praktikum 1 respon hewan terhadap lingkungan biotik dan abiotik (aktifitas serangga perkebunan) -...
TRANSCRIPT
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 1/36
RESPON HEWAN TERHADAP LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK
(AKTIFITAS SERANGGA PERKEBUNAN)
Oleh:
Kelompok: IV
Pembmb!": I#h$m F$l$l%&!' S
*%#%+$! Pe!&&k$! Bolo"
F$k%l,$+ T$#b-$h
UIN R$&e! F$,$h P$lemb$!"
./01
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 2/36
BAB I
PENDAHULUAN
A L$,$# Bel$k$!"Salah stau ciri dari makhluk hidup yaitu peka terhadap rangsang, respon
makhluk hidup terhadap lingkungannya. Mampu merespon berbagai impuls atau
stimulus-stimulus yang ada disekitar lingkungannya. Lingkungan memberikan
segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup dan saling berinteraksi.
Lingkungan sangat berperan penting bagi semua makhluk hidup. Lingkungan
meliputi lingkungan abiotik maupun lingkungan biotik. Lingkungan abiotik itu
sendiri terdiri dari suhu, cahaya matahari, kelembapan, dan benda-benda mati
lainnya yang tidak digunakan sebagai sumber daya seperti batu, tanah sebagai
tempat tinggal sedangkan lingkungan biotik yaitu manusia, hewan dan tumbuhan.
Hewan selain cirinya peka terhadap rangsang, juga bergerak hewan mampu
bergerak, berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Hewan bergerak karena adanya
rangsang ataupun impuls dari lingkungan sekitarnya (Susanto, 2!.
"erak pada makhluk hidup dapat dipengaruhi karena adanya rangsang dari
luar atau rangsang dari dalam. Salah satu contoh gerak pada hewan yang
dipengaruhi oleh rangsang dari luar dalam arti berasal dari stimulus-stimulus
makhluk hidup yang ada di lingkungannya yaitu taksis. #aksis dapat dijumpai
pada hewan-hewan in$ertebrata. %ada hewan-hewan i$ertebrata memiliki suatu
reseptor yang peka terhadap rangsang disekitarnya. &dapun rangsangan atau
stimulus-stimulus yang diterima hewan in$ertebrata baik itu dalam satu 'amilii
atau ordo bahkan gerak yang diperlihatkan berbeda untuk setiap hewan karena ini
dapat dipengaruhi lagi dari 'aktor lingkungan dimana hewan tersebut berada
'akktor lingkungan abiotik dapat mempengaruhi seperti suhu, kelembapan dan
cahaya matahari (Soetjipta, ))*!.
+eberapa hewan dapat berpindah dengan menempuh jarak berberapa meter
dari tempatnya semula, dan ada juga hewan yang tidak mampu melakukan itu
karena ada yang mempengaruhi yaitu batas toleransi untuk merespon suatu
perubahan lingkungan. +erdasarkan uaraian diatas, praktikum ini dilakukan untuk
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 3/36
mengetahui bagaimana respon yang diperlihatkan mahluk hidup yang hidup di
perkebunan kelapa sawit terhadap stimulus berupa mangkuk yang berwarna
kuning cerah yang telah diberi madu, serta minyak jelantah, dan untuk
mengetahui bagaimana respon yang diperlihatkan hewan-hewan di perkebunan
kelapa sawit terhadap stimulus berupa gelas air mineral bening yang telah diberi
madu, dan minyak jelantah (Lahay, 2!.
B R%m%+$! $+$l$h
. Seperti apa keanekaragaman serangga arboreal pada tanaman kelapa sawit
2. +agaimana peran ekologis serangga pohon. +agaimana cara mengukur 'aktor-'aktor 'isik lingkungan
2 T%3%$! P#$k,k%m
&dapun tujuan dari praktikum ini adalah
. /ntuk melihat keanekaragaman serangga arboreal pada tanaman kelapa sawit.
2. /ntuk melihat peran ekologis serangga pohon.. Mengukur 'aktor-'aktor 'isik lingkungan.
D $!4$$,
. +agi %erkebunan semut rangrang (Oecophylla smaragdina! diman'aatkan
sebagai pengendalian ekologis dalam pengendalian hama yang terdapat dalam perkebunan kelapa sawit.
2. +agi Mahasiswa sebagai pengetahuan dan re'rensi praktikum selanjutnya.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 4/36
BAB II
TIN*AUAN PUSTAKA
A Pe!"e#,$! He5$!
Hewan adalah organisme yang bersi'at motil, artinya dapat berjalan dari
satu tempat ke tempat lain. "erakannya disebabkan oleh rangsang-rangsang
tertentu yang datang dari lingkungannya. 0enis-jenis hewan pada umumnya dapat
tinggal di suatu lingkungan hidup yang sesuai dengan ciri-ciri kehidupannya. 0ika
hewan berjalan atau berpindah ke tempat lain tidak mengalami perubahan bentuk,
kecuali perubahan si'at-si'at 'isiologisnya. 1aktor-'aktor yang merangsang
gerakan hewan adalah makanan, air, cahaya, suhu, kelembaban, dan lain-lain.+eberapa hewan mampu menempuh jarak tempuh itu dipengaruhi batas
toleransinya untuk merespon perubahan lingkungannya (Susanto, 2!.
B L!"k%!"$!
Lingkungan menggambarkan jumlah keseluruhan kondisi 'isik dan biotik
yang memepengaruhi tanggapan makhluk. Lebih spesi'ik lagi, jumlah bagan
hidrosfer, litosfer, dan atmosfer yang merupakan tempat hidup mkhluk kemudian
disebut biosfer . Habitat adalah suatu perangkat kondisi 'isik dan kimiawi
(misalnya ruang, iklim! yang mengelilingi suatu spesies tunggal, suatu kelompok
spesies, atau suatu komunitas besar. Biotop mende'inisikan suatu satuan menurut
ruang atau topogra'ik dengan suatu perangkat satuan yang karakteristik mengenai
kondisi 'isik serta kimiawi dan mengenai kehidupan tumbuhan dan hewan.
