prestasi belajar masadepan

25
PRESTASI BELAJAR MASADEPAN DIBIDANG KESENIAN Disusun oleh Yeni Lisnawati May Putri Siti Julia Dewi Ratna Devi Diana Mp Kelas : XI IPA 2 MA MA’RIF NU 5 SEKAMPUNG

Upload: imron-sanjaya

Post on 22-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

DIBIDANG KESENIAN

Disusun oleh

Yeni Lisnawati

May Putri

Siti Julia

Dewi Ratna

Devi Diana Mp

Kelas : XI IPA 2

MA MA’RIF NU 5 SEKAMPUNG

LAMPUNG TIMUR

TP.2013/2014

Page 2: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

DAFTAR ISI

COVER................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................. ii

DAFTRA ISI........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang............................................................................. 1B. Tujuan ......................................................................................... 2C. Manfaat........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian prestasi belajar........................................................... 3B. Macam-macam prestasi belajar................................................... 6

BAB III METODE

A. Pengertian.................................................................................... 11B. Wawancara.................................................................................. 11

BAB IV Penutup

A. Kesimpulan.................................................................................. 13B. Saran............................................................................................ 13

BAB V DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 14

Page 3: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi

sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru

sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada

terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul

”Prestasi pelajar masa depan dibidang kesenian”.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai

pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah

memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah

semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit

kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan

kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Sekampung, Januari 2013

Penyusun

Page 4: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat penting dalam

sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia

selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing.

Bila demikian halnya, kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia

pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pula pada

manusia, khususnya manusia yang berada pada bangku sekolah. yang

dimaksud dengan prestasi belajar ialah mencakup seluruh kegiatan belajar

siswa yang dapat diukur melalui suatu kegiatan penilaian berupa pemberian

tugas-tugas kepada siswa seperti tugas kurikuler dari setiap mata pelajaran

yang diajarkan kepada siswa, mengadakan tes pertengahan semester dan

evaluasi belajar tahap akhir (final).

Salah satu usaha guru untuk mengetahui prestasi belajar siswa di

sekolah ialah menilai hasil pelaksanaan tugas secara perseorang ataupun

perkelompok, misalnya: tentang penguasaan materi pelajaran yang diberikan

olah guru di sekolah sesuai prinsip yang dianut dalam kurikulum 1984 SMP

ialah ketuntasan belajar, jika sekurang-kurangnya 85% dari jumlah telah

memenuhi ableo ketuntasan belajar perseorangan 75% dan apabila belum

mencapai ableo tersebut, maka guru berkewajiban mengulangi pelajaran

tersebut kepada siswa. Sedangkan penentuan nilai standar dari setiap mata

pelajaran adalah 6,0 (enam koma nol) dalam kreiteria nilai cukup.

Page 5: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

Demikian bila kita berbicara tentang prestasi belajar tentunya tidak

terlepas dari proses belajar yang harus dilakukan sehingga dapat tercapai

suatu perubahan sikap tingkah laku dan pengetahuan yang berguna bagi

kehidupan manusia. Khususnya kepada siswa, bahwa pengajaran yang baik

diharapkan akan memberikan hasil belajar yang tinggi sesuai dengan aspek

kemampuan pengetahuan siswa dalam kognitif efektif dan psikomotor yang

dimilikinya sebagai hasil proses kegiatan belajar yang dilakukan.

Tinggi rendahnya prestasi belajar bergantung pada tingkat penguasaan

seorang siswa terhadap apa yang telah dipelajari. Kalau tingkat penguasaan

terhadap materi pelajaran kurang, maka prestasi belajar yang dicapai kurang.

Demikian pula sebaliknya bila penguasaan terhadap materi plajaran itu tinggi,

maka prestasi belajarnya pun tinggi pula. Prestasi belajar dapat menjadi tolak

ukur kecerdasan dan daya serap seseorang.

B.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: Mengetahui prestasi

belajar untuk masa depan dibidang kesenian

C. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat penelitian yang diharapkan peneliti ini

adalah :

1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

khasanah keilmuan yang bermanfaat bagi pembaca.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan Masukan

bagi semua pihak yang berkaitan, untuk mengetahui dan memahami.

