ppt ikm

70
TUGAS AKHIR CAKUPAN PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA BAYI (0-11 BULAN) FEBRUARI DAN AGUSTUS 2015 DI POSYANDU PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG BELUM MENCAPAI TARGET OLEH : Geta Virucha Meivila, S. Ked 70 2011 009 PEMBIMBING : PENGUJI: dr. Asmarani Makmun, M. Kes dr. H. Husnil Farouk, MPH DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2016

Upload: g-virucha-meivila-ii

Post on 11-Jul-2016

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

alan

TRANSCRIPT

Page 1: PPT IKM

TUGAS AKHIR

CAKUPAN PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA BAYI (0-11 BULAN) FEBRUARI DAN AGUSTUS 2015 DI POSYANDU PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG

BELUM MENCAPAI TARGET

OLEH :

Geta Virucha Meivila, S. Ked70 2011 009

PEMBIMBING : PENGUJI:dr. Asmarani Makmun, M. Kes dr. H. Husnil Farouk, MPH

     

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG2016

Page 2: PPT IKM

BAB IPENDAHULUAN

Page 3: PPT IKM

1.1 Latar Belakang

pembangunan nasional

Pembangunan bidang kesehatan

mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan

sejahtera

program perbaikan gizi dan program pokok kebijakan dan

manajemen pembangunan kesehatan

Page 4: PPT IKM

gizi yang tidak seimbang dapat

mempengaruhi status gizi

Masalah gizi makro dan mikro

Gizi makro: Kurang Energi Protein (KEP), dan Gizi Mikro:

Anemia Gizi Besi (AGB), Kurang Vitamin A (KVA), dan

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Puslitbang Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan RI

2006 Serum Retinol < 20μg/dl = 14,6%.

70,2% bayi umur 6-11 bulan dan 13,9% anak balita umur 12-59

bulan mendapatkan suplementasi Vitamin A dengan dosis yang tidak sesuai umur.

manajemen dan sosialisasi program vitamin A tingkat

kabupaten/ kota belum berjalan optimal

Page 5: PPT IKM

Rumusan Masalah•Pencapaian program Vitamin A di

Puskesmas Taman 7 Ulu belum mencapai target.

Page 6: PPT IKM

TujuanTujuan Umum

• Tercapainya program Vitamin A terutama pada indikator yang belum mencapai target.

• Tujuan Khusus• Diketahuinya penyebab masalah yang mengakibatkan

cakupan Vitamin A di Puskesmas 7 Ulu belum mencapai target.

• Diketahuinya prioritas masalah yang mengakibatkan cakupan Vitamin A di Puskesmas 7 Ulu belum mencapai target.

• Diketahuinya alternatif masalah dari cakupan Vitamin A di Puskesmas 7 Ulu belum mencapai target.

• Diketahuinya penyelesaian masalah dari cakupan Vitamin A di Puskesmas 7 Ulu belum mencapai target.

Page 7: PPT IKM

Metode Penulisan

•Metode penulisan makalah ini berua tinjauan kepustakaan yang merujuk pada berbagai literature, laporan tahunan Puskesmas 7 Ulu, serta diskusi dengan kepala puskesmas dan penanggungjawab Posyandu di Puskesmas 7 Ulu Palembang.

Page 8: PPT IKM

Manfaat Penulisan

Bagi Masyarakat Setempat •Meningkatkan peran aktif, pengetahuan,

dan wawasan masyarakat mengenai pentingnya pemberian vitamin A di Posyandu.

•Sebagai media komunikasi, informasi, dan edukasi tentang pentingnay pemberian vitamin A.

Page 9: PPT IKM

Manfaat bagi perguruan tinggi :• Mengamalkan Tridharma Perguruan Tinggi dalam

melaksanakan fungsi atau tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian bagi masyarakat

• Memperkenalkan Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang kepada masyarakat.

