ppt konjungtivitis

61

Click here to load reader

Upload: gabriel-arnie

Post on 14-Aug-2015

599 views

Category:

Documents


57 download

DESCRIPTION

konjungtivitis

TRANSCRIPT

Page 1: ppt konjungtivitis

Presentasi KasusILMU PENYAKIT MATA

Oleh:

Gabriel Arni S, S.Ked G9911112071Arifatun Nisa, S.Ked G9911112021Nuri Puspita, S.Ked G9911112114Lanny M B., S.Ked G9911112088

Pembimbing:

dr. Raharjo Kuntoyo, Sp.M

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATAFAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA2012

Page 2: ppt konjungtivitis

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS•Nama : Tn. M U•Umur : 55 tahun•Jenis Kelamin : Laki-laki•Suku : Jawa•Kewarganegaraan : Indonesia•Agama : Islam•Pekerjaan : Pensiunan•Alamat : Tawangmangu Karanganyar, Jawa Tengah•Tgl pemeriksaan : 29 Desember 2012•No. RM : 01 16 95 04

Page 3: ppt konjungtivitis

ANAMNESIS

Keluhan utama :mata kiri merah

Page 4: ppt konjungtivitis

B. Riwayat Penyakit Sekarang : • Tiga hari sebelum periksa di poli Mata RSDM pasien mengeluh mata

kiri nya merah, yang tampak pada bagian yang seharusnya berwarna putih serta kelopak mata sebelah dalam baik atas maupun bawah. Pasien merasakannya sejak tiga hari yang lalu hingga saat ini. Keluhan bertambah berat setiap kali pasien mengucek matanya. Pasien belum melakukan upaya pengobatan untuk mengurangi keluhannya tersebut. Semakin lama terasa semakin merah, terasa panas, gatal, bengkak, dan berair. Cairan yang keluar tidak berwarna, tidak berbau dan encer. Pasien juga merasakan mengganjal saat membuka dan menutup mata akibat bengkaknya daerah mata yang merah.

• Pasien menyangkal riwayat trauma sebelumnya, tidak demam sebelumnya dan tidak mengetahui apakah ada yang sakit serupa di sekitarnya. Pasien merasa penglihatannya baik-baik saja tidak kabur, hanya saja tidak nyaman sehingga pasien sering mengucek matanya.

Page 5: ppt konjungtivitis

C. Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat hipertensi : disangkal• Riwayat kencing manis : disangkal• Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal• Riwayat trauma mata : disangkal• Riwayat pemakaian softlens : disangkal• Riwayat kacamata : disangkal

Page 6: ppt konjungtivitis

D. Riwayat Penyakit Keluarga• Riwayat hipertensi : disangkal• Riwayat kencing manis : disangkal• Riwayat sakit serupa : disangkal

