profesionalisme bidan

22
PROFESIONALISME BIDAN 03  AP R20101 Komentar  by painlesslabor  dalam Materi Kuliah BAB I PENDAHULUAN Kita telah memasuki era globalisasi. Di era globalisasi ini, dunia terasa tanpa batas sehingga mengakibatkan terjadinya banjir informasi. Begitu juga dengan pelayanan kesehatan yang semakin maju dengan datangnya modal-modal asing, rumah sakit asing, maupun tenaga asing. Bidan merupakan suatu profesi dinamis yang harus mengikuti perkembangan di era ini. Oleh karena itu bidan harus berpartisipasi mengembangkan diri mengikuti permainan global. Partisipasi ini dalam bentuk peran aktif bidan dalam meningkatkan kualitas pelayanan, pendidikan dan organisasi profesi. 1 BAB II PEMBAHASAN 1. DEFINISI INTERNASIONAL BIDAN Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan kebidanan, yang seharusnya diakui di negaratempatnyan berada, berhasil menjalankan program studinya di  bidang kebidanan dan me menuhi kualifikas iyang diperlukan untuk dapat terdaftar dan/ atau izin resmi untuk melakukan praktek kebidanan. Ia harus dapat memberikan supervise, perawatan dan saran yang diperlukan kepada ibu selama periode kehamilan, persalinan dan pascapartum, membantu kelahiran sebagai tanggung jawabnya, dan merawat bayi serta bayi baru lahir. Perawatan ini mencakup tindakan preventif, deteksi keadaan abnormal pada ibu dan anak, upaya mendapatkan  bantuan medis dan pelak sanaan tindakan kedarur atan bila bantuan medis tidak tersedia. Bidan memiliki tugas penting dalam hal konseling dan penyuluhan kesehatan tidak hanya  bagi ibu tetapi juga keluarga dan komonitas, tugas tersebut harus meliputi penyuluhan antenatal dan persiapan menjadi orang tua dan dikembangkan sampai area tertentu, sepeti: ginekologi, keluarga berencana dan perawat anak. Bidan bias praktek dirumahsakit, klinik, unit kesehatan, di rumah dan layanan lainnya. B. PROFESI DAN PROFESIONAL BIDAN

Upload: dhesy-wildayani

Post on 14-Oct-2015

173 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    1/22

    PROFESIONALISME BIDAN03AP R20101 Komentar

    bypainlesslabordalamMateri Kuliah

    BAB IPENDAHULUAN

    Kita telah memasuki era globalisasi. Di era globalisasi ini, dunia terasa tanpa batas sehingga

    mengakibatkan terjadinya banjir informasi. Begitu juga dengan pelayanan kesehatan yang

    semakin maju dengan datangnya modal-modal asing, rumah sakit asing, maupun tenaga

    asing.

    Bidan merupakan suatu profesi dinamis yang harus mengikuti perkembangan di era ini.

    Oleh karena itu bidan harus berpartisipasi mengembangkan diri mengikuti permainan

    global. Partisipasi ini dalam bentuk peran aktif bidan dalam meningkatkan kualitas

    pelayanan, pendidikan dan organisasi profesi.

    1

    BAB II

    PEMBAHASAN1. DEFINISI INTERNASIONAL BIDAN

    Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan kebidanan, yang

    seharusnya diakui di negaratempatnyan berada, berhasil menjalankan program studinya di

    bidang kebidanan dan memenuhi kualifikasiyang diperlukan untuk dapat terdaftar dan/

    atau izin resmi untuk melakukan praktek kebidanan.

    Ia harus dapat memberikan supervise, perawatan dan saran yang diperlukan kepada ibu

    selama periode kehamilan, persalinan dan pascapartum, membantu kelahiran sebagai

    tanggung jawabnya, dan merawat bayi serta bayi baru lahir. Perawatan ini mencakup

    tindakan preventif, deteksi keadaan abnormal pada ibu dan anak, upaya mendapatkan

    bantuan medis dan pelaksanaan tindakan kedaruratan bila bantuan medis tidak tersedia.

