program studi pendidikan biologi fakultas keguruan dan .../implementasi... · berbagai pihak yang...

78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA KAITANNYA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI OLEH : WAWAN SUTRISNO K4308124 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012

Upload: vanbao

Post on 10-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IMPLEMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7E

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

SERTA KAITANNYA DENGAN

HASIL BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

OLEH :

WAWAN SUTRISNO

K4308124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 2: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

IMPLEMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7E

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

SERTA KAITANNYA DENGAN

HASIL BELAJAR BIOLOGI

OLEH :

WAWAN SUTRISNO

K4308124

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika

Dan Ilmu Pengetahuan Alam

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 4: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Wawan Sutrisno. IMPLEMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA KAITANNYA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universiatas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh penerapan model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono; (2) Pengaruh penerapan model Learning Cycle 7E terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono; (3) Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment research) menggunakan Posttest Only Control Design. Model pembelajaran sebagai variabel bebas. Motivasi belajar siswa dan hasil belajar biologi sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data hasil belajar biologi menggunakan angket, teknik tes dan lembar observasi. Pengukuran motivasi belajar siswa menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan uji kruskal wallis.

Hasil uji hipotesis: 1) pengaruh penerapan model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar siswa diperoleh nilai sig. sebesar 0,042. 2) pengaruh penerapan model Learning Cycle 7E terhadap hasil belajar biologi diperoleh nilai sig. sebesar 0,754 (kognitif), 0,014 (afektif) dan 0,000 (psikomotor). 3) pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar biologi diperoleh nilai sig. sebesar 0,202 (kognitif), 0,000 (afektif) dan 0,045 (psikomotor). Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa 1) Ada pengaruh secara signifikan penerapan model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar siswa pada siswa kelas XI IPA SMA N 1 Banyudono. 2) Ada pengaruh secara signifikan penerapan model Learning Cycle 7E terhadap hasil belajar biologi ranah afektif dan psikomotor tetapi tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa kelas XI IPA SMA N 1 Banyudono. 3) Ada pengaruh secara signifikan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ranah afektif dan psikomotor tetapi tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa kelas XI IPA SMA N 1 Banyudono.

Kata kunci: Learning Cycle 7E, motivasi belajar siswa, hasil belajar biologi

Page 7: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Wawan Sutrisno. THE IMPLEMENTATION OF LEARNING CYCLE 7E MODEL ON THE STUDENT LEARNING MOTIVATION AND THE RELATION OF IT TO BIOLOGY LEARNING ACHIEVEMENT. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. July. 2012.

The aims of this research are to find out: (1) the effect of Learning Cycle 7E model on the student learning motivation of the XI Science Graders of SMA Negeri (Public Senior High School) 1 Banyudono; (2) the effect of Learning Cycle 7E model on the Biology learning achievement of the XI Science Graders of SMA Negeri 1 Banyudono; and (3) the effect of student learning motivation on biology learning achievement of the XI Science Graders of SMA Negeri 1 Banyudono.

This study was a quasi-experiment research and used was Posttest Only Control Design. Learning model as independent variable. Student learning motivation and biology learning achievement as dependent variable. The population of this research was all students in class XI Science Graders of SMA Negeri 1 Banyudono in the school year of 2011/2012. The sampling technique used was cluster random sampling. Techniques of collecting data used for biology learning achievement were questionnaire, test and observation sheet. The student learning motivation was measured using questionnaire. Technique of analyzing data used was Kruskal Wallis test.

The result of hypothesis test: 1) the effect of Learning Cycle 7E model on the student learning motivation have sig. value 0,042. 2) the effect of Learning Cycle 7E model on the biology learning achievement have sig. value 0,754 (cognitive), 0,014 (affective) and 0,000 (psychomotor). 3) the effect of student learning motivation on the biology learning achievement have sig. value 0,202 (cognitive), 0,000 (affective) and 0,045 (psychomotor). The result of hypothesis test can be concluded that 1) there was a significant effect of Learning Cycle 7E model on the student learning motivation of the XI Science Graders of SMA Negeri 1 Banyudono. 2) There was a significant effect of Learning Cycle 7E model on the Biology learning achievement of the XI Science Graders of SMA Negeri 1 Banyudono in affective and psychomotor domains, but not in cognitive domain. 3) There was a significant effect of student learning motivation on the biology learning achievement of the XI Science Graders of SMA Negeri 1 Banyudono in affective and psychomotor domains, but not in cognitive domain.

Keywords: Learning Cycle 7E, student learning motivation, biology learning achievement.

Page 8: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk

mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan

belajar membangun kesempatan untuk berhasil.

(Mario Teguh)

Janganlah kamu berikap lemah, dan janganlah (pula) kamu

bersedih hati padahal kamulah orang yang paling tinggi

(derajatnya), jika kamu orang-orang beriman

(Surah Al-Imran Ayat 139)

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya

(Surah Al-Baqarah Ayat 286)

Yakinlah, bahwa kehidupan yang anda kejar, cukup berharga

untuk diperjuangkan sampai mati

(NN)

Page 9: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Dalam naungan Ridho ALLAH SWT, kupersembahkan karya ini untuk:

“Bapak dan Ibu”

Yang senantiasa memberikan doa, dukungan, Cinta, Kasih

Sayang dan pengorbanan yang tiada henti.....

“Pak Puguh dan Bu Tutik”

terima kasih atas bimbingan, kesabaran dan waktu yang

telah diberikan.....

“Bapak dan ibu dosen pendidikan biologi UNS”

terima kasih atas ilmunya semoga bermanfaat.....

“Irma Y Wardhani, Teman –

teman biologi 2008 serta sahabat-sahabatku”

Terima kasih atas doa, dukungan, nasehat dan kebersamaan

yang tidak akan pernah terlupakan.....

Page 10: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul

”IMPLEMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA KAITANNYA DENGAN HASIL

BELAJAR BIOLOGI” dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selama penelitian hingga terselesaikannya laporan ini, penulis menemui

berbagai hambatan namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak

akhirnya hambatan yang ada dapat teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk

bantuan yang telah diberikan, dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. Hj. Sri Dwiastuti, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan.

5. Puguh Karyanto, M.Si, Ph.D selaku Pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan dan saran.

6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Banyudono yang telah memberikan ijin untuk

mengadakan penelitian.

7. Dra. Sri Haryanti selaku guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA yang

senantiasa membantu kelancaran penelitian dan kerja samanya.

8. Siswa - siswi kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 1 Banyudono

Page 11: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan dukungan baik moral

maupun spriritual.

10. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah

membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 12: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. .................................................................................................... Latar

Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. .................................................................................................... Peru

musan Masalah .................................................................................. 3

C. .................................................................................................... Tujua

n Penelitian ....................................................................................... 4

D. .................................................................................................... Manf

aat Penelitian ..................................................................................... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 5

A. .................................................................................................... Tinja

uan Pustaka ....................................................................................... 5

1. ............................................................................................... B

elajar ........................................................................................... 5

Page 13: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

2. ............................................................................................... F

aktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ................................... 6

3. ............................................................................................... M

otivasi Belajar .............................................................................. 6

4. ............................................................................................... H

asil Belajar................................................................................... 9

5. ............................................................................................... L

earning Cycle 7E ......................................................................... 12

B. .................................................................................................... Hasil

Penelitian Yang Relevan ................................................................... 20

C. ............................ Kerangka Berpikir ................................................

............................. 21

D. .................................................................................................... Hipot

esis .................................................................................................... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 25

A. .................................................................................................... Temp

at dan Waktu Penelitian ..................................................................... 25

1. ............................................................................................... Temp

at Penelitian ................................................................................. 25

2. ............................................................................................... Wakt

u Penelitian .................................................................................. 25

B. .................................................................................................... Popul

asi dan Sampel .................................................................................. 26

1. ............................................................................................... Popul

asi Penelitian ............................................................................... 26

2. ............................................................................................... Samp

el Penelitian ................................................................................. 26

3. .......................................... Teknik Pengambilan Sampel ........... 27

C. .................................................................................................... Tekni

k Pengumpulan Data ......................................................................... 26

Page 14: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

1. ............................................................................................... Varia

bel Penelitian ............................................................................... 26

2. ........................................ Metode Pengumpuan Data .................

......................................... 27

3. ............................................................................................... Tekni

k Penyusunan Instrumen .............................................................. 28

4. ..............................Analisis Instrumen ........................................

..............................30

D. .................................................................................................... Ranc

angan Penelitian ................................................................................ 35

E. ................................ Teknik Analisis Data .......................................

................................. 38

1. ............................................................................................... Uji

Keseimbangan ............................................................................. 38

2. ............................................................................................... Uji

Hipotesis ..................................................................................... 40

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 41

A. .................................................................................................... Desk

ripsi data ........................................................................................... 41

1. ............................................................................................... D

eskripsi Data Ketelaksanan Sintaks Pembelajaran ........................ 41

a. ..................................................... Observasi Aktivitas

Guru......................................................... ................................ 41

b. ..................................................... Observasi Aktivitas

Siswa................................................. .................................. 42

2. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi ........................................... 43

3. Deskripsi Motivasi Belajar Biologi ............................................. 45

B. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 47

1. Hipotesis Pertama ....................................................................... 47

2. Hipotesis Kedua.......................................................................... 48

3. Hipotesis Ketiga ......................................................................... 49

Page 15: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

C. Pembahasan Hasil Analisis ................................................................ 50

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 58

A. .................................................................................................... Simp

ulan ................................................................................................... 58

B. .................................................................................................... Impli

kasi ................................................................................................... 58

C. .................................................................................................... Saran

...................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 60

LAMPIRAN ................................................................................................. 63

Page 16: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Taksonomi Bloom Lama Dan Baru .............................. 10

Tabel 2.2 Tahap-Tahap Dalam Model Learning Cycle 7E .......................... 15

Tabel 3.1 Rangkuman Uji Validitas .............................................................. 31

Tabel 3.2 Rangkuman Uji Reliabilitas ........................................................... 33

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Taraf Kesukaran Tes Kognitif .............................. 34

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Daya Pembeda Tes Kognitif ................................. 35

Tabel 3.5 Rancangan Penelitian Ramdomize Control Only Design ................ 36

Tabel 3.6 Rangkuman Uji Normalitas Kemampual Awal Dengan

Mengunakan Uji Kolmogorof-Smirnov .......................................... 38

Tabel 3.7 Rangkuman Uji Normalitas Kemampual Awal dengan

Mengunakan Uji Levene’s ............................................................. 39

Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan Kemampuan Awal

dengan Menggunakan T-test.......................................................... 40

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru .................................................... 41

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa .................................................... 42

Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif ............................. 43

Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif............................... 44

Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor ........................ 44

Tabel 4.6 Deskripsi Nilai Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol dan

Eksperimen. .................................................................................. 45

Tabel 4.7 Data Sebaran Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol ...................... 46

Tabel 4.8 Data Sebaran Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen ............... 46

Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Belajar Berdasarkan Motivasi Belajar Siswa

Tinggi, Sedang dan Rendah ........................................................... 46

Page 17: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Uji Kruskal-Wallis Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan Model Pembelajaran ............................................... 48

Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Kruskal-Wallis Hasil Belajar Biologi

Berdasarkan Model Pembelajaran ............................................... 48

Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Kruskal-Wallis Motivasi Belajar

Siswa Terhadap Hasil Belajar Biologi ...................................... 49

Page 18: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahapan perubahan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E

Menjadi 7E ............................................................................... 13

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................... 23

Gambar 3.1 Waktu Penelitian ...................................................................... 26

Gambar 3.2 Skema Paradigma Penelitian .................................................... 37

Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif, Afektif

dan Psikomotor Pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ................ 44

Gambar 4.2 Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol dan

Eksperimen .............................................................................. 45

Gambar 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif, Afektif

dan Psikomotor Berdasarkan Motivasi Belajar Tinggi, Sedang

dan Rendah............................................................................... 47

Page 19: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian ............................................................... 64

Lampiran 2. Analisis Instrumen ................................................................. 143

Lampiran 3. Data Hasil penelitian .............................................................. 162

Lampiran 4. Uji Prasyarat .......................................................................... 172

Lampiran 5. Uji Hipotesis .......................................................................... 175

Lampiran 6. Dokumentasi .......................................................................... 177

Lampiran 7. Perizinan ............................................................................... 182

Page 20: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut sumber

daya yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia merupakan syarat untuk

mencapai pembangunan. Salah satu wahana tersebut adalah peningkatan sumber

daya manusia yang berkualitas. Sebagai faktor penentu keberhasilan

pembangunan, maka kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan melalui

berbagai program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah

berdasarkan kepentingan yang mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah dilakukannya pembaharuan

dan perbaikan guna meningkatkan mutu pendidikan.

