produktivitas primer di perairan

Upload: jeannette-richards

Post on 02-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Produktivitas Primer Di Perairan

    1/11

    PRODUKTIVITAS PRIMER DI PERAIRAN

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Produktivitas Perairan

    Disusun Oleh :

    Efran Adzi Solihat 230110120073

    Perikanan A

    PROGRAM STUDI PERIKANAN

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    UNIVERSITAS PADJADJARANSUMEDANG

    2014

  • 8/10/2019 Produktivitas Primer Di Perairan

    2/11

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan

    segala limpahan nikmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan paper yang

    berjudul Produktivitas Primer di Perairan. Penulis menyadari bahwa paper ini masih

    jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

    membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan paper ini. Harapan penulis

    semoga paper ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

    Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

    serta dalam penyusunan paper ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT

    senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

    Jatinangor. 11 Oktober 2014

    Penyusun

  • 8/10/2019 Produktivitas Primer Di Perairan

    3/11

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam ekosistem air tawar terdapat berbagai sumberdaya perairan yaitu

    organisme penghuni baik tumbuhan maupun hewan, benda-benda mati seperti batu dan

    serta sumberdaya air. Tersedianya oksigen yang cukup di perairan akan memudahkan

    oksidasi kimiawi dan pernafasan organisme yang hidup didalamnya. Sumber oksigen

    akan berubah jika terjadi perubahan ekosistem dari air mengalir menjadi air tergenang.

    Pada saat air mengalir permukaan air yang dapat bersinggungan dengan udara semakin

    luas, sehingga memudahkan difusi udara. Tetapi setelah berubah menjadi air tergenang,

    oksigen lebih banyak diperoleh dari proses fotosintesis dari fitoplankton dan tumbuhan

    yang ada di dalam ekosistem tersebut. Kontak air dengan udara hanya terjadi pada

    bagian permukaan air saja, sehingga difusi langsung juga hanya terjadi di permukaan air

    (Arfiati, 2009).

    MenurutDjumara(2007), konsep produktivitas, produktivitas adalah laju

    penambatan atau penyimpanan energi oleh suatu komunitas dalam ekosistem.

    Produktivitas dari suatu ekosistem adalah kecepatan cahaya matahari yang diikat oleh

    vegetasi menjadi produktivitas kotor (produktivitas primer bruto), sesuai dengan

    kecepatan fotosintesis. Sedangkan produktivitas bersih (produktivitas primer neto) dari

    vegetasi adalah produksi dalam arti dapat dipergunakan oleh organisme lain, yaitu

    sesuai dengan kecepatan fotosintesis (produksi bahan kering) dikurangi kecepatan

    respirasi. Oleh karena suhu dan cahaya bervariasi sepanjang hari maka produktivitas

    tanaman dinyatakan dalam satuan berat kering (gram/kilogram) per satuan luas

    permukaan tanah per musim pertumbuhan atau per tahun. Dalam struktur jaringan

    makanan, peran fungsional zooplankton sangat penting sebagai vektor energi yang

    mengalirkan energi ke tingkat trofik yang lebih tinggi. Fungsi ini banyak tergantung

    pada kemampuan zooplankton berperan sebagai konsumen dari fitoplankton, yang

    merupakan komponen dasar dalam struktur kehidupan pelagis. Dalam hubungan trofik

    ini, perubahan kuantitas zooplankton banyak dipengaruhi oleh kuantitas fitoplankton.

  • 8/10/2019 Produktivitas Primer Di Perairan

    4/11

    2

    Hubungan trofik fitoplankton-zooplankton dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

    seperti misalnya kondisi pertumbuhan; intensitas pemakanan terhadap masing-masing

    trofik distribusi dan kondisi awal dari biomassa dari masing-masing trofik. Akibat dari

    pengaruh faktor-faktor tersebut komponen fitoplankton dan zooplankton dapat

    bervariasi secara ekstrim (Wiadnyana,1999). MenurutJordan(1985)

    dalam Wiharto(2007) dalamMahmudi(2009), Jika produktivitas suatu ekosistem

    hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal itu menandakan kondisi

    lingkungan yang stabil, tetapi jika perubahan yang dramatis maka menunjukkan telah

    terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam

    interaksi di antara organisme penyusun eksosistem. Menurut Campbell(2002),

    terjadinya perbedaan produktivitas pada berbagai ekosistem dalam biosfer disebabkan

    oleh adanya faktor pembatas dalam setiap ekosistem. Faktor yang paling penting dalam

    pembatasan produktivitas bergantung pada jenis ekosistem dan perubahan musim dalam

    lingkungan.

    1.2 Tujuan

    Untuk mengetahui pengertian produktivitas primer diperairan dan juga faktor-faktor

    yang mempengaruhi produktivitas primer di perairan.

