presbiterial sinodal

Upload: genang-ku

Post on 17-Feb-2018

274 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    1/39

    PRESBITERIAL SINODAL DALAMPENATALAYANAN JEMAAT

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    2/39

    PENDAHULUAN

    I. DASARDASAR :1. PEMAHAMAN IMAN(sbgi landasan

    teologis)

    Pokok II tentang Gereja ; Alinea 4

    Bahwa Yesus Kristus adalah Kepala

    Gereja dan Gereja sebagai tubuh-Nyayang rapi tersusun dan segala sesuatu

    didalamnya harus diselenggarakan secara

    tertib dan teratur

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    3/39

    Alinea 9

    Bahwa Tuhan yang memanggil dan

    menetapkan para pelayan-Nya

    sebagai presbiter yang berjalanbersama-sama untuk memperlengkapi

    warga GPIB yang misioner sebagai

    manusia yang utuh

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    4/39

    2. PKUPPG(sbgi kerangka operasional)

    tentang Penatalayanan Gereja, khususnya

    unsur-unsur penting presbiterial sinodal h

    16-19 buku hijau.a. Peranan para presbiter

    b. Meneruskan tradisi reformasi tentang :

    Panggilan batin dan lahiriah.

    c Pengelolaan secara bersama dalam satu

    misi Kristus.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    5/39

    c. Pengelolaan secara bersama dalam satu

    misi Kristus.

    d. Hubungan Majelis Jemaat dan Majelis

    Sinode

    Catatan ; Dalam Tata Gereja Bab IV Pasal

    11 tentang Sistem Penatalayananmengalami perkembangan dengan

    unsur gereja misioner dan pemberdayaan

    warga untuk berperan dalam gereja.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    6/39

    3. TATA GEREJA(sbgi landasan struktural )

    a. Naskah Pemahaman Latar

    BelakangBagian II ; Pemahaman tentangPresbiterial Sinodal h.8-16.

    b. Tata Dasar,

    1). Pembukaan alinea 5 : dalam

    masyarakat majemuk Indonesia (konteks )

    2). Alinea 6 rapih tersusun...diikatmenjadi satu dengan sistem presbiterial

    sinodal

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    7/39

    2). rapih tersusun satu oleh

    pelayanan semua baggian dan perangkat,

    warga, wilayah kepemimpinan dan tataaturan dengan sistem presbiterial sinodal

    3). Bab IV Penatalayanan Gereja.

    Pasal 11. ayat 1 - 3

    (a). Sistem Presbiterial sinodal denganmemberdayakan warga

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    8/39

    b. Peraturan Pokok :

    Peraturan Pokok I Pasal 1 ayat 3Peraturan Pokok II Pasal 2 ayat 2 dan

    penjelasan

    Peraturan Pokok III Pasal 3

    Pasal 3 ayat 1b dan penjelasannya dalam

    sifatnya yang kolektif kolegial (setara,bersama dan utuh)

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    9/39

    c. Peraturan-peraturan

    Per. No.2 tentang Majelis Jemaat

    Pasal 1 ayat 1 dan 2

    Per. No.9 tentang Struktur dan Tatakerja Majelis Sinode Pasal 3 ayat 1

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    10/39

    II. PRESBITERIAL SINODAL DALAM

    PENATALAYANAN JEMAAT

    I. Presbiterial PRESBITERIAL SINODAL

    a. Perkembangan makna Presbiter dalam

    GPIB.

    Presbiter (presbuteros,bhs. Yunani),artinya tua-tua, penatua menjadi diaken,

    penatua dan pendeta.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    11/39

    1. Presbiterial Sinodal

    a. Perkembangan makna Presbiter

    dalam GPIB. Presbiter asal katanya adalah

    presbuteros (bhs. Yunani), yang berarti tua-tua, penatua. Namun dalam GPIB presbiter

    telah mengalami pengembangan makna

    yang menunjuk pada jabatan gerejadiaken, penatua dan pendeta.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    12/39

    b. SinodeSun (bersama) + Hodos (jalan)

    Jalan bersama

    Presbiterial Sinodal mengandung makna ;

    Pertama, sistem penatalayanan atau

    pemerintahan yang menunjuk pada

    pengelolaan penatalayanan secara

    bersama selaku diaken, penatua danpendeta yang memberdayakan warga

    jemaat.(Pembukaan TD, alinea 6 ; TD Bab

    IV Pasal 11 ayat 1-

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    13/39

    Kedua, kata sinodal menunjuk pada

    penatalayanan yang dikelola bersama

    dalam lingkup yang lebih luas, tidak hanya

    secara lokal dalam lingkup jemaat, seperti

    dalam sistem congregasional.