Terkait dengan perbaikan mutu pendidikan di atas terdapat tiga hal utama

yang perlu dilakukan dalam pembaharuan pendidikan, yaitu pembaharuan

kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas model

pembelajaran. Model pembelajaran yang baik dalam proses belajar mengajar

berguna agar siswa belajar secara efektif, efisien dan sesuai dengan tujuan yang

diharapkan.

Pengembangan model pembelajaran tidak dilakukan secara asal,

melainkan mempunyai tujuan yang hendak di capai yaitu meningkatkan dan

memelihara perhatian anak didik terhadap relevensi proses pembelajaran,

memberikan kesempatan fungsinya motivasi, membentuk sikap positif terhadap

guru dan sekolah memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar

individual dan mendorong anak untuk belajar. Menurut Bloom proses belajar baik

disekolah maupun diluar sekolah, menghasilkan menghasilkan tiga pembentukan

kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy Bloom, yaitu kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik (Sardiman, 2007:23). Inti utama dari pembelajaran

adalah siswa yang belajar. Belajar dalam arti perubahan dan peningkatan

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh prestasi belajar

yang tinggi.

Page 21: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Belajar biologi sebenarnya suatu hal yang menyenangkan. Tetapi hal itu

adakalanya akan berbalik menjadi suatu yang tidak menyenangkan dan

membosankan. Salah satu yang menyebabkan ketidaksenangan dan kebosanan

siswa dalam mempelajari biologi adalah masih banyaknya guru yang menerapkan

sistem pembelajaran yang menonton, baik dalam mengenal materi yang diajarkan

maupun cara-cara pembelajaran serta media pembelajaran yang mendukung

terlaksananya prosses pembelajaran. Ketidaksenangan dan kebosanan siswa akan

mengakibatkan turunnya motivasi belajar siswa dan berujung pada menurunnya

hasil belajar siswa.

Dari uraian di atas menggambarkan bahwa motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran biologi masih sangat rendah sehingga akan mengakibatkan prestasi

belajar menurun. Memberikan motivasi kepada seorang siswa berarti

menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu

(Sardiman, 2007:77). Oleh karena itu penting menciptakan kondisi tertentu agar

siswa selalu termotivasi dan ingin terus belajar. Memandang situasi dan kondisi

itu, maka seorang guru yang kreatif harus dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa dalam mempelajari biologi dengan mengusahakan suatu cara atau metode

lain yang dapat membantu siswa agar lebih termotivasi dalam belajar biologi.

Sehubungan dengan hal di atas maka alternatif pemecahan masalah yang

dapat digunakan adalah dengan mengimplementasikan suatu pembelajaran yang

berpusat pada siswa (student centered) dimana siswa diajak lebih aktif

mempresentasikan atau mengkomunikasikan pemahamannya dalam beberapa

langkah atau siklus melalui model pembelajaran Learning Cycle 7E. Model

pembelajaran Learning Cycle 7E merupakan salah satu model pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan cara belajar dan

mengembangkan daya nalar siswa. Tahapan model Learning Cycle 7E terdiri dari

Elicit, Engage, Exploration, Explaination, Elaboration, Evaluation dan Extend.

Dalam penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E memiliki kelebihan

antara lain merangsang siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran yang

telah mereka dapatkan sebelumnya: memberikan motivasi kepada siswa untuk

menjadi lebih aktif dan menambah rasa ingin tahu siswa; melatih siswa belajar

Page 22: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3 menemukan konsep melalui eksperimen; melatih siswa untuk menyampaikan

secara lisan konsep yang telah mereka pelajari; memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan

konsep yang telah dipelajari.; guru dan siswa menjalankan tahapan-tahapan

pembelajaran yang saling mengisi satu sama lainnya. Learning Cycle 7E

merupakan perwujudan dari filosofi konstruktivisme, dimana pengetahuan

dibangun dalam pikiran pebelajar. Learning Cycle 7E pada dasarnya sesuai

dengan teori konstruktivis Vigostky yang menyatakan bahwa pengetahuan

melekat pada tindakan interaksi lingkungan budaya. Jadi kerja sama yang menjadi

dasar dari belajar. Vigostky juga menekankan adanya hakikat sosial dari belajar

dan menyarankan menggunakan kelompok-kelompok belajar dengan kemampuan

yang berbeda-beda untuk mengupayakan perubahan konseptual (Mujis dan

Reynolds, 2008:27).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti termotivasi untuk mengadakan

penelitian yang berjudul “Implementasi Model Learning Cycle 7E Terhadap

Motivasi Belajar Siswa Serta Kaitannya Dengan Hasil Belajar Biologi”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan umum dalam penelitian ini

adalah bagaimana pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar

dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Permasalahan umum tersebut

dapat dirinci sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar

siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012?

2. Apakah ada pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap hasil belajar siswa

kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas

XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012?

Page 23: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh

model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran biologi. Secara khusus tujuan penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui:

1. Pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar siswa kelas XI

IPA SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012

2. Pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA

SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012

3. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA

SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012

D. Manfaat Penelitian

1. Model Learning Cycle 7E dapat digunakan untuk menyelenggarakan

pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

2. Meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

biologi

3. Hasil penelitian ini dapat menjadi bekal untuk terjun langsung ke dunia

pendidikan sebagai seorang calon pendidik.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi sebagai acuan penelitian

berikutnya

Page 24: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar

Belajar menurut Yamin (2008:120) merupakan proses seseorang

memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap. Dalam pengertian yang umum,

belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif

permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya. Menurut Sardiman

(2007:3) belajar yang dilakukan siswa yang akan menghasilkan perubahan

tingkah laku dan kemampuan. Hal senada juga diungkapkan oleh Uno (2010:194)

belajar merupakan proses perubahan perilaku setelah mempelajari suatu objek

(pengetahuan, sikap atau keterampilan) tertentu. Dari definisi diatas dapat

disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas pada diri seseorang yang

disadari atau disengaja yang akan menghasilkan perubahan tingkah laku dan

kemampuan. Perubahan tingkah laku dan kemampuan siswa meliputi tiga ranah

yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan

penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, ketrampilan,

sikap pengertian dan harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri. Selain itu

belajar juga dikatakan sebagai tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah

penentu terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh

sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar yang dipelajari oleh

siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan, manusia atau hal-hal

yang dijadikan bahan ajar.

Belajar merupakan hal yang sangat mendasar bagi manusia dan

merupakan proses yang tidak ada henti-hentinya. Belajar merupakan sebuah

proses yang kesinambungan yang mengubah pebelajar dalam berbagai cara

(Suparno, 2001:4). Dalam proses belajar tersebut, siswa menggunakan

kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. Kemampuan-

kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, yang dibelajarkan dengan bahan ajar

Page 25: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6 menjadi semakin rinci dan menguat. Adanya informasi tentang sasaran belajar,

adanya penguatan-penguatan, adanya evaluasi dan keberhasilan belajar,

menyebabkan siswa semakin sadar akan kemampuan diriya. Hal ini akan

memperkuat keinginan seseorang untuk semakin mandiri.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Slameto (2003:54-72) membagi faktor–faktor yang mempengaruhi proses

belajar menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar.

Faktor internal dibagi lagi menjadi tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor

psikologi dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat

tubuh, sedangkan faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan dan kesiapan siswa. Faktor kelelahan meliputi kelelahan fisik

dan kelelahan rohani. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap proses belajar

siswa meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor keluarga meliputi cara

orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang keluarga. Faktor

sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran dan metode belajar.

Pengelolaan lingkungan yang tepat tentunya memberikan hasil belajar yang

maksimal. Faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media

masa dan teman bergaul. Faktor eksternal khususnya faktor sekolah

mengindikasikan bahwa pembelajaran yang kurang mampu mengelola lingkungan

kelas untuk menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan akan

menyebabkan hasil belajar kurang dapat dicapai secara maksimal.

3. Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.

motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong

perilaku kearah tujuan. Menurut Brophy (1998:3) Motivation is a theorical

construct used to explain the initiation, direction, intensity, and persistence of

Page 26: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7 behavior, especially goal-directed behavior. Motivasi adalah sebuah teori yang

membangun yang digunakan untuk menjelaskan permulaan, pengarahan,

intensitas dan ketekunan perilaku, khususnya perilaku yang mengarah tujuan.

Selanjutnya, Santrock (2009:199) mengemukakan bahwa motivasi melibatkan

proses yang memberikan energi, mengarahkan dan mempertahankan. Dengan

demikian, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang mengandung energi,

memiliki arah dan dapat dipertahankan. Pendapat senada juga diungkapkan oleh

Yamin (2008:95) motivasi merupakan perilaku yang akan menentukan kebutuhan

(needs) atau wujud perilaku tujuan. Needs merupakan kecenderungan dalam diri

seseorang yang bersifat relatif permanen bagi orang-orang yang termotivasi dan ia

merupakan perubahan internal dalam diri akibat stimulus -stimulus yang didapat

dari lingkungannya. Motivasi juga dapat merupakan tujuan dan alat dalam

pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi merupakan salah satu tujuan dalam

mengajar. Sebagai alat motivasi merupakan salah satu faktor seperti halnya

intelegensi hasil belajar yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa dalam

bidang pengetahuan, nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Dari pendapat

diatas dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin

melakukan sesuatu

Ditinjau dari tipe motivasi, para ahli membagi motivasi menjadi dua jenis

yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah

motivasi yang keberadaanya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi

ekstrinsik bukan merupakan keinginan dalam diri siswa untuk belajar. Tujuan

individu melakukan kegiatan adalah mencapai tujuan yang terletak diluar aktivitas

belajar itu sendiri atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktivitas belajar.

Motivasi intrinsik merupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan

berdasarakan suatu penghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan yang secara

mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Kebutuhan- kebutuhan yang timbul dari

dalam diri subyek yang belajar ini yang disebut motivasi intrinsik. Akan tetapi

bukan berarti motivasi instrisik dapat berdiri sendiri tanpa sokongan dari luar

seperti peran guru, orang tua dalam menyadari anak didiknya untuk belajar, dan

Page 27: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8 memeiliki pengetahuan, peran yang seperti ini akan berpengaruh pada diri

seseorang dalam menanamkan kesadaran dalam belajar. Pada intinya motivasi

intrinsik adalah dorongan untuk mencapai suatu tujuan yang dapat dilalui dengan

belajar, dorongan belajar itu tumbuh dari dalam diri subyek belajar. Antara

motivasi intrinsik dan ekstrinsik saling menambah atau memperkuat, bahkan

motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi intrinsik (Wena, 2011:34).

Hakikat motivasi belajar menurut Uno (2008:23) adalah dorongan internal

dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung. Prinsip-prinsip motivasi adalah memberi penguatan, sokongan,

arahan, pada perilaku yang erat kaitannya dengan prinsip-prinsip dalam belajar.

Memberikan motivasi kepada siswa berarti memberdayakan afeksi mereka agar

dapat melakukan sesuatu, melalui penguatan langsung (eksternal), penguatan

pengganti, dan penguatan diri sendiri. Hal itu mempunyai peranan besar dalam

keberhasilan seseorang dalam belajar.

Keller (1983) mendefinisikan motivasi sebagai intensitas dan arah suatu

perilaku serta berkaitan dengan pilihan yang dibuat seseorang untuk mengerjakan

atau menghindari suatu tugas serta menunjukkan tingkat usaha yang

dilakukannya. Secara operasional motivasi belajar ditentukan oleh indikator-

indikator sebagai berikut. a) tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran, b)

tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa, c) tingkat keyakinan

siswa terhadap kemempuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran, d)

tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Jadi, untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dapat diketahui dari

seberapa jauh perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, seberapa jauh siswa

merasakan ada kaitan atau relevansi isi pembelajaran dengan kebutuhannya,

seberapa jauh siswa merasa yakin terhadap kemampuan dalam mengerjakan

tugas-tugas pembelajaran, serta seberapa jauh siswa merasa puas terhadap

kegiatan belajar yang telah dilakukan. Keempat variabel tersebut merupakan

kondisi-kondisi yang nampak dalam diri siswa selama mengikuti pembelajaran

(Wena, 2011:33).

