prinsip deteksi dini terhadap kelainan

68
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU HAMIL Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Seorang ahli medis menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam merencanakan penyambutan anggota keluarga yang baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi kehamilan. Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya. Kebijakan teknis yang dilaksanakan adalah : 1. Mengupayakan kehamilan yang sehat 2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan 3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman 4. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi. A. PEMERIKSAAN KEHAMILAN DINI (EARLY ANC DETECTION)

Upload: imenk-shegaediess-leo

Post on 04-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fg

TRANSCRIPT

PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASIDAN PENYULIT PADA IBU HAMIL

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Seorang ahli medis menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam merencanakan penyambutan anggota keluarga yang baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal.Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi kehamilan.Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.Kebijakan teknis yang dilaksanakan adalah :1. Mengupayakan kehamilan yang sehat2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman4. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.

A. PEMERIKSAAN KEHAMILAN DINI (EARLY ANC DETECTION)Idealnya wanita yang merasa hamil bersedia untuk memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1 bulan. Dengan demikian, jika terdapat kelainan pada kehamilannya tersebut akan lekas diketahui dan segea dapat diatasi. Oleh karena itu, setiap wanita hamil sebaiknya melakukan kunjungan antenatal sedikitnya 1 kali pada trimester 1 ( sebelum minggu ke 14 ).Ketika seorang ibu mulai mendapatkan tanda presumtif hamil seperti : Amenorhe Mual dan muntah Mengidam Pembesaran payudara dan lain-lain.Atau ketika dia menemukan tanda mungkin hamil seperti : Pembesaran perut Tes kehamilan positif, Tanda chadwick Tanda braxtohicks dan lain-lainDiharapkan ibu tersebut segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan baik itu bidan maupun dokter. Pemeriksaan yang dilakukan pada kehamilan dini, yaitu :a. AnamnesaAnamnesa adalah tanya jawab antara penderita dan pemeriksa. Dari anamnesa ini banyak keterangan yang diperoleh guna membantu menegakkan diagnosa dan prognosa kehamilan.1) Anamnesa Sosial ( biodata dan latar belakang sosial )2) Anamnesa Keluarga3) Anamnesa Medik4) Anamnesa Haid5) Anamnesa Kebidanan

b. Pemeriksaan Umum1) Tinggi badanPada wanita hamil yang pertama kali memeriksakan perlu diukur tinggi badannya. Seorang wanita hamil yang terlalu pendek, yang tinggi badannya kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi karena kemungkinan besar persalinan berlangsung kurang lancar. Perbandingan tinggi dan berat badan memberi gambaran mengenai keadaan gizi dan balita.

2) Berat badanPada tiap pemeriksaan wanita hamil baik yang pertama kali atau ulangan, berat badan perlu ditimbang. Kenaikan berat badan yang mendadak dapat merupakan tanda bahaya komplikasi kehamilan yaitu preeklampsi. Dalam trimester I berat badan wanita hamil biasanya belum naik bahkan biasanya menurunkarena kekurangan nafsu makan. Dalam trimester terakhit terutama karena pertumbuhan janin dan uri berat badan naik sehingga pada akhir kehamilan berat badan wanita hamil bertambah kurang lebih 11 kg dibanding sebelum hamil. Pada trimester terakhir berat badan kurang lebih 0.5 kg seminggu, bila penambahan berat badan tiap minggu lebih dari 0.5 kg harus diperhatikan kemungkinan preeklampsi.3) Tanda-tanda vitalDalam keadaan normal tekanan darah dalam kehamilan trimester terakhir sistolik tidak melebihi 140 mmHg, dan diastolik tidak melebihi 90 mmHg. Bila terdapat tekanan darah melebihi diatas maka kemungkinan adanya preeklampsi.4) Pemeriksaan kepala dan leherPemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan inspeksi. Pemeriksaan ini meliputi seluruh bagian kepala dan leher. Jika pada pemeriiksaan mata sklera ikterik dan konjungtiva anemis maka kemungkinan anemia.5) Pemeriksaan payudaraPada wanita hamil payudara terlihat besar dan tegang serta sedikit nyeri. Hal ini karena pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Pemeriksan payudara dengan cara palpasi meliputi bentuk dan ukuran payudara, putting susu menonjol atau tidak, adanya retraksi, masa dan pembesaran pembuluh limfe.6) Pemeriksaan abdominalPemeriksaan abdominal dilakukan dengan palpasi. Dari pemeriksaan ini diperoleh mengenai ukuran dan bentuk uterus.