    Kata sinode dalam Majelis Sinode dan

    Persidangan Sinode mengandung maknapengelolaan bersama dalam lingkup yang

    lebih luas.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    14/39

    Ketiga, kebersamaan dalam gereja

    tidak hanya diartikan secara formal dan

    ritual, tetapi sarat nilai-nilai, seperti :persekutuan, keutuhan, kesetaraan,

    keseimbangan, keserasian dan kontekstual

    dalam melakukan misi Kristus.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    15/39

    Keempat, kebersamaan Jemaat-

    jemaat dan unit-unit misioner ( secara

    lokal, regional/wilayah dan sinodal )

    diwujudkan juga dalam kebersamaanmelakukan satu program GPIByang sama,

    yang didasarkan pada PKUPPG, KUPPG dan

    Program kerja Tahunan secara kreatipdengan terang tema-tema alkitabiah.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    16/39

    Kelima, konsekwensi dari pengelolaan

    penatalayanan dalam lingkup yang lebihluas dan utuh, maka menjadi penting agar

    kepentingan/kebutuhan jemaat-jemaat

    dapat juga terkomunikasi dan

    terakomodasi secara efisien dan effektif,

    maka dibutuhkan Peranan dan FuungsiMUPELuntuk menjembataninya.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    17/39

    Keenam,kebersamaan Jemaat Jemaat

    secara sinodal tidak hanya bagaimanasebuah jemaat mendapat manfaat dari

    kekuatan kebersamaan itu, tetapi juga

    bagaimana sebuah jemaat dengan potensi

    yang dimilikinya dapat memberikan

    kontribusibagi kebersamaan dalamlingkup yang lebih luas.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    18/39

    2. Kepemimpinan Kolektif kolegial

    a. Dasar :1). Tata dasar Bab IV Pasal 12 tentang

    Presbiter

    ayat 2 : GPIB menetapkan para

    presbiteryang menjalankan panggilan danpengutusannya secara kolektif koolegial.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    19/39

    2). Peraturan Pokok I pasal 8 tentang

    Pimpinan Jemaat.

    Pimpinan Jemaat adalah Majelis Jemaat

    sebagai persekutuan kerjayangmemimpin secara kolektif kolegial

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    20/39

    3). Peraturan Pokok III tentang Majelis

    Sinode Pasal 1 ayat 1

    Majelis Sinode (MS) adaalah lembaga

    yang dibentuk oleh Persidangan Sinodeuntuk mewujudkannyatakan

    pemerintahan Kristusdalam memimpin

    perjalanan kebersamaan GPIB secarakolektif kolegial diantara dua persidangan

    sinode

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    21/39

    b. Pengertian

    Kolektif- Secara bersama-sama, tidak oleh

    satu orang Presbiter (Pendeta, Penatua,

    diaken).Kolegial

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    22/39

    c. Kesetaraan Presbiter

    1). Kesamaan;

    a).Anggota tubuh Kristus yang melakukan

    misi Kristus

    b).Fungsi melakukan tugas dan tanggungjawab Presbiter

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    23/39

    c).Tidak ada hierarkhi jabatan (pendeta,

    penatua dan diaken). Jabatan yang satutidak lebih tinggi atau lebih rendah dari

    pada jabatan yang lain.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    24/39

    2). Ketidaksamaan

    a).Latar belakang pendidikan Teologi

    b).Pegawai dan bukan pegawai GPIB

    c). Pengalaman berproses dalam GPIB

    ( lokal/regional dan sinodal )

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    25/39

    3). Kepemimpinan kolektif merupakan

    kepemimpinan yang dilakukan secara

    bersama-sama pendeta (KMJ,PJ) dan nonpendeta (penatua dan diaken), tidak

    ditentukan oleh salah satu saja dari

    (pdt,pnt,dkn).

    4).Pengambilan keputusan diambil secara

    musyawarah untuk mufakatKeputusan ditetapkan dan dikoreksi dalam

    rapat PHMJ, dan sidang : SMJ, SMS dan

    Persidangan Sinode.

    )

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    26/39

    5). Membangun Kepemimpinan Kolektif

    GPIB berdasarkan nilai-nilai :

    a).Keutuhan dilihat dari 3 panggilan gereja,3 pilar dan 6 pembidangan

    b).Holistik : Jasmani, rohani, sosial

    c).Keluasan lingkup ( Jemaat, wilayah,

    sinodal, lintas Jemaat, gereja dan agama ).

    d). Proporsional ;( Keseimbangan, keserasian, keselarasan ).

    e). Etos Kerja ( Tugas pelayanan ).