    Bidan memiliki tugas penting dalam hal konseling dan penyuluhan kesehatan tidak hanya

    bagi ibu tetapi juga keluarga dan komonitas, tugas tersebut harus meliputi penyuluhan

    antenatal dan persiapan menjadi orang tua dan dikembangkan sampai area tertentu, sepeti:

    ginekologi, keluarga berencana dan perawat anak. Bidan bias praktek dirumahsakit, klinik,

    unit kesehatan, di rumah dan layanan lainnya.

    B. PROFESI DAN PROFESIONAL BIDAN

    http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/#commentshttp://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/#commentshttp://painlesslabor.wordpress.com/author/painlesslabor/http://painlesslabor.wordpress.com/author/painlesslabor/http://painlesslabor.wordpress.com/author/painlesslabor/http://painlesslabor.wordpress.com/category/materi-kuliah/http://painlesslabor.wordpress.com/category/materi-kuliah/http://painlesslabor.wordpress.com/category/materi-kuliah/http://painlesslabor.wordpress.com/category/materi-kuliah/http://painlesslabor.wordpress.com/author/painlesslabor/http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/#commentshttp://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/
  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    2/22

    Secara umum, profesi merupakan pekerjaan yang memiliki pengetahuan khusus,

    melaksanakan peranan bermutu, melaksanakan cara yang disepakati, merupakan ideologi,

    terikat pada kesetiaan yang diyakini dan melalui pendidikan perguruan tinggi. Profesi

    sebagai suatu pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya memerlukan tehnik dan prosedur,

    dedikasi, sert peluang lapngan pekerjaan yang berorientasi pada pelayanan, memiliki kodeetik yang mengarah pada orang atau subyek. (Atik Purwandari;2008)

    Profesi dapat pula diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian

    dari para anggotanya. Keahlian tadi diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi,

    yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu (inservice training)(Djaman

    Satori, dkk;2008;1,5).

    2

    Mengenai ciri-ciri jabatan tersebut sebagai profesi, beberapa ciri-ciri yang di berikan adalah

    sebagaimana diuraikan oleh Atik Purwandari meliputi:

    1. Bersifat unik

    2. Dikembangkan dengan teliti

    3. Mempunyai wadah organisasi

    4. Pekerjaan yang mempunyai kode etik

    5. pekerjaan yang mendapat imbalan jasa

    6. pekerjaan yang dilaksanakan olehorang yang memiliki profesi tersebut

    Menurut Djaman Satori, dkk cirri-ciri profesi adalah sebagai berikut:

    1. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas

    2. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan program danjenjang pendidikan yang baku

    3. Ada organinisasi profesi yang mewadahi para pelakunya

    4. Ada etika dan kode etik yang mengatur pelaku etikpara anggotanya dalammemperlakukan kliennya

    5. Ada sitem imbalan jasa pelayanan yang adil dan baku

    6. Ada pengakuan masyarakat terhadap pekerjaan itu sebagai profesi

    Ciri-ciri profesi lainnya menurutOmstein dan Levine adalah:

    1. Melayani masyarakat, merupakan karier yang dilaksanakan sepanjang hayat

    2. Memerlukan bidang ilmu dan ketrampilan tertentu diluar jangkauan khalayak ramai

    3. Menggunakan hasil, penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    3/22

    4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang

    5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai persyaratan masuk (memerlukan izin tertentu)

    6. Otonomi dalam mengambil keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu

    7. menerima tanggung jawab terhadapkeputusan yang diambil dan untuk kerja yangditampilkan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan

    8. mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien dengan penekanan terhadap layananyang diberikan

    9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya

    10. Menggunakan organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri

    3

    11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite untuk mengetahui dan mengakui

    keberhasilan anggotanya

    12. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau menyangsikan

    yang berhubungan dengan layanan yang diberikan

    13. mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan dari setiap

    anggotanya

    14. Mempunyai status social dan ekonomi yang tinggi ( bila dibanding dengan jabatan lain)

    Pengertian profesional menunjuk 2 hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan

    penampilanseseorang dalam melakukan pekerjaannyayang sesui dengan profesinya.

