presentation 1

Upload: giegiemutz66128546

Post on 17-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ppp

TRANSCRIPT

Slide 1

TutorialCYNTYA HARLYANA

PEMBIMBING:DR. DIAN NURUL AL-AMINI, SP.THT

KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT-KL RSI J PONDOK KOPIFKK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA201311. a. Definisi OMAPeradangan telinga tengah yang mengenai sebagian atau seluruh periosteum dan terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu

1.B Stadium OMA1.C Stadium OMA

1.D Tatalaksana Sesuai Stadium

1. A Definisi OMSKinfeksi kronis di telinga tengah (>8 minggu) dengan perforasi membran timpani dan sekret yg keluar dari telinga terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanahMasyarakat mengenal OMSK sebagai penyakit congek, kopok, toher atau curek.

2. B Tipe OMSK

2.C Gambaran KlinisSkema Penatalaksanaan OMSK3.A Definisi RinosinusitisRinitis adalah peradangan pada membaran mukosa hidung. Sinusitis adalah peradangan yang melibatkan satu atau lebih sinus paranasal.Biasanya diiringi infeksi virus pada saluran nafas atas atau reaksi alergi. Bila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut pansinusitis. Jadi rinosinusitis adalah peradangan membran mukosa hidung dan sinus paranasal.

3. B Klasifikasi Rinosinusitis

3.C Kriteria diagnosis EPOS

SKEMA PENATALAKSANAAN BERBASIS BUKTI RINOSINUSITIS AKUT PADA DEWASA UNTUK PELAYANAN PRIMER DAN DOKTER SPESIALIS NON-THT

SKEMA PENATALAKSANAAN BERBASIS BUKTI RINOSINUSITIS KRONIK DENGAN ATAU TANPA POLIP HIDUNG PADA DEWASA UNTUK PELAYANAN PRIMER DAN DOKTER SPESIALIS NON-THT

SKEMA PENATALAKSANAAN BERBASIS BUKTI RINOSINUSITIS AKUT PADA ANAK

SKEMA PENATALAKSANAAN BERBASIS BUKTI RINOSINUSITIS KRONIK

203.D Penatalaksanaan RinosinusitisSinusitis KronisTerapinya diberikan antibiotik sekurang-kurangnya 2 minggu. Dapat dibantu dengan diatermi gelombang pendek selama 10 hari pada daerah yang sakit. Bila tidak ada perubahan pembedahanBedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF)Indikasi sinusitis kronik yang tidak membaik setelah terapi adekuat; sinusitis kronik disertai kista atau kelainan yang ireversibel; polip ekstensif, adanya komplikasi sinusitis serta sinusitis jamur. Prinsipnya dengan membuka dan membersihkan daerah kompleks ostiomeatal.4.A Definisi Rinitis AlergiRinitis alergi adalah gangguan fungsi hidung yang terjadi setelah pajanan alergen melalui inflamasi yang diperantarai IgE pada mukosa hidung

4. B Klasifikasi Rinitis Alergi

4.C Kriteria Diagnosis Rinitis AlergiAnamnesis Pemeriksaan THT Pemeriksaan diagnosis Skin tes Allergen-specific IgE Endoskopi Sitologi Radiologi

4. D Penatalaksanaan Rinitis Alergi

Buat bagan sendiri275.A Pembagian Gejala Ca.NasofaringGEJALA KLINIKGejala telinga

Rasa penuh pada telingaTinitusGangguan pendengaran

Gejala hidung

EpistaksisHidung tersumbat

Gejala mata dan saraf

DiplopiaGerakan bola mata terbatas

Gejala lanjut

Limfadenopati servikalGejala akibat perluasan tumor ke jaringan sekitarGejala akibat metastase jauh.

5.B Stadium Ca.NasofaringKriteria WHO :

Tipe 1 : Keratinizing squamous cell carcinoma (Karsinoma sel skuamosa berkeratin) Tipe 2a : Non-keratinizing squamous cell carcinoma (Karsinoma sel skuamosa tidak berkeratin) Tipe 2b : Undifferentiated carcinoma (Karsinoma tidak berdiffrensiasi)2929STADIUM TUMORT : Tumor pada nasofaringTis : Tumor insituT1 : Tumor terbatas pada 1 tempat/sisi atau tumor tak tampak(hanya dengan biopsi)T2 : Tumor mengenai 2 tempat (posterior, superior, lateral)T3 : Ekstensi tumor ke cavum nasi dan orofaringT4 : Tumor invasi dasar tengkorak dan nervi cranialis

N : Metastasis pada kelenjar limfeN0 : Tidak ada metastasis kelenjar limfeN1 : Tunggal, ipsilateral, 3 cmN2a : Tunggal ipsilateral 3 6 cmN2b : Multipel, ipsilateral 6 cmN2c : Bilateral 6 cmN3 : Metastasis pada nodus 6 cm3030