presentation 1

20
ASKEP GERONTIK LANSIA DENGAN GANGGUAN PENURUNAN FUNGSI SEKSUAL

Upload: arimbi-dresti

Post on 15-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation 1

ASKEP GERONTIK

LANSIA DENGAN GANGGUAN PENURUNAN FUNGSI SEKSUAL

Page 2: Presentation 1

Nama Kelompok

ANASTASIA AMBARWATI ANDI HIDAYAT ANGGA SETIAWAN YUNITA KRISNAWATI .H YUSTIN MIFTAHUL JANAH

Page 3: Presentation 1

Pengertian

Usia lanjut merupakan fase lanjut atau fase akhir dari perjalanan mahluk hidup termasuk manusia dari bayi, anak, remaja, dewasa, dan yg terakhir usia lanjut

Pd usia lanjut, terjadi proses yg bersifat regresi, dan merupakan proses yg bersifat fisik, mental, dan sosial.

Page 4: Presentation 1

Batasan Lansia

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Usia pertengahan (Middle Age) ialah

kelompok usia 45 sampai 59 tahun. Lanjut usia (Elderly) ialah kelompok usia

antara 60 dan 74 tahun. Lanjut usia tua (Old) ialah kelompok usia

antara 75 dan 90 tahun. Usia sangat tua (Very Old) ialah kelompok

di atas usia 90 tahun.

Page 5: Presentation 1

Proses Menua

Pada hakekatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu masa kanak-kanak, masa dewasa dan masa tua (Nugroho, 1992)

Mengalami kemunduran secara fisik maupun secara psikis.

Page 6: Presentation 1

Penurunan Kondisi Fisik

Secara umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa lansia mengalami penurunan secara berlipat ganda

Menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologik maupun sosial, yang selanjutnya dapat menyebabkan suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain

Page 7: Presentation 1

kehidupan lansia agar dapat tetap menjaga

kondisi fisik yang sehat, maka perlumenyelaraskan kebutuhan-kebutuhan fisikdengan kondisi psikologik maupun sosial,sehingga mau tidak mau harus ada usaha

untukmengurangi kegiatan yang bersifat

memforsirfisiknya. mampu mengatur cara hidupnya dengan

baik,misalnya makan, tidur, istirahat dan bekerjasecara seimbang.

Page 8: Presentation 1

Penurunan Fungsi dan Potensial Seksual B/D

Gangguan jantung Gangguan metabolisme, misal diabetes

mellitus Vaginitis Baru selesai operasi : misalnya

prostatektomi Kekurangan gizi, karena pencernaan

kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang

Penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan steroid, tranquilizer

Page 9: Presentation 1

Perubahan anatomik sistem genetalia

Wanita

Dengan berhentinya produksinya hormon estrogen, genitalia interna dan eksterna

berangsur-angsur mengalami atrofi.

Page 10: Presentation 1

Vagina- mengalami kontraktur- panjang dan lebar vagina mengalami pengecilan- serviks tidak lagi menonjol ke dalam vagina- Kelenjar seks mengecil dan berhenti berfungsi- Mukosa genitalia menipis- Sub-mukosa tidak lagi mempertahankan elastisitasnya akibat fibrosis

Page 11: Presentation 1

Uterus- Setelah klimaterium uterus mengalami atrofi- panjangnya menyusut dan dindingnya menipis- Serviks menyusut tidak menonjol

Ovarium- ukuran sel telur mengecil dan permukaannya menjadi “keriput” - permukaan ovarium menjadi  rata lagi seperti anak- perubahan fisik genetalia interna dan eksterna dipengaruhi oleh fungsi ovarium

Page 12: Presentation 1

Payudara (Glandula Mamae)- menyusut dan menjadi datar, kecuali pada wanita yang gemuk

Page 13: Presentation 1

Pria Prostat

- Pembesaran prostat merupakan efek mekanik akibat pembesaran lobus medius yang kemudian seolah-olah bertindak sebagai katup yang berbentuk bola (Ball Valve Effect)

Testis- berkurangnya ukuran dan berat testis- sperma berkurang sampai 50% dan testoteron juga menurun

Page 14: Presentation 1

Faktor psikologi yang menyebabkan penurunan

seksual Rasa tabu atau malu bila mempertahankan

kehidupan seksual pada lansia. Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang

menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya.

Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya.

Pasangan hidup telah meninggal. Disfungsi seksual karena perubahan

hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya misalnya cemas, depresi, pikun dsb.

Page 15: Presentation 1

Hal yang menyebabkan maslah kehidupan sosial

Infark miokard Pasca stroke Kanker Diabetes mellitus Arthritis Rokok dan alcohol Penyakit paru obstruktif kronik Obat-obatan

Page 16: Presentation 1

Upaya mengatasi permasalahan seksual pada lansia

Anamnesa Riwayat Seks- Gunakan bahasa yang saling menguntungkan dan memuaskan- Gunakan pertanyaan campuran antara terbuka dan teutup- Mendapatkan gambaran yang akurat tentang apa yang sebenarnya salah- Uraikan dengan panjang lebar permasaIahanya- Dapatkan latar belakang medis mencakup daftar lengkap tentang  obat-obatan yang  dikonsumsi oieh pasien.

Page 17: Presentation 1

Pengobatan yang diberikan mencakup Konseling Psikoseksual Therapi Hormon Penyembuhan dengan obat-obatan Peralatan Mekanis Bedah Pembuluh  Bimbingan Psikososial Bimbingan dan konseling  sangat

dipentingkan dalam rencana manajemen gangguan seks dan dikombinasikan dengan penyembuhan pharmakologi.

Page 18: Presentation 1

Penyembuhan Hormon Pada pria lansia : Penggunaan suplemen

testosteron untuk menyembuhkan  viropause/andropause pada pria (pemanasan dan ejakulasi).

Pada wanita lansia : Terapi pengganti hormon (HRT) dengan pemberian estrogen pada klimakterium.

Page 19: Presentation 1

Penyembuhan dengan Obat Yohimbine, Pemakaian Krim vasoaktif Oral phentholamin Tablet apomorphine sublingual Sildenafil, suntik intra-carporal obat

vasoaktif Penempatan intra-uretral prostaglandin

Page 20: Presentation 1

Diagnosa

Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh/fungsi yang ditandai dengan perubahan dalam mencapai kepuasan seksual

Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.

Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan efek penyakit akut dan kronis