pp kimia kelas xi semester 1 kd. 2.2 berkarakter
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH : SMAN 3 Banda AcehMAPEL : KimiaKELAS /SMT : XI / 1WAKTU : 6 x 45 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi :2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.
B. Kompetensi Dasar2.2 Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan
entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menghitung harga ∆H reaksi berdasarkan data percobaan. Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan diagram siklus / diagram tingkat energi. Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar. Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa dapat: Menentukan perubahan ∆H reaksi dari percobaan. Menentukan perubahan ∆H reaksi melalui hukum Hess Menentukan ∆H reaksi melalui perubahan entalpi pembentukan Menentukan ∆H reaksi melalui diagram siklus dan diagram tingkat energi Menentukan ∆H melalui energi ikatan Menentukan kalor pembakaran berbagai bahan bakar.
E. Materi Ajar
Penentuan entalpi reaksi Hukum Hess Data entalpi pembentukan standar (∆H0
f) Energi ikatan
F. Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran : NHT Pendekatan pembelajaran : kontekstual, induktif Metode : ceramah informative, eksperimen, diskusi, pemberian
tugas.
1
G. Langkah-langkah pembelajaran :
1. Pertemuan 1( 3 x 45 menit)
No Kegiatan Waktu Metode1. Pendahuluan :
a. Guru menumbuhkan nilai takwa dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian laboratorium sebagai wujud kepedulian lingkungan dan disiplin
b. Guru memberikan apresepsi sifat konduktor dan siswa dengan rasa tanggung jawab memberikan contoh kalorimeter, bagian-bagian kalorimeter dan cara kerja kalorimeter
c. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan tujuan pembelajaran kalorimeter, bagian-bagian kalorimeter dan cara kerja kalorimeter
d. Guru memberi motivasi dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kalorimeter yaitu bagian-bagian kalorimeter dan cara kerja kalorimeter dan siswa secara kreatif dan komunikatif menjawab pertanyaan guru
e. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa menyampaikan cakupan materi secara garis besar tentang petunjuk praktikum yang akan dilakukan.
20 ’ Ceramah, tanya jawab
2. Kegiatan inti Eksplorasi
a. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil.Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
b. Siswa berdiskusi tentang kalorimeter, bagian-bagian kalorimeter dan cara kerja kalorimeter serta perhitungan ∆ H menggunakan kalorimeter
c. Masing masing kelompok diminta menyampaikan pendapatnya tentang calorimeter dan cara kerja calorimeter serta perhitungan ∆ H menggunakan kalorimeter secara mandiri dan bertanggungjawab.
Elaborasia. Siswa bekerja keras dalam melakukan percobaan
tentang kalorimeter, bagian-bagian kalorimeter dan cara kerja kalorimeter serta perhitungan ∆ H menggunakan kalorimeter secara mandiri dan bertanggungjawab
b. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi dan percobaan secara mandiri dan bertanggung jawab
Konfirmasia. Siswa mendengarkan Guru memberikan tanggapan dan
simpulan berdasarkan hasil diskusi kerja kelompok secara komunikatif.
100’ Praktikum, Diskusi &Tanya jawab
2
No Kegiatan Waktu Metodeb. Siswa menyimak penguatan yang diberikan oleh guru
mengenai bagian-bagian kalorimeter dan cara kerja kalorimeter serta perhitungan ∆ H menggunakan kalorimeter.