7) Pemeriksan genetaliaUntuk memeriksa genetalia biasanya dengan pemeriksaan ginekologi. Pada pemeriksaan ini vulva, vagina dan porsio diperiksa dan dilihat inspekulo.8) Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawahPemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya varises dan oedema.c. Pemeriksaan laboratoriumTest laboratorium perlu dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksan ini ditujukan untuk memeriksa golongan darah, Hb, protein urine, dan glukosa urine. Pemeriksaan urine pada awal kehamilan bertujuan untuk mengetahui adanya kehamilan. Selain itu pemeriksaan urin juga bertujuan untuk mengetahui adanya protein urine dan glukosa urine. Protein dalam urine merupakan hasil kontaminasi darI vagina atau dari infeksi saluran kencing atau penyakit ginjal. Pada saat hamil jika dihubungkan dengan hipertensi dan oedem, hal ini akan menjadi tanda serius dari preeklampsi. Untuk glukosa urin berhubungan dengan diabetes.B. KONTAK DINI KEHAMILAN TRIMESTER IKebijakan program untuk kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri dari : 1 kali pada trimester pertama 1 kali pada trimester kedua 2 kali pada trimester ketigaPelayanan standar minimal yang diperoleh harus mencakup 14 T Timbang berat badan Ukur Tekanan darah Ukur Tinggi Fundus Uteri Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap Pemberian Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan (fe 60 mg, asam folat 500 ug). Tes terhadap penyakit menular seksual Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Test/pemeriksaan Hb Test/pemeriksaan urin protein Test reduksi urin Tekan pijat payudara Tingkat kebugaran (senam hamil) Terapi yodium kapsul Terapi obat malaria

Pada trimester I, menurunnya keinginan untuk melakukan hubungan seksual sangat wajar. Apabila dalam anamnesis ada riwayat abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk panggul koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.Dengan adanya kontak dini khususnya pada trimester I, maka akan memudahkan kita dalam mendeteksi adanya kelainan atau komplikasi yang mungkin dialami oleh ibu hamil dalam kehamilannya.C. PELAYANAN ANC BERDASARKAN KEBUTUHAN INDIVIDUPelayanan ANC yang diberikan petugas kesehatan kepada setiap ibu hamil berbeda beda tergantung dari kebutuhan dan kondisi dari setiap individunya. Misalnya persetujuan ANC yang diberikan terhadap ibu hamil dengan hipertensi tentunya akan berbeda dengan pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan varises.Pada ibu hamil dengan hipertensi sebaiknya dilakukan pemantauan tekanan darah, urin, dan kondisi janin setiap minggunya. Anjurkan kepada ibu untuk mentaati pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika perlu dikonsultasikan kepada ahli. Selain itu anjurkan ibu pula untuk cukup istirahat menjauhi emosi dan jangan bekerja terlalu berat. Pada pola nutrisi sebaiknya ibu dianjurkan untuk diet tinggi protein rendah hidrat arang, rendah lemak, dan rendah garam. Hal ini bertujuan untuk mencegah pertambahan berat badan yang agresif.Pengawasan terhadap janin harus lebih teliti, disamping pemeriksaan biasa, dapat dilakukan pemeriksaan monitor janin lainnya seperti elektrokardiografi fetal, ukuran biparietal (USG), Penentuan kadar estriol, amnioskopi, pH darah janin, dan sebagainya.Pengakhiran kehamilan baik yang muda maupun yang sudah cukup bulan harus dipikirkan bila ada tanda tanda hipertensi ganas (tekanan darah 200/120 atau pre-eklamsi berat). Apalagi bila janin telah meninggal dalam kandungan pengakhiran kehamilan ini sebaikanya dirundingkan antar disiplin : dengan ahli penykit dalam ; apakah ada ancaman terhadap jiwa ibu.

Sedangkan pada ibu hamil dengan varises pelayanan ANC yang diberikan antara lain : Anjuran ibu untuk jangan berdiri atau duduk terlalu lama dan jangan memakai ikat pinggang terlalu kencang. Anjurkan kepada ibu supaya jalan jalan dan senam hamil untuk memperlancar peredaran darah. Anjurkan ibu untuk memakai kaos kaki atau pembalut tungkai elastis. Dapat diberikan obat obatan : Venosan, Glyvenol, Venoruton, dan Varemoid.PenilaianAntenatalKunjunganIKunjunganIIKunjunganIIIKunjunganIV

Riwayat kehamilan

Riwayat kebidanan

Riwayat kesehatan

Riwayat sosial

Pemeriksaan keseluruhan (umum)Jika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasi

Pemeriksaan kebidanan (luar)

Pemeriksaan kebidanan (dalam)Jika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasi

Pemeriksaan laboratoriumJika ada indikasiJika ada indikasiCek kembali Hb dan pemerik saan laborato rium lain jika ada indikasi.