Page 28: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Dalam kegiatannya pembelajaran, motivasi merupakan tanggung jawab

seorang guru agar pengajaran yang diberikan berhasil dengan baik. Keberhasilan

ini banyak bergantung pada usaha guru dalam membangkitkan motivasi belajar

peserta didik. Motivasi menentukan tingkat keberhasilan atau kegagalan belajar

pada peserta didik. Apabila mempunyai motivasi yang kuat, peserta didik akan

menujukkan minatnya, aktivitasnya, dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan

belajar atau pendidikan yang dilaksanakan. Belajar tanpa adanya motivasi kiranya

sulit untuk berhasil.

4. Hasil belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan-ketrampilan (Suprijono, 2011:5). Dalam

sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler

maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu

ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

a) Ranah kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan perilaku yang berhubungan dengan

berpikir dan pemecahan masalah. Menurut Taksonomi Bloom yang direvisi

pada tahun 2001 dalam Yamin (2008:33) mengungkapkan bahwa tujuan

belajar ranah kognitif membedakan antara proses kognitif dan dimensi

pengetahuan. Ranah kognitif merupakan hasil belajar yang berkenaan dengan

intelektual yang terdiri dari enam aspek dan disusun secara berjenjang meliputi

mengingat (remember), mengerti (understand), mengaplikasikan (apply),

menganalisis (analyze), menilai (evaluate) dan mencipta (create). Dimensi

pengetahuan adalah fakta, konsep, prosedur dan metakognisi.

Tujuan kognitif berorientasi kepada kemampuan “berpikir”, mencakup

kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada

kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk

menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode atau prosedur yang

Page 29: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sebelumnya dipelajari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ranah kognitif

adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang

sering berawal dari tingkat “mengingat” sampai ke tingkat paling tinggi yaitu “

mencipta”. Kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan (mengingat),

memahami dan menerapkan hanya membutuhkan proses berfikir rendah (lower

level of thinking process), sedangkan menganalisis, mengevaluasi dan

menciptakan membutuhkan proses berfikir tingkat tinggi (higher level of

thinking process). Perbedaan taksonomi Bloom lama dan baru ditunjukkan

pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Perbedaan Taksonomi Bloom Lama Dan Baru Tingkatan Lama Baru/dimensi proses kognitif

C1 Pengetahuan (Knowlwdge) Ingatan (Remember) C2 Pemahaman (Understand) Pemahaman (Understand) C3 Penerapan (Apply) Penerapan (Apply) C4 Analisis (Analyze) Analisis (Analyze) C5 Sintesis (Synthesis) Evaluasi (Evaluate) C6 Evaluasi (Evaluate) Cipta (Create)

b) Ranah afektif

Ranah afektif berkenaan sikap dan nilai. tipe hasil belajar afektif

tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya dalam

pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan dan teman sekelas,

kebiasaan belajar dan hubungan sosial.

Menurut Sudjana (2008:30) ada beberapa jenis ranah afektif sebagai

hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana

sampai tingkat yaang kompleks.

a. Receving (attending) yakni semacam kepekaan yang dalam menerima

rangsang (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk

masalah, situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk kontrol dan seleksi

gejala atau rangsangan dari luar.

Page 30: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

b. Responding atau jawaban yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang

terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi,

perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada

dirinya.

c. Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala

atau stimiulus tadi. Dalam evaluasi ini temasuk di dalamnya ketersediaan

menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan

kesepakatan terhadap nilai tersebut.

d. Organisasi yakni pengembangan dari pengembangan dari nilai ke dalam

suatu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,

pemantapan, dan prioritas yang telah dimilikinya. yang termasuk ke dalam

organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai dan lain-lain.

e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan semua sistem

nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian

dan tingkah lakunya. Proses internalisasi nilai telah menempati tempat

tertinggi dalam hirarki nilai. Peserta didik telah mimiliki sistem nilai yang

mengontrol tingkah lakunya sehingga membentuk karakteristik pola hidup.

c) Ranah psikomotorik

Ranah psikomotorik merupakan perilaku yang dimunculkan oleh hasil

kerja fungsi tubuh manusia. Hasil psikomotor tampak dalam bentuk

keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Anita harrow dalam

Yulaelawati (2004:63) mengelola taksonomi ranah psikomotor menurut

derajad koordinasi yang meliputi koordinasi ketidaksengajaan dan kemampuan

yang dilatihkan. Taksonomi ini dimulai dengan gerak refleks yang sederhana

pada tingkatan rendah ke gerakan otot yang lebih kompleks pada tingkatan

tertinggi. Hirarki ranah psikomotor dapat digolongkan meliputi gerakan

refleks, gerakan dasar, gerakan tanggap (perceptual), kegiatan fisik dan

komunikasi tidak berwacana.

Page 31: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1. Gerakan refleks

merupakan tindakan yang ditunjukkan tanpa belajar dalam menanggapi

stimulus.

2. Gerakan dasar

Merupakan pola gerakan yang di vaariasi yang terbentuk berdasarkan

campuran gerakan refleks daan gerakan yang lebih kompleks.

3. Gerakan tanggap (perceptual)

Merupakan penafsiran terhadap segala rangsang yang membuat seseorang

mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

4. Kegiatan fisik

Merupakan kegiatan yang memerlukan kekuatan otot, kekuatan mental,

ketahanan, kecerdasan, kegesitan dan kekuatan suara.

5. Komunikasi tidak berwacana

Merupakan komunikasi melalui gerakan tubuh. Gerakan tubuh ini

merentang dari ekspresi mimik muka sampai dengan gerakan koreografi.

5. Learning Cycle 7E

Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang

berlandaskan pada pandangan konstruktif. Pandangan ini berasumsi bahwa

mengajar bukan sebagai proses di mana gagasan-gagasan guru (dosen) diteruskan

pada para peserta didik, melainkan sebagai proses untuk mengubah dan

membangun gagasan-gagasan peserta didik yang sudah ada. Seperti yang

diungkapkan oleh Renner et al (1988) dalam Nuhoglu dan Yalcin (2006:28), “The

leaning cycle is a well established inductive approach to learning scienc “. Model

Learning Cycle menekankan pada model pembelajaran yang berorientasi

kehakikat sains yaitu sebagai produk, proses dan alat untuk mengembangkan

sikap ilmiah. Siswa dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran siklus adalah suatu kerangka konseptual yang

digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses pembelajaran yang berpusat

pada siswa. Siklus belajar (Learning Cycle) merupakan salah satu model

Page 32: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13 pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis yang pada mulanya terdiri atas

tiga tahap, yaitu Eksplorasi (exploration), Pengenalan konsep (concept

introduction), dan Penerapan konsep (concept application). Pada proses

selanjutnya, Tiga siklus tersebut saat ini dikembangkan menjadi lima tahap yang

sering disebut dengan Learning Cycle 5E. Tahapan dari Learning Cycle 5E yaitu

engage, explore, explain, extend dan evaluate (Wena, 2011:171). Pada proses

selanjutya Eisenkraft (2003:57) mengembangkan siklus belajar menjadi tujuh

tahap. Tujuh tahap dari model Learning Cycle 7E adalah menekankan pada

pentingnya memperoleh pemahaman konsep sebelumnya atau transfer konsep.

Dalam model ini, guru tidak lagi mengabaikan pengetahuan awal siswa dalam

proses pembelajaran. Perubahan model Learning Cycle 5E menjadi 7E

ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Elicit

Engage

Engage

Explore Explore

Explain Explain

Elaborate

Elaborate

Evaluate

Evaluate

Extend

Gambar 2.1 Tahapan Perubahan Model Learning Cycle 5E Menjadi 7E

Page 33: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Menurut Eisenkraft (2003:58-59) tahapan-tahapan model Learning Cycle

7E dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Elicit

Pada fase ini, guru berusaha menimbulkan atau mendatangkan

pengetahuan awal siswa. Pada fase ini guru dapat mengetahui sampai dimana

pengetahuan awal siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pengetahuan awal siswa

agar timbul respon dari pemikiran siswa serta menimbulkan kepenasaran

tentang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Fase ini

dimulai dengan pertanyaan mendasar yang berhubungan dengan pelajaran yang

akan dipelajari dengan mengambil contoh yang mudah yang diketahui siswa

seperti kejadian dalam kehidupan sehari-hari.

b. Engage

Fase digunakan untuk memfokuskan perhatian siswa, merangsang

kemampuan berpikir serta membangkitkan minat dan motivasi siswa

terhadap konsep yang akan diajarkan. Fase ini dapat dilakukan dengan

demonstrasi, diskusi, membaca, atau aktivitas lain yang digunakan untuk

membuka pengetahuan siswa dan mengembangkan rasa keigintahuan siswa.

c. Explore

Pada fase ini siswa memperoleh pengetahuan dengan

pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan

dipelajari. Siswa diberi kesempatan untuk bekerja dalam kelompok-kelompok

kecil tanpa pengajaran langsung dari guru. Pada fase ini siswa diberi

kesempatan untuk mengamati data, merekam data, mengisolasi variabel,

merancang dan merencanakan eksperimen, membuat grafik, menafsirkan

hasil, mengembangkan hipotesis serta mengatur temuan mereka. Guru

merangkai pertanyaan, memberi masukan, dan menilai pemahaman.

d. Explain

Pada fase ini siswa diperkenalkan pada konsep, hukum dan teori baru.

Siswa menyimpulkan dan mengemukakan hasil dari temuannya pada fase

explore. Guru mengenalkan siswa pada beberapa kosa kata ilmiah, dan

Page 34: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

memberikan pertanyaan untuk merangsang siswa agar menggunakan istilah

ilmiah untuk menjelaskan hasil eksplorasi.

e. Elaborate

Fase yang bertujuan untuk membawa siswa menerapkan simbol,

definisi, konsep, dan keterampilan pada permasalahan yang berkaitan dengan

contoh dari pelajaran yang dipelajari.

f. Evaluate

Fase evaluasi model pembelajaran Learning Cycle 7E terdiri dari

evaluasi formatife dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatife tidak boleh dibatasi

pada siklus-siklus tertentu saja, sebaiknya guru selalu menilai semua

kegiatan siswa.

g. Extend

Pada tahap ini bertujuan untuk berfikir, mencari menemukan dan

menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari bahkan

kegiatan ini dapat merangsang siswa untuk mencari hubungan konsep

yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum mereka

pelajari.

Ketujuh tahapan di atas adalah hal-hal yang harus dilakukan guru dan

siswa untuk menerapkan model Learning Cycle 7E pada pembelajaran di kelas.

Guru dan siswa mempunyai peran masing-masing dalam setiap kegiatan

pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan tahapan dari siklus belajar.

Arah pembelajaran serta aktivitas guru dan siswa dalam setiap tahap dalam model

Learning Cycle 7E dapat dijabarkan dalam Tabel 2.

