pr longcase tht

7
1. Nyeri pada OMSK Adanya nyeri tidak lazim dikeluhkan penderita OMSK dan bila ada merupakan suatu tanda yang serius. Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus. Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak. Nyeri telinga mungkin ada tetapi mungkin oleh adanya otitis eksterna sekunder. Nyeri merupakan tanda berkembang komplikasi OMSK seperti petrositis, subperiosteal abses, atau trombosis sinus lateralis. OMSK dimulai dari episode infeksi akut terlebih dahulu. Patofisiologi dari OMSK dimulai dari adanya iritasi dan inflamasi dari mukosa telinga tengah yang disebabkan oleh multifaktorial, diantaranya infeksi yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri, gangguan fungsi tuba, alergi, kekebalan tubuh turun, lingkungan dan sosial ekonomi. Kemungkinan penyebab terpenting mudahnya anak mendapat infeksi telinga tengah adalah struktur tuba pada anak yang berbeda dengan dewasa dan kekebalan tubuh yang belum berkembang sempurna sehingga bila terjadi infeksi jalan napas atas, maka lebih mudah terjadi infeksi telinga tengah berupa Otitis Media Akut (OMA). 1,3 Respon inflamasi yang timbul adalah berupa udem mukosa. Jika proses inflamasi ini tetap berjalan, pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya ulkus dan merusak epitel. Mekanisme

Upload: ryaa-nitaa-adyaa

Post on 11-Dec-2015

260 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tht

TRANSCRIPT

Page 1: PR Longcase THT

1. Nyeri pada OMSK

Adanya nyeri tidak lazim dikeluhkan penderita OMSK dan bila ada merupakan suatu

tanda yang serius. Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus.

Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret,

terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses

otak. Nyeri telinga mungkin ada tetapi mungkin oleh adanya otitis eksterna sekunder.

Nyeri merupakan tanda berkembang komplikasi OMSK seperti petrositis, subperiosteal

abses, atau trombosis sinus lateralis.

OMSK dimulai dari episode infeksi akut terlebih dahulu. Patofisiologi dari OMSK

dimulai dari adanya iritasi dan inflamasi dari mukosa telinga tengah yang disebabkan

oleh multifaktorial, diantaranya infeksi yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri,

gangguan fungsi tuba, alergi, kekebalan tubuh turun, lingkungan dan sosial ekonomi.

Kemungkinan penyebab terpenting mudahnya anak mendapat infeksi telinga tengah

adalah struktur tuba pada anak yang berbeda dengan dewasa dan kekebalan tubuh yang

belum berkembang sempurna sehingga bila terjadi infeksi jalan napas atas, maka lebih

mudah terjadi infeksi telinga tengah berupa Otitis Media Akut (OMA).1,3

Respon inflamasi yang timbul adalah berupa udem mukosa. Jika proses inflamasi ini

tetap berjalan, pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya ulkus dan merusak epitel.

Mekanisme pertahanan tubuh penderita dalam menghentikan infeksi biasanya

menyebabkan terdapatnya jaringan granulasi yang pada akhirnya dapat berkembang

menjadi polip di ruang telinga tengah. Jika lingkaran antara proses inflamasi, ulserasi,

infeksi dan terbentuknya jaringan granulasi ini berlanjut terus akan merusak jaringan

sekitarnya.1,3

Page 2: PR Longcase THT

Gambar 7 Patogenesis Otitis Media5

2. Jenis Tinnitus

Tinnitus ada 2 macam:

1. Tinnitus objektif bersifat vibratorik, berasal dari badan penderita, misalnya suara aliran

darah dari suatu aneurisma, suara jantung, suara nafas, atau suara dari kontraksi otot-otot

disekitar telinga. Biasanya tidak hanya si penderita saja yang bisa mendengarnya tapi

juga si pemeriksa dengan auskultasi disekitar telinga.

2. Tinnitus subjektif bersifat nonvibratorik, disebabkan oleh proses iritatif atau perubahan

degeneratif traktus audiotorius mulai dari sel-sel rambut getar koklea sampai pusat saraf

pendengaran

Selain itu Tinnitus juga dapat dibagi menjadi:

1. TINNITUS NONPULSATIL

Tinnitus nonpulsatil didefinisikan sebagai bising menetap atau tidak terputuskan, dan

telah digambarkan sebagai bunyi berdenging, mendenging, berdesis. Kadang-kadang

Page 3: PR Longcase THT

pasien menggambarkannya sebagai bunyi bergemuruh di dalam telinganya, yang lazim

pada hidrops endolimfatik telinga dalam akibat bermacam-macam kelainan. Gejalagejala

ini dapat berlangsung selama beberapa periode waktu yang bervariasi. Tinnitus lebih

didengar pada ruangan yang sunyi dan biasanya paling menganggu di malam hari, efek

penutup kebisingan lingkungan dan aktivitas kerj sehari-hari dapat menyebabkan pasien

tidak menyadari suara tersebut.