    Dalamm pengertian kedua ini, istilah professional dikontraskan dengan nonprofessional

    atau amatir. Dalam kegiatan sehari-hari orang professional melakukan pekerjaan sesuai

    dengan ilmu yang dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja. Selanjutnya Walter Johnson(1956)

    mengartikan petugas professional sebagai .seseorang yang menampilkan suatu tugas

    khusus yang memiliki tingkat kesulitan lebih dari biasa dan mempersyaratkan waktu

    persiapan dan pendidikan cukup lama untuk menghasilkan pencapaian kemampuan,

    ketrampilan dan pengetahuan yang berkadar tinggi(Djaman Satori,dkk;2008)

    Profesional juga dapat diartikan sebagai pemberi pelayanan sesui dengan ilmu yang dimiliki

    dan manusiawi secara penuh/utuh tanpa mementingkan kepentingan pribadi melainkan

    mementingkan kepentingan klien serta menghargai klien sebagaimana menghargai diri

    sendiri.

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    4/22

    Seorang anggota profesi dan melakukan pekerjaannya haruslah professional. Setiap anggota

    profesi baik secara sendiri-sendiri atau dengan cara bersama melalui wadah organisasi

    profesi dapat belajar, untuk mendalami pekerjaan yang sedang disandangnya dan belajar

    dari masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini dan saat yang akan datang

    sehingga pelayanan kepada pemakai ( klien) akan semakin meningkat

    Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir sebagai wanita terpercaya dalam

    mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan bayinya sampai ibu dapat merawat

    bayinya dengan baik. Bidan bekerja berdasarkan filosifi yang dianut keilmuan, metode

    kerja, standar praktek, pelayanan dan kode etik profesi yang dimiliki. Suatu jabatan profesi

    yang disandang oleh anggota profesi tentu mempunyai

    ciri-ciri yang mampu menunjukkan sebagai jabatan yang professional. Ciri-ciri jabatan

    professional adalah:

    1. Pelakunya secara nyata dituntu cakap dalam bekerja, memiliki keahlian sebagaitugaskhusus serta tuntutan jenis jabatannya (cenderung spesialis)

    2. Kecakapan atau keahlian seorang pekerja professional bukan hasil pembiasaan ataulatihan rutinyang terkondisi, tetapi perlu memiliki wawasan keilmuan yang mantap.Jabatan professional menuntut pendidikan.

    3. Pekerja professional dituntu berwawasan luas sehingga pilihan jabatan atau kerjanyaharus disadari dengan nilai-nilai tertentu sesuai jabatan profesinya. Pekerja professional

    bersikap positif terhadap jabatan dan perannya, bermotivasi danberusaha berkaryasebaik baiknya.

    4. Jabatan professional perlu mendapat pengesahan dari masyarakat atau negaranya.Jabatan professional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus dipenuhi olehpelakunya. Ini menjamin kepantasan berkaryadan sekaligus merupakan tanggung jawabprofessional.

    Bidan sebagai tenaga professional termasuk rumpun kesehatan. Untuk menjadi jabatan

    professional, bidan harus mampu menunjukkan ciri-ciri jabatan professional, yaitu:

    1. Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis

    2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan

    3. Keberadaannya diakui dan diperlukan masyarakat

    4. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas

    5. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah

    6. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah

    7. Memiliki kode etik bidab

    8. Memiliki etika bidan

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    5/22

    9. Memiliki standar pelayanan

    10. Memiliki standar praktek

    11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sebagai

    kebutuhan masyarakat.

