatif.

Menciptakan karya yang inovatif dari limbah biji buah alpukat.

Untuk Profesi Kesehatan:

Memperkaya khasanah dan pustaka medis Indonesia dan dunia dalam

pilihan terapi untuk penanganan masalah Diabetes Mellitus.

E. Sistematika Penulisan

Page 12: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Diabetes Melitus

Diabetes melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai

berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan

berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi

pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.11,12

Windy

Berdasarkan kadar insulin dalam tubuh penderita, Diabetes Melitus (DM)

dibedakan menjadi dua, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. Diabetes melitus tipe 1

disebut juga Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), terjadi bila sel-sel

yang memproduksi insulin di dalam tubuh tidak berfungsi dan membuat hanya

sedikit atau tidak ada insulin. Glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel-sel,

karena tubuh tidak memproduksi insulin. Untuk tetap hidup, penderita diabetes

ini bergantung pada suntikan insulin selama hidupnya. Tipe 1 ini adalah jenis

diabetes yang tidak begitu umum (jarang). Hanya kira-kira 10-20% dari

penderita diabetes yang mengidap Insulin Dependent Diabetes Melitus

(IDDM).11,12 Windy

Diabetes melitus tipe 2 disebut juga sebagai Non Insulin Dependent

Diabetes Mellitus (NIDDM) terjadi karena kombinasi dari kecacatan dalam

produksi insulin dan resistensi terhadap insulin yang melibatkan reseptor

insulin di membran sel. Pada tahap awal abnormalitas yang paling utama

adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan

meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Diabetes Mellitus tipe 2 pada

umumnya lebih bersifat genetik. Tipe ini mencakup lebih dari 90 % dari semua

populasi diabetes. Pada penderita yang obesitas, kelainan primernya adalah

resistensi insulin di jaringan perifer seperti otot dan lemak sehingga terjadi

peningkatan kebutuhan insulin. Sedangkan pada penderita yang non obesitas,

kelainan primernya berupa kerusakan sel beta dan kelainan sekundernya di

jaringan perifer.11,12 Windy

Page 13: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

Gambar 1. Penyebab hiperglikemi pada diabetes melitus tipe 2. ( Sumber: Buku

Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV. Jakarta : Balai Penerbit FK UI, 2006 : 1882 )

Pada penderita diabetes melitus, otomatisasi pengaturan kadar gula dalam

darah tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Secara ringkas DM terjadi

akibat terjadinya insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin ini

disebabkan oleh 2 hal, yaitu: Gangguan produksi insulin oleh Langerhans sel beta

pankreas; atau Menurunnya kepekaan reseptor insulin dalam sel-sel tubuh.

Kerusakan sel beta Langerhans sering dapat mengganggu produksi insulin.

Sedangkan menurunnya kepekaan reseptor insulin sel-sel tubuh dimanifestasikan

dengan kadar glukosa darah yang makin meningkat (hiperglikemik) disertai

glikosuria. Windy

B. Buah Alpukat (Persea americana)

Alpukat merupakan tanaman yang dapat tumbuh subur di daerah tropis

seperti Indonesia. Buah alpukat merupakan salah satu jenis buah yang digemari

banyak orang karena selain rasanya yang enak, buah alpukat juga kaya

antioksidan dan zat gizi seperti lemak yaitu 9,8 g/100 g daging buah (Afrianti,

2010). SM

Sebagian besar masyarakat memanfaatkan alpukat pada buahnya saja

sedangkan bagian lain seperti biji kurang dimanfaatkan dan hanya dijadikan

limbah. Biji alpukat memiliki efek hipoglikemik dan dapat digunakan untuk

pengobatan secara tradisional dengan cara dikeringkan kemudian dihaluskan, dan

Page 14: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

air seduhannya dapat diminum. Biji alpukat dipercaya dapat mengobati sakit gigi,

maag kronis, hipertensi dan diabetes melitus (Monica, 2006). SM

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa biji alpukat

memiliki kandungan berbagai senyawa berkhasiat, salah satunya adalah efek

antidiabetes melalui kemampuannya menurunkan kadar glukosa darah

(Zuhrotun,2007). Hasil Skrining fitokimia yang dilakukan oleh Zuhrotun (2007)

terhadap simplisia dan ekstrak etanol biji alpukat menunjukkan bahwa biji alpukat