Pemberian TTTT1(0,5 cc)TT2 (0,5 cc)

Pemberian tablet Fe90 hari

Konseling umumMemperkuatMemperkuatMemperkuat

Konseling khususJika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasi

Perenc. Persalinan

Perenc. Penanganan komplikasi

D. SKRINING UNTUK DETEKSI DINIKunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk : Penapisan dan pengobatan anemia Perencanaan persalinan Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.Kunjungan II (24 28 minggu), dilakukan untuk : Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan Mengulang perencanaan persalinanKunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk : Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan Mengulang perencanaan persalinanKunjungan IV (36 minggu), dilakukan untuk : Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi Memantapkan rencana persalinan Mengenali tanda-tanda persalinan.USG merupakan suatu media diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ecko dari gelombang ultrasonik. Pemeriksaaan USG saat ini dipandang sebagai metode pemeriksaan yang aman.Riwayat kehamilan iniRiwayat obstetric laluRiwayat penyakitRiwayat sosial ekonomi

Usia ibu hamilJumlah kehamilanJantungStatus perkawinan

HPHT, siklus haidUmlah persalinanTekanan darah tinggiRespon ibu dan keluarga terhadap kehamilan

Perdarahan per vaginamJumlah persalinan cukup bulanDMJumlah keluarga di rumah yang membantu

KeputihanJumlah persalinan prematureTBCSiapa pembuat keputusan dalam keluarga

Mual dan muntah jumlah anak hidupPernah operasikebiasaan makan dan minum

Masalah / kelainan pada kehamilan sekarangjumlah keguguran Alergi obat / makanankebiasaan merokok, menggunakan obat-obat dan alkohol

Pemakaian obat-obat (termasuk jamu-jamuan)jumlah aborsiGinjalkehidupan seksual

perdarahan pada kehamilan, persalin-an, nifas terdahuluAsmapekerjaan dan aktivitas sehari-hari

adanya hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan terdahuluEpilepsipilihan tempat untuk melahirkan

berat bayi < 2,5 kg atau berat bayi > 4 kgPenyakit hatipendidikan

Adanya masalah -masalah selama kehamilan, persalin-an, nifas terdahuluPernah kecelakaanpenghasilan

Fisik umumPemeriksaan luarPemeriksaan dalamLaboratorium

Kunjungan pertama : tekanan darah suhu badan nadi berat badan tinggi badan muka: edema, pucat mulut & gigi :kebersihan, karies, tonsil tiroid / gondok tulang belakang / punggung payudara:putting susu , tumor abdomen:bekas operasi ekstremitas :edema, varises refleks patella costrovertebral angle tenderness (CVAT) kulit : kebersihan, penyakit kulit

Pada setiap kunjungan : mengukur TFU palpasi untuk menentukan letak janin (atau lebih dari 28 minggu) Auskultsi detak jantung janin

Pada kunjungan pertama :

Pemeriksaan vulva /perineum untuk : Varises Kondiloma Edema Hemoroid Kelainan lain

Pemeriksaan dengan speculum untuk menilai : Serviks Tanda-tanda infeksi Cairan dari ostium uterPemeriksaan untuk menilai : Serviks* Uterus* Adneksa* Bartolini Skene Uretra*Bila usia kehamilan < 12 mingguKunjungan pertama :Darah : Hemoglobin Glukosa VDRL

Urin : Warna, bau, kejernihan Protein Glukosa

Kunjungan berikutnya tekanan darah berat badan edema masalah dari kunjungan pertama

EVALUASI1. Kapan pemeriksaan kehamilan dini di laksanakan?2. Apa saja yang dilakukan pada kontak dini trimester 1?3. Carilah 1 khasus pada ibu hamil dan apakah pelayanan Anc yang di butuhkan ibu hamil tersebut sesuai kasus yang sau dari buat?

HAND OUTMata Kuliah : Askeb IV SKS : 2 SKSDosen : Delfi Prima Yufi Topik : Prinsip deteksi dini terhadap komplikasi dan penyakit yang terjadi pada ibu masa kehamilan,persalinan, dan nifas.Sub topic : a. Pemeriksaan kehamilan dinib. kontak dini kehamilan TM Ic. pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan individud. skrining untuk deteksi dinibOBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah pembelajaran ini diharapkan, mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu ibu hamil dengan berbagai komplikasi tanpa bantuan dosen dengan benar2. Setelah perkuliahan selesai mahasiswa bisa memahami tentang pemeriksaan kehamilan dini (Early ANC Detections), kontak dini kehamilan TM I, Pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan individu, skiring untuk deteksi dini.

A. REFERENSI1. Prawirohardjo sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta :Bina Pustaka. 2007. 2. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Jakarta: EGC3. Sastrawinata, sulaiman. Obsetetri Fisiologi. Bandung : Eleman. 1983

B. ALAT DAN BAHAN Hand out, Power point, LCD, Laptop, White board, Spidol, flip chart.

C. LAMPIRAN MATERI

PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASIDAN PENYULIT PADA IBU HAMIL

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Seorang ahli medis menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam merencanakan penyambutan anggota keluarga yang baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal.Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi kehamilan.Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.Kebijakan teknis yang dilaksanakan adalah :1. Mengupayakan kehamilan yang sehat2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman4. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.

