praktikum 1 respon hewan terhadap lingkungan biotik dan abiotik (aktifitas serangga perkebunan) -...

36
RESPON HEWAN TERHADAP LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK (AKTIFITA S SERANGGA PERKEBUNAN) Oleh: Kelompok: IV Pembmb!": I#h$m F$l$l%&!' S *%#%+$! Pe!&&k$! Bolo" F$k%l,$+ T$ #b-$h UIN R$&e! F$,$h P$lemb$!" ./01

Upload: azizi

Post on 07-Jan-2016

157 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 1/36

RESPON HEWAN TERHADAP LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK 

(AKTIFITAS SERANGGA PERKEBUNAN)

Oleh:

Kelompok: IV

Pembmb!": I#h$m F$l$l%&!' S

*%#%+$! Pe!&&k$! Bolo"

F$k%l,$+ T$#b-$h

UIN R$&e! F$,$h P$lemb$!"

./01

Page 2: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 2/36

BAB I

PENDAHULUAN

A L$,$# Bel$k$!"Salah stau ciri dari makhluk hidup yaitu peka terhadap rangsang, respon

makhluk hidup terhadap lingkungannya. Mampu merespon berbagai impuls atau

stimulus-stimulus yang ada disekitar lingkungannya. Lingkungan memberikan

segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup dan saling berinteraksi.

Lingkungan sangat berperan penting bagi semua makhluk hidup. Lingkungan

meliputi lingkungan abiotik maupun lingkungan biotik. Lingkungan abiotik itu

sendiri terdiri dari suhu, cahaya matahari, kelembapan, dan benda-benda mati

lainnya yang tidak digunakan sebagai sumber daya seperti batu, tanah sebagai

tempat tinggal sedangkan lingkungan biotik yaitu manusia, hewan dan tumbuhan.

Hewan selain cirinya peka terhadap rangsang, juga bergerak hewan mampu

 bergerak, berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Hewan bergerak karena adanya

rangsang ataupun impuls dari lingkungan sekitarnya (Susanto, 2!.

"erak pada makhluk hidup dapat dipengaruhi karena adanya rangsang dari

luar atau rangsang dari dalam. Salah satu contoh gerak pada hewan yang

dipengaruhi oleh rangsang dari luar dalam arti berasal dari stimulus-stimulus

makhluk hidup yang ada di lingkungannya yaitu taksis. #aksis dapat dijumpai

 pada hewan-hewan in$ertebrata. %ada hewan-hewan i$ertebrata memiliki suatu

reseptor yang peka terhadap rangsang disekitarnya. &dapun rangsangan atau

stimulus-stimulus yang diterima hewan in$ertebrata baik itu dalam satu 'amilii

atau ordo bahkan gerak yang diperlihatkan berbeda untuk setiap hewan karena ini

dapat dipengaruhi lagi dari 'aktor lingkungan dimana hewan tersebut berada

'akktor lingkungan abiotik dapat mempengaruhi seperti suhu, kelembapan dan

cahaya matahari (Soetjipta, ))*!.

+eberapa hewan dapat berpindah dengan menempuh jarak berberapa meter 

dari tempatnya semula, dan ada juga hewan yang tidak mampu melakukan itu

karena ada yang mempengaruhi yaitu batas toleransi untuk merespon suatu

 perubahan lingkungan. +erdasarkan uaraian diatas, praktikum ini dilakukan untuk 

Page 3: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 3/36

mengetahui bagaimana respon yang diperlihatkan mahluk hidup yang hidup di

 perkebunan kelapa sawit terhadap stimulus berupa mangkuk yang berwarna

kuning cerah yang telah diberi madu, serta minyak jelantah, dan untuk 

mengetahui bagaimana respon yang diperlihatkan hewan-hewan di perkebunan

kelapa sawit terhadap stimulus berupa gelas air mineral bening yang telah diberi

madu, dan minyak jelantah (Lahay, 2!.

B R%m%+$! $+$l$h

. Seperti apa keanekaragaman serangga arboreal pada tanaman kelapa sawit

2. +agaimana peran ekologis serangga pohon. +agaimana cara mengukur 'aktor-'aktor 'isik lingkungan

2 T%3%$! P#$k,k%m

&dapun tujuan dari praktikum ini adalah

. /ntuk melihat keanekaragaman serangga arboreal pada tanaman kelapa sawit.

2. /ntuk melihat peran ekologis serangga pohon.. Mengukur 'aktor-'aktor 'isik lingkungan.

D $!4$$,

. +agi %erkebunan semut rangrang (Oecophylla smaragdina! diman'aatkan

sebagai pengendalian ekologis dalam pengendalian hama yang terdapat dalam perkebunan kelapa sawit.

2. +agi Mahasiswa sebagai pengetahuan dan re'rensi praktikum selanjutnya.

Page 4: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 4/36

BAB II

TIN*AUAN PUSTAKA

A Pe!"e#,$! He5$!

Hewan adalah organisme yang bersi'at motil, artinya dapat berjalan dari

satu tempat ke tempat lain. "erakannya disebabkan oleh rangsang-rangsang

tertentu yang datang dari lingkungannya. 0enis-jenis hewan pada umumnya dapat

tinggal di suatu lingkungan hidup yang sesuai dengan ciri-ciri kehidupannya. 0ika

hewan berjalan atau berpindah ke tempat lain tidak mengalami perubahan bentuk,

kecuali perubahan si'at-si'at 'isiologisnya. 1aktor-'aktor yang merangsang

gerakan hewan adalah makanan, air, cahaya, suhu, kelembaban, dan lain-lain.+eberapa hewan mampu menempuh jarak tempuh itu dipengaruhi batas

toleransinya untuk merespon perubahan lingkungannya (Susanto, 2!.

B L!"k%!"$!

Lingkungan menggambarkan jumlah keseluruhan kondisi 'isik dan biotik 

yang memepengaruhi tanggapan makhluk. Lebih spesi'ik lagi, jumlah bagan

hidrosfer, litosfer, dan atmosfer  yang merupakan tempat hidup mkhluk kemudian

disebut biosfer . Habitat adalah suatu perangkat kondisi 'isik dan kimiawi

(misalnya ruang, iklim! yang mengelilingi suatu spesies tunggal, suatu kelompok 

spesies, atau suatu komunitas besar. Biotop mende'inisikan suatu satuan menurut

ruang atau topogra'ik dengan suatu perangkat satuan yang karakteristik mengenai

kondisi 'isik serta kimiawi dan mengenai kehidupan tumbuhan dan hewan.