Supaya makhluk dapat ada mereka harus memberi tanggapan dan menyesuaikan
diri pada kondisi lingkungan mereka. Makhluk memberi tanggapan perbedaan
dan perubahan dalam lingkungannya dalam empat cara mendasar adalah adaptasi
mor'ologik, penyesuaian 'isiologik, pola-pola kelakuan, dan hubungan komunitas
(Soetjipta, ))*!.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 5/36
2 Re+po! Te#h$&$p S,m%l%+
espon terhadap stimulus merupakan salah satu ciri utama kehidupan
sehingga dengan adanya ciri ini organisme mampu untuk memberikan respon
(tanggapan! terhadap berbagai 'aktor lingkungan dan perubahan di sekitarnya
berbagai 'aktor lingkungan dan perubahan di sekitarnya. "erakan-gerakan hewan
dalam lingkungannya tidak bersi'at acak melainkan merupakan respon-respon
terhadap bermacam-macam stimulus dalam lingkungannya itu, baik secara
langsing maupun tidak langsung (Lahay, 2!.
D Kompo!e! Abo,k
Menurut Lahay (2! , Abiotik atau komponen tak hidup adalahkomponen 4+k dan km$ yang merupakan me&%m6+%b+,#$, tempat
berlangsung keh&%p$!, atau l!"k%!"$! tempat hidup. Sebagian besar
komponen abiotik ber$ariasi dalam ruang dan waktunya. 3omponen abiotik
dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik , dan 'aktor yang memengaruhi
distribusi organisme, yaitu
. Suhu %roses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan
energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
2. &ir 3etersediptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
. "aram 3onsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme
melalui osmosis. 4rganisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan
kandungan garam tinggi.
*. 5ahaya matahari 6ntensitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. &ir
dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, 'otosintesis terjadi di
sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. 7igurun, intensitas
cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan
tumbuhan tertekan.
8. #anah dan batu +eberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur 'isik, pH,
dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada
kandungan sumber makanannya di tanah.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 6/36
9. 6klim 6klim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area.
6klim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. 6klim mikro meliputi
iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
1aktor-'aktor abiotik utama yaitu suhu lingkungan merupakan 'aktor
penting dalam persebaran organisme karena pengaruhnya pada proses biologis
dan ketidakmampuan sebagian besar organisme untuk mengatur suhu tubuh tepat.
Sel bisa pecah jika air yang teradapat di dalamnya membeku pada suhu bawah
5 dan protein pada sebagian besar organisme akan mengalami denaturasi pada
suhu di atas *85. Selain itu, sejumlah organisme dapat mempertahankan suatu
metabolisme yang cukup akti' pada suhu yang sangat rendah atau pada suhu yang
sangat tinggi. &daptasi yang luar biasa memungkinkan beberapa organisme hidupdi luar kisaran suhu rendah, suhu internal suatu organisme sesungguhnya
dipengaruhi oleh pertukaran panas dengan lingkungannya dan sebagaian besar
organisme tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya lebih tinggi beberapa
derajat diatas atau di bawah suhu lingkungan sekitarnya (5ampbell, 2*!.
5ahaya penting bagi perkembangan dan perilaku banyak tumbuhan dan
hewan yang sensiti' terhadap fotoperiode merupakan suatu indikator yang lebih
dapat dipercaya dibandingkan dengan suhu, dalam memberi petunjuk mengenai
kejadian musimanm, seperti perbungaan atau perpindahan (migrasi! (5ampbell,
2*!.
#anggapan suatu indi$idu ektoterm terhadap suatu suhu tidak tentu,
tanggapan dipengaruhi suhu yang dialami di masa lampau. Suatu indi$idu dikenai
suhu yang nisbi tinggi untuk beberapa hari dapat tergeser keseluruhan tanggapan
terhadap suhu atas sepanjang skala suhu, dan beberapa hari dikenai suhu nisbi
rendah dapat menggeser tanggapan ini ke bawah. %roses ini biasanya disebut
aklimasi jika perubahan dilaksanakan di kondisi laboratorium dan aklimatisasi
jika terjadi di lapangan. %erubahan pada aklimatiasi yang terlalu cepat dapat
merupakan malapetaka. 7i samping itu indi$idu dalam aklimatisasi biasanya
berbeda dalam tanggapan terhadapa suhu tergantung pada stadium dalam
perkembangan yang mana akan dicapainya (Soejipta, ))*!.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 7/36
Menurut Lahay (2!, adapun respon yang terorientasi terhadap cahaya
dapat dikategorikan sebagai berikut
. 1ototaksis positi', apabila hewan ditemukan diruangan yang dikenai cahaya
yang terang.
2. 1ototaksis negati', apabila hewan temukan dalam ruangan yang tidak dikenai
cahaya (gelap!.
. 1ototaksis intermediet, yaitu hewan ditemukan dalam ruangan peralihan
antara ruangan yang terang dengan ruangan yang gelap.
+erbagai 'aktor lingkungan misalnya suhu, kelembapan, maupun cahaya
matahari merupakan 'aktor yang diperlukan oleh hewan, namun kadang-kadang
dapat juga beroperasi sebagai salah satu 'aktor pembatas. Misalnya cahayamatahari bagi hewan-hewan yang hidup di tempat terlindung dapat dianggap
sebagai suatu stimulus lain yang dapat menyebabkan hewan tersebut berespon
menghindar terhadap cahaya tersebut demikian pula sebaliknya (Lahay, 2!.
Suhu lingkungan menentukan suhu tubuh bagi hewan poikilotermi. +ahkan
suhu menjadi 'aktor pembatas bagi kebanyakan makhluk hidup. Suhu tubuh
menentukan kerja en:im-en:im yang membantu metabolisme di dalam tubuh
(7harmawan, 2*!.
