ppt refrat

Upload: suci-joe-armstrong

Post on 18-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 ppt refrat

    1/9

    Oleh : Suci Lestari

    OTITIS SUPURATIF KRONIK

  • 5/28/2018 ppt refrat

    2/9

    ANATOMI

    TELINGA TENGAH

    1. Atap kavum timpaniDibentuk tegmen

    timpani, memisahkan

    telinga tengah dari fosa

    kranialdan lobus

    temporalisdari otak.

    bagian ini juga dibentuk

    olehpars petrosa

    tulang temporal dan

    sebagian lagi oleh

    skuamadan garis

    sutura petroskuama.

    2. Lantai kavum timpani

    Dibentuk oleh tulang

    yang tipis memisahkanlantai kavum timpani dari

    bulbus jugularis

    3. Dinding medial

    memisahkan kavum

    timpani dari telinga

    dalam, ini jugamerupakan dinding

    lateraldari telinga

    dalam.

    4. Dinding posterior

    Dinding posterior dekat

    keatap, mempunyai

    satu saluran disebut

    aditus, yang

    menghubungkan

    kavum timpani dengan

    antrum mastoidmelalui

    epitimpanum

    5. Dinding anterior

    Dinding ini ditembusoleh saraf timpani

    karotis superiordan

    inferioryang membawa

    serabut-serabut saraf

    simpatis kepleksus

    timpanikusdan oleh

    satu atau lebih cabangtimpani dari arteri

    karotis interna. Dinding

    anterior ini terutama

    berperan sebagai

    muara tuba eustachius.

    Tuba

    Eustachius

    Kavum

    Timpani

    Processus

    Mastoideus

    Membran

    timpani

  • 5/28/2018 ppt refrat

    3/9

    Fisiologi

    Energi bunyi

    ditangkap oleh

    daun telinga

    Di alirkan melaui

    udara menuju

    membran timpani

    Menggetarkan

    membran timpani

    dan tulang

    pendengaran

    Stapesmenggerakkan

    tingkap lonjong

    Perilimfa padaskala vestibuli

    bergerak

    Getaran diteruskan keskala media dari membran

    reissner sehingga

    menggtarkan endolimfa

    Menimbulkan gerak

    relatif antara mebranbasilaris dan

    membran tektoria

    Defleksi

    stereosilia sel-selrambut

    Kanal ion terbuka

    dan terjadipelepapasan

    muatan listrik

    Terjadi depolarisasi

    dan pelepasan

    neurotransmitter kedalam sinapsis

    Timbul potensial

    aksi pada sarafauditorius

    Dilanjut ke nukleus

    auditorius sampai ke

    korteksenden aran

  • 5/28/2018 ppt refrat

    4/9

    Otitis Media Supuratif

    Kronik

  • 5/28/2018 ppt refrat

    5/9

    DEFINISIPREVALENSI

    ETIOLOGI

    Otitis media supuratif kronis adalah

    infeksi kronis telinga tengah denganperforasi membran timpani dan

    riwayat keluarnya sekret dari telinga

    (otorea) tersebut lebih dari 2 bulan.

    Baik terus menerus atau hilangtimbul. Sekret mungkin encer atau

    kental, bening atau berupa nanah

    Otitis media supuratif kronik dianggap

    sebagai salah satu penyebab tuli yang

    terbanyak, terutama di negara-negara

    berkembang, dengan prevalensi antara 1-46%. Di Indonesia antara 2,10-5,20%,

    1. infeksi salurannafas atas

    2. Autoimun

    3. alergi, dan

    4. gangguan fungsituba eustachius.

    5. terapi yang terlambat6. terapi tidak adekuat,

    7. virulensi kuman tinggi,

    8. daya tahan tubuh

    rendah, atau9. kebersihan buruk

  • 5/28/2018 ppt refrat

    6/9

    KLASIFIKASIPATOGENESIS

    GEJALA KLINIK

    Otitis Media Supuratif Kronis

    Tipe BenignaOtitis Media Supuratif Kronis

    Tipe Maligna

    Proses peradangan terbatas pada mukosa Proses peradangan tidak terbatas

    pada mukosa.

    Proses peradangan tidak mengenai tulang Proses peradangan mengenai

    tulang

    Perforasi membran timpani tipe sentral Perforasi membran timpani paling seringtipe marginal & atik. Kadang-kadang tipe

    sub

    total (sentral) denganOMSK tenang, ialah OMSK yang keadaan

    kavum timpaninya terlihat basah ataukering.

    OMSK aktif, merupakan OMSK dengan

    sekret yang keluar dari kavum timpanisecara aktif

    1. Telinga berair (otorrhoe)

    2. Gangguan pendengaran

    3. Otalgia ( nyeri telinga)

    4. Vertigo

    Tanda-tanda klinis OMSK tipe

    maligna :

    1. Adanya Abses atau fistelretroaurikular

    2. Jaringan granulasi atau

    polip diliang telinga yang

    berasal dari kavum timpani.

