program dekonsentrasi direktorat bina obat publik dan perbekalan kesehatan tahun 2015
DESCRIPTION
PROGRAM DEKONSENTRASI DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN TAHUN 2015. Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. Pertemuan Penyusunan Program Dekonsentrasi Ditjen Binfar dan Alkes Bogor, 16 – 20Juni 201. DASAR HUKUM - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PROGRAM DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROGRAM DEKONSENTRASI DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN
KESEHATAN TAHUN 2015KESEHATAN TAHUN 2015
Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Pertemuan Penyusunan Program Dekonsentrasi Ditjen Binfar dan AlkesBogor, 16 – 20Juni 201
1
SISTEMATIKA PENYAJIANSISTEMATIKA PENYAJIAN
DASAR HUKUMPOSISI PROGRAM OBAT PUBLIK PADA
SETIAP LEVEL PEMERINTAHANARAH KEBIJAKAN OBAT PUBLIKMENU PROGRAM DEKONSENTRASI TAHUN
2015PENUTUP
SISTEMATIKA PENYAJIAN
2
3
DASAR HUKUMDASAR HUKUM
4
5
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSATPEMERINTAH PUSAT
1. Menyediakan dana obat utk masyarakat miskin
2. Menyediakan obat utk Buffer stok Nasional Bencana Alam, Darurat
3. Menyediakan obat utk program kesehatan4. Mengendalikan harga obat5. Melatih tenaga utk peningkatan advokasi
6
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PROVINSIPEMERINTAH PROVINSI
1. Menyediakan buffer stok provinsi obat sangat esensial
2. Mengelola obat buffer provinsi3. Memfasilitasi advokasi Dinkes Kab/ Kota4. Melatih tenaga Kab/ Kota
7
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH KAB/ KOTAPEMERINTAH KAB/ KOTA
1. Menyediakan Dana Alokasi Obat APBD II2. Mengelola obat yang ada3. Memanfaatkan data yg tersedia utk
advokasi4. Menyediakan dana operasional5. Membtk tim perencanaan obat terpadu6. Melatih petugas pengelola obat di PKM
8
PERAN DINAS KESEHATANPERAN DINAS KESEHATAN
1. Pelaksana kebijakan Pusat di tingkat Provinsi dan Kab/Kota
2. Pelaksana kegiatan guna mendukung pencapaian indikator Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
3. Penyediaan obat pelayanan kesehatan dasar dan obat-obat lainnya sesuai skala wilayah
4. Fasilitator pelaksanaan kebijakan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan nasional
5. Pemantauan kepatuhan penggunaan Formularium Nasional dan BMHP sesuai ketentuan
9
PERAN DINAS PERAN DINAS KESEHATANKESEHATAN… (2)… (2)
6. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM kefarmasian di sarana fasyankes
7. Memanfaatkan e-catalog dan e-logistic system dalam manajemen pengelolaan obat di Provinsi dan Kab/Kota
8. Implementasi daftar/standar alkes yang dibutuhkan pada fasyankes sesuai tingkatannya
9. Advokasi penggunaan obat generik di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
10
11
Pelayanan kesehatan yang prima, merata dan terjangkau, termasuk pelayanan kefarmasian
.
Pelayanan kesehatan yang prima, merata dan terjangkau, termasuk pelayanan kefarmasian
.
KONASKONAS
1. Aksesibilitas 2. Keterjangkauan3. Penggunaan obat yang rasional dan alkes yang
tepat guna4. Jaminan keamanan, mutu & manfaat
1. Aksesibilitas 2. Keterjangkauan3. Penggunaan obat yang rasional dan alkes yang
tepat guna4. Jaminan keamanan, mutu & manfaat
Derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
.
Derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
.
Arah KebijakanArah Kebijakan
12
ISU STRATEGISISU STRATEGIS DAN SASARAN DAN SASARAN TAHUN 2015 (draf)TAHUN 2015 (draf)
1. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi, Remaja, dan Lanjut Usia.