c. Siswa menulis secara mandiri, bertanggung jawab catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa
3. Penutupa. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat
rangkuman dari materi yang telah dibahasb. Siswa melaksanakan penilaian akhir yang diberikan oleh
guru secara bertanggungjawab, percaya diri, jujur.c. Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang
telah diajarkan d. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri e. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar
membaca dengan membuat laporan hasil praktikum secara individu, dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya
15 ‘ Ceramah, tanya jawab
2. Pertemuan 2 (3 x 45 menit)
No. Kegiatan Waktu Metode1. Pendahuluan :
a. Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan, nilai tagwa dan disiplin
b. Guru memberikan apresepsi dan bertanya berkaitan dengan pertemuan sebelumnya yaitu tentang kalorimeter, bagian-bagian kalorimeter dan cara kerja kalorimeter dan hasil praktikum yang dilakukan, siswa dengan rasa tanggung jawab memberikan jawaban atas pertanyaan yang berkaitan dengan pertemuan yang pertama
c. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan tujuan pembelajaran tentang konsep Hukum Hess dan data entalpi pembentukan standar (∆H0
f) serta data energy ikatand. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan
kreatif dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan konsep Hukum Hess dan data entalpi pembentukan standar (∆H0
f) serta data energy ikatane. Guru menyampaikan cakupan materi secara garis besar
tentang konsep Hukum Hess dan data entalpi pembentukan standar (∆H0
f) serta data energy ikatan
20 ’ Ceramah, tanya jawab
3
No. Kegiatan Waktu Metode
2. Kegiatan inti Eksplorasi
a. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa sesuai dengan kelompok praktikum
b. Masing masing kelompok diminta menyampaikan pendapatnya tentang konsep Hukum Hess dan kaitannya dengan data entalpi pembentukan standar (∆H0
f) dan serta data energy ikatan secara mandiri dan bertanggungjawab.
Elaborasia. Siswa bekerja keras dalam mencari contoh konsep
Hukum Hess dan data entalpi pembentukan standar (∆H0
f)b. Siswa berdiskusi mengenai perhitungan ∆H
menggunakan data energy ikatanc. Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok secara
mandiri dan bertanggung jawab
Konfirmasia. Siswa mendengarkan guru memberikan tanggapan dan
simpulan berdasarkan hasil diskusi kerja kelompok secara komunikatif.
b. Siswa menyimak Guru memberikan penguatan tentang konsep Hukum Hess dan data entalpi pembentukan standar (∆H0
f) serta data energy ikatan secara bertanggung jawab.
c. Siswa secara kreatif menulis catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa secara mandiri
100’ Ceramah Diskusi &Tanya jawab
3. Penutupa. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk
membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas
b. Siswa melaksanakan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara bertanggungjawab dan jujur
c. Siswa menyimak Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara cermat, teliti.
d. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut secara mandiri - Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar
membaca dengan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yaitu
15 ‘ Ceramah, tanya jawab
4
No. Kegiatan Waktu Metodemengenai
3. PENILAIAN HASIL BELAJARKisi-kisi Penilaian Pengetahuan
5
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Materi Indikator SoalBentuk
TesNo. Soal
Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan
entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan
Menghitung harga ∆H reaksi melalui percobaan
Menghitung harga ∆H reaksi melalui percobaan
Siswa dapat menghitung ∆H berdasarkan data percobaan
Uraian tes
1
Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan hukum Hess
Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan hukum Hess
Siswa dapat menghitung harga ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess
2
Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar (∆H0
f)
Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar (∆H0
f)
Siswa dapat menghitung harga ∆H reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan standar (∆H0
f)
3
Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan diagram siklus dan diagram tingkat energi
Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan diagram siklus dan diagram tingkat energi
Siswa dapat menghitung harga ∆H reaksi berdasarkan diagram siklus dan diagram tingkat energi
4
Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan
Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan
Siswa dapat menghitung harga ∆H reaksi berdasarkan data energi ikatan
6
Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan hukum Hess, entalpi pembentukan standar (∆H0
f) dan data energi ikatan
Menghitung harga ∆H reaksi dengan menggunakan hukum Hess, entalpi pembentukan standar (∆H0
f) dan data energi ikatan
Siswa dapat menghitung harga ∆H reaksi dengan berbagai cara
5
6
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Materi Indikator SoalBentuk
TesNo. Soal
Kalor pembakaran bahan bakar
Kalor pembakaran bahan bakar
Siswa menjelaskan kalor pembakaran berdasarkan bahan bakar
7
LEMBAR KERJA SISWA
Soal Esay
7
1. Sebanyak 7,5 gram Kristal LiOH ditambahkan ke dalam kalorimeter yang berisi 120 gram air. Setelah LiOH itu larut, ternyata suhu kalorimeter beserta isinya naik dari 23,25 0C menjadi 34,90C. tentukan entalpi pelarutan LiOH dalam air.
