programmable logic controller (plc) + inverter motor 3 fasa
TRANSCRIPT
Programmable
Logic
Controller (PLC)
+ Inverter Motor 3 Fasa
1
Daeng Rahmatullah S.Pd
TUJUAN UMUM :
1. Dapat mengenal / mengetahui perangkat komputer yang menunjang pengoperasian
PLC dengan benar.
2. Dapat mengenal/mengetahui komponen-komponen penting PLC dengan benar.
TEORI :
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah
digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat
kesulitan yang beraneka ragam.
Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah : sistem elektronik yang
beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini
menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-
instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,
pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul
I/O digital maupun analog.
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu
sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh
orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC
ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program
yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan
sudah dimasukkan.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara
umum dan secara khusus.
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Control: PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua
step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant: PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
MENGENAL PLC
PEMBELAJARAN
1
2
Daeng Rahmatullah S.Pd
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebut pada operator.
3. Shutdown System: Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut
sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran
untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
Program kontrol dibuat melalui perangkat komputer yang telah diinstal sebuah software
khusus digunakan untuk merk PLC tertentu. Disamping itu program kontrol dapat dibuat
melalui sebuah alat yang disebut Consule. PLC pada dasarnya mempunyai Imput dan Output.
Ia juga membutuhkan tegangan listrik AC dan DC. Penjelasan di atas digambarkan. Pada
gambar dibawah ini :
Gambar 1.1. Diagram Kontrol PLC
Gambar 1.2. PLC SYSMAC CP1E
PLC
Seperangkat
Computer
Software Consule
Tombol /
Sensor Mesin yang
dikontrol
Program
Control
Input Output
3
Daeng Rahmatullah S.Pd
Bagian-Bagian PLC CP1E
Gambar 1.3. Sketsa CP1E
Keterangan :
1. Input PLC
a. Input PLC (Push Button, sensor, Limit Swith, dll)
b. Input sumber 220 Volt AC
2. Alamat Input
a. Alamat input PLC
b. Keterangan input tegangan 220 Volt AC
3. Output PLC
a. Output PLC
b. Output sumber PLC Volt 24 DC
4. Alamat Output
a. Alamat Output PLC
b. Keterangan Output tegangan 24 Volt DC
5. Baterai PLC
6. USB PLC to PC
7. Lampu indikator
8. Port PLC(RS 232) to PC/HMI
4
Daeng Rahmatullah S.Pd
Tujuan Khusus :
1. Peserta dapat mengerti Input dan Output pada Program control dengan benar
2. Peserta dapat memberikan alamat (address) untuk Input dan Output pada program
control dengan benar.
3. Peserta dapat membuka dan membuat lembaran program control dengan benar
4. Peserta dapat membuat beberapa program control bentuk Ladder dalam sebuah file
dengan benar.
5. Peserta dapat merubah (mengEDIT) alamat (address) Input, Output dan yang lainnya
dengan benar
6. Peserta dapat mengenal Rung, Row, dan Colum dengan benar
7. Peserta dapat menyimpan beberapa program control dalam satu File dengan benar
Teori :
1. Software yang digunakan untuk PLC merk OMRON adalah CX-Programmer.
2. Pada prinsipnya program kontrol yang dimasukkan (Transfer) ke PLC/PC kemudian
memproses input dan dan mengeluarkan hasil proses melalui Output.
3. Untuk PLC OMRON dengan Type CP1E mempunyai Input dan Output yang dapat
ditambah pada fasilitas Expantion dengan unit Input dan Output (Hardware Unit).
4. Input dan Output pada PLC dengan Type CP1E :
Input : 12 Buah
Output : 8 Buah
5. Untuk PLC Type CP1E, pembuatan/penulisan Input dan Output Harus diberi Alamat
(Address) :
a. Input : Ciri penulisan alamat Input adalah menggunakan Channel 0 (Nol).
Contoh : 0.00 ; 0.01 ; 0.02 s/d 0.11
b. Output: Ciri penulisan alamat Output adalah menggunakan Channel 100
(Seratus)
Contoh : 100.00 ; 100.01 ; 100.02 s/d 100.07
I. Bentuk / Macam Program Kontrol :
Membuat program kontrol merupakan tujuan dalam pembelajaran ini. Ada 2 macam
bentuk program control yang bisa dibuat yang nantinya dimasukkan atau ditransfer pada
PLC yaitu dalam bentuk :
a. Ladder Diagram.
Program control yang dibuat dalam bentuk LADDER ini mudah untuk dipahami
dan dibaca karena ini berbentuk gambar rangkaian yang menyerupai gambar rangkaian
control yang biasa dibuat pada pelajaran pengendali motor-motor listrik.
b. Kode Mnemonic
Program control yang dibuat dalam bentuk Mnemonic ini dibuat dalam bentuk
huruf dan angka melalui sebuah alat yang disebut console. Untuk materi pembelajaran
ini digunakan program control dalam bentuk Ladder Diagram.
