priapism us

Upload: gresiasally

Post on 18-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Priapism Us

    1/18

    Priapismus

    Saturday, February 22, 2014

    Sejarah Priapismus

    Istilah priapismus berasal dari Yunani yaitu dari dewa Priapus yang

    merupakan anak dari dewi Aphrodite. Ayahnya adalah Zeus, ketika mendengar

    bahwa Aphrodite mengandung, Hera yang juga istri Zeus mengutuk anak tersebut

    sehingga ketika anak tersebut lahir memiliki organ genitalia yang besar. Ia

    kemudian tidak diakui oleh Aphrodite. Dan akhirnya Priapus dikirim ke bumi dan

    dibesarkan oleh manusia, ditemukan di padang rumput oleh para gembala.

    Gembala gembala memperhatikan dengan seksama bahwa disekitar Priapus

    bungabunga bermekaran dan hewan hewan kawin. Dia kemudian dianggap

    sebagai dewa kesuburan dan kemaluan laki lakinya dibuat sebagai simbol dari

    kekuatan pria. Priapismus telah dilaporkan sebelumnya pada dokumen papirus

    pharaoh Mesir dan terapi untuk menanganinya telah ditemukan dalam Ebers

    Papyrus 3. Catatan awal mengenai priapismus pada era modern dibuat oleh

    Petraens pada tahun 1616 dalam suatu artikel yang berjudul Gonorrhoea,Satyriasis et Priapisme. Dan kasus priapismus pertama muncul dalam literatur

    Inggris yang ditulis oleh Trife pada tahun 1845. Kemudian secara berurutan,

    terdapat kasus kasus mengenai penyakit misterius ini dan berbagai macam

    usaha dilakukan untuk mengatasinya, tetapi tidak berhasil1.

    Pada tahun 1914, Frank Hinman mempublikasikan artikel mengenai

    semen yang dihasilkan oleh pria priapismus, dalam hal patofisiologi mengenai

    kondisi unik ini, dan pekerjaannya dilanjutkan oleh anaknya yang mendalilkanbahwa stasis vena, kombinasi dengan peningkatan viskositas darah dan iskemia

    memainkan peran yang sangat penting di dalam kejadian penyakit ini. Laporan

    pertama mengenai tipe priapismus high flow oleh Burt et al pada tahun 1960 pada

    seorang pria muda yang mengalami priapismus setelah melakukan koitus. Konsep

    dari high arterial inflow dan keadaan non iskemik dari priapismus dideskripsikan

    oleh Hauri et al, berdasarkan pada temuan arteriography penis dan

    cavernosography2 .

    http://dokter-andre.blogspot.com/2014/02/priapismus.htmlhttp://dokter-andre.blogspot.com/2014/02/priapismus.html
  • 5/28/2018 Priapism Us

    2/18

    Priapismus didefinisikan sebagai keadaan keras (rigid) pada penis baik

    komplit maupun parsial yang berlangsung lebih dari 4 jam dengan stimulasi

    seksual, atau tidak berhubungan dengan stimulasi seksual3. Seperti penyakit

    misterius lainnya, priapismus dikaitkan dengan banyak mistis di masa lalu. Yang

    lebih menarik banyak yang mengkaitkannya dengan keadaan infeksi

    genitourinaria, retensi urin, kegagalan dalam ejakulasi, dan psikosis1.

    Anatomi dan Fisiologi Ereksi Pada Penis

    Struktur Penis

    Penis terdiri dari 3 macam struktur pada bagian dalamnya yaitu

    terdiri dari dua korpora kavernosa dan satu korpora spongiosa. Korpora

    cavernosa terletak di dorsal penis dan korpora spongiosa berjalan di

    ventral penis. Adanya corpora kavernosa ini membuat penis menjadi

    dalam keadaan tegang dan kuat. Di dalam corporacorpora ini terdapat

    ruang ruang kavernosa yang dilapisi oleh sel sel endotel dan

    dipisahkan oleh trabekula trabekula. Struktur ini memiliki serat serat

    otot polos yang kerangkanya terdiri dari jaringan kolagen (tipe I, IV, dan

    yang jumlahnya paling sedikit adalah tipe 3, elastin, dan fibroblast). Serat

    serat otot polos menyusun sekitar 45 % dari volume korpora kavernosa.

    Kedua korpora kavernosa dipisahkan oleh semacam septum yang

    inkomplit sehingga menyebabkan terjadinya komunikasi di antara ke dua

    korpora kavernosa tersebut. Sehingga menyebabkan kedua korpora

    tersebut menjadi satu unit fungsi yang berperan secara fisiologis maupun

    farmakologis. Pada sebelah proksimal kedua korpora kavernosa

    ini terpisah menjadi dua sebagai krura penis Setiap krus penis dibungkus

    oleh otot ishio-kavernosus yang kemudian menempel pada rami osis

    ischii. Korpus spongiosum membungkus uretra mulai dari diafragma

    urogenitalis dan di sebelah proksimal dilapisi oleh otot bulbo-kavernosus.

    Korpus spongiosum ini berakhir pada sebelah distal sebagai glans penis4.

    Ke tiga corpora tersebut dibungkus oleh suatu struktur fasia yaitu tunica

    albuginea. Tunica albuginea ini terdiri dari serat serat elastik yang membentuk

    kisi kisi yang kokoh dan irregular, terdiri dari kolagen tipe I dan II. Pada

    keadaan flasid tebalnya adalah 23 mm dan tebal pada daerah ventral penis4.