  • 8/10/2019 Produktivitas Primer Di Perairan

    5/11

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Produktivitas Primer

    Produktivitas primer merupakan hasil dari proses fotosintesis fitoplankton dan

    tumbuhan air dimana di dalam air akan dihasilkan senyawa organik dan oksigen yang

    sangat dibutuhkan oleh organisme akuatik (Sinurat, 2009).

    MenurutDjumara (2007), di dalam suatu ekosistem dikenal adanya produsendan konsumen, sehingga juga dikenal adanya produktivitas oleh produsen dan

    produktivitas oleh konsumen. Produktivitas pada aras konsumen disebut produktivitas

    primer (dasar), sedangkan pada aras konsumen disebut produktivitas sekunder.

    Produktivitas primer adalah laju penambatan energi oleh produsen melalui proses

    fotosintesis. Produksi primer dari suatu ekosistem berasal dari proses fotosintesis yang

    dilakukan oleh tumbuhan berdaun hijau dengan pengikatan energi yang berasal dari

    cahaya matahari. Secara kimia proses fotosintesis merupakan reaksi oksidasi-reduksi

    (redoks) meliputi penyimpanan bagian dari energi cahaya matahari sebatas energi

    potensial. Produksi primer yang menumpuk pada produsen atau tumbuhan selama suatu

    periode tertentu merupakan biomasa tumbuhan. Sebagian dari biomasa ini akan diganti

    melalui proses dekomposisi dan sebagian lagi tetap disimpan dalam waktu yang lebih

    lama sebagai materi yang berdaur hidup (life cycle). Jumlah akumulasi materi organik

    yang hidup pada suatu waktu disebut Standing Crop Biomass (biomasa hasil bawaan).

    Dengan demikian jelas bahwa biomasa berbeda dengan produksi (produktivitas).

    Produktivitas komunitas bersih merupakan laju penyimpanan materi organik oleh

    produsen, yang tidak digunakan (dimakan) oleh heterotrof (herbivora). Jadi

    produktivitas komunitas bersih merupakan sisa produktivitas primer sesudah dikurangi

    yang digunakan (dikonsumsi) oleh herbivora.

  • 8/10/2019 Produktivitas Primer Di Perairan

    6/11

    4

    2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

    2.2.1 Suhu

    Berdasarkan gradasi suhu rata-rata tahunan, maka produktivitas akan

    meningkat dari wilayah kutub ke ekuator. Namun pada hutan hujan tropis, suhu

    bukanlah menjadi faktor dominan yang menentukan produktivitas, tapi lamanya

    musim tumbuh. Adanya suhu yang tinggi dan konstan hampir sepanjang tahun dapat

    bermakna musim tumbuh bagi tumbuhan akan berlangsung lama, yang pada

    gilirannya meningkatkan produktivitas. Suhu secara langsung ataupun tidak

    langsung berpengaruh pada produktivitas. Secara langsung suhu berperan dalam

    mengontrol reaksi enzimatik dalam proses fotosintetis, sehingga tingginya suhu

    dapat meningkatkan laju maksimum fotosintesis. Sedangkan secara tidak langsung,

    misalnya suhu berperan dalam membentuk stratifikasi kolom perairan yang

    akibatnya dapat mempengaruhi distribusi vertikal fitoplankton.

    2.2.2 Cahaya

    Cahaya merupakan sumber energy primer bagi ekosistem. Cahaya memiliki

    peran yang sangat vital dalam produktivitas primer, oleh karena hanya dengan

    energy cahaya tumbuhan dan fitoplankton dapat menggerakkan mesin fotosintesis

    dalam tubuhnya. Hal ini berarti bahwa wilayah yang menerima lebih banyak dan

    lebih lama penyinaran cahaya matahari tahunan akan memiliki kesempatan

    berfotosintesis yang lebih panjang sehingga mendukung peningkatan produktivitas

    primer. Pada ekosistem terrestrial seperti hutan hujan tropis memilik produktivitas

    primer yang paling tinggi karena wilayah hutan hujan tropis menerima lebih banyak

    sinar matahari tahunan yang tersedia bagi fotosintesis dibanding dengan iklim

    sedang (Wiharto, 2007). Sedangkan pada eksosistem perairan, laju pertumbuhan

    fitoplankton sangat tergantung pada ketersediaan cahaya dalam perairan. Laju

    pertumbuhan maksimum fitoplankton akan mengalami penurunan jika perairan

    berada pada kondisi ketersediaan cahaya yang rendah.

  • 8/10/2019 Produktivitas Primer Di Perairan

    7/11

    5

    2.2.3 Air, curah hujan dan kelembaban

    Produktivitas pada ekosistem terrestrial berkorelasi dengan ketersediaan air.

