presentasi aslab
TRANSCRIPT
Potensial Zeta Dengan Metode Elektroforetik Dan Nilai Flokulasi
Sistem Koloid As2S3
Laboratorium MaterialJurusan Kimia FMIPA Unpad
By : Kang Fian & Teh Febti
Tujuan, Prinsip, dan Reaksi
Teori Dasar
Alat, Bahan, dan Gambar Alat
Prosedur
Potensial Zeta Dengan Metode Elektroforetik Dan
Nilai Flokulasi Sistem Koloid As2S3
Potensial Zeta Dengan Metode Elektroforetik Dan
Nilai Flokulasi Sistem Koloid As2S3
1. Menentukan potensial zeta dari sistem koloid As2S3 melalui pengukuran laju elektroforetik menggunakan alat burton.
2. Melihat tingkat kestabilan sistem koloid dengan penambahan kalium klorida, magnesium sulfat dan kalium nitrat.
TujuanTujuan
1. Elektroforesis
Proses pergerakan / migrasi suatu zat bermuatan karena adanya medan listrik.
2. Elektroforetik
Penguraian partikel koloid yang telah disuspensikan dalam medium dibawah pengaruh medan listrik.
PrinsipPrinsip
3. Aturan Schultze - Hardy
Koloid hidrofob digumpalkan paling efektif oleh ion berlawanan yang bermuatan tinggi.
4. Tingkat Kestabilan Koloid
Tingkat kestabilan koloid dipengaruhi oleh muatan, solvasi, pelarut, dan mobilitas ion.
PrinsipPrinsip
Reaksi Pembuatan Sol As2S3 :
As2O3(s) + H2O(l) As2O3(aq)
As2O3(aq) + 3H2S(g) As2S3(koloid) + 3H2O(l)
ReaksiReaksi
Pengertian :
Zeta Potential adalah parameter muatan listrik antara partikel koloid. Makin tinggi nilai potensial zeta maka akan semakin mencegah terjadinya flokulasi/ (peristiwa penggabungan koloid dari yang kecil menjadi besar).
Dengan mengurangi nilai potensial zeta, maka memungkinkan partikel untuk saling tarik menarik dan terjadi flokulasi.
Zeta Potential adalah area yang menunjukan adanya
beda potensial antara stern layer (lapisan kuat
ion positif yang berdekatan dengan
lapisan negatif) dengan difusi layer
(kesetimbangan dinamik antara ion positif dan ion
negatif) dari koloid
Kegunaan :
• Untuk mengetahui kestabilan suatu larutan
• Untuk memprediksi morfologi permukaan suatu partikel
• Untuk mengetahui muatan permukaan (surface charge)
MOBILITAS PARTIKEL DENGAN POTENSIAL ZETA
Dalam praktek elektroforesis, potensial zeta diukur dengan menerapkan medan listrik di seluruh larutan. Partikel dalam larutan dengan potensial zeta akan bermigrasi menuju elektroda dengan muatan berbeda, dimana kecepatannya sebanding dengan besarnya potensi zeta.
Sistem Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar)
Sistem Koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi
Koloid LarutanSuspensi
Ukuran partikel koloid berkisar 1 nm sampai 100 nm
Suspensi
> 100 nm
Koloid
1 s.d. 100 nm
Larutan Sejati
< 1 nm
SISTEM KOLOID
SISTEM KOLOID
Aerosol adalah sistem Koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas.
Produk yang dibuat dalam bentuk aerosol antara lain semprot rambut, cat semprot, parfum dan obat nyamuk.
Aerosol
Obat anti nyamuk semprot
merupakan aerosol
SISTEM KOLOID
Sol adalah Sistem Koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. Koloid jenis sol banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari maupun Industri
Contoh : air sungai, sol sabun, sel detergent, sol kanji, tinta tulis dan cat
Sol
Air sungai dan Air Kanji adalah Sol
SISTEM KOLOID
Emulsi adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair. Syarat terjadinya emulsi adalh kedua jenis zat cair tidak saling melarutkan. Untuk membentuk emulsi diperlukan emulgator.
Air dan minyak diperlukan suatu sabun atau detergent sebagi emulgator. Sedangkan susu emulgatornya adalah kasein
Emulsi
Susu adalah emulsi antara air dengan lemak dan kasein sebagai emulgator
SISTEM KOLOID
Buih adalah sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair, untuk menstabilkan buih diperlukan pembuih berupa sabun atau detergent .
Buih dapat dibuat dengan suatu gas kedalam zat cair yang mengandung pembuih
Buih
Buih sabun
SISTEM KOLOID
Gel adalah koloid setengah kaku. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorbsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padat
Contoh gel adalah agar-agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun dan gel silika
Gel
Bahan Kosmetik Mayonaise
SIFAT KOLOID
Efek Tyndall, Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Efek Tyndall merupakan salah satu cara yang sederhana untuk mengetahui suatu dispersi itu merupakan koloid atau bukan
Effek Tyndall
Cahaya Koloid Layar
SIFAT KOLOID
Gerak Brown, Gerak zig-zag atau gerak acak pada koloid disebut gerak Brown, sesuai dengan nama penemunya seorang ahli Biologi Robert Brown. Makin tinggi suhu makin cepat gerak Brown
Gerak Brown
karena energi kinetik molekul medium pendispersi meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat. Gerak Brown merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid, karena bergerak terus-menerus maka partikel koloid dapat mengimbangi gaya grafitasi sehingga tidak mengendap.