mengandung polifenol, flavonoid, triterpenoid, kuinon, saponin, tanin dan

monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Tanin merupakan senyawa aktif metabolit

sekunder yang diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen,

anti diare, anti bakteri dan antioksidan. SM

Gambar biji buah alpukat

Tabel 1. Hasil skrining fitokimia simplisia dan ekstrak etanol biji buah

alpukatPengujian Hasil

Simplisia Ekstrak

Alkaloid - -

Senyawa Polifenol + +

Flavonoid + +

Steroid - -

Triterpenoid + +

Kuinon + +

Saponin - +

Tanin + +

Monoterpenoid

dan

Seskuiterpenoid

+ +

Page 15: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

Alpukat banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Khasiat tumbuhan ini

diantaranya untuk mengobati sariawan, sebagai pelembab, kencing batu, darah

tinggi, nyeri syaraf, nyeri lambung, saluran nafas membengkak, menstruasi tidak

teratur dan sakit gigi. Berdasarkan hasil penelitian terbaru, diketahui bahwa biji

buah alpukat juga memiliki aktifitas antidiabetes. Hal ini diduga disebabkan

adanya senyawa aktif flavonoid yang memiliki aktivitas hipoglikemik atau

penurunan glukosa darah.13,15 Windy

Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang

banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang

berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian

penting dari diet manusia karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Manfaat

flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan

sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi,

mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.16,17 Windy

BAB III

METODE PENULISAN

Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

A. Pendekatan Penulisan

Di dalam penelitian ilmiah terdapat beberapa pendekatan, dimana dengan

pendekatan tersebut peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek

Keterangan :+ : Terdapat kangungan zat

- : Tidak terdapat kandungan zat

Page 16: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

mengenai manfaat alami dari biji buah alpukat sebagai alternatif menurunkan

kadar gula dalam darah pada pasien Diabetes Melitus dengan metode

pendekatan sistematika review.

B. Sumber Penulisan

Untuk mengetahui kandungan yang terdapat di dalam biji buah alpukat

sebagai alternatif menurunkan kadar gula dalam darah pada pasien Diabetes

Melitus. Dalam penelitian ini sumber-sumber penelitian yang digunakan

antara lain :

1. Bahan Penulisan Primer

Bahan penulisan primer yang digunakan terdiri dari : buku-buku dan jurnal

ilmiah tentang biji buah alpukat dapat menurunkan kadar gula dalam

darah.

2. Bahan Penulisan Sekunder

Bahan penulisan sekunder merupakan bahan penulisan pendukung yang

memberi penjelasan pengenai bahan penulisan primer, meliputi jurnal

ilmiah, artikel-artikel kesehatan, tulisan-tulisan para ahli dibidang

kesehatan dan ilmu terapan yang didapat dari studi kepustakaan.

3. Bahan Penulisan Tersier

Bahan penulisan tersier merupakan bahan yang memberi petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan atau sumber primer dan sekunder, seperti

kamus bahasa maupun kamus kedokteran.

C. Sasaran Penulisan

Sasaran penulisan karya tulis ilmiah ini adalah masyarakat luas, termasuk

diantaranya para penderita penyakit Diabetes Melitus khususnya di kota

Solo.

D. Tahapan Penulisan

Tahapan penulisan dari awal sampai akhir adalah sebagai berikut :

Perumusan Masalah

Page 17: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

Pengumpuln Data ( Studi Pustaka )

Analisa Data

Hasil

Kesimpulan dan Saran

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kandungan Biji Buah Alpukat

1. Efek Biji Buah Alpukat (Persea americana) dalam Menurunkan

Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus

Di dalam sistem pencernaan semua jenis karbohidrat yang

dikonsumsi akan dikonversi menjadi glukosa untuk kemudian

Page 18: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

diabsorpsi oleh usus dan masuk ke dalam aliran darah untuk

ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa

hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian

akan berfungsi sebagai dasar pembentukan energi di dalam

tubuh.23,24 Windy

Proses pencernaan dan absorbsi karbohidrat dalam tubuh

melibatkan peranan berbagai macam enzim yang berfungsi dalam

reaksi secara berantai maupun secara paralel. Beberapa enzim yang

memegang peranan penting diantaranya adalah alfa amilase dan alfa

glukosidase.

