print makalah isbd ck
DESCRIPTION
SosialTRANSCRIPT
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia takkan pernah lepas dari aturan-aturan yang ada
dalam lingkungannya. Baik aturan tertulis maupun aturan tidak tertulis. Aturan tersebut
merupakan syarat utama agar dapat bertahan hidup dalam lingkungan. Aturan tersebut dapat
menunjukkan baik atau buruknya seseorang yang disebut dengan adab. Dewasa ini, adab sering
dinilai sebagai budi pekerti yang dimiliki oleh seseorang. Banyak orang berpendapat bahwa adab
merupakan parameter kehidupan manusia. Apabila seseorang beradab baik, berarti rang tersebut
memiliki budi pekerti yang baik pula. Begitu juga sebaliknya.
Peradaban dapat dibagi menjadi lima menurut wujudnya, yakni etika, estetika, norma,
moral dan nilai. Suatu peradaban tak akan pernah lepas dari sebuah atuaran-aturan yang wajib
ditaati, namun peradaban ini sangat kuat sekali kaitannya dengan kebudayaan, karena peradaban
dapat melahirkan kebudayaan, sehingga keduanya saling bersinergi.
Peradaban dapat berkembang dan berubah seiring dengan berkembangnya zaman dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, beberapa faktor yang menyebabkan perubahan
peradaban antara lain pendidikan dan kemajuan teknologi yang menuntut manusia untuk
berevolusi dan meninggalkan hal-hal yang lama namun sesuai dengan budaya kita.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya kajian mengenai peradaban yang
ditungkan dalam karya tulis ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang diangkat dalam karya tulis ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan adab?
2. Bagaiamana wujud dan perkembangan peradaban di Indonesia?
3. Bagaimana keterkaitan peradaban dengan hubungan sosial?
1.3 Tujuan
Tujuan dari karya tulis ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian adab dan peradaban
2. Mengetahui perwujudan dan perkembangan peradaban di Indonesia
3. Mengetahui keterkaitan peradaban dengan ubungan sosial
1.4 Manfaat
Setelah membaca karya tulis ini, diharapkan pembaca mendapatkan manfaat sebagai berikut
1. Dapat mengetahui pengertian adab dan peradaban
2. Dapat mengetahui perwujudan dan perkembangan peradaban di Indonesia
3. Dapat mengetahui keterkaitan peradaban dengan ubungan sosial
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Adab dan Peradaban
Pengertian Adab menurut bahasa ialah kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti,
akhlak. Adapun menurut M. Sastra Praja (1991), adab yaitu tata cara hidup, penghalusan atau
kemuliaan kebudayaan manusia. Sedangkan menurut istilah, adab ialah: “Adab ialah suatu ibarat
tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah”.
Dengan demikian dapatlah diambil pengertian bahwa adab ialah mencerminkan baik
buruknya seseorang, mulia atau hinanya seseorang, terhormat atau tercelanya nilai seseorang.
Maka jelaslah bahwa seseorang itu bisa mulia dan terhormat di sisi Allah dan manusia apabila ia
memiliki adab dan budi pekerti yang baik (Darmono, 2001).
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering
dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan
kebudayaan.Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur
budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik
kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk
hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun
serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota
yang maju dan kompleks.
Beberapa pendapat tentang pengertian peradaban antara lain:
o Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of
people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish
humans from other species.
o Damono, (2001) menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan
budi pekerti.
o Fairchild, (1982:41) menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan
yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
o Kontjaranigrat, (1980 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan
unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan,
adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang
mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
o Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial
manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group
feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang
mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak
monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan
menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk
system IPTEK dan pemerintahannya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peradaban Manusia:
1. Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang diperoleh manusia dalam kehidupannya,
maka semakin mudah pula manusia menjalani kehidupannya. Selain itu, pendidikan juga dapat
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peradaban baik yang positif maupun sebaliknya.
2. Kemajuan teknologi dan Ilmu pengetahuan.
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan selalu memberi kemudahan bagi segala
bentuk aktifitas manusia. karena manusia dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupannya. Science and
technonology make our life easier.