Supaya makhluk dapat ada mereka harus memberi tanggapan dan menyesuaikan

diri pada kondisi lingkungan mereka. Makhluk memberi tanggapan perbedaan

dan perubahan dalam lingkungannya dalam empat cara mendasar adalah adaptasi

mor'ologik, penyesuaian 'isiologik, pola-pola kelakuan, dan hubungan komunitas

(Soetjipta, ))*!.

Page 5: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 5/36

2 Re+po! Te#h$&$p S,m%l%+

espon terhadap stimulus merupakan salah satu ciri utama kehidupan

sehingga dengan adanya ciri ini organisme mampu untuk memberikan respon

(tanggapan! terhadap berbagai 'aktor lingkungan dan perubahan di sekitarnya

 berbagai 'aktor lingkungan dan perubahan di sekitarnya. "erakan-gerakan hewan

dalam lingkungannya tidak bersi'at acak melainkan merupakan respon-respon

terhadap bermacam-macam stimulus dalam lingkungannya itu, baik secara

langsing maupun tidak langsung (Lahay, 2!.

D Kompo!e! Abo,k 

Menurut Lahay (2! , Abiotik   atau komponen tak hidup adalahkomponen 4+k  dan km$  yang merupakan me&%m6+%b+,#$, tempat

 berlangsung keh&%p$!,   atau l!"k%!"$!  tempat hidup. Sebagian besar 

komponen abiotik   ber$ariasi dalam ruang dan waktunya. 3omponen abiotik 

dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik , dan 'aktor yang memengaruhi

distribusi organisme, yaitu

. Suhu %roses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan

energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.

2. &ir  3etersediptasi terhadap ketersediaan air di gurun.

. "aram 3onsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme

melalui osmosis. 4rganisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan

kandungan garam tinggi.

*. 5ahaya matahari 6ntensitas cahaya memengaruhi  proses fotosintesis. &ir 

dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, 'otosintesis terjadi di

sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. 7igurun, intensitas

cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan  dan

tumbuhan tertekan.

8. #anah dan batu +eberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur 'isik, pH,

dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada

kandungan sumber makanannya di tanah.

Page 6: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 6/36

9. 6klim 6klim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area.

6klim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. 6klim mikro meliputi

iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.

1aktor-'aktor abiotik   utama yaitu suhu lingkungan merupakan 'aktor 

 penting dalam persebaran organisme karena pengaruhnya pada proses biologis

dan ketidakmampuan sebagian besar organisme untuk mengatur suhu tubuh tepat.

Sel bisa pecah jika air yang teradapat di dalamnya membeku pada suhu bawah

5 dan protein pada sebagian besar organisme akan mengalami denaturasi pada

suhu di atas *85. Selain itu, sejumlah organisme dapat mempertahankan suatu

metabolisme yang cukup akti' pada suhu yang sangat rendah atau pada suhu yang

sangat tinggi. &daptasi yang luar biasa memungkinkan beberapa organisme hidupdi luar kisaran suhu rendah, suhu internal suatu organisme sesungguhnya

dipengaruhi oleh pertukaran panas dengan lingkungannya dan sebagaian besar 

organisme tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya lebih tinggi beberapa

derajat diatas atau di bawah suhu lingkungan sekitarnya (5ampbell, 2*!.

5ahaya penting bagi perkembangan dan perilaku banyak tumbuhan dan

hewan yang sensiti' terhadap fotoperiode merupakan suatu indikator yang lebih

dapat dipercaya dibandingkan dengan suhu, dalam memberi petunjuk mengenai

kejadian musimanm, seperti perbungaan atau perpindahan (migrasi! (5ampbell,

2*!.

#anggapan suatu indi$idu ektoterm  terhadap suatu suhu tidak tentu,

tanggapan dipengaruhi suhu yang dialami di masa lampau. Suatu indi$idu dikenai

suhu yang nisbi tinggi untuk beberapa hari dapat tergeser keseluruhan tanggapan

terhadap suhu atas sepanjang skala suhu, dan beberapa hari dikenai suhu nisbi

rendah dapat menggeser tanggapan ini ke bawah. %roses ini biasanya disebut

aklimasi jika perubahan dilaksanakan di kondisi laboratorium dan aklimatisasi

 jika terjadi di lapangan. %erubahan pada aklimatiasi yang terlalu cepat dapat

merupakan malapetaka. 7i samping itu indi$idu dalam aklimatisasi biasanya

 berbeda dalam tanggapan terhadapa suhu tergantung pada stadium dalam

 perkembangan yang mana akan dicapainya (Soejipta, ))*!.

Page 7: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 7/36

Menurut Lahay (2!, adapun respon yang terorientasi terhadap cahaya

dapat dikategorikan sebagai berikut

. 1ototaksis positi', apabila hewan ditemukan diruangan yang dikenai cahaya

yang terang.

2. 1ototaksis negati', apabila hewan temukan dalam ruangan yang tidak dikenai

cahaya (gelap!.

. 1ototaksis intermediet, yaitu hewan ditemukan dalam ruangan peralihan

antara ruangan yang terang dengan ruangan yang gelap.

+erbagai 'aktor lingkungan misalnya suhu, kelembapan, maupun cahaya

matahari merupakan 'aktor yang diperlukan oleh hewan, namun kadang-kadang

dapat juga beroperasi sebagai salah satu 'aktor pembatas. Misalnya cahayamatahari bagi hewan-hewan yang hidup di tempat terlindung dapat dianggap

sebagai suatu stimulus lain yang dapat menyebabkan hewan tersebut berespon

menghindar terhadap cahaya tersebut demikian pula sebaliknya (Lahay, 2!.

Suhu lingkungan menentukan suhu tubuh bagi hewan poikilotermi. +ahkan

suhu menjadi 'aktor pembatas bagi kebanyakan makhluk hidup. Suhu tubuh

menentukan kerja en:im-en:im yang membantu metabolisme di dalam tubuh

(7harmawan, 2*!.