    12. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan kompetensi

    Sebagai bidan professional, selain memiliki syarat-syarat jabatan professional bidan juga

    dituntut memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Menjaga agar pengrtahuannya tetap up to date terus mengembangkan ketrampilan dankemahiran agar bertambah luas serta mencakup semua aspek peran seorang bidan

    2. Mengenali batas-batas pengetahuan, ketrampilan pribadinya dan tidak berupaya

    melampaui wewenangnya dalam praktek klinik3. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari

    keputusan tersebut

    4. Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan, dokter dan perawat) denganrasa hormat dan martabat

    5. Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukunguntuk memastikan system rujukan yang optimal

    6. Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup penilaian sejawat,pendidikan berkesinambungan, mengkaji ualang kasus audit maternal/ perinatal

    7. Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktek, Meningkatkan akses dan mutuasuhan kebidanan

    8. Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi hidup mereka danmenghilangkan praktek kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita

    Tuntutan berat tehadap tugas bidan adalah selalu berhadapan dengan sasaran dan target

    pelayanan kebidanan, KB dan pelayanan kesehatan masyarakat dengan memperkuat

    kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan sejumlahkeahlian yang diterima dan berguna

    bagi masyarakat. Konsekuensi logis dari semua itu karena kepercayaan, sikap, ilmu

    pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat dan diterima oleh sebuah masyarakat itu

    senantiasa berubah. Maka untuk menghadapi masyarakat seperti itu seorang bidan harusmempersiapkansegenap kemampuan dan keahliannya untuk menghadapi segala bentuk

    perubahan. Proses dinamika masyarakat itulah yang menyebabkan bidan dapat menjai agen

    pembaharu yang mengambil peran besar, dan peran iniakan dapat dimainkan oleh bidan jik

    alasannya memang mendayagunakan secara optimal. Masalah ketenagaan atau bidan

    merupakan masalah besar yang dihadapi para pemimpin mengembangka sumber daya

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    6/22

    manusia itu ( bidan ) terutama pada saat bertugas di desa pada lingkungan yang memiliki

    kebudayaan yang sangat beragam ( Wahyuni;1996;158).

    6

    C. PRAKTIK BIDAN PROFESIONAL

    Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberi pelayanan/ asuhan

    kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan.

    Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan

    metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data,

    diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

    Standar Pelayanan Kebidanan meliputi 24 standar yang dikelompokkansebagai berikut:1. Standar Pelayanan Umum (2 standar)

    2. Standar Pelayanan Antenatal (6 standar)

    3. Standar Pertolongan Persalinan (4 standar)

    4. Standar Pelayanan Nifas (3 standar)

    5. Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri-Neonatal (9 standar)

    Standar Pelayanan Umum

    Terdapat dua standar pelayanan umum, yaitu:

    Standar 1 Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat

    Standar 2 Pencatatan

    StandarPelayanan Antenatal

    Terdapat 6 standar pelayanan Antenatal, yaitu:

    Standar 3 Identifikasi Ibu hamil

    Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

    Standar 5 Palpasi Abdomen

    Standar 6 Pengelolaan Anemia pada kehamilan

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    7/22

    Standar 7 Pengelolaan dini Hipertensi pada kehamilan

    Standar 8 Persiapan Persalinan

    Standar Pertolongan Persalinan

    Terdapat 4 standar pertolongan persalinan, yaitu:

    Standar 9 Asuhan saat persalinan

    Standar 10 Persalinan yang aman

    Standar 11 Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat

    Standar 12 Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi

    Standar Pelayanan Nifas

    Terdapat 3 standar pelayanan nifas, yaitu:

    Standar 13 Perawatan bayi baru lahir

    Standar 14 Penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan

    Standar 15 Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas

    Standar Penanganan Kegawatan Obstetri dan NeonatalTerdapat 9 standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatal, yaitu:

    Standar 16 Penanganan perdarahan pada kehamilan

    Standar 17 Penanganan kegawatan pada eklamsia

    Standar 18 Penanganan kegawatan pada partus lama/ macet

    Standar 19 Persalinan dengan penggunaan vakum ekstraktor

    Standar 20 Penanganan retensi plasenta

    Standar 21 Penanganan perdarahan pascapartum primer

    Standar 22 Penanganan perdarahan pascapartum sekunder

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    8/22

    Standar 23 Penanganan sepsis puerperalis

    Standar 24 Penanganan asfiksia neonatarum.