  • 5/28/2018 Priapism Us

    3/18

    Fasia Buck menutup tunica albuginea dan memisahkan korpora

    kavernosa dengan korpora spongiosa, pada bagian proksimal fasia ini

    berikatan dengan membran perineum dan pada bagian distalnya secara

    erat terikat pada glans penis pada sulcus coronarius. Ketiga korpora itu

    dibungkus oleh fasia Buck dan lebih superfisial lagi oleh fasia Colles atau

    fasia Dartos yang merupakan kelanjutan dari fasia Scarpa.Selanjutnya

    fasia Colles ini dilapisi oleh dermis (kulit)4.

    Suplai Darah Pada Penis

    Penis diperdarahi oleh arteri iliaka interna yang berasal dari arteri

    iliaka komunis. Arteri iliaka interna ini bercabang menjadi arteri pudenda

    interna. Arteri pudenda interna bercabang menjadi arteri penis yang

    terbagi menjadi 3 yaitu :

    - Arteri bulbouretra menjadi dua yaitu cabang bulbar yang masuk ke dalam

    bulbus penis dan memperdarahi glandula Cowper dan bulbus uretra

    proksimal. Cabang uretra (spongiosa) berlanjut di sepanjang corpora

    spongiosa di sebelah lateral uretra dan memperdarahi glans penis.

    - Arteri kavernosa : memasuki corpora cavernosa pada basis dan berjalan

    di tengah kedua corpora cavernosa sampai dengan ujung corpora.

    Bercabang menjadi dua :

    Kapiler luar (nutrisi) mensuplai serabut serabut saraf dan otot polos

    Arteri helicine adalah arteri yang berbentuk helical dan terbuka secara

    langsung ke dalam sinus kavernosa dan berperan sebagai arteri tahanan

    (bentuk helical menyebabkan penis menjadi panjang dan berdilatasi tanpa

    terjadi penurunan aliran).

    - Arteri penis dorsalis : berjalan di dalam fasia Buck, dari lateral ke sentral

    urutannya adalah arteri dorsalis penis, nervus dorsalis penis, dan vena

    dorsalis penis.

    - Kulit penis diperdarahi oleh arteri pudendus eksternus, suatu cabang dari

    arteri femoralis. Tiap tiap pembuluh darah terbagi menjadi cabang

    dorsolateral dan ventrolateral, yang memperdarahi kulit dan batang penis.

  • 5/28/2018 Priapism Us

    4/18

    Terdapat tiga sistem vena yang mengalirkan darah dari penis, yaitu

    sistem profunda, sistem intermedia, dan sistem superfisialis. Sistem vena

    profunda mendrainase kedua korpora kavernosa dan korpora

    spongiosum. Venula venula postkavernosa bergabung untuk membentuk

    vena emisaria yang masuk ke dalam tunica albuginea. Vena vena

    emisaria dari penis media dan distal bergabung untuk membentuk vena

    vena circumfleksa, yang mengalirkan darah menuju vena dorsalis

    profunda penis. Baik vena emisaria maupun vena circumflesa memiliki

    katup katup. Vena vena emisaria penis pada bagian penis proksimal

    menbentuk vena vena cavernosa, yang mendrainase menuju vena

    pudenda interna. Vena vena intermedia yang terletak di dalam fasia Buck.

    Vena vena yang berasal dari glans penis membentuk suatu pleksus

    retrocoronal yang mengalirkan darah menuju vena dorsalis profunda.

    Vena dorsalis penis terletak di tengah tengah pada kedua korpora

    kavernosa dan mengalirkan darah menuju pleksus periprostatika. Vena

    dorsalis superfisialis menerima darah yang berasal dari kulit dan jaringan

    subkutan superfisialis sampai dengan fasia Bucks. Vena dorsalis penis

    pada akhinya mengalirkan darah menuju vena pudenda eksterna. Vena

    vena emisaria ini berada di dalam lapisan dalam dan luar dan masuk ke

    jalinan terluar dalam posisi oblique, oleh karena itu vena vena emisaria

    ini secara mudah teroklusi melalui tekanan yang berasal dari lapisan

    tunika selama ereksi5.

    Persarafan

    Persarafan penis terdiri atas sistem saraf otonomik (simpatik dan

    parasimpatik) dan somatik (sensorik dan motorik) yang berpusat di

    nukleus intermediolateralis medula spinalis pada segmen S2-4dan Th12-

    L2. Dari neuron yang berpusat di korda spinalis, serabut-serabut saraf

    simpatik dan parasimpatik membentuk nervus kavernosus yang memasuki

    korpora kavernosa dan korpus spongiosum. Saraf ini memacu

  • 5/28/2018 Priapism Us

    5/18

    neurotransmiter untuk memulai proses ereksi serta mengakhirinya pada

    proses detumesensi. Saraf somato-sensorik menerima rangsangan di

    sekitar genitalia dan saraf somato-motorik menyebabkan kontraksi otot

    bulbokavernosus dan ischiokavernosus5.