Suhu juga merupakan suatu 'aktor lingkungan yang sering kali beroperasi

sebagai 'aktor pembatas dan paling mudah diatur. Variabilitas suhu mempunyai

arti ekologis. Fluktuasi suhu -25 dengan suhu rata-rata 85, pengaruhnya

terhadap hewan tidak sama dengan suhu konstant 8 5 (7harmawan, 28!.

%ada umumnya kehidupan tumbuhan sangat tergantung pada adanya cahaya

matahari, karena energi cahaya atau foton sangat mutlak untuk 'otosintesis. #idak 

demikian halnya dengan hewan, yang seolah-olah tidak selalu membutuhkan

cahaya secara langsung. ;amun sebenarnya cahaya matahari mempunyai peranan

 penting khususnya bagi hewan-hewan diurnal, yang mencari makan dan

melakukan interaksi biotik  lainnya secara $isual atau mempergunakan rangsang

cahaya untuk melihat benda. /ntuk mengetahui e'ek ekologis dari cahaya

matahari, yang perlu diperhatikan ialah aspek intensitasnya, kualitasnya serta

Page 8: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 8/36

lamanya penyinaran. #ampaknya diantara intensitas dan kualitas cahaya dengan

warna tubuh hewan terdapat semacam korelasi. Hewan-hewan pelagis cenderung

 berwarna transparan berwarna biru dengan punggung kehijau-hijauan atau

 berwarna coklat dengan bagian abdomen putih perak. +erkaitan dengan macam

sinar yang menembus hingga suatu kedalaman, pada kedalaman <8 m di lautan

daerah tropika, hampir semua jenis decapoda warna tubuhnya merah

 (7harmawan, 2*!.

=nergi cahaya dapat diman'aatkan oleh makhluk hidup, warna hewan

dipengaruhi oleh cahaya. Hewan-hewan yang tinggal di goa dalam waktu lama

mempunyai kulit yang berwarna terang, karena sangat sedikit terkena cahaya.

Hewan yang hidup di luar goa pada umumnya berwarna hitam atau gelap, karena pigmen yang ada dalam kulit berubah menjadi hitam jika terkena cahaya.

Hubungan antara cahaya dengan pigmentasi kulit tubuh hewan di daerah tropis

dan daerah dingin kira-kira sama hubungan antara cahaya dengan hewan yang

hidup di dalam luar goa (Susanto, 2!.

E Kompo!e! Bo,k 

Menurut Lahay (2!, Biotik  adalah istilah yang biasanya digunakan untuk 

menyebut sesuatu yang hidup (organisme!. 3omponen biotik   adalah suatu

komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik   (tidak 

 bernyawa!. +erdasarkan peran dan 'ungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu

. %rodusen

%rodusen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah :at anorganik 

menjadi :at organik (organisme autotrof !. %roses tersebut hanya bisa

dilakukan oleh tumbuhan yang berkloro'il dengan cara 'otosintesis. 5ontoh

 produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau.

2. Heterotro'>3onsumen

3omponen heterotrof  terdiri dari organisme yang meman'aatkan bahan-

 bahan organik  yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya.

Page 9: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 9/36

3omponen heterotrof   disebut juga konsumen makro ( fagotrof ! karena

makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. ?ang tergolong heterotrof 

adalah manusia, hewan, jamur , dan mikroba.

3. %engurai>dekomposer 

%engurai atau dekomposer   adalah organisme yang menguraikan

 bahan organik  yang berasal dari organisme mati. %engurai disebut juga

konsumen makro ( sapotrof ! karena makanan yang dimakan berukuran lebih

 besar. 4rganisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan

melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali

oleh produsen. ?ang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. &da pula

 pengurai yang disebut detritivor , yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.

 

Page 10: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 10/36

BAB III

ETODOLOGI PRAKTIKU

A W$k,% &$! Temp$,

%raktikum =kologi Hewan yang berjudul Hewan dan Lingkungan +iotik 

(=kologi Serangga dan 6nteraksinya dengan Lingkungan! ini dilaksanakan pada

hari Sabtu, 9 Mei 28 pada pukul @.-8. A6+. %engambilan serangga

dilakukan pada %erkebunan 3elapa Sawit Swasta milik 5B. %asuma 7esa "asing

3abupaten +anyuasin pada titik koodinat *,*-8,8 +ujur #imur dan ,-*

Lintang Selatan, %ropinsi Sumatera Selatan pada umur sawit tahun dan * tahun.

Sedangkan percobaan mosaik sarang di lakukan di Laboratorium +iologi /6;

aden 1atah %alembang.

B Al$, &$! B$h$!

. &lat

a. "elas air mineraal buah b. Mangkok kuning buah

c. #hermometer maC-min

d. LuC meter e. %aku

'. %alu

g. #alih. &lat specimen

i. %inset buah

2. +ahana. &lcohol )8D liter

 b. 1ormalin *D 28 ml

c. &Euades liter 

d. "ula jawa buahe. Madu botol kecil

'. 3apas

g. &sam asetat *D

2 2$#$ Ke#3$

. Metoda +ait #rap

Page 11: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 11/36

a. Menentukan ukuran lahan perkebunan C meter, kemudian sampel

tanaman di pilih sebanyak 8 pohon secara acak dan pengambilannya

secara sistematik baik diagonal maupun lajur dan baris.

 b. 3emudian menyiapkan perangkap berupa gelas>cup aEua yang sudah diisi

dengan alkhol <D dan didalamnya diberi kapas yang sudah di beri

gula>madu sebagai umpannya.

c. %erangkap disebar sebanyak 2 perangkap per pohon yang di dipasang

selama C2* jam. 3emudian sampel serangga yang terperangkap dibawa

ke labratorium.

2. Metoda ?ellow %an #rap

a. Sama dengan kegiatan pertama-yellow pan trap di pasang di atas pohonsebanyak mangkok.

 b. Mangkok yg sudah diberi alkohol dibiarkan selama C2*jam. 3emudian

serangga yang tertangkap di koleksi dan diideni'ikasi di laboratorium.