2. Peningkatan Akses terhadap Pelayanan Gizi Masyarakat3. Peningkatan Pengendalian Beban Ganda Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan.4. Peningkatan Ketersediaan, Keterjangkauan Pemerataan dan
Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan serta Pengawasan Obat dan Makanan
5. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat6. Peningkatan Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional7. Peningkatan Ketersediaan, Penyebaran, dan Kualitas Sumber Daya
Manusia Kesehatan.8. Pengembangan Pelayanan Kesehatan Primer9. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas.10. Penguatan Manajemen dan Sistem Informasi 11. Pengembangan Pembiayaan Kesehatan
13
4. Peningkatan Ketersediaan, Keterjangkauan Pemerataan dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan serta Pengawasan Obat dan Makanan.
a. Meningkatnya ketersediaan farmasi obat dan vaksin sesuai formularium nasional;
b.Meningkatnya kualitas pelayanan kefarmasianc.Meningkatnya Persentase produk Obat yang memenuhi
standard.Meningkatnya Persentase produk Makanan yang
memenuhi standar
14
ISU STRATEGIS DAN SASARAN TAHUN 2015
KEGIATAN/ISU PRIORITAS RKP 2015
• Jaminan Kesehatan Nasional:– Pemenuhan PBI, terbantuknya Monev, HTA, dll– Kesiapan supply side (sarana, alat, obat, standar
Puskesmas dan Rumah Sakit)• Percepatan pencapaian MDGs:
– Penurunan AKI dan AKB; – Perbaikan gizi masyarakat; – Pengendalian penyakit TB, malaria, HIV/AIDS
• Eradikasi/eliminasi neglected tropical disease• Pengendalian penyakit tidak menular khususnya Stroke,
Jantung, Diabetes• Peningkatan Promosi Kesehatan untukmenurunkan faktor
resiko penyakit tidak menular• Pemenuhan kebutuhan obat progam dan vaksin untuk
imunisasi• Pemenuhan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan ,
termasuk pengembangan insentif, dan pengembangan kompetensi 15
RKP Ditjen Binfar & Alkes RKP Ditjen Binfar & Alkes
NOPROGRAM/KEGIATAN
PRIORITASSASARAN INDIKATOR
TARGET
2015
2015
PRAKIRAAN MAJU
2016 2017 2018
7.2 Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Tersedianya obat, vaksin dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau di pelayanan kesehatan pemerintah
1. Persentase (%) Ketersediaan Obat dan Vaksin
82 84 86 88 1.472.502,9
2. Jumlah Penetapan NSPK di bidang obat publik dan perbekalan kesehatan
2 3 3 4 4.906,7
3. Persentase (%) instalasi farmasi kab/kota (IFK) yang sesuai standar
55 60 65 70 31.465,0
16
E-CATALOGE-CATALOG
Sesuai Perpres 70 Tahun 2012, untuk tahun 2013 penetapan harga melalui lelang harga satuan (e-catalog) dengan harapan agar pengadaan obat dapat mengikuti aturan, lebih mudah, dan efisien dengan tetap menjamin ketersediaan obat
Lelang harga obat melalui e-catalog merupakan kerjasama antara Kementerian Kesehatan dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
E-CATALOGLKPP KEMENKES17
E - LOGISTICE - LOGISTIC
TUJUAN Untuk meningkatkan efektifitas pemantauan ketersediaan obat
khususnya obat program di daerah Mempermudah relokasi obat dari daerah yang berlebih ke
daerah yang kekurangan obat, bila dipandang perlu
SASARAN
• Tersedia dan dimanfaatkannya data dan informasi obat yang akurat, tepat dan cepat dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengambilan kebijakan bidang kesehatan khususnya obat