    Fisiologi Ereksi

    Ereksi pada penis adalah suatu peristiwa neurovascular yang

    dikontrol oleh tonus otot otot polos korpora. Dalam keadaan flasid, otot

    otot polos arteri cavernosa, arteri arteri helicine, dan trabekula

    berkontraksasi. Ini menyebabkan pembatasan aliran darah menuju penis

    sekitar 5 mL/menit yang tentunya cukup untuk memberikan nutrisi saja.

    Terdapat 4 komponen yang penting di dalam mencapai ereksi penis yaitu :

    - Inervasi neuron yang cukup

    - Suplai arteri yang cukup

    - Respon otot otot polos yang baik

    - Mekanisme veno oklusif yang intak

    Stimulus taktil atau psikis menyebabkan aktivitas neurotic berawal

    terjadi di system limbic. Nukleus pre optic median dan nucleus

    paraventrikular menyalurkan pesan yang terkoordinasi pada midbrain

    yang kemudian diteruskan melalui traktus spinotalamikus . Signal

    simpatis kemudian masuk ke T 11 sampai dengan L2 dan berjalan melalui

    nervus hipogastrikus (simpatis). Signal parasimpatis keluar melalui S2

    sampai dengan S4 dan berjalan melalui pleksus pelvikus dan nervus

    kavernosus ke dalam penis. Signal signal neuron menyebabkan

    pelepasan neurotransmitter, yang mendukung relaksasi otot otot polos .

    Sinyal sinyal yang datang menuju ke penis menyebar secara cepat

    melalui jaringan korpora melalui gap junction, menyebabkan relaksasi

    pada seluruh otot polos korpora dan ekspansi sinusoid di korpora.

    Relaksasi otot otot polos korporal dipercayai sebelumnya dicapai dengan

    suatu penurunan tonus adrenergic, dengan suatu peningkatan secara

    simultan di dalam pelepasan neurotransmitter kolinergik, nonkolinergik,

  • 5/28/2018 Priapism Us

    6/18

    dan nonadrenergik. Dilatasi dari arteri arteri pada kavernosa dan

    helisine diperkirakan membawa sekitar 5 10 kali peningkatan aliran

    darah pada penis. Ini menyebabkan peningkatan kecepatan aliran darah

    secara temporer melebihi kapasitas vena yang mendrainase darah

    sehingga volume darah pada korpora meningkat. Adanya volume darah

    yang meningkat pada cavernosa menyebabkan peningkatan tekanan di

    dalam jaringan korpora sehingga menyebabkan penekanan pada vena

    emisaria dengan demikian terjadi mekanisme veno oklusif sehingga

    dengan demikian meningkatkan isi dari corpora sampai kapasitas

    maksimalnya. Setelah tercapai rigiditas maksimal maka aliran darah yang

    menuju dan aliran yang keluar dari corpora cavernosa menjadi nol.

    Detumesensi dapat dipicu oleh karena adanya stimulus seksual

    atau adanya orgasme dan ejakulasi yang diperantarai oleh simpatis yang

    menyebabkan terjadinya kontraksi sel sel otot polos, dan arteri arteri

    helisine, penurunan aliran darah dalam arteri, dan kembalinya aliran

    darah normal dalam vena. Aktivasi saraf adrenergic dan pelepasan

    Norepinephrine dari terminal terminal saraf simpatis adalah mediator

    utama dari peristiwa ini. Norepinephrine secara umum telah diterima

    sebagai suatu neurotransmiter utama di dalam mengontrol flasiditas dari

    penis4.

    Urutan fase-fase ereksi mulai dari flaksid sampai terjadi ereksi

    maksimal adalah sebagai berikut:

    Flaksid Pengisian awalTumesensiEreksi

    penuhRigid Detumesen

    Saat ini diketahui bahwa neuroefektor yang paling utama di dalam

    korpus kavernosum pada proses ereksi adalah non adrenergik non

    kolinergik atau NANC. Rangsangan seksual yang diteruskan oleh

    neuroefektor NANC menyebabkan terlepasnya nitrit oksida (NO), yang

    selanjutnya akan mempengaruhi enzim guanilat siklase untuk merubah

    guanil tri fosfat (GTP) menjadi siklik guanil mono fosfat (cGMP).

    Substansi terakhir ini menurunkan jumlah kadar kalsium di dalam sel otot

  • 5/28/2018 Priapism Us

    7/18

    polos yang menyebabkan relaksasi otot polos kavernosum sehingga terjadi

    ereksi penis5.

    Sebaliknya pada fase flaksid terjadi pemecahan cGMP oleh enzim

    fosfodiesterase 5 (PDE-5) menjadi guanil mono fosfat (Gambar 2). Cara

    bekerja salah satu obat disfungsi ereksi, sildenafil sitrat adalah sebagai

    inhibitor enzim PDE-5 sehingga kadar cGMP tetap dipertahankan5,6.