• Mewujudkan Universitas Muhammadiyah Palembang sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan

•  

Page 10: PPT IKM

Bagi Instansi Puskesmas • Memperoleh masukan untuk meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat• Dengan adanya masukan berupa hasil

evaluasi dan saran – saran, diharapkan dapat menjadi umpan balik positif di wilayah kerja Puskesmas 7 Ulu Palembang untuk dapat melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan dengan baik.

Page 11: PPT IKM

Bagi Mahasiswa •Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah

diperoleh saat kuliah•Melatih dan mengembangkan

kemampuan, minat dan bakat dalam mengevaluasi suatu program kesehatan di puskesmas

•Menambah pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas tentang cakupan pemberian vitamin A di Posyandu Puskesmas 7 Ulu Palembang.

Page 12: PPT IKM

Lokasi dan Waktu•Lokasi :•Kegiatan dilakukan di Puskesmas 7 Ulu

Palembang, Seberang Ulu I •Waktu : •25 Februari - 20 Maret 2016

Page 13: PPT IKM

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Page 14: PPT IKM

Vitamin A

•Vitamin A menurut Depkes (2002) adalah salah satu unsur zat gizi yang dibutuhkan dalam makanan sehari-hari dalam jumlah sedikit tetapi sangat penting bagi kehidupan manusia. Salah satu fungsi penting dari vitamin A adalah hubungannya dengan integritas jaringan.

Page 15: PPT IKM

Fungsi vitamin A menurut Sunita Almatsier (2001) dalam buku Prinsip Dasar Ilmu Gizi yaitu:

•Penglihatan •Diferensiasi sel •Fungsi kekebalan •Pertumbuhan dan perkembangan •Reproduksi •Pencegahan kanker dan penyakit jantung

Page 16: PPT IKM

Sumber Vitamin A

• Vitamin A terdapat didalam pangan hewani, sedangkan karoten terutama didalam pangan nabati. Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (didalam lemaknya) dan mentega. Margarine biasanya diperkaya dengan vitamin A. Karena vitamin A tidak berwarna, warna kuning dalam kuning telur adalah karoten yang tidak diubah menjadi vitamin A. minyak hati ikan digunakan sebagai sumber vitamin A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan.

Page 17: PPT IKM

Sumber Vitamin A

• Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua serta sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning-jingga, seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel tomat, jagung kuning, papaya, mangga, nangka masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan karoten (Almatsier, 2001). Kandungan vitamin A dalam makanan diukur dengan retinol ekivalen: 1 μg retinol = 6 μg β-karoten = 12 μg karotenoid = 3,33 SI

Page 18: PPT IKM

Akibat kekurangan vitamin A pada anak balita yaitu: • Buta senja ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari

cahaya terang ke cahaya samar-samar/senja, seperti bila memasuki kamar gelap dari kamar terang. Konsumsi vitamin A yang tidak cukup menyebabkan simpanan dalam tubuh menipis, sehingga kadar vitamin A dalam darah menurun yang berakibat vitamin A tidak cukup diperoleh retina mata untuk membentuk pigmen penglihatan rodopsin.

Page 19: PPT IKM

Akibat kekurangan vitamin A pada anak balita yaitu: • Perubahan pada mata

Kelenjar air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi kornea. Ini diikuti oleh tanda-tanda seperti: atrofi kelenjar mata, kreatinisasi konjungtiva, pemburaman, pelepasan sel-sel epitel kornea yang akhirnya berakibat melunaknya dan pecahnya kornea. Mata terkena infeksi dan terjadi perdarahan.

Page 20: PPT IKM

Akibat kekurangan vitamin A pada anak balita yaitu: • Infeksi

Fungsi kekebalan tubuh menurun pada kekurangan vitamin A, sehingga mudah terserang infeksi. Disamping itu lapisan sel yang menutupi trakea dan paru-paru mengalai keratinisasi, tidak mengeluarkan lendir, sehingga mudah dimasuki mikroorganisme atau bakteri atau virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Bila terjadi pada permukaan dinding usus akan menyebabkan diare. Perubahan pada permukaan saluran kemih dan kelamin dapat menimbulkan infeksi pada ginjal dan kantung kemih, serta vagina.