Tabel 2.2 Tahap-Tahap Dalam Model Learning Cycle 7e

Fase 7e Arah pembelajaran Kegiatan guru Kegiatan siswa Elicit 1) Memfokuskan

perhatian siswa

2) Menyelidiki Pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

1) Memfokuskan siswa terhadap materi yang akan dipelajari

2) Mengajukan pertanyaan

1) Memfokuskan diri terhadap apa yang disampaikan oleh guru

2) Mengingat kembali materi yang telah

Page 35: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3) Menstiumulus

berfikir

kepada siswa dengan pertanyaan seperti “Apa yang kamu pikirkan?”atau “Apa yang kamu ketahui?” yang sesuai dengan permasalahan

3) Menampung

semua jawaban siswa

Dipelajari 3) Mengajukan

pendapat jawaban berdasarkan pengetahuan sebelumnya atau pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari

Engage 1) Demonstrasi/ menyajikan fenomena

2) Bertukar informasi dan pengalaman

1) Menyajikan demonstrasi atau bercerita tentang fenomena alam yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

2) Memberikan pertanyaan untuk merangsang motivasi dan keingintahuan siswa

1) Memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan atau mendemonstrasi-kan sebuah fenomena

2) Mencari dan

berbagi informasi yang mendukung konsep yang

Explore 1) Menganalisis apa yang telah dieksplorasi

2) Diskusi 3) Aktivitas

keterampilan berfikir: Membandingkan, mengklarifikasi, menganalisis

1) Membimbing siswa dalam menyiapkan laporan (data dan kesimpulan) eksperimen

2) Menganjurkan

siswa untuk menjelaskan laporan

1) Melakukan presentasi dengan cara menjelaskan data yang diperoleh dari hasil eksperimen

2) Mendengarkan penjelasan kelompok lain

Page 36: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

kesalahan, memecahkan masalah

eksperimen dengan kata-kata mereka sendiri

3) Memfasilitasi

siswa untuk melakukan presentasi laporan eksperimen

4) Mengarahkan

siswa pada data dan petunjuk telah diperoleh dari pengalaman sebelumnya atau dari hasil eksperimen untuk mendapatkan kesimpulan

5) Memberikan

pertanyaan arahan kepada siswa mengenai eksperimen yang dilakukan ketika diperlukan

6) Memberi waktu

yang cukup kepada siswa untuk menyelesaikan eksperimen

3) Mengajukan pertanyaan terhadap penjelasan kelompok

4) Mendengarkan dan

memahami penjelasan/ klarifikasi yang disampaikan oleh guru (jika ada)

5) Menyimpulkan

hasil eksperimen berdasarkan data yang telah didapat dan petunjuk (penjelasan) dari guru

6) Diskusi dalam

kelompok untuk menjawab permasalahan yang disajikan dalam LKS

7) Membuat

kesimpulan awal berdasarkan data yang diperoleh dari hasil eksperimen

Explain 1) Menganalisis apa yang telah dieksplorasi

2) Diskusi

1) Membimbing siswa dalam menyiapkan laporan (data dan kesimpul-an) eksperimen

1) Melakukan presentasi dengan cara menjelaskan data yang diperoleh dari hasil eksperimen

Page 37: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3) Aktivitas Keterampilan berfikir: membandingkan, mengklarifikasi, menganalisis kesalahan

2) Menganjurka siswa untuk menjelaskan laporan eksperimen dengan kata-kata mereka sendiri

3) Memfasilitasi

siswa untuk melakukan presentasi laporan eksperimen

4) Mengarahkan

siswa pada data dan petunjuk telah diperoleh dari pengalaman sebelumnya atau dari hasil eksperimen untuk mendapatkan kesimpulan

2) Mendengarkan penjelasan kelompok lain

3) Mengajukan

pertanyaan terhadap penjelasan kelompok lain

4) Mendengarkan dan

memahami penjelasan/ klarifikasi yang disampaikan oleh guru (jika ada)

5) Menyimpulkan hasil eksperimen berdasarkan data yang telah didapat dan petunjuk (penjelasan) dari guru

Elabo-rate

1) Menerapkan apa yang telah dijelaskan pada fase Explain

2) Mengaplikasi pengetahuan yang telah didapatkan

1) Mengajak siswa untuk menggunakan istilah umum

2) Memberikan soal atau permasalahan dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan

3) Menganjurkan siswa untuk menggunakan konsep yang telah mereka

1) Menggunakan istilah umum dan pengetahuan yang baru

2) Menggunakan Informasi sebelumnya yang didapat untuk bertanya, mengemukakan pendapat dan membuat keputusan

3) Menerapkan pengetahuan yang baru untuk

Page 38: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dapatkan menyelesaikan soal-soal

Extend 1) Memecahkan masalah

2) Membuat

keputusan 3) Aktivitas dalam

berfikir: Membandingkan, mengklarifikasi menggunakan konsep yang telah dipejari sebelumnya

1) Memperlihatkan hubungan antara konsep yang dipelajari dengan konsep yang lain

2) Memberikan pertanyaan Untuk membantu siswa melihat hubungan antara konsep yang dipelajari dengan konsep/ topik yang lain

3) Mengajukan

pertanyaan tambahan yang sesuai dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sebagai aplikasi konsep dari materi yang dipelajari

1) Melihat hubungan antara konsep yang dipelajari dengan konsep yang lain

2) Membuat hubungan antara konsep yang telah dipelajari dengan kehidupan sehari-hari sebagai gambaran aplikasi konsep yang nyata

3) Menggunakan pengetahuan dari hasil eksperimen untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru, terkait dengan konsep yang telah dipelajari

4) Berfikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari

Evaluate 1) Melakukan

penilaian Internal dan eksternal terhadap aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terbangun

1) Memberikan penguatan terhadap konsep yang telah dipelajari

2) Melakukan penilaian kinerja melalui

1) Mengerjakan kuis

2) Menjawab pertanyaan lisan yang diajukan oleh guru (baik berupa pendapat maupun fakta)

Page 39: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Melakukan tes

3) Penilaian penampilan

4) Menghasilkan sebuah karya

observasi selama proses pembelajaran

3) Memberikan kuis

3) Mempunyai

kemampuan dan keterampilan untuk menjelaskan konsep yang telah dipelajari

(Lorsbach, 2006: Einskraft, 2009 dalam Hardiansyah, 2010: 20)

Adapun keunggulan dan kelemahan dari model siklus belajar adalah:

1. Keunggulan

a. Dapat menumbuhkan kegairahan belajar peserta didik.

b. Meningkatkan motivasi belajar, kerja sama, saling belajar, keakraban, saling

menghargai, partisipasi, kemampuan berbahasa peserta didik.

c. Lebih berpeluang untuk menyampaikan pendapat dan gagasan.

d. Kegiatan belajar lebih mantap.

e. Pengetahuan yang didapatkan lebih melekat.

2. Kelemahan

a. Persiapannya memerlukan banyak tenaga, pikiran, alat dan waktu.

b. Memerlukan pendidik yang mampu mengelola kelas dan mengatur kerja

kelompok dengan baik.

c. Membutuhkan media, fasilitas dan biaya yang cukup besar.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Learning Cycle 7E

Beberapa penelitian telah dilakukan yang menunjukkan keefektifan

penerapan pembelajaran Learning Cycle 7E. Hasil penelitian yang telah dilakukan

Tika (2008:200) menyimpulkan bahwa model pembelajaran learning cycle 5E

dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian

yang telah dilakukan Soeprodjo et al (2008:229) di SMA Negeri 1 Temanggung

yang menyimpulkan bahwa model Learning Cycle 5E berpengaruh terhadap hasil

belajar. Hasil penelitian dari Susilawati et al (2010:324) menunjukkan bahwa

Page 40: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21 model Learning Cycle 7E secara signifikan dapat lebih meningkatkan

keterampilan proses sains siswa dibandingkan dengan model pembelajaran

konvensional. Peningkatan ranah kognitif siswa pada pembelajaran Learning

Cycle 7E lebih tinggi dibandingkan hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran

konvensional. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Liu et al (2009:355)

menjelaskan bahwa pembelajaran dengan model Learning Cycle dapat efektif

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari

serta dapat meningkatkan motivasi belajar.

2. Motivasi Belajar

Penelitian tentang motivasi belajar cukup banyak dilakukan di berbagai jenjang

pendidikan dan berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran. Hasil penelitian Supartini

(2008:30) di SMK Al-Hidayah 1 Jakarta menyimpulkan bahwa motivasi belajar

berperan signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi, upaya untuk

meningkatkan hasil belajar dapat dilakukan dengan memberikan fokus lebih

terhadap motivasi belajarnya. Selain itu juga hasil penelitian dari Tonang

(2007:17) di SMP Kristen BPK Penabur Jakarta menunjukkan bahwa motivasi

belajar berperan penting dalam proses pembelajaran. Makin besar motivasi yang

diberikan, makin tinggi hasil belajar yang diperoleh. Hasil penelitian yang sama

juga diungkapkan oleh Hamdu dan Agustina (2011:95) di SD Tarumanegara kota

Tasikmalaya menyimpulkan bahwa motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa

memiliki pengaruh yang signifikan. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa memiliki pengaruh yang besar

terhadap hasil belajar siswa. Semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin

tinggi pula tingkat prestasi belajarnya, sebaliknya semakin rendah pemberian

motivasi maka semakin rendah pula tingkat prestasi belajarnyaa.

C. Kerangka Berpikir

Belajar dan mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal

balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi pendidikan. Setiap proses

interaksi belajar mengajar ditandai dengan sejumlah unsur yakni tujuan yang akan

Page 41: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22 dicapai, adanya guru dengan peserta didik sebagai individu yang terlibat dalam

proses interaksi tersebut, adanya bahan pelajaran dan adanya metode sebagai alat

untuk menciptakan situasi belajar-mengajar. proses interaksi belajar-mengajar

pada prinsipnya sagat bergantung pada guru dan peserta didik. Oleh karena itu,

dari guru dalam belajar mengajar dituntut kesabaran, keuletan, dan sikap terbuka

di samping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Demikian

pula dari peserta didik di tuntut adanya semangat dan dorongan untuk belajar.

Faktor–faktor yang mempengaruhi proses belajar menjadi dua yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari

dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor eksternal yang berpengaruh

terhadap proses belajar siswa meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat

(Slameto, 2003:54-72). Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum,

relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pengajaran dan metode belajar. Permasalahan umum yang sering dijumpai dalam

pembelajaran biologi adalah kurangnya keterlibatan atau peran serta siswa dalam

kegiatan belajar. masih banyaknya guru yang menerapkan sistem pembelajaran

yang menonton. Proses pembelajaran yang berlangsung belum menunjukkan

adanya partisipasi siswa secara menyeluruh. Siswa cenderung pasif dan berperan

sebagai objek dalam pembelajaran, hanya mendengarkan dan menulis informasi

yang diberikan oleh guru. Ketidaksenangan dan kebosanan siswa akan

mengakibatkan turunnya motivasi belajar siswa dan berujung pada kurang

optimalnya hasil belajar yang dicapai siswa.

Dalam pembelajaran biologi membutuhkan model pembelajaran yang

efektif. Misalnya Learning Cycle 7E. Model pembelajaran Learning Cycle 7E

merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengoptimalkan cara belajar dan mengembangkan daya nalar siswa.

Melalui kegiatan yang ada tiap fase Learning Cycle 7E mewadai siswa untuk

secara aktif membangun konsepnya sendiri dengan cara berinteraksi dengan

lingkungan fisik maupun sosial.

Kerangka berpikir dalam melaksanakan kegiatan penelitian secara

sederhana dapat dilihat pada Gambar 2.2

Page 42: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Motivasi belajar

Pengaruh Motivasi belajar meningkat

Faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto (2003:54-72)

Faktor internal meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologi, faktor kelelahan

Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat

Faktor psikoalogi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan belajar

Faktor sekolah : Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran dan metode belajar

Model pembelajaran

Pelaksanaan pada pembelajaran konvensional kurangnya keterlibatan atau peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa cenderung pasif dan berperan sebagai objek dalam pembelajaran, hanya

mendengarkan dan menulis informasi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran monoton sehingga menyebabkan turunnya motivasi belajar siswa

Hasil belajar biologi yang dicapai siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik kurang optimal.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E

Pengaruh Hasil belajar biologi siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat mengalami peningkatan menjadi lebih baik dan optimal

Page 43: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

D. HIPOTESIS

Berdasarkan tinjauan pustaka dan dihubungkan dengan permasalahan yang

ada, maka peneliti mengajukan hipotesis berikut :

1. Ada pengaruh penerapan model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar

siswa kelas XI IPA SMA N 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012

2. Ada pengaruh penerapan model Learning Cycle 7E terhadap hasil belajar siswa

kelas XI IPA SMA N 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012

3. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA

SMA N 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012

Page 44: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri I Banyudono semester genap

tahun pelajaran 2011/2012.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara bertahap dengan tahap-tahap sebagai

berikut:

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi permohonan pembimbing, survei sekolah

yang bersangkutan, pengajuan judul skripsi, pembuatan proposal, pembuatan

instrumen penelitian, dan perijinan penelitian. Persiapan penelitian

direncanakan pada bulan Agustus 2011 sampai Januari 2012.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi uji coba instrumen penelitian di SMA

Negeri 1 Teras, pelaksanaan penelitian, dan pengambilan data yang

dilaksanakan di SMA Negeri I Banyudono pada bulan Februari 2012 sampai

April 2012

c. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian, meliputi analisa data dan penyusunan laporan

yang dilaksanakan bulan April 2012 sampai Juni 2012.

