ppt kelompok tentang penyelenggaraan sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa (klb

Click here to load reader

Upload: tiara2207

Post on 15-Apr-2017

555 views

Category:

Environment


2 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Tentang Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (KLB)Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo. 949/MENKES/SK/VIII/2004

OLEH :Hesty Kartika Dewi (P07133114022)Nur Aini Wilantika (P07133114029)Tiara Ikka Putri (P07133114038)Umniyatul Fuadah (P07133114039)

DIII Reguler AJurusan Kesehatan Lingkungan

PengorganisasianSesuai dengan peran dan fungsinya maka setiap Unit Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Prpopinsi dan Departemen Kesehatan wajib menyelenggarakan SKD-KLB dengan membentuk unit pelaksana yang bersifat fungsional atau struktural. B. SasaranSasaran SKD-KLB meliputi penyakit berpotensi KLB dan kondisi rentan KLB.C. Kegiatan SKD-KLBKegiatan SKD-KLB meliputi kajian epidemiologi untuk mengidentifikasi ancaman KLB, peringatan kewaspadaan dini KLB, peningkatan kewaspadaan dan kesiapseiagaan terhadap KLB. Kewaspadaan terhadap KLB berupa deteksi dini KLB, deteksi dini kondisi rentan KLB serta penyelidikan dugaan adanya KLB.

Secara skematis hubungan kegiatan SKD-KLB satu dengan yang lain dapat dilihat pada skema :Kajian Epidemiologi Ancaman KLBBahan kajian nya yaitu :Data surveilans epidemiologi penyakit berpotensi KLBKerentanan masyarakat (status gizi dan imunisasi)Kerentanan lingkunganKerentanan pelayanan kesehatanAncaman penyebaran penyakit berpotensi KLB dari daerah atau negara lainSumber data lain dalam jejaring surveilans epidemiologi

Sumber data surveilans epidemiologi penyakit berpotensi KLB :Laporan KLB/wabahan dan hasil penyelidikan KLB Data epidemiologi KLB dan upaya penanggulangannyaSurveilans terpadu penyakit berbasis KLBSistem peringatan dini-KLB di PuskesmasData surveilans terpadu penyakitData surveilans khusus penyakit berpotensi KLBData cakupan programData lingkungan pemukiman dan perilaku, pertanian, meteorologi geofisikaInformasi masyarakat sebagai laporan kewaspadaan KLB

2. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB3. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLBDeteksi Dini Kondisi Rentan KLBKewaspadaan terhadap timbulnya kerentanan masyarakat, kerentanan lingkungan-perilaku, dan kerentanan pelayanan kesehatan terhadap KLB dengan menerapkan cara-cara serveilans epidemiologi atau pemantauan wilayah setempat (PWS) kondisi rentan KLBIdentifikasi Kondisi Rentan KLBPemantauan Wilayah Setempat Kondisi Rentan KLBPenyelidikan Dugaan Kondisi rentan KLBb. Deteksi Dini KLBMengidentifikasi kasus berpotensi KLB, pemantauan wilayah setempat terhadap penyakit-penyakit berpotensi KLB dan penyelidikan dugaan KLBIdentifikasi Kasus Berpotensi KLBPemantauan Wilayah Setempat Penyakit Berpotensi KLBPenyelidikan Dugaan KLB

c. Deteksi Dini KLB melalui Pelaporan Kewaspadaan KLB oleh MasyarakatIsi laporan kewaspadaan terdiri dari jenis penyakit, gejala-gejala penyakit, desa/lurah, kecamatan dan kabupaten/kota tempat kejadian, waktu kejadian, jumlah penderita dan jumlah meninggal. d. Kesiapsiagaan Menghadapi KLBKesiapsiagaan SDMKesiapsiagaan Sistem Konsultasi dan ReferensiKesiapsiagaan Sarana Penunjang dan Anggaran BiayaKesiapsiagaan Strategi dan Tim Penanggulangan KLBKesiapsiagaan Kerjasama Penanggulangan KLB Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusate. Tindakan Penanggulangan KLB yang Cepat dan Tepatf. Advokasi dan Asistensi Penyeleggaaan SKD-KLBg. Pengembangan SKD-KLB darurat