Page 21: PPT IKM

Akibat kekurangan vitamin A pada anak balita yaitu: • Perubahan pada kulit

Kulit menjadi kering dan kasar. Folikel rambut menjadi kasar, mengeras dan mengalami keratinisasi yang dinamakan hiperkeratosis folikular. Mula-mula tekanan lengan dan paha, kemudian dapat menyebar ke seluruh tubuh. Asam retinoat sering diusapkan ke kulit untuk menghilangkan kerutan kulit, jerawat, dan kelainan kulit lain.

Page 22: PPT IKM

Akibat kekurangan vitamin A pada anak balita yaitu: • Gangguan pertumbuhan

Kekurangan vitamin A menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk sel-sel tulang. Fungsi sel-sel yang membentuk email pada gigi terganggu dan terjadi atrofi sel-sel yang membentuk dentin, sehingga gigi mudah rusak.

Page 23: PPT IKM

DosisBayi umur 6-11 bulan • 1 kapsul vitamin A 100.000 IU (warna biru) diberikan satu

kali secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Anak balita umur 1-5 tahun • 1 kapsul vitamin A 200.000 IU (warna merah) tiap 6 bulan

diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus.

Ibu nifas • 1 kapsul vitamin A 200.000 IU (warna merah) dalam masa

nifas, diberikan paling lambat 30 hari setelah melahirkan.

Page 24: PPT IKM

Dosis pada kejadian tertentuXerophthalmia • Bila ditemukan bayi atau anak balita dengan salah satu

tanda xerophthalmia seperti: buta senja, bercak putih (bercak bitot), mata keruh dan kering:

• Saat ditemukan berikan 1 kapsul vitamin A 200.000 IU atau 100.000 IU sesuai umur.

• Hari berikutnya berikan 1 kapsul vitamin A 200.000 IU atau 100.000 IU sesuai umur.

• Empat minggu berikutnya berikan 1 kapsul vitamin A 200.000 IU atau 100.000 IU sesuai umur (kelainan mata berupa bercak bitot, mata keruh atau kering yang disertai luka, perlu diberikan pengobatan lokal seperti salep antibiotik).

Page 25: PPT IKM

Dosis pada kejadian tertentuCampak, Pneumonia, Diare, Gizi buruk dan Infeksi lain • Anak balita yang menderita penyakit seperti tersebut

diatas segera diberi 1 kapsul vitamin A 200.000 IU. Untuk bayi diberi 1 kapsul vitamin A 100.000 IU. Bila di suatu desa terdapat kejadian luar biasa (KLB) campak, maka sebaiknya seluruh anak balita di desa tersebut masing-masing diberi 1 kapsul vitamin A 200.000 IU dan seluruh bayi 1 kapsul vitamin A 100.000 IU.

Page 26: PPT IKM

Pencatatan dan Pelaporan• Posyandu ▫ Setiap Posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11

bulan dan anak balita umur 12-59 bulan, hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti register penimbangan balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP).

▫ Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS, buku KIA dan direkapitulasi dalam buku bantu.

▫ Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada.

▫ Pencatatan di semua Posyandu dan diluar Posyandu seperti di TK, PAUD dan lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa.

▫ Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke Puskesmas.

Page 27: PPT IKM

Pencatatan dan PelaporanPuskesmas • Pemberian kapsul vitamin A bayi dan anak balita

yang dilaksanakan di klinik bidan/dokter, rumah sakit, dan lain-lain harus dicatat dan dilaporkan oleh Puskesmas.

• Pemberian kapsul vitamin A yang dilaksanakan di posyandu dan tempat lainnya seperti TK, PAUD direkapitulasi di tingkat desa dan dilaporkan tingkat puskesmas.