Ketiga tahapan diatas mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan

sampai tahap penyelesaian disusun pada gambar 3.1

Page 45: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Tahap Kegiatan penelitian Bulan ke (dalam tahun 2011-2012) 08 09 10 11 12 01 02 03 04 05 06

Persiapan

1. Permohonan pembimbing √

2. Survei sekolah √ 3. Konsultasi judul √ 4. Konsultasi draf

proposal √ √

5. Konsultasi instrument dan seminar proposal

Pelaksanaan

1. Ijin penelitian dan melengkapi instrument

2. Try out instrumen penelitian

√ √

3. Pelaksanaan penelitian dan konsultasi bab I, II, dan III

√ √

Pengolahan data dan penyusunan laporan

Pengolahan data hasil penelitian dan penyusunan laporan

√ √ √

Gambar 3.1 Waktu Penelitian

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:80) populasi dalalah wilayah generalisai yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh

siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri I Banyudono tahun pelajaran

2011/2012.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2009:81). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari

dua kelompok yaitu kelompok XI IPA 1 sebanyak 32 siswa sebagai kelompok

kontrol dan kelompok XI IPA 2 sebanyak 32 siswa sebagai kelompok eksperimen.

Page 46: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling

dengan asumsi bahwa populasi terdistrubusi dalam kelompok pada katagori

kelas. Pengambilan sampel selanjutnya dilakukan pada katagori kelas secara

acak. Dari seluruh populasi kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Banyudono

dilakukan pengambilan secara random dua kelompok untuk dijadikan sampel

yaitu satu sebagai kelompok kontrol dan satu sebagai kelompok eksperimen

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan dua variabel terikat yaitu:

a. Variabel Bebas

Penerapan model pembelajaran yaitu Learning Cycle 7E dan

konvensional.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan hasil

belajar.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengambilan data

antara lain :

a). Teknik Dokumentasi

Fungsi dari teknik dokumentasi pada penelitian yang akan dilakukan

adalah untuk mendapatkan nilai Ujian Mid Semester kelas XI semester gasal

tahun pelajaran 2011/2012 mata pelajaran biologi yang digunakan untuk uji

keseimbangan.

b). Teknik Angket

Angket digunakan untuk mengambil data motivasi belajar siswa dan

hasil belajar afektif. Pengukuran motivasi dan hasil belajar pada ranah afektif

Page 47: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

menggunakan angket dalam bentuk ceklist yaitu bentuk angket dimana

pengisi angket tinggal memberi tanda cek (√) pada kolom yang telah

disediakan.

c). Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengambil data penguasaan konsep

biologi pada ranah kognitif. Tes berbentuk tes objektif yaitu dalam bentuk

pilihan ganda.

d). Metode observasi

Metode observasi dimanfaatkan untuk mengukur keterlaksanaan

sintak model Learning Cycle 7E yang diterapkan pada kelas eksperimen.

Lembar observasi dinilai oleh observer yang berjumlah dua orang. Data

tersebut digunakan sebagai penguat bahwa di kelas eksperimen benar-benar

diterapkan model Learning Cycle 7E. Selain itu untuk pengukuran hasil

belajar ranah psikomotor juga menggunakan lembar observasi yang dinilai

oleh tiga observer.

3. Teknik Penyusunan Instrumen

a. Pengukuran Motivasi Belajar Siswa

Pengukuran motivasi belajar menggunakan angket dalam bentuk

ceklist. Pemberian skor tiap item pernyataan menurut skala Likert dalam

Arikunto (2009:180) sebagai berikut:

SS : sangat setuju dengan skor 5 S : setuju dengan skor 4 RR : ragu-ragu dengan skor 3 TS : tidak setuju dengan skor 2 STS : sangat tidak setuju dengan skor 1

Uji kesahihan angket motivasi belajar diukur dengan uji validitas dan

uji reliabilitas (Arikunto, 2009:64-113).

Page 48: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29 b. Pengukuran Ranah Kognitif

Pengukuran ranah kognitif menggunakan teknik tes dengan langkah-

langkah penyusunan sebagai berikut:

1. Pemilihan materi berdasarkan kurikulum sesuai dengan Kompetensi Dasar

2. Penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran ranah kognitif

3. Pembuatan alat ukur sesuai indikator

4. Pembuatan kisi-kisi soal sesuai dengan indikator yang diharapkan

5. Soal-soal yang disusun menyangkut soal-soal yang mencakup 6 jenjang

kemampuan yaitu C1 (mengingat), C2 (mengerti), C3 (memakai), C4

(menganalisis), C5 (menilai), C6 (mencipta)

6. Penyusunan item soal ranah kognitif

7. Pengujian kesahihan item dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas

menurut Arikunto (2009:64-82)

8. Item diuji lagi dengan uji tingkat kesukaran item dan uji daya pembeda

item soal.

9. Berdasarkan pengujian-pengujian yang dilakukan, soal digunakan untuk

postes.

c. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Afektif

Pengukuran hasil belajar ranah afektif menggunakan angket dalam

bentuk ceklist. Pemberian skor tiap item pernyataan menurut skala Likert

dalam Arikunto (2009:180) sebagai berikut:

SS : sangat setuju dengan skor 5 S : setuju dengan skor 4 RR : ragu-ragu dengan skor 3 TS : tidak setuju dengan skor 2 STS : sangat tidak setuju dengan skor 1

Menurut Sudjana (2008:30) ada lima tingkatan bidang afektif yaitu:

penerimaan (receiving), tanggapan (responding), penilaian (valuing),

organisasi (organizing), karakterisasi (characterizing). Uji kesahihan angket

ranah afektif diukur dengan uji validitas dan uji reliabilitas (Arikunto,

2009:64-113).

Page 49: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30 b. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Pengukuran hasil belajar ranah psikomotor menggunakan lembar

observasi. Cara pemberian skor lembar observasi dengan Ya dan Tidak (1 dan

0). Pengukuran ranah psikomotorik dengan lembar observasi dilakukan pada

saat kegiatan belajar mengajar.

Hirarki ranah psikomotorik menurut Anita harrow dalam Yulaelawati

(2004:63) meliputi 5 jenjang kemampuan yaitu meliputi gerakan refleks,

gerakan dasar, gerakan tanggap (perceptual), kegiatan fisik dan komunikasi

tidak berwacana. Uji kesahihan diukur dengan uji validitas dan reliabilitas

menurut Arikunto (2009:64-113).

4. Analisis Instrumen

Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar dan ranah afektif siswa

digunakan angket tertutup. Penilaian ranah kognitif menggunakan bentuk tes

obyektif. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen yang

berupa tes dan angket diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas

instrumen. Untuk mengetahui kualitas instrumen yang akan digunakan dalam

penelitian maka instrumen diuji dengan statistik sebagai berikut:

a. Validitas

Validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur

apa yang hendak diukur (Arikunto, 2009:60). Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi validitas konstruk, isi,

dan butir soal. Instrumen yang akan dibuat terlebih dulu dibuat kisi-kisi yang

selanjutnya dituangkan dalam instrumen berupa angket dan tes. Sebelum try

out angket dan tes divalidasi konstruk dan isi (konten) oleh ahli yaitu dosen

pembimbing maupun dosen ahli. Validitas butir soal dan butir angket dihitung

dengan menggunakan rumus koefisien Product moment dari Karl Pearson

sebagai berikut:

Page 50: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

rxy =

}}{{ 2222 yyNxxNyxxyN

Keterangan : rxy : koefisien korelasi antara x dan y, dua variable yang dikorelasikan N : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen) x : skor untuk butir ke-i y : skor total (dari subyek uji coba)

Jika harga rxy < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item

pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika rxy > r tabel maka item

pertanyaan dinyatakan valid. Dari perhitungan uji validitas try out soal kognitif

didapatkan 21 item valid, untuk try out angket afektif didapatkan 29 item valid,

sedangkan try out angket motivasi belajar didapatkan 37 item valid. Secara

ringkas hasil try out disajikan dalam Tabel 3.1 selengkapnya pada Lampiran 2.

Tabel 3.1 Rangkuman Hasil Uji Validitas

Instrumen Penelitian Jumlah Item Keputusan Valid Invalid

Kognitif 40 21 19 Afektif 35 29 6 Motivasi Belajar 37 37 0

b. Reliabilitas

Reliabel memiliki arti tingkat kepercayaan. Berasal dari dua suku kata

Rely dan Ability atau dapat dipercaya (Agus dan Islandscript, 2011:37). Suatu

tes dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berulang-ulang. Reliabilitas

instrumen tes hasil belajar kognitif diukur menggunakan rumus Kuder

Richardson (KR-20) sebagai berikut:

Page 51: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

r11=

1nn

2

2

SpqS

Dengan : reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah ( q = 1 - p ) ∑pq= jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians )

Sedangkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas angket motivasi

belajar dan ranah afektif digunakan rumus Alpha yaitu sebagai berikut:

r11 =

1nn

2

2

1St

si

Dengan : = indeks reliabilitas instrumen

n = cacah butir instrumen Σ = variansi total

2is = variansi butir ke-i

(Riduwan, 2009:108-115)

Acuan penilaian reliabilitas dari butir soal atau item menurut Riduwan

(2004: 98) adalah:

0,8 – 1,00 : Sangat Tinggi (ST) 0,6 – 0,799 : Tinggi (T) 0,4 – 0,599 : Cukup (C) 0,2 – 0,399 : Rendah (R) 0,00 – 0,199 : Sangat Rendah (SR)

Hasil uji reliabilitas tes try out kognitif, afektif, psikomotorik, dan

aktivitas belajar siswa secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.2 dan

selengkapnya pada Lampiran 2.

Page 52: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel 3.2 Rangkuman Uji Reliabilitas

Instrumen Penelitian

Jumlah Item Valid

No Item

Indeks Reliabilitas Keputusan Uji

Kognitif 21 1-14 0,723 Reliabilitas tinggi 15-21 0,652 Reliabilitas tinggi

Afektif 29 1-29 0,904 Reliabilitas sangat tinggi Motivasi 37 1-37 0,936 Reliabilitas sangat tinggi

Berdasarkan Tabel 3.2 hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa hasil

uji reliabilitas tes kognitif pertama (No. item 1-14) dan kedua (No. item 15-21)

masing-masing diperoleh r11= 0.723 dan r11= 0.652 yang berarti bahwa

koefisien reliabilitas soal tes kognitif tinggi. Hasil uji reliabilitas angket afektif

diperoleh r11 = 0.902 hal ini berarti koefisien reliabilitas angket afektif sangat

tinggi. Hasil uji reliabilitas angket motivasi belajar siswa diperoleh r11 = 0.937

hal ini berarti koefisien reliabilitas angket motivasi belajar siswa sangat tinggi.

c. Analisis Butir soal

a. Uji Taraf Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak

terlalu sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir soal

digunakan rumus sebagai berikut :

P =

Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut :

0,10 – 0,30 : Sukar 0,30 – 0,70 : Sedang 0,70 – 1,00 : Mudah

(Arikunto, 2009:207-210)

Page 53: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Hasil try out uji taraf kesukaran tes kognitif secara ringkas

disajikan pada Tabel 3.3 dan selengkapnya pada Lampiran 2

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Taraf Kesukaran Tes Kognitif

Instrumen Penelitian Jumlah Butir Soal Valid Kriteria

Mudah Sedang Sukar Kognitif 21 10 9 2

Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil uji taraf

kesukaran diperoleh soal yang mempunyai indeks kesukaran mudah

sebanyak 10 soal, sedang 9 soal, dan sukar sebanyak 2 soal.

b. Daya Pembeda

Suatu butir soal dikatakan mempunyai daya pembeda jika

kelompok siswa yang pandai menjawab benar lebih banyak dari kelompok

siswa yang kurang pandai. Arikunto (2009:213-214) mengemukakan

bahwa untuk mengetahui daya beda butir soal digunakan rumus indeks

diskriminasi sebagai berikut:

D =

Keterangan : J : Jumlah peserta tes

: Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

Page 54: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2009:218) adalah

sebagai berikut:

D : 0.00 – 0.20 : Jelek (poor) D: 0.20 – 0.40 : Cukup (satisfactory) D: 0.40 – 0.70 : Baik (good) D: 0.70 – 1.00 : Baik sekali (excellent). D: Negatif : Semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif

dibuang

Butir soal yang baik memiliki indeks diskriminasi 0,4 – 0,7. Hasil

analisis uji daya pembeda try out tes kognitif secara ringkas disajikan pada

Tabel 3.4 dan selengkapnya pada Lampiran 2.