2.2 Wujud dan Perkembangan Peradaban
2.2.1 Wujud Peradaban
Menurut Benedict Anderson: Komunitas-komunitas yang imagined adalah nasionalisme,
karena meski sesama warga negara tidak bertemu, mereka merasa dalam satu kesatuan
kebangsaan, maka peradapan dapat berarti, masyarakat yang merasa sebagai bagian dari suatu
kesatuan peradapan.
Peradaban dapat berwujud sebagai berikut:
Wujud Peradaban Moral :
Moral adalah nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan moral atau
kesusilaan dan kesopanan/akhlak.
1. Nilai
Menilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu
bermanfaat atau tidak, hasil penilaian disebut nilai (value).
2. Moral
Moral adalah kebiasaan berbuat baik disebut perbuatan moral atau susila. Moral bersifat
kodrati, artinya manusia sejak diciptakan dibekali dengan sifat-sifat baik,jujur, dan adil.
3. Norma
Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat norma diperlukan dalam
menuntun sikap dan tingkah laku manusia.
4. Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yang berarti adat kebiasaan
atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan yang baik berupa perilaku.
5. Estetika
Estetika adalah ilmu yang mengkaji tentang sifat estetis suatu objek dan merupakan
bagian dari ilmu filsafat yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu
mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya dengan
menggunakan penilaian perasaan (Abdurrahman, D., 2002).
Selain objek diatas, ada pula objek yang diluar diri manusia berupa ciptaan manusia dan
ciptaan Tuhan yang maha kuasa.
a. Ciptaan manusia, yaitu produk budaya sebagai pantulan rasa keindahan yang ada
dalam diri manusia bersifat relatif karena terbatas tempat dan waktu, misalnya mode pakaian,
lukisan, bangunan rumah dan sebagainya.
b. Ciptaan Tuhan yang maha kuasa, yaitu produk kekuasaan Tuhan yang bersifat
mutlak karena diakui oleh semua orang, misalnya pemandangan alam, kecantikan wanita, dan
sebagainya.
Wujud Peradaban Norma :
Norma merupakan aturan ukuran, atau pedoman yang digunakan dalam menentukan
sesuatu baik atau buruk,betul atau salah.norma, ada beberapa jenis, diantaranya :
1. Norma masyarakat
2. Norma hukum
3. Norma agama
Evolusi Budaya dan Tahapan Peradaban
a. gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan
baru dari budaya meramu ke bercocok tanam. ( revolusi agraris)
b. gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi
listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang.(revolusi industri)
c. gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan
komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.
2.2.2 Perkembangan Peradaban
Akhlak, kesopanan dan budi pekerti menentukan tingkatan beradab atau tidaknya
manusia. Kita menganggap masyarakat kita beradab sesuai dengan budaya timur. Tetapi hal itu
hanya anggapan dari bangsa kita, sedangkan menurut sudut pandang masyarakat barat bangsa
kita belum tentu dianggap beradab. Karena sudut pandang masyarakat barat berbeda dengan
sudut pandang kita (Nur Hakim, 2004).
Peradaban juga berarti tahapan yang tinggi pada skala evolusi budaya. Mengacu pada
perbedaan manusia yang beradab terhadap manusia yang biadab.Masyarakat yang kurang
beradab ciri-ciri utama melekat pada perbedaan tingkat intelektual, perasaan keindahan,
penguasaan teknologi dan tingkat spiritual yang dimilikinya. Berdasarkan raian tersebut diatas
antara evolusi budaya dan peradaban, merupakan jalur yang sejalan yang dilalui oleh proses
perkembangan budaya masyarakat yang bersangkutan (Astrid, S.,1985).
Empat tahapan dalam evolusi budaya dalam kehidupan yaitu:
Tahapan I : tahapan peradaban meramu dan berburu (gathering and hunting).
Tahapan II : peradaban pertanian dan peternakan.
Tahapan III : tahap peradaban industri.
Tahapan IV : tahap peradaban informasi.