Page 28: PPT IKM

Pencatatan dan PelaporanKabupaten/ Kota • Laporan pemberian kapsul vitamin A vitamin A

anak balita dari seluruh puskesmas dikirim ke Kabupaten/Kota pada bulan Maret untuk kegiatan distribusi bulan Februari dan bulan September untuk kegiatan distribusi bulan Agustus.

• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengirim laporan distribusi vitamin A balita ke Propinsi 2 kali setahun untuk kegiatan distribusi bulan Februari dan Agustus dan mengumpan balikkan ke puskesmas.

Page 29: PPT IKM

Posyandu• Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya

Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Page 30: PPT IKM

•Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah pelayanan kesehatan yang mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.

Page 31: PPT IKM

Tujuan Posyandu

Tujuan Umum:• Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),

Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.

Tujuan Khusus:• Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya

kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

• Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

• Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

Page 32: PPT IKM

Sasaran

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:

•Bayi•Anak balita• Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui•Pasangan Usia Subur (PUS)

Page 33: PPT IKM

Fungsi

•Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB dan AKABA.

•Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

Page 34: PPT IKM

ManfaatBagi Masyarakat

• Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

• Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.

• Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan pelayanan sosial dasar sektor lain terkait.

Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat• Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya

kesehatan yang terkait dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA

• Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA

Page 35: PPT IKM

Bagi Puskesmas• Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.

• Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.

• Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.

Bagi sektor lain• Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan

masalah kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait dengan upaya penurunan AKI, AKB dan AKABA sesuai kondisi setempat.

• Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing sektor.

Page 36: PPT IKM

Lokasi

•Posyandu berada di setiap desa/kelurahan atau sebutan lainnya yang sesuai. Bila diperlukan dan memiliki kemampuan, dimungkinkan untuk didirikan di RW, dusun, atau sebutan lainnya yang sesuai.

Page 37: PPT IKM

Prinsip Dasar Posyandu

Prinsip dasar Posyandu terdiri atas:• Posyandu merupakan usaha masyarakat dimana

terdapat perpaduan antara pelayanan profesional dan non profesional oleh masyarakat.

• Adanya kerjasama, lintas program yang baik (KIA, KB, gizi, imunisasi, penanggulangan diare) maupun lintas sektoral (Depkes RI, Depdagri/ Bangdes, BKKBN)

• Kelembagaan masyarakat• Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi,

balita, anak balita, ibu)

Page 38: PPT IKM

Kegiatan Posyandu

Kegiatan Utama•Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Menyusui, Bayi dan Anak balita• Keluarga Berencana (KB)• Imunisasi• Gizi• Pencegahan dan Penanggulangan Diare

Page 39: PPT IKM

Kegiatan Pengembangan/Tambahan• Bina Keluarga Balita (BKB).• Kelas Ibu Hamil dan Balita.• Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar

Biasa (KLB), misalnya: Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Demam Berdarah Dengue (DBD), gizi buruk, Polio, Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum.

• Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).• Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).• Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman

(PAB – PLP).• Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan

pemanfaatan pekarangan, melalui Taman Obat Keluarga (TOGA).• Kegiatan ekonomi produktif, seperti: Usaha Peningkatan

Pendapatan Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam.• Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat

(Tabumas).• Kesehatan lanjut usia melalui Bina Keluarga Lansia (BKL).• Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).• Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan

penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Page 40: PPT IKM

Indikator Kegiatan Posyandu7

• Liputan Program (K/S). Merupakan indikator mengenai kemampuan program untuk menjangkau Balita yang ada di masing-masing wilayah kerja posyandu. Diperoleh dengan cara membagi jumlah balita yang ada dan mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan jumlah keseluruhan Balita dikalikan 100.

Page 41: PPT IKM

• Tingkat Kelangsungan Penimbangan (K/D). Merupakan tingkat kemantapan pengertian dan motivasi orang tua balita untuk menimbang balitanya setiap bulan. Indikator ini dapat dengan cara membagi jumlah Balita yang ditimbang (D) dengan jumlah Balita yang terdaftar dan mempunyai KMS (K) dikalikan 100.