A. PEMERIKSAAN KEHAMILAN DINI (EARLY ANC DETECTION)Idealnya wanita yang merasa hamil bersedia untuk memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1 bulan. Dengan demikian, jika terdapat kelainan pada kehamilannya tersebut akan lekas diketahui dan segea dapat diatasi. Oleh karena itu, setiap wanita hamil sebaiknya melakukan kunjungan antenatal sedikitnya 1 kali pada trimester 1 ( sebelum minggu ke 14 ).Ketika seorang ibu mulai mendapatkan tanda presumtif hamil seperti : Amenorhe Mual dan muntah Mengidam Pembesaran payudara dan lain-lain.Atau ketika dia menemukan tanda mungkin hamil seperti : Pembesaran perut Tes kehamilan positif, Tanda chadwick Tanda braxtohicks dan lain-lainDiharapkan ibu tersebut segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan baik itu bidan maupun dokter. Pemeriksaan yang dilakukan pada kehamilan dini, yaitu :a. AnamnesaAnamnesa adalah tanya jawab antara penderita dan pemeriksa. Dari anamnesa ini banyak keterangan yang diperoleh guna membantu menegakkan diagnosa dan prognosa kehamilan.1) Anamnesa Sosial ( biodata dan latar belakang sosial )2) Anamnesa Keluarga3) Anamnesa Medik4) Anamnesa Haid5) Anamnesa Kebidanan

b. Pemeriksaan Umum1) Tinggi badanPada wanita hamil yang pertama kali memeriksakan perlu diukur tinggi badannya. Seorang wanita hamil yang terlalu pendek, yang tinggi badannya kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi karena kemungkinan besar persalinan berlangsung kurang lancar. Perbandingan tinggi dan berat badan memberi gambaran mengenai keadaan gizi dan balita.

2) Berat badanPada tiap pemeriksaan wanita hamil baik yang pertama kali atau ulangan, berat badan perlu ditimbang. Kenaikan berat badan yang mendadak dapat merupakan tanda bahaya komplikasi kehamilan yaitu preeklampsi. Dalam trimester I berat badan wanita hamil biasanya belum naik bahkan biasanya menurunkarena kekurangan nafsu makan. Dalam trimester terakhit terutama karena pertumbuhan janin dan uri berat badan naik sehingga pada akhir kehamilan berat badan wanita hamil bertambah kurang lebih 11 kg dibanding sebelum hamil. Pada trimester terakhir berat badan kurang lebih 0.5 kg seminggu, bila penambahan berat badan tiap minggu lebih dari 0.5 kg harus diperhatikan kemungkinan preeklampsi.3) Tanda-tanda vitalDalam keadaan normal tekanan darah dalam kehamilan trimester terakhir sistolik tidak melebihi 140 mmHg, dan diastolik tidak melebihi 90 mmHg. Bila terdapat tekanan darah melebihi diatas maka kemungkinan adanya preeklampsi.4) Pemeriksaan kepala dan leherPemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan inspeksi. Pemeriksaan ini meliputi seluruh bagian kepala dan leher. Jika pada pemeriiksaan mata sklera ikterik dan konjungtiva anemis maka kemungkinan anemia.5) Pemeriksaan payudaraPada wanita hamil payudara terlihat besar dan tegang serta sedikit nyeri. Hal ini karena pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Pemeriksan payudara dengan cara palpasi meliputi bentuk dan ukuran payudara, putting susu menonjol atau tidak, adanya retraksi, masa dan pembesaran pembuluh limfe.6) Pemeriksaan abdominalPemeriksaan abdominal dilakukan dengan palpasi. Dari pemeriksaan ini diperoleh mengenai ukuran dan bentuk uterus.

7) Pemeriksan genetaliaUntuk memeriksa genetalia biasanya dengan pemeriksaan ginekologi. Pada pemeriksaan ini vulva, vagina dan porsio diperiksa dan dilihat inspekulo.8) Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawahPemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya varises dan oedema.c. Pemeriksaan laboratoriumTest laboratorium perlu dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksan ini ditujukan untuk memeriksa golongan darah, Hb, protein urine, dan glukosa urine. Pemeriksaan urine pada awal kehamilan bertujuan untuk mengetahui adanya kehamilan. Selain itu pemeriksaan urin juga bertujuan untuk mengetahui adanya protein urine dan glukosa urine. Protein dalam urine merupakan hasil kontaminasi darI vagina atau dari infeksi saluran kencing atau penyakit ginjal. Pada saat hamil jika dihubungkan dengan hipertensi dan oedem, hal ini akan menjadi tanda serius dari preeklampsi. Untuk glukosa urin berhubungan dengan diabetes.B. KONTAK DINI KEHAMILAN TRIMESTER IKebijakan program untuk kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri dari : 1 kali pada trimester pertama 1 kali pada trimester kedua 2 kali pada trimester ketigaPelayanan standar minimal yang diperoleh harus mencakup 14 T Timbang berat badan Ukur Tekanan darah Ukur Tinggi Fundus Uteri Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap Pemberian Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan (fe 60 mg, asam folat 500 ug). Tes terhadap penyakit menular seksual Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Test/pemeriksaan Hb Test/pemeriksaan urin protein Test reduksi urin Tekan pijat payudara Tingkat kebugaran (senam hamil) Terapi yodium kapsul Terapi obat malaria