Penemuan Terbesar Dalam Peradaban Manusia, yaitu :
1. Api
Manusia purba hidup secara primitive dan belum mengenal api.Beberapa peneliti menuturkan
bahwa manusia purba menemukan api secara tidak sengaja ketika petir menyambar pohon –
pohon di lingkungan koloni.Sejak Api ditemukan peradaban manusia melangkah lebih maju
dengan ditemukanlah system memasak,berburu modern dan berakhir pada penerangan.
2. Bahasa
Ditemukannya api secara tidak langsung menciptakan gaya hidup koloni dan berkumpul karena
manusia purba yang takut gelap mendekati sumber api. Hal ini mendorong terciptanya system
komunikasi yang kita kenal dengan bahasa. Disinilah kemudia peradaban manusia maju cukup
pesat dan komunikasi antar manusia menyebar ke seluruh daratan Bumi.
3. Roda
Dengan pesatnya system komunikasi,jarak kemudian menjadi masalah ketika seorang manusia
ingin mengunjungi manusia lainnya.hutan dan kondisi darat yang buruk menjadi penghalang
sebelum akhirnya sebuah benda bundar dengan poros tengah ditemukan.benda ini kita kenal
dengan nama RODA. Peradaban manusia kemudian berkembang lagi dengan terciptanya kereta,
kendaraan pertama yang ditemukan oleh manusia.
4. Mesiu
Perang terjadi antar manusia, bahkan sejak zaman manusia primitive.Sebelum ditemukan
mesiu,perang terjadi secara dekat dan menggunakan senjata tajam seperti tombak,dan
panah.mesiu menjadi penemuan paling besar dalam peradaban manusia karena menghasilkan
ide-ide untuk menciptakan senjata perang yang jaraknya sangat jauh, seperti senjata api, meriam,
dll.
Bubuk mesiu atau bubuk hitam adalah bahan peledak yang terbuat dari campuran belerang,
arang, dan kalium nitrat, yang membakar sangat cepat dan bahan pendorong pada senjata api dan
kembang api. Bubuk mesiu ditemukan oleh ahli alkimia Cina pada abad ke-9 ketika sedang
mencoba membuat ramuan kehidupan abadi. Penemuan bubuk mesiu diperkirakan adalah hasil
dari percobaan-percobaan kimia selama berabad-abad. Kalium nitrat sudah ditemukan oleh
kebudayaan Cina pada pertengahan abad ke-1, dan banyak bukti bahwa penggunaannya dengan
belerang banyak dipakai sebagai obat. Sebuah tulisan tentang kimia dari Cina dari tahun 492
menuliskan bahwa kalium nitrat menghasilkan api ungu ketika dibakar, membuatnya dapat
dikenali dan dipelajari lebih lanjut
5. Uang
Manusia adalah makhluk sosial, bahkan sejak manusia pertama diciptakan.mereka saling
membutuhkan satu sama lain,hal ini menciptakan system barter dalam kehidupan social manusia
primitive.namun sejak ditemukan uang,system barter menghilang dan menjadi sangat
mudah.tanpa ditemukan system UANG, kita harus membawa seekor kuda dari Indonesia untuk
ditukarkan dengan sebuah TV di China.
6. Listrik
Listrik ada di alam sejak awal diciptakan bumi, namun beberapa tokoh meneliti dan sangat
berjasa hingga ditemukannya listrik. Dalam hal kelistrikan, memang banyak tokoh yang telah
berpartisipasi. Sebut saja de Coulomb, Alesandro Volta, Hans C. Cersted, dan Andre Marie
Ampere. Mereka ini dianggap "jago-jago" terbaik di bidang listrik. Namun, dari semua itu, orang
tak boleh melupakan satu nama yang sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti
tentang listrik dan magnet. Dialah Michael Faraday, seorang ilmuwan asal Inggris.Mihael
faraday menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk
membuat sesuatu benda bergerak. Betapa pun primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan
"nenek moyang" dari semua motor listrik yang digunakan dunia sekarang ini. Sejak
penemuannya yang pertama pada tahun 1821, Michael Faraday si ilmuwan autodidak ini
namanya mulai terkenal. Hasil penemuannya dianggap sebagai pembuka jalan dalam bidang
kelistrikan.