    Standar Nomenklator Diagnosis Kebidanan1. Diakui dan telah disahkan oleh profesi

    2. Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan

    3. Memiliki ciri khas kebidanan

    4. Didukung oleh clinical judgementdalam praktik kebidanan5. Dapat diselesaikan dengan pendekatan penatalaksanaan kebidanan

    Bidan dalam menyelenggarakan praktiknya harus:

    1. Memiliki tempat dan ruangan praktik yang memenuhi persyaratan kesehatan

    2. Menyediakan tempat tidur untukm persalinan1 (satu), maksimal 5 tempat tidur3. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur

    tetap( protap) yang berlaku.

    4.

    85. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku

    1. Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan Surat Izin Praktik Bidannya ataufotocopy izin praktiknya di ruang prakti, atau tempat yang mau dilihat

    2. bidan dalam praktiknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus mempekerjakantenaga bidan yang lain yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya

    3. Peralatan yang wajib dimiliki menjalankan praktik bidab sesuai dengan jenis pelayananyang diberikan

    4. Dalam menjalankan tugas, bidan harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkanketrampilan profesinya antara lain dengan:

    1. Mengikuti perkembangan ilmupengetahuan dan atau saling tukar informasi dengansesama bidan

    2. Mengikuti kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik

    yang diselengarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi profesi

    3. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktik agar tetap siapdan berfungsi dengan baik

    Wewenang bidan1. Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan dimaksudkan untuk mendekatkan

    pelayanan kegawatan obstetric dan neonatal kepada setiap ibu hamil / bersalin , nifas

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    9/22

    dan bayi baru lahir (0-28 hari), agar penanganan dini atau pertolongan pertama sebelunrujukan dapat dilakukan secara cepat dan tepat waktu

    2. Dalam menjalankan kewenangan yang diberikan, bidan harus:

    1. Melaksanakan tugas kewenangan sesuai dengan standar profesi

    2. Memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk tindakan yang dilakukannya3. Mematuhi dan melaksnakan protap yang berlaku di wilayahnya

    4. Bertanggung jawab atas pelayanan yang diberika dan berupaya secara optimadengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi atau janin

    3.

    94. Pelayanan kebidanan kepada wanita oleh bidan meliputi pelayanan pada masa pranikah

    termasuk remaja putri, pra hamil, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui dan masa

    antara kehamilan (periode interval)

    1. Pelayanan kepada wanita dalam masa pra nikah meliputi konseling untuk remaja putri,konseling persiapan pra nikah dan pemeriksaan fisik yang dilakukan menjelangpernikahan. Tujuan dari pemberian pelayanan ini adalah untuk mempersiapkan wanitausia subur dan pasangannya yang akan menikah agar mengetahui kesehatan reproduksi,sehingga dapat berperilaku reproduksi sehat secara mandiri dalam kehidupan rumahtangganya kelak.

    Pelayanan kebidanan dalam masa kehamilan, mas persalinan dan masa nifas meliputi

    pelayanan yang berkaitan dengan kewenanganyang diberikan. Pelayanan dan pengobatan

    kelainan ginekologik yang dapat dilakukan oleh bidan adalah kelainan ginekologik ringan,seperti keputihan dan penundaan haid.Pengobatan tersebut pada dasarnya bersifat

    pertolongan sementara sebelum dirujuk kedokter

    Pelayanan kesehatan kepada anak meliputi:

    1. Pelayanan neonatal esensial dan tata laksana neonatal sakit di luar rumah sakit yangmeliputi:

    1. Pertolongan persalinan yang atraumatik, bersih dan aman;

    2. Menjag tubuh bayi agar tetaphangat dengan kontak dini

    3. Membersihkan jalan nafas, mempertahankan bayi bernafas spontan

    4. Pemberian ASI dini dalam 30 menit setelah melahirkan

    5. Mencegah infeksi pada bayi baru lahir antar lain melalui perawatan tali pusat secarahigienis,pemberian imunisasi dan pemberian ASI ekslusif.