    Terdapat 3 tipe ereksi, yaitu: (1) ereksi refleksogenik, (2) ereksi

    psikogenik, dan (3) ereksi nokturnal. Ereksi refleksogenik terjadi karena

    adanya rangsangan pada organ genitalia berupa rangsangan raba, yang

    kemudian stimulusnya dibawa oleh Nervus Pudendus menuju Medulla

    spinalis dan melalui traktus spinotalamikus stimulasi masuk ke dalam

    thalamus VLN dan ILN dan dipersepsikan sebagai sensoris somatik,

    stimulus selanjutnya masuk ke dalam gyrus postsentralis. Ereksi

    psikogenik terjadi karena adanya rangsangan seksual yang berasal dari

    otak berupa rangsangan audio, visual, atau fantasi. Rangsangan yang

    berasal dari auditori, visual, dan olfaktori diantarkan melalui talamikus

    (somatosensori dan visual) dan rhinencephalon (olfaktori) ke area pre

    optic medial supraspinal hipotalamus, dan selanjutnya rangsangan ini

    akan dibawa melalui nervus pelvikus, hipograstikus, dan nervus

    cavernosus; sedangkan ereksi nokturnal adalah ereksi yang terjadi pada

    saat tidur, dan bersamaan dengan faseREM (Rapid Eye Movement) yang

    terjadi karena adanya neurotransmiter serotonin yang berasal dari

    hipotalamus, yang kemudian mengaktifkan system reticular (medulla,

    pons, midbrain, and diencephalon). Melalui traktus spinotalamikus impuls

    diteruskan ke nervus kavernosus, pelvikus, dan hipogastrikus5.

    Etiologi Dan Epidemiologi

    Priapismus jenis iskemia terdapat pada 95 % kasus priapismus, dan ini

    adalah suatu sindrom kompartemen pada penis. Priapismus iskemia disebabkan

    karena adanya obstruksi dan stasis vena di dalam corpora kavernosa. Hal ini

  • 5/28/2018 Priapism Us

    8/18

    menyebabkan lingkungan menjadi asam, anoksia, hypercarbik, dan glukopenia.

    Priapismus tipe iskemik memiliki insidensi antara 0.3 1.5 per 100.000 pertahun

    dan 2.9 per 100.000 pertahun untuk pria berusia 40 tahun atau di atas usia

    tersebut. Dengan penggunaan injeksi injeksi vasoaktif, insidensi priapismus

    meningkat dari 0.9 menjadi 2.9 per 100.000 pria. Penyakit sickle cell adalah

    salah satu penyebab yang paling sering terjadi pada anak anak sementara obat

    obat farmakologi bertanggung jawab sebagai penyebab pada kasus priapismus

    pada dewasa2,3,7.

    Klasifikasi Dan Patofisiologi Priapismus

    Pengetahuan mengenai patofisiologi priapismus telah berkembang dalam

    beberapa dekade ini, terutama karena semakin bertambahnya pengetahuan

    mengenai proses ereksi normal. Ereksi penis yang berkepanjangan pada

    priapismus dapat terjadi karena: (1) gangguan mekanisme outflow(veno-oklusi)

    sehingga darah tidak dapat keluar dari jaringan erektil, atau (2) adanya

    peningkatan inflow aliran darah arteriel yang masuk ke jaringan erektil. Oleh

    karena itu secara hemodinamik, priapismus dibedakan menjadi (1) priapismus tipe

    veno oklusif atau low flow dan (2) priapismus tipe arteriel atau high flow. Kedua

    jenis itu dapat dibedakan dengan memperhatikan gambaran klinis, laboratorium,

    dan pemeriksaan pencitraan ultrasonografi color doppller dan arteriografi

    (tabel 2)10.

    Priapismus jenis iskemik ditandai dengan adanya iskemia atau

    anoksia pada otot polos kavernosa. Semakin lama ereksi, iskemia semakin

    berat, dan setelah 3-4 jam, ereksi dirasakan sangat nyeri. Setelah 12 jam

    terjadi edema interstisial dan kerusakan endotelium sinusoid. Nekrosis

    otot polos kavernosa terjadi setelah 24-48 jam. Setelah lebih dari 48 jam

    terjadi pembekuan darah dalam kaverne dan terjadi destruksi endotel

    sehingga jaringan-jaringan trabekel kehilangan daya elastisitasnya10.

    Jika tidak diterapi, detumesensi terjadi setelah 2-4 minggu dan otot

    polos yang mengalami nekrosis diganti oleh jaringan fibrosa sehingga

    kehilangan kemampuan untuk mempertahankan ereksi maksimal.

    Tabel 1 Penyebabpenyebab priapismus

  • 5/28/2018 Priapism Us

    9/18

    Etiologi Priapismus

    Idiopatik

    Obatobatan

    Antikoagulan

    Heparin

    Warfarin

    Antihipertensi

    Dihydralazine

    Guanethidine

    Labetolol

    Nifedipine

    Phenoxybenzamine

    Prazosin

    Antidepresan

    Phenelzine

    Trazadone

    Hypnotic

    Clozopine

    Diazepam

    Bloker

    Tamsulosin

    Doxazosin

    Terazosin

    Prazosin

    Narkotik

    Kokain

    Ethanol

    Marijuana

    Phenoxybenzamine

    Sildenafil citrate

    Testosteron

    Gangguan hematologis

    Anemia Sickle Cell

    Leukemia

    Multipel myeloma

    Paroxysmal nocturnal haemoglobinuria

    Talasemia

    Trombositosis

    Henoch Schonlein purpura

    Gangguan metabolism

    Amyloidosis

    Penyakit Fabrys

    Gout

    Diabetes

    Sindrom Nefrotik

    Gagal ginjal

    Hemodialisa

    Hyperlipidemia pada TPN

    Trauma

    Tumor (primer atau metastasis)

    Gangguangangguan neurologis

  • 5/28/2018 Priapism Us

    10/18

    Priapismus jenis non iskemik banyak terjadi setelah mengalami

    suatu trauma pada daerah perineum atau setelah operasi rekonstruksi

    arteri pada disfungsi ereksi. Prognosisnya lebih baik daripada jenis

    iskemik dan ereksi dapat kembali seperti sediakala.

