ppt pleno blok 21
DESCRIPTION
medicineTRANSCRIPT
Diabetes Melitus Gestational
Kelompok C6
Anggota Kelompok
Seorang wanita berusia 31 tahun sering lemas-lemas sejak 3 bulan yang lalu.Saat malam
sulit tidur karena terbangun tiap 2-3 jam untuk BAK,BAK banyak tiap BAK ± 200-
300cc,leher sering terasa kering sehingga sering minum 7-8 gelas aqua dari jam 22.00-
06.00 pagi.selangkangan dan daerah kemaluan sering gatal-gatal,perut bertambah buncit
dan berat badan naik 3 bulan terakhir dari 50 kg menjadi 57 kg,tidak mensturasi 4
bulan,makan banyak takaran nasi padang bisa habis 7-9 piring dalam 24 jam.
Pemeriksaan fisik: TD=155/90mmHg,HR=78X/menit,Pulmo: SN vesicular,Rhonci
basah halus di apex kanan paru,hepar,lien tidak teraba,teraba ballotemen bulat 3 jari
dibawah umbilikus.
Pemeriksaan laboratorium :gula darah jam 11.00=29mg/mg%,ureum 60mg%, kreatin
2,2mg%, cholestrol Total 276mg%
RPD:Pernah cek Gula darah Nuchter 6 bulan yang lalu 80mg%,gula darah sore ja,
16.00=121 mg%.
Skenario 6
Tidak ada
Identifikasi istilah
Seorang wanita 31 tahun sering lemas-
lemas,poliuria,nokturia,polifagia,polidipsi,
gatal diselangkangan dan daerah
kemaluan.
Perut buncit,berat badan turun,dan tidak
mensturasi 4 bulan.
Rumusan masalah
Anamnesis
Pemeriksaan fisik dan penunjang
Diagnosa banding:DM tipe
1,DMtipe 2,DM tipe lain
Diagnosa kerja: DM Gestational
Etiologi Epidemiologi
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Penatalaksanaan
Komplikasi
Pencegahan
Analisis masalah
eorang wanita 31 tahun sering lemas-lemas,poliuria,nokturia,polifagia,polidipsi, gatal diselangkangan dan daerah kemaluan.Perut buncit,berat badan turun,dan tidak mensturasi 4 bulan
Identitas
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat keluarga dan sosial
Anamnesis
Pertanyaan-pertanyan yang biasa ditanyakan :
Poliuria
Polidipsia
Poliphagia
Penurunan berat badan
Infeksi
Retinopati
Lanjutan
TTV Pengukuran tinggi dan berat badan Pengukuran tekanan darah Pemeriksaan rongga mulut Pemeriksaan kulit (acantosis nigrican dan
bekas tempat penyuntikan insulin) dan pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan kaki komprehensif : Inspeksi Palpasi nadi dorsalis pedis dan tibial
posterior Ada/tidaknya refleks patella dan achilles Penentuan proprioseptif, vibrasi, dan
sensasi monofilamen
Lanjutan
Pemeriksaan penyaring
- pemeriksaan kadar gula darah sewaktu atau
gula darah puasa
Pemeriksaan diagnosis
Pemeriksaan penunjang
Tabel hasil pemeriksaan kadar gula
darah Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar glukosa
darah sewaktu
(mg/dL)
Plasma vena
Darah kapiler
< 100
< 90
100-199
90-199
≥ 200
≥ 200
Kadar glukosa
darah puasa
(mg/dL)
Plasma vena
Darah kapiler
< 100
<90
100-125
90-99
≥ 126
≥ 100
Lanjutan
Pemeriksaan TTGO
Pemeriksaan A1c
Pemeriksaan glukosa urin
Pemeriksaan benda keton
Albuminuria
Lanjutan
Pemeriksaan TTGO
Pemeriksaan A1c
Pemeriksaan glukosa urin
Pemeriksaan benda keton
Albuminuria
Lanjutan
Pada GDM kriteria yang digunakan ialalah
kriteria yang dibuat oleh American
Diabetes Association dan WHO.
Kriteria American Diabetes
Association
Hasil tes toleransi glukosa oral 3 jam dgn beban
glukosa 100 gram
Hasil tes toleransi glukosa oral 2 jam dgn beban
glukosa 75 gram
Puasa 95 Puasa 95
1 jam 180 1 jam 180
2 jam 155 2 jam 155
3 jam 140
Kriteria WHO
Glukosa plasma puasa
Normal < 110 mg/dl
Glukosa puasa terganggu ≥ 110 mg/dl - < 126 mg/dl
Diabetes mellitus ≥126 mg/dl
Glukosa plasma 2 jam setelah pemberian 75 gr glukosa oral
Normal < 140 mg/dl
Toleransi glukosa terganggu ≥ 140 mg/dl - < 200 mg/dl
Diabetes mellitus ≥ 200 mg/dl
WORKING DIAGNOSISDiabetes mellitus gestasional kemampuan reaksi dan
pengeluaran hormoninsulin yang tidak cukup,
ditemukan selama kehamilan, meningkat atau menghilang lenyapsetelah persalinan,
namun itu hanya penyakit sementara,
merusak kesehatan dari janin atau ibu.