D. Peran Unit SKD-KLB dan Mekanisme KerjaUpaya :Peran Departemen Kesehatana. Kajian Epidemiologi Ancaman KLBMembangun jejaring kerja dalam pengumpulan, pengolahan data dan informasi penyakit berpotensi KLB dan kondisi rentan KLB secara nasionalMelakukan kajian epidemiologi terus menerus secara sistematis terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB dan fakto risikonyaMelaksanakan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi rentan KLB, kualitas penyelenggaraan penanggulangan KLB, serta kualitas kerjasama dalam jejaring SKD-KLBb. Peringatan Kewaspadaan Dini KLBMemberikan informasi perkembangan penyakit berpotensi KLB dan adanya ancaman KLBMengidentifikasi adanya ancaman KLB dan dalam waktu secepat-cepatnya memberikan peringatan kewaspadaan dini KLBMemberikan informasi perkembangan penyakit berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB dalam jangka panjang untuk mendorong kesiapsiagaan KLB di lingkungan Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi dan lintas sektor nasional secara teratur ssetiap tahun.

c. Peningkatan Kesiapsiagaan Terhadap KLBPeningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi rentan KLBPeningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan lebih luas terhadap KLB atau dugaan adanya KLBMendorong kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB serta pelaksanaan upaya-upaya pencegahan KLB melalui perbaikan kondisi rentan KLB di PropinsiApabila diperlukan melakukan penyiapan tim penyelidikan dan penanggulangan KLB nasional, penyiapan cadangan obat dan sarana penunjang penyelidikan dan penanggulangan KLB nasional, serta penyiapan media komunikasi dan konsultasi, penyiapan jejaring SKD-KLB dan pedoman penyelidikan dan penanggulangan KLB serta tata cara pelaporannya secara nasional.Menjalin kemitraan lintas sektor terkait nasional dalam upaya pencegahan KLB melalui perbaikan kondisi rentan KLB

d. Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD-KLBMengupayakan dukungan kebijakan dan anggaran penyelenggaraan SKD-KLB secara nasionalMelaksanakan pembinaan dan asistensi teknis penyelenggaraan SKD-KLBe. Pengembangan Teknologi SKD-KLBMelaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi SKD-KLB serta penanggulangan KLBPengembangan teknologi diagnostikf. Menyusun peraturan perundanganMenyusun pedoman SKD-KLB dan penanggulangan KLB masing-masing penyakit berpotensi KLB secara nasionalg. Pengembangan dan atau peningkatan SKD-KLB DaruratUntuk menghadapi ancaman serangan KLB penyakit tertentu yang sangat serius dapat mengembangkan SKD-KLB penyakit tertentu yang baru atau meningkat SKD-KLB penyakit tertentu yang sudah ada, pada wilayah tertentu dan periode waktu tertentu.

2. Peran Dinas Kesehatan Propinsia. Kajian Epidemiologi Ancaman KLBMelaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi penyakit berpotensi KLB dan kondisi rentan KLB di daerah propinsi dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Departemen KesehatanMelakukan kajian epidemiologi terus menerus secara sistematis terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB dan faktor-faktor risikonya, sehingga dapat mengidentifikasi adanya ancaman KLB di daerah propinsi atau pada beberapa wilayah kabupaten/Kota tertentuMelaksanakan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi rentan KLB, kajian kualitas penyelenggaraan penanggulangan KLB, serta kajian kualitas kerjasama dalam jejaring SKD-KLB

b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLBMemberikan informasi perkembangan penyakit berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB kepada program terkait di lingkungan DinKes Propinsi, DinKes Kabupaten/Kota, dan sektor terkait di daerah propinsi secara teratur setiap bulan.Apabila terindentifikasi adanya ancaman KLB yang sangat penting dan mendesak, maka dalam waktu secepat-cepatnya memberikan peringatan kewaspadaan dini KLB kepada program terkait di lingkungan DinKes Propinsi dan sektor terkait di daerah propinsi, DinKes Propinsi berbatasan dan Departemen KesehatanMemberikan informasi perkembangan penyakit berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB dalam jangka panjang untuk mendorong kesiapsiagaan KLB di lingkungan DinKes Propinsi, DinKes Kabupaten/Kota dan lintas sektor propinsi secara teratur setiap tahun.c. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLBPeningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan lebih luas terhdap kondisi rentan KLBPeningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan lebih luas terhaap dugaan adanya KLBMendorong kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB serta pelaksanaan upaya-upaya pencegahan KLB melalui perbaikan kondisi rentan KLB di kabupaten/Kota