    Tabel 2. Perbedaan Priapismus Iskemik dan Non Iskemik

    Low flow (statik/iskemik)-

    Veno oklusif

    High flow (non iskemik)-

    Arteriel

    Onset Pada saat tidur Setelah trauma

    Nyeri Mula-mula ringan menjadi

    sangat nyeri

    Ringan sampai sedang

    Ketegangan

    penis

    Sangat tegang Tidak terlalu tegang

    Color doppler Tidak ada aliran Ada aliran, dan fistula

    Arteriografi Pembuluh darah utuh Malformasi arterio-vena

    Temuan bahwa sistem saraf simpatis memainkan peran yang sangat penting

    sebagai bagian dalam detumesensi normal dan aktivasi dari mekanisme reflek

    neural selama ereksi menyatakan suatu peran patogenik dalam sistem saraf pada

    priapismus. Priapismus neurogenik dapat dilihat pada pasien dengan cedera

    medulla spinalis, cauda equine compression syndrome dan selama beberapa

    abad didapatkan pada korban yang dihukum gantung.

    Priapismus jenis stuttering/rekuren adalah suatu episode priapismus yang

    bersifat sementara dan dapat hilang sendiri yang ditandai oleh keadaan

    priapismus kurang dari 3 jam dan sering didapatkan pada pasien yang menderita

    penyakit anemia sel sabit (sickle cell anemia). Priapismus jenis ini biasanya tidak

    menjadi nyeri dalam waktu satu jam. Priapismus jenis stuttering biasanya terjadi

    pada malam hari dan dapat distimulasi oleh aktivitas seksual. Sekitar 2838%

    pasien yang menderita penyakit anemia sel sabit (sickle cell anemia) mengalami

    priapismus, dengan 89% dari mereka melaporkan episode priapismus pada saat

    berusia 20 tahun. Variasi jenis lain adalah Priapismus refraktori di mana terdapat

  • 5/28/2018 Priapism Us

    11/18

    pengisian arteri dengan sangat cepat setelah dilakukan aspirasi pada priapismus

    iskemia9.

    Priapismus pada klitoris, walaupun jarang dijumpai dibanding pada pria,

    telah dilaporkan secara sporadik pada beberapa literatur. Hal ini biasanya

    berhubungan dengan obat obatan seperti trazadone, citalopram, bromocriptine,

    olanzapine, dan fluoxetine, keganasan pada pelvis, diskrasia darah, atau fibrosis

    retroperitoneal. Priapismus idiopatik digunakan untuk mengklasifikasikan kepada

    pasien yang tidak diketahui penyebab priapismusnya dan diperkirakan disebabkan

    oleh presipitasi dari ereksi penis normal, stimulasi seksual atau aktivitas seksual

    yang lama2,8,10.

    Diagnosis

    Anamnesis

    Pasien datang dengan keluhan ereksi yang tidak bisa kembali seperti

    sebelumnya, ereksi terasa semakin nyeri dan ereksi terjadi lebih dari 4 jam dan

    sangat menganggu pasien. Riwayat penyakit dahulu yang perlu ditanyakan adalah

    adanya anemia sel sabit, leukemia, apakah terdapat riwayat penggunaan obat

    obat injeksi untuk memperbesar alat vital. Riwayat trauma di genitalia biasanya

    berhubungan dengan priapismus tipe non iskemik dan tidak disertai rasa nyeri.

    Pada priapismus tipe iskemik terdapat riwayat cedera pada selangkang, trauma

    pada waktu koitus, trauma tumpul penis atau perineum, injeksi pada penis,

    pembedahan pada penis, atau prosedur diagnostik yang dilakukan melalui

    pembuluh darah pada pelvis dan penis2,3,7,8,10.

    Hal - hal yang perlu ditanyakan pada pasien priapismus

    Durasi ereksi

    Terdapatnya rasa nyeri

    Episode priapismus dan terapi sebelumnya

    Fungsi ereksi

    Penggunaan terapi erektogenik

    Riwayat penggunaan obat obatan atau obat jenis narkotik

    Trauma pada pelvis, perineum, atau penis

  • 5/28/2018 Priapism Us

    12/18

    Penyakit yang berhubungan dengan sel sel darah dan keadaan koagulasi

    darah

    Pemeriksaan Fisik

    Inspeksi dan palpasi penis diperlukan untuk memeriksa luas dan derajat

    tumesensi dan rigiditas dari penis. Pada priapismus jenis iskemia, korpora

    kavernosa terasa kaku, sedangkan glans penis dan korpora spongiosa tidak kaku.

    Walaupun keganasan jarang menyebabkan priapismus, pemeriksaan pada

    abdomen, testis, perineum, dan rektum, dan prostat dapat menolong untuk

    menegakkan penyebab priapismus. Infiltrasi sel sel kanker di penis

    menyebabkan nodul nodul yang teraba di dalam atau mengganti kan jaringan

    korpora. Jika pada pemeriksaan penis, penis teraba tidak nyeri, mengalami parsial

    ereksi, maka hal tersebut dapat disangka sebagai priapismus tipe non iskemik.