Page 7: ppt konjungtivitis

G. Kesimpulan Anamnesis

OD OS

Proses - Infeksi

Lokalisasi - Konjungtiva palpebra et conjungtiva bulbi

Sebab - Virus

Perjalanan - Akut

Komplikasi - -

Page 8: ppt konjungtivitis

III. PEMERIKSAAN FISIKKesan umum•Keadaan umum baik, compos mentis, gizi kesan cukup

Page 9: ppt konjungtivitis

 Pemeriksaan subyektif

OD OS

A. Visus Sentralis

1. Visus sentralis jauh 6/6 6/6

a. pinhole 6/6 6/6

b. koreksi Emetrop Emetrop

2. Visus sentralis dekat

S+2.50 S+2.50

B. Visus Perifer

1. Konfrontasi tes Lapang pandang pasien sama dengan pemeriksa

Lapang pandang pasien sama dengan pemeriksa

2. Proyeksi sinar Dapat menyebutkan arah datangnya sinar

Dapat menyebutkan arah datangnya sinar

3. Persepsi warna Dapat menyebutkan warna kartu dengan benar

Dapat menyebutkan warna kartu dengan benar

Page 10: ppt konjungtivitis

Pemeriksaan Obyektif-Sekitar Mata

Tanda radang Tidak ada +

Luka Tidak ada Tidak ada

Sikatrik Tidak ada Tidak ada

Kelainan warna Tidak ada +

Kelainan bentuk Tidak ada Oedem

Page 11: ppt konjungtivitis

Supercilium

Warna Hitam Hitam

Tumbuhnya Normal Normal

Kulit Sawo matang Sawo matang

Gerakannya Dalam batas

normal

Dalam batas

normal

Page 12: ppt konjungtivitis

Pasangan Bola Mata Dalam Orbita Heteroforia Tidak ada Tidak ada

Strabismus Tidak ada Tidak ada

Pseudostrabismus Tidak ada Tidak ada

Exophtalmus Tidak ada Tidak ada

Enophtalmus Tidak ada Tidak ada

Heteroforia Tidak ada Tidak ada

Page 13: ppt konjungtivitis

Ukuran Bola Mata

Mikropthalmus Tidak ada Tidak ada

Makropthalmus Tidak ada Tidak ada

Ptisis bulbi Tidak ada Tidak ada

Atrofi Bulbi Tidak ada Tidak ada

Page 14: ppt konjungtivitis

Gerakan Bola Mata

Temporal superior Normal Normal

Temporal inferior Normal Normal

Temporal Normal Normal

Nasal Normal Normal

Nasal superior Normal Normal

Nasal Inferior Normal Normal

Page 15: ppt konjungtivitis

Kelopak Mata-Pasangannya

edema Tidak ada Tidak ada

hiperemi Tidak ada Tidak ada

blefaroptosis Tidak ada +

blefarospasme Tidak ada Tidak ada

Page 16: ppt konjungtivitis

Kelopak Mata-Gerakan dan Rima membuka Tidak tertinggal Sulit membuka

menutup Tidak tertinggal Tidak tertinggal

lebar 10 mm 7 mm

ankiloblefaron Tidak ada Tidak ada

blefarofimosis Tidak ada Tidak ada

Page 17: ppt konjungtivitis

Kelopak Mata-Kulit

tanda radang Tidak ada Tidak ada

warna Sawo matang Sawo matang

epiblepharon Tidak ada Tidak ada

blepharochalasis Tidak ada Tidak ada

Page 18: ppt konjungtivitis

Tepi Kelopak Mata

enteropion Tidak ada Tidak ada

ekteropion Tidak ada Tidak ada

koloboma Tidak ada Tidak ada

bulu mata Dalam batas normal

Dalam batas normal

Page 19: ppt konjungtivitis

Sekitar Glandula Lakrimalis

tanda radang Tidak ada Tidak ada

benjolan Tidak ada Tidak ada

tulang margo tarsalis

Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Page 20: ppt konjungtivitis

Sekitar Saccus Lakrimalis

tanda radang Tidak ada Tidak ada

benjolan Tidak ada Tidak ada

Page 21: ppt konjungtivitis

Tekanan Intra Okuler

Palpasi Kesan Normal

(TN)

Kesan Normal

(TN)