7. Telekomunikasi
Dengan ditemukannya listrik,ditemukan juga sebuah penemuan yang mengubah wajah dunia dan
menurunkan kesulitan berkomunikasi jarak jauh hingga mendekati 0.Antonio Santi Giuseppe
Meucci, (13 April 1808—18 Oktober 1889) adalah seorang penemu berkebangsaan Italia yang
penemuannya merupakan alat komunikasi modern yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
sekarang ini untuk kehidupan sosial yaitu telepon.
Umumnya penemu telepon yang lebih dikenal masyarakat adalah Alexander Graham Bell, tetapi
sepertinya sejarah harus ditulis ulang karena adalah seorang imigran dari Firenze (Florence),
Italia yang bernama Antonio Meucci yang telah menciptakan telepon pada tahun 1849 dan
mematenkan hasil karyanya pada tahun 1871. Selama ini,Alexander Graham Bell dieknal
sebagai bapak telepon ,Tetapi pada tanggal 11 Juni 2002 dikongres Amerika Serikat, Antonio
Meucci ditetapkan sebagai penemu telepon. (Thohir, Ajid., 2004).
2.3 Peradaban dan Perubahan Sosial
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola
budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi
sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat
dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa
kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor.
Faktor intern :
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk
b. Adanya penemuan-penemuan baru
c. Konflik dalam masyarakat.
d. Pemberontakan dalam masyarakat
Faktor Ekstern :
a. Faktor alam yang berubah
b. Pengaruh kebudayaan lain
1. Tradisi
Tradisi (bahasa latin : tradition,”diteruskan”) atau kebiasaan dalam
pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan
sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok
masyarakat, biasanya dari suatu Negara, kebudayaan, waktu, agama yang
sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang
diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (seringkali )
lisan, karena tanpa adanya ini suatu tradisi dapat punah.
2. Moodernisasi
Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu modo (cara) dan ernus (masa
kini). Secara harfiah modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses
menuju masyarakat yang modern. Modernisasi diartikan sebagai perubahan –
perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari
masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern (Capra ,
F., 2002).
Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai
berikut:
a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu tranformasi total dari
kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi
serta organisasi social, kearah pola – pola ekonomis dan politis.
b. Prof. Koentjaraningrat menyatakan modernisasi adalah usaha untuk hidup
sesuai dengan jaman konstelasi dunia sekarang (Koentjaraningrat.1980).
c. Anthony D. Smith menyatakan modernisasi bukan semata – mata proses
yang spontan dan tanpa perencanaan.
Dengan dasar pengertian diatas maka secara garis besar istilah modern
mencakup pengertian sebagai berikut :
a. Modern berarti kemajuan yang rasional dalam segala bidang dan
meningkatnya taraf penghidupan masyarakat secara menyeluruh merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi peradabannya dalam pergaulan
hidup dalam masyarakat.
3. Masyarakat Madani
Masyarakat madani merupakan konsep yang memiliki banyak arti atau sering
diartikan dengan makna yang berbeda-beda. Bila merujuk kepada bahasa inggris
berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah kontra posisi dari
masyarakat militer.
Beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:
1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif kedalam
masyarakat melalui kontrak social dan aliansi social.
2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentinga-kepentingan yang mendominasi
dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternative.
3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi yang
didominasi oleh Negara dengan program-program pembangunan yang
berbasis masyarakat
4. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga social
dengan berbagai ragam perspektif.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang
intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain;
Perkembangan IPTEK yang lambat
Sifat masyarakat yang sangat tradisional
Kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat
Prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru
Rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan;
hambatan ideologis
Pengaruh adat atau kebiasaan.