LiOH(s) Li+ (aq) + OH-(aq) ∆ H = ?
Diketahui kalor jenis larutan – 4,2 J/g . 0C, dan kapasitas kalor calorimeter = 11,7J/0C, Mr LiOH = 24
2. Dari data 2H2 (g) + O2 (g) 2 H2O (l) ∆ H = -571 kj
2 Ca (s) + O2 (g) 2 CaO (s) ∆ H = -1269 kj
CaO (s) + H2O Ca(OH)2 ∆ H = -64 kj
Hitung entalpi pembentukan Ca(OH)2.
3. Pada pembentukan 2 gram (C2H5OH)(L) dibebaskan 12,07 Kj.a. Tentukan entalpi pembentukan etanol b. Tulislah pers. Termo pembentukan etanol.
4. Perhatikan diagram reaksi disamping A + 2C ΔH1 AC2
Tentukan AC2 BD2 ΔHr= ?
ΔH2 ΔHr
B + 2D ΔH3 BD2
5. C (s) + O2 (g) CO2 (g) ∆H = -94 kkal2H2(q) + O2 (g) 2H2O (l) ∆H = -136 kkal.
3C(s) + 4H2 (g) C3H8 ∆H = -24 kkal
Hitunglah ∆H reaksi :
C3H8 (g) + 5 O2 (q) 3 CO2 (q) + 4 H2O (l)
6. Diketahui energi ikatan :c = c = 614 kj/mol
c – c = 384 kj/mol
c - o = 358 kj/mol
c – H = 412 kj/mol
o – H = 463 kj/mol
perubahan entalpi dengan reaksi di bawah ini :
H H
8
H – C = C – H + H – O – H H – C – C – O - H
H H H H
7. Jelaskan pengertian kalor pembakaran!
No Soal Kunci Jawaban Skor
1. Q reaksi = -(qlarutan + qKalorimeter)
Q larutan = M x C x Δt
= (120 = 7,5) g x 4,2 J/g . 0C x (34,9 – 23,25)0C
= 6238,6 J
Q kalorimeter = C x Δt
= 11,7J/0C x (34,9 – 23,25)0C
= 136,3 J
Jadi q reaksi = - (6238,6 + 136,3)J = - 6374,9 J
15
2. H2 (g) + ½ O2 (g ) H2O (l) ∆ H = -285,5 kj
Ca (s) + ½ O2 (g) CaO (s) ∆ H = -634,5 kj
CaO (s) + H2O (g) Ca (OH)2 (s)∆ H = -64 kj
Ca (s) + H2O (g) Ca (OH )2 (s) ∆ H = -984 kj
15
3. Mr = (1 x 5) + (12 x 2 ) + (1 x 16) + (1 x 1)
= 5 + 24 + 16 + 1
= 46.