Gerak Brown
SIFAT KOLOID
Elektroforesa, Peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda. Koloid bermuatan negatif akan bergerak ke anode (elektroda positif). sedangkan koloid yang bermuatan positif
Elektroforesa
)+( )-(-----------
Kutub ( - )Kutub ( + )
Koloid yang bermuatan negatif menuju kutub positip
bergerak ke katode (elektrode negatif) sehingga elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid.
SIFAT KOLOID
Sol Fe(OH)3 Mengabsorbsi ion (+)
Adsorbsi
Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan suatu molekul atau ion pada permukaan suatu zat. Partikel koloid mempunyai kemampuan untuk menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya sehingga partikel koloid menjadi bermuatan listrik.
Contoh sol Fe(OH)3 dalam air mengadsorbsi ion positif sehingga menjadi Koloid bermuatan positif
SIFAT KOLOID
Sol Arsen Sulfida atau As2S3 mengadsorbsi ion negatif sehingga menjadi suatu Koloid bermuatan negatif .
Sifat adsorbsi dari koloid ini digunakan dalam berbagai proses yang antara lain :
Sol As2S3 mengadsorbsi ion ( - )
Menjernihkan air dengan tawas K Al (SO4)2. 24 H2O Menjernihkan larutan gula atau larutan garamMenghilangkan bau badanPenyembuhan sakit perut dengan norit
SIFAT KOLOID
Koagulasi yang disebabkan penambahan elektrolit
Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya endapan berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti
pemanasan, pendinginan, pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. Contoh proses Koagulasi antara lain : pembentukan delta di muara sungai dan pengendapan lumpur pada penjernihan air
SIFAT KOLOID
Koloid liofil yaitu koloid yang senang cairan (bahasa Yunani lyo = cairan ; philia = senang). Partikel koloid akan mengadsorbsi molekul cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling partikel koloid.
Jika medium pendispersinya air maka disebut dengan hidrofil (senang air). Contoh koloid liofil adalah sabun, detergen,kanji, protein dan agar-agar.
Agar-agar termasuk Koloid Liofil
SIFAT KOLOID
Koloid liofob yaitu koloid yang benci cairan (phobia = benci).
Partikel koloid tidak mengadsorbsi molekul cairan. Jika mediumnya air maka disebut dengan hidrofob (benci air).
Sol Fe(OH)3 termasuk Koloid Liofob
LIOFOB
Contoh koloid hidrofob: sol belerang, sol Besi (III) Hidroksida atau Fe(OH)3, dan beberapa sol logam
SIFAT KOLOID
Dialisa atau disebut Pemurnian koloid atau menghilangkan ion-ion pengganggu dari sitem koloid. Dialisis dilakukan dengan menempatkan
Dialisa
kantong semi permiabel yang berisi koloid dalam air yang mengalir sehingga ion-ion pengganggu dapat melewati lapisan semi permiabel dan ikut aliran air.
Proses Dialisa
1. Batang Pengaduk 8. Kertas Saring
2. Burton 9. Labu Ukur
3. Beaker Glass 10. Pemanas Bunsen
4. Corong Saring 11. Pipet Tetes
5. Gelas Ukur 12. Sumber Arus
6. Kaki Tiga 13. Tabung Reaksi
7. Kawat Kasa 14. Voltmeter
AlatAlat
1. Akuades 5. Hidrogen Sulfida
2. Amoniak Pekat 6. Kalium Klorida
3. Arsen (II) Oksida 7. Kalium Nitrat
4. Besi (III) Klorida 8. Magnesium Sulfat
BahanBahan
Gambar AlatGambar Alat
Alat Kipp
Pembuatan Sol As2S3
- timbang
- tambahkan akuades
- aduk dan panaskan
- dinginkan
- alirkan H2S (v = 3 gelembung/detik)
- amati perubahan warna
- saring
- encerkan
ProsedurProsedur
Padatan As2O3
Sol As2S3
Filtrat Residu
Pembuatan Larutan KCl
- timbang
- masukan dalam labu ukur
- tambahkan akuades hingga tanda batas
- kocok hingga larut
Padatan KCl
Larutan KCl
ProsedurProsedur
Pembuatan Larutan KNO3
- timbang
- masukan dalam labu ukur
- tambahkan akuades hingga tanda batas
- kocok hingga larut
Padatan KNO3
Larutan KNO3
ProsedurProsedur
Pembuatan Larutan MgSO4
- timbang
- masukan dalam labu ukur
- tambahkan akuades hingga tanda batas
- kocok hingga larut
Padatan MgSO4
Larutan MgSO4
ProsedurProsedur
Penentuan Potensial Zeta
- susun alat
- masukan sol As2S3 kedalam alat burton hingga permukaan
tepat menyinggung elektrode inert
- jalankan arus listrik
- amati dan hitung jarak perpindahan bidang batas partikel
- hitung potensial zeta
Padatan As2O3
Harga Potensial Zeta
ProsedurProsedur
Penentuan Nilai Flokulasi
- campurkan dengan larutan elektrolit pada berbagai macam
konsentrasi elektrolit dalam tabung reaksi
- biarkan 24 jam
- amati dan catat kestabilannya
Padatan Koloid As2S3
Nilai Flokulasi
ProsedurProsedur