pr & csr 30 mei 2009

13
MATERI PERKULIAHAN MARCOMM - UNIVERSITAS MERCU BUANA PERENCANAAN KEGIATAN PR Drs. Bambang D Cahyono PR & CSR 30 Mei 2009

Upload: gwen

Post on 13-Jan-2016

68 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MATERI PERKULIAHAN MARCOMM - UNIVERSITAS MERCU BUANA PERENCANAAN KEGIATAN PR Drs. Bambang D Cahyono. PR & CSR 30 Mei 2009. PR & CSR. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PR & CSR 30 Mei 2009

MATERI PERKULIAHANMARCOMM - UNIVERSITAS MERCU BUANA

PERENCANAAN KEGIATAN PRDrs. Bambang D Cahyono

PR & CSR

30 Mei 2009

Page 2: PR & CSR 30 Mei 2009
Page 3: PR & CSR 30 Mei 2009

PR & CSR

• Diantara sekian banyak aktivitas soft selling yang sedang banyak dilakukan oleh perusahaan (tidak terkecuali oleh perusahaan yang juga punya andil terhadap kerusakan lingkungan) adalah sebuah aktivitas penuh dengan balutan human interest yang direfleksikan sebagai “rasa terima kasih kepada masyarakat” atau kegiatan “peduli masyarakat”, aktivitas ini adalah CSR (Corporate Social Responsibility).

• Program CSR menjadi primadona kegiatan bisnis perusahaan besar, domestic maupun Internasional, terlebih dengan banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia. Walaupun belum terlaksana secara maksimal namun hal baik dari perkembangan itu adalah tumbuhnya rasa kepedulian terhadap masyarakat, lingkungan maupun kehidupan itu sendiri.

Page 4: PR & CSR 30 Mei 2009
Page 5: PR & CSR 30 Mei 2009

PR & CSR• CSR kini dikemas dengan lebih variatif, kreatif dan manfaatnya lebih banyak

dirasakan oleh masyarakat secara langsung, dilakukan oleh brand owner/perusahaan secara langsung, maupun bekerjasama dengan lembaga kemasyarakatan seperti Lembaga Amil Zakat maupun organisasi nirlaba lainnya.

• Secara khusus dunia usaha kini harus lebih serius melaksanakan program CSR/tanggung jawab sosial, karena mulai tahun 2008 ISO (The International Organization for Standardization – Badan Standarisasi Internasional) akan mengeluarkan ketentuan baru yang mengatur tentang eksistensi sebuah perusahaan dalam kegiatan CSR, yaitu ISO 26000.

• ISO 26000 yang masih dalam tahap penggodokan ini disebut sebagai ISO Social Reponsibility (kata corporate dihilangkan sehingga bukan ISO CSR melainkan ISO SR). Ketentuan ini melengkapi ISO yang telah keluar sebelumnya yaitu ISO 14000 mengenai environtmental management dan ISO 9001 tentang quality management system. Ada 7 parameter yang akan digunakan dalam ISO 26000 yaitu : environment, HAM, labour practices (tenaga kerja), organizational governance (tata kelola perusahaan), consumer issues, community involvement dan fair operating practices (pelaksanaan bisnis scr adil).

Page 6: PR & CSR 30 Mei 2009
Page 7: PR & CSR 30 Mei 2009

PR & CSR

• ISO memang tidak memiliki ketentuan hukum tapi merupakan standar internasional, sehingga akan dapat meningkatkan citra brand/produk/perusahaan ybs, dan secara tidak langsung akan juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sebuah brand/perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai jualnya karena telah dianggap “kelas dunia” atau diakui oleh dunia internasional. Dengan demikian brand/perusahaan tersebut tidak akan kalah berkompetisi dengan perusahaan kelas dunia lainnya

• Saat ini banyak perusahaan yang salah dalam mengartikan tentang kegiatan CSR. Dalam konteks ini CSR sering dikerdilkan artinya menjadi sekedar kegiatan pemberian bantuan atau sumbangan, padahal maknanya sangat luas yaitu mencakup seluruh kegiatan produksi dan berhubungan dengan semua stakeholder yaitu karyawan, pemegang saham, masyarakat/user, pemerintah dsb.

