pp scl inversio

24
INVERSIO UTERI Inversio uteri merupakan keadaan dimana fundus uteri masuk ke dalam kavum uteri, dapat secara mendadak atau terjadi perlahan. Menurut Harry Oxorn inversio uteri adalah keadaan uterus yang membalik keluar. Inversio uteri adalah bagian atas uterus memasuki cavum uteri, sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol ke dalam cavum uteri. (jurnal kebidanan) Menurut dr. Ida Bagus GdeManuaba, SpOG Inversio uteri merupakan keadaan dimana fundus uteri masuk ke dalam kavum uteri, dapat secara mendadak atau perlahan. Kejadian ini biasanya disebabkan pada saat melakukan persalinan plasenta secara Crede, dengan otot rahim belum berkontraksi dengan baik. Inversio uterim emberikan rasa sakit yang dapat menimbulkan keadaan syok.

Upload: geenamaysa

Post on 01-Sep-2015

252 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

INVERSIO

TRANSCRIPT

Slide 1

INVERSIO UTERI

Inversio uteri merupakan keadaan dimana fundus uteri masuk ke dalam kavum uteri, dapat secara mendadak atau terjadi perlahan.

Menurut Harry Oxorn inversio uteri adalah keadaan uterus yang membalik keluar.

Inversio uteri adalah bagian atas uterus memasuki cavum uteri, sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol ke dalam cavum uteri. (jurnal kebidanan)

Menurut dr. Ida Bagus GdeManuaba, SpOGInversio uteri merupakan keadaan dimana fundus uteri masuk ke dalam kavum uteri, dapat secara mendadak atau perlahan. Kejadian ini biasanya disebabkan padasaat melakukanpersalinanplasenta secaraCrede, dengan otot rahim belumberkontraksi dengan baik. Inversio uterim emberikan rasa sakit yang dapatmenimbulkan keadaan syok.

ETIOLOGI

Mekanisme kelainan ini belum dipahami sebelumnya. Inversio uteri dianggap ada kaitan nya dengan abnormalitas myometrium. Sebagian inversio berlangsung secara spontan dan cenderung terjadi kembali pada kelahiran selanjutnya, namun demukian, deadaan ini paling sering dijumpai pada primigravida.

Banyak kasus-kasus inversio uteri disebabkan oleh manipulatif obstetrik yang kurang tepat, tapi keadaan tersebut dapat terjadi setelah persalinan yang normal atau abnormal. Dan inversio uteri juga sering menjadi malapetaka pada kala tiga persalinan.

Etiologi Inversio Uteri

Penyebab Inversio Uteri yaitu :

1. Spontan : grande multipara, atoni uteri, kelemahan alat kandungan, tekanan intra abdominal yang tinggi (mengejan dan batuk).

2. Tindakan : cara Crade yang berlebihan, tarikan tali pusat, manual plasenta yang dipaksakan, perlekatan plasenta pada dinding rahim.

Pembagian inversio uteri/Klasifikasi berdasarkan derajatnya

Inversio uteri ringan/ inversio uteri inkomplit : fundus uteri terbalik menonjol ke dalam kavum uteri namun belum keluar dari ostium uteri

Inversio uteri sedang /inversio uteri inkomplit : terbalik dan sudah masuk ke dalam vagina.

Inversio uteri berat/ inversio prolaps : uterus dan vaginasemuanya terbalik dan sebagian sudahkeluar vagina.

Gambar 1.Reposisi Inversio Uteri.

( a ) Inversio uteri total ( b ) Reposisi uterus melalui servik. ( c ) Restitusi uterus

Gambar 2. Akibat traksi talipusat dengan plasenta yang berimplantasi dibagian fundus uteri dan dilakukan dengan tenaga berlebihan dan diluar kontraksi uterus akan menyebabkan inversio uteri

Klasifikasi prolapsus uteri

-Tingkat I : Uterus turun dengan serviks paling rendah dalam introitus vagina

-Tingkat II: uterus sebagian besar keluar dari vagina

-Tingkat III : Uterus keluar seluruhnya dari vagina yang disertai dengan inversio vagina ( prosidensia uteri)

Faktor yang mempermudah terjadinya inversio uteri :

1. Tunus otot rahim yang lemah

2. Tekanan atau tarikan pada fundus (tekanan intraabdominal, tekanan dengan tangan, tarikan pada tali pusat)

3. Canalis servikalis yang longgar.

4.Patulous kanalis servikalis.Frekuensi inversio uteri : angka kejadian 1: 20.000persalinan.

. Akibat traksi talipusat dengan plasenta yang berimplantasi dibagian fundus uteri dan dilakukan dengan tenaga berlebihan dan diluar kontraksi uterus akan menyebabkan inversio uteri

Tanda gejala inversio uteri

gejala klinis inversio uteri:

1.Dijumpai pada kala III atau post partumdengan gejala nyeri yang hebat,perdarahan yang banyak sampai syok.Apalagi bila plasenta masih melekat dansebagian sudah ada yang terlepas dandapat terjadi strangulasidan nekrosis.