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Daya Pembeda Tes Kognitif

Instrumen Penelitian

Jumlah Butir Soal Valid

Kriteria

Negatif Jelek Cukup Baik Baik Sekali

Kognitif 21 0 6 10 5 0

Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukkan bahwa dari hasil uji daya beda

diperoleh soal yang mempunyai indeks deskriminasi baik sebanyak 5 soal,

cukup sebanyak 10 soal, jelek sebanyak 6 soal. Untuk soal yang

mempunyai indeks deskriminasi jelek direvisi secara redaksional.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan metode eksperimen semu (Quasi exsperimental

research) karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memberi

perlakuan-perlakuan tertentu pada dua kelompok eksperimen. Kedua kelompok

baik kontrol maupun eksperimen diberi perlakuan berupa strategi pembelajaran

yang berbeda. Motivasi belajar digolongkan menjadi 3 tingkatan berdasarkan

mean dan standar deviasi menurut Sudijono (2007:324) yaitu

Page 55: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36 Tinggi : X > X + 1SD Keterangan: SD : standar deviasi Sedang: X - 1SD X X + 1SD X : skor siswa Rendah: X < X - 1SD X : rerata skor seluruh siswa

Hasil perhitungan motivasi belajar siswa sebagai berikut:

a. Mean : 142,313 b. SD : 8,539 c. X < 150,852 : Motivasi Belajar Siswa Rendah d. 133,773 < X < 150,852 : Motivasi Belajar Siswa Sedang e. X > 133,773 : Motivasi Belajar Siswa Tinggi

Desain penelitian adalah Posttest Only Control Design. Adapun bentuk

rancangannya disajikan pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Rancangan Penelitian Desain penelitian adalah Posttest Only Control Design

Group Treatment Post Test Eksperimen (R) X T2

Control (R) - T2

Keterangan: X : Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen yaitu dengan

penerapan Learning Cycle 7E T2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelompok control (R) : Random assigment (pemilihan kelompok secara random)

(Sugiyono. 2009: 76)

Keterkaitan antara variabel bebas yang berupa pendekatan pembelajaran

Learning Cycle 7E dan pendekatan konvensional terhadap variabel terikat yang

berupa motivasi dan hasil belajar tertuang dalam paradigma penelitian. Skema

paradigma penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1

Page 56: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Gambar 3.2 Skema Paradigma Penelitian

Keterangan : X = Model pembelajaran. X0 = Model pembelajaran Konvensional X1 = Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Ya = Motivasi belajar siswa. Ya1 = Motivasi belajar siswa tinggi. Ya2 = Motivasi belajar siswa sedang. Ya3 = Motivasi belajar siswa rendah. X0Ya1Yb = Hasil belajar biologi (ranah afektif, kognitif dan psikomotor)

pada pembelajaran konvensional dengan motivasi belajar tinggi.

X0Ya2Yb = Hasil belajar biologi (ranah afektif, kognitif dan psikomotor) pada pembelajaran konvensional dengan motivasi belajar sedang.

X0Ya3Yb = Hasil belajar biologi (ranah afektif, kognitif dan psikomotor) pada pembelajaran konvensional dengan motivasi belajar rendah.

X1Ya1Yb = Hasil belajar biologi(ranah afektif, kognitif dan psikomotor) pada pembelajaran Learning Cycle 7E dengan motivasi belajar tinggi.

X1Ya2Yb = Hasil belajar biologi (ranah afektif, kognitif dan psikomotor) pada pembelajaran Learning Cycle 7E dengan motivasi belajar sedang.

X1Ya3Yb = Hasil belajar biologi (ranah afektif, kognitif dan psikomotor) pada pembelajaran Learning Cycle 7E dengan motivasi belajar rendah.

Page 57: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan pada saat kedua kelompok sebelum dikenai

perlakuan bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut

seimbang. Sebelum uji-t, dilakukan uji prasyarat yaitu uji kolmogorof-smirnov

dengan SPSS untuk uji normalitas dan uji Levene’s dengan SPSS untuk uji

homogenitas.

a. Uji normalitas

perhitungan uji normalitas sampel menggunakan uji kolmogorof-smirnov

1) Hipotesis

H0 : µ1 = µ2 (sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal)

H1 : µ1 ≠ µ2 (sampel tidak berasal populasi yang terdistribusi normal)

2) Signifikan (α) = 0,05

3) Keputusan uji untuk nilai Probabiiltas sigificance lebih besar dari nilai

signifikasi α = 0,05, H0 diterima.

4) Kesimpulan:

a) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama jika H0 diterima.

b) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama jika H0

ditolak.

Hasil perhitungan uji normalitas kemampual awal dengan mengunakan

uji kolmogorof-smirnov secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Rangkuman Uji Normalitas Kemampual Awal Dengan Mengunakan Uji Kolmogorof-Smirnov

Kemampuan Awal Probabilitas sigificance Kriteria Keputusan Kontrol Eksperimen

Tes Kognitif 0,207 0,937 Probabilitas sig. >0,05

H0 diterima

Berdasarkan Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa kemampuan awal siswa

untuk kelompok kontrol dan eksperimen memiliki nilai signifikasi lebih dari

Page 58: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari

populasi yang terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini

menggunakan uji Levene’s dari SPSS.

1) Hipotesis

H0 : μ1 = μ2 (samua variansi homogen)

H1 : μ1 ≠ μ2 (tidak semua variansi homogen)

2) Taraf signifikan (α) = 0,05

3) Keputusan uji untuk nilai Probabilitas sigificance lebih besar dari nilai

signifikasi α = 0,05, H0 diterima

4) Kesimpulan:

a) Semua variasi sampel homogen jika H0 diterima.

b) Tidak semua variasi homogen jika H0 ditolak.

Hasil perhitungan uji homogenitas kemampual awal dengan

mengunakan uji Levene’s secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Rangkuman Uji Normalitas Kemampual Awal Dengan Mengunakan Uji Levene’s

Kemampuan Awal

Probabiiltas sigificance Kriteria Keputusan

Tes Kognitif 0,747 Probabilitas sig. >0,05 H0 diterima

Berdasarkan Tabel 3.7 dapat diketahui bahwa kemampuan awal siswa

untuk kelompok kontrol dan eksperimen memiliki nilai signifikasi lebih dari 0,05

maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan semua variansi homogen.

Page 59: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40 c. Uji Keseimbangan

Perhitungan uji keseimbangan sampel menggunakan T-test.

1) Hipotesis

H0 : μ1 = μ2 (kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama)

H1 : μ1 ≠ μ2 (kedua kelas memiliki kemampuan awal yang tidak sama)

2) Taraf signifikan (α) = 0,05

3) Keputusan uji untuk nilai Probabilitas sigificance lebih besar dari nilai

signifikasi α = 0,05, H0 diterima.

4) Kesimpulan:

a) Kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama jika H0 diterima.

b) Kedua kelas memiliki kemampuan awal yang tidak sama jika H0 ditolak.

Hasil perhitungan uji keseimbangan kemampuan awal dengan

menggunakan T-test secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.8

Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan Kemampuan Awal Dengan Menggunakan T-test

Kemampuan Awal

Probabilitas sigificance Kriteria Keputusan

Tes kognitif 0,213 Probabilitas sig. >0,05 H0 diterima

Berdasarkan Tabel 3.8 diketahui nilai signifikasi kemampuan awal

siswa lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa

kedua sampel memiliki kemampuan awal yang sama.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji kruskal-wallis. Perhitungan uji hipotesis

dilakukan menggunakan SPSS 16. Uji kruskal-wallis merupakan uji non

parametrik yang digunakan untuk menguji tiga atau lebih sampel independen.

Page 60: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan judul penelitian, maka tercakup satu variabel bebas, yaitu

model pembelajaran serta dua variabel terikat yaitu motivasi belajar siswa dan

hasil belajar biologi. Gambaran secara jelas hasil penelitian tersaji dalam deskripsi

data.

1. Deskripsi Data Keterlaksanan Sintaks Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen meliputi beberapa

tahapan yang dilakukan sesuai dengan sintaks model Learning Cycle 7E dan

diukur dengan menggunakan lembar observasi untuk melihat seberapa jauh

keterlaksanaan model Learning Cycle 7E. Lembar observasi tersebut dirancang

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi

keterlaksanaan sintaks dilakukan setiap kali pertemuan yang meliputi aktivitas

guru dan siswa pada saat pembelajaran. Data hasil observasi diperoleh dari lembar

observasi yang diisi oleh dua orang observer pada saat kegiatan pembelajaran

pada kelas eksperimen dengan menerapkan model Learning Cycle 7E.

a. Observasi Aktivitas Guru

Secara ringkas hasil observasi aktivitas guru dalam model Learning Cycle

7E disajikan dalam Tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru

No Tahapan Pembelajaran

Keterlaksanan Sintaks Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 Elicit 2 Engagement 3 Eksplorasi 4 Explanation 5 Elaborasi 6 Extend 7 Evaluasi

Page 61: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Berdasarkan Tabel 4.1, secara umum dalam pembelajaran guru

melaksanakan tugasnya dengan baik. Pada pertemuan pertama, hasil pengamatan

terhadap aktivitas guru cukup baik, namun pada saat kegiatan Engage dan

Extend tidak berjalan secara maksimal.

Pada pertemuan kedua dan ketiga kegiatan pembelajaran sudah berjalan

dengan baik. Peran guru sebagai fasilitator semakin baik. Sehingga secara umum

dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran semakin

baik dalam setiap pertemuannya.

b. Observasi Aktivitas Siswa

Secara ringkas hasil observasi aktivitas siswa dalam model Learning Cycle

7E disajikan dalam Tabel 4.2

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

No Tahapan Pembelajaran

Keterlaksanan Sintaks Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 Elicit 2 Engagement 3 Eksplorasi 4 Explanation 5 Elaborasi 6 Extend 7 Evaluasi

Pengamatan terhadap aktivitas siswa menitikberatkan terhadap

keaktifan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan Tabel 4.2 secara umum

kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Pada pertemuan pertama siswa

masih bingung dengan kegiatan Engagement dan Extend. Siswa masih cenderung

pasif dalam memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

Pertemuan kedua dan ketiga pembelajaran terus meningkat permasalahan

yang terjadi pada pertemuan pertama semakin berkurang. Siswa mulai terbiasa

dengan berdiskusi, berpendapat, dan menjawab pertanyaan. Berdasarkan Hasil

Observasi aktivitas siswa meningkat dalam setiap pertemuannya.

Page 62: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi

Data hasil belajar biologi diambil dari dua kelas yaitu kelas XI IPA1

sebagai kelas kontrol yang berjumlah 32 siswa dengan model pembelajaran

konvensional dan kelas XI IPA2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32

siswa dengan model Learning Cycle 7E.

Hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif dan psikomotor pada materi

sistem pernapasan, secara ringkas disajikan dalam Tabel 4.3, 4.4 dan 4.5

Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

No Interval Kelas Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 52-59 1 3,125 % 0 0,000 % 2 60-67 10 31,250 % 9 28,125 % 3 68-75 5 15,625 % 6 18,750 % 4 76-83 10 31,250 % 15 46,875 % 5 84-91 6 18,750 % 2 6,250 %

Rata-rata 74,107 74,554 SD 9,822 7,516

Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif

No Interval Kelas Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 66-71 4 12,500 % 0 0,000 % 2 72-77 12 37,500 % 9 28,125 % 3 78-83 14 43,750 % 11 34,375 % 4 84-89 2 6,250 % 10 31,250 % 5 90-95 0 0,000 % 2 6,250 %

Rata-rata 77,091 80,991 SD 4,696 5,841

Page 63: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor

No Interval Kelas Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 10-18 10 31,250% 0 0,000 % 2 19-27 13 40,625% 0 0,000 % 3 28-36 7 21,875% 0 0,000 % 4 37-45 2 6,250% 0 0,000 % 5 46-54 0 0,000 % 1 3,125% 6 55-63 0 0,000 % 3 9,375% 7 64-72 0 0,000 % 3 9,375% 8 73-81 0 0,000 % 9 28,125% 9 82-90 0 0,000 % 9 28,125%

10 91-99 0 0,000 % 7 21,875% Rata-rata 23,047 80,404

SD 8,515 10,843

Berdasarkan Tabel 4.3, 4.4 dan 4.5 maka dapat dibuat diagram batang

perbandingan hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif dan psikomotor pada

kelas kontrol dan eksperimen yang tersaji dalam Gambar 4.1

Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor Pada Kelas Kontrol dan Eksperimen

0102030405060708090

Ranah kognitif Ranah afektif Ranah psikomotor

74,10777,091

23,047

74,55480,991

80,404

Nil

ai r

ata-

rata

kontrol

eksperimen

Page 64: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

3. Deskripsi Data Motivasi Belajar Siswa

Data motivasi belajar biologi siswa diambil dari dua kelas yaitu kelas XI

IPA1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 32 siswa dengan model pembelajaran

konvensional dan kelas XI IPA2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32

siswa dengan model Learning Cycle 7E.