    Biasanya juga pada priapismus tipe non iskemik didapatkan adanya jejas pada

    daerah perineum yang menandakan adanya trauma2,3,7,8,10.

    Pemeriksaan Penunjang

    Penilaian mencakup pemeriksaan angka leukosit, angka eritrosit, angka

    trombosit, hitung darah putih, dan profil koagulasi untuk menilai adanya anemia,

    menyingkirkan infeksi, menilai adanya abnormalitas hematologi, dan menjamin

    keamanan pasien ketika dilakukan intervensi secara pembedahan. Kelainan

    kelainan hematologi yang lain yang perlu menjadi perhatian yang dapat

    menyebabkan priapismus adalah leukemia, kelainan trombosit, dan talasemia.

    Analisa gas darah diperiksa melalui darah yang diambil secara aspirasi dari

    korpora kavernosa. Pemeriksaan gas darah ini berguna di dalam membedakan

    priampismus iskemik dan noniskemik2,3,8,10,11.

    Aspirasi pada corpora dan analisis gas darah dikerjakan. Analisis gas

    darah memperlihatkan asidosis (pH < 7.25), hipoksia (PO2 < 30 mmHg),

    hipercapnea (PCO2 > 60 mmHg) dan glukopenia sangat berguna untuk

    menentukan diagnosis priampismus tipe iskemik. Priampismus dikatakan non

    iskemik jika analisis gas darah corpora konsisten dengan nilai nilai normal

    arteri gas darah (pH 7.4, PO2 > 90 mmHg, pCO2 < 40 mmHg). Kelainan dari

    pemeriksaan darah dan hitung rekulosit dan hemoglobinopathy dapat menolong

  • 5/28/2018 Priapism Us

    13/18

    di dalam manajemen priapismus. Karena priapismus tipe iskemik membutuhkan

    intervensi kegawatdaruratan. Pemeriksaan pemeriksaan ini biasanya dilakukan

    sebelum terapi dilakukan10.

    USG Doppler pada perineum dan penis dilakukan bukan untuk

    pemeriksaan rutin, tetapi pada tangan seorang yang sudah ahli, alat diagnostik

    tersebut sangat berguna di dalam menentukan diagnosis untuk mengetahui apakah

    priapismus merupakan tipe iskemik atau merupakan non iskemik. Priampismus

    tipe iskemik ditandai oleh tidak adanya aliran darah arteri di dalam korpora

    kavernosa. Temuan aliran arteri kavernosa yang normal, tinggi, atau mengalami

    turbulensi, atau jika terdapat suatu fistula arterisinusoid atau pseudoaneurisma

    secara kuat menyatakan priapismus tipe non iskemik. Jika ultrasound Doppler

    digunakan untuk menilai, sangat penting sekali untuk memeriksa sebelum

    dilakukan operasi shunting karena aspirasi korpora yang dilakukan secara

    berulang dapat membuat interpretasi USG menjadi lebih sulit, karena reperfusi

    yang tidak teratur di dalam korpora kavernosa dapat salah diinterpretasikan untuk

    menyatakan bahwa suatu priapismus merupakan tipe non iskemik. Untuk

    priapismus tipe non iskemik, angiography penis memperlihatkan fistula arteriolar

    sinusoid yang kasar, jadi alat ini dapat berfungsi sebagai diagnostik dan terapi

    embolisasi yang dilakukan secara bersamaan10,13,14.

    Terapi

    Terapi Pertama

    Aspirasi darah corpora dengan atau tanpa irigasi salin memiliki 30%

    peluang di dalam mengatasi priampismus. Setelah penis dianestesi , suatu jarum

    butterfly ukuran 19 atau 21 G dimasukkan ke dalam korpus cavernosa pada

    pertemuan penoscrotal lateral pada posisi jam 3 atau jam 9 untuk mencegah

    terjadinya cedera neurovascular. Sangat penting sekali untuk melakukan aspirasi

    sampai dengan darah segar yang memiliki oksigen teraspirasi, ditandai oleh darah

    yang berwarna merah muda2,3.

    Terapi Kedua

    Injeksi obat simpatomimetik intracavernosa dapat menyebabkan stimulasi

    kontraksi dari otot otot polos kavernosa untuk mecapai keadaan detumesensi.

    Dilaporkan bahwa sukses secara keseluruhan adalah sekitar 80 % tergantung dari

  • 5/28/2018 Priapism Us

    14/18

    durasi priapismus itu sendiri. Respon akan semakin turun jika terjadi iskemia

    corpora lebih dari 72 jam, dan terdapat adanya anoksia, asidosis, dan glukopenia

    yang dapat merusak otot otot polos kavernosa sehingga dapat menganggu

    kontraksinya sekalipun sudah diberikan paparan agonis3.

    Untuk meminimalkan efek lanjutan dari jantung, suatu agonis alpha

    reseptor yang selektif direkomendasikan. Denyut jantung dan tekanan darah

    dimonitor secara ketat karena disritmia jantung dapat terjadi. Phenylephrine (200

    Microgram) dapat diberikan setiap 5 10 menit dengan dosis maksimal 1 mg.

    Pada pasien yang lebih muda tanpa gangguan hemodinamik, dosis phenylephrine

    yang lebih tinggi dapat dipertimbangkan. Pemberian simpatomimetik

    intracavernosa dapat dilakukan selama 60 menit3.