Tonometer

Schiotz

Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Page 22: ppt konjungtivitis

Konjungtiva

• Konjungtiva Palpebra Superior edema Tidak ada +

hiperemi Tidak ada + injeksi konjungtiva

sekret Tidak ada + serous

sikatrik Tidak ada Tidak ada

cobble stone Tidak ada Tidak ada

Page 23: ppt konjungtivitis

Konjungtiva

• Konjungtiva Palpebra Inferior edema Tidak ada +

hiperemi Tidak ada + injeksi konjungtiva

sekret Tidak ada + serous

sikatrik Tidak ada Tidak ada

Page 24: ppt konjungtivitis

• Konjungtiva Fornix

edema Tidak ada +

hiperemi Tidak ada + injeksi konjungtiva

sekret Tidak ada + serous

benjolan Tidak ada Tidak ada

Page 25: ppt konjungtivitis

Konjungtiva Bulbi edema Tidak ada +

hiperemis Tidak ada + injeksi konjungtiva

sekret Tidak ada + serous pterigium Tidak ada Tidak ada

pinguekula Tidak ada Tidak ada

Page 26: ppt konjungtivitis

Caruncula dan Plika Semilunaris

edema Tidak ada Tidak ada

hiperemis Tidak ada Tidak ada

sikatrik Tidak ada Tidak ada

Page 27: ppt konjungtivitis

Sklera

Warna Putih Putih

Penonjolan Tidak ada Tidak ada

Tanda

radang

Tidak ada Tidak ada

Page 28: ppt konjungtivitis

Kornea a. ukuran 12 mm 12 mm

b. limbus Jernih Jernih

c. permukaan Rata, mengkilap Rata, mengkilap

d. sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan

e. keratoskop ( placido ) Regular Regular

f. fluorecsin tes Tidak dilakukan Tidak dilakukan

g. arcus senilis Ada Ada

Page 29: ppt konjungtivitis

Kamera Okuli Anterior

Isi Jernih Jernih

Kedalaman Normal Normal

Page 30: ppt konjungtivitis

Iris

Warna Cokelat Cokelat

Bentuk Tampak lempengan Tampak lempengan

Sinekia anterior Tidak tampak Tidak tampak

Sinekia posterior Tidak tampak Tidak tampak

Page 31: ppt konjungtivitis

Pupil ukuran 3 mm 3 mm

bentuk Bulat Bulat

letak Sentral Sentral

reaksi cahaya langsung

Positif Positif

tepi pupil Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Page 32: ppt konjungtivitis

Lensa

ada/tidak Ada Ada

kejernihan Jernih Jernih

letak Sentral Sentral

shadow test Negative Negative

Page 33: ppt konjungtivitis

Corpus vitreum

Kejernihan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Reflek

fundus

Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Page 34: ppt konjungtivitis

IV. KESIMPULAN PEMERIKSAAN

OD OSVisus sentralis jauh 6/6 6/6Visus sentralis dekat Koreksi S+2.50 Koreksi S+2.50Visus perifer Dalam batas normal Dalam batas normal

Sekitar mata Dalam batas normal Dalam batas normalSupercilium Dalam batas normal Dalam batas normalPasangan bola mata dalam orbita Dalam batas normal Dalam batas normalUkuran bola mata Dalam batas normal Dalam batas normalGerakan bola mata Dalam batas normal Dalam batas normal

Kelopak mata Dalam batas normal Blefaroptosis (+) Sekitar saccus lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normalSekitar glandula lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normalTekanan intarokular Dalam batas normal Dalam batas normal

Konjungtiva palpebra Dalam batas normal Injeksi konjungtiva (+), sekret serous (+), oedem (+)

Konjungtiva bulbi Dalam batas normal Injeksi konjungtiva (+), sekret serous (+), oedem (+)

Konjungtiva fornix Dalam batas normal Injeksi konjungtiva (+), sekret serous (+), oedem (+)

Sklera Dalam batas normal Dalam batas normalKornea Dalam batas normal Dalam batas normalCamera okuli anterior Kesan normal Kesan normalIris Bulat, warna coklat Bulat, warna coklatPupil Diameter 3 mm, bulat, sentral Diameter 3 mm, bulat, sentral

Lensa Kesan normal Kesan normalCorpus vitreum Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Page 35: ppt konjungtivitis

DIAGNOSIS BANDING

• OS Konjungtivitis Alergi• OS Konjungtivitis Viral• Perdarahan subkonjungtiva

Page 36: ppt konjungtivitis
Page 37: ppt konjungtivitis

DIAGNOSIS

• OS Konjungtivitis suspek Viral• ODS presbiopia

Page 38: ppt konjungtivitis

TERAPI Non MedikamentosaEdukasi untuk pasien menghindari paparan debu dan jangan mengucek mata jika terasa gatal.Pemberian kacamata ditunda hingga infeksi reda (cek koreksi ulang)

Medikamentosa•Neomisin, polimiksin, deksametason ED

4 x 1 OS•Asam mefenamat 3 x 500 mg (jika perlu)

Page 39: ppt konjungtivitis

PrognosisKonjungtivitis OD OS

1. Ad vitam - Bonam

2. Ad fungsionam - Bonam

3. Ad sanam - Bonam

4. Ad kosmetikum - Bonam

Presbiopi OD OS

1. Ad vitam Bonam Bonam

2. Ad fungsionam Bonam Bonam

3. Ad sanam Malam Malam

4. Ad kosmetikum Bonam Bonam

Page 40: ppt konjungtivitis

TINJAUAN PUSTAKA

Page 41: ppt konjungtivitis

Anatomi Konjungtiva

• Konjungtiva merupakan membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris).