Berikut ini disajikan secara ringkas Tabel data motivasi belajar siswa

berdasakan model pembelajaran.

Tabel 4.6 Deskripsi Nilai Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol Dan Eksperimen

Kelompok Nilai tertinggi Nilai Terendah Rata-rata SD Kontrol 160 118 140,125 8,665 Eksperimen 163 129 144,5 7,951

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dibuat diagram batang perbandingan motivasi

belajar siswa pada kelas kontrol dan eksperimen yang tersaji dalam Gambar 4.2

Gambar 4.2 Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen

Data motivasi belajar siswa tersebut dikategorikan menjadi tiga yaitu

motivasi belajar tinggi, motivasi belajar sedang, dan motivasi belajar rendah. Data

sebaran motivasi belajar siswa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

dapat disajikan secara ringkas pada Tabel 4.7 dan 4.8

137138139140141142143144145

motivasi belajar siswa

140,125

144,5

Nila

i rat

a-ra

ta

Kontrol

Eksperimen

Page 65: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4.7 Data Sebaran Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol

No Motivasi Belajar Skor Frekuensi 1 Tinggi X1>150,852 2 2 Sedang 133,773<X2<150,852 21 3 Rendah X3<133,733 9

Tabel 4.8 Data Sebaran Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen

No Motivasi Belajar Skor Frekuensi 1 Tinggi X1>150,852 7 2 Sedang 133,773<X2<150,852 21 3 Rendah X3<133,733 4

Tabel 4.7 dan 4.8 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mempunyai

motivasi belajar tinggi pada kelas eksperimen yaitu 7 siswa, lebih banyak

daripada kelas kontrol yaitu 2 siswa, jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar

sedang pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama yaitu 21 siswa. Sedangkan

jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar rendah pada kelas kontrol yaitu 9

siswa lebih banyak daripada kelas eksperimen yaitu 4 siswa.

Penggolongan hasil belajar biologi tidak hanya dilihat dari model

pembelajaran pada kelas kontrol dan eksperimen tetapi juga didasarkan dari

motivasi belajar siswa. Perbandingan hasil belajar biologi berdasarkan dari

motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah pada kelas kontrol dan eksperimen

secara ringkas disajikan pada Tabel 4.9

Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Belajar Berdasarkan Motivasi Belajar Siswa Tinggi, Sedang dan Rendah

No

Motivasi Belajar

Hasil Belajar Biologi Kognitif Afektif Psikomotor

Mean SD Mean SD Mean SD 1 Tinggi 70,370 7,019 83,908 4,551 69,213 29,679 2 Sedang 75,624 8,361 79,402 5,425 51,835 29,546 3 Rendah 72,894 9,986 74,218 3,078 39,179 30,165

Page 66: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Berdasarkan Tabel 4.9 maka dapat dibuat diagram batang perbandingan

hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor ditinjau dari motivasi

belajar siswa tinggi, sedang dan rendah yang tersaji dalam Gambar 4.3

Gambar 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor Berdasarkan Motivasi Belajar Tinggi, Sedang dan Rendah

B. UJI HIPOTESIS

Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis adalah

tingkat signifikasi (α) : 0,05 atau 5% yaitu H0 ditolak jika nilai sig. < α (0,05). Hal

ini berarti jika nilai sig. < 0,05 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan sebaliknya

jika nilai sig. > 0,05 maka hipotesis nihil diterima.

1. Hipotesis Pertama

Hasil analisis pengaruh penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E

terhadap Motivasi belajar siswa menggunakan uji Kruskal-Wallis. Secara ringkas

disajikan dalam Tabel 4.10

0102030405060708090

Tinggi Sedang Rendah

70,3775,624 72,894

83,908 79,40274,218

69,213

51,83539,179

Nil

ai r

ata-

rata

Motivasi belajar siswa

kognitif

afektif

psikomotor

Page 67: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 4.10 Rangkuman Analisis uji Kruskal-Wallis Motivasi Belajar Berdasarkan Model Pembelajaran

Variabel Chi-Square Df Asym. Sig Kriteria Keputusan Motivasi Belajar 4,151 1 0,042 Asym. Sig < 0,05 H0B ditolak

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diinterpretasikan berikut :

1). H0B ditolak HaB diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-

rata motivasi belajar berdasarkan model pembelajaran (kelompok kontrol

dengan model pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen dengan

model Learning Cycle 7E) sehingga diinterpresentasikan penerapan model

Learning Cycle 7E berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

2. Hipotesis Kedua

Hasil analisis pengaruh penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E

terhadap hasil belajar menggunakan uji Kruskal-Wallis. Secara ringkas disajikan

dalam Tabel 4.11

Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Kruskal-Wallis Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Model Pembelajaran

Hasil Belajar

Chi-Square Df Asym. Sig Kriteria Keputusan

Kognitif 0.098 1 0,754 Asym. Sig > 0,05 H0A diterima Afektif 6,049 1 0,014 Asym. Sig < 0,05 H0A ditolak Psikomotor 47,459 1 0,000 Asym. Sig < 0,05 H0A ditolak

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

1) H0A diterima HaA ditolak artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

rata-rata hasil belajar biologi ranah kognitif berdasarkan model pembelajaran

(kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensinal dan kelompok

eksperimen dengan model Learning Cycle 7E) sehingga diinterpresentasikan

penerapan model Learning Cycle 7E tidak berpengaruh terhadap hasil belajar

biologi ranah kognitif.

Page 68: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2) H0A ditolak HaA diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-

rata hasil belajar biologi ranah psikomotor berdasarkan model pembelajaran

(kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional dan kelompok

eksperimen dengan model Learning Cycle 7E) sehingga diinterpresentasikan

penerapan model Learning Cycle 7E berpengaruh terhadap hasil belajar

biologi ranah psikomotor.

3) H0A ditolak HaA diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-

rata hasil belajar biologi ranah afektif berdasarkan model pembelajaran

(kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional dan kelompok

eksperimen dengan model Learning Cycle 7E) sehingga diinterpresentasikan

penerapan model Learning Cycle 7E berpengaruh terhadap hasil belajar

biologi ranah afektif.

3. Hipotesis Ketiga

Hasil analisis penerapan Motivasi Belajar Siswa terhadap hasil belajar

biologi menggunakan uji Kruskal-Wallis. Secara ringkas disajikan dalam Tabel

4.12

Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Kruskal-Wallis Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Biologi

Hasil Belajar Chi-Square Df Asym. Sig Kriteria Keputusan Kognitif 3,203 2 0,202 Asym. Sig > 0,05 H0c diterima Afektif 18,682 2 0,000 Asym. Sig < 0,05 H0c ditolak Psikomotor 6,430 2 0,040 Asym. Sig < 0,05 H0c ditolak

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diinterpretasikan berikut :

1) H0C ditolak HaC ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-

rata hasil belajar biologi ranah psikomotor berdasarkan motivasi belajar

siswa. sehingga diinterpresentasikan motivasi belajar siswa berpengaruh

terhadap hasil belajar biologi ranah psikomotor.

2) H0C ditolak HaC diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-

rata hasil belajar biologi ranah afektif berdasarkan motivasi belajar siswa .

Page 69: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

sehingga diinterpresentasikan penerapan motivasi belajar berpengaruh

terhadap hasil belajar biologi ranah afektif.

3) H0C diterima HaC ditolak artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

rata-rata hasil belajar biologi ranah kognitif berdasarkan motivasi belajar

siswa. Sehingga diinterpresentasikan motivasi belajar siswa tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif

C. PEMBAHASAN

1. Hipotesis Pertama

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil uji Kruskal-Wallis diketahui bahwa

penerapan model Learning Cycle 7E berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

Ada pengaruh karena ada perbedaan yang signifikan rata-rata motivasi belajar

siswa berdasarkan model pembelajaran antara kelompok kontrol dan eksperimen.

Sebagai salah satu komponen pembelajaran, model pembelajaran

menempati peranan yang tidak kalah penting dari komponen lainnya dalam

kegiatan pembelajaran. Tidak ada satu pun kegiatan pembelajaran yang tidak

menggunakan model pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Djamarah dan

Zain (2010:73) model pembelajaran memiliki kedudukan sebagai alat motivasi

ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman

(2007:90) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya

perangsang dari luar. Karena itu, model pembelajaran berfungsi sebagai alat

perangsang dari luar yang dapat membangkitkan motivasi belajar seseorang.

Hasil penelitian yang dilakukan sudah sesuai dengan teori yang ada bahwa

penerapan model Learning Cycle 7E mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Penerapan model Learning Cycle 7E berpengaruh terhadap motivasi belajar

karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam model

pembelajaran ini siswa diajak untuk melakukan kegiatan demonstrasi, diskusi,

praktikum, atau kegiatan lain yang digunakan untuk membuka pengetahuan

siswa dan mengembangkan rasa keigintahuan siswa. Model pembelajaran ini

mampu merangsang siswa rasa ingin tahu siswa untuk mencari hubungan konsep

yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum mereka pelajari.

Page 70: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk menemukan jawaban dari rasa ingin

tahu mereka. Eisenkraft (2003:58) menyatakan bahwa dalam model Learning

Cycle 7E terdapat tahapan elicit dan engage. Pada tahap elicit guru memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pengetahuan awal siswa agar timbul

respon dari pemikiran siswa serta menimbulkan rasa ingin tahu tentang jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Sedangkan pada fase engage

digunakan untuk memfokuskan perhatian siswa, merangsang kemampuan berpikir

serta membangkitkan minat dan motivasi siswa terhadap konsep yang akan

diajarkan.

Selain itu, tahapan-tahapan dalam model pembelajaran siklus mengajak

siswa untuk tidak hanya mendengar penjelasan guru tetapi juga untuk berperan

aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat menggali dan

memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari,

tahapan dalam model Learning Cycle 7E juga dapat menciptakan kerjasama

antarsiswa, siswa dapat berinteraksi dengan baik dengan teman anggota

kelompoknya maupun dengan anggota kelompok lain hal ini akan memberikan

motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih aktif dalam berdiskusi untuk

menyelesaikan permasalahan. Senada dengan pernyataan Wenna (2011:172)

dalam pembelajaran siklus, siswa tidak hanya mendengar keterangan guru tetapi

dapat berperan aktif untuk menggali, menganalisis, mengevaluasi pemahamannya

terhadap konsep yang dia pelajari.

Sehubungan dengan pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap

motivasi belajar siswa, Hasret dan Necati (2006:30) dalam penelitiannya juga

menyimpulkan bahwa model Learning Cycle merupakan model pembelajaran

yang dapat membantu memecahkan permasalahan dalam pembelajaran sains.

Model pembelajaran ini memfasilitasi siswa untuk belajar dengan efektif dan

dengan cara yang menarik sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Siswa

akan termotivasi untuk menemukan konsep yang mereka pelajari dengan

melakukan kegiatan eksperimen dan siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan

yang mereka milki dalam kehidupan sehari-hari.

Page 71: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji Kruskal-Wallis diketahui bahwa

penerapan model Learning Cycle 7E tidak berpengaruh terhadap hasil belajar

ranah kognitif. Tidak ada pengaruh karena tidak ada perbedaan yang signifikan

rata-rata hasil belajar belajar ranah kognitif berdasarkan model pembelajaran

antara kelompok kontrol dan eksperimen.

Menurut Purniati et al (2009:3) model Learning Cycle mampu

meningkatkan pemahaman konsep. Dengan berpegang pada fase dalam model

Learning Cycle dimana siswa mengemukakan konsep atau gagasan mereka yang

sudah mereka miliki dan menguji gagasan ini timbul secara terbuka, didiskusikan,

dan diuji. Melalui aktifitas-aktifitas seperti itu, kemampuan siswa dalam

memahami konsep akan meningkat. Akan tetapi deduksi teori diatas tidak

terbukti. Setelah dianalisis hasil penelitian kelompok kontrol dan eksperimen

tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar ranah kognitif, yang

berarti bahwa model Learning Cycle 7E tidak berpengaruh terhadap hasil belajar

ranah kognitif. Hal ini akan dibahas berdasarkan kondisi nyata yang peneliti alami

disaat penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Faktor psikologis dimana siswa masih belum terbiasa dengan model

pembelajaran aktif dimana sumber belajar tidak hanya didapat dari seorang

guru. Siswa sudah terbiasa dengan penyampaian materi yang disampaikan

guru secara lengkap. Akibatnya pemahaman siswa tentang materi masih

belum tersampaikan dengan baik.