    Air merupakan bahan dasar dalam proses fotosintesis, sehingga ketersediaan air

    merupakan faktor pembatas terhadap aktivitas fotosintetik. Secara kimiwi air

    berperan sebagai pelarut universal, keberadaan air memungkinkan membawa serta

    nutrient yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Air memiliki siklus dalam ekosistem.

    Keberadaan air dalam ekosistem dalam bentuk air tanah, air sungai/perairan, dan air

    di atmosfer dalam bentuk uap. Uap di atmosfer dapat mengalami kondensasi lalu

    jatuh sebagai air hujan. Interaksi antara suhu dan air hujan yang banyak yang

    berlangsung sepanjang tahun menghasilkan kondisi kelembaban yang sangat ideal

    tumbuhan terutama pada hutan hujan tropis untuk meningkatkan produktivitas.

    MenurutJordan(1995) dalam Wiharto(2007), tingginya kelembaban pada

    gilirannya akan meningkatkan produktivitas mikroorganisme. Selain itu, proses lain

    yang sangat dipengaruhi proses ini adalah pelapukan tanah yang berlangsung cepat

    yang menyebabkan lepasnya unsure hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

    Terjadinya petir dan badai selama hujan menyebabkan banyaknya nitrogen yang

    terfiksasi di udara, dan turun ke bumi bersama air hujan. Namun demikian, air yang

    jatuh sebagai hujan akan menyebabkan tanah-tanah yang tidak tertutupi vegetasi

    rentan mengalami pencucian yang akan mengurangi kesuburan tanah. Pencucian

    adalah penyebab utama hilangnya zat hara dalam ekosistem.

    2.2.4 Nutrient

    Tumbuhan membutuhkan berbagai ragam nutrient anorganik, beberapa dalam

    jumlah yang relatif besar dan yang lainnya dalam jumlah sedikit, akan tetapi

    semuanya penting. Pada beberapa ekosistem terrestrial, nutrient organic merupakan

    faktor pembatas yang penting bagi produktivitas. Produktivitas dapat menurun

    bahkan berhenti jika suatu nutrient spesifik atau nutrient tunggal tidak lagi terdapat

    dalam jumlah yang mencukupi. Nutrient spesifik yang demikian disebut nutrient

    pembatas (limiting nutrient). Pada banyak ekosistem nitrogen dan fosfor merupakan

    nutrient pembatas utama, beberapa bukti juga menyatakan bahwa CO2 kadang-

    kadang membatasi produktivitas. Produktivitas di laut umumnya terdapat paling

  • 8/10/2019 Produktivitas Primer Di Perairan

    8/11

    6

    besar diperairan dangkal dekat benua dan disepanjang terumbu karang, di mana

    cahaya dan nutrient melimpah. Produktivitas primer persatuan luas laut terbuka

    relative rendah karena nutrient anorganic khusunya nitrogen dan fosfor terbatas

    ketersediaannya dipermukaan. Di tempat yang dalam di mana nutrient melimpah,

    namun cahaya tidak mencukupi untuk fotosintesis. Sehingga fitoplankton, berada

    pada kondisi paling produktif ketika arus yang naik ke atas membawa nitrogen dan

    fosfor kepermukaan.

    2.2.5 Tanah

    Potensi ketersedian hidrogen yang tinggi pada tanah-tanah tropis disebabkan

    oleh diproduksinya asam organik secara kontinu melalui respirasi yang

    dilangsungkan oleh mikroorganisme tanah dan akar (respirasi tanah). Jika tanah

    dalam keadaan basah, maka karbon dioksida (CO2) dari respirasi tanah beserta air

    (H2O) akan membentuk asam karbonat (H2CO3 ) yang kemudian akan mengalami

    disosiasi menjadi bikarbonat (HCO3-) dan sebuah ion hidrogen bermuatan positif

    (H+). Ion hidrogen selanjutnya dapat menggantikan kation hara yang ada pada

    koloid tanah, kemudian bikarbonat bereaksi dengan kation yang dilepaskan oleh

    koloid, dan hasil reaksi ini dapat tercuci ke bawah melalui profil tanah(wiharto,

    2007). Hidrogen yang dibebaskan ke tanah sebagai hasil aktivitas biologi, akan

    bereaksi dengan liat silikat dan membebaskan aluminium. Karena aluminium

    merupakan unsur yang terdapat dimana-mana di daerah hutan hujan tropis, maka

    alminiumlah yang lebih dominan berasosiasi dengan tanah asam di daerah ini. Sulfat

    juga dapat menjadi sumber pembentuk asam di tanah. Sulfat ini dapat masuk ke

    ekosistem melalui hujan maupun jatuhan kering, juga melalui aktivitas organisme

    mikro yang melepaskan senyawa gas sulfur. Asam organik juga dapat dilepaskan

    dari aktivitas penguraian serasah(Jordan, 1985 dalam Wiharto, 2007 ).