Suhu juga merupakan suatu 'aktor lingkungan yang sering kali beroperasi
sebagai 'aktor pembatas dan paling mudah diatur. Variabilitas suhu mempunyai
arti ekologis. Fluktuasi suhu -25 dengan suhu rata-rata 85, pengaruhnya
terhadap hewan tidak sama dengan suhu konstant 8 5 (7harmawan, 28!.
%ada umumnya kehidupan tumbuhan sangat tergantung pada adanya cahaya
matahari, karena energi cahaya atau foton sangat mutlak untuk 'otosintesis. #idak
demikian halnya dengan hewan, yang seolah-olah tidak selalu membutuhkan
cahaya secara langsung. ;amun sebenarnya cahaya matahari mempunyai peranan
penting khususnya bagi hewan-hewan diurnal, yang mencari makan dan
melakukan interaksi biotik lainnya secara $isual atau mempergunakan rangsang
cahaya untuk melihat benda. /ntuk mengetahui e'ek ekologis dari cahaya
matahari, yang perlu diperhatikan ialah aspek intensitasnya, kualitasnya serta
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 8/36
lamanya penyinaran. #ampaknya diantara intensitas dan kualitas cahaya dengan
warna tubuh hewan terdapat semacam korelasi. Hewan-hewan pelagis cenderung
berwarna transparan berwarna biru dengan punggung kehijau-hijauan atau
berwarna coklat dengan bagian abdomen putih perak. +erkaitan dengan macam
sinar yang menembus hingga suatu kedalaman, pada kedalaman <8 m di lautan
daerah tropika, hampir semua jenis decapoda warna tubuhnya merah
(7harmawan, 2*!.
=nergi cahaya dapat diman'aatkan oleh makhluk hidup, warna hewan
dipengaruhi oleh cahaya. Hewan-hewan yang tinggal di goa dalam waktu lama
mempunyai kulit yang berwarna terang, karena sangat sedikit terkena cahaya.
Hewan yang hidup di luar goa pada umumnya berwarna hitam atau gelap, karena pigmen yang ada dalam kulit berubah menjadi hitam jika terkena cahaya.
Hubungan antara cahaya dengan pigmentasi kulit tubuh hewan di daerah tropis
dan daerah dingin kira-kira sama hubungan antara cahaya dengan hewan yang
hidup di dalam luar goa (Susanto, 2!.
E Kompo!e! Bo,k
Menurut Lahay (2!, Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk
menyebut sesuatu yang hidup (organisme!. 3omponen biotik adalah suatu
komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak
bernyawa!. +erdasarkan peran dan 'ungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu
. %rodusen
%rodusen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah :at anorganik
menjadi :at organik (organisme autotrof !. %roses tersebut hanya bisa
dilakukan oleh tumbuhan yang berkloro'il dengan cara 'otosintesis. 5ontoh
produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau.
2. Heterotro'>3onsumen
3omponen heterotrof terdiri dari organisme yang meman'aatkan bahan-
bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 9/36
3omponen heterotrof disebut juga konsumen makro ( fagotrof ! karena
makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. ?ang tergolong heterotrof
adalah manusia, hewan, jamur , dan mikroba.
3. %engurai>dekomposer
%engurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan
bahan organik yang berasal dari organisme mati. %engurai disebut juga
konsumen makro ( sapotrof ! karena makanan yang dimakan berukuran lebih
besar. 4rganisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan
melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali
oleh produsen. ?ang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. &da pula
pengurai yang disebut detritivor , yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 10/36
BAB III
ETODOLOGI PRAKTIKU
A W$k,% &$! Temp$,
%raktikum =kologi Hewan yang berjudul Hewan dan Lingkungan +iotik
(=kologi Serangga dan 6nteraksinya dengan Lingkungan! ini dilaksanakan pada
hari Sabtu, 9 Mei 28 pada pukul @.-8. A6+. %engambilan serangga
dilakukan pada %erkebunan 3elapa Sawit Swasta milik 5B. %asuma 7esa "asing
3abupaten +anyuasin pada titik koodinat *,*-8,8 +ujur #imur dan ,-*
Lintang Selatan, %ropinsi Sumatera Selatan pada umur sawit tahun dan * tahun.
Sedangkan percobaan mosaik sarang di lakukan di Laboratorium +iologi /6;
aden 1atah %alembang.
B Al$, &$! B$h$!
. &lat
a. "elas air mineraal buah b. Mangkok kuning buah
c. #hermometer maC-min
d. LuC meter e. %aku
'. %alu
g. #alih. &lat specimen
i. %inset buah
2. +ahana. &lcohol )8D liter
b. 1ormalin *D 28 ml
c. &Euades liter
d. "ula jawa buahe. Madu botol kecil
'. 3apas
g. &sam asetat *D
2 2$#$ Ke#3$
. Metoda +ait #rap
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 11/36
a. Menentukan ukuran lahan perkebunan C meter, kemudian sampel
tanaman di pilih sebanyak 8 pohon secara acak dan pengambilannya
secara sistematik baik diagonal maupun lajur dan baris.
b. 3emudian menyiapkan perangkap berupa gelas>cup aEua yang sudah diisi
dengan alkhol <D dan didalamnya diberi kapas yang sudah di beri
gula>madu sebagai umpannya.
c. %erangkap disebar sebanyak 2 perangkap per pohon yang di dipasang
selama C2* jam. 3emudian sampel serangga yang terperangkap dibawa
ke labratorium.
2. Metoda ?ellow %an #rap
a. Sama dengan kegiatan pertama-yellow pan trap di pasang di atas pohonsebanyak mangkok.
b. Mangkok yg sudah diberi alkohol dibiarkan selama C2*jam. 3emudian
serangga yang tertangkap di koleksi dan diideni'ikasi di laboratorium.