• CSR bukan hanya menjadi kewajiban perusahaan besar saja, perusahaan skala kecil dan menengahpun harus melaksanakannya, misalnya perusahaan pembuat bakso jangan menggunakan boraks dan mengkomunikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab social dan mengantisipasi dari consumer issues sehingga brand/produknya akan dikenal sebagai produk yang sehat dan akan diminati oleh masyarakat, sehingga andaipun terjadi isu-isu penggunaan boraks, produk tsb dapat segera membuktikan kualitas produknya dan masyarakat sebagai user tidak akan berpindah keproduk lainnya.

Page 8: PR & CSR 30 Mei 2009
Page 9: PR & CSR 30 Mei 2009

PR & CSRSTRATEGI IMPLEMENTASI CSR

Model Pendekatan : Pola hubungan perusahaan dan masyarakat haruslah bersifat seimbang dan setara tanpa ada salah satu pihak yang hanya menjadi obyek semata

Kriteria Program CSR

• StrategisMampu membangun paradigma kemasyarakatan yang baru, efektif mendorong perubahan stakeholder, mampu menjadi inspirasi bagi semua pihak

• Multipliers EffectHaruslah memiliki multipliers effect yang tinggi, bermanfaat kesemua arah, dapat membuka lapangan kerja baru, menjadi sarana pendidikan dan pengkaderan bagi masyarakat

• Kontunuitas tinggiBerdimensi jangka panjang dan mendukung kearah perubahan yang menyeluruh

• Berdampak massalProgram harus bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya masyarakat

• UnikProgram seharusnya merupakan sesuatu yang baru sehingga bersifat terobosan yang menguntungkan semua pihak

Page 10: PR & CSR 30 Mei 2009

ACT FOUNDATION & PANASONIC

Dengan dukungan mitra kerja dalam dan luar negeri (Panasonic, Pertamina, Elnusa, Life Boat Project Japan, dll) dan pejabat teras Indonesia, ACT dan MRI berjuang bersama dalam program Jogja Recovery Program

JAPAN

Page 11: PR & CSR 30 Mei 2009

PR & CSR• Salah satu contoh Implementasi program CSR yang fokus dan strategis adalah

program Environment Program Management yang dilakukan Yayasan Unilever Peduli.

• Konsep dari program tersebut adalah Unilever merubah fokus dari hanya sekedar fokus memberi kontribusi kepada pihak lain, namun juga harus menyatu dengan bisnis Unilever agar terjadi keseimbangan yang berkesinambungan antara Unilever dengan masyarakat.

• Bagi Unilever sendiri, CSR sudah dimulai saat ketika membeli bahan material (memilih bahan baku yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia), saat memproduksi (tidak menghasilkan limbah berbahaya bagi lingkungan sekitar pabrik), saat mengirim dan saat menjual, konsep CSR telah ada dalam setiap kegiatannya. Saat memasarkannyapun, konsep CSR telah berperan dengan memasukkan unsur-unsur sosial seperti bersama Ikatan Dokter Indonesia bahwa sabun Lifebuoy tidak hanya berfungsi membersihkan badan saja, tetap juga memasukkan unsur edukasi bahwa kegiatan mencuci tangan akan menurunkan penyakit diare.

• Contoh lain adalah CSR pemberdayaan UKM melalui petani kedelai hitam di Jateng dan Jatim yang diedukasi untuk meningkatkan daya saingnya dalam memproduksi bahan kedelai hitam berkualitas untuk memasok kecap Bango. Unilever disini membantu dalam pelatihan dan tentunya membeli dengan harga yang kompetitif. Inilah contoh simbiosis mutualisme yang menguntungkan dalam kerangka kegiatan CSR perusahaan

Page 12: PR & CSR 30 Mei 2009

ACT & MITRA UNTUK HIDUP SEHAT

Bersama Unilever Indonesia, Republika, Jaringan radio JDFI, dan Pemda DKI, ACT berhasil menghijaukan ratusan RT diseluruh Jakarta dalam program Jakarta Green and Clean, yang

akan menjadi contoh “kota hijau” di kota besar lainnya

Page 13: PR & CSR 30 Mei 2009