pp no 19 thn 2008 tntng kecamtan

36
OLEH : INTISARI PP NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN SADU WASISTIONO APRIL 2008

Upload: nie

Post on 20-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

PP tentang Kecamatan

TRANSCRIPT

OLEH :

INTISARIPP NOMOR 19 TAHUN 2008

TENTANGKECAMATAN

SADU WASISTIONOAPRIL 2008

KETENTUAN UMUM(Pasal 1)

� Pembentukan kecamatan adalah pemberian status padawilayah tertentu sebagai kecamatan di kabupaten/kota.

� Penghapusan kecamatan adalah pencabutan status sebagaikecamatan di wilayah kabupaten/kota.

� Penggabungan kecamatan adalah penyatuan kecamatan yangdihapus kepada kecamatan lain.dihapus kepada kecamatan lain.

� CAMAT atau sebutan lain adalah pemimpin dan koordinatorpenyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatanyang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahankewenangan pemerintahan dari Bupari/Walikota untukmenangani sebagian urusan otonomi daerah, danmenyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

PEMBENTUKAN

� Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota dengan PERATURAN DAERAH berpedoman pada PP ini. (Pasal 2 ayat 1).

� Pembentukan kecamatan dapat berupa :

a. pemekaran satu kecamatan menjadi dua kecamatan atau

lebih;

b. dan/atau penyatuan wilayah desa dan/atau kelurahan darib. dan/atau penyatuan wilayah desa dan/atau kelurahan dari

beberapa kecamatan. (Pasal 2 ayat 2).

� Pembentukan kecamatan HARUS memenuhi syarat :

- administratif

- teknis, dan

- fisik kewilayahan. (Pasal 3).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Syarat Administratif Pembentukan Kecamatan

� Batas usia penyelenggaraan pemerintahan minimal 5 (lima)tahun;

� Batas usia penyelenggaraan pemerintahan desa dan/ataukelurahan yang akan dibentuk menjadi kecamatan minimal5 (lima) tahun;

� Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau namalain untuk Desa dan Forum Komunikasi Kelurahan ataunama lain untuk kelurahan di seluruh wilayah kecamatanbaik yang akan menjadi calon cakupan wilayah kecamatanbaik yang akan menjadi calon cakupan wilayah kecamatanbaru maupun kecamatan induk tentang persetujuanpembentukan kecamatan.

� Keputusan Kepala Desa atau nama lain untuk Desa danKeputusan Lurah atau nama lain untuk Kelurahan diseluruh wilayah kecamatan baik yang akan menjadicakupan wilayah kecamatan barumaupun kecamatan induktentang persetujuan pembentukan kecamatan.

� Rekomendasi Gubernur. (Pasal 4).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Syarat Fisik Kewilayahan

� Syarat fisik kewilayahan meliputi :

a. cakupan wilayah;

b. lokasi calon ibukota;

c. sarana dan prasarana pemerintahan.

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Cakupan wilayah sebuah kecamatan untuk daerahkabupaten paling sedikit terdiri atas 10 (sepuluh)desa/kelurahan dan untuk daerah kota paling sedikitterdiri atas 5 (lima) desa/kelurahan. (Pasal 6 ayat 1).

� Lokasi calon ibukota memperhatikan aspek tata ruang,ketersediaan fasilitas, aksesibilitas, kondisi dan letakgeografis, kependudukan, sosial ekonomi, sosial politik,dan sosial budaya. (Pasal 6 ayat 2).

� Sarana dan prasarana pemerintahan meliputi bangunandan lahan untuk kantor camat yang dapat digunakan untukmemberikan pelayanan kepada masyarakat. (Pasal 6 ayat3).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Persyaratan Teknis

� Persyaratan teknis meliputi :

a. jumlah penduduk;

b. luas wilayah;

c. rentang kendali penyelenggaraan pelayanan pemerintahan;

d. aktivitas perekonomian;

e. ketersediaan sarana dan prasarana. (Pasal 7 ayat 1).e. ketersediaan sarana dan prasarana. (Pasal 7 ayat 1).

� Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinilai

berdasarkan hasil kajian yang dilakukan pemerintah kabupaten

/kota sesuai indikator sebagaimana tercantum dalam lampiranyang merupakan bagian tidak terpisahkan dari PP ini. (Pasal 7ayat 2).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Pemerintah kabupaten/kota dapat membentuk kecamatandi wilayah yang mencakup satu atau lebih pulau, yangpersyaratannya dikecualikan dari persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 denganpertimbangan untuk efektivitas pelayanan danpemberdayaan masyarakat di pulau-pulau terpencildan/atau terluar. (Pasal 8 ayat 1).

� Pembentukan kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat� Pembentukan kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) HARUS terlebih dahulu mendapat persetujuan darigubernur sebagai wakil Pemerintah. (Pasal 8 ayat 2).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Pemerintah DAPAT menugaskan kepada pemerintahkabupaten/ kota tertentu melalui gubernur selaku wakilPemerintah untuk membentuk kecamatan denganmengecualikan persyaratan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3. (Pasal 9 ayat 1).

� Pembentukan kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1), atas pertimbangan kepentingan nasional dan(1), atas pertimbangan kepentingan nasional danpenyelenggaraan tugas umum pemerintahan. (Pasal 9 ayat2).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Peraturan Daerah kabupaten/kota tentang PembentukanKecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)paling sedikit memuat :

a. nama kecamatan;

b. nama ibukota kecamatan;

c. batas wilayah kecamatan, dan

d. nama desa dan/atau kelurahan. (Pasal 10 ayat 1).

� Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)� Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilampiri peta kecamatan dengan batas wilayahnya sesuaikaidah teknis dan memuat titik koordinat. (Pasal 10 ayat2).

� Perubahan nama dan/atau pemindahan ibukota kecamatanditetapkan dengan Peraturan Daerah kabupaten/kota.(Pasal 11).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN

� Kecamatan dihapus apabila :a. jumlah penduduk berkurang 50% (limapuluh perseratus) ataulebih dari penduduk yang ada, dan/atau

b. cakupan wilayah berkurang 50% (limapuluh perseratus) ataulebih dari jumlah desa/kelurahan yang ada. (Pasal 12 ayat

1).1).Keterangan :Kajian penghapusan dan/atau penggabungan kecamatan dilakukanoleh pemerintah kabupaten/kota dengan melibatkan perguruan tinggiterdekat yang ada di kabupaten/kota atau provinsi yangbersangkutan.

� Penghapusan dan penggabungan kecamatan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 ditetapkan dengan PeraturanDaerah Kabupaten/Kota. (Pasal 13).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG

� Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten/kotasebagai PELAKSANA TEKNIS KEWILAYAHAN yangmempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat.(Pasal 14 ayat 1).

� Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab� Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawabkepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah. (Pasal 14ayat 2).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang meliputi :

a. mengoordinasikan kegiatan pemberdayaanmasyarakat;

b. mengordinasikan upaya penyelenggaraan ketentramandan ketertiban umum;

c. mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan;

d. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum;

e. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatanpemerintahan di tingkat kecamatan;

f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau

kelurahan; dan

g. melaksanakan pelayananmasyarakat yang menjadiruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapatdilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan. (Pasal15 ayat 1).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Camatmelaksanakan kewenangan pemerintahan yangdilimpahkan oleh bupati/walikota untuk menanganisebagian urusan otonomi daerah, yang meliputi aspek :

a. perizinan;

b. rekomendasi;

c. koordinasi;

d. pembinaan;

e. pengawasan;

f. fasilitasi;

g. penetapan;

h. penyelenggaraan; dan

i. kewenangan lain yang dilimpahkan. (Pasal 15 ayat 2).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Pelaksanaan kewenangan camat sebagaimana dimaksudpada ayat (2) mencakup penyelenggaraan urusanpemerintahan pada lingkup kecamatan sesuai peraturanperundang-undangan. (Pasal 15 ayat 3).