Enzim alfa amilase atau alfa-1,4-glucan-4-glucanohy-drolase

merupakan endoenzim yang memakai suatu mekanisme katalitik

penggantian ganda. Alfa amilase memotong ikatan alfa-1,4 amilosa

dan amilopektin dengan cepat pada larutan pati kental yang telah

mengalami gelatinisasi. Proses ini dikenal dengan nama proses

likuifikasi pati. Produk akhir yang dihasilkan dari aktivitasnya adalah

dekstrin beserta sejumlah kecil glukosa dan maltosa. Alfa-amilase

akan menghidrolisis ikatan alfa-1-4 glikosida pada polisakarida

dengan hasil degradasi secara acak di bagian tengah atau bagian dalam

molekul. 25 Alfa glukosidase dihasilkan oleh kelenjar Brunner dan

Lieberkhun pada permukaan usus halus. Enzim ini berperan

membuang residu glukosa tunggal dari oligosakarida dan disakarida

berikatan α(1→4), bermula dari ujung bukan pereduksi. Hasil akhir

dari pemecahan enzim ini adalah glukosa dan galaktosa.24 Windy

Karbohidrat yang dicerna dan diabsorbsi dengan cepat

menyebabkan peningkatan yang tajam pada kadar glukosa darah

setelah makan. Bagi pasien diabetes, kadar glukosa darah yang

meningkat setelah makan merupakan suatu peluang dalam mengatur

hiperglikemik yang terjadi setelah makan. Oleh karena itulah,

penghambatan pada enzim alfa amilase dan alfa glukosidase melalui

agen obat- obatan seperti acarbose merupakan strategi klinik yang

Page 19: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

disepakati untuk mengontrol kadar glukosa darah setelah makan.5,11

Windy

Senyawa yang terdapat pada tumbuhan terbukti memiliki

efek penghambatan pada enzim-enzim penting yang berperan dalam

penyerapan glukosa ke dalam usus, yaitu enzim alfa amilase dan

enzim alfa glukosidase. Salah satu penghambat yang poten adalah

flavonoid yang terdapat pada biji buah alpukat. Dengan kata lain,

mekanisme penghambatan dalam penyerapan glukosa ke dalam tubuh

yang dimiliki biji buah alpukat merupakan mekanisme penghambatan

enzimatik.19,20,21 Windy

2. Efek Kandungan Senyawa Flavonoid dalam Biji Buah Alpukat

(Persea Americana) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah

pada Penderita Diabetes Melitus

Flavonoid merupakan sub-kelompok dari polifenol tumbuhan,

dengan struktur cincin yang masing-masing terdiri dari lima belas

rangka atom karbon. Lebih dari 6500 senyawa flavonoid telah

diidentifikasi dari tanaman, sekurang-kurangnya 400 senyawa adalah

prenylated flavonoid. Flavonoid mewakili beragam tipe senyawa yang

terdapat di alam. Dalam kelompok senyawa flavonoid, terdapat

senyawa yang disebut prenylated flavonoid yaitu senyawa flavonoid

yang mengandung tambahan rantai isoprenoid (ditambah 5 atom

karbon (C) pada gugus fenol). Saat ini, senyawa prenylated flavonoid

mendapat perhatian yang sangat besar dari para peneliti karena

fungsinya dalam kesehatan manusia.27,28

B. Teh Biji Alpukat

Penggunaan TEBU (Teh Biji Alpukat) sebagai solusi mengatasi

penyakit pada pasien diabetes mellitus. Teh disediakan dalam bentuk

produk dimana dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif selain

insulin. Fungsi dari produk dapat menurunkan kadar gula darah pada

penderita diabetes mellitus.

Page 20: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

Pemanfaat teh biji buah alpukat ini adalah sebagai peluang

wirausaha di bidang kesehatan terutama dalam hal pengobatan. Teh biji

buah alpukat selain mempunyai manfaat untuk pengobatan juga sebagai

pendapatan.

C. Khasiat Teh Biji Alpukat

Dari hasil penelitian terkait kandungan biji buah alpukat, teh biji

alpukat ini mempunyai khasiat yaitu menurunkan kadar gula darah pada

pasien Diabetes Melitus.