. Metoda Hand 5oolecting

a. %engambilan sampel serangga pohon dilakukan dengan menggunakan

koleksi langsung dengan tangan yaitu dengan menggunakan pinset

sebagai alat bantunya. %engambilan dilaksanakan selama menit>pohon.

 b. Sampel yang didapat di koleksi di dalam botol yang sudah di beri alkohol

kemudian sampel diidenti'ikasi di laboratorium.

c. 3egiatan di laboratorium sortir, identi'ikasi, mounting dan labeling

*. %engukuran 1aktor 1isik

a. Suhu udara

+uka termomter udara, kemudian amati perubahan suhu yang terjadi

selama 2 jam. 5atat suhunya berapa maksimum dan minimumnya.

 b. 5ahaya

/ntuk melihat cahaya yang masuk di perkebunan dapat menggunakan luC

meter. &mati perubahan luC dan catat angka yang tertera pada luC meter 

tersebut.

Page 12: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 12/36

D A!$l++ D$,$

No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p

*%ml$hB$, ,#$p 8ello5 p$! ,#$p H$!& 9olle9,!"

2

*8

9

<

@

To,$l

1. Menghitung kelimpahan serangga arboreal 

2. Menghitung 'rekuensi kehadiran hewan 

3. Menghitung indeks keanekaragaman hewan 

Page 13: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 13/36

BAB IV

HASIL DAN PEBAHASAN

A H$+l

T$bel 0 D$,$ H$+l Se#$!""$ -$!" Dpe#oleh D Pe#keb%!$! 2V P$+%m$

No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p

*%ml$hB$, ,#$p 8ello5 p$! ,#$p H$!& 9olle9,!"

Semut merah kecil ( Anoplolepis

 gracilipes! 8@ 8)

2

Semut hitam kecil

( Dolichoderus bituberculatus! *9 <2 @

Semut rangrang

(Oecophylla smaragdina! 2 2

*Semut hitam besar ( Dolichoderus sp! 9 8 2

80angkrik 

(Gryllus assimilis! 2 2

9

+elalang

( Melanoplus femurubrum! 9 9

<

5apung

( eurothermis terminata! * *

@

Laba-laba

( ephila maculata!

)+elalang daun

( !hyllium fulchrifolium!

To,$l 0; 0;< 0= ;0=

T$bel . I!&ek+ D7e#+,$+ Se#$!""$ A#bo#e$l

No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p

*%ml$hB$, ,#$p8ello5 p$!

,#$p

H$!&

9olle9,!"

Semut merah kecil

( Anoplolepis gracilipes! . ,< ,8

m2 >indeks

2 Semut hitam kecil

( Dolichoderus

,9 ,* ,9

Page 14: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 14/36

bituberculatus!m2>indeks

Semut rangrang

(Oecophylla smaragdina! ,9 ,

m2>indeks

* Semut hitam besar ( Dolichoderus sp! ,2 , ,<

m2>indeks

8

0angkrik 

(Gryllus assimilis! ,2@,

m2>indeks

9

+elalang

( Melanoplus femurubrum! ,,8

m2>indeks

<

5apung

( eurothermis terminata! ,,82

m2>indeks

@Laba-laba

( ephila maculata! ,2,2

m2>indeks

)

+elalang daun

( !hyllium fulchrifolium! ,2,2

m2>indeks

Page 15: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 15/36

B Pemb$h$+$!

%ada praktikum ini, lokasi yang dipilih adalah #anjung api-api, %alembang.

#ujuan praktikum ini yaitu untuk melihat keanekaragaman serangga arboreal

 pada perkebunan kelapa sawit, untuk melihat peran ekologis serangga pohon danmengukur 'aktor-'aktor 'isik lingkungan.

Metode penangkapan yang digunakan dalam menangkap serangga arboreal

terdiri dari jenis yaitu metode bait trap, metode yellow pan trap dan metode

hand coolecting, yang dipasang pada pohon kelapa sawit secara acak (random!

dari praktikum yang dilakukan tersebut didapatilah berbagai macam serangga

yang menunjukkan keragaman serangga arboreal di tanaman kelapa sawit.

Serangga-serangga yang di dapat diantaranya terdiri dari @ spesies yaitu Semut

merah kecil ( Anoplolepis gracilipes!, semut hitam kecil ( Dolichoderus

bituberculatus!, semut rangrang (Oecophylla smaragdina!, semut hitam besar 

( Dolichoderus  sp!, jangkrik (Gryllus assimilis!, belalang ( Melanoplus

 femurubrum!, capung ( eurothermis terminata!, laba-laba ( ephila maculata!,

dan belalang daun ( !hyllium fulchrifolium!.

Semut merah kecil ( Anoplolepis gracilipes! yang ditemukan memiliki

indek di'ersitas sebesar , m2>indeks dan kelimpahan relati' paling dominan

(8D!" 7ominannya spesies ini juga dilaporkan oleh +rFhl G =lt: (2! dan

?ulminarti et al . (22! dalam odhiyah (2!.

Page 16: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 16/36

Menurut odhiyah (2!, Anoplolepis gracilipes dikelompokkan dalam

3erajaan &nimalia

1ilum &rthropoda

3elas 6nsecta

4rdo Hymenoptera

1amili 1ormicidae

"enus &noplolepis

Spesies  A" gracilipes

Spesies yang dikenal sebagai  yello# cra$y ant ini merupakan salah satu

spesies in'asi' yang sering dijumpai di seluruh kawasan &sia tropis dan

merupakan spesies yang dapat dengan mudah menyebar melalui berbagaiakti'itas manusia (Shattuck ))) Me:ger G %'ei''er 2! dalam odhiyah

(2!.

Semut hitam kecil ( Dolichoderus bituberculatus!, memiliki indek di'ersitas

sebesar ,9 m2>indeks dan kelimpahan relati' sebesar (< D! merupan semut

yang berperan dalam mengendalikan hama tanaman perkebunan sehingga sangat

menguntungkan dan memberi man'aat yang cukup besar bagi perkebunan kelapa

sawit, seperti yang dikemukakan Airyadiputra (2<!, Semut hitam

( Dolichoderus bituberculatus! merupakan agens pengendali hayati yang cukup

e'isien untuk menanggulangi hama.

Page 17: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 17/36

3lasi'ikasi semut hitam, semut ireng menurut (Airyadiputra, 2<!