    Phenylephrin adalah agen obat yang cocok yang digunakan dalam

    penanganan priapismus dan merupakan obat yang selektif terhadap reseptor alpha

    adrenergic dan tidak menimbulkan efek pada sistem kardiovaskular. Untuk

    penanganan iskemik priapismus. Setelah dilakukan anestesi blok pada penis, suatu

    larutan yang terdiri dari phenylephrin dibuat dengan jalan menambahkan 1 mL

    phenyephrine (10 mg/mL) ke dalam 99 mL NaCl 0.9% untuk mencapai

    konsentrasi sebanyak 100 g/mL. Suatu jarum dengan ukuran 19 G kemudian

    dimasukkan melalui aspek lateral pada salah satu kavernosa, dan 1 atau 2 ml

    larutan (100 200 g dari phenylephrine) diinjeksikan intracavernosa. Jika

    detumesensi tidak tampak dalam 2 menit, ditambahkan larutan sebanyak 1 2

    mL, yang diinjeksikan secara intracavernosa. Ini diulang tiap 2 menit sampai

    detumesensi tercapai, dengan maksimal sebanyak 10 mL larutan yang

    diinjeksikan ( 1000 g phenylephrine).

    Jika detumesensi tidak tercapai dengan phenyephrine, kavernosa diirigasi

    dengan normal salin, dengan atau tanpa penambahan heparin. Jika terdapat

    kesulitan di dalam melakukan aspirasi irigasi, jarum 19 G dapat dimasukkan ke

    dalam sisi batang penis yang lain dan terletak jauh dari jarum yang lain. 1 jarum

    diletakkan di proksimal dan 1 jarum yang lain diletakkan di distal8.

    Injeksi intracavernosa dengan menggunakan metilen biru suatu inhibitor

    cGMP, diikuti oleh aspirasi corpora dilaporkan efektif pada beberapa pasien

    dengan priapismus dengan jalan menghambat relaksasi dari otot otot polos

  • 5/28/2018 Priapism Us

    15/18

    kavernosa. Efek samping dari injeksi ini adalah pasien merasakan sensasi seperti

    terbakar dan penis tampak berwarna. Juga terdapat beberapa laporan injeksi

    intracavernosa dari activator plasminogen jaringan, suatu agen trombolitik, yang

    menghentikan priapismus. Karena sangat terbatasnya bukti bukti ilmiah untuk

    mendukung obat obat ini, maka mereka dipertimbangkan hanya sebagai

    eksperimen saja3.

    Terapi Ketiga

    Manajemen secara pembedahan dilakukan jika aspirasi dan injeksi

    simpatomimetik gagal di dalam menangani priampismus atau terjadi efek samping

    yang menganggu system cardiovascular. Semakin lama episode priampismus

    iskemik , semakin besar gangguan fungsi ereksi yang terjadi di masa yang akan

    datang. The International Society for Sexual Medicine Standars Comitte

    menyatakan bahwa shunting dilakukan jika kejadian priampismus lebih dari 72

    jam. Tujuan dari pembedahan shunting adalah untuk memberikan oksigen ke sel

    sel otot polos kavernosa. Prinsip dari prosedur shunting adalah untuk membangun

    kembali aliran ke dalam korpora dengan jalan menghilangkan obstruksi aliran

    darah yang keluar pada vena, ini membutuhkan pembuatan fistula antara korpora

    kavernosa dan glans penis, korpora kavernosa dan korpora spongiosum, atau

    korpora kavernosa dan vena saphena (dorsalis)10,12.

    Shunting kavernoglanular distal menjadi pilihan pertama prosedur

    shunting karena secara tehnik lebih mudah dilakukan daripada shunting

    proksimal. Shunting distal perkutan tidak terlalu invasif jika dibandingkan dengan

    shunting distal terbuka dan dapat dilakukan dengan anestesi lokal pada unit gawat

    darurat10,13,14.

    Shunting Prosedur

    Winter Insersi langsung jarum biopsi trochar melalui glans penis ke dalam

    korpora kavernosa

    Ebbehoj Insersi langsung scapel no 11 melalui glans penis ke dalam corpora

    kavernosa

    T - Shunt Paling kurang 4 mm dari meatus uretra eksternus, scapel no 10 di

    masukkan melalui glans penis ke dalam corpora kavernosa,

  • 5/28/2018 Priapism Us

    16/18

    dirotasikan 90 derajat dari uretra dan kemudian dilepaskan

    TT -

    Shunt

    Untuk priapismus yang terjadi lebih dari 72 jam, dengan jalan

    membuat fistula kavernogranular. Saluran intrakavernosa bilateral

    dapat dibuat dengan suatu dilator 20F untuk memaksimalkan

    shunting dari proksimal ke distal

    Al -

    Ghorab

    Suatu insisi 2 cm dibuat secara tranversal pada distal dari sulcus

    koronaries. Shunting korporaglandular dibuat melalui eksisi pada

    lapisan tunika albuginea pada kedua corpora kavernosa

    Corporal

    (Snake)

    Modifikasi dari shunting Al Ghorab, dilator Hegar ukuran 7/8

    dimasukan beberapa cm ke dalam kedua corpora kavernosa. Darah

    dievakuasi dengan jalan menekan penis dari arah proksimal ke distal

    (Burnett dan Perorazio (2009))

    Quackels Shunting kavernospongiosum unilateral yang dibentuk melalui

    anastomosis proksimal korpora kavernosa ke korpus spongiosum.