2.3 Perubahan Sosial dan Struktur Sosial
Menurut Douglas (1981), mikrososiologi mempelajari situasi sedangkan makrososiologi
mempelajari struktur. George C. Homans yang mempelajari mikrososiologi mengaitkan struktur
dengan perilaku sosial elementer dalam hubungan sosial sehari-hari, sedangkan Gerhard Lenski
lebih menekankan pada struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecenderungan jangka panjang
yang menandai sejarah. Talcott Parsons yang bekerja pada ranah makrososiologi menilai struktur
sebagai kesalingterkaitan antar manusia dalam suatu sistem sosial. Coleman melihat struktur
sebagai pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia atau masyarakat. Kornblum
(1988), menyatakan struktur merupakan pola perilaku berulang yang menciptakan hubungan
antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat.
Mengacu pada pengertian struktur sosial menurut Kornblum (1988), yang menekankan
pada pola perilaku yang berulang, maka konsep dasar dalam pembahasan struktur adalah adanya
perilaku individu atau kelompok. Perilaku sendiri merupakan hasil interaksi individu dengan
lingkungannya yang didalamnya terdapat proses komunikasi ide dan negosiasi.
Pembahasan mengenai struktur sosial oleh Ralph Linton dikenal adanya dua konsep
yaitu status dan peran. Status merupakan suatu kumpulan hak dan kewajiban, sedangkan peran
adalah aspek dinamis dari sebuah status. Menurut Linton (1967), seseorang menjalankan peran
ketika ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan statusnya. Tipologi lain yang
dikenalkan oleh Linton adalah pembagian status menjadi status yang diperoleh (ascribed status)
dan status yang diraih (achieved status).
Status yang diperoleh adalah status yang diberikan kepada individu tanpa memandang
kemampuan atau perbedaan antar individu yang dibawa sejak lahir. Sedangkan status yang diraih
didefinisikan sebagai status yang memerlukan kualitas tertentu. Status seperti ini tidak diberikan
pada individu sejak ia lahir, melainkan harus diraih melalui persaingan atau usaha pribadi
Social inequality merupakan konsep dasar yang menyusun pembagian suatu struktur
sosial menjadi beberapa bagian atau lapisan yang saling berkait. Konsep ini memberikan
gambaran bahwa dalam suatu struktur sosial ada ketidaksamaan posisi sosial antar individu di
dalamnya. Terdapat tiga dimensi dimana suatu masyarakat terbagi dalam suatu susunan atau
stratifikasi, yaitu kelas, status dan kekuasaan. Konsep kelas, status dan kekuasaan merupakan
pandangan yang disampaikan oleh Max Weber (Beteille, 1970).
Kelas dalam pandangan Weber merupakan sekelompok orang yang menempati
kedudukan yang sama dalam proses produksi, distribusi maupun perdagangan. Pandangan Weber
melengkapi pandangan Marx yang menyatakan kelas hanya didasarkan pada penguasaan modal,
namun juga meliputi kesempatan dalam meraih keuntungan dalam pasar komoditas dan tenaga
kerja. Keduanya menyatakan kelas sebagai kedudukan seseorang dalam hierarkhi ekonomi.
Sedangkan status oleh Weber lebih ditekankan pada gaya hidup atau pola konsumsi. Namun
demikian status juga dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti ras, usia dan agama (Beteille,
1970).
Berbagai kasus yang disajikan oleh beberapa penulis di depan dapat kita pahami sebagai
bentuk adanya peluang mobilitas sosial dalam masyarakat. Kemunculan kelas-kelas sosial baru
dapat terjadi dengan adanya dukungan perubahan moda produksi sehingga menimbulkan
pembagian dan spesialisasi kerja serta hadirnya organisasi modern yang bersifat kompleks.
Perubahan tatanan masyarakat dari yang semula tradisional agraris bercirikan feodal menuju
masyarakat industri modern memungkinkan timbulnya kelas-kelas baru. Kelas merupakan
perwujudan sekelompok individu dengan persamaan status. Status sosial pada masyarakat
tradisional seringkali hanya berupa ascribed status seperti gelar kebangsawanan atau penguasaan
tanah secara turun temurun. Seiring dengan lahirnya industri modern, pembagian kerja dan
organisasi modern turut menyumbangkan adanya achieved status, seperti pekerjaan, pendapatan
hingga pendidikan.