termasuk macrosomia(bayidengan berat lahir di atas rat-rata),
Differential Diagnosis
19
DM TIPE 1
◦ Insulin dependent
◦ Sering pada anak
◦ Lesi pd sel beta pankreas krn proses autoimun /
infeksi virus sehingga produksi insulin menurun
◦ Th/ insulin injeksi / pump
◦ Komplikasi : kad, neuropati, nefropati, retinopati
Lanjutan
Diabetes mellitus tipe II
Kekurangan insulin relatif, resistensi
insulin
Didahului oleh homeostasis glukosa
abnormal
Lebih sering dibanding tipe I, pada usia
pertengahan, berhubungan dengan
obesitas.
Lanjutan
Diabetes mellitu tipe lain pada kehamilan
Defek genetik fungsi sel beta
Defek genetik kerja insulin
Endokrinopati
Karena obat/ zat
Infeksi, imunologi , sindrom genetik lain
Epidemiologi 1-14% DMG
37 pasien DMG di RSCM pd thn 2000-2003
Banyak pd usia >32 thn
> 50% memiliki riwayat keluarga DM
Dr hasil TTGO: 30% terapi diet & 70% terapi insulin
Etiologi Berkaitan dengan peningkatan kebutuhan energi,
kadar estrogen seta hormon pertumbuhan.
faktor resiko :
Riwayat obstetrik yang mencurigakan :
Beberapa kali keguguran
Riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa
sebab yang jelas, pernah mengalami toxemia
gravidarum.
Riwayat pernah melahirkan bayi 4000 gram
Lanjutan
Riwayat ibu yang mencurigakan :
Umur ibu hamil > 30 tahun
Riwayat DM dalam keluarga
Latar belakang etnis
Pernah DMG pada kehamilan sebelumnya
Obesitas
Infeksi saluran kemih berulang-ulang selama
hamil.
patofisiologi
peningkatan kebutuhan energi, kadar estrogen,
hormon pertumbuhan, glukagon membentuk
mekanisme counter regulator.
Peningkatan hormon estrogen, progesteron,
kortisol, prolaktin juga menyebabkan resistensi
insulin.
Gejala klinik
Poliuri(banyak kencing)
Polidipsi(banyak minum).
Polifagi(banyak makan)
Berat badan menurun, lemas, lekas lelah,
tenaga kurang dengan DM
walaupunbanyak makan akan tetap kurus.
Mata kabur
Penatalaksanaan
Dilaksanakan secara terpadu oleh spesialis
penyakit dalam, spesialis obstetric ginekologi,
ahli gizi dan spesialis anak.
Tujuan: menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu, kesakitan dan kematian perinatal.
Dimulai dengan terapi nutrisi medic dan
pengaturan aktivitas fisik.
Target : GDP ≤ 105 mg/dl, GDS ≤ 120 mg/dl
Algoritme penatalaksanaan medik kehamilan
dengan DM.
Komplikasi
Komplikasi terhadap bayi
Bayi lahir dengan berat badan berlebih
Lahir lebih awal dan sindrom sulit untuk bernafas
Kadar gula darah rendah (hipoglikemi)
Bayi kuning (jaundice)
Diabetes tipe II di kemudian hari
Kematian pada bayi, baik sebelum maupun
setelah lahir.
Lanjutan
Komplikasi pada ibu
Tekanan darah tinggi, preeklamsia dan eklamsia
Diabetes di kemudian hari
Prognosis
Angka kematian ibu berkisar antara 0,4% - 2%
Angka kematian bayi berkisar antara 10% - 20%
Prognosis bayi dipengaruhi oleh beratnya
diabetes, lamanya ibu menderita diabetes,
apakah sudah ada kelainan pembuluh darah, dan
apakah terjadi penyulit kehamilan.
Mengurangi makan-makanan manis
Menjaga jumlah asupan makanan akan tetapi tdk
boleh sampai kekurangan makanan
Berolahraga teratur, lakukan aktivitas fisik mulai dari
yg ringan-sedang
Hindari adanya infeksi saluran kemih/infeksi lainnya.
Cara yg dianjurkan: cara Broca yaitu BB ideal = (TB-
100)-10% BB.
Olahraga
Pencegahan
Kesimpulan
Diabetes mellitus gestasional didefinisikan
sebagai suatu intoleransi glukosa yang terjadi
atau pertama kali ditemukan pada saat hamil,
biasanya pada trimester ketiga.
Penatalaksanaan DMG sebaiknya dilaksanakan
secara terpadu oleh spesialis penyakit dalam,
spesialis obstetric ginekologi, ahli gizi dan
spesialis anak.
TERIMA KASIH