Page 42: PPT IKM

• Hasil Penimbangan (N/D).Merupakan indikator keadaan gizi Balita pada suatu waktu (bulan) di wilayah tertentu. Indikator ini didapat dengan membagi jumlah Balita yang naik berat badannya (N) dengan jumlah Balita yang ditimbang bulan ini (D).

• Hasil Pencapaian Program (N/S).Indikator ini di dapat dengaan cara membagi jumlah Balita yang naik berat badannya (N) dengan jumlah seluruh Balita (S) dikalikan 100.

Page 43: PPT IKM

• Partisipasi Masyarakat (D/S).Indikator ini merupakan keberhasilan program Posyandu, karena menunjukkan sampai sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat dan orang tua Balita pada penimbangan Balita di Posyandu. Indikator ini di peroleh dengan cara membagi jumlah Balita yang ditimbang (D) dengan jumlah seluruh Balita yang ada (S) dikalikan 100. Tinggi rendahnya indikator ini dipengaruhi oleh aktif tidaknya bayi dan Balita ditimbangkan tiap bulannya.

Page 44: PPT IKM

Penyelenggaraan Posyandu6

• Waktu PenyelenggaraanPosyandu buka satu kali dalam sebulan

• Tempat PenyelenggaraanTempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

• Penyelenggaraan KegiatanKegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan digerakkan oleh Kader Posyandu

Page 45: PPT IKM
Page 46: PPT IKM

 Tingkat Perkembangan Posyandu6

Page 47: PPT IKM

BAB IIIPROFIL PUSKESMAS 7 ULU

PALEMBANG

Page 48: PPT IKM

Gambaran Umum

• Puskesmas 7 Ulu terletak di Kecamatan Seberang Ulu I tepatnya di Kelurahan 7 Ulu mencakup 2 Kelurahan yaitu :1. Kelurahan 7 Ulu2. Kelurahan 9/10 Ulu

Adapun batas wilayah kerja Puskesmas 7 Ulu adalah sebagai berikut:

• Utara : Berbatasan dengan kelurahan 8 ulu• Selatan : Berbatasan dengan kelurahan 5 ulu laut• Timur : Berbatasan dengan Kelurahan 8 ulu laut• Barat : Berbatasan dengan Sungai Musi

Page 49: PPT IKM

Letak Geografi• Puskesmas 7 Ulu merupakan Puskesmas

Swakelola di Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang dengan luas total wilayah kerja 0,935 km. Wilayah kerja Puskesmas ini terdiri dari dataran rendah, sebagian besar rawa-rawa dan pinggiran sungai, dan tidak terdapat desa tertinggal.

Page 50: PPT IKM

Data Demografi Puskesmas Kampus Tahun 2015

•Data Demografi Puskesmas 7 Ulu Tahun 2015.docx

Page 51: PPT IKM

Program puskesmas • Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyrakat, Puskesmas

memenuhi kebutahan masyarakat tersebut melalui 6 program pokok puskesmas beserta 2 program spesifik yang ditentukan berdasarkan banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat setempat serta tuntuan dan kebutuhan masyarakat.6 program pokok puskesmas adalah:

1. Promosi Kesehatan2. Sanitasi3. KIA/KB4. Gizi5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit6. Pengobatan

2 program klinik di Puskesmas 7 ulu adalah:1. Klinik Kesehatan Reproduksi2. Klinik Gilingan Mas

Page 52: PPT IKM

Fasilitas Penunjang Pelayanan Kesehatan• Untuk menunjang keberhasikan Puskesmas 7 ulu

dalam rangka pelayanan kesehatan pada masyarakat, maka seluruh kegiatan harus berpedoman pada visi, misi, motto, dan nilai Puskesmas 7 Ulu serta pelaksanaannya harus berpedoman pada SOP (standar operasional pelayanan) yang telah dilakukan.

