praktik sanitasi lingkungan kerja industri

28
PRAKTIK SANITASI LINGKUNGAN KERJA INDUSTRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Disusun Oleh : Latifa Putrinugraheni NIM : P07133110021 Mahaarvy NIM : P07133110024 Nurul Hidayah NIM : P07133110028 Rochmad Bayu P NIM : P07133110034 Supriyanto NIM : P07133110035 Wahyu Minanti NIM : P07133110037

Upload: supriyanto

Post on 06-Aug-2015

341 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

PRAKTIK SANITASI LINGKUNGAN KERJA INDUSTRIWILAYAH KERJA PUSKESMAS

Disusun Oleh : Latifa Putrinugraheni NIM :

P07133110021 Mahaarvy NIM : P07133110024 Nurul Hidayah NIM : P07133110028 Rochmad Bayu P NIM :

P07133110034 Supriyanto NIM :

P07133110035 Wahyu Minanti NIM : P07133110037

Page 2: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

BAB I

A. Latar belakangDalam suatu industry banyak sekali melakukan suatu kegiatan yang memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan pada tenaga kerja atau menjadi tempat untuk memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja. Pencemaran lingkungan tersebut dapat menyebabkan menurunnya mutu lingkungan hidup.

Page 3: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

B. Tujuan Mengidentifikasi faktor risiko lingkungan kerja. Mendeteksi dampak faktor risiko terhadap

kesehatan kerja. Mendeteksi faktor-faktor yang berhubungan

dengan kecelakaan kerja. Melakukan monitoring lingkungan kerja.

Page 4: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

BAB III

A. Alat

B. Bahan Formulir observasi Alat tulis

Thermohigrometer

Lux Meter

Sound Level Meter

Page 5: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

BAB IV

BAGAN ALIR

TITIK KRITIS

Page 6: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

HASIL UKUR, PENGAMATAN DAN OBSERVASI

1. a. Nama Industri : PT.QUMICON Pemilik : Heru Budi Utomoalamat : JL. Tenda No 50 WB

b. tabel hasil observasi.docx

Page 7: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

2. a. Nama Industri : Bengkel Mobil lancarPemilik : Bapak Istiartoalamat : Jl. Sadewa No 54

wirobrajan, Yogyakartab. tabel hasil observasi.docx

Page 8: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

3. a. Nama Industri : Industri kulit Asta Sembodo

Pemilik : Bapak Asta Sembradaalamat : Patangpuluhan/WB III

381 RT 18 RW 03b. tabel hasil observasi.docx

Page 9: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

4. a. Nama Industri : Fotocopy ChrismaPemilik : Bapak Bandonoalamat : Jl. HOS Cokroaminoto No

29, Yogyakartab. tabel hasil observasi.docx

Page 10: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

5. a. Nama Industri : Industri Tahu Pak PonidhiPemilik : Bapak Ponidhialamat : Jl. Werkudoro 105,

Wirobrajan, Yogyakartab. tabel hasil observasi.docx

Page 11: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

6. a. Nama Industri : Industri Tahu Pak KemiriPemilik : Bapak Kemirialamat : Jl. Werkudoro 105,

Wirobrajan, Yogyakartab. tabel hasil observasi.docx

Page 12: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

HASIL PENGUKURAN

NO NAMA INDUSTRI

PERHITUNGAN

Kebisingan (dB)

Pencahayaan (Lux)

Suhu (oC) Kelembaban (%)

1 PT.QUMICON - 126,66 35 40

2 Bengkel Mobil - - - -

3 Industri kulit - 248,186 33 43

4 Fotocopy Chris - - 33,5 40

5 Tahu Ponidhi 94,25 76,072 36,5 40,5

6 Tahu Kemiri 92,58 62,866 36 44

Page 13: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

HASIL OBSERVASI1. APD :Untuk kesemua Industri tidak ada pekerja

yang memakai APD2. Faal Kerja

a. PT. Qumicon : tempat duduk yang tersedia sudah mencukupi sesuai kebutuhan dan lampu sorot yang menyinari saat pekerja melakukan perakitan elektronik juga termasuk terangb. Bengkel Mobil Lancar: tidak ada tempat duduk untuk pekerjac. Industri Kulit : tempat duduk tidak tidak tersedia untuk para pekerja

d. FotoCopy Chrisma : Bakerja dengan berdiri

e. Industri tahu : tempat produksi yang terlalu sempit, sehingga kesulitan untuk berpindah-pindah tempat.