Apabila diperlukan kesiapsiagaan terhadap KLB, melakukan penyiapan tim penyelidikan dan penanggulangan KLB propinsi, penyiapan cadangan obat dan sarana penunjang penyelidikan dan penanggulangan KLB propinsi, penyiapan jmedia komunikasi dan konsultasi, penyediaan jejaring SKD-KLB dan penyusunan pedoman penyelidikan dan penanggulangan KLB serta tata cara pelaporannya di daerah propinsi.Menjalin kemitraan lintas sektor terkain di propinsi dalam upaya pencegahan KLB melaluiperbaikan kondisi renta KLBd. Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD-KLBMengupayakan dukungan politik dan anggaran penyelenggaraan SKD-KLB di propinsiMelaksanakan pembinaan dan asistensi teknis penyelenggaraan SKD-KLB di Kabupaten/KotaMenyusun peraturan dan pedoman SKD-KLB dan penanggulangan KLB di propinsi

3. Peran Kantor Kesehatan Pelabuhana. Kajian Epidemiologi Ancaman KLBMelaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi penyakit berpotensi KLB dan kondisi rentan KLB di daerah kerja Kantor Kesehatan pelabuhan dengan bekerjasama dengan DinKes kabupaten/kota dan DinKes Propinsi serta kerjasama antar negaraMelakukan kajian epidemiologi terus menerus secara sistematis terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB dan faktor-faktor risikonya, sehingga dapat mengidentifikasi adanya ancaman KLB di daerah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan serta diseluruh wilayah IndonesiaMelaksanakan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi rentan KLB, kualitas penyelenggaraan penanggulangan KLB, serta kualitas kerjasama dalam jejaring SKD-KLB

b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLBMemberikan informasi perkembangan penyakit berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB kepada program terkait di lingkungan DinKes propinsi, DinKes Kabupaten/Kota, dan di lingkungan daerah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan secara teratur setiap bulan.Apabila teridentifikasi adanya ancaman KLB yang sangat penting dan mendesak, maka dalam waktu secepat cepatnya memberikan peringatan kewaspadaan dini KLB kepada DinKes Kabupaten/Kota, DinKes Propinsi, di lingkungan daerah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Departemen Kesehatan.Mendorong kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB serta pelaksanaan upaya-upaya pencegahan KLB melalui perbaikan kondisi rentan KLB di daerah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.Kesiapsiagaan terhadap KLB, terutama penyiapan tim, penyelidikan dan penanggulangan KLB, penyiapan cadangan obat dan sarana penunjang penyelidikan dan penanggulangan KLB, penyiapan media komunikasi dan konsultasi, penyiapan jejaring SKD-KLB.Menjalin kemitraan lintas sektor terkait di daerah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam upaya pencegahan KLB melalui perbaikan kondisi rentan KLB.

4. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotaa. Kajian Epidemiologi Ancaman KLBMelaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi penyakit berpotensi KLB dan kondisi rentan KLB di daerah Kabupaten/Kota dengan bekerjasama dengan Unit Pelayanan kesehatan di kabupaten/kota.Melakukan kajian epidemiologi terus menerus secara sistematis terhadap perkembangan berpotensi KLB dan faktor-faktor risiko nya, sehingga dapat mengidentifikasi adanya ancaman KLB di daerah kabupaten/kota atau pada beberapa wilayah Puskesmas tertentu.Melaksanakan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi rentan KLB, kualitas penyelenggaraan penanggulangan KLB, serta kualitas kerjasama dalam jejaring SKD-KLB.b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB Menyebarluaskan informasi perkembangan penyakit berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB kepada program terkait di lingkungan DinKes propinsi, DinKes Kabupaten/Kota, dan sektor terkait di Kabupaten/kota secara teratur setiap bulan. Apabila terindentifikasi adanya ancaman KLB yang sangat penting dan mendesak, maka dalam waktu secepat-cepatnya memberikan peringatan kewaspadaan dini KLB kepada program terkait di lingkungan DinKes Kabupaten/Kota, Unit Pelayanan Kesehatan di Kabupaten/kota, DinKes Propinsi, DinKes Kabupaten/Kota berbatasan dan masyarakat.Memberikan informasi perkembangan penyakit berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB dalam jangka panjang untuk mendorong kesiapsiagaan KLB secara teratur setiap tahun.

c. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLBPeningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi rentan KLB, terutama pelaksanaan pemantauan wilayah setempat kondisi rentan KLB di Kabupaten/Kota.Peningkatan kegiatan surveilans untuk deteksi dini KLB dengan penyelenggaraan pemantauan wilayah setempat berpotensi KLB di Kabupaten/kota.Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLB untuk mendorong upaya-upaya penyelidikan dan penanggulangan KLB yang lebih cepat dan tepat.Mendorong kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan upaya-upaya pencegahan KLB di Unit Pelayanan Kesehatan dan masyarakat.Kesiapsiagaan menghadapi KLB, terutama penyiapan tim penyelidikan dan penanggulangan KLB kabupaten/kota, penyiapan cadangan obat dan sarana penunjang upaya penyelidikan dan penanggulangan KLB, penyiapan media komunikasi dan konsultasi, dan penyusunan pedoman penyelidikan dan penanggulangan KLB serta tata cara pelaporannya di kabupaten/kota.Menjalin kemitraan lintas sektor terkait di kabupaten/kota dalam upaya pencegahan KLB melalui perbaikan kondisi rentan KLB.

d. Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD-KLBMengupayakan dukungan politik dan anggaran penyelenggaran SKD-KLB di kabupaten/kota.Melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis penyelenggaraan SKD-KLB di Unit Pelayanan Kesehatan.Menyusun peraturan dan pedoman SKD-KLB dan penanggulangan KLB di Kabupaten/Kota.e. Pengembangan SKD-KLB5. Peran Puskesmasa. Kajian Epidemiologi Ancaman KLB Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi penyakit berpotensi KLB dan kondisi rentan KLB di daerah Puskesmas. Melakukan kajian epidemiologi terus menerus secara sistematis terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB dan faktor-faktor risikonya, sehingga dapat mengidentifikasi adanya ancaman KLB di daerah Puskesmas. Melaksanakan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi rentan KLB.

b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLBApabila teridentifikasi adanya ancaman KLB yang sangat penting dan mendesak, maka dalam waktu secepat cepatnya, Puskesmas memberikan peringatan kewaspadaan dini KLB kepada Program terkait di lingkungan Puskesmas, dan sektor terkait wilayah Puskesmas, termasuk Puskesmas, Klinik dan masyarakat, serta melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.c. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLBPeningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi rentan KLB dan mendorong upaya-upaya pencegaham KLB. Kegiatan surveilans dimaksud adalah pelaksanaan pemantauan wilayah setempat kondisi rentan KLB di wilayah Puskesmas.Peningkatan kegiatan surveilans utuk deteksi dini KLB dengan penyelenggaraan pemantauan wilayah setempat penyakit berpotensi KLB di Puskesmas dan Puskesmas pembantu.Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLB.Melaksanakan penyuluhan serta mendorong kewaspadaan KLB di Puskesmas pembantu, Rumah Sakit, Klinik dan masyarakat.Kesiapsiagaan menghadapi KLB, terutama penyiapan tim penyelidikan KLB di Puskesmas yang merupakan bagian dari tim penyelidikan dan penanggulangan KLB DinKes kabupaten/Kota.

6. Peran Rumah Sakita. Kajian Epidemiologi Ancaman KLBMelaksanakan pengumpulan dan pengolahan data kesakitan dan kematian penyakit berpotensi KLB di Rumah Sakit.Melakukan kajian epidemiologi terus menerus secara sistematis terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB yang ada di rumah sakit, sehingga dapat mengidentifikasi adanya ancaman KLB di daerah kabupaten/kota tertentu.Melakukan kajian kemampuan rumah sakit dalam melaksanakan SKD-KLB dan penanggulangan KLB.

b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLBc. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLBPeningkatan kegiatan surveilans untuk deteksi dini KLB di Rumah Sakit dengan melaksanaan pemantauan wilayah setempat penyakit berpotensi KLB di rumah Sakit.Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLB di lingkungan Rumah Sakit.Melaksanakan penyuluhan kepada petugas dan pengunjung rumah sakit serta mendorong kewaspadaan KLB di rumah sakit.Kesiapsiagaan menghadapi KLB, terutama penyiapan tim penyelidikan KLB di rumah sakit yang merupakan bagian dari tim penyelidikan dan penanggulangan KLB DinKes kabupaten/Kota.

