presentasi kel 4. bio hewan.pptx
TRANSCRIPT
OLEH
Kelompok 4 ADE MESAKH SEO 1409010014 RONI ARTO KAPIDA 1409010006 LIDYA A. TJANDRING 1409010046 YUMIATY AYAL 1409010045 PAULINA ALFIANI FENI 1409010009 JEANET M.D ROTTE 1409010047 DANIEL ABIA LUDJI 1409010026 OLIVIA MARIA UDJAN 1409010004 HIDEGARDYS S A P 1409010027 RICKY M L SINE 1009015043
SISTEM REPRODUKSI UNGGAS
Apa itu Reproduksi ?
Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan
diri yang dilakukan oleh semua bentuk
kehidupan; setiap individu organisme ada
sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh
pendahulunya. Cara reproduksi secara umum
dibagi menjadi dua jenis:
seksual dan aseksual.
.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat
melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain
dari spesies yang sama.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua
individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda.
Reproduksi manusia normal adalah contoh umum
reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang
lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual,
sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya
satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual
SISTEM REPRODUKSI
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian
dan interaksi organ dan zat dalam organisme
yang dipergunakan untuk berkembang biak.
Sistem reproduksi pada suatu organisme
berbeda antara jantan dan betina.
Penggolongan Sistem Reproduksi Unggas.
Sistem reproduksi pada unggas dibedakan
menjadi dua, yaitu reproduksi betina dan
reproduksi jantan.
A. Organ reproduksi betina
terdiri dari 2 bagian utama yakni;
Ovarium & Oviduk
Ovarium Ovarium merupakan tempat
penghasil gamet betina dan pembentukan kuning telur. Pada unggas ovarium disebut folikel.
Bentuknya seperti buah anggur.
Rata-rata berat ovarium unggas adalah 60 gram untuk unggas dewasa
Letak ovarium berada diujung cranial ginjal dan agak ke kiri dari garis tengah daerah sumblumbal cavum dadominalisi dan tergantung pada dinding dorsal abdomen oleh suatu lipatan peritoneum
Infundibulum (Papilon) Infundibulum mempunyai fungsi
menangkap ovum (yolk) dan tempat terjadinya fertilisasi. Infundibulum mempunyai lubang yang disebut ostium abdominal yang berfungsi untuk menangkap ovum yang telah masak. Panjang infundibulum adalah 9 cm dan kuning telur (ovum) berada pada infundibulum ini selama 15 sampai 30 menit
Pada bagian leher infundibulum yang merupakan bagian klasifikator juga merupakan tempat penyimpanan sperma, sperma juga tersimpan pada bagian pertemuan antara uterus dan vagina. Penyimpanan ini terjadi pada saat kopulasi hingga saat fertilisasi
Magnum
Panjang magnum ± adalah 33 cm, Magnum tesusun dari glandula tubuler yang sangat sensibel. Mukosa dari magnum tesusun dari sel gobelet yang berfungsi dalam mensekresikan putih telur kental dan cair. Magnum merupakan bagian terpanjang dari oviduct. Terdapat beberapa perbedaan antara beberapa jenis unggas disebabkan oleh perbedaan umur, faktor genetik.
Diperlukan waktu sekitar 3,5 jam bagi telur yang sedang berkembang untuk melalui magnum.
Isthmus
Menurut kisaran normal
panjang ishtmus adalah 10 cm.
Isthmus merupakan tempat
pembentukan kerabang tipis
dan tempat terjadi plumping,
kandungan pada masa ini tidak
secara lengkap mengisi
membran kerabang dan telur
menyerupai sebuah kantung
hanya sebagian yang terisi air
Uterus Pada ayam yang berproduksi
panjangnya 4,0-4,7 inchi (10-12 cm). Telur yang berkembang tinggal di uterus sekitar 18-20 jam, lebih lama daripada dibagian lain dari oviduk. Hasil menunjukkan bahwa uterus dari kedua ayam berada dibawah kisaran normal. Uterus memiliki fungsi sebagai tempat pembentukan kerabang telur dan pewarnaan kerabang. Warna kerabang telur terdiri atas phorpirin yang terbentuk dibagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur
Vagina
Secara normal, telur tinggal
dalam vagina selama
beberapa menit, tetapi dalam
keadaan tertentu dapat
tinggal beberapa jam. Selain
itu, vagina juga berfungsi
untuk penempatan telur
sebelum dikeluarkan
(ovoposition).
Kloaka.
Kloaka terdiri dari 3 bagian, yaitu
kuprodeum atau saluran keluarnya feses,
urodeum atau saluran keluarnya urin dan
protodeum atau saluran keluarnya sperma
atau sel telur
Telur juga dikeluarkan lewat kloaka yang
bermuara di protodeum. Meningkatnya
kandungan protein dalam pakan dengan
kandungan energi yang sama dapat
meningkatkan produksi telur, tetapi tidak
berpengaruh terhadap berat telur. Berat
telur yang berkurang diantaranya
disebabkan oleh defisiensi protein dan asam
amino untuk pembentukan sebutir telur.
B. Sistem Reproduksi Jantan
Organ reproduksi unggas jantan
terdiri dari; testis, ductus deferens,
dan organ kopulasi yang terdapat
dalam kloaka.
Testis Berjumlah sepasang,
berbentuk oval atau bulat, bagian permukaannya licin, terletak di sebelah ventral lobus renis bagian paling kranial. Alat penggantung testes adalah mesorchium yang merupakan lipatan dari peritoneum. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah tempat untuk membuat dan menyimpan spermatozoa. Fungsi testis menghasilkan hormon kelamin jantan disebut androgen dan sel gamet jantan disebut sperma .
c. Epididimis
Berjumlah sepasang,
berukuran kecil terletak
pada sisi dorsal testis,
epididimis ini adalah
berupa saluran yang di
lewati sperma dan
menuju ke ductus
deferens.
Epididimis berfungsi
sebagai tempat
pematangan sperma.
Ductus deferens (Vas Deferens)
Berjumlah sepasang. Pada hewan muda tampak
halus, sedang pada hewan tua nampak berkelok-
kelok berjalan ke caudal menyilangi ureter
kemudian bermuara pada urodaeum.
Alat Kopulasi.
Pada unggas duktus deferens berakhir pada suatu lubang
papila kecil yang terletak pada dinding dorsal kloaka.
Papila kecil ini merupakan rudimeter dari organ kopulasi.
Alat kopulasi ini juga dapat disebut penis ,tetapi pada
unggas bentuknya spiral seperti pegas.
TERIMA KASIH