Page 6: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

BAB II

PEMBAHASAN

1. Prestasi belajar

a. Pengertian Prestasi

Salah satu bukti menunjukan keberhasilan belajar adalah prestasi

belajar yang diperoleh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004:786),

“Prestasi adalah hasil yang telah dicapai ( dari yang telah dilakukan,

dikerjakan, dan sebagainya)”. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu

Prestatic yang kemudian dalam bahasa Indonesia sebagai hasil usaha.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil usaha kegiatan belajar yang telah dicapai.

Menurt Sardirman ( 2001:46), ” Prestasi adalah kemampuan nyata

yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi

baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Jadi dari pendapat

ahli tersebut, pengukuran hasil belajar umumnya menggunakan test sebagai

alat ukur yang mencerminkan tingkat penguasaan pengukuran hasil belajar

untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa pada seluruh mata kuliah. Pada

umumnya dapat dilakukan dengan test sebagai alat ukurnya. Dari penilaian

test tersebut diperoleh data mengenai sederetan nilai-nilai. Nilai-nilai inilah

yang disebut dengan prestasi belajar mahasiswa yang dapat dinyatakan

dengan : Indeks Prestasi Komulatif (IPK).

b.

c.

Page 7: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

d. Pengertian Belajar

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata

mengumpulkan atau menghapal fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk

informasi atau materi pelajaran. Adapula orang yang memandang belajar

sebagian latihan belaka, seperti yang tampak pada latihan membaca. Menurut

Oemar Hamalik (2005:30) menyatakan bahwa, “ Belajar adalah suatu bentuk

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam

cara tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”.

Sedangkan menurut Winkel (2004) yang diterjemahkan oleh

Muhibbin Syah (2004:56), belajar adalah aktivitas mental (psikis) yang

berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap, perubahan

itu bersifat konstan dan berbekas.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya

adalah aktivitas mental (psikis) yang merupakan tahapan perubahan-

perubahan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap yang relatif menetap

sebagai hasil pengakuan dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan

proses kognitif, perubahan itu bersifat konstan dan berbekas.

Dalam kegiatan belajar mengajar setiap mahasiswa pasti memiliki

tujuan tertentu salah satunya adalah untuk menghasilkan hasil yang baik.

Dengan belajar yang giat maka mahasiswa akan memperoleh prestasi yang

baik. Menurut Sudirman (2002:26), tujuan belajar adalah:

Page 8: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

1. Untuk mendapatkan pengetahuan.

2. Penanaman konsep dan ketrampilan.

e. Pengertian Prestasi Belajar

Pada hakekatnya prestasi adalah hasil dari sebuah evaluasi terhadap

individu yang dinilai. Bentuk dari penilaian bisa berupa data kualitatif

ataupun kuantitatif.

Beberapa pengertian prestasi belajar :

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2003:102), “Prestasi adalah hasil

belajar yang merupakan penekanan dari kecakapan-kecakapan potensial atau

kapasitas yang dimiliki seseorang, sedangkan indikasinya dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan berpikir,

maupun ketrampilan motorik.

Menurut Muhibbin Syah (2001:192), prestasi adalah hasil belajar meliputi

segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses

belajar siswa. Dan menurut Witherington (2003:155), prestasi adalah hasil

yang dicapai individu melalui usaha yang dialami secara langsung dan

merupakan aktivitas kecakapan dalam situasi tertentu.

Sutratinah Tirtonegoro (2001:43) mengemukakan bahwa,” prestasi belajar

adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan

dalam bentuk angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil

yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.

Bedasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas belajar yang mengakibatkan

perubahan yang diwujudkan dalam bentuk angka, symbol atau kalimat.

