ppt referat infanticide edited

71
REFERAT FORENSIK INFANTICIDE Agustina Permata Sari Esqy Ghea Karlina Dahlianingrum Sabrina Widya Yusuf

Upload: widya-kesuma-astuti

Post on 12-Jul-2016

156 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

REFERAT FORENSIKINFANTICIDE

Agustina Permata SariEsqy Ghea Karlina Dahlianingrum

Sabrina Widya Yusuf

Motif zaman lampau : Kontrol populasi Seleksi jenis kelamin Menyingkirkan anak

dengan kelainan bawaan berat

Infanticide 2

di beberapa negara dunia seperti Tiongkok dan India Utara menjadi sorotan dunia, karena memiliki angka anak laki-laki yang tidak alami.

Tahun Ratio ♂:♀1980 108/1002000 124/100

Beberapa prov 130-140/100

Tiongkok

Instalasi Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSU Dr. Soetomo, Surabaya sejak tahun 2000-2009, teradapat 112 kasus jenazah bayi yang dikirim dengan dugaan:

Jenazah Bayi

Pembunuhan anak (82,14%)Dugaan Hasil Abrtus (12,50%)Penelantaran (5,35%)lain-lain (1%)

Rumusan Masalah

Apakah yang dimaksud dengan infanticide?

Bagaimana pola perlukaan sebagai penyebab kematian dalam kasus infanticide?

Apa saja yang menjadi dasar hukum untuk kasus infanticide?

Tujuan Penulisan

Mengetahui definisi infanticide. Mengetahui pola perlukaan sebagai

penyebab kematian dalam kasus infanticide.

Mengetahui apa saja yang menjadi dasar hukum untuk kasus infanticide.

Manfaat Penulisan

Bagi Mahasiswa Menambah wawasan dalam bidang

kedokteran forensik, dan khususnya mengenai infanticide.

Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat melengkapi database

tinjauan pustaka yang sudah ada, serta menjadi suatu bentuk kontibusi pemikiran kepada masyarakat, terutama terkait kasus di bidang forensik, khusunya mengenai infanticide.

Bab II

Tinjauan pustaka

Definisi

infanticide adalah pembunuhan orok (bayi) yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri segera atau beberapa saat saat bayi itu dilahirkan,karena takut diketahui bahwa ia telah melahirkan bayi itu .

KUHP 306 :bila berakibat luka berat atau mati (maksimm 7,5-9 tahun)

KUHP 307:bila pelaku ayah /ibu ditambah sepertiganya

KUHP308 :ibu membuang anaknya (seperdua dari KUHP 305 dan 306)

KUHP 181:menyembunyikan kelahiran/kematian (9 bulan)

Tujuan pemeriksaan jenazah bayi yang diduga kasus infanticide adalah

1 •lahir hidup atau lahir mati

2 •tanda perawatan

3 •menilai viabilitas

4 •memperkirakan usia

1• lahir hidup atau lahir mati

Pemeriksaan Bayi Lahir Mati

Bila bayi lahir mati BUKAN kasus pembunuhan

Dada belum mengembang. Iga masih datar.

Kematian ditandai oleh janin yang tidak bernapas

Tanda maserasi baru terlihat setelah setelah 8-10 hari kematian intrautero.

Lahir Mati

Pembusukan berlanjut, mayat bayi “membatu”, disebut “Lithopedion”

Pemeriksaan Bayi Lahir Hidup

Dada sudah mengembang, iga terlihat lebih mendatar, sela iga melebar dan diafragma sudah turun sampai sela iga 4-5.

Paru-paru berwarna kelabu ungu merata seperti hati, konsistensi padat

Pemeriksaan Makroskopik Bayi lahir Mati

Uji telinga tengah(Uji Wredent Wendt):

memberikan hasil positif

Pemeriksaan Makroskopik Bayi lahir Hidup

Paru memenuhi rongga dada,tepi paru tumpul, pleura yang tegang (paut pleura), warna paru berubah dari livid menjadi bercak-bercak merah muda tidak merata seperti mozaik (mottled pink).

Pemeriksaan Makroskopik Bayi lahir Hidup

Konsistensi seperti spons, teraba derik udara. Pada pengirisan paru dalam air terlihat keluar gelembung udara dan darah. Berat paru bertambah hingga dua kali atau kira-kira 1/35 x berat badan.