• Dikembangkan dengan memanfaatkan jaringan online yang terkait dan merupakan bagian dari Siknas
18
19
MENU PROGRAM DEKONSENTRASI BINA OBAT PUBLIK MENU PROGRAM DEKONSENTRASI BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN TAHUN 2015DAN PERBEKALAN KESEHATAN TAHUN 2015
1. 1. Pertemuan Harmonisasi & Integrasi Perencanaan Kebutuhan Obat (RKO), Pengelolaan obat satu pintu serta implementasi e-Catalog 2. 2. Monitoring Ketersediaan Obat dan VaksinMonitoring Ketersediaan Obat dan Vaksin3. 3. Biaya Pengelolaan dan Pengemasan kembali Biaya Pengelolaan dan Pengemasan kembali obat obat program kesehatan program kesehatan
4. Pembekalan Tenaga Kefarmasian dalam 4. Pembekalan Tenaga Kefarmasian dalam pengelolaan vaksinpengelolaan vaksin5. Penerapan e Logistik5. Penerapan e Logistik
20
MENU DEKONSENTRASIMENU DEKONSENTRASI OBLIK DAN PERBEKKESOBLIK DAN PERBEKKES
Tahun 2013 Tahun 2014 Draft Tahun 2015NO MENU KEGIATAN NO MENU KEGIATAN NO MENU KEGIATAN
I MENU WAJIB I MENU WAJIB I MENU WAJIB
1 Monitoring Ketersediaan Obat dan Vaksin
1 Sosialisasi e-logistic dan e-catalog
1 Biaya pengelolaan dan pengemasan kembali obat program kesehatan
2 Biaya Operasional Instalasi Farmasi Propinsi dan Kab/Kota
2 Penyusunan RKO PKD 2 Monitoring ketersediaan obat dan vaksin
3 Biaya Distribusi Obat dan Vaksin
3 Sinkronisasi dan harmonisasi one gate policy
3 Harmonisasi & integrasi perencanaan kebutuhan obat (RKO) pengelolaan obat satu pintu (one gate policy) & implementasi e-cataogue
4 Pemantapan Penerapan E-Catalog Sistem
4 Biaya Operasional Instalasi Farmasi Propinsi dan Kab/Kota
5 Biaya Distribusi Obat dan Vaksin Provinsi ke Kab/Kota
II. MENU PILIHAN II. MENU PILIHAN II. MENU PILIHAN
1. Harmonisasi pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan
1. Penerapan e-logistic
2. Pembekalan tenaga kefarmasian dalam pengelolaan vaksin instalasi farmasi Kab/Kota
21
Pertemuan Harmonisasi & Integrasi Pertemuan Harmonisasi & Integrasi Perencanaan Kebutuhan Obat (RKO), Perencanaan Kebutuhan Obat (RKO), Pengelolaan obat satu pintu serta implementasi Pengelolaan obat satu pintu serta implementasi e-Catalog e-Catalog
22
MONITORING KETERSEDIAAN OBATMONITORING KETERSEDIAAN OBATDAN VAKSINDAN VAKSIN
23
BIAYA PENGELOLAAN & PENGEMASAN BIAYA PENGELOLAAN & PENGEMASAN KEMBALI OBAT PROGRAM KESEHATANKEMBALI OBAT PROGRAM KESEHATAN
24
SOSIALISASI E-LOGISTIC SOSIALISASI E-LOGISTIC
25
PEMBEKALAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBEKALAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PENGELOLAAN VAKSIN IF KAB/KOTAPENGELOLAAN VAKSIN IF KAB/KOTA
26
27
Komitmen Komitmen Program OProgram Obat Publik bat Publik dan Perbekalan Kesehatan Ditjen dan Perbekalan Kesehatan Ditjen Binfar dan AlkesBinfar dan Alkes
Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan harus dapat meningkatkan kinerjanya, di semua level
Peningkatan kinerja Program tidak hanya menjadi tanggung jawab Pusat, tetapi juga Pemegang program kefarmasian di Provinsi dan Kab/Kota
Diperlukan koordinasi yang intensif antara pelaksana Program di Pusat-Provinsi-Kab/Kota
28
TERIMA KASIH
29