a. Tinnitus Nonpulsatil dengan Ketulian

Tinnitus jenis ini lebih sering timbul bersama tuli sensorineural dibandingkan tuli

konduktif dan sangat jarang suatu tuli sensorineural tidak disertai tinnitus. Terkadang

tinnitus merupakan petunjuk awal timbulnya tuli sensoneural nada tinggi. Tetapi tes

audimetri akan menunjukkan tuli pada frekuensi di atas batas frekuensi pendengaran.

b. Tinnitus Nonpulsatil tanpa Ketulian

Tinnitus jenis ini bisa bersifat fisiologis, fungsional atau karena gangguan pendengaran

pada frekuensi di atas batas yang di tes selama tes audiometri klinis rutin. Tinnitus

fisiologis tidak berbahaya secara medis. Terapi tinnitus nonpulsatil seperti melakukan

suatu tindakan yang sangat sederhana tetapi sering efektif adalah menyetel radio dengan

gelombang diantara 2 gelombang pemancar radio, suara konstan ini dapat menutupi

tinnitus. Pendekatan yang kurang memuaskan tetapi efektif dengan pemberian sedativa,

tetapi terapi seperti ini harus dihindari bila mungkin atau hanya diberikan untuk jangka

waktu pendek secara intermiten karena dapat menyebabkan ketergantungan pada pasien

tinnitus.

2. TINNITUS PULSATIL

Tinnitus jenis ini jarang terjadi dibandingkan tinnitus nonpulsatil dalam vaskular maupun

non vaskular. Biasanya tinnitus vaskular digambarkan sebagai bising mendesis yang

sinkron dengan denyut nadi atau denyut jantung sedangkan tinnitus nonvaskular

Page 4: PR Longcase THT

digambarkan sebagai bising klik, goresan. Pada kedua tipe ini mungkin mendengar suara

dengan menempatkan stetoskop di aurikula atau pada kepala sekita telinga

3. Mengapa perforasi pada marginal atau atik lebih berbahaya dibandingkan perforasi

sentral?

Perforasi Pars tensa dapat berupa sentral atau marjinal. Perforasi Marginal terletak di

pinggiran dari membran timpani dengan ketidakhadiran dari annulus fibrosus. Perforasi

Marginal dianggap “tidak aman” karena kulit yang berhubungan dgn kanal eksternal,

karena ketiadaan dari annulus, dapat dengan mudah maju ke arah telinga, sehingga

menimbulkan cholesteatoma

4. Syarat membrane timpani menutup dengan sendirinya

1. Bertahannya perforasi tersebut telah dikaitkan dengan keadaan seperti,

misalnya, ukuran perforasi, yang mungkin terlalu besar untuk dijembatani

oleh proliferasi epitel; infeksi yang dapat mengganggu respon jaringan

normal; suplai darah tidak mencukupi; lapisan margin berlubang dengan

epitel luar menyebabkan penutupan lapisan berserat menengah dengan

jaringan pembuluh darah tersebut; dan disfungsi tuba eustachius (tekanan

telinga tengah normal).

2. Beberapa pilihan saat ini tersedia untuk pasien dengan perforasi membran

timpani kronis, yaitu, perforasi yang tidak sembuh dalam waktu sekitar

enam minggu. Penggunaan perancah untuk mendukung membran

regenerasi dengan bahan seperti kertas beras, lemak, atau gelfoam setelah

de-epitelisasi dari margin perforasi untuk menutup perforasi kronis

memiliki tingkat kegagalan yang tinggi. Sebagai contoh, tingkat penutupan

perforasi lebih besar dari 5mm menggunakan patch kertas 12,5% pada

pasien manusia dan 63% untuk perforasi yang kurang dari 3mm (Goiz et al.

Paper menambal untuk perforasi membran timpani kronis, Otolaryngol

Kepala Leher Surg. 2003 April ; 128 (4): 565-70).

Page 5: PR Longcase THT

3. Faktor pertumbuhan yang sitokin yang mengatur proliferasi sel dan

diferensiasi sel. Mereka awalnya ditemukan karena kemampuan mereka

untuk merangsang mitosis terus menerus sel diam dalam medium lengkap

nutrisi yang kekurangan serum. Jumlah besar pengetahuan telah diperoleh

mengenai faktor pertumbuhan melalui kemajuan dalam rekayasa genetika

dan teknik DNA rekombinan yang telah menyebabkan urutan gen dan

produksi massal berikutnya, memungkinkan para ilmuwan untuk

menyelidiki kegiatan mereka biologis, struktur kimia, dan reseptor sasaran.

Mereka disintesis dan disekresi oleh berbagai jenis sel yang terlibat dalam

perbaikan jaringan termasuk trombosit, sel-sel inflamasi, fibroblas, sel-sel

epitel, dan sel-sel endotel vaskular.

4. Mekanisme melalui mana faktor pertumbuhan aktifkan penyembuhan luka

tidak sepenuhnya dipahami, meskipun fosforilasi protein pada tirosin

sangat disukai. Ada lima faktor pertumbuhan keluarga besar yang muncul

untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap proses

penyembuhan luka: faktor trombosit pertumbuhan berasal (PDGF),

mengubah faktor pertumbuhan (TGF), faktor pertumbuhan epidermal

(EGF), faktor pertumbuhan fibroblast (FGF)