    Suatu jaringan yang berasal dari korpora kavernosa dan spongiosa

    dieksisi dan kemudian di jarit pada kedua korpora tersebut

    Sacher Sama dengan Quackels, hanya saja shunting korporaspongiosa

    dilakukan pada kedua korpora

    Grayhack Shunting caverno saphena dibuat di antara korpus kavernosum

    dan vena saphena. Kurang lebih 8 10 cm vena saphena distal dari

    fossa ovalis dipindahkan dan di anastomosiskan secara end to side

    pada korpora kavernosa

    Barry Shunting kaverno vena dorsalis dicapai dengan jalan

    mengidentifikasi dan memindahkan vena dorsalis penis, meligasi

    dan membagi bagian distal dan membuat anastomosis pada bagian

    proksimal ke korpora kavernosum tanpa adanya tegangan

    Penilaian bahwa shunting telah berhasil dilakukan adalah :

    - Terlihatnya darah yang berwarna cerah pada corpora ketika dilakukan aspirasi

    - Analisis gas darah corpora

    - USG Doppler

    - Pengukuran tekanan intracavernosa

  • 5/28/2018 Priapism Us

    17/18

    - Manuver kompresi penis (ditekan dan dilepas)

    Proksimal shunting yang paling dikenal adalah shunting unilateral yang

    dideskripsikan oleh Quackles pada tahun 1964. Shunting proksimal corpus

    cavernosum ke spongiosum membutuhkan pendekatan transscrotal atau

    transperineal10. Tidak ada data yang membandingkan antara shunting unilateral

    korpora kavernosa dan shunting bilateral (Sacher). Pada kasus di mana shunting

    proksimal gagal, beberapa orang melakukan bypass vena saphena atau shunting

    vena dorsalis . Suatu bagian yang mengganjal dari tunika Albuginea dipindahkan

    dan vena dianastomosiskan end to side terhadap korpora cavernosa. Salah satu

    trial membandingkan antara shunting distal dan proksimal oleh Ali Tabibi

    menyatakan bahwa Grayhack shunt merupakan salah satu prosedur yang aman

    tanpa komplikasi dan dengan disfungsi ereksi yang minimal, tetapi kelemahan

    dari penelitian ini adalah bahwa jumlah sampel yang sangat sedikit16.

    Penil Implant Untuk Priapismus Iskemia

    Pemasangan prosthesis penis diindikasikan untuk priapismus tipe iskemik

    bagi pasien yang tidak dapat melakukan hubungan seksual karena adanya

    gangguan ereksi. Dalam skenario ini, tujuan dari intervensi adalah bagi pria

    adalah untuk memperlancar hubungan seksual walaupun kenikmatan secara

    seksual itu dapat hilang. Apakah perlu segera dilakukan pemasangan penis

    prostesis? Beberapa menganjurkan pemasangan penis prostesis dengan alasan

    bahwa fibrosis korpora belum dapat ditegakkan dan panjang penis masih dapat

    dipertahankan. Kapan waktu untuk pemasangan prostesis penis di dalam terapi

    priapismus iskemik tidak jelas10.

    Keuntungan keuntungan dari implantasi penis lebih awal dalam

    manajemen priapismus iskemik adalah untuk menjaga panjang penis dan secara

    tehnik lebih mudah untuk menginsersi implan. Penundaan pemasangan implan

    penis dapat menyebabkan fibrosis pada korpora yang dapat menyebabkan

    kesulitan di dalam pemasangan implant. Yang perlu menjadi perhatian di dalam

    operasi implantasi prostesis penis adalah gagalnya penanganan aspirasi pada

    pasien dan injeksi intracavernosa simpatomimetik, pasien gagal untuk menjalani

  • 5/28/2018 Priapism Us

    18/18

    shunting distal dan proksimal, dan terdapat keadaan iskemia yang berlangsung

    lebih dari 36 jam. Pada penanganan dengan menggunakan implantasi penis pada

    priapismus terdapat peningkatan revisi di dalam pembedahannya dan komplikasi

    yang terjadi, hal ini disebabkan oleh infeksi, cedera uretra, alat implan yang

    berpindah, dan erosi pada alat10,17.

    Komplikasi

    Komplikasi yang disebabkan oleh priapismus iskemik adalah scar/jaringan

    parut pada penis, deformitas megalopalus, pemendekan penis, dan kehilangan

    penis yang berhubungan dengan nekrosis pada jaringan kavernosa dan munculnya

    jaringan fibrosa pada tingkat mikroskopik yang mengakibatkan kehilangan

    kemampuan ereksi pada penis10.

    Kesimpulan

    Keadaan priapismus adalah suatu kegawatan di bidang urologi yang

    dapat menyebabkan kerusakan jaringan penis. Nekrosis pada jaringan di

    korpora kavernosa menyebabkan timbulnya jaringan fibrosis. Penanganan

    yang cepat dibutuhkan di dalam menangani priapismus, penanganan yang

    terlambat dapat menyebabkan kerugian pada penderita yaitu gangguan

    ereksi penis yang sifatnya permanen

    http://dokter-andre.blogspot.com/2014/02/priapismus.html