� Pelimpahan sebagian wewenang bupati/walikota kepadacamat sebagaimana dimaksud pada yata (2) dilakukanberdasarkan kriteria eksternalitas dan efisiensi. (Pasal 15ayat 4).

� Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tugas danwewenang camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1).Ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan PeraturanBupati/Walikota berpedoman pada PP ini. (Pasal 15 ayat5).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Tugas camat dalammengoordinasikan kegiatanpemberdayaanmasyarakat sebagaimana dimaksud dalamPasal 15 ayat (1) huruf a, meliputi :

a. mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut sertadalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatandalam forummusyawarah perencanaan pembangunan didesa/kelurahan dan kecamatan;

b. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadapkeseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swastayang mempunyai program kerja dan kegiatanyang mempunyai program kerja dan kegiatanpemberdayaanmasyarakat di wilayah kerja kecamatan;

c. melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan

pemberdayaanmasyarakat di wilayah kecamatan baikyang dilakukan oleh unit kerja pemerintah maupunswasta;

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

d. melakukan tugas-tugas lain di bidang pemberdayaan

masyarakat sesuai dengan peraturan perundangundangan dan

e. melaporkan pelaksanaan tugas pemberdayaanmasyarakat di wilayah kerja kecamatan kepadabupati/walikota dengan tembusan kepada satuan kerjaperangkat daerah yang membidangi urusanpemberdayaanmasyarakat. (Pasal 16).pemberdayaanmasyarakat. (Pasal 16).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Tugas camat dalam mengoordinasikan upayapenyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf b,meliputi :

a. melakukan koordinasi dengan kepolisian Negara RIdan/atau Tentara Nasional Indonesia mengenaiprogram dan kegiatan penyelenggaraan ketentramandan ketertiban umum di wilayah kecamatan;

b. melakukan koordinasi dengan pemuka agama yangberada di wilayah kerja kecamatan untuk mewujudkanketentraman dan ketertiban umum masyarakat diwilayah kecamatan, dan

c. melaporkan pelaksanaan pembinaan ketentraman dan

ketertiban kepada bupati/walikota. (Pasal 17).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Tugas camat dalam mengoordinasikan penerapan danpenegakan peraturan perundang-undangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf c, meliputi :

a. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkatdaerah yang tugas dan fungsinya di bidang penerapanperaturan perundang-undangan;

b. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkatdaerah yang tugas dan fungsinya di bidang penegakandaerah yang tugas dan fungsinya di bidang penegakanperaturan perundang-undangan dan/atau KepolisianNegara RI; dan

c. melaporkan pelaksanaan penerapan dan penegakan

peraturan perundang-undangan di wilayah kecamatan

kepada bupati/walikota. (Pasal 18).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Tugas camat dalam mengoordinasikan pemeliharaanprasarana dan fasilitas pelayanan umum sebagaimanadimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf d, meliputi :

a. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkatdaerah dan/atau instansi vertikal yang tugas dan fungsinyadi bidang pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayananumum;

b. melakukan koordinasi dengan pihak swasta dalam

pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitaspelayanan umum; dan

c. melaporkan pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan

fasilitas pelayanan umum di wilayah kecamatan kepada

bupati/walikota. (Pasal 19).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Tugas camat dalam mengoordinasikan penyelenggaraankegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf e, meliputi :

a. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat

daerah dan/atau instansi vertikal di bidangpenyelenggaraan kegiatan pemerintahan;

b. melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan

dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansivertikal di bidang penyelenggaraan kegiatanpemerintahan;pemerintahan;

c.melakukan evaluasi penyelenggaraan kegiatanpemerintahan di tingkat kecamatan; dan

d. melaporkan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di

tingkat kecamatan kepada bupati/walikota. (Pasal 20).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Tugas camat dalam membina penyelenggaraan pemerintahan desadan/atau kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1)huruf f, meliputi :