    3. Pus yang selalu aktif atauberbau busuk ( aroma

    kolesteatom)

    4. Foto rontgen mastoid

    adanya gambaran

    kolesteatom

  • 5/28/2018 ppt refrat

    7/9

    A. Anamnesis

    1. Penyakit telinga kronis ini biasanya terjadi perlahan-lahan

    dan penderita seringkali datang dengan gejala-gejala

    penyakit yang sudah lengkap

    2. telinga berair, adanya sekret di liang telinga

    3. tipe tubotimpanal sekretnya lebih banyak dan mukos, tidak

    berbau busuk dan intemiten

    4. tipe atikoantral, sekretnya lebih sedikit, berbau busuk,kadangkala disertai pembentukan jaringan granulasi atau

    polip, maka sekret yang keluar dapat bercampur darah.

    5. Nyeri dapat juga dikeluhkan karena terbendungnya

    drainase pus

    6. Vertigo

    DIAGNOSISTATALAKSANA

    KOMPLIKASI

    B. Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan otoskopi akan

    menunjukan adanya dan letak perforasi

    C. Pemeriksaan Audiometri

    Pada pemeriksaan audiometri penderita OMSK biasanya didapati tuli konduktif. Tapidapat pula dijumpai adanya tuli sensotineural.

    D. Pemeriksaan Radiologi

    Pemerikasaan radiologi biasanya mengungkapkan mastoid yang tampak sklerotik,

    lebih kecil dengan pneumatisasi lebih sedikit dibandingkan mastoid yang satunya

    atau yang normal. Erosi tulang, terutama pada daerah atik memberi kesan

    kolesteatom

    E. Pemeriksaan Histopatologi

    OMSK tipe bahaya yang ditandai dengan adanya temuan kolesteatoma saat operasi,

    harus ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologi

    F. Pemeriksaan Bakteriologi

    A. Komplikasi ditelinga tengah :1. Perforasi persisten

    2. Erosi tulang pendengaran

    3. Paralisis nervus fasial

    B. Komplikasi telinga dalam

    1. Fistel labirin2. Labirinitis supuratif

    3. Tuli saraf ( sensorineural)

    C. Komplikasi ekstradural1. Abses ekstradural

    2. Trombosis sinus lateralis

    3. Petrositis

    D. Komplikasi ke susunan saraf pusat

    1. Meningitis2. Abses otak

    3. Hindrosefalus otitis

  • 5/28/2018 ppt refrat

    8/9

    Prognosis

    1. Pasien dengan OMSK memiliki prognosis yang baik

    apabila dilakukan kontrol yang baik terhadap proses

    infeksinya.

    2. Keterlambatan dalam penanganan karena sifat tidakacuh dari pasien dapat menimbulkan kematian yang

    merupakan komplikasi lanjut OMSK yang tidak

    ditangani dengan segera. Kematian akibat OMSK

    terjadi pada 18,6% pasien karena telah mengalami

    komplikasi intrakranial yaitu meningitis

  • 5/28/2018 ppt refrat

    9/9

    Daftar pustaka

    Arsyad Soepardi, Efiaty. Et. Al. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung

    Tenggorik Kepala dan Leher. Balai Penerbit FK UI. Jakarta.

    Sherwood, Lauree. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed. 2. EGC. Jakarta. 2001

    Mulyani, sri dan Edward, yan. 2010. Penatalaksanaan Otitis Media Supuratif Kronik

    Tipe Berbahaya. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang.

    AdamsGL, Boies LR, Higler PA. Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid. Boies, Buku

    Ajar Penyakit THT Ed. 6.EGC.Jakarta.

    Ari Wiranita, Hardianti. 2010. Hubungan Antara OMSK dengan Vertigo Di Rumah

    Sakit Moewardi Surakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran UNS. Surakarta.

    Wulandari, Yunie. 2010.Perbedaan Kadar Interleukin 1 alpha serum darah Vena

    Penderita OMSK Tipe Jinak dan Tipe Berbahaya. Tesis. Fakultas Kedokteran UNS.

    Surakarta.

    Nursiah, Siti. 2003. Pola Paerob Penyebab OMSK dan Kepekaan Terhadap

    Beberapa Antibiotika Di Bagian THT FK USU/RSUP. H. Adam Malik Medan.

    http//www.repository.usu.ac.id. 27 Maret 2014. (19:00).

    Parry D. Middle Ear, Chronic Suppurative Otitis, Medical Treatment:Follow- Up.

    http://www.emedicine.medscape/otolaryngology. 6 Desember 2014. (20:00).

    http://www.emedicine.medscape/otolaryngologyhttp://www.emedicine.medscape/otolaryngology