presentasi farmakologi

18
PRESENTASI FARMAKOLOGI KELOMPOK VII FK UNAYA 2010/2011

Upload: harafah-iskandar

Post on 18-Dec-2014

90 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

farmakologi geriatri tentang penyakit CHF

TRANSCRIPT

Page 1: PRESENTASI FARMAKOLOGI

PRESENTASI FARMAKOLOGIKELOMPOK VII

FK UNAYA 2010/2011

Page 2: PRESENTASI FARMAKOLOGI

2

Ketua : Yudhi HardiwantaraAnggota : Cut Rika

Chalis NovrizaDeni ElfianaJevoMuhajir Nur HarafahNurul Hayati YusraSaidaturrahmiSalman AlFarisiStagam Vonna ZrYutika Lestari

KELOMPOK VII ( TUJUH )

Page 3: PRESENTASI FARMAKOLOGI

3

Case StudyMrs A, is a 71 years old widow with CHF and osteoarthritis who

has recently been exhibiting quite unusual behaviour. Her daughter is

concerned about her mother’s ability to remain independent and wishes

to pursue nursing home admission arrangements. She Fears the

development of a dementing illness. Over the last two three montyhs,

Mrs A, has become confused easily fatigued and very irritable .

She has developed disturbing obsessive/compulsive behaviour

constantly complaining that her lace curtains were dirty and required

frequent washing. Detailed questioning revealed that she thought they

were yellow-green and possibly mouldy.Her prescribed medications are:

Frusemide 40 mg daily in the morning.

Digoxin 250 micrograms daily.

Paracetamol 500 mg, 1-2 tablets 4-hourly PRN joint pain.

Mylanta suspension, 20 ml PRN.

Page 4: PRESENTASI FARMAKOLOGI

4

Termasuk dalam kelompok ini adalah asam etakrinat, furosemid dan bumetanid. Diuretik loop bekerja dengan mencegah reabsorpsi natrium, klorida, dan kalium pada segmen tebal ujung asenden ansa Henle (nefron) melalui inhibisi pembawa klorida.

1. LOOP DIURETIK (DIURETIK KUAT/HIGH-CEILING DIURETICS)

FARMAKODINAMIK

Page 5: PRESENTASI FARMAKOLOGI

5

Farmakokinetik

Absorbsi Mudah diserap melalui saluran cerna, dengan derajat yang berbeda-beda.

Distribusi Terikat pada protein plasma secara ekstensif, sehingga tidak difiltrasi glomerulus tetapi cepat sekali disekresi melalui system transport asam organic di tubulus proksimal.

MetabolismeTerakumulasi di cairan tubuli dan mungkin sekali di tempat kerja didaerah yang lebih distal lagi.

Eksresi Diekskresi melalui ginjal dalam bentuk utuh .

Indikasi Gagal jantung Edema refrakter Asites dan edema akibat

gagal ginjal   Gagal ginjal akut Menurunkan kadar kalsium

plasma

Kontraindikasi Hati-hati pada pasien yang

dicurigai : Hipokalemia, Gout, Hiperkalsemia dan sirosis hepatik

Tidak dianjurkan pada wanita hamil.

Page 6: PRESENTASI FARMAKOLOGI

6

FUROSEMIDE

Efek SampingGangguan cairan

elektrolit Ototoksisitas Efek metabolik Reaksi alergi Nefritis intersisialis

alergik

Sediaan

•Tab.20&40 mg;

•Injeksi 20mg/ampl 2 ml

Dosis

•10-40 mg oral 2x sehari (HT)

•20-80 mg iv, 2-3 x sehari (CHF)

•Sampai 250-2000 mg oral/iv

Efek

•Diuresis dalam 10-20 menit

•Efek maksimal 1,5 jam

•Lama kerja 4-5 jam

Page 7: PRESENTASI FARMAKOLOGI

7

Digoksin adalah suatu obat yang diperoleh dari tumbuhan Digitalis lanata, digunakan terutama untuk meningkatkan kemampuan memompa jantung dalam CHF.

Mekanisme kerja digoksin yaitu dengan menghambat pompa Na+- K+ATPase yang menghasilkan peningkatan natrium intracellular.

Absorpsi : terjadi pada usus kecil yang kemungkinan melalui proses nonsaturable.Distribusi : Pada konsentrasi plasma terapeutik, sekitar 20-30% digoksin terikat pada protein plasmaMetabolisme : Terjadi dihati, dan metabolisme juga dapat terjadi oleh bakteri dilumen usus.Ekskresi : Waktu paruh distribusi digoksin setelah pemberian IV adalah sekitar 30 menit

FARMAKOKINETIK

2. DIGOKSINFARMAKODINAMIK

Page 8: PRESENTASI FARMAKOLOGI

8

DOSIS PEMELIHARAAN :

Pediatri : 2-5 tahun : 10-15 mcg/Kg BB,5-10 tahun : 7-10 mcg/Kg BB >10 tahun : 3-5 mcg/Kg BB

Dewasa (usia <70 tahun ) : dosis 250 mcg sekali perhari

Geriatri (usia >70 tahun) : 125 mcg sekali sehari peroral (dalam bentuk tablet)

Dosis dan Sediaan

Page 9: PRESENTASI FARMAKOLOGI

9

EFEK SAMPINGanoreksia, mual ,

muntah, diare, nyeri abdomen, gangguan penglihatan, sakit kepala, rasa capek, mengantuk , bingung, delirium, halusinasi, depresi aritmia, heart block

gynecomastia dan trombositopenia pada penggunaan jangka panjang.

Intermittent complete heart block

supraventricular arrhytmias yang disebabkan oleh Wolff-Parkinson-White Syndrome

takikardia ventricular atau fibrilasi

hypertropic obstructive cardiomyopathy.