2.Pemeriksaan dalam : Bila masih inkomplit maka pada daerahsimfisis uterus teraba fundus utericekung ke dalam. Bila komplit, di atas simfisis uterusteraba kosong dan dalam vagina terabatumor lunak. Kavum uteri sudah tidak ada (terbalik).

Tanda dan gejala inversio uteri yang selalu ada

a) Uterus terlihatb) Uterus bisa terlihat sebagai tonjolan mengilat, merah lembayung di vaginac) Plasenta mungkin masih melekat (tampak tali pusat)d) Perdarahan

Tanda paling sering inversio uteri adalah perdarahan, tetapi cepatnya ibu mengalami kolaps dengan jumlah kehilangan darahnyaa) Syok beratb) Nyeric) Nyeri abdomen bawah berat, disebabkan oleh penarikan pada ovarium dan peritoneum serta bias disertai rasa ingin defekasid) Lumen vagina terisi massa

Tanda dan gejala yang kadang kadang ada :

a) Syok neurogenikb) Pucat dan limbung

Gejala klinis prolapsus uteri:

Sangat individual dan berbeda-beda, kadang-kadang prolapsus uterinya cukup berat tapi keluhannya (-) dan sebaliknya. Prolapsus uteri dapat mendadak seperti nyeri,Muntah, kolps ( jarang), keluhan- keluhannya :- Terasa ada yang mengganjal/menonjol digenitalia ekstema(vagina atau perasaan berat pada perut bagian bawah- Riwayat nyeri dipinggang dan panggul yang berkurang atau hilang dengan berbaring.- Timbulnya gejala-gejala dari : Sitokel : Pipis sedikit-sedikit dan sering, tak puas dan stress inkontinensia (tak dapat menahan BAK) karena dinding belakang uretra tertarik, sehingga fungsi sfincter terganggu. Rektokel : terjadi gangguan defikasi seperti obstipasi, karena faeces berkumpul di rongga rektokel. Koitus terganggu, juga berjalan dan bekerja. Leukorea, karena bendungan/kongesti daerah serviks. Luka lecet pada portio karena geseran celana dalam. Enterokel, menyebabkan rasa berat dan penuh pada daerah panggul. Servisitis dapat menyebabkan infertility. Menoragia karena bendungan

Komplikasi inversio uteri:

1. Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri2. Dekubitis3. Hipertropi serviks uteri dan elongasioa4. Gangguan miksi dan stress inkontenensia5. Infeksi saluran kencing6. Infertilitas7. Gangguan partus8. Hemoroid9. inkarserasi usus

Patofisiologi inversio uteri

Uterus dikatakan mengalami inversi jika bagian dalam menjadi di luar saat melahirkan plasenta. Reposisi sebaiknya segera dilakukan. Dengan berjalannya waktu, lingkaran konstriksi sekitar uterus yang terinversi akan mengecil danuterus akan terisi darah. Dapat menjadi SISTOKEL karena kendornya fasia dinding depan vagina (mis : trauma obstetrik) sehingga kandung kemih terdorong ke belakang dan dinding depan vagian terdorong ke belakang. Dapat terjadi URETROKEL, karena uretra ikut dalam penurunan tersebut. Dapat terjadi REKTOKEL, karena kelemahan fasia di dinding belakang vagina, ok trauma obstetri atau lainnya, sehingga rektum turun ke depan dan menyebabkan dinding vagina atas belakang menonjol ke depan. Dapat terjadi ENTEROKEL, karena suatu hemia dari kavum dauglasi yang isinya usus halus atau sigmoid dan dinding vagina atas belakang menonjol ke depan. Sistokel, uretrokel, rektokel, enterokel dan kolpokel disebut prolaps vagina.Prolaps uteri sering diikuti prolaps vagina, tetapi prolaps vagina dapat berdiri sendiri

SKEMA SIKAP BIDAN

Penatalaksanaan inversio uteri :

Dalam memimpinpersalinanharus dijaga kemungkinan timbulnya inversio uteri. Tarikan pada tali pusat sebelum plasenta benar-benar lepas, jangan dilakukan dan apabila melakukan prasat Crede harus diperhatikan syarat-syaratnya.Apabila terdapat inversio uteri dengan gejala-gejala syok, maka harus diatasi lebih dulu dengan infuse i.v cairan elektrolit dan transfusi darah, segera sesudah itu dilakukan reposisi.

Apabila reposisi pervaginam gagal, sebaiknya dilakukan pembedahan menurut Haultein (dikerjakan laparotomi, dinding belakang lingkaran konstriksi dibuka, sehingga memungkinkan penyelenggaraan reposisi uterus sedikit demi sedikit, kemudian luka di bawah uterus dijahit dan luka laparotomi ditutup).