    2.2.6 Herbivora

    MenurutBarbour at al. (1987) dalam Wiharto(2007), sekitar 10 % dari

    produktivitas vegetasi darat dunia dikonsumsi oleh herbivora biofag. Persentase ini

    bervariasi menurut tipe ekosistem darat. Namun demikian,

    menurutMcNaughtondan Wolf(1998), bahwa akibat yang ditimbulkan oleh

    herbivore pada produktivitas primer sangat sedikit sekali diketahui. Bahkan

  • 8/10/2019 Produktivitas Primer Di Perairan

    9/11

    7

    hubunga antar herbivore dan produktivitas primer bersih kemungkinan bersifat

    kompleks, di mana konsumsi sering menstimulasi produktivitas tumbuhan sehingga

    meningkat mencapai tingkat tertentu yang kemudian dapat menurun jika

    intensitasnya optimum. Menurut Jordan(1985) dalam Wiharto(2007)

    menyatakan, bahwa, walaupun defoliasi pada individu pohon secara menyeluruh

    sering sekali terjadi, hal ini disebabkan oleh tingginya keanekaragaman di daerah

    hutan hujan tropis. Selain itu, banyak pohon mengembangkan alat pelindung

    terhadap herbivora melalui produksi bahan kimia tertentu yang jika dikonsumsi

    oleh herbivora memberi efek yang kurang baik bagi herbivora. Faktor lingkungan

    yang mempengaruhi tingkat produktivitas primer perairan dalam ekosistem, faktor

    lingkungan berpengaruh terhadap segala aktivitas yang terjadi di lingkungan.

    Beberapa pengaruh yang menentukan kandungan klorofil dan produktivitas primer

    adalah kedalaman, kecerahan, kecepatan arus, suhu, salinitas, fosfat, dan nitrit.

    Fitoplankton yang hidup dalam perairan merupakan penyokong produktivitas

    primer. Pengukuran tingkat produktivitas primer suatu perairan alami harus

    berdasarkan besarnya aktivitas fotosintesis oleh bakteri dan alga (Odum, 1971

    dalam Wijayantidkk, 2009).

  • 8/10/2019 Produktivitas Primer Di Perairan

    10/11

    8

    BAB III

    PENUTUP

    3.1Kesimpulan

    Produktifitas perairan merupakan daya dukung produksi bahan organik yang

    dilakukan oleh organisme di dalam suatu perairan sehingga menghasilkan produktivitas

    primer dan produktivitas sekunder perairan yang digunakan untuk kelangsungan hidup

    organisme yang berada di dalamnya.

    Produktivitas primer merupakan hasil dari proses fotosintesis fitoplankton dan

    tumbuhan air dimana di dalam air akan dihasilkan senyawa organik dan oksigen yang

    sangat dibutuhkan oleh organisme akuatik.

    Faktor yang mempengaruhi produktivitas primer antara lain suhu, cahaya, air,

    curah hujan dan kelembaban, nutrient, tanah, herbivora. Pengukuran produktivitas

    primer pada umumnya didasarkan pada reaksi fotosintesis.

    Produktivitas primer dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan

    metode C14, metode klorofil, dan metode oksigen.

    3.2 Saran

    Kita haruslah senantiasa lebih memahami dan menguasai lagi materi ini agar kita

    lebih mengetahui lagi tentang produktivitas primer di perairan berikut dengan faktor-

    faktor yang mempengaruhinya.

  • 8/10/2019 Produktivitas Primer Di Perairan

    11/11

    ii

    DAFTAR PUSTAKA

    Darmadi. 2010. Produktivitas Primer Di Lingkungan Perairan

    http://my.opera.com/russadyRJ/blog/28-09-11

    https://www.academia.edu/5084016/FOTOSINTESIS

    Mahmudi, M. 2005.Produktivitas Peraiaran. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya.

    Malang

    Sinurat, Gokman. 2009. Skripsi: Studi Tentang Nilai Produktivitas Primer Di

    Pangururan Perairan Danau Toba. Departemen Biologi. Fakultas Matematika Dan

    Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Medan.

    Sudaryanti. 2004. Produktivitas Perairan (Sekunder). Fakultas Perikanan dan Ilmu

    Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang.

    Wiryanto, A P. 2001. Produktifitas Primer Perairan Waduk Cengklik Boyolali

    http://my.opera.com/russadyRJ/blog/28-09-11https://www.academia.edu/5084016/FOTOSINTESIShttps://www.academia.edu/5084016/FOTOSINTESIShttp://my.opera.com/russadyRJ/blog/28-09-11