7. Peran Laboratoriuma. Kajian Epidemiologi Ancaman KLBMelaksanakan pengumpulan dan pengolahan data hasil pemeriksaan laboratorium penyakit berpotensi KLB.Melakukan kajian epidemiologi terus menerus secara sistematis terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium sehingga dapat mengidentifikasi adanya ancaman KLB di daerah Kabupaten/Kota tertentu. b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLBc. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLBPeningkatan kegiatan surveilans untuk deteksi dini KLB di laboratorium dengan melaksanakan wilayah setempat penyakit berpotensi KLB berdasarkan pemeriksaan laboratorium.Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLB di lingkungan laboratorium.Melaksanakan penyuluhan serta mendorong mendorong kewaspadaan KLB di laboratorium.Kesiapsiagaan menghadapi KLB terutama penyiapan tim penyelidikan KLB dilaboratorium yang merupakan bagian dari tim penyelidikan dan penanggulangan KLB DinKes Kabupaten/Kota

8. Peran KlinikPeningkatan kegiatan pemantauan perkembangan penyakit berpotensi KLB dari penderita yang berobat, sebagai salah satu cara deteksi dini KLB di klinik adanya dan melaporkan adanya dugaan KLB kepada DinKes Kabupaten/Kota atau Puskesmas setempat sebagai laporan kewaspadaan KLB.Melaksanakan penyuluhan serta mendorong kewaspadaan KLB di klinik dan masyarakat.Kesiapsiagaan menghadapi KLB terutama penyiapan tenaga, obat-obatan, laboratorium dan tempat perawatan.

9. Peran MasyarakatPeningkatan kegiatan pemantauan perubahan kondisi rentan KLBPeningkatan kegiatan pemantauan perkembangan penyakit berpotensi KLB yang ada di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu cara deteksi dini KLB oleh masyarakat dan melaporkan adanya dugaan KLB kepada DinKes Kabupaten/Kota atau Puskesmas setempat sebagai laporan kewaspadaan KLBMelaksanakan penyuluhan serta mendorong kewaspadaan KLB di tengah-tengah masyarakat .Kesiapsiagaan menghadapi KLB terutama identifikasi penderita pengenalan tata laksana kasus dan rujukan serta upaya pencegahan dan atau perbaikan kondisi rentan.

SOAL1. Apa saja yang menjadi sasaran SKD-KLB menurut PMK No 949 tahun 2004a. Penyakit berpotensi KLB dan kondisi rentan KLBb. Peringatan kewaspadaan dinic. Deteksi dini kondisi rentan KLBd. Penyelidikan dugaan KLB

2. Dalam Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap KLB Puskesmas melakukan kegiatan di bawah ini,kecuali..a. Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLBb. Melaksanakan penyuluhan serta mendorong kewaspadaan KLB di Puskesmas Pembantu,Rumah Sakit,Klinik dan masyarakatc. Menjalin kemitraan lintas sektor terkait di kabupaten /kota dalam upaya pencegahan KLB melalui perbaikan kondisi rentan KLB d. Peningkatan kegiatan surveilans untuk deteksi dini KLB

3. Peran Klinik dalam Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan KLB adalah...a. Peningkatan kegiatan pemantauan perubahan kondisi rentan KLBb. Melaksanakan penyuluhan serta mendorong kewaspadaan KLB,terutama penyiapantenaga,obat-obatan,laboratorium dan tempat peraawatanc. Melaksanakan penyuluhan serta mendorong kewaspadaan KLB di tengah-tengah masyarakatd. Kesiapsiagaan menghadapi KLB, terutama identifikasi penderita,pengenalan tata laksana kasus dan rujukan,serta upaya pencegahan dan atau perbaikan kondisi rentan