    2. Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dilaksanakan pada bayi (28 hari);

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    10/22

    3. Penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif untuk bayi dibawah 6 bulandan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi atas 6 bulan;

    4. Memantau tumbuh kembang balita untuk meningkatkan kualitastumbuh kembang anakmelalui deteksi dini dan stimulasitumbuh kembang balita

    5. Pemberian obat yang bersifat sementara pada penyakit ringan sepanjang sesuai denganobat-obatan yang sudah ditetapkan segera merujuk pada dokter

    Beberapa tindakan yang termasuk dalam kewenangan bidan antara lain :

    1. Memberikan imunisasi pada wanita usia subur termasuk remaja putri, calon pengantin,ibu dan bayi;

    2.

    103. Memberikan suntukian kepada penyulit kehamilan meliputi memberi secara

    parentalantibiotika pada infeksi/sepsis, oksitosin pada kala III dan kala IV untukmencegah perdarahan post partum karena hipotonia uteri, sedativapadapreeklamsia/eklamsi, sebagai pertolongan pertama sebelum dirujuk

    1. Melakukan tindakan amniotomipada pembukaan servik lebih dari 4 cm pada letakbelakang kepala, pada distosia karena inertia uteri dan diyakini bahwa byi dapat lahirpervaginan

    2. Kompresi bimanual internal dan/atau eksternaldapat dilakukan untuk menyelamatkanjiwa ibu pada perdarahan post partum untuk menghentikan perdarahan. Diperlukanketrampilan bidan dan pelaksanaan tindakan sesuai dengan protap yangyang berlaku

    3. Versi luar pada gemeli pada kelahiran bayi ke 2. kehamilan ganda seharusnya sejaksemula direncanakan pertolomgan persalinannya dirumah sakit ole dokter, jika hal initidak diketahi bidan yang menolong persalinan terlebih dahulu dapat melakukan versiluarpada bayi kedua

    4. Ekstraksi vacuum pada bayi dengan kepala di dasar panggul

    5. Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia, yang sering terjadi pda partus lama,ketuban pecah dini, persalinan dengan tindakan dan pada bayi yang berat badan lahirrendah, utamanya bayi prematur.

    6. Hipotermia pada bayi baru lahir. Dengan mengeringkan, menghangatkan, kontak dinddan metode kangguru

    Bidan dalam menyelengarakan pelayanan kesehatan masyarakatmengacu pada pedoman

    yang ditetapkan. Beberapa kewajiban bidan yang prlu diperhatikan dalam menjalankan

    kewenangannya:

    1. Meminta persetujuan yang akan dilakukan

    2. Memberikan informasi

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    11/22

    3. Melakukan rekam medik dengan baik

    Pemberian surat keterangankelahiran dan kematian dilaksanakan dengan ketentua sebagai

    berikut :

    1. Untuk surat keterangan kelahiran yang dapat di buat oleh bidan yng memberikanpertolongan persalinan dengan menyebutkan bahwa:

    1. Identitas bidan penolong persalinan

    2. Identitas suami dan ibu mulahirkan

    3. Jenis kelamin, berat badan, dan panjang badab anak yng dilahirkan

    4.

