ppt cacing tambang diskusi 2.pptx
TRANSCRIPT
INFEKSI CACING TAMBANG
YUNI RACHAMADANI 03012293 VERNA FITRIANI 03012273 SHABILA SHAMSA 03012253 RISKA RUSWANTI03012233 RICHELLA KHANSA L 03012229 PUJI LESTARI 03012211 NI KETUT PUTRI A D 03012189 MOH. ALMUHAIMIN 03012169
KING PANJI ISLAMI 03012143 FAJAR RIDWAN N 03012097 DIAN AGUSTIN 03012077 BERTVI MADYA P 03012049 ANINDITA ATHAYA P 03012025 ANGELINE 03012021 AFIFAH WIDYADHARI 03012005 CLARAIVA MAYUNG 03012061
KELOMPOK 3
KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan lekas capai, lemah dan kurang gairah bermain. Pasien tinggal di daerah dengan beberapa tanah lapang dimana tanahnya gembur berpasir, tempat anak-anak bermain pada sore hari selepas sekolah. Ditemukan jamban umum berupa lubang diujung tanah lapang tersebut . Dari pemeriksaan fisik pasien tampak kurus, pucat dan sesak nafas. Mata conjunctiva anemis Ibu pasien membawa hasil pemeriksaan laboratorium dengan hasil sebagai berikut:
Hb : 9 gr % Ht : 24 % Lekosit : 3200/ul Hitung jenis : 0/32/1/35/30/2 Trombosit : 225.000/ul LED : 25 mm/ 1 jam MCV : 70 MCH: 26, MCHC : 37,1
ANAMNESIStidak demamsering mengantuk dan kurang semangat. terdapat bekas-bekas garukan pada bagian kaki. Daerah tempat tinggal pasien sering adalah daerah dengan
tanah yang gembur berpasir (suhu 28o-23o C) dan pasien sering bermain disekitar rumahnya tanpa menggunakan alas kaki.
Batuk ringan : kemungkinan adanya larva di paru yang terbawa oleh sistem sistemik
Berat badan menurun : berat badan yang menurun, disebabkan adanya cacing di usus yang menyebabkan kurangnya nafsu makan sehingga berat badan pasien berkurang.
Gatal pada kaki : disebabkan saat larva filarifom menembus kulit sehingga terjadi reaksi alergi (gatal).
Mata conjuctiva anemis
ANAMNESIS TAMBAHAN
Menanyakan kepada pasien apakah pasien menggunakan alas kaki atau tidak pada saat bermain.
Menanyakan sejak kapan gejala yang pasien alami untuk mengetahui stadium akut atau kronis pada pasien.
Pemeriksaan feses untuk meninjau larva cacing apa yang menginfeksi pasien tersebut dengan metode harada-mori
Menanyakan pada pasien tentang lingkungan tempat tinggal pasien mengenai sanitasi yang baik
HASIL LABORATORIUM
INTERPRETASI HASIL LABORATORIUM
Hb dan Ht pasien yang nilainya di bawah normal menunjukkan bahwa kemungkinan pasien mengalami anemia, dan
Hasil pemeriksaan MCV pasien yang nilainya di bawah normal menunjukkan bahwa anemia yang diderita pasien ialah anemia mikrositik,
sementara MCH pasien yang juga di bawah normal menunjukkan bahwa anemia yang diderita pasien bersifat hipokrom.
INTERPRETASI HASIL LABORATORIUM
Hasil pemeriksaan leukosit pasien yang nilainya di bawah normal menunjukkan bahwa pasien kemungkinan mengalami anemia dan infeksi kronis.
LED pasien yang berada di atas normal juga mengindikasikan bahwa pasien mengalami infeksi.
Hasil pemeriksaan eosinofil pasien yang berada cukup jauh di atas normal, menunjukkan kemungkinan pasien mengalami infeksi kronis.
ANEMIA HIPOKROM
SEDIAAN APUS DARAH
Terlihat gambaran eritrosit yang ukurannya lebih kecil dari normal (mikrosit)
menunjukan adanya gangguan sintesis Hb karena defesiensi Fe.
adanya kelainan warna pada eritrosit (hipokrom) yang juga bisa disebabkan oleh defesiensi Fe.
Sediaan hapus darah tepi merupakan pemeriksaan penyaring yang berfungsi untuk
menilai unsur darah tepi dan membantu diagnosa penyakit parasit dan hematologi.
Ciri :• Dinding transparan & tipis• Berisi 4-8 sel• Ukuran telur 40 x 60 mikron• Berbentuk lonjong, kedua ujung membulat• Mengandung embrio, 4 blastomer• Sel telur belum berkembang , seperti kelopak bunga• Kulit telur 1 lapis
FESES
TEKNIK KATO KATZ
UNTUK MENEGAKKAN DIAGSOSIS TINGKAT KEPARAHAN AKIBAT
INFEKSI CACING TAMBANG TERHADAP
PASIEN.
