praktikum pembuatan preparat hapusan darah
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah
1/6
PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT HAPUSAN DARAH
I. LATAR BELAKANG
Hapusan darah dibuat untuk mengevaluasi keadaan umum suatu sampel darah. Seperti
mengevaluasi kondisi eritrosit, leukosit, dan trombosit. Pembuatan preparat hapusan darah ini
menggunakan suatu metode yang disebut metode oles (metode smear) yang merupakan suatu
cara pembuatan sediaan dengan jalan mengoles atau membuat selaput (film) dari substansi yang
berupa cairan atau bukan cairan di atas gelas benda yang bersih dan bebas lemak untuk
kemudian difiksasi, diwarnai dan ditutup dengan gelas penutup.
Alat alat yang dipakai haruslah bersih, kering, dan tidak berlemak. Salah satunya gelas
objek. Gelas objek yang digunakan permukaannya harus rata dan licin. Glass penghapus dapat
dibuat dari glass objek dengan menghilangkan sudut-sudutnya. Tebalnya lapisan darah
tergantung dari besarnya tetesan darah, cepatnya kita menggeser glass penghapus, sudut antara
glass penghapus dengan objek glass. Gerakan yang pelan dan sudut yang lebih kecil dari 300
akan menghasilkan darah yang tipis.
Leukosit tidak boleh bergerombol di bagian akhir dari hapusan. Bila ini terjadi maka
distribusi dari macam-macam leukoit tidak representatif. Gerakan yang terlalu pelan atau glass
penghapus yang kotor dapat menyebabkan kesalahan ini. Mengeringkan hapusan dengan segerapenting sekali. Bila tidak, maka eritrosit akan mengalami kerusakan (crenation) dan
memudahkan terjadinya rouleaux atau penumpukan eritrosit.
Film darah (sediaan oles) dapat diwarnai dengan berbagai macam metode termasuk
larutan-larutan yang sederhana antara lain: pewarnaan Giemsa, pewarnaan acid fast, pewarnaan
garam, pewarnaan wright, dan lain-lain. Pewarnaan Giemsa disebut juga pewarnaan
Romanowski. Metode pewarnaan ini banyak digunakan untuk mempelajari morfologi sel-sel
darah, sel-sel lien, sel-sel sumsum dan juga untuk mengidentifikasi parasit-parasit darah misal
Tripanosoma, Plasmodia dan lain-lain dari golongan protozoa.
-
8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah
2/6
-
8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah
3/6
4.
Dipegang glass penghapus sehingga sampel darah berada pada sudut antara glass objek
dan glass penghapus dengan sudt 30-450
5. Dihapuskan glass penghapus kearah tetesan darah hingga menyentuhnya dan tetesan
darah tadi akan merata pada ujung glass penghapus dan glass objek6. Digeser glas penghapus kearah yang bertentangan dengan arah pertama. Lalu tetesan
darah tadi akan merata diatas glass objek sebagai lapisan yang tipis.
7. Hapusan ini segera dikeringkan dengan menggerak-gerakkan di udara.
8.
Hapusan difiksasi dengan alcohol 96% selama 2 menit.
9. Hapusan diwarnai dengan giemsa dan larutan buffer dengan perbandingan 1:3, biarkan
selama 30 menit.
10.Buang sisa cat kemudian bilas hati-hati dengan air mengalir
11.Keringkan hapusan dengan menggerak-gerakkan di udara kemudian dibaca dengan
mikroskop.
12.Hapusan yang baik dapat ditutup dengan cover glas yang direkatkan dengan entelan agar
preparat lebih awet.
-
8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah
4/6
VI. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan preparat hapusan darah
VII.PEMBAHASAN
Hapusan darah yang baik adalah hapusan darah yang memiliki counting area dan sel
darah dapat diamati dengan jelas. Untuk dapat teramati dengan jelas, hapusan harus dibuat tipis
sehingga sel-sel darah tidak bertumpuk satu sama lain. Kualitas hapusan darah dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada latar belakang. Sehingga diperlukan
latihan berulang-ulang untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat preparat hapusan
darah.
Preparat hapusan darah yang dibuat pada praktikum ini dapat dikatakan cukup bagus
karena memiliki counting area yang sel-sel darahnya tersebar merata dan tidak bertumpuk antara
satu dengan yang lain. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa pada preparat yang
dibuat dapat teramati sel-sel darah dengan baik yaitu eritrosit atau sel darah merah, leukosit atau
sel darah putih, dan trombosit atau keeping darah.
Eritrosit terlihat berwarna abu-abu, berbentuk bulat dan berwarna lebih terang di bagian
tengahnya. Hal ini dikarenakan bentuk eritrosit yang bikonkaf sehingga bagian tengahnya yang
lebih tipis dari bagian pinggir tampak lebih terang.
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
-
8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah
5/6
Leukosit berukuran lebih besar daripada eritrosit, sitoplasmanya terlihat berwarna bening
dengan inti berwarna ungu. Bentuk inti daripada leukosit berbeda-beda berdasarkan jenis
leukosit itu sendiri. Terdapat enam jenis leukosit yang dapat diamati pada hapusan darah tepi
manusia yaitu;
a. Eosinofil, inti biasanya terdiri dari 2 lobus, granula besar-besar, berbentuk bulat,
berwarna , merah jingga, jumlahnya banyak saling berdekatan
b. Basofil, berbentuk bulat, inti sukar dilihat sebab tertutup oleh granula, granula sangat
besar bulat, berwarna ungu tua, jumlahnya banyak tetapi letaknya tidak begitu rapat,
vakuol kadang-kadang tampak berwarna pucat di dalam sitoplasma
c. Neutrofil Stab, Inti berbentuk seperti batang, bentuk ginjal atau huruf s, warna ungu
tua, sitoplasma, kemerah-merahan, granula kecil-kecil halus, warna lembayung muda
d.
Segmen, bentuk bulat, inti terdiri dari 2-5 lobus, dihubungkan dengan benang
kromatin, warna ungu tua, padat, sitoplasma kemerah-merahan, granula kecil-kecil,
warna lembayung muda banyak tetapi terpisah
e. Limfosit, bentuk bulat, inti besar, kromatin warna ungu tua, padat, sitoplasma terlihat
sangat sedikit, berwarna biru tanpa granula
f. Monosit bentuk tidak teratur, ukurannya paling besar, inti bervariasi biasanya
berbentuk seperti ginjal, kromatin tersusun dalam untaian, warna lembayung muda.
Platelet berwarna ungu gelap dan berukuran kecil.
VIII. KESIMPULAN
IX. DAFTAR PUSTAKA
Oka, Tjokorda Gede.2007.Penuntun Praktikum Patologi Klinik.Bali
Eosinofil Basofil Neutrofil
Stab
Neutrofil
Segmen
Limfosit Monosit
-
8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah
6/6