Page 42: ppt konjungtivitis

Secara anatomi, konjungtiva terdiri atas 3 bagian:• Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva

tarsal sukar digerakkan dari tarsus.• Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah

digerakkan dari sklera di bawahnya.• Konjungtiva forniks yang merupakan tempat

peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.

Page 43: ppt konjungtivitis
Page 44: ppt konjungtivitis

Konjungtivitis

• A. DefinisiKonjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva dan penyakit ini adalah penyakit mata yang paling umum di dunia. Karena lokasinya, konjungtiva terpajan oleh banyak mikroorganisme dan faktor-faktor lingkungan lain yang mengganggu. Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia ringan dengan mata berair sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental

Page 45: ppt konjungtivitis

Etiologi

Konjungtiva bisa mengalami peradangan akibat:• 1. Infeksi olah virus atau bakteri• 2. Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari,

bulu binatang• 3. Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi

udara lainnya; sinar ultraviolet dari las listrik atau sinar matahari

Page 46: ppt konjungtivitis

Gejala dan Tanda Klinis

• Gejala penting konjungtivitis adalah sensasi benda asing, yaitu tergores atau panas, sensasi penuh di sekitar mata, gatal dan fotofobia. Jika ada rasa sakit agaknya kornea terkena. Sakit pada iris atau corpus siliaris mengesankan terkenanya kornea.

• Tanda penting konjungtivitis adalah hiperemia, berair mata, eksudasi, pseudoptosis, hipertrofi papiler, kemosis (edem stroma konjungtiva), folikel (hipertrofi lapis limfoid stroma), pseudomembranosa dan membran, granuloma, dan adenopati pre-aurikuler.

Page 47: ppt konjungtivitis

KlasifikasiKonjungtivitis, terdiri dari:• 1. Konjungtivitis bakterial• 2. Konjungtivitis viral • 3. Konjungtivitis alergi• 4. Konjungtivitis Jamur• 5. Konjungtivitis Parasit• 6. Konjungtivitis iritasi atau kimia

Page 48: ppt konjungtivitis

Konjungtivitis Bakterial

• Etiologi dan Faktor Risiko Konjungtivitis bakteri dapat dibagi menjadi empat bentuk,

yaitu hiperakut, akut, subakut dan kronik. Konjungtivitis bakteri hiperakut biasanya disebabkan oleh N.

gonnorhoeae, Neisseria kochii dan N. meningitidis. Bentuk yang akut biasanya disebabkan oleh Streptococcus pneumonia dan Haemophilus aegyptyus. Penyebab yang paling sering pada bentuk konjungtivitis bakteri subakut adalah H. influenza dan Escherichia coli, sedangkan bentuk kronik paling sering terjadi pada konjungtivitis sekunder atau pada pasien dengan obstruksi duktus nasolakrimalis

Page 49: ppt konjungtivitis

• Patofisiologi Jaringan pada permukaan mata dikolonisasi oleh flora normal seperti

Streptococci, Staphylococci dan Corynebacterium. Perubahan pada mekanisme pertahanan tubuh ataupun pada jumlah koloni flora normal tersebut dapat menyebabkan infeksi klinis. Perubahan pada flora normal dapat terjadi karena adanya kontaminasi eksternal, penyebaran dari organ sekitar ataupun melalui aliran darah.

Penggunaan antibiotik topikal jangka panjang merupakan salah satu penyebab perubahan flora normal pada jaringan mata, serta resistensi terhadap antibiotik .

Mekanisme pertahanan primer terhadap infeksi adalah lapisan epitel yang meliputi konjungtiva sedangkan mekanisme pertahanan sekundernya adalah sistem imun yang berasal dari perdarahan konjungtiva, lisozim dan imunoglobulin yang terdapat pada lapisan air mata, mekanisme pembersihan oleh lakrimasi dan berkedip. Adanya gangguan atau kerusakan pada mekanisme pertahanan ini dapat menyebabkan infeksi pada konjungtiva.