Page 53: PPT IKM

VISI

•”terwujudnya Puskesmas 7 ulu sebagai pusat pelayanan kesehatan masyrakat yang BARI dan Prima di kecamatan seberang ulu I Kota Palembang”

Page 54: PPT IKM

MISI MISI Puskesmas 7 ulu adalah:• Meningkatkan Kemitraan semua pihak • Meningkatkan Profesionalitas Provider yang berorientasi pada

Standar Pelayanan• Meningkatkan Pelayanan yang bermutu.• Menetapkan standar pelayanan kesehatan serta meningkatkan

pencapaian program

Page 55: PPT IKM

MOTTO

•Puskesmas 7 ulu mempunyai moto:•Ramahla satu langkah satu senyuman•Kreatifla satu langkah satu ide langsung

action•Bekerja adalah ibadah.

Page 56: PPT IKM

Ketenagaan• Untuk kelancara pelaksanaan kegiatan sehari-

harinya, puskesmas 7 ulu dipimpin oleh seorang pimpinan puskesmas yang dijabat oleh dr Rustina yang dibantu oleh 1 orang dokter umum, 4 perawat ahli madya, 2 perawat, 1 perawat gigi, 4 orang bidan, 2 orang asisten apoteke, 2 orang sarjana kesehatan masyarakat, 1 sanitarian, 1 orang petugas gizi, 1orang analis, dan 1 orang pekarta , serta 2 orang penjaga malam.

Page 57: PPT IKM

Struktur OrganisasiSama seperti hal instansi lain, untuk kelancaran tugas dan memenuhi kewajiban dalam hal memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkannya, dan berbagai kegiatan administrasi lainnya, maka Puskesmas7 Ulu menyusun suatu organisasi yang dipimpin oleh pimpinan puskesmas.Secara garis besar, Puskesmas7 Ulu dibagi atas beberap unit kerja yang bertanggung jawab pada pimpinan puskesmas secara langsung dan pelaksanaan kegiatannya disesuaikan dengan program kerjanya masing-masing yang disusun setiap tahun di bawah tanggung jawab pemegang program.

Page 58: PPT IKM

BAB IVPEMBAHASAN

Page 59: PPT IKM

Identifikasi MasalahTabel 4.1 Laporan Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A bulan Februari 2015

No Kelurahan

Bayi (0 – 11 bulan)

Jumlah Sasaran Jumlah Cakupan

L P Total L P Total %

1 7 Ulu 112 115 227 106 108 214 94

2 9-10 Ulu 62 65 127 61 59 120 94

Jumlah 174 180 354 167 218 334 94,3

Page 60: PPT IKM

Identifikasi MasalahTabel 4.1 Laporan Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A bulan Agustus 2015

No Kelurahan

Bayi (0 – 11 bulan)

Jumlah Sasaran Jumlah Cakupan

L P Total L P Total %

1 7 Ulu 112 115 227 102 105 207 91

2 9-10 Ulu 62 65 127 59 57 116 91

Jumlah 174 180 354 161 162 323 91,3

Page 61: PPT IKM

Fishbone Vitamin A di Puskesmas 7 Ulu

Page 62: PPT IKM

Prioritas Masalah No AspekMas

alahUrgensi Seriousness Growth Total

1 Kesadaran ibu membawa anaknya ke posyandu kurang

5 5 5 125

2 Motivasi kader ke masyarakat kurang

4 5 4 80

3 Penyuluhan kegiatan pokok posyandu masih kurang

4 5 3 60

4 Tidak ada donator

3 4 3 36

5 Status sosial yang rendah

3 3 3 27

Page 63: PPT IKM

• Dari hasil skoring yang dilakukan dengan metode USG, maka prioritas penyebab masalahnya adalah kurangnya kesadaran ibu membawa anaknya ke posyandu. Hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi kader ke masyarakat dan kurangnya dukungan tokoh masyarakat.