a. melakukan pembinaan dan pengawasan tertib administrasipemerintahan desa dan/atau kelurahan;

b. memberikan bimbingan supervisi, fasilitasi, dan konsultasipelaksanaan administrasi desa dan/atau kelurahan;

c. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desadan/atau lurah;

d. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desadan/atau kelurahan;

e. melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan/ataue. melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan/ataukelurahan di tingkat kecamatan; dan

f. melaporkan pelaksanaan pembinaan dan pengawasanpenyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan di

tingkat kecamatan kepada bupati/walikota. (Pasal 21).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Tugas camat dalam melaksanakan pelayanan masyarakat yangmenjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapatdilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf g, meliputi :

a. melakukan perencanaan kegiatan pelayanan kepada

masyarakat di kecamatan;

b. melakukan percepatan pencapaian standar pelayanan

minimal di wilayahnya;

c. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadapc. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di kecamatan;

d.melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanankepada

masyarakat di wilayah kecamatan;

e. melaporkan pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada

masyarakat di wilayah kecamatan kepada bupati/walikota.

(Pasal 22).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

SUSUNAN ORGANISASI

� Organisasi kecamatan terdiri dari 1 (satu) sekretaris, palingbanyak 5 (lima) seksi, dan sekretariat membawahkan palingbanyak 3 (tiga) subbagian. (Pasal 23 ayat 1).

� Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikitmeliputi :

a. seksi tata pemerintahan;a. seksi tata pemerintahan;

b. seksi pemberdayaanmasyarakat dan desa, dan

c. seksi ketentraman dan ketertiban umum. (Pasal 23 ayat 2).

* Pedoman organisasi kecamatan ditetapkan dalam PeraturanMenteri Dalam Negeri setelah mendapat pertimbangan darimenteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang pendayagunaan aparatur negara. (Pasal 23 ayat 3).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

PERSYARATAN CAMAT

� Camat diangkat oleh bupati/walikota atas usul sekretarisdaerah kabupaten/kota dari pegawai negeri sipil yangmenguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhipersyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(Pasal 24).

� Pengetahuan teknis pemerintahan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 24 meliputi :

a. menguasai bidang ilmu pemerintahan dibuktikan dengan

ijazah diploma/sarjana pemerintahan; dan

b.pernah bertugas di desa, kelurahan, atau kecamatan paling

singkat 2 (dua) tahun. (Pasal 25).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Pegawai negeri sipil yang akan diangkat menjadi camat dantidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalamPasal 25, WAJIB mengikuti pendidikan teknispemerintahan yang dibuktikan dengan sertifikat. (Pasal 26ayat 1).

� Pelaksanaan pendidikan teknis pemerintahansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturanMenteri Dalam Negeri. (Pasal 26 ayat 2).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

TATA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA

� Camat melakukan koordinasi dengan kecamatandisekitarnya. (Pasal 27 ayat 1).

� Camat mengoordinasikan unit kerja di wilayah kerjakecamatan dalam rangka penyelenggaraan kegiatanpemerintahan untuk meningkatkan kinerja kecamatan.pemerintahan untuk meningkatkan kinerja kecamatan.(Pasal 27 ayat 2).

� Camat melakukkan koordinasi dengan satuan kerjaperangkat daerah di lingkungan pemerintahankabupaten/kota dalam rangka penyelenggaraan kegiatanpemerintahan di kecamatan. (Pasal 27 ayat 3).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Hubungan kerja kecamatan dengan perangkat daerahkabupaten/kota bersifat koordinasi teknis fungsional dankoordinasi teknis operasional. (Pasal 28 ayat 1).

� Hubungan kerja kecamatan dengan instansi vertikal diwilayah kerjanya, bersifat koordinasi teknis fungsional.(Pasal 28 ayat2).