Page 50: ppt konjungtivitis

• Gejala Klinis Gejala-gejala yang timbul pada konjungtivitis bakteri biasanya

dijumpai injeksi konjungtiva baik segmental ataupun menyeluruh. Selain itu sekret pada konjungtivitis bakteri biasanya lebih purulen daripada konjungtivitis jenis lain, dan pada kasus yang ringan sering dijumpai edema pada kelopak mata .

Ketajaman penglihatan biasanya tidak mengalami gangguan pada konjungtivitis bakteri namun mungkin sedikit kabur karena adanya sekret dan debris pada lapisan air mata, sedangkan reaksi pupil masih normal. Gejala yang paling khas adalah kelopak mata yang saling melekat pada pagi hari sewaktu bangun tidur

Page 51: ppt konjungtivitis

• PenatalaksanaanTerapi spesifik konjungtivitis bakteri tergantung pada temuan agen mikrobiologiknya. Terapi dapat dimulai dengan antimikroba topikal spektrum luas. Pada setiap konjungtivitis purulen yang dicurigai disebabkan oleh diplokokus gram-negatif harus segera dimulai terapi topical dan sistemik . Pada konjungtivitis purulen dan mukopurulen, sakus konjungtivalis harus dibilas dengan larutan saline untuk menghilangkan sekret konjungtiva

Page 52: ppt konjungtivitis

Konjungtivitis Viral

• Etiologi dan Faktor RisikoKonjungtivitis viral dapat disebabkan berbagai jenis virus, tetapi adenovirus adalah virus yang paling banyak menyebabkan penyakit ini, dan Herpes simplex virus yang paling membahayakan. Selain itu penyakit ini juga dapat disebabkan oleh virus Varicella zoster, picornavirus (enterovirus 70, Coxsackie A24), poxvirus, dan human immunodeficiency virus

Page 53: ppt konjungtivitis

• Gejala KlinisGejala klinis pada konjungtivitis virus berbeda-beda sesuai dengan etiologinya. Pada keratokonjungtivitis epidemik yang disebabkan oleh adenovirus biasanya dijumpai demam dan mata seperti kelilipan, mata berair berat dan kadang dijumpai pseudomembran. Selain itu dijumpai infiltrat subepitel kornea atau keratitis setelah terjadi konjungtivitis dan bertahan selama lebih dari 2 bulan. Pada konjungtivitis ini biasanya pasien juga mengeluhkan gejala pada saluran pernafasan atas dan gejala infeksi umum lainnya seperti sakit kepala dan demam

Page 54: ppt konjungtivitis

• Gejala KlinisPada konjungtivitis herpetic yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) yang biasanya mengenai anak kecil dijumpai injeksi unilateral, iritasi, sekret mukoid, nyeri, fotofobia ringan dan sering disertai keratitis herpes. Konjungtivitis hemoragika akut yang biasanya disebabkan oleh enterovirus dan coxsackie virus memiliki gejala klinis nyeri, fotofobia, sensasi benda asing, hipersekresi airmata, kemerahan, edema palpebra dan perdarahan subkonjungtiva dan kadang-kadang dapat terjadi kimosis

Page 55: ppt konjungtivitis

• KomplikasiKonjungtivitis virus bisa berkembang menjadi kronis, seperti blefarokonjungtivitis. Komplikasi lainnya bisa berupa timbulnya pseudomembran dan timbul parut linear halus atau parut datar, dan keterlibatan kornea serta timbul vesikel pada kulit.