Teori inkonsistensi status telah mencoba menelaah tentang adanya inkonsistensi dalam
individu sebagai akibat berbagai status yang diperolehnya. Konsep ini memberikan gambaran
bagaimana tentang proses kemunculan kelas-kelas baru dalam masyarakat sehingga
menimbulkan perubahan stratifikasi sosial yang tentu saja mempengaruhi struktur sosial yang
telah ada
Apabila dilihat lebih jauh, kemunculan kelas baru ini akan menyebabkan semakin
ketatnya kompetisi antar individu dalam masyarakat baik dalam perebutan kekuasaan atau upaya
melanggengkan status yang telah diraih. Fenomena kompetisi dan konflik yang muncul dapat
dipahami sebagai sebuah mekanisme interaksional yang memunculkan perubahan sosial dalam
masyarakat.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan didapatkan simpulan sebagai berikut:
Adab ialah budi pekerti yang dapat mencerminkan baik buruknya seseorang, mulia
atau hinanya seseorang, terhormat atau tercelanya nilai seseorang.
Wujud peradaban antara lain nlai, moral, norma, etika, dan estetika
Empat tahap perkembangan peradaban yakni mramu dan berburu, pertanian dan
peternakan, industry, dan informasi
Faktor yang mempengaruhi perubahan social adalah komunikasi, pola pikir
masyarakat, perubahan jumlah penduduk, inovasi, terjadinya konflik, bencana alam,
perubahan iklim, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari
generasi ke generasi baik tertulis maupun (seringkali ) lisan, karena tanpa adanya ini
suatu tradisi dapat punah.
Modern berarti kemajuan yang rasional dalam segala bidang, meningkatnya taraf
penghidupan masyarakat secara menyeluruh merata serta tinggi peradabannya dalam
pergaulan hidup dalam masyarakat.
Beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya yaitu terintegrasinya individu-
individu dan kelompok-kelompok eksklusif kedalam masyarakat melalui kontrak
social dan aliansi social, menyebarnya kekuasaan sehingga kepentinga-kepentingan
yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan
alternative, dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi yang
didominasi oleh Negara dengan program-program pembangunan yang berbasis
masyarakat dan adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga
social dengan berbagai ragam perspektif.
3.2 Saran
Diharapkan dengan pesatnya kemajuan teknologi dan era globalisasi peradaban
manusia tidak berkembang kearah yang negative dan masih mempertahankan nilai
norma-norma yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Dudung. 2002. Sejarah Peradaban :dari masa klasik hingga modern.
Yogyakarta: LSFI.
Astrid S. Susanto. 1985. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial.Jakarta: Bina Cipta.
Beteille, A. 1970. Social Inequality. California: Penguin Education.
Capra , fritjov. 2002. Titik Balik Peradaban. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Darmono, 2001. Adab dan Peradaban. Jakarta: UI press
Douglas,J.D. 1981. Introduction to Sociology: Situations and Structures. New York: The Free
Press.
Fairchild, H.P., dkk. 1982. Dictionary of Sociology and Related Sciences. New Jersey: Adam &
Co.
Koentjaraningrat.1980. Masyarakat Desa Masa Kini. Jakarta: Y.B.P.FE.UI.
Komblum, W. 1988. Sociology in Changing World. New York: Holt, Rinchart and Winston.
Linton, R. 1967. Status and Role dalam Lewis A. Coser dan Bernard Rosenberg. Sociological
Nur Hakim, Muhammad. 2004. Sejarah Dan Peradaban. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang.
Praja, Sastra., M. 1991. Kamus istilah Pendidikan dan Umum. Surabaya: Usaha Nasional.
Thohir, Ajid. 2004. Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia. Jakarta: Raja Grafondo
Persada.
MAKALAH
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN PERADABAN”
Oleh:
KELOMPOK 2A
1. (111710101025) Fikri Arsyl R
2. (111710101027) Devara Herayasa F
3. (111710101029) Pradiska Gita F
4. (111710101030) Pradiska Gita F
5. (111710101031) Susi Nurhalimah
6. (111710101032) Febri Ardianto
BS-MKU UNIVERSITAS JEMBER
2013