a ] mol=grammr
ΔΗ= Kjmol
= 246
=12 ,071
23
15
9
= 123
12 ,07 x 23=277 ,61Kj
mol
b ] 2 C( s)+3 H2( g)+12
O2(g )→C2 H 5 OH ΔΗ=−277 ,61
4. Proses I = A + 2C AC 2 BD2 : ∆Hp 1= ∆H1 + ∆Hr
Proses II = A + 2C B + 2D BD2 : ∆Hp 2= ∆H2+ ∆H3
∆Hp 1 = ∆Hp 2
∆H1 + ∆Hr = ∆H2 + ∆H3
Jadi, ∆Hr = ∆H2 + ∆H3 - ∆H1
15
5. 3 C (s) + 3 O2 (g) 3 CO2 (g) ∆H = -282 kkal
4 H2 (q) + 2 O2 (g) 4 H2O (l) ∆H = -272 kkal.
C3H8 (g) 3 C (s) + 4 H2 (g) ∆H = +24 kkal
C3H8 (g) + 5 O2 (g) 3CO2 (g) + 4 H2O (l) ∆H = -530 kkal
15
6. ∆H = (C=C) + 4 (C-H) + 2 (H-O) – (C-C) – 5 (C-H)–(C-O)–(H-O)
= (C=C) – (C-H) + (H-O) – (C-C) – (C-O)
= 614 – 413 + 463 – 384 – 358
= -78kJ/mol
15
7. Kalor pembakaran adalah kalor yang dilepas di dalam suatu reaksi pembakaran
10
No Nama Kelompok Aspek Yang Diamati Ket
Kemampuan dalam
merancang instrument
Ketepatan dalam
menemukan data
Kemampuan dalam
komunikasi ilmiah
Kebersihan/Kerapian dan
ketelitian
10
Pedoman Penilaian Psikomotor
B C K B C K B C K B C K
1. Kelompok 1
2. Kelompok 2
3. Kelompok 3
4. Kelompok 4
5. Kelompok 5
6. Kelompok 6
Catatan
*) Beri tanda check list (√) pada kolom yang disediakan
**) B = Baik, C = Cukup, K = Kurang
11
Pedoman Penilaian Afektif
No Nama Siswa
Aspek Yang Diamati
KetTanggung Jawab
Kerja sama dalam
kelompokKedisplinan
Menghargai Teman
Kejujuran
Motivasi potensi
diri
B C K B C K B C K B C K B C K B C K
1.
2.
3.
4.
… Dst nya…..
Catatan
*) Beri tanda check list (√) pada kolom yang disediakan
**) B = Baik, C = Cukup, K = Kurang
LEMBAR KERJA SISWA
I. Judul : Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi
12
II. Tujuan : Mengetahui cara menentukan perubahan entalpi standar (∆H0) suatu reaksi dengan menggunakan kalorimeter sederhana)
III. SK/KD : SK : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
KD : 2.2 Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan.
IV. Dasar TeoriCara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan kalorimeter disebut kalorimetri.
kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi (tidak ada permukaan materi maupun energy dengan lingkungan di luar kalorimeter). Dengan demikian semua kalor yang dibebaskan oleh pereaksi yang terjadi di dalam kalorimeter, tidak ada yang terbuang keluar kalorimetri.
Unruk menentukan jumlah kalor yang diserap oleh air serta perangkat calorimeter digunakan persamaan:
qair = m. c. ΔT
qbom = C . ΔT
dimana : q = jumlah kalor
m = massa air (larutan) di dalam kalorimeter
c = kalor jenis air (larutan) di dalam kalorimeter
C = kapasitas kalor dari bom kalorimeter
ΔT= kenaikan suhu larutan (kalorimeter)
Jika suatu reaksi berlangsung secara eksoterm, maka kalor sepenuhnya akan diserap oleh larutan di dalam gelas. Sebaliknya, jika reaksi yang berlangsung tergolong endoterm
Maka kalor diserap dari kalor di dalam gelas. Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan, sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
qreaksi = - qlarutan
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
- Bejana plastik- Gelas Ukur- Termometer
13
- Pengaduk- Gabus penutup
5.2 Bahan
- Larutan (NaOH) 1 M
- larutan asam klorida (HCl) 1 M
VI. Langkah Kerjaa. Masukkan 50 cm3 larutan NaOH 1 M kedalam bejana plastik dan masukkan 50 cm3
larutan HCl 1 M ke dalam gelas ukur.b. Ukur suhu kedua larutan itu. Temometer harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum
dipindahkan dari satu larutan ke larutan yang lain. Jika kedua suhu larutan berbeda, tentukan suhu larutan ke larutan yang lain. Jika kedua suhu larutan berbeda, tentukan suhu rata-rata (suhu awal).
c. Tuangkan HCl ke dalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH, aduk larutan dan perhatikan suhu yang ditunjukkan oleh termometer. Suhu akan naik, kemudian menjadi tetap dan selanjutnya turun. Catat suhu yang tetap itu (suhu akhir).
VII. Hasil Pengamatan
A. Sebelum perlakuanNama senyawa Bentuk Warna
NaOH
HCl
B. Sesudah perlakuan
No Suhu awal (T1) Suhu Akhir (T2) Perbedaan suhu (∆T = T2 - T1)
1. HCl 1 M = …0C T2 = …0C
2. NaOH 1 M = …0C
3. T1 rata-rata = …0C
Catatan :
Perhitungan perubahan entalpi pada reaksi ini dianggap bahwa:
1. Larutan sama sengan air (2 x 50 cm3 larutan dianggap 100 cm3)2. Selama reaksi berlangsung, energi yang dipindahkan dari sistem ke lingkungan dapat di
abaikan3. Kalor jenis air, c = 4,2 JK-1 g-1
4. Massa jenis air ρ = 1 gcm-3
14
5. Larutan NaOH 1 M adalah larutan yang mengandung 1 mol NaOH dalam 1000 cm3
larutan.