3ingdom &nimalia

Sub kingdom 6n$ertebrata

1ilum &rthropoda

3elas 6nsecta

4rdo Hymenoptera

1amilia 1ormicidae

"enus 7olichoderus

Spesies  Dolichoderus bituberculatus

Semut rangrang (Oecophylla smaragdina! memiliki indek di'ersitas

sebesar , m

2

>indeks dan kelimpahan relati' sebesar ( D! kelimpaha relati' inisangat sedikit dibandingkan dengan seranga lainya hal ini disebabkan karena

 pada pohon kelapa sawit yang digunakan sebagai penempatan perangka memang

tidak ditemukan sarang semut ini. Semut rangrang Oecophyilla smaragdina

merupakan salah satu jenis semut yang banyak digunakan dalam mengendalikan

hama pertanian" Oecophyilla smaragdina adalah semut yang dominan di hutan

terbuka dari 6ndia, &ustralia, 5ina dan &sia #enggara, yang daun sarang yang

diselenggarakan bersamasama dengan sutra lar$a. O" smaragdina telah penting

dalam penelitian tentang integrasi kontrol, komunikasi, teritorial dan koloni

 biologis serta pengendalian biologis pada hama pertanian atau perkebunan.

Page 18: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 18/36

Menurut ?ahya (22!, klasi'ikasi semut rangrang adalah sebagai berikut

3ingdom &nimalia

1ilum &rthropoda

3elas 6nsecta

4rdo Hymenoptera

1amilia 1ormicidae

"enus 4ecophylla

Spesies Oecophylla  smaragdina

Semut rangrang (Oecophylla smaragdina! merupakan serangga eusosial 

(sosial sejati!, dan kehidupan koloninya sangat tergantung pada keberadaan

 pohon (arboreal !. Seperti halnya jenis semut lainnya, semut rangrang memilikistruktur sosial yang terdiri atas atu betina, berukuran 2-28 mm, berwarna

hijau atau coklat, bertugas untuk menelurkan bayi-bayi semut. %ejantan bertugas

mengawini ratu semut, dan ketika ia selesai mengawini ratu semut ia akan mati.

%ekerja betina, berukuran 8-9 mm, berwarna orange dan terkadang kehijauan,

 bertugas mengasuh semut-semut muda yang dihasilkan semut ratu. %rajurit

 betina, berukuran @mm, umumnya berwarna oranye, memiliki kaki panjang

yang kuat, antena panjang dan rahang besar, bertugas menjaga sarang dari

gangguan pengacau, mencari dan mengumpulkan makanan untuk semua

koloninya serta membangun sarang di pohon-pohon atau di daun.

/ntuk mengatasi beberapa permasalahan hama pada perkebunan kelapa

sawit ( %laeis guinensis 0acE! di Sumatera Selatan khususnya dan di 6ndonesia

 pada umumnya, dapat dilakukan upaya dengan mencari musuh alami yang lebih

mudah dan tidak merugikan inangnya. Salah satunya menggunakan peran semut

rangrang (Oecophylla smaragdina!. 7ari beberapa penelitian yang telah ada,

 banyak petani yang menggunakan semut rangrang sebagai pengendalinya. Lim

(2<! dalam 1alahudin (22! , menggunakan 4ecophylla sebagai musuh alami

dalam pengendalian hama di pohon mahogani. Semut ini mampu mengatasi hama

mangga sekitar <D pada perkebunan di &ustralia (%eng and 5hristian, 28!

Page 19: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 19/36

dan *D menurunkan hama jeruk di Bietnam (4''enberg, 2)! dalam 1alahudin

(22!.

0angkrik (Gryllus assimilis! memiliki indek di'ersitas sebesar ,

m2>indeks dan kelimpahan relati' sebesar ( D! adalah serangga yang berkerabat

dekat dengan belalang, memiliki tubuh rata dan antena panjang. 0angkrik 

adalah omni$ora, dikenal dengan suaranya yang hanya dihasilkan oleh jangkrik 

 jantan. Suara ini digunakan untuk menarik betina dan menolak jantan lainnya.

Suara jangkrik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. 7i dunia dikenal

sekitar ) spesiescengkerik, termasuk di dalamnya adalah gangsir .  0angkrik 

merupakan jenis insekta yang hidup di semak-semak rerumputan pekarangan.

 Menurut +orror ())2! jangkrik dikelompokkan dalam

3ingdom &nimalia

%hylum &rthropoda

3las 6nsecta

4rdo 4rthoptera

Sub 4rdo =nsi'era

1amili "ryllidae

Sub 1amili "ryllinae

"enus "ryllids

Spesies Gryllus assimilis

Sumber 0annah, (2!

Page 20: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 20/36

Menurut %aimin et al" ()))!, jangkrik-jangkrik yang hidup dan

 berkembang biak di 6ndonesia sebanyak sekitar 2 jenis, dan belum diketahui

dengan pasti asal usul bangsanya, karena belum terklari'ikasi dengan baik da

nada yang hanya nama daerahnya. 0angkrik jawa Gryllus bimaculatus atau

kalung (karena pangkal sayap luarnya bergaris kuning menyerupai kalung!

memiliki panjang tubuh (dari kepala hingga ujung perut! kurang lebih 2- cm.

warna tubuh ber$ariasi, tetapi pada umumnya coklat kehitaman dan hitam. as

yang mempunyai sayap dan tubuhnya berwarna kuning kemerah-merahan disebut

 jerabang dan yang hitam legam disebut jeliteng, yang ukurannya bisa sampai 8

cm. jenis "ryllus bimaculatus ini umumnya diman'aatkan untuk pakan burung,

ikan dan aduan karena agresi$itas dan kerikannya yang nyaring (Susanto, 2!.0angkrik dapat ditemui hampir di seluruh 6ndonesia, tetapi lebih banyak 

ditemukan di daerah yang kering yang bersuhu 2- o5 dan kelembaban 98-@D

(Sukarno. )))!, tanahnya gembur atau berpasir dan tersedia banyak tumbuhan

semak belukar. 0angkrik hidup bergerombol dan bersembunyi dalam lipatan-

lipatan daun kering atau bongkahan tanah.