. Metoda Hand 5oolecting
a. %engambilan sampel serangga pohon dilakukan dengan menggunakan
koleksi langsung dengan tangan yaitu dengan menggunakan pinset
sebagai alat bantunya. %engambilan dilaksanakan selama menit>pohon.
b. Sampel yang didapat di koleksi di dalam botol yang sudah di beri alkohol
kemudian sampel diidenti'ikasi di laboratorium.
c. 3egiatan di laboratorium sortir, identi'ikasi, mounting dan labeling
*. %engukuran 1aktor 1isik
a. Suhu udara
+uka termomter udara, kemudian amati perubahan suhu yang terjadi
selama 2 jam. 5atat suhunya berapa maksimum dan minimumnya.
b. 5ahaya
/ntuk melihat cahaya yang masuk di perkebunan dapat menggunakan luC
meter. &mati perubahan luC dan catat angka yang tertera pada luC meter
tersebut.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 12/36
D A!$l++ D$,$
No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p
*%ml$hB$, ,#$p 8ello5 p$! ,#$p H$!& 9olle9,!"
2
*8
9
<
@
To,$l
1. Menghitung kelimpahan serangga arboreal
2. Menghitung 'rekuensi kehadiran hewan
3. Menghitung indeks keanekaragaman hewan
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 13/36
BAB IV
HASIL DAN PEBAHASAN
A H$+l
T$bel 0 D$,$ H$+l Se#$!""$ -$!" Dpe#oleh D Pe#keb%!$! 2V P$+%m$
No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p
*%ml$hB$, ,#$p 8ello5 p$! ,#$p H$!& 9olle9,!"
Semut merah kecil ( Anoplolepis
gracilipes! 8@ 8)
2
Semut hitam kecil
( Dolichoderus bituberculatus! *9 <2 @
Semut rangrang
(Oecophylla smaragdina! 2 2
*Semut hitam besar ( Dolichoderus sp! 9 8 2
80angkrik
(Gryllus assimilis! 2 2
9
+elalang
( Melanoplus femurubrum! 9 9
<
5apung
( eurothermis terminata! * *
@
Laba-laba
( ephila maculata!
)+elalang daun
( !hyllium fulchrifolium!
To,$l 0; 0;< 0= ;0=
T$bel . I!&ek+ D7e#+,$+ Se#$!""$ A#bo#e$l
No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p
*%ml$hB$, ,#$p8ello5 p$!
,#$p
H$!&
9olle9,!"
Semut merah kecil
( Anoplolepis gracilipes! . ,< ,8
m2 >indeks
2 Semut hitam kecil
( Dolichoderus
,9 ,* ,9
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 14/36
bituberculatus!m2>indeks
Semut rangrang
(Oecophylla smaragdina! ,9 ,
m2>indeks
* Semut hitam besar ( Dolichoderus sp! ,2 , ,<
m2>indeks
8
0angkrik
(Gryllus assimilis! ,2@,
m2>indeks
9
+elalang
( Melanoplus femurubrum! ,,8
m2>indeks
<
5apung
( eurothermis terminata! ,,82
m2>indeks
@Laba-laba
( ephila maculata! ,2,2
m2>indeks
)
+elalang daun
( !hyllium fulchrifolium! ,2,2
m2>indeks
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 15/36
B Pemb$h$+$!
%ada praktikum ini, lokasi yang dipilih adalah #anjung api-api, %alembang.
#ujuan praktikum ini yaitu untuk melihat keanekaragaman serangga arboreal
pada perkebunan kelapa sawit, untuk melihat peran ekologis serangga pohon danmengukur 'aktor-'aktor 'isik lingkungan.
Metode penangkapan yang digunakan dalam menangkap serangga arboreal
terdiri dari jenis yaitu metode bait trap, metode yellow pan trap dan metode
hand coolecting, yang dipasang pada pohon kelapa sawit secara acak (random!
dari praktikum yang dilakukan tersebut didapatilah berbagai macam serangga
yang menunjukkan keragaman serangga arboreal di tanaman kelapa sawit.
Serangga-serangga yang di dapat diantaranya terdiri dari @ spesies yaitu Semut
merah kecil ( Anoplolepis gracilipes!, semut hitam kecil ( Dolichoderus
bituberculatus!, semut rangrang (Oecophylla smaragdina!, semut hitam besar
( Dolichoderus sp!, jangkrik (Gryllus assimilis!, belalang ( Melanoplus
femurubrum!, capung ( eurothermis terminata!, laba-laba ( ephila maculata!,
dan belalang daun ( !hyllium fulchrifolium!.
Semut merah kecil ( Anoplolepis gracilipes! yang ditemukan memiliki
indek di'ersitas sebesar , m2>indeks dan kelimpahan relati' paling dominan
(8D!" 7ominannya spesies ini juga dilaporkan oleh +rFhl G =lt: (2! dan
?ulminarti et al . (22! dalam odhiyah (2!.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 16/36
Menurut odhiyah (2!, Anoplolepis gracilipes dikelompokkan dalam
3erajaan &nimalia
1ilum &rthropoda
3elas 6nsecta
4rdo Hymenoptera
1amili 1ormicidae
"enus &noplolepis
Spesies A" gracilipes
Spesies yang dikenal sebagai yello# cra$y ant ini merupakan salah satu
spesies in'asi' yang sering dijumpai di seluruh kawasan &sia tropis dan
merupakan spesies yang dapat dengan mudah menyebar melalui berbagaiakti'itas manusia (Shattuck ))) Me:ger G %'ei''er 2! dalam odhiyah
(2!.
Semut hitam kecil ( Dolichoderus bituberculatus!, memiliki indek di'ersitas
sebesar ,9 m2>indeks dan kelimpahan relati' sebesar (< D! merupan semut
yang berperan dalam mengendalikan hama tanaman perkebunan sehingga sangat
menguntungkan dan memberi man'aat yang cukup besar bagi perkebunan kelapa
sawit, seperti yang dikemukakan Airyadiputra (2<!, Semut hitam
( Dolichoderus bituberculatus! merupakan agens pengendali hayati yang cukup
e'isien untuk menanggulangi hama.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 17/36
3lasi'ikasi semut hitam, semut ireng menurut (Airyadiputra, 2<!
