presentation1 fiqh muamalah

7
FIQH MUAMALAH KELOMPOK : Evtiani Dwi Suryani Dinda Nurul S. Wahyu Budi P. Roni Gunawan

Upload: tindyop

Post on 05-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

berpaling dari tengah ke salah satu.
Secara terminogis: harta yaitu segala sesuatu yang
menyenangkan manusia, dan menjadikannya untuk condong
menguasai, memelihara baik dalam bentuk materi maupun
manfaat.
dapat dimiliki, disimpan, dan dimanfaatkan.
Menurut Jumhur Ulama: harta adalah sesuatu yang mempunyai
nilai dan dapat dikenakan ganti rugi bagi orang yang merusak
atau yang melenyapkan.
secara ekonomis maupun secara syar’i.
b. Ghairmutaqawwim ; ialah harta yang tidak memiliki nilai secara
syar’i meskipun mungkin secara ekonomis memiliki nilai.
2. Berdasarkan Jenisnya
pemiliknya dari satu tempat ketempat yang lain.
d. Hartatidak bergerak;ialah harta yang tidak bisa dipindahkan oleh
pemiliknya dari satu tempat ketempat lain.
3. Berdasarkan Segi Kemanfaatannya
menghabiskan benda tersebut
harta tersebut.
a. Harta al-Mitsli; ialah harta yang banyak jenisnya di pasaran
b. Harta al-Qimi; ialah harta yang tidak ada jenis yang sama di pasaran
atau ada jenisnya tetapi pada setiap satuannya berbeda dalam
kualitasnya.
c. Al-mal al-mamluk; ialah harta yang telah dimiliki, baik secara
pribadi maupun badan hukum.
d. Al-mal al-Mubah; ialah harta yang tidak dimiliki seseorang seperti
hewan, kayu di hutan belantara, ikan di dalam lautan, dll.
e. Al-mal al-mahjur; ialah harta yang dilarang syara’ untuk dikuasai
individu, baik karena harta itu harta wakaf maupun harta untuk
kepentingan umum.
5. Berdasarkan bisa dibagi atau tidaknya
f. Harta “bisa dibagi”; ialah harta yang apabila dibagi, maka harta
tersebut tidak rusak atau manfaatnya tidak hilang.
g. Harta “tidak bisa dibagi”; ialah apabila harta tersebut dibagi akan
rusak atau hilang manfaatnya.
1. Ikhraj al-mubahat; penguasaan terhadap harta yang belum dimiliki
seseorang atau badan hukum. Seperti kayu di hutan belantara.
2. Al-milk bi al-Aqd ; kepemilikan yang terjadi melalui suatu akad yang
dilakukan dengan seseorang atau badan hukum. Seperti dengan akad
 jual beli, hibah, waqaf, dll.
3. Al-milk bi al-Khalafiyah; kepemilikan yang terjadi dengan cara
penggantian dari seseorang kepada orang lain. Seperti yang terjadi
pada kepemilikan yang disebabkan oleh pewarisan.
4. Tawallud min al-mamluk; hasil/buah dari harta yang telah dimiliki
seseorang, baik hasil itu datang secara alami (seperti buah di kebun)
atau melalui usaha pemiliknya (seperti hasil usaha sebagai pekerja
atau keuntungan yang diperoleh seorang pedagang).
 
2. Kehendak syara’ ; artinya berubahnya status tersebut dikarenakan
alasan yang dibenarkan oleh syara’, atau bahkan syara’
menghendakinya demi kemaslahatan yang lebih besar. Seperti
kebutuhan umat yang mendesak untuk membuat jalan umum diatas
tanah milik pribadi. Pemilik tanah tersebut melepaskan tanah
pribadinya untuk kepentingan umum.