Pada trimester I, menurunnya keinginan untuk melakukan hubungan seksual sangat wajar. Apabila dalam anamnesis ada riwayat abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk panggul koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.Dengan adanya kontak dini khususnya pada trimester I, maka akan memudahkan kita dalam mendeteksi adanya kelainan atau komplikasi yang mungkin dialami oleh ibu hamil dalam kehamilannya.C. PELAYANAN ANC BERDASARKAN KEBUTUHAN INDIVIDUPelayanan ANC yang diberikan petugas kesehatan kepada setiap ibu hamil berbeda beda tergantung dari kebutuhan dan kondisi dari setiap individunya. Misalnya persetujuan ANC yang diberikan terhadap ibu hamil dengan hipertensi tentunya akan berbeda dengan pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan varises.Pada ibu hamil dengan hipertensi sebaiknya dilakukan pemantauan tekanan darah, urin, dan kondisi janin setiap minggunya. Anjurkan kepada ibu untuk mentaati pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika perlu dikonsultasikan kepada ahli. Selain itu anjurkan ibu pula untuk cukup istirahat menjauhi emosi dan jangan bekerja terlalu berat. Pada pola nutrisi sebaiknya ibu dianjurkan untuk diet tinggi protein rendah hidrat arang, rendah lemak, dan rendah garam. Hal ini bertujuan untuk mencegah pertambahan berat badan yang agresif.Pengawasan terhadap janin harus lebih teliti, disamping pemeriksaan biasa, dapat dilakukan pemeriksaan monitor janin lainnya seperti elektrokardiografi fetal, ukuran biparietal (USG), Penentuan kadar estriol, amnioskopi, pH darah janin, dan sebagainya.Pengakhiran kehamilan baik yang muda maupun yang sudah cukup bulan harus dipikirkan bila ada tanda tanda hipertensi ganas (tekanan darah 200/120 atau pre-eklamsi berat). Apalagi bila janin telah meninggal dalam kandungan pengakhiran kehamilan ini sebaikanya dirundingkan antar disiplin : dengan ahli penykit dalam ; apakah ada ancaman terhadap jiwa ibu.

Sedangkan pada ibu hamil dengan varises pelayanan ANC yang diberikan antara lain : Anjuran ibu untuk jangan berdiri atau duduk terlalu lama dan jangan memakai ikat pinggang terlalu kencang. Anjurkan kepada ibu supaya jalan jalan dan senam hamil untuk memperlancar peredaran darah. Anjurkan ibu untuk memakai kaos kaki atau pembalut tungkai elastis. Dapat diberikan obat obatan : Venosan, Glyvenol, Venoruton, dan Varemoid.PenilaianAntenatalKunjunganIKunjunganIIKunjunganIIIKunjunganIV

Riwayat kehamilan

Riwayat kebidanan

Riwayat kesehatan

Riwayat sosial

Pemeriksaan keseluruhan (umum)Jika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasi

Pemeriksaan kebidanan (luar)

Pemeriksaan kebidanan (dalam)Jika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasi

Pemeriksaan laboratoriumJika ada indikasiJika ada indikasiCek kembali Hb dan pemerik saan laborato rium lain jika ada indikasi.

Pemberian TTTT1(0,5 cc)TT2 (0,5 cc)

Pemberian tablet Fe90 hari

Konseling umumMemperkuatMemperkuatMemperkuat

Konseling khususJika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasi

Perenc. Persalinan

Perenc. Penanganan komplikasi

D. SKRINING UNTUK DETEKSI DINIKunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk : Penapisan dan pengobatan anemia Perencanaan persalinan Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.Kunjungan II (24 28 minggu), dilakukan untuk : Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan Mengulang perencanaan persalinanKunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk : Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan Mengulang perencanaan persalinanKunjungan IV (36 minggu), dilakukan untuk : Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi Memantapkan rencana persalinan Mengenali tanda-tanda persalinan.USG merupakan suatu media diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ecko dari gelombang ultrasonik. Pemeriksaaan USG saat ini dipandang sebagai metode pemeriksaan yang aman.Riwayat kehamilan iniRiwayat obstetric laluRiwayat penyakitRiwayat sosial ekonomi

Usia ibu hamilJumlah kehamilanJantungStatus perkawinan

HPHT, siklus haidUmlah persalinanTekanan darah tinggiRespon ibu dan keluarga terhadap kehamilan

Perdarahan per vaginamJumlah persalinan cukup bulanDMJumlah keluarga di rumah yang membantu