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    27/39

    III. Sidang dan rapat sebagai perwujudanPresbiterial Sinodal

    a. Bersidang dan rapat merupakan tugas

    panggilan institutional para presbiter untuk

    merencanakan dan mengevaluasi tugas

    misionernya secara berkala melakukan tripanggilan gereja.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    28/39

    b. Para presbiter mempunyai keterikatan

    institutionalnya pada 2 hhal, yakni :

    1). Pada keputusan lokal dan regional

    melalui Sidang Majelis Jemaat

    2). Pada keputusan-keputusan dalam

    lingkup sinodal yang lebih luas, melaluiPersidangan Sinode dan Majelis Sinode.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    29/39

    (a). Mengenai Majelis Jemaat dan Sidang

    Majelis Jemaat diatur dalam PP 1 tenttang

    JEMAAT

    (b). Mengenai Majelis Sinode diatur dalam

    PP III dan mengenai Sidang Majelis Sinodediatur dalam PP III Pasal 8 tentang sidang

    dan Rapat, ayat 1 dan 2 yang terkait

    dengan Pasal 3 Fungsi dan Tugas dan Pasal4 tentang Wewenang dan Tugas

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    30/39

    (a). Mengenai Majelis Jemaat dan Sidang

    Majelis Jemaat diatur dalam PP 1 tentang

    JEMAAT .

    Pasal 10 tentang sidang Majelis Jemaat

    Sidang Majelis Jemaat adalah wadahpengambilan keputusan tertinggi dalam

    jemaat.

    Penjelasan Sesuai tatanan yang berlakudalam sistem presbiterial sinodal.

    ( ) Sid M j li J di d l

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    31/39

    (a). Sidang Majelis Jemaat diatur dalam

    Pasal 4 ayat 1 ;

    sidang Majelis jemaat disingkat SMJ adalahperwujudan presbiterial sinodal dan

    merupakan wadah pengambilan

    kepututusan serta kebijakan di jemaat/

    (b).Mengenai Pelaksana Harian Majelis

    diatur dalam Pasal 11 ayat 4 ; Untuk melaksanakan kegiatan sesuai

    dengan program yang diputuskan

    berdasarkan PKUPPG.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    32/39

    PP. No.2 tentang Pelaksana Harian Majelis

    Jemaat

    Pasal 7

    ayat 1 , Pelaksana Harian Majelis Jemaat

    adalah representasi harian dari MajelisJemaat

    ayat 4. Ketua dan Sekretaris mewakiliMajelis Jemaat kedalam dan keluar

    ..

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    33/39

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    34/39

    Pasal 9 Tugas Pelaksana Harian

    Tugas PHMJ adalah

    1. Menjabarkan Keputusan SMJ dan

    mengatur penatalayanan di Jemaat2. mengelola administrasi dan

    perbendaharaan Jemaat.

    6. Menyyampaikan laporan berkalakepada SMJ

    7. Membuat lapora

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    35/39

    Ayat 7. membuat dan menyyampaikan

    laporan kegiatan tahunan untuk Majelis

    sinode atas nama Majelis Jemaat.

    Ayat 8. menyampaikan tembusan laporankegiatan tahunan untuk Majelis sinode

    diteruskan ke BP Mupel setempat untuk

    dikompilasi sebagai laporan BP Mupeldalam PST

    III M j P bt i l Si d l b i

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    36/39

    III. Menuju Presbterial Sinodal sebagai

    Budaya Organisasi Gerejawi GPIB.

    a. Pembinaan serta Komunikasi yang

    Terstruktur, Berkesinambungan dan

    Konsisten

    b. Penguatan Panggilan Institutional danPenguatan Kelembagaan.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    37/39

    c. Penciptaan iklim tugas pelayananyang berdaya tarik, saling menghargai,

    bekerja sama, dan kehidupan yangtertib dan teratur dalam melayani dan

    memimpin.

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    38/39

    b. Keteladanan presbiter dalam cara

    berpikir, sikap, dan perilaku melayanidan memimpin

    c. Penciptaan iklim ; mendorong,

    menghargai dan menggembalakan

  • 7/23/2019 Presbiterial Sinodal

    39/39

    Selamat melayani dan memimpinTuhan memberkati