• Dengan peningkatan kinerja petugas kesehatan dan kader di puskesmas 7 Ulu maka diharapkan masyarakat akan mengerti dan sadar pentingnya pemberian vitamin A. Sehingga terciptalah “Paradigma Sehat” di masyarakat yang nantinya akan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

Page 64: PPT IKM

Gambar 4.2 Fishbone Pemahaman tenaga yang belum memadai di Puskesmas 7 Ulu

Page 65: PPT IKM

Cara Penyelesaian MasalahPrioritas

Penyebab

Masalah

Penyebab Masalah

Prioritas Pemecahan Masalah

Kesadaran ibu

membawa

anaknya ke

posyandu

kurang

Kurangnya motivasi

kader ke masyarakat

dan kurangnya

dukungan tokoh

masyarakat

- Meningkatkan cakupan dengan

mengikutsertakan tokoh

masyarakat sebagai motivator

serta lebih menggiatkan kader

dalam mengelola kegiatan

posyandu terutama

menyebarluaskan hari buka

posyandu

- Penyuluhan tentang pentingnya

kesehatan bayi dan balita dalam

masa pertumbuhan dan

hubungannya dengan

pemberian vitamin A yang bisa

dilakukan oleh kader dan

petugas kesehatan

Page 66: PPT IKM

Penyelesaian masalah terpilih• Dari tabel diatas untuk penyelesaian masalah terpilih bagi

posyandu adalah meningkatkan cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan posyandu terutama menyebarluaskan hari buka posyandu. Pemilihan penyelesaian ini dianggap lebih efektif dalam hal biaya dan juga waktu. Penyelesaian masalah ini juga diharapkan memiliki dampak yang lebih baik sehingga tercapainya target keberhasilan posyandu.

Page 67: PPT IKM

BAB VPENUTUP

Page 68: PPT IKM

Kesimpulan

• Masalah yang akan diselesaikan adalah Pencapaian pemberian vitamin A di Wilayah Kerja Puskesmas Kenten sebesar 91%.

• Berdasarkan data yang tersedia, ditemukan permasalahan rendahnya kesadaran ibu membawa anaknya ke posyandu, motivasi kader ke masyarakat yang kurang, minimnya penyuluhan kegiatan pokok posyandu dan status sosial yang rendah.

• Prioritas penyebab masalah adalah rendahnya kesadaran ibu membawa anaknya ke posyandu yang disebabkan karena kurangnya motivasi kader ke masyarakat dan kurangnya dukungan tokoh masyarakat.

• Alternatif pemecahan masalah terpilih adalah meningkatkan cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan posyandu terutama menyebarluaskan hari buka posyandu.

Page 69: PPT IKM

Saran

• Untuk tercapainya target pencaaian pemberian vitamin A di posyandu Puskesmas 7 Ulu, petugas kesehatan harus memberikan pelatihan kembali kepada kader – kader sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

• Dengan tercapainya target cakupan pemberian vitamin A diharapkan petugas kesehatan dan masyarakat di lingkungan posyandu dapat mengetahui pola perkembangan bayi hubungannya dengan vitamin A di wilayah kerja Puskesmas 7 Ulu.

•  

Page 70: PPT IKM

DAFTAR PUSTAKA 

• Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001. • Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Pedoman Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi.

Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2000.• DepartemenKesehatan RI. 2011. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Pusat Promosi

Kesehatan Departemen Kesehatan RI• DepartemenKesehatan RI. 2008 .Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

diKabupaten/Kota.Jakarta • Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. Jakarta :

Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat• Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Jakarta.• Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Panduan Manjemen Suplementasi Vitamin A. Jakarta:2004• Direktorat Gizi Masyarakat. Buku Panduan Pengelolaan Program Perbaikan Gizi

Kabupaten/Kota. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2000. • Direktorat Gizi Masyarakat dan Helen Keller Indonesia. Deteksi Dini Xeroftalmia. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI, 2002. • KementrianPerencanaan Pembangunan Nasional RI. 2014. Rancangan Awal Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019• Notoatmodjo, Soekidjo dkk. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT Rineka

Cipta, 2005. • Tingkat Pencapaian Puskesmas 7 Ulu Tahun 2015