Pemeriksaan Makroskopik Bayi lahir Hidup

Lahir Hidup

Permukaan paru seperti marmer

Uji Apung Paru

Uji apung paru. Uji ini harus dilakukan dengan teknik tanpa sentuh (no touch

technique), paru-paru tidak disentuh untuk mengindati

kemungkinan timbulnya artefak pada sediaan

histopatologik jaringan paru akibat manipulasi berlebihan

Pemeriksaan Mikroskopik Bayi Lahir Mati

Mikroskopik paru-paru. Setelah paru-paru dikeluarkan dengan teknik sentuh, dilakukan fiksasi dengan larutan formalin 10%. Sesudah 12 jam, dibuat irisan-

irisan melintang untuk memungkinkan cairan fiksatif

meresap dengan baik ke dalam paru. Setelah difiksasi selama 48

jam, kemudian dibuat sediaan histopatologik

Gambaran Mikroskopik Paru

Sudah bernapas Belum bernapas

nNo. Paru belum bernapas Paru sudah bernapas

11.

Volume kecil, kolaps, menempel pada vertebra, konsistensi padat, tidak ada krepitasi

Volume 4-6x lebih besar, sebagian menutupi jantung, konsistensi seperti karet busa (ada krepitasi)

22. Tepi paru tajam Tepi paru tumpul

33.

Warna homogen, merah kebiruan/ungu Warna merah muda

54.

Kalau diperas di bawah permukaan air tidak keluar gelembung gas atau bila sudah ada pembusukan gelembungnya besar dan tidak rata.

Gelembung gas yang keluar halus dan rata ukurannya.

65.

Tidak tampak alveoli yang berkembang pada permukaan

Tampak alveoli, kadang-kadang terpisah sendiri

66.

Kalau diperas hanya keluar darah sedikit dan tidak berbuih (kecuali bila sudah ada pembusukan)

Bila diperas keluar banyak darah berbuih walaupun belum ada pembusukan (volume darah dua kali volume sebelum napas.

87.

Berat paru kurang lebih 1/70 BB Berat paru kurang lebih 1/35 BB

88.

Seluruh bagian paru tenggelam dalam air

Bagian-bagian paru yang mengembang terapung dalam air.

2 • tanda perawatan

Tidak Ada Tanda Perawatan

Tubuh masih berlumuran darah.

Ari-ari (plasenta) masih melekat dengan tali pusat dan masih berhubungan dengan pusat (umbilikus).

Bila ari-ari tidak ada, maka ujung tali pusat tampak tidak beraturan, hal ini dapat diketahui dengan meletakkan ujung tali pusat tersebut ke permukaan air.

Adanya lemak bayi (vernix caseosa), pada daerah dahi serta di daerah yang mengandung lipatan-lipatan kulit, seperti daerah lipat ketiak, lipat paha dan bagian belakang bokong.

Tanda-tanda perawatan

Tanda tanda perawatan

3 •menilai viabilitas

Viabilitas

Umur ≥ 28 minggu dalam kandungan. Panjang badan ≥ 35 cm. Berat badan ≥ 2500 gram. Tidak ada cacat bawaan yang berat. Lingkaran fronto-oksipital ≥ 32 cm.

Viabilitas

Ciri-ciri lain dari bayi cukup bulan adalah: lanugo sedikit; pembentukan tulang rawan telah sempurna; diameter tonjolan susu 7 mm atau lebih; kuku-kuku jari telah melewati ujung-ujung jari; garis-garis telapak kaki telah terdapat melebihi 2/3 bagian depan kaki; jenis kelamin sudah dapat dikenali,; kulit berwarna merah muda (pada kulit putih) atau merah kebiru-biruan (pada kulit berwarna); lemak bawah kulit cukup merata sehingga kulit tidak berkeriput.

4 •memperkirakan usia

Menentukan Umur bayi Intra dan Ekstra Uterin

Rumus De Haas Untuk 5 bulan pertama: (umur gestasi, bulan)2

= panjang kepala-tumit >5bulan : umur gestasi (bulan) x 5 = panjang

kepala-tumit

Umur Panjang badan (kepala-

tumit)

1 bulan 1 x 1 = 1 (cm)

2 bulan 2 x 2 = 4 (cm)

3 bulan 3 x 3 = 9 (cm)

4 bulan 4 x 4 = 16 (cm)

5 bulan 5 x 5 = 25 (cm)

6 bulan 6 x 5 = 30 (cm)

7 bulan 7 x 5 = 35 (cm)

8 bulan 8 x 5 = 40 (cm)

9 bulan 9 x 5 = 45 (cm)

Menentukan Umur bayi Intra dan Ekstra Uterin

Melihat pusat penulangan (ossification centers).

