presentasi proposal orientasi lapangan

32
PROPOSAL KERTAS KERJA KELOMPOK OBSERVASI LAPANGAN (KKK-OL) PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III (DIKLAT PIM III) ANGKATAN V APBD TAHUN 2007

Upload: dian-miftahul-mizan

Post on 26-Nov-2015

101 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Praktek komunitas

TRANSCRIPT

  • PROPOSALKERTAS KERJA KELOMPOKOBSERVASI LAPANGAN(KKK-OL)PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTABADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANDIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III(DIKLAT PIM III) ANGKATAN VAPBD TAHUN 2007

  • KELOMPOK 3Ketua : Ir. Hermani SubagioSekretaris : Dr. R.A. Arida Oetami, M.KesBendahara: Dra. RA. Isnawangsih AAnggota:Amin Subargus, SKM, M.KesDrs. Mulyo SantosoIr. Drajad Ruswandono, MTIr. Purwati RahayuningtiasIr. Pramono Budi UtomoIr. Rony Primanto Hari, MTMuhammad Sabani, SIP

  • KASUS :Tidak mungkin.., daerah saya terjadi busung lapar!!! Perlu diketahuiNTB adalah penghasil lumbung padi Nasional. Ini karena kinerja Dinkes yang lambanApa sih yg telah dilakukan petugas gizi di Puskesmas..!!!(Komentar Gubernur di harian Kompas, setelah muncul berita busung di media massa)

    Perhatian Pemda thd pembangunan kesKrisis moneter dan dilanjutkan krisis multidimensional Arogansi kekuasaan & minimnya perhatian Pemda Dampak negatif desentralisasi kesehatan

  • DI KABUPATEN KLATENDr. Rony Rukminto dr Dinkes & Kesra: mencatat pd bulan Juni 2007 sebanyak 544 balita menderita gizi buruk, meski itu mrpk angka waspada yg sesunguhnya sekitar 272 bayi. Penyebab: asupan gizi kurang, daya beli rendah, harga susu tinggi, penyakit khronis & kemiskinan akibat bencana. Pemda tlh mengucurkan dana sebesar Rp. 100 ribu per bulan/Posyandu(Sumber: KR hal 9, Senin, 6 Agustus 2007)

  • Masalah Gizi Kurang pd bayi & balita bukan semata mas-kesmas, tapi dampaknya bila dibiarkan mjd mas-nas yg isu politik. Maka Pemda Kab/Kota, upaya penaggulangan masalah gizi buruk ini mjd amat strategis dlm mengukur kinerja kepemerintahan dlm konteks otdaSemenjak krismon, tjd ledakan kasus Gizi Kurang, spt di Prov NTB, NTT, Banten & Lampung serta beberapa daerah Kabupaten/Kota lainnya.

  • Faktor penyebab:

    kemiskinan penduduk meningkat, daya beli masyarakat rendahminimnya perhatian Pemda dlm mengalokasi anggaran utk kesht pola makan yang tidak bergizi seimbang penyakit khronis pada bayi dan balita. banyaknya UKBM yg dlm kondisi hidup segan matipun tak mau

  • Sisi lain, kinerja aparatur nakes & instansi terkait belum maksimal mengelola berbagai upaya penanggulangan Gizi Kurang, seperti:deteksi dini mll survaillance epidemiologipemantauan status gizi (PSG) Penyuluhan, bimb & konseling pada keluarga miskinkunjungan rumah utk case finding & detectiontersedianya akses cepat yankes bagi masy miskinsistem kewaspadaan pangan gizi tdk berjalan (SKPG)sarana prasarana kesehatan masih kurang pelibatan berbagai unsur masy belum dioptimalKurangnya advokasi kepada pengambil keputusan (DPRD, Pemda, Swasta dan LSM).

  • Hasil survey cepat thd eksistensi Posyandu pasca krisis moneter th 1997, yg dilakukan oleh Dirjen Binkesmas Depkes RI sekitar tahun 2002 menunjukkan:

    Hanya sekitar 40% Posyandu beroperasional dgn baikPeralatan & sarana prasarana Posyandu tidak memadaiPembinaan & perhatian dr Pemda dalam operasionalisasi PosyanduAlokasi anggaran daerah utk Posyandu sangat kecil dan minimBelum memiliki jumlah kader yang cukup dan hanya 30% kader yang terlatihKader masih bersifat sukarelawan, belum dibekali kemandirian serta tidak adanya mekanisme sistem imbalan/insentifCakupan Posyandu sangat rendah, hanya sekitar 50% untuk anak bayi/balita sedangkan ibu hamil hanya 20%.Meskipun hampir 100% ibu-ibu pernah mendengar Posyandu dan pernah menghadiri, tapi kurang dari 50% tidak secara rutin selalu hadir

  • Pd Puncak Acara Hari Kesehatan Nasional di Karanganyar tanggal 18 Juni 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan program Revitalisasi Posyandu di Seluruh Indonesia yang ditujukkan kepada seluruh Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, untuk mengatasi kinerja Posyandu yang sangat memprihatinkan, akibat Bangsa Indonesia diterpa krisis ekonomi

  • Ruang lingkup kegiatan observasi lapangannya adalah:

    Pengelolaan Program Revitalisasi PosyanduPenanggulangan Gizi Kurang Pada Bayi dan Balita Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun

  • Bagaimana pengelolaan program revitalisasi Posyandu yang telah, sedang dan akan dijalankan serta dampaknya terhadap deteksi dini & penanganan masalah Gizi Kurang pada bayi dan balita di Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur?