D. Cara Membuat Teh Biji Alpukat

Tahap Penelitian Kandungan Teh

Biji Alpukat yang akan dibuat teh diteliti terlebih dahulu di

laboratorium dan proses penelitian tersebut bekerjasama dengan BPOM

untuk diketahui kandungan yang terdapat didalam biji alpukat.

Tahap Pembuatan Teh

Ide gagasan dikemas dalam bentuk teh. Dalam proses pembuatan

teh ini bekerja sama dengan pihak produsen. Proses pembuatan teh ini

memilih biji alpukat yang bagus kemudian melalui proses pemotongan dan

pengeringan hingga menjadi irisan biji alpukat yang sudah mengering

kemudian dikemas dalam bentuk kemasan teh pada umumnya.

Tahap Peluncuran Teh

Sampel yang telah mendapat persetujuan dari BPOM kemudian

diserahkan ke produsen untuk diproduksi. Setelah itu, disosialisasikan ke

Instansi kesehatan untuk didistribusikan sebagai alternatif dalam

pengobatan penurun gula darah pada penderita diabetes mellitus.

Tahap Pendistribusian Teh

Selanjutnya Tebu akan didistribusikan ke Instansi Kesehatan

meliputi Rumah sakit, Puskesmas, Apotek. Pendistribusian sampel ini

sebagai langkah awal untuk alternatif pengobatan diabetes mellitus yang

Page 21: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

selama ini kurang efektif karena mahalnya biaya, juga sebagai pembuka

jalan supaya penderita dapat memilih pengobatan yang efektif.

Evaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap penderita diabetes mellitus yang sudah

pernah melakukan pengobatan sebelumnya. Evaluasinya berupa uji produk

kepada pasien diabetes mellitus. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui

tingkat keefektifan teh biji alpukat. Selain itu, dilakukan pula evaluasi

daya tarik penderita untuk memilih teh biji buah alpukat sebagai alternatif

pengobatan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengobatan Diabetes Melitus dapat diperoleh dari konsumsi bahan alami

dari tumbuhan seperti teh biji buah alpukat.

2. Selain mudah didapatkan biji buah alpukat banyak mempunyai khasiat

untuk pengobatan salah satunya Diabetes Melitus

Page 22: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

B. Saran

1. Mengkonsumsi teh biji alpukat ini bisa menjadi alternatif menurunkan kadar

gula dalam darah pada pasien Diabetes Melitus.

2. Mahasiswa, seharusnya dapat mendalami ilmu pengetahuan tentang pangan,

khusunya dari buah-buahan yang memliki manfaat untuk kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

(International Diabetes Federation. 2011. Diabetes Evidence Demands Real

Action From The Un Summit On Non-Communicable Diseases.

[http://www.idf.org/diabetes-evidence-demands-real-action-un-

summit-non-communicable-diseases] [Diunduh pada 18 Januari 2012

pukul 17.20 WIB])

Page 23: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

(Departemen Kesehatan. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes

Melitus.)

(pustaka.unpad.ac.id).

LAMPIRAN

BIODATA TIM PENULIS

1. Ketua Karya Tulis Ilmiah

Page 24: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

Nama :

Tempat dan tanggal lahir :

NIM :

Jurusan/prodi :

Perguruan tinggi :

Prestasi/penghargaan dalam menulis :

2. Anggota 1 Karya Tulis Ilmiah

Nama : Winda Firiani

Tempat dan tanggal lahir : Boyolali,17 Oktober 1994

NIM : P13126

Jurusan/prodi : DIII Keperawatan

Perguruan tinggi : STIKes Kusuma Husada Surakarta

Prestasi/penghargaan dalam menulis : -

3. Anggota 2 Karya Tulis Ilmiah

Nama : Dwi Lestari

Tempat dan tanggal lahir : Sukoharjo, 09 Juni 1995

NIM : P13081

Jurusan/prodi : D III Keperawatan

Perguruan tinggi : STIKes Kusuma Husada Surakarta

Prestasi/penghargaan dalam menulis : -

BIODATA DOSEN PEMBIMBING

Page 25: Potensi Teh Biji Aplukat(1)

Nama :

Tempat dan tanggal lahir :

NIP :

Alamat :

Riwayat Pendidikan :

1. A

2. B

3. B

Prestasi/Penghargaan dalam menulis :

FOTOCOPY KARTU MAHASISWA

Page 26: Potensi Teh Biji Aplukat(1)