    115. Waktu kelahiran ( tanggal, tempat, jam)

    1. untuk surat keterangan kematianhanya dapat diberikan kepada ibu dan bayi yangmeninggalpada waktu pertolongan dilakukan dengan menyebutkan

    1. Identitas bidan

    2. Identitas ibu/bayi yang meninggal

    3. Identitas suami dari ibu yang meninggal

    4. Identitas ayah dan ibu dari bayi yang meninggal

    5. Jenis kelamin

    6. Waktu kematian( tempat, tnggal, jam)

    7. Umur

    8. Dugaan penyebab kematian

    ( MENTERI KESEHATAN RI)

    Dr.Ahmad Sujudi

    http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/

    PROFESI DAN PROFESIONALISME BIDAN

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/
  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    12/22

    Pertama-tama, kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan

    kemudahan bagi saya dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul PROFESI

    DAN PROFESIONALISME BIDAN ini membahas mengenai pengertian, fungsi, ciri-ciri dan syarat menjadi

    profesi bidan yang profesional.

    Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

    itu saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah

    ini. Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu saya

    mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

    Semoga kehadiran makalah ini diharapkan mampu menjadi tambahan wawasan informasi

    penting bagi kita semua.

    Bogor, September 2013

    Hormat kami,penyusun

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I : PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang 1

    1.2

    Rumusan Masalah 11.3 Tujuan Mendapatkan Profesi dan Profesionalisme bidan....... 2

    BAB II : PEMBAHASAN TEORI

    2.1 Profesi Bidan ...... 3

    2.2 Profesionalisme Bidan 5

    2.3 Syarat Bidan Profesional..... 6

    2.4 Tanggung jawab Bidan Profesional ....... 7

    BAB III : PENUTUP

    3.1 Kesimpulan. 9

    3.2 Saran 9

    DAFTAR PUSTAKA

    BAB I

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    13/22

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya

    peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita untuk mendampingi dan menolong ibu yang

    melahirkan. peran dan posisi bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya

    yang sangat mulia, memberi semangat membesarkan hati mendampingi serta menolong ibu yang

    melahirkan sampai ibu dapat merawat bainya dengan baik. Zaman prasejarah dalam naskah kuno

    sudah tercatat bidan dari mesir yang berani ambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki

    bangsa Yahudi yang diperintahkan oleh Firaun untuk dibunuh, mereka sudah menunjukkan sikap

    etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada dalam

    posisi yang lemah yang pada zaman modern ini disebut peran advokasi.

    1.2 Rumusan Masalah

    Beberapa permasalahan yang terkait dalam berbahasa yakni :

    a. Kenapa pekerjaan seorang bidan bisa disebut profesi ?

    b. Bagaimana cara seorang bidan bisa disebut profesionalisme ?

    c. Apakah kesimpulan profesi dan professional dalam kebidanan ?

    1.3 Tujuan mendapatkan profesi yang profesionalisme menjadi seorang bidan

    1. Mengetahui tata cara berprofesi yang baik dan benar .

    2. Mengetahui tata cara seorang bidan menjadi profesionalisme.

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    14/22

    BAB II

    PEMBAHASAN TEORI

    2.1 PROFESI BIDAN

    A.Pengertian Profesi

    Didalam suatu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para

    anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan

    dengan dasar ilmu yang sama.

    Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan

    komp etens i profesi serta memperjuangkan otonomi profesi.

    Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta merumuskan standar pelayanan profesi,

    standar pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi

    Organisasi profesi mempunyai peran dan fungsi antara lain sebagai :

    Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu pendidikan profesi tersebut.

    Pembina, pengembang dan pengawas terhadap pelayanan profesi tsb.

    Pembina dan pengembang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi profesi tersebut.

    Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesi.

    B.Bidan dalam hal profesi

    Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus. Sebagai pelayan yang

    merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Bidan mempunyai tugas yang sangat unik,

    yaitu:

    Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya

    Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat melalui proses pendidikan

    dan jenjang tertentu

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    15/22

    Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang bertugas meningkatkan mutu pelayanankepada masyarakat

    Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan dengan tetap memegang teguh kode etik

    profesi.

    C. Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu :

    Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat melaksanakan pekerjaan yang

    menjadi tanggung jawabnya secara professional

    Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan profesinya, yaitu standar pelayanan

    kebidanan, kode etik,dan etika kebidanan

    Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan profesinya

    Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya

    Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan masyarakatBidan memiliki organisasi profesi

    Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan masyarakat

    Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama penghidupan.