3ingdom &nimalia
Sub kingdom 6n$ertebrata
1ilum &rthropoda
3elas 6nsecta
4rdo Hymenoptera
1amilia 1ormicidae
"enus 7olichoderus
Spesies Dolichoderus bituberculatus
Semut rangrang (Oecophylla smaragdina! memiliki indek di'ersitas
sebesar , m
2
>indeks dan kelimpahan relati' sebesar ( D! kelimpaha relati' inisangat sedikit dibandingkan dengan seranga lainya hal ini disebabkan karena
pada pohon kelapa sawit yang digunakan sebagai penempatan perangka memang
tidak ditemukan sarang semut ini. Semut rangrang Oecophyilla smaragdina
merupakan salah satu jenis semut yang banyak digunakan dalam mengendalikan
hama pertanian" Oecophyilla smaragdina adalah semut yang dominan di hutan
terbuka dari 6ndia, &ustralia, 5ina dan &sia #enggara, yang daun sarang yang
diselenggarakan bersamasama dengan sutra lar$a. O" smaragdina telah penting
dalam penelitian tentang integrasi kontrol, komunikasi, teritorial dan koloni
biologis serta pengendalian biologis pada hama pertanian atau perkebunan.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 18/36
Menurut ?ahya (22!, klasi'ikasi semut rangrang adalah sebagai berikut
3ingdom &nimalia
1ilum &rthropoda
3elas 6nsecta
4rdo Hymenoptera
1amilia 1ormicidae
"enus 4ecophylla
Spesies Oecophylla smaragdina
Semut rangrang (Oecophylla smaragdina! merupakan serangga eusosial
(sosial sejati!, dan kehidupan koloninya sangat tergantung pada keberadaan
pohon (arboreal !. Seperti halnya jenis semut lainnya, semut rangrang memilikistruktur sosial yang terdiri atas atu betina, berukuran 2-28 mm, berwarna
hijau atau coklat, bertugas untuk menelurkan bayi-bayi semut. %ejantan bertugas
mengawini ratu semut, dan ketika ia selesai mengawini ratu semut ia akan mati.
%ekerja betina, berukuran 8-9 mm, berwarna orange dan terkadang kehijauan,
bertugas mengasuh semut-semut muda yang dihasilkan semut ratu. %rajurit
betina, berukuran @mm, umumnya berwarna oranye, memiliki kaki panjang
yang kuat, antena panjang dan rahang besar, bertugas menjaga sarang dari
gangguan pengacau, mencari dan mengumpulkan makanan untuk semua
koloninya serta membangun sarang di pohon-pohon atau di daun.
/ntuk mengatasi beberapa permasalahan hama pada perkebunan kelapa
sawit ( %laeis guinensis 0acE! di Sumatera Selatan khususnya dan di 6ndonesia
pada umumnya, dapat dilakukan upaya dengan mencari musuh alami yang lebih
mudah dan tidak merugikan inangnya. Salah satunya menggunakan peran semut
rangrang (Oecophylla smaragdina!. 7ari beberapa penelitian yang telah ada,
banyak petani yang menggunakan semut rangrang sebagai pengendalinya. Lim
(2<! dalam 1alahudin (22! , menggunakan 4ecophylla sebagai musuh alami
dalam pengendalian hama di pohon mahogani. Semut ini mampu mengatasi hama
mangga sekitar <D pada perkebunan di &ustralia (%eng and 5hristian, 28!
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 19/36
dan *D menurunkan hama jeruk di Bietnam (4''enberg, 2)! dalam 1alahudin
(22!.
0angkrik (Gryllus assimilis! memiliki indek di'ersitas sebesar ,
m2>indeks dan kelimpahan relati' sebesar ( D! adalah serangga yang berkerabat
dekat dengan belalang, memiliki tubuh rata dan antena panjang. 0angkrik
adalah omni$ora, dikenal dengan suaranya yang hanya dihasilkan oleh jangkrik
jantan. Suara ini digunakan untuk menarik betina dan menolak jantan lainnya.
Suara jangkrik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. 7i dunia dikenal
sekitar ) spesiescengkerik, termasuk di dalamnya adalah gangsir . 0angkrik
merupakan jenis insekta yang hidup di semak-semak rerumputan pekarangan.
Menurut +orror ())2! jangkrik dikelompokkan dalam
3ingdom &nimalia
%hylum &rthropoda
3las 6nsecta
4rdo 4rthoptera
Sub 4rdo =nsi'era
1amili "ryllidae
Sub 1amili "ryllinae
"enus "ryllids
Spesies Gryllus assimilis
Sumber 0annah, (2!
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 20/36
Menurut %aimin et al" ()))!, jangkrik-jangkrik yang hidup dan
berkembang biak di 6ndonesia sebanyak sekitar 2 jenis, dan belum diketahui
dengan pasti asal usul bangsanya, karena belum terklari'ikasi dengan baik da
nada yang hanya nama daerahnya. 0angkrik jawa Gryllus bimaculatus atau
kalung (karena pangkal sayap luarnya bergaris kuning menyerupai kalung!
memiliki panjang tubuh (dari kepala hingga ujung perut! kurang lebih 2- cm.
warna tubuh ber$ariasi, tetapi pada umumnya coklat kehitaman dan hitam. as
yang mempunyai sayap dan tubuhnya berwarna kuning kemerah-merahan disebut
jerabang dan yang hitam legam disebut jeliteng, yang ukurannya bisa sampai 8
cm. jenis "ryllus bimaculatus ini umumnya diman'aatkan untuk pakan burung,
ikan dan aduan karena agresi$itas dan kerikannya yang nyaring (Susanto, 2!.0angkrik dapat ditemui hampir di seluruh 6ndonesia, tetapi lebih banyak
ditemukan di daerah yang kering yang bersuhu 2- o5 dan kelembaban 98-@D
(Sukarno. )))!, tanahnya gembur atau berpasir dan tersedia banyak tumbuhan
semak belukar. 0angkrik hidup bergerombol dan bersembunyi dalam lipatan-
lipatan daun kering atau bongkahan tanah.