Page 9: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

2. MACAM PRESTASI BELAJAR

Pada  prinsipnya,  pengungkapan  hasil  belajar  ideal  meliputi segenap 

ranah  psikologis  yang  berubah  sebagai  akibat  pengalaman  dan proses  belajar 

siswa.  Yang  dapat  dilakukan  guru  dalam  hal  ini  adalah mengambil cuplikan

perubahan  tingkah  laku yang dianggap penting yang dapat mencerminkan 

perubahan  yang  terjadi  sebagai  hasil  belajar  siswa, baik  yang  berdimensi 

cipta  dan  rasa maupun  karsa. Kunci  pokok  untuk memperoleh ukuran dan data

hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar  indikator (penunjuk

adanya prestasi belajar) dikaitkan dengan jenis-jenis prestasi yang hendak diukur.

(Muhibbin Syah, 2002:150).

Dalam sebuah situs yang membahas Taksonomi Bloom, dikemukakan 

mengenai teori Bloom yang menyatakan bahwa, tujuan belajar siswa  diarahkan

untuk mencapai ketiga ranah. Ketiga ranah tersebut adalah ranah  kognitif,  afektif

dan psikomotorik. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, maka melalui ketiga

ranah ini pula akan terlihat tingkat  keberhasilan  siswa  dalam menerima hasil

pembelajaran atau ketercapaian siswa dalam  penerimaan pembelajaran.  Dengan 

kata  lain, prestasi belajar akan terukur melalui ketercapaian siswa dalam

penguasaan ketiga  ranah  tersebut. Maka Untuk  lebih  spesifiknya,  penulis 

akan  akan menguraikan ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai

yang terdapat dalam teori Bloom (http://id.wikipedia.org/wiki) berikut:

a.    Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang

menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan

keterampilan berpikir.

Page 10: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari

dua bagian: Bagian pertama adalah berupa Pengetahuan (kategori 1) dan

bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6).

1)   Pengetahuan (Knowledge)

Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi,

fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar dan sebagainya.

Pengetahuan juga diartikan sebagai kemampuan mengingat akan hal-hal yang

pernah dipelajaridan disimpan dalam ingatan. (WS Winkel, 1996:247)

2)   Pemahaman (Comprehension)

Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menangkap makna dan

arti yang dari bahan yang dipelajari.45 Pemahaman juga dikenali dari

kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel,

diagram, arahan, peraturan, dan sebagainya.

3)   Aplikasi (Application)

Aplikasi atau penerapan diartikansebagai kemampuan untuk menerapkan suatu

kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan

baru.47 Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan

gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam kondisi

kerja. (WS Winkel, 1996:247)

4)   Analisis (Analysis)

Analisis didefinisikan sebagai kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke

dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat

dipahami dengan baik. (WS Winkel, 1996:247) Di tingkat analisis, seseorang

akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau

menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali

pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor

penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit.

Page 11: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

5)   Sintesis (Synthesis)

Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau

pola baru. (WS Winkel, 1996:247) Sintesis satu tingkat di atas analisa.

Seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari

sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data

atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.

6)   Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untik membentuk suatu pendapat

mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban

pendapat itu, yang berdasarkan criteria tertentu. (WS Winkel, 1996:247)

Evaluasi dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap

solusi, gagasan, metodologi, dengan menggunakan kriteria yang cocok atau

standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.

b.    Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan

aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian

diri.

Tujuan pendidikan ranah afektif adalah hail belajar atau kemampuan yang

berhubungan dengan sikap atau afektif. Taksonomi tujuan pendidikan ranah

afektif terdiri dari aspek:

1)   Penerimaan (Receiving/Attending)

Penerimaan mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan

untuk memperhatikan rangsangsangan itu, seperti buku pelajaran atau

penjelasan yang diberikan oleg guru. (WS Winkel, 1996:248)

2)   Tanggapan (Responding)

Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi

persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.

3)   Penghargaan (Valuing)

Page 12: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

Penghargaan atau penilaian mencakup kemampuan untuk memberikan

penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.mulai

dibentuk suatu sikap menerima, menolak atau mengabaikan, sikap itu

dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dengan konsisten dengan sikap

batin. (WS Winkel, 1996:248)

4)   Pengorganisasian (Organization)

Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan

membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.

Pengorganisasian juga mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem

nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Nilai- nilai yang diakui

dan diterima ditempatkan pada suatu skala nilai mana yang pokok dan selalu

harus diperjuangkan, mana yang tidak begitu penting. (WS Winkel, 1996:248)

5)   Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value

Complex)

Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi

karakteristik gaya-hidupnya.