Menurut &nsori (22! capung dikelompokkan dalam

3erajaan &nimalia

1ilum &rthropoda

3elas 6nsecta

4rdo 4donata

Page 21: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 21/36

/paordo &nisoptera

1amili Libellulidae

"enus ;eurothemis

Spesies  " &erminata

5apung ( eurothermis terminata! memiliki indeks di'ersitas sebesar ,

m2>indeks dan kelimpahan relati' sebesar ( D!. Habitat capung menyebar luas,

di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah

dan lingkungan perkotaan. 7itemukan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian

lebih dari . m dpl. +eberapa jenis capung, umumnya merupakan penerbang

yang kuat dan luas wilayah jelajahnya. +eberapa jenis yang lain memiliki habitat

yang spesi'ik dan wilayah hidup yang sempit. Menurut (+orror et al", ))2Shepard et al , ))2! dalam &nsori (22!, 5apung dapat ber'ungsi sebagai

serangga predator, baik dalam bentuk nim'a maupun dewasa, dan memangsa

 berbagai jenis serang gaserta organisme lain termasuk serangga hama tanaman

 padi, seperti penggerek batang padi ('hilo sp!, wereng coklat ( ilaparvata

lugens!, dan walang sangit ( (aptocorisa acuta!

Laba-laba ( ephila maculata! memiliki indeks di'ersitas sebesar ,

m2>indeks dan kelimpahan relati' sebesar (, D!. Laba-laba bukan termasuk 

serangga tetapi kelas &rachnida, yaitu sekelompok dengan caplak, tungau, dan

kalajengking. Laba-laba termasuk ke dalam ordo &raneae. Menurut Suryadi

Page 22: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 22/36

(2!, ordo laba-laba terbagi atas tiga golongan besar pada subordo, yaitu

Mesothelae, Mygalomorphae atau 4rthognatha, dan &raneomorphae

Menurut (Suryadi, 2!, laba-laba ephila pilipes dikelompokkan dalam

3ingdom &nimalia

%hylum &rthropoda

5lass &rachnida

4rder &raneae

Suborder &raneomorphae

1amily ;ephilidae

"enus ;ephila

Species  " pilipesLaba-laba mampu beradaptasi di berbagai habitat namun laba-laba sangat

sensiti' terhadap gangguan yang terjadi di lingkungannya. &dapun gangguan

lingkungan yang berdampak negati' terhadap kelimpahan laba-laba, antara lain

 pengolahan tanah, pemangkasan tumbuhan serta penggunaan pestisida sintesis.

+erubahnya komposisi spesies laba-laba di ekosistem pertanian sangat

dipengaruhi oleh berubahnya komposisi tanaman di lahan budidaya tanaman.

+eberapa riset menyimpulkan laba-laba rentan terhadap sejumlah

 pestisida. %enurunan jumlah laba-laba akan berdampak terhadap peningkatan

 populasi serangga pengganggu tanaman. #anpa laba-laba, populasi serangga akan

menyebar tak terkendali sehingga menggagalkan panen dan menyebarkan

 penyakit. Laba-laba juga menjadi makanan bermutu bagi makhluk lainnya.

7imana laba-laba sangat berperan penting dalam jaring makanan karena

kebiasaan makan laba-laba (Historia, 2!.

+elalang daun ( !hyllium fulchrifolium! memiliki indeks di'ersitas sebesar 

, m2

>indeks dan kelimpahan relati' sebesar (, D! +elalang daun atau

dalam bahasa latin lebih dikenal dengan sebutan !hyllium fulchrifolium,

merupakan serangga yang masuk ke dalam ordo %hasmatodea. 5iri-ciri yang

 paling menonjol berdasarkan penampakan luar tubuhnya hampir seluruhnya

menyerupai sebuah daun. /kuran tubuhnya sebesar ukuran daun jambu. +entuk 

Page 23: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 23/36

tubuh yang menyerupai gambaran lingkungan dimana dia hidup-di pohon jambu-

memberikan keuntungan besar baginya supaya tidak dapat dideteksi oleh musuh

yang akan memangsanya.

Menurut Lahay (2! , 'aktor utama abiotik  adalah Suhu, cahaya matahari,

intensitas cahaya memengaruhi  proses fotosintesis, tanah, dan iklim. Sedangkan

'aktor biotik)nya yaitu makluk hidup.

Serangga arboreal memiliki peran ekologis yang sangat penting bagi

kehidupan, diantaranya yaitu serangga berperan sebagai komponen rantai

makanan, sebagai penyerbuk ( pollinator ! yang andal untuk semua jenis tanaman

dan dapat berperan sebagai indikator, yaitu untuk memprediksi tingkat kepunahan

spesies yang lain atau perubahan mikro lingkungan, habitat atau ekosistem

tertentu.

/raian-uraian di atas dapat dapat dilihat bahwa 'aktor 'isik lebih banyak 

 berpengaruh terhadap serangga dibandingkan 'aktor internal atau 'aktor dari

hewan pemangsa lainya. 1aktor tersebut seperti kisaran suhu, kelembaban,

cahaya, warna, bau, angin dan to'ograpi. Serangga memiliki kisaran suhu tertentu

dimana serangga tersebut dapat bertahan hidup. %ada umumnya suhu yang relati' 

adalah suhu minimum 8 o5, suhu optimum 28 o5, dan suhu maksimum *8 o5.

#inggi rendahnya populasi suatu serangga pada suatu waktu merupakan hasil

 pertemuan antara dua 'aktor, yaitu 'aktor biotik dan 'aktor abiotik (lingkungan!.

Page 24: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 24/36

Menurut "inanjar (22!, ada dua kemampuan hewan untuk 

mempertahankan suhu tubuh, yaitu

Hewan  poikoloterm  adalah hewan yang suhu tubuhnya sselalu berubah

seiring dengan berubahnya suhu lingkungan.

Hewan homeoterm  adalah hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan

sekalipun suhu lingkunganya berubah.

Page 25: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 25/36

BAB IV

PENUTUP

A Ke+mp%l$!

7ari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa espon hewan terhadap perubahan lingkungan bermacam-macam, yaitu

dengan dengan menggunakan bebebrapa cara seperti 'isiologis, mor'ologis

dan tingkah laku.