Hasil pemeriksaan tinja secara kuantitatif merupakan intensitas infeksi, yaitu jumlah telur per gram tinja (Egg Per Gram/EPG) tiap jenis cacing.• Intensitas Cacing Tambang =
Jumlah telur cacing tambang x 1000/R
Jumlah specimen positif telur Cacing Tambang Ket : R = berat tinja sesuai ukuran lubang karton (mg).Untuk program cacingan adalah 40 mg.
TEKNIK HARADA-MORI
Dengan teknik ini, telur cacing dapat berkembang menjadi larva infektif pada kertas saring basah. Larva ini akan ditemukan di dalam air yang terdapat pada ujung kantong plastik. Bahan yang diperlukan adalah kantong plastik dengan ujung sempit dan tertutup, berukuran 17x3 cm, kertas saring dengan ujung runcing berukuran 15x2,5 cm,
air bersih, api lilin, lidi, dan bahan pemeriksaan tinja.
Teknik Pemeriksaan :• Oleskan sejumlah tinja pada bagian tengh kertas saring.• Masukkan kertas saring yang sudah dioles tinja ke dalam kantong plastik dengan ujung runcing lebih dahulu sehingga ujung runcing kertas saring masuk bagian sempit kantong plastik.• Tutuplah kantong plastik dengan memakai api lilin.• Guntinglah kantong plastik dengan jepitan kertas dengan ujung runcing sebelah bawah.• Biarkan pada suhu kamar (25-30o C) selama 7 hari.• Periksalah larva pada air di kantong plastik dengan mikroskop binokuler pembesaran kecil (3x, 2x).
CACING TAMBANG
telur Larva filariformLarva rhabditiform
Cacing tambang dewasa
MORFOLOGI CACING TAMBANG
Cacing dewasa : Jantan : 0,8 cm Betina : 1,0 cm
Larva Rhabditiform : Gemuk, ukuran 250 mikron, mulut terbuka, ruang mulut
sempit dan panjang, oesophagus 1/3 panjang badan, dan ujung ekor runcing.
Larva Filariform : Langsing, ukuran 800 mikron, mulut tertutup, oesophagus ¼
panjang badan, ujung ekor runcing, dan mempunyai sarung. Telur :
Lonjong, ukuran 60x40 mikron, dinding tipis transparan, berisi 4-8 sel
Terdapat di rongga usus halus Geografis :
Daerah khatulistiwa Pertambangan, dan pekebunan Lingkungan sesuai ; tanah gembur (pasir
atau humus) Suhu 28-32 ºC : Necator americanus Suhu 23-25 ºC : Ancylostoma duodenale
HABITATCACING TAMBANG
SIKLUS INFEKSICACING TAMBANG
LARVA MENEMBUS
KULIT
MENEMBUS KAPILER DARAH
JANTUNG KANAN
SIKLUS PARUTRAKEALARING
USUS FESES
KEHILANGAN DARAH :• 0,005 - 0,1 cc/hari > Necator americanus• 0,08 – 0,34 cc/hari > Ancylostoma duodenale
TERINFEKSI OLEH CACING TAMBANG
DIAGNOSIS
Necator americanus
PENGOBATAN
Obat Cacing :Obat cacing yang efektif untuk memberantas cacing tambang antara lain
adalah Albendazol, Mebendazol, levamisol dan Pirantel Pamoat yang dapat diberikan secara per oral.
Albendazol diberikan sebagai dosis tunggal sebesar 40 mg Mebendazol diberikan dengan dosis untuk orang dewasa dan anak
berumur diatas dua tahun sebesar 2 x 100 mg selama 3 hari. jika telur masih positif, obat ini bisa diulang 3-4 minggu kemudian. Dosis tunggal 600 mg juga efektif untuk mengatasi cacing tambang.
Levamisol obat ini diberikan sebanyak 120 mg levamisol base sebagai dosis tunggal untuk orang dewasa. pada anak levamisol base diberikan dengan dosis 2,5 mg/kg berat badan sebagai dosis tunggal .
Pirantel Pamoat obat yang hanya efektif untuk mengobati Ancylostoma duodenale , diberikan dalam bentuk dosis tunggal 10 mg/kg berat badan
Pengobatan Anemia : Penderita Anemia diobati menggunakan sediaan zat besi (fe) yang
dibeikan per oral atau parenteral.
PENCEGAHAN
memberikan obat cacing kepada penderita
lakukan pengobatan masal pada seluruh penduduk untuk membuat jamban pembuangan tinja ( WC ) yang baik untuk mencegah pencemaran tanah
selalu menggunakan alas kaki untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit oleh larva filariform cacing tambang