KONTRAINDIKASI

Page 10: PRESENTASI FARMAKOLOGI

10

FARMAKODINAMIK

Parasetamol (asetaminofen) merupakan obat analgetik non narkotik dengan cara kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di Sistem Syaraf Pusat (SSP).

Absorbsi : Dari saluran pencernaan

Distribusi : Dengan kadar serum puncak dicapai dalam 30-60 menit. Waktu paruh kira-kira 2 jam. Metabolisme : Di hati

Ekskresi : Dieksresi melalui urin dalam satu hari pertama.

FARMAKOKINETIK

3. Asetaminofen (Parasetamol)

Page 11: PRESENTASI FARMAKOLOGI

11

IndikasiMerupakan pilihan lini pertama bagi penanganan demam dan nyeri sebagai antipiretik dan analgetik. Parasetamol digunakan bagi nyeri yang ringan sampai sedang.(Cranswick 2000)

 Kontra Indikasi

Penderita gangguan fungsi hati yang berat dan penderita hipersensitif terhadap obat ini. (Yulida 2009)

 Sediaan dan Posologi Parasetamol tersedia sebagai obat

tunggal, berbentuk tablet 500mg atau sirup yang mengandung 120mg/5ml.

Dosis Paracetamol • Dewasa : 300mg-1g per kali, dengan maksimum 4g per hari,•Anak 6-12 tahun: 150-300 mg/kali, dengan maksimum 1,2g/hari. •Anak 1-6 tahun: 60mg/kali, pada keduanya diberikan maksimum 6 kali sehari. (Mahar Mardjono 1971).

Efek Samping Reaksi alergi terhadap derivate para-aminofenol jarang terjadi.

Page 12: PRESENTASI FARMAKOLOGI

12

Antasida adalah senyawa yang mempunyai kemampuan untuk menetralkan asam klorida (lambung) atau mengikatnya secara kimiawi.

Penggolongan Antasida : Antasida sistemik

Antasida sistemik dapat menyebabkan urine bersifat alkalis. Contoh : NaHCO3

Antasida non sistemikAntasida non sistemik hampir tidak diabsorbsi dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis metabolik Contoh : Aluminium hidroksida (Al(OH)3) , Alumunium hidroksida relatif aman, antasida yang umum digunakan.

4. ANTASIDA

Page 13: PRESENTASI FARMAKOLOGI

13

Cara kerja obat ini adalah senyawa Aluminium yang merupakan suatu zat koloid yang terdiri dari aluminium hidroksida dan aluminium oksida yang terikat pada molekul air. Aluminium hidroksida akan melapisi selaput lendir lambung sebagai lapisan pelindung.

Efek samping : Konstipasi Mual muntah. Gangguan absorpsi fosfat

dapat terjadi sehingga menimbulkan sindrom depresi fosfat disertai osteomalasia.

Al(OH)3 dapat mengurangi absorpsi bermacam-macam vitamin dan tetrasiklin.

ALUMUNIUM HIDROKSIDA AL(OH)3

Page 14: PRESENTASI FARMAKOLOGI

14

BENTUK SEDIAAN Kaplet 200 mg, Tablet 200 mg, 250 mg, 300 mg,

325 mg, 400 mg; TabletKunyah 250 mg, 300 mg,

400 mg, 500 mg; Suspensi 200 mg/5 ml, 250

mg/5ml, 300 mg/5 ml, 325 mg/5 ml, 400 mg/5ml.

Dosis :dewasa: 600-1200 mg antara waktu makan dan sebelum tidur malam (oral)

Pengobatan hiperasiditas, hiperfosfatemia.Pengobatan jangka pendek konstipasi dan gejala-gejala hiperasiditas,terapi penggantian magnesium.

Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap garam

aluminum atau bahan-bahan lain dalam formulasi.

pasien dengan kolostomi atau ileostomi, obstruksi usus, fecal impaction, gagal ginjal,apendisitis.

Pada pasien yang harus mengontrol asupan sodium

INDIKASI

Page 15: PRESENTASI FARMAKOLOGI

15

1. Furosemide 40mg/hari di pagi hariFurosemide bisa meningkatkan sensitivitas Mrs.A terhadap digoxin. Penggunaan Furosemide dan digoksin dapat menyebabkan hipokalemia.

2. Digoxin 250 mikrogram/hariDigoxin sedang digunakan untuk mengobati mrs.A yang mengalami CHF. Dosis 250 mikrogram setiap hari jauh melebihi dosis pemeliharaan rutin untuk pasien usia nya.

3. Parasetamol 500 mg, 1-2 tablet 4-jam PRNParasetamol tidak bereaksi negatif dengan obat lain yang diambil oleh Mrs.A, namun dosis nya harus dipantau dan disesuaikan menurut kebutuhan.

4. Mylanta suspensi, 20 ml PRNMylanta yang mungkin digunakan untuk menekan toksisitas dari digoxin walaupun efeknya tidak tampak atau minimal

ANALISA RESEP OBAT

Page 16: PRESENTASI FARMAKOLOGI

16

1. Penggunaan obat berinteraksiPenggunaan furosemid dengan digoxin. Furosemide

dikenal meningkatkan sensitivitas digoxin. 2. Penggunaan dosis yang tidak pantas

Mrs A menerima dosis digoxin yang berlebihan . Hal ini menyebabkan gejala keracunan digoxin.

HASIL ANALISA RESEP OBAT

Page 17: PRESENTASI FARMAKOLOGI

17

Terima Kasih

Page 18: PRESENTASI FARMAKOLOGI

18

PERTANYAAN