Karakterisasinya mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai

kehidupan sedemikin rupa, sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan

menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri. (WS

Winkel, 1996:248)

c.    Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang

menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik,

berenang, dan mengoperasikan mesin.

Alisuf Sabri (1996:99-100) dalam buku Psikologi Pendidikan

menjelaskan, bahwa :

Keterampilan ini disebut motorik karena keterampilan ini melibatkan secara

langsung otot, urat dan persendian, sehingga keterampilan benar-benar berakar

pada kejasmanian. Orang yang memiliki keterampilan motorik mampu

Page 13: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

melakukan serangkaian gerakan tubuh dalam urutan tertentu dengan

mengadakan koordinasi gerakan-gerakan anggota tubuh secara terpadu. Ciri

khas dari keterampilan motorik ini ialah adanya kemampuan automatisme,

yaitu gerakan-gerik yang terjadi berlangsung secara teratur dan berjalan dengan

enak, lancar dan luwes tanpa harus disertai pikiran tentang apa yang harus

dilakukan dan mengapa hal itu dilakukan. Keterampilan motorik lainnya yang

kaitannya dengan pendidikan agama ialah keterampilan membaca dan menulis

huruf Arab, keterampilan membaca dan melagukan ayat-ayat Al-Qur.an,

keterampilan melaksanakan gerakan-gerakan shalat. Semua jenis keterampilan

tersebut diperoleh melalui proses belajar dengan prosedur latihan.

Page 14: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pengertian

Untuk mencapai tujuan didalam penelitian diperlukan suatu cara

yang tepat, banyak metode yang dipergunakan untuk mencapai tujuan dalam

suatu penelitian. Menurut Muhammad Ali yang disadur oleh Colid Narbuka

dan Abu Ahmadi (2002:2).

Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan

melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul

sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali

sehingga diperoleh pemecahannya.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:136), “Metode penelitian adalah

cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dalam

penelitiannya”. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

metode penelitian adalah suatu cara pelaksanaan penelitian keilmuan dalam

rangka mendapatkan atau mengumpulkan fakta-fakta yang mendukukng

tercapainya tujuan penelitian.

B. Metode wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si

penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara).

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya

jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada

tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Tanya jawab ‘sepihak’

berarti bahwa pengumpul data yang aktif bertanya, sermentara pihak yang

ditanya aktif memberikan jawaban atau tanggapan. Dari definisi itu, kita

Page 15: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

juga dapat mengetahuibahwa Tanya jawab dilakukan secara sistematis,

telah terencana, dan mengacu pada tujuan penelitian yang dilakukan.

Pada penelitian ini penulis mewawancari murid dan guru dengan

pertanyaan tersusun.

Page 16: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa

yang ingin maju. Dalam dunia pendidikan selalu terjadi usaha

pengembangan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan

merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan

sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia.

Disamping aktivitas belajar, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh

kemandirian belajar. Kemandirian belajar merupakan salah satu unsur

yang penting. Kemandirian menekankan pada aktivitasnya mahasiswa

dalam belajar yang penuh tanggung jawab atas keberhasilan dalam belajar.

Untuk meningkatkan kemandirian mahasiswa dapat dipupuk dengan

memberi tugas.

B. SARAN

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun

penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan

tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna

kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa: dalam hadits “al insanu

minal khotto’ wannisa’, dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa

menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa

sebelumnya.

Page 17: PRESTASI BELAJAR MASADEPAN

DAFTAR ISI

Sitti Rahmawati. 2008. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPA.7 terhadap Redoks dan Elektrokimia dengan Menggunakan Sistem Tutor Sebaya. (online), (http://oke.or.id, diakses tanggal 15 JANUARI 2013 2013).

Kumaidi, 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Journal Ilmu Pendidikan (online), Jilid 5 nomor 4, (http//www.malang.ac.id. diakses tanggal 15 Januari 2009).

Arikunto, Suharsini 2996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakart.

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung. Alpahbet

Supranto, J.2007. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta. Rineka Cipta.