    2.2 PROFESIONALISME BIDAN

    A.Definisi Profesionalisme Seorang Bidan

    Profesionalisme berarti memiliki sifat profesional / ahli secara popular seorang pekerja apapun

    sering dikatakan profesional, seorang profesional dalam bahasa keseharian adalah seorang pekerja

    yang terampil atau cakap dalam kerjanya biarpun keterampilan tersebut produk dari fungsi minat dan

    belajar dari kebiasaan.

    B. Bidan Profesional

    Bidan sebagai tenaga profesional termasuk rumpun kesehatan, untuk menjadi jabatan professional

    memiliki 9 syarat bidan profesional, meliputi :

    Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan, etika kode etik, kebidanan yang

    membentuk dasar dari asuhan yang berkualitas.

    Asuhan ibu hamil (antenatal care)

    Asuhan kebidanan ibu melahirkan (intranatal)

    Kebidanan asuhan ibu nifas menyusui

    Asuhan bayi lahir

    Asuhan pada bayi balita

    Keluarga berencana

    Gangguan sistem reproduksi

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    16/22

    Kebidanan komunitas2.3 Syarat Bidan Profesional

    Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis.

    Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan.

    Keberadaannya diakui dan diperlukan masyarakat.

    Mempunyai peran dan fungsi yang jelas.

    Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah.

    Memiliki organisasi profesi sebagai wadah.

    Memiliki kode etik bidan.

    Memiliki etika bidan.

    Memiliki standar pelayanan.

    Memiliki standar praktik.Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sebagai kebutuhan

    masyarakat.

    Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan kompetensi.

    2.4 Tanggung Jawab Bidan Profesional

    Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date terus menembangkan keterampilan dan kemahirannya

    agar bertambah luas serta mencakup semua aspek peran seorang bidan.

    Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak berupaya melampaui

    wewenangnya dalam praktik klinik.

    Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dalam keputusan tersebut.

    Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (Bidan, dokter dan perawat) dengan rasa hormat dan

    martabat.

    Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk

    memastikan sistem rujukan yang optimal.

    Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup penilaian sejawat, pendidikan

    berkesinambungan, mengkaji ulang kasus audit maternal/perinatal.

    Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidang praktek, meningkatkan akses dan mutu asuhan

    kebidanan.

    Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi hidup mereka dan menghilangkan

    praktik kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita.

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    17/22

    BAB III.

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Bidan adalah seorang yang telah menjalani program pendidikan bidan yang diakui oleh

    negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait serta memenuhi

    persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktek bidan.Sebagai anggota

    profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus. Sebagai pelayan profesional yang merupakan

    bagian integral dari pelayanan kesehatan.

    Kebidanan sebagai profesi merupakan komponen yang paling penting dalam

    meningkatkan kesehatan perempuan.

    Saran

    Penulis menyadari bahwa dalam karya ilmiah ini banyak sekali kekurangan yang ada

    didalamnya. Baik dalam penulisan kata, tanda baca atau yang lainnya. Sehingga penulis banyak

    berharap kepada pembaca terutama agar memberikan apresiasinya demi bergunanya karya ilmiah ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Purwandari, Atik. 2008.

    Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Soepardan, Suryani. 2008.

    Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Ahmad Sujudi. 2010.

    Profesionalisme Bidan.http://painlesslabor.wordpress.com(di akses pada tanggal 28 September 2012)

    Diposkan olehIrda Mayenti di11:00 PM

    http://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.html

    http://painlesslabor.wordpress.com/http://painlesslabor.wordpress.com/http://painlesslabor.wordpress.com/https://plus.google.com/115052815789240470509https://plus.google.com/115052815789240470509https://plus.google.com/115052815789240470509http://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttps://plus.google.com/115052815789240470509http://painlesslabor.wordpress.com/
  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    18/22

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    19/22

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    20/22

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    21/22

  • 5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN

    22/22