Pencegahan Inversi Sebelum Tindakan :

- Koreksi Manualo Pasang sarung tangan DTTo Pegang uterus pada daerah insersi tali pusat dan masukkan kembali melalui serviks.Gunakan tangan lain untuk membantu menahan uterus dari dinding abdomen.Jika plasenta masih belum terlepas,lakukan plasenta manual setelah tindakan koreksi.masukkan bagian fundus uteri terlebih dahulu.o Jika koreksi manual tidak berhasil,lakukan koreksi hidrostatik.

- Koreksi Hidrostatiko Pasien dalam posisi trendelenburg dengan kepala lebih rendah sekitar 50 cm dari perineum.o Siapkan sistem bilas yang sudah desinfeksi,berupa selang 2 m berujung penyemprot berlubang lebar.Selang disambung dengan tabung berisi air hangat 2-5 l(atau NaCl atau infus lain) dan dipasang setinggi 2 m.o Identifikasi forniks posterior.o Pasang ujung selang douche pada forniks posterior sampai menutup labia sekitar ujung selang dengan tangan.o Guyur air dengan leluasa agar menekan uterus ke posisi semula.- Koreksi Manual Dengan Anestesia Umumo Jika koreksi hidrostatik gagal,upayakan reposisi dalam anastesia umum. Halotan merupakan pilihan untuk relaksasi uterus.

Koreksi Kombinasi Abdominal Vaginal

Kaji ulang indikasio Kaji ulang prinsip dasar perawatan operatifo Lkukan insisi dinding abdomen sampai peritoneum,dan singkirkan usus dengan kasa.tampak uterus berupa lekukan.o Dengan jari tangan lakukan dilatasi cincin konstriksi serviks.o Pasang tenakulum melelui cincin serviks pada fundus.o Lakukan tarikan atau traksi ringan pada fundus sementara asisten melakukan koreksi manual melalui vagina.o Jika tindakan traksi gagal,lakukan insisi cincin kontriksi serviks di bagian belakang untuk menghindari resiko cedera kandung kemih,ulang tindakan dilatasi,pemasangan tenakulum dan fraksi fundus.o Jika koreksi berhasil,tutup dinding abdomen setelah melakukan penjahitan hemostasis dan dipastikan tidak ada perdarahan.o Jika ada infeksi ,pasang drain karet.

Perawatan Pasca Tindakan

o Jika inversi sudah diperbaiki,berikan infuse oksitisin 20 unit dalam 500 ml I.V. (NaCl 0.9 % atau ringer laktat) 10 tetes/menit.- Jika dicurigai terjadi perdarahan,berikan infus sampai dengan 60tetes/ menit.- Jika kontraksi uterus kurang baik,berikan ergometrin 0,2 mg .o Berikan antibiotic propilaksis dosis tunggal:- Ampisilin 2g I.V dan metronidazol 500 mg I.V- Atau sevasolin 1g I.V dan metrodinasol 500 mg I.Vo Lakukan perawatan paska bedah jika dilakukan koreksi kombinasi abdominal vaginal.o Jika ada tanda infeksi berikan sntibiotik kombinasi sampai pasien bebas demam selama 48 jam.o Berikan analgetik jika perlu.

Pencegahan

Faktor-faktor yang mempermudah prolapsus uteri dan dengan anjuran :- Istirahat yang cukup, hindari kerja yang berat dan melelahkan gizi cukup- Pimpin yang benar waktupersalinan seperti : Tidak mengedan sebelum waktunya, Kala II jangan terlalu lama, Kandung kemih kosongkan), episiotomi agar dijahit dengan baik, Episiolomi jika ada indikasi, Bantu kala II dengan FE atau VE

Pengobatan

Pengobatan tanpa operasi

- Tidak memuaskan dan hanya bersifat sementara pada prolapsus uteri ringan, ingin punya anak lagi, menolak untuk dioperasi, Keadaan umum pasien tak mengizinkan untuk dioperasi- Caranya : Latihan otot dasar panggul, Stimulasi otot dasar panggul dengan alat listrik, Pemasangan pesarium, Hanya bersifat paliatif, Pesarium dari cincin plasticPrinsipnya : alat ini mengadakan tekanan pada dinding atas vagina sehingga uterus tak dapat turun melewati vagina bagian bawah. Biasanya dipakai pada keadaan: Prolapsus uteri dengankehamilan, Prolapsus uteri dalam masanifas, Prolapsus uteri dengan dekubitus/ulkus, Prolapsus uteri yang tak mungkin dioperasi : keadaan umu yang jelek

Pengobatan dengan operasi- Operasi Manchester/Manchester-Fothergill- Histeraktomi vaginal- Kolpoklelsis (operasi Neugebauer-La fort)- Operasi-operasi lainnya :Ventrofiksasi/hlsteropeksi, InterposisiJika Prolaps uteri terjadi pada wanita muda yang masih ingin mempertahankan fungsi reproduksinya cara yang terbaik adalah dengan :- Pemasangan pesarium- Ventrofiksasi (bila tak berhasil dengan pemasangan pesarium)

THANKS FOR ATTENTION