print out.docx
TRANSCRIPT
TUGAS PERENCANAAN PEREMAJAAN KOTA
Wilayah Perencanaan Peremajaan Kota C
Dosen : Djoko Sujarto
Citra Kusuma Ningrum
113.12.013
Latar Belakang
Kota Bandung Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang mengalami jumlah penduduk yang sangat tinggi, pertambahan jumlah penduduk ini tidak hanya dari angka kelahiran tetapi juga dari arus urbanisasi desa ke kota dan kota-kota lainnya. Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka semakin tinggi dan besar persoalan yang terjadi di dalamnya, seperti adanya permukiman atau perumahan padat dan kumuh, kawasan terminal yang kurang terawatt dan kurang termanfaatkan dalam fungsinya, dan lain-lain. Seperti yang terjadi di Kota Bandung tepatnya berada di Kecamatan Astana Anyar disepanjang Jalan Pasir koja, dan terletak diantara Jalan Pajagalan dan Jalan Siti Munigar. Dalam tugas peremajaan kota ini kawasan tersebut disebut sebagai Wilayah Peremajaan Kota C.
Kondisi di kawasan ini masih belum tertata dan belum sesuai dengan rencana tata ruang kota. Tidak terencananya pembangunan pada kawasan ini, dan tidak terpenuhinya fungsi-fungsi yang ada pada kawasan ini secara maksimal hingga tidak sesuai dengan kegunaanya, yang berakibat terjadinya suatu lingkungan kawasan yang semrawut dan tidak tertata dengan rapih serta menciptakan pergudangan dan perumahan padat dan kumuh. Lingkungan kawasan Kota C ini terbentuk di tengah kota sebagai pusat pergudangan, kawasan terminal dan permukiman padat dan kumuh. Hala ini terjadi pertimbaangan faktor kebermanfaatan fungsi yang akan lebih ditingkatkan kembali dalam penggunaannya. Pertimbangan ini juga menjadi penyebab terbentuknya lingkungan pemukiman yang padat, tidak sehat, dan tidak tertata karena tidak memenuhi persyaratan teknis.
Tujuan
Wilayah peremajaan Kota C merupakan suatu bagian wilayah kota yang saat ini sebagian besar berfungsi sebagai kawasan Terminal, pergudangan,dan perumahan padat dan kumuh. Dimana wilayah ini sesuai dengan rencana tata ruang kota akan dikembangkan kembali melalui program peremajaan kota dengan tujuan meningkatkan fungsinya sebagai, kawasan rumah took, kawasan pusat perdagangan pertokoan, fasilitas pendidikan (SMA) dan pertamanan kota. Dengan asumsinya wilayah ini akan ditingkatkan nilai gunanya untuk dapat menampung kegiatan yang lebih besar melalui peningkatan KDB dan KLB. Jenis peremajaan yang akan dikembangkan dalam Kawasan Kota C ini adalah fungsi campuran. Dimana lokasi yang akan diremajakan dan akan lebih ditingkatkan kembali fungsinya tersebut mencakup peningkatan fungsi sebagai kegiatan rumah toko, pusat perdagangan pertokoan, fasilitas pendidikan dan juga pertamanan kota.
Sasaran
Sasaran pembahasan adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah yang terjadi di kawasan terminal, pergudangan dan permukiman padat dan kumuh yang ada di Wilayah Kota C ini serta akan lebih ditingkatkan kembali dalam nilai gunanya untuk dapat menampung kegiatan yang lebih besar sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kota Bandung.
Wilayah Peremajaan Kota C
Tujuan Pengembangan Peremajaan Kota
Tujuan peremajaan kota pada hakekatnya merupakan usaha peningkatan nilai produktivitas dari suatu bagian wilayah kota yang telah
terbangun dengan cara meningkatkan intensitasnya dan keadaan semula yang semakin menurun. Suatu produk peremajaan kota dapat berupa
sesuatu usaha peningkatan efisiensi dan keefektifannya serta produk dari suatu kegiatan fungsional tertentu yang sama fungsinya dengan
keadaan semula atau berupa suatu usaha peningkatan efisiensi, keefektifan dan produktivitas suatu bagian wilayah kota dengan mengubah
kegiatan fungsional semula menjadi suatu bentuk kegiatan fungsional baru.
Di dalam usaha tersebut tidak terbatas kepada usaha peningkatan secara ekonomis saja tetapi juga secara sosial dan fisik harus dapat
meningkatkan kualitasnya.
Jadi suatu peremajaan kota harus diarahkan kepada usaha-usaha :
Bahwa suatu usaha peremajaan kota harus merupakan suatu bagian yang terpadu dan konsisten dalam mewujudkan program
pembangunan yang telah digariskan di dalam rencana.
Bahwa dengan meremajakan suatu bagian wilayah kota maka dapat ditingkatkan efisiensi, keefektian dan produktivitasnya.
Bahwa peremajaan kota akan meningkatkan kualitas kehidupan dari suatu bagian wilayah kota terutama bagii suatu wilayah hunian.
Bahwa suatu proyek peremajaan kota harus dikembangkan sehingga tidak akan menimbulkan gangguan terhadap keseimbangan
lingkungan baik secara ekonomis sosiologis, psikologis, maupun fisik bagi bagian wilayah kota lainnya yang fungsi kegiatannya
sama atau yang berbeda
Bahwa peremajaan harus diarahkan kepada peningkatan intensitas penggunaan lahan di wilayah perkotaan secara efisien dan efektif.
Bahwa Suatu peremajaan kota harus dilaksanakan melalui suatu tahapan yang terprogram, secara sistematis dan berurutan sehingga
pada saat pelaksanaannya tidak menimbulkan masalah kemacetan
Bahwa dengan peremajaan kota ini lingkungan fisik bagian wilayah yang diremajakan tersebut harus mengalami peningkatan dari
segi keteraturan fisik seperti tata bangunan, tata pergerakkan, tata guna bangunan, dan segi estetika lingkungan.
Jenis peremajaan ada 3 macam :
1) Fungsi Tetap
Fungsi tetap adalah peremajaan kota yang tidak merubah fungsi wilayah peremajaannya, tetapi meningkatkan fungsi atau mengembalikan
fungsi awal yang telah mengalami degradasi fungsinya.
2) Fungsi Berubah
Fungsi berubah adalah peremajaan kota yang merubah fungsi wilayah peremajaannya. Hal ini dikarenakan fungsi awalnya sudah tidak sesuai
lagi dengan keadaan sekitarnya yang telah berubah atau memang pada awalnya memang lokasi itu belum direncanakan
3) Fungsi Campuran
Fungsi campuran adalah peremajaan kota yang merubah sebagian fungsi wilayah peremajaan dan tidak merubah sebagian fungsi wilayah
peremajaan lainnya. Hal ini dikarenakan sebagian wilayah peremajaan memiliki fungsi yang tidak sesuai lagi dengan keadaan sekitarnya dan
sebagian lagi masih sesuai.
Lokasi yang akan diremajakan akan menjadi fungsi yang sama, dikarenakan lokasi disekitar masih dalam keadaan yang sangat mendukung
untuk menjadi kawasan komersial. Hal itu dikarenakan lokasi yang dekat dengan Terminal Kebon Kalapas ehingga fungsinya tetap dengan
penambahan RTH. Namun, dibelakang kawasan komersial merupakan pergudangan yang padat dan tidak beraturan. Sehingga perlu adanya
perubahan fungsi yang membuat perencanaan peremajaan ini menjadi fungsi campuran.
Perencanaan Pengembangan Tata Ruang
RTBL
Gambar Rancang Kota