Page 14: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

PEMBAHASAN1. PT. QUMICON

a. Ling. Luar : Tidak tertata rapi dan sempitb. Penyehatan Udara ruangSuhu dalam ruangan sebesar 35oC belum memenuhi standar sesuai dengan Kepmenkes No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 bahwa suhu yang ditetapkan antara 18-26oC, Namun untuk kelembaban ruangan sebesar 40% sudah memenuhi standar kelembaban sebesar 40-60%,

Page 15: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

c. Pengelolaan limbah dan sampah

Pengelolaan sampah domestik sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Limbah cair yang dihasilkan dibuang ke septiktank. Pada industri tersebut tidak menghasilkan limbah B3.

d. Pencahayaan Sebesar 126,66Lux kurang dari standar 200Luxe. Bising

Tidak dilakukan pengukuran kebisingan

Page 16: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

2. Bengkel Mobil Lancara. Ruang bangunan

Tidak mempunyai ruangan untuk kegiatan bengkel, kegiatan bengkel hanya dilakukan di halaman rumah yang beralaskan

tanah, jadi jika sewaktu-waktu turun hujan ada mobil yang dihujan-hujankan.b. Pengelolaan limbah dan sampah

Padat – petugasCair - IPAL

Page 17: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

3. Industri Kulit Asta Sembodoa. Lingkungan luar

Lingkungan luar kerja industri kurang bersih dan tidak tertata rapi karena proses produksi banyak dilakukan diluar ruangan dan

menghasilkan bahan – bahan yang tidak terpakai dan belum dibersihkan sehingga keadaan lingkungan luar kurang tertata rapib. Penyehatan Air Bersih

Dalam industri kulit tersedia cukup air bersih untuk kebutuhan karyawan dengan kapasitas 60 liter/orang/hari dengan distribusi air dengan sistem

perpipaan

Page 18: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

c. Penyehatan udara ruang Suhu dalam ruangan industri kulit sebesar 33oC dan kelembaban sebesar 43%, berdasarkan Kepmenkes No.1405/MENKES/SK/XI/2002 suhu yang ditetapkan antara 18-26oC sedangkan untuk kelembaban 40-60%

d. Pengelolaan limbah dan sampahSampah domestik – petugas sampahCair – Pengelolaan dalam IPAL

e. Pencahayaan Pencahayaan diruang produksi sebesar 248,186 Lux, berdasarkan Kepmenkes No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 bahwa standar minimal pencahayaan suatu industri yang ada proses menjahitnya juga minimal 200 lux

Page 19: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

f. KebisinganSudah dikira memenuhi – jadi tidak dilakukan pengukuran

g. Pengendalian vektor penyakit Ruang kerja industri kulit tersebut tidak bebas dari vektor tikus, keberadaan tikus dapat terjadi dimungkinkan karena banyaknya barang – barang yang tidak digunakan yang terdapat diindustri tersebut dan tidak dikelola. Dan daerah berada di dekat sungai.

Page 20: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

4. FotoCopy Chrismaa. Penyediaan air bersih

Air yang tersedia dari sumur gali, dan distribusi memakai pipa.

b. Penyehatan udara ruang Suhu dalam ruangan sebesar 33,5oC belum

memenuhi standar sesuai dengan Kepmenkes No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 bahwa suhu yang ditetapkan antara 18-26oC, Namun untuk kelembaban ruangan sebesar 40% sudah memenuhi standar kelembaban sebesar 40- 60%,

Page 21: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

c. Pengelolaan limbah dan sampahPengelolaan sampah domestik sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Limbah cair yang dihasilkan dibuang ke septiktank.

5. Industri TAHUa. Ling luar/halaman

Karena di lingkungan tersebut banyak terdapat genangan air dan becek, sehingga dapat menjadi tempat berkembang biaknya vektor (nyamuk)

dan lalat. Penanganannya, karyawan setiap harinya disuruh membersihkan halaman juga, dan

menimbun genangan-genangan yang ada.

Page 22: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

b. Ruang Bangunan Bangunan tidak terlalu kuat, di karenakan bangunan masih dalam bentuk dinding bata kasar dan belum di plester ulang, kurang terpelihara, kurang bersih sehingga memungkinkan terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan.

c. Penyehatan udara ruang Suhu dalam ruangan sebesar 36oC belum memenuhi standar sesuai dengan Kepmenkes No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 bahwa suhu yang ditetapkan antara 18-26oC, Namun untuk kelembaban ruangan sebesar 44% sudah memenuhi standar kelembaban sebesar 40-60%

Page 23: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

d. Pengelolan Sampah dan limbahe. Kebisinganf. Pengendalian vektorg. instalasi

Page 24: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

SARAN

Page 25: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri

DOKUMEN

Page 26: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri
Page 27: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri
Page 28: Praktik Sanitasi Lingkungan Kerja Industri