ppk fraktur femur rsud cepu

5
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS 2013 - 2015 FRAKTUR OS FEMUR 1. Pengertian (Definisi) Suatu gangguan integritas os femur yang ditandai dengan rusaknya atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan. Klasifikasi fraktur. A. Secara klinis dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Open fracture, merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi: a. Grade I: luka bersih dengan panjang kurang dari 1 cm. b. Grade II: luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif. c. Grade III: sangat terkontaminasi, dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensif. 1) Tipe 3 a Jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah walaupun terdapat laserasi yang hebat ataupun adanya flap. fraktur bersifat segmental atau komunitif yang hebat 1

Upload: gabriel-arnie

Post on 19-Dec-2015

244 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

panduan praktek klinis

TRANSCRIPT

Page 1: PPK Fraktur Femur RSUD Cepu

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)TATA LAKSANA KASUS

2013 - 2015

FRAKTUR OS FEMUR

1. Pengertian (Definisi) Suatu gangguan integritas os femur yang ditandai dengan rusaknya atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan. Klasifikasi fraktur. A. Secara klinis dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Open fracture, merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi:a. Grade I: luka bersih dengan panjang kurang dari 1

cm. b. Grade II: luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan

lunak yang ekstensif. c. Grade III: sangat terkontaminasi, dan mengalami

kerusakan jaringan lunak ekstensif.1) Tipe 3 a

Jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah walaupun terdapat laserasi yang hebat ataupun adanya flap. fraktur bersifat segmental atau komunitif yang hebat

2) Tipe 3 bFraktur di sertai dengan trauma yang hebat dengan kerusakan dan kehilangan jaringan, terdapat pendorongan periost, tulang terbuka, kontaminasi yang hebatserta fraktur komunitif yang hebat.

3) Tipe 3 cFraktur terbuka yang disertai dengan kerusakan arteri yang memerlukan perbaikan tanpa memperhatikan tingkat kerusakan jaringan lunak.

2. Closed fracture, tidak menyebabkan robeknya kulit, integritas kulit masih utuh.

1

Page 2: PPK Fraktur Femur RSUD Cepu

B. Secara radiologis fraktur femur dibagi menjadi1. Fraktur transversal, fraktur sepanjang garis tengah

tulang2. Fraktur oblik, fraktur membentuk sudut dengan garis

tengah tulang.3. Fraktur kominutif, fraktur dengan tulang pecah

menjadi beberapa fragmen.4. Fraktur avulsi, tertariknya fragmen tulang oleh

ligamen atau tendo pada perlekatannya.5. Fraktur greenstick, dimana salah satu sisi tulang

patah sedang sisi lainnya membengkok.6. Fraktur epifisis dengan separasi

C. Menurut anatomisnya dibagi menjadi1. 1/3 Proksimal2. 1/3 Medial3. 1/3 Distal

Primary Survey

2. Anamnesis 1. Kejadian trauma (Low-High energy accident)2. Nyeri akut3. Keterbatasan pergerakan

3. Pemeriksaan Fisik General- Trauma pada kepala-leher- Trauma pada thorax- Trauma pada abdomen

Lokalis- Look: adanya luka bersih/kotor, menembus tulang- Feel : pulsasi nadi distal, sensasi sensorik- Movement : Motorik distal fraktur

4. Kriteria Diagnosis 1. Kejadian trauma2. Nyeri Akut 3. Deformitas4. Ro Femur

5. Diagnosis Kerja Fraktur os Femur

6. Diagnosis Banding 1. Hematoma Quadriceps2. Soft Tissue Bruise3. Fraktur Hip

7. Pemeriksaan Penunjang 1. Darah Rutin, cross golongan darah

2

Page 3: PPK Fraktur Femur RSUD Cepu

2. Ro Thorak PA (tidak mutlak untuk usia muda)3. Ro Femur4. Ro Pelvis (untuk high energy trauma)5. EKG

Secondary Survey Primary survey diulang

8. Terapi 1. Pre Operatifa. IVFD Asseringb. Pasang Catheterc. Inj Ceftriaxon 1gr/12jam (untuk opened fracture)d. Inj Ketorolac 1 amp/8jame. Inj ranitidine 1 amp/8jamf. Inj ATS/Immunoglobulin (untuk opened fracture)

2. ORIF (untuk closed fracture) /OREF (untuk opened fracture)

3. Transfusi darah sesuai indikasi4. Konservatif

9. Edukasi(Hospital Health Promotion)

1. Edukasi Initial Managemen2. Edukasi Pre Operatif3. Edukasi Post Operatif

10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam/malamAd sanationam : dubia ad bonam/malamAd fumgsionam : dubia ad bonam/malam

11. Tingkat Evidens I/II/III/IV

12. Tingkat Rekomendasi A

13. Penelaah Kritis 1. Dokter Bedah Orthopedi dan Traumatologi2. Dokter Bedah Umum

14. Indikator 15. Kepustakaan 1. Gozna E, 2000. Extremity Fracture Case Guidelines

2. Mansson E, dkk. 2006. Femoral Shaft Fractures and Pre Hospital uses of Traction Splints.

3. Mosjoer A, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran4. Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah

Ortopedi,cetakan ke-V. Jakarta: Yarsif Watampone, 2008. 332-334.

5. Sjamsuhidajat R, Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. Jakarta: EGC, 2005. 840-841.

3