7 1aktor yang mempenaruhi yaitu 'aktor lingkungan, terbagi menjadi dua yaitu

kondisi dan sumber daya. 7iantara kedua 'aktor ini akan mempengaruhi

hewan terhadap suatu habitat.

7 1aktor 'isik lebih banyak berpengaruh terhadap serangga dibanding terhadap

 binatang lainnya. 'aktor tersebut seperti suhu dan kisaran suhu,

kelembaban>hujan, cahaya>warna>bau, angin dan to'ogra'i.

B S$#$!

7iharapkan kepada seluruh praktikan agar bersungguh-sungguh dan berhati-

hati dalam melakukan praktikum agar mendapatkan hasil yang diinginkan dan

tidak terjadi yang tidak kita inginkan.

Page 26: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 26/36

DAFTAR PUSTAKA

&nsori, 6rwandi 22.  *eanekaragaman imfa Odonata +Dragonflies Di Beberapa

 !ersa#ahan -ekitar Bandung .a#a Barat" Aebside

http>>repository.unib.ac.id>8)>>2-%4S676;"D2&nsori.pd'.  7iakses pada

hari sabtu 28 juni, jam @. wib.

5ampbell. 2*" Biologi .ilid /// %disi *elima. =rlangga 0akarta.

7harmawan, &gus. 2*. %kologi 0e#an. 0urusan +iologi 1M6%& /ni$ersitas

Malang Malang.

7harmawan, &gus. 28. %kologi 0e#an. /M %ress Malang.

1alahudin,  6rham. 22.  *eanekaragaman imfa Odonata +Dragonflies Di Beberapa !ersa#ahan -ekitar Bandung .a#a Barat, Aebsite

http>>eprints.uinsby.ac.id>*@>>+ukuD29D21iCI<.pd' 7iakses pada harisabtu 28 juni, jam @. wib.

Hadi, M., dkk. 2). Biologi /nsecta %ntomologi. "raha 6lmu Surabaya.

Lahay, 0utje. 2. !enuntun !raktikum %kologi 0e#an. 0urusan +iologi 1M6%&

/;M Makassar. 

Soejipto. ))*. Dasar)Dasar %kologi 0e#an. 7epartemen %endidikan 7an3ebudayaan 7irektorat 0enderal %endidikan #inggi ?ogyakarta.

Susanto, %udyo. 2. !engantar %kologi 0e#an. %royek %engmebangan "uruSekolah Menengah 6+7 Loan ;o. )<) 7irektorat 0enderal %endidikan

#inggi 7epartemen %endidikan ;asional 0akarta.

Ban Mastrigt, Henk. 28.  Buku panduan lapangan kupu)kupu untuk #ilayah Mamberamo sampai pegunungan 'yclops. 5onser$ation 6nternational

6ndonesia %rogram 0akarta.

Ahitten, #. dkk. ))). =kologi 0awa dan +ali. Seri =kologi 6ndonesia. 0ilid 66.

%renhallindo 0akarta.

Airyadiputra, Soekadar. 2<. 

 !emapanan -emut 0itam +Dolichoderus thoracicus !ada !erkebunan *akao dan !engaruhnya &erhadap -erangan 0ama

 0elopeltis spp  http>>iccri.net>download>%elitaD2%erkebunan>$ol

 I2InoIIaprilI2<>%emapananD2SemutD2HitamD2(7olichoderusD2thoracicus!D2%adaD2%erkebunanD23akaoD2danD2%engaruhnya

D2#erhadapD2SeranganD2HamaD2HelopeltisD2spp..pd'. 7iakses

 pada hari sabtu 28 juni, jam @. wib.

Page 27: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 27/36

LAPIRAN

T$bel . I!&ek+ D7e#+,$+ Se#$!""$ A#bo#e$l

No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p

B$, ,#$p 8ello5 p$! ,#$p H$!& 9olle9,!"

Semut merah kecil ( Anoplolepis

 gracilipes!>0;> /0?

/1> /;

8@><J,*2.-,)J

,<

2

Semut hitam kecil

( Dolichoderus bituberculatus!*9>9 J ,.-

,2J ,9

<2><J ,82.-,98J

,*

Semut rangrang

(Oecophylla smaragdina! 2><J ,*.

-*.29J ,9

*

Semut hitam besar 

( Dolichoderus sp!9>9J,).-

2,*J ,2

8><J ,*.-,2J

,

8

0angkrik 

(Gryllus assimilis! 2>*J ,*. -2J ,2@

9

+elalang

( Melanoplus femurubrum! 9>*J,*2. -,)J

,

<5apung

( eurothermis terminata! *>*J ,.-.8J

,

@

Laba-laba

( ephila maculata! >*J ,<.-2,98J

,2

)

+elalang daun

( !hyllium fulchrifolium! >*J ,<.-2,98J

,2

T$bel . D$,$ Pe!"$m$,$! He5$! 0@.= *$m P$&$ B$, T#$p:

No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p ke

*%ml$h0 . ; = 1

Semut merah kecil

( Anoplolepis gracilipes! * 8@

Page 28: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 28/36

2Semut hitam kecil

( Dolichoderus bituberculatus! 2 * *9

Semut rangrang

(Oecophylla smaragdina!

*

Semut hitam besar 

( Dolichoderus sp! 9 9

8

0angkrik 

(Gryllus assimilis!

9

+elalang

( Melanoplus femurubrum!

< 5apung( eurothermis terminata!

@

Laba-laba

( ephila maculata!

)

+elalang daun

( !hyllium fulchrifolium!

To,$l = 1 =. 0= / 0;

T$bel ; D$,$ Pe!"$m$,$! He5$! 0@.= *$m P$&$ 8ello5 P$! T#$p:

No Spe+e+*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p ke

*%ml$h0 . ; = 1

Semut merah kecil

( Anoplolepis gracilipes! 8@ 8@

2

Semut hitam kecil

( Dolichoderus bituberculatus! *2 <2

Semut rangrang

(Oecophylla smaragdina! 2 2

Page 29: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 29/36

*Semut hitam besar ( Dolichoderus sp! * 8

8

0angkrik 

(Gryllus assimilis!

9

+elalang

( Melanoplus femurubrum!

<

5apung

( eurothermis terminata!

@

Laba-laba

( ephila maculata!