Pusat penulangan pada: Umur (bulan)

Klavikula 1,5

Tulang panjang (diafisis) 2

Iskium 3

Pubis 4

Kalkaneus 5-6

Manubrium sterni 6

Talus Akhir 7

Pusat penulangan

pada:

Umur (bulan)

Sternum bawah Akhir 8

Distal femur Akhir 9/ setelah lahir

Proksimal tibia Akhir 9/ setelah lahir

Kuboid Akhir 9/ setelah lahir

Bayi perempuan lebih

cepat

Penentuan Usia Janin Extra Uterine

Udara di dalam saluran cerna

Keadaan tali pusat

Eritrosit berinti

Ginjal

Perubahan sirkulasi darah

Bayi cukup bulan

pembentukan tulang

rawan telah sempurna

diameter tonjolan

susu 7 mm atau lebih

kuku-kuku jari telah melewati

ujung-ujung jari

garis-garis telapak kaki telah terdapat melebihi 2/3 bagian depan

kaki

lanugo sedikit

lemak bawah kulit cukup

merata sehingga kulit tidak berkeriput.

jenis kelamin sudah dapat

dikenali

kulit berwarna merah muda (pada

kulit putih) atau merah kebiru-

biruan (pada kulit berwarna)

Penentuan Usia Janin Diluar Kandungan

Udara di dalam saluran cerna Keadaan tali pusat Eritrosit berinti Ginjal Perubahan sirkulasi darah

POLA PERLUKAAN DAN PENYEBAB KEMATIAN

Trauma

Lahir

Kaput suksedan

eum

Sefalhematom

Fraktur tulang

tengkorak

Perdarahan

intrakranial

Perdarahan

subarakhonoid/interventrik

uler

Perdarahan

epidural.

Kaput Suksedaneum

Fraktur Tulang Tengkorak

Pembekapan

Definisi Pemeriksaan Luar Pemeriksaan Dalam

Penyumbatan

Definisi Pemeriksaan Luar Pemeriksaan Dalam

Pencekikan

DefinisiPemeriksaan Luar Pemeriksaan Dalam

Penjeratan

Definisi Pemeriksaan Luar Pemeriksaan Dalam

Pencekikan Penjeratan

UNDANG-UNDANG

KUHP 341:pembunuhan anak sendiri tanpa rencana (maksimum 7 tahun).

KUHP 342:pembunuhan anak sendiri dengan rencana (maksimal 9 tahun)

KUHP 343 :orang lain melakukan/turut melakukan (/pembunuhan biasa)

KUHP 305 :membuang (menelantarkan)anak dibawah usia 7 tahun (maksimum 5 tahun 6 bulan)

Mayat dikirim

Ditemukan dalam kardus kacan

g garud

a

Bayi perempuan

Panjang badan 49

cm,.berat badan 2940 gram

Tidak berpakaian

Lemak bayi terdapat di

ketiak, lipatan paha

Tali pusat terpotong tepi rata 17 cm dari pangkal, tidak diikat maupun diperban.

Tulang rawan telinga telah

terbentuk sempurna

Kuku jari tangan telah melewat

ujung jari.

Diameter tonjolan puting

susu 0,8 cm.

Rambut-rambut halus terdapat pada punggung dan lengan atas.

Lambung berisi lendir

warna bening.

Pada permukaan paru tampak bintik-bintik perdarahan.

Pada uji apung lambung-usus

tampak lambung mengapung.

Usus besar berisi kotoran warna hijau

Contoh Kasus

Luka lecet pada bibir Luka lecet pada leher kiri

Infanticide 63

Contoh Kasus Kesimpulan : Pada mayat bayi perempuan cukup bulan

dalam kandungan, lahir hidup, usia diluar kandungan 2 jam, ditemukan luka lecet pada bibir dan leher akibat kekerasan tumpul yang menurut sifat dan pola lukanya sesuai dengan kasus pembekapan. Selanjutnya juga ditemukan bintik perdarahan pada paru. Sebab kematian bayi ini adalah kekerasan tumpul (pembekapan) yang menimbulkan mati lemas (asfiksia).

Infanticide 64

KESIMPULAN

KRITERIA INFANTICIDE

PELAKU KORBAN MOTIF WAKTU

PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH IBU KANDUNG TERHADAP ANAK KANDUNGNYA SENDIRI OLEH KARENA TAKUT DIKETAHUI SESAAT SETELAH DILAHIRKAN

IBU KANDUNGANAK KANDUNG

TAKUT DIKETAHUISESAAT SETELAH

DILAHIRKAN

Pemeriksaan forensik yang dilakukan untuk menilai :

1 •lahir hidup atau lahir mati

2 •tanda perawatan

3 •menilai viabilitas

4 •memperkirakan usia

Penyebab

kematian

Undang-undang

341342

343

181308

305

306

Terima kasih