Menurut &nsori (22! capung dikelompokkan dalam
3erajaan &nimalia
1ilum &rthropoda
3elas 6nsecta
4rdo 4donata
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 21/36
/paordo &nisoptera
1amili Libellulidae
"enus ;eurothemis
Spesies " &erminata
5apung ( eurothermis terminata! memiliki indeks di'ersitas sebesar ,
m2>indeks dan kelimpahan relati' sebesar ( D!. Habitat capung menyebar luas,
di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah
dan lingkungan perkotaan. 7itemukan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian
lebih dari . m dpl. +eberapa jenis capung, umumnya merupakan penerbang
yang kuat dan luas wilayah jelajahnya. +eberapa jenis yang lain memiliki habitat
yang spesi'ik dan wilayah hidup yang sempit. Menurut (+orror et al", ))2Shepard et al , ))2! dalam &nsori (22!, 5apung dapat ber'ungsi sebagai
serangga predator, baik dalam bentuk nim'a maupun dewasa, dan memangsa
berbagai jenis serang gaserta organisme lain termasuk serangga hama tanaman
padi, seperti penggerek batang padi ('hilo sp!, wereng coklat ( ilaparvata
lugens!, dan walang sangit ( (aptocorisa acuta!
Laba-laba ( ephila maculata! memiliki indeks di'ersitas sebesar ,
m2>indeks dan kelimpahan relati' sebesar (, D!. Laba-laba bukan termasuk
serangga tetapi kelas &rachnida, yaitu sekelompok dengan caplak, tungau, dan
kalajengking. Laba-laba termasuk ke dalam ordo &raneae. Menurut Suryadi
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 22/36
(2!, ordo laba-laba terbagi atas tiga golongan besar pada subordo, yaitu
Mesothelae, Mygalomorphae atau 4rthognatha, dan &raneomorphae
Menurut (Suryadi, 2!, laba-laba ephila pilipes dikelompokkan dalam
3ingdom &nimalia
%hylum &rthropoda
5lass &rachnida
4rder &raneae
Suborder &raneomorphae
1amily ;ephilidae
"enus ;ephila
Species " pilipesLaba-laba mampu beradaptasi di berbagai habitat namun laba-laba sangat
sensiti' terhadap gangguan yang terjadi di lingkungannya. &dapun gangguan
lingkungan yang berdampak negati' terhadap kelimpahan laba-laba, antara lain
pengolahan tanah, pemangkasan tumbuhan serta penggunaan pestisida sintesis.
+erubahnya komposisi spesies laba-laba di ekosistem pertanian sangat
dipengaruhi oleh berubahnya komposisi tanaman di lahan budidaya tanaman.
+eberapa riset menyimpulkan laba-laba rentan terhadap sejumlah
pestisida. %enurunan jumlah laba-laba akan berdampak terhadap peningkatan
populasi serangga pengganggu tanaman. #anpa laba-laba, populasi serangga akan
menyebar tak terkendali sehingga menggagalkan panen dan menyebarkan
penyakit. Laba-laba juga menjadi makanan bermutu bagi makhluk lainnya.
7imana laba-laba sangat berperan penting dalam jaring makanan karena
kebiasaan makan laba-laba (Historia, 2!.
+elalang daun ( !hyllium fulchrifolium! memiliki indeks di'ersitas sebesar
, m2
>indeks dan kelimpahan relati' sebesar (, D! +elalang daun atau
dalam bahasa latin lebih dikenal dengan sebutan !hyllium fulchrifolium,
merupakan serangga yang masuk ke dalam ordo %hasmatodea. 5iri-ciri yang
paling menonjol berdasarkan penampakan luar tubuhnya hampir seluruhnya
menyerupai sebuah daun. /kuran tubuhnya sebesar ukuran daun jambu. +entuk
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 23/36
tubuh yang menyerupai gambaran lingkungan dimana dia hidup-di pohon jambu-
memberikan keuntungan besar baginya supaya tidak dapat dideteksi oleh musuh
yang akan memangsanya.
Menurut Lahay (2! , 'aktor utama abiotik adalah Suhu, cahaya matahari,
intensitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis, tanah, dan iklim. Sedangkan
'aktor biotik)nya yaitu makluk hidup.
Serangga arboreal memiliki peran ekologis yang sangat penting bagi
kehidupan, diantaranya yaitu serangga berperan sebagai komponen rantai
makanan, sebagai penyerbuk ( pollinator ! yang andal untuk semua jenis tanaman
dan dapat berperan sebagai indikator, yaitu untuk memprediksi tingkat kepunahan
spesies yang lain atau perubahan mikro lingkungan, habitat atau ekosistem
tertentu.
/raian-uraian di atas dapat dapat dilihat bahwa 'aktor 'isik lebih banyak
berpengaruh terhadap serangga dibandingkan 'aktor internal atau 'aktor dari
hewan pemangsa lainya. 1aktor tersebut seperti kisaran suhu, kelembaban,
cahaya, warna, bau, angin dan to'ograpi. Serangga memiliki kisaran suhu tertentu
dimana serangga tersebut dapat bertahan hidup. %ada umumnya suhu yang relati'
adalah suhu minimum 8 o5, suhu optimum 28 o5, dan suhu maksimum *8 o5.
#inggi rendahnya populasi suatu serangga pada suatu waktu merupakan hasil
pertemuan antara dua 'aktor, yaitu 'aktor biotik dan 'aktor abiotik (lingkungan!.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 24/36
Menurut "inanjar (22!, ada dua kemampuan hewan untuk
mempertahankan suhu tubuh, yaitu
Hewan poikoloterm adalah hewan yang suhu tubuhnya sselalu berubah
seiring dengan berubahnya suhu lingkungan.
Hewan homeoterm adalah hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan
sekalipun suhu lingkunganya berubah.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 25/36
BAB IV
PENUTUP
A Ke+mp%l$!
7ari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa espon hewan terhadap perubahan lingkungan bermacam-macam, yaitu
dengan dengan menggunakan bebebrapa cara seperti 'isiologis, mor'ologis
dan tingkah laku.