KeputihanJumlah persalinan prematureTBCSiapa pembuat keputusan dalam keluarga

Mual dan muntah jumlah anak hidupPernah operasikebiasaan makan dan minum

Masalah / kelainan pada kehamilan sekarangjumlah keguguran Alergi obat / makanankebiasaan merokok, menggunakan obat-obat dan alkohol

Pemakaian obat-obat (termasuk jamu-jamuan)jumlah aborsiGinjalkehidupan seksual

perdarahan pada kehamilan, persalin-an, nifas terdahuluAsmapekerjaan dan aktivitas sehari-hari

adanya hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan terdahuluEpilepsipilihan tempat untuk melahirkan

berat bayi < 2,5 kg atau berat bayi > 4 kgPenyakit hatipendidikan

Adanya masalah -masalah selama kehamilan, persalin-an, nifas terdahuluPernah kecelakaanpenghasilan

Fisik umumPemeriksaan luarPemeriksaan dalamLaboratorium

Kunjungan pertama : tekanan darah suhu badan nadi berat badan tinggi badan muka: edema, pucat mulut & gigi :kebersihan, karies, tonsil tiroid / gondok tulang belakang / punggung payudara:putting susu , tumor abdomen:bekas operasi ekstremitas :edema, varises refleks patella costrovertebral angle tenderness (CVAT) kulit : kebersihan, penyakit kulit

Pada setiap kunjungan : mengukur TFU palpasi untuk menentukan letak janin (atau lebih dari 28 minggu) Auskultsi detak jantung janin

Pada kunjungan pertama :

Pemeriksaan vulva /perineum untuk : Varises Kondiloma Edema Hemoroid Kelainan lain

Pemeriksaan dengan speculum untuk menilai : Serviks Tanda-tanda infeksi Cairan dari ostium uterPemeriksaan untuk menilai : Serviks* Uterus* Adneksa* Bartolini Skene Uretra*Bila usia kehamilan < 12 mingguKunjungan pertama :Darah : Hemoglobin Glukosa VDRL

Urin : Warna, bau, kejernihan Protein Glukosa

Kunjungan berikutnya tekanan darah berat badan edema masalah dari kunjungan pertama

EVALUASI1. Kapan pemeriksaan kehamilan dini di laksanakan?2. Apa saja yang dilakukan pada kontak dini trimester 1?3. Carilah 1 khasus pada ibu hamil dan apakah pelayanan Anc yang di butuhkan ibu hamil tersebut sesuai kasus yang sau dari buat?Diposkan oleh Delfi Primayufi di 04.41

PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU HAMIL

PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU HAMIL

(bidan helse nopiana)

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Seorang ahli medis menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam merencanakan penyambutan anggota keluarga yang baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal.Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi kehamilan. Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya. Kebijakan teknis yang dilaksanakan adalah :1. Mengupayakan kehamilan yang sehat2. melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan3. persiapan persalinan yang bersih dan aman4. perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.

A. PEMERIKSAAN KEHAMILAN DINI (EARLY ANC DETECTION)Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan / dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan / asuhan antenatal.Ketika seorang ibu mulai mendapatkan tanda presumtif hamil seperti : 1. amenorhe2. mual dan muntah3. mengidam4. pingsan5. pembesaran payudara dan lain-lain.Atau ketika dia menemukan tanda mungkin hamil seperti :1. pembesaran perut2. tes kehamilan positif,3. tanda hegar4. tanda piscazek5. tanda pembesaran uterus dan lain-lain diharapkan ibu tersebut segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan baik itu bidan maupun dokter.

B. KONTAK DINI KEHAMILAN TRIMESTER IKebijakan program untuk kunjungan ante natal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri dari :1. 1 kali pada trimester pertama2. 1 kali pada trimester kedua3. 2 kali pada trimester ketiga

Pelayanan standar minimal yang diperoleh harus mencakup 7 T 1. Timbang berat badan2. Ukur Tekanan darah3. Ukur Tinggi Fundus Uteri4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap5. Pemberian Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan (fe 60 mg, asam folat 500 ug).6. Tes terhadap penyakit menular seksual7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

Dengan adanya kontak dini khususnya pada trimester I, maka akan memudahkan kita dalam mendeteksi adanya kelainan atau komplikasi yang mungkin dialami oleh ibu hamil dalam kehamilannya.

C. PELAYANAN ANC BERDASARKAN KEBUTUHAN INDIVIDU

PenilaianAntenatalKunjunganIKunjunganIIKunjunganIIIKunjunganIV

Riwayat kehamilan

Riwayat kebidanan

Riwayat kesehatan

Riwayat sosial

Pemeriksaan keseluruhan (umum)Jika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasi

Pemeriksaan kebidanan (luar)

Pemeriksaan kebidanan (dalam)Jika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasi

Pemeriksaan laboratoriumJika ada indikasiJika ada indikasiCek kembali Hb dan pemerik saan laborato rium lain jika ada indikasi.