VIII. Analisis Data
1. Jelaskan apakah reaksi larutan NaOH dengan larutan HCl menyerap atau membebaskan kalor?
2. Apakah reaksi tersebut bersifat eksoterm dan endoterm? Bagaimanakah tanda harga ∆H reaksi di atas?
3. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi tersebut!
IX. Penilaian
NoNama
Kelompok
Aspek Yang Diamati
KtrKemampuan
dalam merancang instrument pengujian
Ketepatan dalam
menemukan data
Kemampuan dalam
komunikasi ilmiah
Kebersihan/Kerapian
dan ketelitian
B C K B C K B C K B C K
1. Kelompok 1
2. Kelompok 2
3. Kelompok 3
4. Kelompok 4
5. Kelompok 5
6. Kelompok 6
Catatan
*) Beri tanda check list (√) pada kolom yang disediakan
**) B = Baik, C = Cukup, K = Kurang
URAIAN MATERI
A. Penentuan entalpi ReaksiPerubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan beberapa cara, yakni dari hasil eksperimen,
dari penerapan Hukum Hess, atau dengan data entalpi pembentukan dan energi ikatan.
15
1. Berdasarkan eksperimen
Salah satu cara yang digunakan untuk mengukur perubahan entalpi reaksi adalah dengan kalorimetri, yaitu proses pengukuran jumlah panas dari sistem reaksi menggunakan kalorimeter. Berdasarkan fungsinya, kalorimeter dibedakan menjadi:
a. Kalorimeter tipe reaksi (sederhana)
Yaitu kalorimeter untuk menentukan kalor reaksi dari semua reaksi, kecuali reaksi pembakaran. Kalorimeter tipe ini memiliki bejana yang terbuat dari Styrofoam, namun ada pula yang terbuat dari aluminium. Kalorimeter tipe reaksi dapat juga digunakan untuk menentukan kalor jenis logam.
b. Kalorimeter tipe BomBerfungsi untuk menentukan jumlah kalori dalam bahan makanan berdasarkan reaksi pembakaran (biasanya dioksidasi dengan oksigen).
c. Kalorimeter ThiemannDigunakan untuk menentukan kalor bahan bakar yang berfase cair seperti metanol atau etanol.
d. Kalorimeter listrik Untuk menentukan kalor jenis zat cair. Nah, karena yang akan kita ukur adalah banyaknya kalor dari reaksi kimia, maka kalorimeter yang kita pelajari adalah kalorimeter tipe reaksi. Prinsip kerja dari kalorimeter ini menggunakan Azas Black, yaitu jumlah kalor yang dilepas suatu benda sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh benda lain, atau q dilepas = q diterima.
Adapun besarnya transfer kalor tersebut tergantung pada faktor-faktor berikut.
a. jumlah zat
b. kalor jenis zat
c. perubahan suhu
d. kapasitas kalor dari kalorimeter
Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah kalor bila kalor dari kalorimeter diabaikan adalah sebagai berikut.
Namun, bila kalor dari kalorimeter diperhitungkan, rumusnya menjadi:
Keterangan:
16
q = m c ΔT
q = (m c ΔT) +(C ΔT)
q = kalor reaksi (J)
ΔT = perubahan suhu ( C atau K)
C = kapasitas kalor zat (J/ C atau J/K) m = massa zat( g)
c = kalor jenis zat (J/g C atau J/gK)
Perlu diketahui juga, yang dimaksud dengan kalor jenis (c) adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1 C sedangkan kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 C atau 1.
2. Berdasarkan Hukum HessTidak semua reaksi kimia berlangsung dalam satu tahap, contohnya reaksi pembuatan
belerang (baik melalui proses kontak maupun kamar timbal) dan reaksi pembuatan besi dari biji besi. Namun, menurut Hess (1840) berapa pun tahap reaksinya, jika bahan awal dan hasil akhirnya sama, akan memberikan perubahan entalpi yang sama. Perhatikan contoh berikut.