7 1aktor yang mempenaruhi yaitu 'aktor lingkungan, terbagi menjadi dua yaitu
kondisi dan sumber daya. 7iantara kedua 'aktor ini akan mempengaruhi
hewan terhadap suatu habitat.
7 1aktor 'isik lebih banyak berpengaruh terhadap serangga dibanding terhadap
binatang lainnya. 'aktor tersebut seperti suhu dan kisaran suhu,
kelembaban>hujan, cahaya>warna>bau, angin dan to'ogra'i.
B S$#$!
7iharapkan kepada seluruh praktikan agar bersungguh-sungguh dan berhati-
hati dalam melakukan praktikum agar mendapatkan hasil yang diinginkan dan
tidak terjadi yang tidak kita inginkan.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 26/36
DAFTAR PUSTAKA
&nsori, 6rwandi 22. *eanekaragaman imfa Odonata +Dragonflies Di Beberapa
!ersa#ahan -ekitar Bandung .a#a Barat" Aebside
http>>repository.unib.ac.id>8)>>2-%4S676;"D2&nsori.pd'. 7iakses pada
hari sabtu 28 juni, jam @. wib.
5ampbell. 2*" Biologi .ilid /// %disi *elima. =rlangga 0akarta.
7harmawan, &gus. 2*. %kologi 0e#an. 0urusan +iologi 1M6%& /ni$ersitas
Malang Malang.
7harmawan, &gus. 28. %kologi 0e#an. /M %ress Malang.
1alahudin, 6rham. 22. *eanekaragaman imfa Odonata +Dragonflies Di Beberapa !ersa#ahan -ekitar Bandung .a#a Barat, Aebsite
http>>eprints.uinsby.ac.id>*@>>+ukuD29D21iCI<.pd' 7iakses pada harisabtu 28 juni, jam @. wib.
Hadi, M., dkk. 2). Biologi /nsecta %ntomologi. "raha 6lmu Surabaya.
Lahay, 0utje. 2. !enuntun !raktikum %kologi 0e#an. 0urusan +iologi 1M6%&
/;M Makassar.
Soejipto. ))*. Dasar)Dasar %kologi 0e#an. 7epartemen %endidikan 7an3ebudayaan 7irektorat 0enderal %endidikan #inggi ?ogyakarta.
Susanto, %udyo. 2. !engantar %kologi 0e#an. %royek %engmebangan "uruSekolah Menengah 6+7 Loan ;o. )<) 7irektorat 0enderal %endidikan
#inggi 7epartemen %endidikan ;asional 0akarta.
Ban Mastrigt, Henk. 28. Buku panduan lapangan kupu)kupu untuk #ilayah Mamberamo sampai pegunungan 'yclops. 5onser$ation 6nternational
6ndonesia %rogram 0akarta.
Ahitten, #. dkk. ))). =kologi 0awa dan +ali. Seri =kologi 6ndonesia. 0ilid 66.
%renhallindo 0akarta.
Airyadiputra, Soekadar. 2<.
!emapanan -emut 0itam +Dolichoderus thoracicus !ada !erkebunan *akao dan !engaruhnya &erhadap -erangan 0ama
0elopeltis spp http>>iccri.net>download>%elitaD2%erkebunan>$ol
I2InoIIaprilI2<>%emapananD2SemutD2HitamD2(7olichoderusD2thoracicus!D2%adaD2%erkebunanD23akaoD2danD2%engaruhnya
D2#erhadapD2SeranganD2HamaD2HelopeltisD2spp..pd'. 7iakses
pada hari sabtu 28 juni, jam @. wib.
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 27/36
LAPIRAN
T$bel . I!&ek+ D7e#+,$+ Se#$!""$ A#bo#e$l
No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p
B$, ,#$p 8ello5 p$! ,#$p H$!& 9olle9,!"
Semut merah kecil ( Anoplolepis
gracilipes!>0;> /0?
/1> /;
8@><J,*2.-,)J
,<
2
Semut hitam kecil
( Dolichoderus bituberculatus!*9>9 J ,.-
,2J ,9
<2><J ,82.-,98J
,*
Semut rangrang
(Oecophylla smaragdina! 2><J ,*.
-*.29J ,9
*
Semut hitam besar
( Dolichoderus sp!9>9J,).-
2,*J ,2
8><J ,*.-,2J
,
8
0angkrik
(Gryllus assimilis! 2>*J ,*. -2J ,2@
9
+elalang
( Melanoplus femurubrum! 9>*J,*2. -,)J
,
<5apung
( eurothermis terminata! *>*J ,.-.8J
,
@
Laba-laba
( ephila maculata! >*J ,<.-2,98J
,2
)
+elalang daun
( !hyllium fulchrifolium! >*J ,<.-2,98J
,2
T$bel . D$,$ Pe!"$m$,$! He5$! 0@.= *$m P$&$ B$, T#$p:
No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p ke
*%ml$h0 . ; = 1
Semut merah kecil
( Anoplolepis gracilipes! * 8@
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 28/36
2Semut hitam kecil
( Dolichoderus bituberculatus! 2 * *9
Semut rangrang
(Oecophylla smaragdina!
*
Semut hitam besar
( Dolichoderus sp! 9 9
8
0angkrik
(Gryllus assimilis!
9
+elalang
( Melanoplus femurubrum!
< 5apung( eurothermis terminata!
@
Laba-laba
( ephila maculata!
)
+elalang daun
( !hyllium fulchrifolium!
To,$l = 1 =. 0= / 0;
T$bel ; D$,$ Pe!"$m$,$! He5$! 0@.= *$m P$&$ 8ello5 P$! T#$p:
No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p ke
*%ml$h0 . ; = 1
Semut merah kecil
( Anoplolepis gracilipes! 8@ 8@
2
Semut hitam kecil
( Dolichoderus bituberculatus! *2 <2
Semut rangrang
(Oecophylla smaragdina! 2 2
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 29/36
*Semut hitam besar ( Dolichoderus sp! * 8
8
0angkrik
(Gryllus assimilis!