Pemberian TTTT1(0,5 cc)TT2 (0,5 cc)

Pemberian tablet Fe90 hari

Konseling umumMemperkuat Memperkuat Memperkuat

Konseling khusus Jika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasiJika ada indikasi

Perenc. Persalinan

Perenc. Penanganan komplikasi

D. SKRINING UNTUK DETEKSI1. Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk :a. Penapisan dan pengobatan anemiab. Perencanaan persalinanc. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.2. Kunjungan II (24 28 minggu), dilakukan untuk :a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.b. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihanc. Mengulang perencanaan persalinan3. Kunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk :a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.b. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihanc. Mengulang perencanaan persalinan4. Kunjungan IV (36 minggu), dilakukan untuk :a. Sama seperti kegiatan kunjungan II dan IIIb. Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi c. Memantapkan rencana persalinand. Mengenali tanda-tanda persalinan.

Riwayat kehamilan iniRiwayat obstetric laluRiwayat penyakitRiwayat sosial ekonomi

1. Usia ibu hamil2. HPHT, siklus haid3. perdarahan per vaginam4. keputihan5. mual dan muntah6. masalah/kelainan pada kehamilan sekarang7. pemakaian obat-obat (termasuk jamu-jamuan)

1. jumlah kehamilan2. jumlah persalinan3. jumlah persalinan cukup bulan4. jumlah persalinan premature5. jumlah anak hidup6. jumlah keguguran7. jumlah aborsi 8. perdarahan pada kehamilan, persalin-an, nifas terdahulu9. adanya hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan terdahulu10. berat bayi < 2,5 kg atau berat bayi > 4 kg11. Adanya masalah-masalah selama kehamilan, persalin-an, nifas terdahulu

1. Jantung2. tekanan darah tinggi3. DM4. TBC5. Pernah operasi6. Alergi obat / makanan7. Ginjal8. Asma 9. Epilepsi10. Penyakit hati11. Pernah kecelakaan1. Status perkawinan2. respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan3. jumlah keluarga di rumah yang membantu4. Siapa pembuat keputusan dalam keluarga5. kebiasaan makan dan minum6. kebiasaan merokok, menggunakan obat-obat dan alkohol7. kehidupan seksual8. pekerjaan dan aktivitas sehari-hari9. pilihan tempat untuk melahirkan10.pendidikan11.penghasilan

Fisik umumPemeriksaan luarPemeriksaan dalamLaboratorium

Kunjungan pertama : tekanan darah suhu badan nadi berat badan tinggi badan muka : edema, pucat mulut & gigi : kebersihan, karies, tonsil tiroid / gondok tulang belakang / punggung : scoliosis payudara ; putting susu, tumor abdomen : bekas operasi ekstremitas : edema, varises, refleks patella costrovertebral angle tenderness (CVAT) kulit : kebersihan, penyakit kulit

kunjungan berikutnya tekanan darah berat badan edema masalah dari kunjungan pertamaPada setiap kunjun-gan : mengukur TFU palpasi untuk menentukan letak janin (atau lebih dari 28 minggu) Auskultsi detak jantung janinPada kunjungan per-tama :Pemeriksaan vulva/ perineum untuk : Varises Kondiloma Edema Hemoroid Kelainan lainPemeriksaan dengan speculum untuk menilai : Serviks Tanda-tanda infeksi Cairan dari ostium uteriPemeriksaan untuk menilai : Serviks* Uterus* Adneksa* Bartolini Skene Uretra

* Bila usia kehamilan < 12 mingguKunjungan pertama Darah : Hemoglobin Glukosa VDRL

Urin ; Warna, bau, kejernihan Protein Glukosa

A. Latar Belakang Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health Organisation (WHO) karena angka kematian ibu dan anak merupakan bahagian dari negara Asean yang mempunyai angka kematian Ibu dan Anak yang masih tinggi dibandingkan dengan negara lain. Menurut SDKI (2003) angka kematian ibu (AKI) di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup yaitu 3-6 kali lebih tinggi dari negara ASEAN lainnya. AKI di Indonesia bahkan lebih jelek dari negara Vietnam yaitu 95 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di Indonesia sekitar 18.000 setiap tahun yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, hal ini berarti setiap setengah jam seorang perempuan meninggal yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, hal ini berarti setiap setengah jam seorang perempuan meninggal yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas.B. Tujuan1. Mengetahui tentang deteksi dini terhadap kelainan masa kehamilan pada trimester I, II dan III2. Mengetahui tentang komplikasi dan penyulit masa kehamilan trimester I, II dan III