Contoh
1. Reaksi langsung:
S(s) + 3/2 O2(g) SO3(g) H = - 395,72 kJ
1. Reaksi tak langsung, 2 tahap:S(s) + O2(g) SO2(g) H = -296,81 kJ
SO2(g) + ½ O2(g) SO3(g) H = - 98,96 kJ
Bila dijumlahkan:
S(s) + 3/2 O2(g) SO3(g) H = -395,72 kJ
Persamaan reaksi tersebut dapat dinyatakan dalam diagram tingkat energi atau diagram siklus.
Agar kalian dapat menjawab dengan mudah, cermati dan ikuti langkah-langkah berikut.
1. Sesuaikan reaksi yang diketahui dengan reaksi yang ditanyakan, baik letak senyawa, jumlah mol, maupun besarnya entalpi.
2. Apakah letak senyawa atau unsur yang ditanyakan berlawanan arah dengan reaksi yang ditanyakan? Jika iya, maka reaksi dibalik, termasuk harga entalpinya.
3. Apakah jumlah mol belum sama? Jika belum sama, samakan dengan mengalikan atau membaginya dengan bilangan tertentu.
4. Bagaimana akhirnya? Reaksi dijumlahkan, tapi ingat, unsur yang sama di ruas yang sama dijumlahkan, tapi bila ruasnya berbeda dikurangkan. Anggap saja pereaksi sebagai harta benda kita, hasil reaksi sebagai utang kita.
5. Susun seperti contoh, angka Romawi menunjukkan asal reaksi.
17
6. Selanjutnya cermati keterangan di belakang reaksi.
3. Berdasarkan Entalpi Pembentukan Standar
Data dari entalpi pembentukan standar dapat juga digunakan untuk menghitung H reaksi ( HR). Zat-zat pereaksi mengurai membentuk unsur-unsurnya, kemudian unsur-unsur hasil uraian tersebut membentuk zat baru. Rumus yang digunakan adalah:
HR = Σ Hf hasil reaksi – Σ Hf pereaksi
4. Energi ikatanEnergi ikatan didefinisikan sebagai energi yang yang diperlukan untuk memutuskan 1
mol ikatan diri suatu molekul dalam wujud gas. Energi ikatan dinyatakan dalam kilojoule per mol dengan lambang D. A. Energi ikatan rata-rata
Energi ikatan rata-rata ialah energi rata-rata yang diperIukan untuk memutuskan suatu ikatan dalam suatu senyawa.
B. Energi atomisasiEnergi atomisasi adalah energi yang diperlukan untuk memecah molekul suatu senyawa dalam fase gas. Untuk molekul diatomik seperti O2, H2, HBr yang mempunyai satu ikatan saja, energi atomisasinya sama dengan energy ikatannya. Energi atomisasi merupakan jumlah dari seluruh energi ikatan yang terdapat dalam 1 mol senyawa.
Satuan untuk energi ikatan sama seperti satuan perubahan entapi, yaitu dalam kalori atau joule, dalam satuan yang lebih besar dinyatakan dalam kkal atau kilojoule. Bedanya pada energi ikatan besar satuan tidak disertai tanda aljabar. Tanda aljabar + (plus) atau – (min) baru digunakan setelah diketahui proses apakah pemutusan atau pembentukan ikatan. Penentuan energi ikatan dilakukan dengan cara menguraikan molekul senyawa dalam fase gas menjadi atom-atomnya, mengukur berapa kalor yang diperlukan untuk pemutusan ikatan tersebut pada keadaan standar (25 °C, 1 atm).
SUMBER BELAJAR
Daftar Pustaka
Purba, Michael. 2004. Buku Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
18
H reaksi = energi pemutusan – energi pembentukan
Menyetujui, Banda Aceh, 30 September 2013Guru Pamong Mahasiswa Praktikan,
Maya Sri Herita, S.Pd Muhammad Imran NIP. 196905101994032008 NIM. 0906103040047
19