9
+elalang
( Melanoplus femurubrum!
<
5apung
( eurothermis terminata!
@
Laba-laba
( ephila maculata!
) +elalang daun( !hyllium fulchrifolium!
To,$l 1 ; =. ;/ = 0;<
T$bel = D$,$ Pe!"$m$,$! He5$! 0@.= *$m P$&$ e,o&e H$!& 9olle9,!":
No Spe+e+
*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p ke
*%ml$h0 . ; = 1
Semut merah kecil
( Anoplolepis gracilipes!
2
Semut hitam kecil
( Dolichoderus bituberculatus!
Semut rangrang
(Oecophylla smaragdina!
* Semut hitam besar ( Dolichoderus sp!
80angkrik
(Gryllus assimilis! 2 2
9 +elalang 2 9
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 30/36
( Melanoplus femurubrum!
<
5apung
( eurothermis terminata! 2 2 *
@
Laba-laba
( ephila maculata!
)
+elalang daun
( !hyllium fulchrifolium!
To,$l . . ; ; = 0=
A!$l++ D$,$
• Kelmp$h$! +%$,% +pe+e+ (K)
3 J !
7 Semut merah kecil ( Anoplolepis gracilipes!
3 J J 8)>8 J ,9
7 Semut hitam kecil ( Dolichoderus bituberculatus!
3 J J@>8 J <,@
7 Semut rangrang (Oecophylla smaragdina!
3 J J2>8 J ,
@ Semut hitam besar (7olichoderus sp!
3 J J2>8 J ,*
@ 0angkrik (Gryllus assimilis!
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 31/36
3 J J2>8 J ,
@ +elalang (Melanoplus 'emurubrum!
3 J J9>8 J ,*
@ 5apung ( eurothermis terminata!
3 J J*>8 J ,
@ Laba-laba ( ephila maculata!
3 J J>8 J ,
@7 +elalang daun ( !hyllium fulchrifolium!
3 J J>8 J ,
• Kelmp$h$! Rel$,4 (K#)
3r J C D
. Semut merah kecil ( Anoplolepis gracilipes!
3r J 8)>* C D J 8 D
2. Semut hitam kecil ( Dolichoderus bituberculatus!
3r J @>*J < D
. Semut rangrang (Oecophylla smaragdina!
3r J 2>* C D J D
*. Semut hitam besar (7olichoderus sp!3r J 2>* C D J < D
8. 0angkrik (Gryllus assimilis!
3r J 2>* C D J D
9. +elalang (Melanoplus 'emurubrum!
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 32/36
3r J 9>* C D J 2 D
<. 5apung ( eurothermis terminata!
3r J *>* C D J D
@. Laba-laba ( ephila maculata!3r J >* C D J , D
). +elalang daun ( !hyllium fulchrifolium!
3r J >* C D J , D
• F#ek%e!+ Rel$,4
1r J C D
. Semut merah kecil ( Anoplolepis gracilipes!
1r J 8)>8 C D J ,9 D
2. Semut hitam kecil ( Dolichoderus bituberculatus!
1r J @>8 J <,@ D
. Semut rangrang (Oecophylla smaragdina!
1r J 2>8 C D J , D
*. Semut hitam besar (7olichoderus sp!
1r J 2>8 C D J ,* D
8. 0angkrik (Gryllus assimilis!
1r J 2>8 C D J , D
9. +elalang (Melanoplus 'emurubrum!
1r J 9>8 C D J ,* D
<. 5apung ( eurothermis terminata!
1r J *>8 C D J , D
@. Laba-laba ( ephila maculata!
1r J >8 C D J , D
). +elalang daun ( !hyllium fulchrifolium!
1r J >8 C D J , D
• I!&ek+ D7e#+,$+ (I!&ek+ Ke$!ek$#$"$m$!) p$&$ e,o&e B$, T#$p
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 33/36
H J -
%i J
. Semut merah kecil ( Anoplolepis gracilipes!H J -K8) >* ln 8)>*
J - K ,8 . ,<
J ,8 m2 >indeks
2. Semut hitam kecil ( Dolichoderus bituberculatus!
H J -K @>* ln @>*
J - K ,* . ,)
J ,9 m2>indeks
. Semut rangrang (Oecophylla smaragdina!
H J -K 2>* ln 2>*
J - K ,9 . 8,
J , m2>indeks
*. Semut hitam besar (7olichoderus sp!
H J -K 2>* ln 2>*
J - K ,9 . 2,@
J ,< m2>indeks
8. 0angkrik (Gryllus assimilis!
H J -K 2>* ln 2>*
J - K ,9 . 8,
J , m2>indeks
9. +elalang (Melanoplus 'emurubrum!
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 34/36
H J -K 9>* ln 9>*
J - K , . *,9
J ,8 m2>indeks
<. 5apung ( eurothermis terminata!
H J -K *>* ln *>*
J - K ,2 . *,*
J ,82 m2>indeks
@. Laba-laba ( ephila maculata!
H J -K >* ln >*
J - K , . 8,@
J ,2 m2>indeks
). +elalang daun ( !hyllium fulchrifolium!
H J -K >* ln >*
J - K , . 8,@
J ,2 m2>indeks
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 35/36
LAPIRAN FOTO
G$mb$# 0 Sem%, me#$h ke9l
( Anoplolepis gracilipes)
G$mb$# . Sem%, h,$m ke9l
( Dolichoderus bituberculatus)
G$mb$# ; Sem%, #$!"#$!"
(Oecophylla smaragdina)
G$mb$# = Sem%, h,$m be+$#
(Dol9ho&e#%+ +p)
G$mb$# 1 *$!"k#k
(Gryllus assimilis)
G$mb$# Bel$l$!"
( Melanoplus femurubrum)
7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc
http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 36/36
G$mb$# < 2$p%!"
( Neurothermis terminata)
G$mb$# L$b$?l$b$
( Nephila maculata)
G$mb$# Bel$l$!" &$%!
( Phyllium fulchrifolium)