BAB IIPEMBAHASAN

A. Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu Hamil Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Seorang ahli medis menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam merencanakan penyambutan anggota keluarga yang baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi kehamilan. Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya. Kebijakan teknis yang dilaksanakan adalah :1. Mengupayakan kehamilan yang sehat2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman4. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi. Pemeriksaan kehamilan dini (early anc detection) Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan / dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan / asuhan antenatal. Ketika seorang ibu mulai mendapatkan tanda presumtif hamil seperti :1. Amenorhe2. mual dan muntah3. Mengidam4. Pingsan5. pembesaran payudara dan lain-lain.6. Atau ketika dia menemukan tanda mungkin hamil seperti :7. pembesaran perut8. tes kehamilan positif,9. tanda hegar10. tanda piscazek11. tanda pembesaran uterus dan lain-lain Diharapkan ibu tersebut segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan baik itu bidan maupun dokter. Kontak dini kehamilan trimester 1 Kebijakan program untuk kunjungan ante natal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri dari :a. 1 kali pada trimester pertamab. 1 kali pada trimester keduac. 2 kali pada trimester ketiga Pelayanan standar minimal yang diperoleh harus mencakup 7 T 1. Timbang berat badan2. Ukur Tekanan darah3. Ukur Tinggi Fundus Uteri4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap5. Pemberian Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan (fe 60 mg, asam folat 500 ug).6. Tes terhadap penyakit menular seksual7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Dengan adanya kontak dini khususnya pada trimester I, maka akan memudahkan kita dalam mendeteksi adanya kelainan atau komplikasi yang mungkin dialami oleh ibu hamil dalam kehamilannya. Skrining untuk deteksi1. Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk :a. Penapisan dan pengobatan anemiab. Perencanaan persalinanc. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.2. Kunjungan II (24 28 minggu), dilakukan untuk :a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.b. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihanc. Mengulang perencanaan persalinan3. Kunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk :a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.b. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihanc. Mengulang perencanaan persalinan4. Kunjungan IV (36 minggu), dilakukan untuk :a. Sama seperti kegiatan kunjungan II dan IIIb. Mengenali adanya kelainan letak dan presentasic. Memantapkan rencana persalinand. Mengenali tanda-tanda persalinan.Riwayat kehamilan iniRiwayat obstetric laluRiwayat penyakitRiwayat sosial ekonomi

1.Usia ibu hamil2.HPHT, siklus haid3.perdarahan pervaginam4.keputihan5.mual dan muntah6.masalah/kelainan pada kehamilan sekarang7.pemakaian obat-obat (termasuk jamu-jamuan)1.jumlah kehamilan2.jumlah persalinan3.jumlah persalinan cukup bulan4.jumlah persalinan premature5.jumlah anak hidup6.jumlah keguguran7.jumlah aborsi8.perdarahan pada kehamilan, persalin-an, nifas terdahulu9.adanya hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan terdahulu10.berat bayi < 2,5 kg atau berat bayi > 4 kg11.Adanya masalah-masalah selama kehamilan, persalin-an, nifas terdahulu1.Jantung2.tekanan darah tinggi3.DM4.TBC5.Pernah operasi6.Alergi obat / makanan7.Ginjal8.Asma9.Epilepsi10.Penyakit hati11.Pernah kecelakaan1.Status perkawinan2.respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan3.jumlah keluarga di rumah yang membantu4.Siapa pembuat keputusan dalam keluarga5.kebiasaan makan dan minum6.kebiasaan merokok, menggunakan obat-obat dan alkohol7.kehidupan seksual8.pekerjaan dan aktivitas sehari-hari9.pilihan tempat untuk melahirkan10.pendidikan11.penghasilan

Deteksi dini pada kala I1. Insersia UteriTanda dan gejala : His tidak adekuat 160110 mmHg Pusing hebat Mata berkunang-kunang KejangManajemen : Infus cairan RL Rujuk6. Ring bandleTanda dan gejala : Nyeri yang hebat pada perut bagian bawah Kontraksi hipotonik Muncul tanda-tanda pre syok Fetal distressManajemen : Infus cairan RL Rujuk7. SuhuTanda dan gejala : Suhu > 38OcManajemen : Istirahat baring Minum banyak Kompres untuk menurunkan suhu Bila dalam 4 jam suhu tidak turun, beri antibiotik dan rujuk8. NadiTanda dan gejala : >100 x/menit Urine pekat Suhu > 38oCManajemen : Beri minum banya/cukup Pantau 2 jam Bila tidak ada perbaikan beri antibiotic, pasang infuse RL RujukDeteksi dini pada kala II1. Tali pusat menumbungTanda dan gejala: Teraba tali pusat saat PDManajemen : Bila DJJ +, rujuk dengan posisi terlentang dan kepala janin ditahan oleh 2 jari penolong dari dalam vagina Ibu dengan posisi sujud bokong lebih tinggi dari kepala Bila DJJ-, beritahu ibu/keluarga tenatang kondisinya dan penatalaksannannya sesuai persalinan kala I2. Perubahan DJJTanda dan gejala : Takikardi (>160 dlm 10 menit) Bradikardi (