  • TUJUAN UMUM

    Memperolah gambaran (diskripsi) pengelolaan prog revitalisasi Posyandu yang sudah, sedang, & akan dijalankan guna menanggulangi masalah Gizi Kurang pd bayi & balita di Kabupaten Madiun.

  • TUJUAN KHUSUSMelak pengumpulan data & informasi ttg bentuk2 prog kgt revitalisasi Posyandu yg telah, sedang, & akan dijalankan dlm penanggulangan masalah Gizi Kurang pd bayi & balita Melak pengumpulan data & informasi utk mengidentifikasi permasalahan yg dihadapi dlm pelaks prog revitalisasi PosyanduMelak analisis thd data & informasi utk mencari kemungkinan berbagai alternatif strategi penyelesaian mas yg lebih tepat dlm mengelola prog revitalisasi Posyandu & penurunan masalah kurang giziMemberikan masukan sbg alternatif strategi pengelolaan prog revitalisasi Posyandu guna penanggulangan masalah Gizi Kurang pada Pemda Kab Madiun

  • Substansi Manajemen (Sumber Referensinya: Teknik-Teknik Analisis Manajemen Oleh Sondang P Siagian, 1989 dan Bahan Ajar Diklat Pim Tingkat III oleh JPG Sianipar dan HM Entang)Substansi Peningkatan Pemberdayaan/Peran Serta Masyarakat (Sumber Referensinya: Manajemen ARRIF Oleh Dirjen Binkesmas Depkes RI, 2004)Substansi Program Revitalisasi Posyandu (Sumber Referensinya: Pedoman Penyelenggaraan Posyandu Oleh Direktorat Kesehatan Komunitas Dirjen Binkesmas Depkes 2005)Substansi Masalah Gizi Kurang (Sumber Referensinya: Pangan dan Gizi Oleh Darwin Karyadi, 2002)Substansi Gizi Masyarakat (Sumber Referensinya: Gizi Masyarakat Oleh M. Khumaidi, 1994)Substansi SDM (Sumber Referensinya : Pemberdayaan SDM Oleh Anggiat M. Sinaga dan Sri Hidati, 2001)

  • DEFINISI OPERASIONALRevitalisasi Posyandu bertujuan untuk meningkatkan fungsi dan kinerja Posyandu terutama dalam pemantauan pertumbuhan balita. Pokok kegiatan revitalisasi Posyandu meliputi; Pelatihan/orientasi petugas Puskesmas, petugas sektor lain dan kader yang berasal dari masyarakat Pelatihan ulang petugas dan kader Pembinaan dan pendampingan kaderPenyediaan sarana terutama dacin, KMS/Buku KIA, panduan Posyandu, media KIE, sarana pencatatanPenyediaan biaya operasionalPenyediaan modal usaha kader melalui Usaha Kecil Menengah (UKM) dan mendorong partisipasi swasta.

  • Janie penelitian: diskriptif kualitatif non eksperimentalRancangan: metode observasional dgn rancangan cross sectionalLokasi penelitian ini : Untuk Instansi Andalan: Dinas Kesehatan Kabupaten MadiunUntuk Instansi Pendamping: 1) Bappeda Kabupaten Madiun, 2) Puskesmas di Kabupaten Madiun dan 3) Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun.Lokasi penelitian OL:Dinas Kesehatan: Kepala Dinas, Kasubdin Kesga & Kasi GiziPuskesmas: Kepala Puskesmas, Ka Unit Gizi & BidanTim Penggerak PKK: Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Pokjanal dan Kader Posyandu

  • Cara & Instrumen Pengumpul Data

    Data primer dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan observasi dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner (daftar pertanyaan) dan observasi dengan menggunakan chek list pengamatan langsung. Jenis kuesioner merupakan open and ended question, yaitu kusioner dengan jenis pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka.Untuk uji validitas dan reliabilitas kuesioner, akan dilakukan uji coba dengan menggunakan uji validitas & reliabilitas isi dan konstruk melalui mekanisme peer group review oleh para ahli substansi materi dan para pakar dibidang metodologi penelitianData sekunder adalah data dan informasi yang terkait dengan melakukan studi dan pengkajian terhadap dokumen-dokumen berupa laporan-laporan tahunan, tribulanan, dokumen anggaran, dokumen proposal

  • CARA MENIMBANG ANAK YANG BENAR

  • Cara Pengolahan & Analisis DataSetelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya data dilakukan editing, koding, direkapitulasi serta dilanjutkan dengan membuat tabulasi serta analisa data. Dalam penelitian ini, data akan di analisis antara lain dengan metode:Analisis Identitas RespondenAnalisis Teknik-Teknik Analisis Manajemen (TAM, yaitu dengan analisis SWOT)

  • HATUR NUWUNMOHON KEPADA KELOMPOK LAIN & NARASUMBER:TANGGAPANSARAN PERBAIKANMASUKANDEMI PERBAIKAN PROPOSAL INI