2. Terdapat kendala yang dihadapi pada saat menerapkan model Learning Cycle

7E adalah kendala waktu. Hal ini dibuktikan dengan keterlaksanaan sintaks

model Learning Cycle 7E yang belum berjalan dengan baik pada pertemuan

pertama. Dalam menerapkan Learning Cycle 7E dibutuhkan managemen

waktu yang baik supaya semua sintaks dalam pembelajaran ini bisa berjalan

dengan baik. Dibutuhkan pendidik yang mampu mengelola kelas dan

mengatur kerja kelompok dengan baik. Sejalan dengan pernyataan dari

Simatupang (2008:67) Efektifitas rendah apabila pendidik tidak bisa

menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran. Model Learning Cycle

Page 72: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

7E memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun

rencana dalam melaksanakan pembelajaran. Sehingga dibutuhkan waktu yang

lama supaya siswa mampu beradaptasi dengan model Learning Cycle 7E

sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan kognitif siswa.

3. Transfer informasi antar kelompok dipengaruhi oleh kemampuan

berkomunikasi yang masih kurang sebagai modal awal sehingga belum

berjalan efektif dan dimungkinkan terjadi ketimpangan informasi. Hal ini

terlihat dari penyampaian presentasi yang 80% masih terpacu dengan

membaca laporan ilmiah hasil kerja kelompok, kurang jelasnya penyampaian

ide-ide yang ada. Tetapi hal tersebut masih merupakan nilai lebih karena

termasuk proses belajar untuk terampil berkomunikasi seperti berdiskusi,

menyampaikan ide, gagasan atau pendapat dan mempresentasikan yang tidak

diperoleh dari kelas kontrol. Diketahui dari beberapa siswa yang mengajukan

pertanyaan, diskusi cukup baik ditandai banyaknya pembahasan materi.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa bias yang terjadi dari

penerapan model Learning Cycle 7E untuk kelas eksperimen adalah bias proses

yang berpengaruh terhadap hasil belajar, dimana belum semua ranah hasil belajar

pada kelas eksperimen dapat lebih unggul dari kelas kontrol karena proses

pembelajaran belum berjalan secara maksimal.

Selain faktor diatas bias yang terjadi juga dimungkinkan faktor instrumen

yang digunakan untuk pengukuran hasil belajar kognitif. Instrumen yang

digunakan menggunakan tes pilihan ganda dengan tingkat reliabilitas tinggi yang

telah diuji validitasnya. Seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (2009:165)

dimana tes berbentuk pilihan ganda mempunyai beberapa kelemahan diantaranya

soal-soalnya cenderung mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali

saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji Kruskal-Wallis diketahui bahwa

penerapan model Learning Cycle 7E berpengaruh terhadap hasil belajar ranah

afektif dan ranah psikomotor. Ada pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap

hasil belajar ranah afektif dan ranah psikomotor karena ada perbedaan yang

Page 73: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

signfikan rata-rata hasil belajar afektif dan psikomotor berdasarkan model

pembelajaran antara kelompok kontrol dan eksperimen.

Hasil belajar siswa pada ranah psikomotor dan afektif pada kelompok

eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Karena pada

kelompok eksperimen siswa secara aktif belajar dengan mengamati melalui

kegiatan praktikum, interaksi dan komunikasi melalui kegiatan kelompok dan

diskusi kelas serta refleksi pada setiap akhir pembelajaran. Sedangkan kelompok

kontrol siswa belajar dengan kegiatan demonstrasi yang hanya dilakukan oleh

beberapa siswa dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Model Learning

Cycle 7E merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan cara belajar dan

mengembangkan daya nalar siswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Simatupang (2008:63) kegiatan dalam fase Learning Cycle telah dirangkai dengan

sedemikan rupa sehingga tujuan kompetensi belajar dapat tercapai.

Berkaitan dengan model Learning Cycle, Soeprodjo (2008:228) dalam

penelitiannya mengungkapkan bahwa penerapan model Learning Cycle dapat

meningkatkan hasil belajar. Model learning cycle 7E mampu mengajak siswa

untuk aktif mengemukakan gagasan/ide siswa dengan bahasa mereka sendiri.

Siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan melakukan serangkaian

kegiatan yang ada pada sintaks model Learning Cycle 7E. Siswa didorong untuk

berani mengemukakan pendapat. Siswa dituntut untuk aktif melalui diskusi untuk

menyelesaikan masalah. Dimana siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil

yang bekerja sama dan bertanggung jawab dalam meyelesaikan masalah maupun

tugas yang diberikan oleh guru. Siswa dilatih untuk bekerja sama dan

mengembangkan konsep yang telah mereka miliki dengan cara berdiskusi dan

melakukan kegiatan eksperimen. Dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru, serta keterbukaan

terhadap pendapat orang lain sehingga kompetensi psikomotorik dan afektif dapat

tercapai.

Page 74: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan Tabel 4.12 hasil uji Kruskal-Wallis diketahui bahwa motivasi

belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar ranah afektif dan psikomotor.

Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ranah afektif dan

psikomotor karena ada perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar afektif

dan psikomotor berdasarkan motivasi belajar siswa.

Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh

terhadap pencapaian prestasi belajar. Motivasi belajar dipandang sebagai

dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia,

termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang

mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku

pada seseorang. Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan

pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa

yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil

belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas

usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang

diperolehnya. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan menujukkan minat,

aktivitas, dan partisipasinya dalam mengikuti pelajaran, sehingga motivasi yang

kuat mampu mendorong siswa untuk siap bertindak dalam menghadapi

permasalahan yang diberikan dan memiliki sikap belajar yang positif. Siswa yang

sikap belajarnya positif akan belajar lebih aktif dan dengan demikian akan

memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Berkaitan dengan hal tersebut,

Siskandar (2008:448) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat

hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar

siswa. Hal ini menunjukkan bahwa jika motivasi belajar siswa tinggi, maka hasil

belajar siswa juga akan meningkat. Sejalan dengan pernyataan Hamdu dan

Agustina (2011:95) dalam penelitiannya juga menyimpulkan bahwa motivasi

belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya

adalah motivasi untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, maka

prestasi belajar yang dicapai akan optimal. Sebaliknya jika siswa memiliki

Page 75: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

motivasi belajar rendah, maka prestasi belajar yang dicapai akan kurang optimal.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian dari Supartini (2008:30) yang

menyimpulkan bahwa pemberian motivasi mempengaruhi prestasi belajar,

semakin tinggi pemberian motivasi kepada siswa maka semakin tinggi pula

tingkat prestasi belajarnya, sebaliknya semakin rendah pemberian motivasi maka

semakin rendah pula tingkat prestasi belajarnya.

Berdasarkan Tabel 4.12 hasil uji Kruskal-Wallis diketahui bahwa motivasi

belajar siswa tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif.

Tidak ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil biologi belajar ranah

kognitif karena tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar biologi

ranah kognitif berdasarkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan

banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa, motivasi

adalah salah satu faktor intern yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, akan

tetapi satu faktor saja tidak pasti dapat menentukkan hasil belajar yang optimal.

Menurut Slameto (2003:54) hasil belajar juga dipengaruhi oleh intelegensi,

perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan siswa (faktor psikologis).

Reber (dalam Syah, 2003:148) mendefinisikan intelegensi merupakan

kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangasangan atau menyesuaikan diri

dengan lingkungan dengan cara yang tepat .

Syah (2003:148) menyatakan bahwa tingkat kecerdasan atau intelegensi

(IQ) siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini berarti,

semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa, maka semakin besar

peluangnya untuk meraih sukses, dan sebaliknya semakin rendah kemampuan

intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh

sukses. Hal yang sama juga diungkapan oleh Ekowati (2006) yang menyatakan

bahwa terdapat kontribusi positif antara intelegensi (kecerdasan) terhadap hasil

belajar siswa. Selain motivasi terdapat faktor lain yaitu intelegensi yang juga

sangat berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa. Seorang siswa yang

memiliki motivasi tinggi tetapi intelegensinya kurang maka hasil belajar

kognitifnya juga akan kurang optimal. Aritonang (2008:17) dalam penelitiannya

mengungkapkan bahwa tidak hanya motivasi belajar yang mempengaruhi hasil

Page 76: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

belajar. Tetapi juga masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil

belajar seperti cara guru mengajar, karakter guru, suasana kelas dan fasilitas

belajar yang digunakan. Sejalan dengan pernyataan Mappeasse (2009:2) Motivasi

belajar hanya sebagian dari variabel yang berpengaruh terhadap hasil belajar yang

dicapai oleh siswa. Masih banyak variabel lain yang mempengaruhi antara lain

minat belajar, lingkungan, sarana, prasarana, guru, dan lain sebagainya

Sehubungan dengan pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar

ranah kognitif, Djali (2002:99) menyatakan faktor yang mempengaruhi hasil

belajar tidak hanya motivasi belajar, tetapi juga waktu belajar dan kondisi fisik.

Kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen pada pertemuan pertama dan kedua

dilaksanakan pada siang hari yaitu jam ke 5 dan 6. Waktu belajar pada siang hari,

siswa biasanya kurang antusias dan juga kondisi fisiknya sudah lelah. Apabila

kondisi fisik siswa sudah lelah, siswa akan cenderung tidak bergairah dalam

belajar sehingga kurang tergerak untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang ada

dalam pembelajaran. Walaupun pada awalnya siswa memiliki motivasi yang

cukup, tetapi jika waktu belajar dan kondisi fisiknya kurang mendukung maka

hasil belajar kognitifnya pun akan kurang maksimal. Jadi dapat disimpulkan

faktor internal yang turut berpengaruh selain motivasi belajar antara lain aspek

fisiologis (kesehatan siswa) dan aspek psikologis (intelegensi, perhatian, minat

dan bakat) serta faktor eksternal lain yaitu lingkungan belajar, dukungan orang

tua, sarana dan prasarana yang mendukung dalam pembelajaran, serta

keikutsertaan siswa dalam bimbingan belajar diluar sekolah yang turut

mempengaruhi ketercapaian hasil belajar.

Selain faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi hasil

belajar, Suryabrata (1989) dalam Aritonang (2008:14) mengungkapkan bahwa

faktor instrumen juga berpengaruh terhadap hasil belajar. Faktor instrumen

merupakan faktor yang berhubungan dengan perangkat pembelajaran seperti

kurikulum, struktur program, sarana dan prasarana pembelajaran. Terjadinya bias

pada penelitian ini juga dimungkinkan instrumen hasil belajar ranah kognitif yang

digunakan oleh peneliti belum bisa mengukur hasil belajar ranah kognitif dengan

optimal.

Page 77: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang Implementasi Model Learning Cycle 7E

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Serta Kaitannya Dengan Hasil Belajar Biologi

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh secara signifikan penerapan model Learning Cycle 7E terhadap

motivasi belajar siswa pada siswa kelas XI IPA SMA N 1 Banyudono tahun

pelajaran 2011/2012

2. Ada pengaruh secara signifikan penerapan model Learning Cycle 7E

terhadap hasil belajar biologi ranah afektif dan psikomotor tetapi tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif

pada siswa kelas XI IPA SMA N 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012

3. Ada pengaruh secara signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar ranah

afektif dan psikomotor tetapi tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap

hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa kelas XI IPA SMA N 1

Banyudono tahun pelajaran 2011/2012

B. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis

Hasil peneiltian secara teoritis dapat digunakan sebagai bahan kajian

dan referensi pada penelitian sejenis tentang model Learning Cycle 7E dan

motivasi belajar siswa.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagi bahan pertimbangan bagi

guru dalam memberikan pembelajaran biologi dengan menerapkan model

Learning Cycle 7E sebagai alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar dan

hasil belajar siswa.

Page 78: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN .../Implementasi... · Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah Penulis menyadari bahwa dalam menyusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

C. SARAN

1. Guru

a. Guru mata pelajaran biologi hendaknya selalu menerapkan model

pembelajaran yang mampu menumbuhkan dan meningkatkan motivasi

belajar siswa sehingga hasil belajar biologi dapat tercapai secara optimal.

b. Guru dalam menerapkan model Learning Cycle 7E hendaknya mampu

menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik supaya sintaks model

Learning Cycle 7E dapat berjalan dengan baik.

2. Peneliti

Penelitian ini hanya terbatas pada materi sistem pernapasan di tingkat

SMA, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada materi yang lain dan

dengan variabel yang lebih luas.