• PenatalaksanaanKonjungtivitis virus yang terjadi pada anak di atas 1 tahun atau pada orang dewasa umumnya sembuh sendiri dan mungkin tidak diperlukan terapi, namun antivirus topikal atau sistemik harus diberikan untuk mencegah terkenanya kornea . Pasien konjungtivitis juga diberikan instruksi hygiene untuk meminimalkan penyebaran infeksi

Page 56: ppt konjungtivitis

Konjungtivitis Alergi• Etiologi dan Faktor Risiko

Konjungtivitis alergi dibedakan atas lima subkategori, yaitu konjungtivitis alergi musiman dan konjungtivitis alergi tumbuh-tumbuhan yang biasanya dikelompokkan dalam satu grup, keratokonjungtivitis vernal, keratokonjungtivitis atopik dan konjungtivitis papilar raksasa.

Etiologi dan faktor resiko pada konjungtivitis alergi berbeda-beda sesuai dengan subkategorinya. Misalnya konjungtivitis alergi musiman dan tumbuh tumbuhan biasanya disebabkan oleh alergi tepung sari, rumput, bulu hewan, dan disertai dengan rinitis alergi serta timbul pada waktu-waktu tertentu. Vernal konjungtivitis sering disertai dengan riwayat asma, eksema dan rinitis alergi musiman. Konjungtivitis atopik terjadi pada pasien dengan riwayat dermatitis atopic, sedangkan konjungtivitis papilar rak pada pengguna lensa kontakatau mata buatan dari plastik

Page 57: ppt konjungtivitis

• Gejala klinis konjungtivitis alergi berbeda-beda sesuai dengan subkategorinya. Pada konjungtivitis alergi musiman dan alergi tumbuh-tumbuhan keluhan utama adalah gatal, kemerahan, air mata, injeksi ringan konjungtiva, dan sering ditemukan kemosis berat. Pasien dengan keratokonjungtivitis vernal sering mengeluhkan mata sangat gatal dengan kotoran mata yang berserat, konjungtiva tampak putih susu dan banyak papila halus di konjungtiva tarsalis inferior. Sensasi terbakar, pengeluaran sekret mukoid, merah, dan fotofobia merupakan keluhan yang paling sering pada keratokonjungtivitis atopik. Ditemukan jupa tepian palpebra yang eritematosa dan konjungtiva tampak putih susu. Pada kasus yang berat ketajaman penglihatan menurun, sedangkan pada konjungtiviitis papilar raksasa dijumpai tanda dan gejala yang mirip konjungtivitis vernal

Page 58: ppt konjungtivitis

• PenatalaksanaanPenyakit ini dapat diterapi dengan tetesan vasokonstriktor-antihistamin topikal dan kompres dingin untuk mengatasi gatal-gatal dan steroid topikal jangka pendek untuk meredakan gejala lainnya

Page 59: ppt konjungtivitis

• Konjungtivitis JamurKonjungtivitis jamur paling sering disebabkan oleh Candida albicans dan merupakan infeksi yang jarang terjadi. Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak putih dan dapat timbul pada pasien diabetes dan pasien dengan keadaan sistem imun yang terganggu. Selain Candida sp, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh Sporothrix schenckii, Rhinosporidium serberi, dan Coccidioides immitis walaupun jarang.

• Konjungtivitis ParasitKonjungtivitis parasit dapat disebabkan oleh infeksi Thelazia californiensis, Loa loa, Ascaris lumbricoides, Trichinella spiralis, Schistosoma haematobium, Taenia solium dan Pthirus pubis walaupun jarang.

Page 60: ppt konjungtivitis

• Konjungtivitis Kimia-IritatifKonjungtivitis kimia-iritatif adalah konjungtivitis yang terjadi oleh pemajanan substansi iritan yang masuk ke sakus konjungtivalis. Substansi-substansi iritan yang masuk ke sakus konjungtivalis dan dapat menyebabkan konjungtivitis, seperti asam, alkali, asap dan angin, dapat menimbulkan gejala-gejala berupa nyeri, pelebaran pembuluh darah, fotofobia, dan blefarospasme. Selain itu penyakit ini dapat juga disebabkan oleh pemberian obat topikal jangka panjang seperti dipivefrin, miotik, neomycin, dan obat-obat lain dengan bahan pengawet yang toksik atau menimbulkan iritasi. Konjungtivitis ini dapat diatasi dengan penghentian substansi penyebab dan pemakaian tetesan ringan

Page 61: ppt konjungtivitis

TERIMA KASIH