) +elalang daun( !hyllium fulchrifolium!

To,$l 1 ; =. ;/ = 0;<

T$bel = D$,$ Pe!"$m$,$! He5$! 0@.= *$m P$&$ e,o&e H$!& 9olle9,!":

No Spe+e+

*%ml$h !&7&% p$&$ pe#$!"k$p ke

*%ml$h0 . ; = 1

Semut merah kecil

( Anoplolepis gracilipes!

2

Semut hitam kecil

( Dolichoderus bituberculatus!

Semut rangrang

(Oecophylla smaragdina!

* Semut hitam besar ( Dolichoderus sp!

80angkrik 

(Gryllus assimilis! 2 2

9 +elalang 2 9

Page 30: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 30/36

( Melanoplus femurubrum!

<

5apung

( eurothermis terminata! 2 2 *

@

Laba-laba

( ephila maculata!

)

+elalang daun

( !hyllium fulchrifolium!

To,$l . . ; ; = 0=

A!$l++ D$,$

• Kelmp$h$! +%$,% +pe+e+ (K)

3 J !

7 Semut merah kecil ( Anoplolepis gracilipes!

3 J J 8)>8 J ,9

7 Semut hitam kecil ( Dolichoderus bituberculatus!

3 J J@>8 J <,@

7 Semut rangrang (Oecophylla smaragdina!

3 J J2>8 J ,

@ Semut hitam besar (7olichoderus sp!

3 J J2>8 J ,*

@ 0angkrik (Gryllus assimilis!

Page 31: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 31/36

3 J J2>8 J ,

@ +elalang (Melanoplus 'emurubrum!

3 J J9>8 J ,*

@ 5apung ( eurothermis terminata!

3 J J*>8 J ,

@ Laba-laba ( ephila maculata!

3 J J>8 J ,

@7 +elalang daun ( !hyllium fulchrifolium!

3 J J>8 J ,

• Kelmp$h$! Rel$,4 (K#)

3r J C D

. Semut merah kecil ( Anoplolepis gracilipes!

3r J 8)>* C D J 8 D

2. Semut hitam kecil ( Dolichoderus bituberculatus!

3r J @>*J < D

. Semut rangrang (Oecophylla smaragdina!

3r J 2>* C D J D

*. Semut hitam besar (7olichoderus sp!3r J 2>* C D J < D

8. 0angkrik (Gryllus assimilis!

3r J 2>* C D J D

9. +elalang (Melanoplus 'emurubrum!

Page 32: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 32/36

3r J 9>* C D J 2 D

<. 5apung ( eurothermis terminata!

3r J *>* C D J D

@. Laba-laba ( ephila maculata!3r J >* C D J , D

). +elalang daun ( !hyllium fulchrifolium!

3r J >* C D J , D

• F#ek%e!+ Rel$,4 

1r J C D

. Semut merah kecil ( Anoplolepis gracilipes!

1r J 8)>8 C D J ,9 D

2. Semut hitam kecil ( Dolichoderus bituberculatus!

1r J @>8 J <,@ D

. Semut rangrang (Oecophylla smaragdina!

1r J 2>8 C D J , D

*. Semut hitam besar (7olichoderus sp!

1r J 2>8 C D J ,* D

8. 0angkrik (Gryllus assimilis!

1r J 2>8 C D J , D

9. +elalang (Melanoplus 'emurubrum!

1r J 9>8 C D J ,* D

<. 5apung ( eurothermis terminata!

1r J *>8 C D J , D

@. Laba-laba ( ephila maculata!

1r J >8 C D J , D

). +elalang daun ( !hyllium fulchrifolium!

1r J >8 C D J , D

• I!&ek+ D7e#+,$+ (I!&ek+ Ke$!ek$#$"$m$!) p$&$ e,o&e B$, T#$p

Page 33: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 33/36

H J -

%i J

. Semut merah kecil ( Anoplolepis gracilipes!H J -K8) >* ln 8)>*

J - K ,8 . ,<

J ,8 m2 >indeks

2. Semut hitam kecil ( Dolichoderus bituberculatus!

H J -K @>* ln @>*

J - K ,* . ,)

J ,9 m2>indeks

. Semut rangrang (Oecophylla smaragdina!

H J -K 2>* ln 2>*

J - K ,9 . 8,

J , m2>indeks

*. Semut hitam besar (7olichoderus sp!

H J -K 2>* ln 2>*

J - K ,9 . 2,@

J ,< m2>indeks

8. 0angkrik (Gryllus assimilis!

H J -K 2>* ln 2>*

J - K ,9 . 8,

J , m2>indeks

9. +elalang (Melanoplus 'emurubrum!

Page 34: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 34/36

H J -K 9>* ln 9>*

J - K , . *,9

J ,8 m2>indeks

<. 5apung ( eurothermis terminata!

H J -K *>* ln *>*

J - K ,2 . *,*

J ,82 m2>indeks

@. Laba-laba ( ephila maculata!

H J -K >* ln >*

J - K , . 8,@

J ,2 m2>indeks

). +elalang daun ( !hyllium fulchrifolium!

H J -K >* ln >*

J - K , . 8,@

J ,2 m2>indeks

Page 35: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 35/36

LAPIRAN FOTO

G$mb$# 0 Sem%, me#$h ke9l

( Anoplolepis gracilipes)

G$mb$# . Sem%, h,$m ke9l

( Dolichoderus bituberculatus)

G$mb$# ; Sem%, #$!"#$!"

(Oecophylla smaragdina)

G$mb$# = Sem%, h,$m be+$#

(Dol9ho&e#%+ +p)

G$mb$# 1 *$!"k#k 

(Gryllus assimilis)

G$mb$# Bel$l$!"

( Melanoplus femurubrum)

Page 36: Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan  Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

7/17/2019 Praktikum 1 Respon Hewan terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik (Aktifitas Serangga Perkebunan) - Copy.doc

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-1-respon-hewan-terhadap-lingkungan-biotik-dan-abiotik-aktifitas 36/36

G$mb$# < 2$p%!"

( Neurothermis terminata)

G$mb$# L$b$?l$b$

( Nephila maculata)

G$mb$# Bel$l$!" &$%!

( Phyllium fulchrifolium)