� Hubungan kerja kecamatan dengan swasta, lembagaswadaya masyarakat, partai politik, dan organisasikemasyarakatan lainnya di wilayah kerja kecamatanbersifat koordinasi dan fasilitasi. (Pasal 28 ayat 3).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

PERENCANAAN KECAMATAN

� Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dikecamatan, disusun perencanaan pembangunan sebagaikelanjutan dari hasil Musyawarah PerencanaanPembangunan Desa/Kelurahan. (Pasal 29 ayat 1).

� Perencanaan pembangunan kecamatan merupakan bagiandari perencanaan pembangunan kabupaten/kota. (Pasal 29ayat 2).ayat 2).

� Perencanaan pembangunan kecamatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui MusyawarahPerencanaan Pembangunan Kecamatan secara partisipatif.(Pasal 29 ayat 3).

� Mekanisme penyusunan rencana pembangunan kecamatansebagaimana dimaksud pada ayat (3) berpedoman padaPeraturanMenteri Dalam Negeri. (Pasal 29 ayat 4).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Kecamatan sebagai satuan kerja perangkat daerahmenyusun rencana anggaran satuan kerja perangkatdaerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.(Pasal 30 ayat 1).

� Rencana anggaran satuan kerja perangkat daerahkecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusunberdasarkan rencana kerja kecamatan. (Pasal 30 ayat 2).berdasarkan rencana kerja kecamatan. (Pasal 30 ayat 2).

� Rencana kerja kecamatan sebagaimana dimaksud padaayat (2) disusun berdasarkan rencana strategis kecamatan.(Pasal 30 ayat 3).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

� Pembinaan dan pengawasan ataspenyelenggaraan pemerintahankecamatan dilaksanakan olehbupati/walikota sesuai dengan peraturanbupati/walikota sesuai dengan peraturanperundang-undangan. ( Pasal 31).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

� Setiap tahun pemerintah kabupaten/kota melakukan evaluasikinerja kecamatan yang mencakup :

a. penyelenggaraan sebagian wewenang bupati/walikota yang

dilimpahkan untuk melaksanakan sebagian urusan otonomi

daerah;

b. penyelenggaraan tugas umum pemerintahan; dan

c. penyelenggaraan tugas lainnya yang ditugaskan kepada

camat. (Pasal 32 ayat 1).camat. (Pasal 32 ayat 1).

� Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disampaikan oleh bupati/walikota kepada gubernur dengantembusan kepada Menteri Dalam Negeri. (Pasal 32 ayat 2).

� Pelaksanaan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri.(Pasal 32 ayat 3).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

PENDANAAN

� Pendanaan tugas camat dalam penyelenggaraan tugas umumpemerintahan dan pelaksanaan sebagian wewenang bupati/walikota yang dilimpahkan bersumber dari anggaranpendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota. (Pasal 33).

� Pembentukan, penghapusan dan penggabungan kecamatandibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerahkabupaten/kota. (Pasal 34).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

KETENTUAN LAIN-LAIN

� Pengaturan kecamatan di Pemerintahan Aceh,Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ProvinsiPapua, dan Provinsi Papua Barat berpedomanpada Peraturan Pemerintah ini kecualiditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang secara khusus mengatur daerahundangan yang secara khusus mengatur daerahbersangkutan. (Pasal 35).

� Ketentuan lebih lanjut mengenai pakaian dinas,tanda pangkat, dan tanda jabatan camat diaturdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri. (Pasal36).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

KETENTUAN PERALIHAN

� Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku,pegawai negeri sipil yang telah diangkat sebagaicamat dan tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 WAJIBmengikuti pendidikan teknis pemerintahan. (Pasal37).37).

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

KETENTUAN PENUTUP

� Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

� Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Pemerintah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara RepublikIndonesia.Indonesia.

( Pasal 38).

DITETAPKANDI JAKARTA

PADA TANGGAL 28 FEBRUARI 2008.

LNRI TAHUN 2008 NOMOR 40

Sadu Wasistiono adalah Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)