MEMBUAT & MENYIMPAN
PROGRAM
PEMBELAJARAN
2
5
Daeng Rahmatullah S.Pd
II. Membuat File Baru (New File) :
1. Membuka Software CX-Programmer
Sebelum membuat sebuah program control, terlebih dahulu membuka software
CX-Programmer. Maka Akan terlihat gambar dibawah ini :
Gambar 2.1. CX Programer
2. Membuat File Baru (New File)
File baru ini merupakan tempat menyimpan beberapa program control yang
disesuaikan dengan banyaknya Input dan Output dari sebuah PLC.
Prosedur untuk membuat File baru adalah :
a. Pilih, File-New...... atau
b. Tekan, Ctrl + N
Gambar 2.2. Membuat File Baru
Maka akan tampil seperti Gambar 3, lalu :
c. Seting program (Divice Type) CP1E ,
d. Network Type USB
e. Klik OK atau tekan tombol ENTER pada keyboard.
6
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.3. Setting Type PLC
Setelah itu Maka akan terlihat seperti gambar berikut ini :
Gambar 2.4. Lembar Kerja Baru
f. Type PLC yang digunakan
g. Bidang gambar control baru
h. Menu pembuatan program menggunakan mouse
i. Menu pembuatan program kcontrol menggunakan Keyboard
III. Menyimpan File Program Control Dan membuat Folder
Gambar 3 adalah File baru yang perlu disimpan dan diberi nama File (File
Name), disesuaikan dengan banyaknya program yang bisa tersimpan pada memori
7
Daeng Rahmatullah S.Pd
PLC. Penyimpanan File program ini bisa dilakukan sebelum pembuatan atau penulisan
program control. File program disimpan dalam Folder yang diberi nama sesuai dengan
nama anda agar dapat dengan mudah diketahui tempat File-file program yang dibuat
dan supaya tidak tercampur dengan file lainnya.
Untuk menyimpan file dan membuat folder adalah sebagai berikut :
1. Clik File – Save atau Tekan Ctrl + S,
Gambar 2.5. Save
2. beri nama File Program Kontrol pada file name dengan nama TUGAS 1,
Kemudian pilih di My Documents.
Gambar 2.6. Menyimpan program Kontrol
3. Untuk membuat Folder yaitu dengan cara Klik Gambar atau Klik kanan-
pilih new folder, kemudian Folder tersebut diberi nama (ANDA). Seperti
gambar 5 berikut ini.
4. Berikutnya Klik Open kemudian Save.
8
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.7. Membuat Folder Baru
IV. Cara Pembuatan/ Penulisan Program kontrol
Penulisan atau pembuatan Lader diagram bisa digunakan dengan 2 cara yaitu
dengan menggunakan Keyboard dan Mouse.
a. Menggunakan Keyboard
Kode-kode komponen sudah ditentukan pada CX Programmer Information
apabila tidak muncul bisa dengan menekan Ctrl + Shift + I pada keyboard secar
bersamaan maka akan muncul seperti gambar berikut.
Gambar 2.8. CX-Programmer Information
Apabila menekan C pada keyboard bidang maka menginstruksikan kontak
NO
b. Menggunakan Mouse
Apabila menggunakan mouse tinggal Klik Gambar-gambar pada layar
monitor seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar 2.9. Menu Komponen Program Kontrol
9
Daeng Rahmatullah S.Pd
V. Rung, Step, Row (baris) dan Column (Kolom)
Rung adalah daerah yang terdiri dari Row dan Column, dimana pada Row dan
Cowlomn ini Gambar program kontrol di buat seperti keterangan pada gambar berikut.
Gambar 2.10. Rung, Step, Column, dan Baris
VI. Membuat Program Kontrol
Sebelum membuat program kontrol Pada CX-Programer terlebih dulu harus
diketahui Alamat (Address ) Input dan Output PLC dimana pada alamat Input dan
Outputnya terdapat Chanel yang dipakai Untuk PLC Type CP1E.
i. Chanel Alamat Input PLC Type CP1E adalah 0 dan memiliki 10 Input.
0.00 ; 0.01 ; 0.02 sd 0.09
0.09
Chanel Bit
ii. Chanel Alamat Output PLC Type CP1E adalah 100 dan memiliki 8 Output
100.00 ; 100.01 ; sd 100.07
100.01
Chanel Bit
Pemberian alamat (Address) Input dan Output pada program kontrol tidak boleh sama
kecuali memang akan difungsikan sama.
Tugas :
1. Sebuah motor listrik di kontrol oleh tombol start dan tombol stop
Gambar
Rung Step
Baris
Column
10
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.11. Contoh Program kontrol
Langkah pembuatan Lader diagram program kontrolnya
a. Klik simbol pada bar Cx Programmer tarik dan letakkan pada baris atau tekan
“/” pada keybord .
b. Masukkan alamat input 0.00 klik OK
Gambar 2.12. Masukkan Alamat Input
c. Beri nama S0 sebagai tombol Stop seperti gambar berikut lalu klik OK atau tekan
tombol ENTER pada keyboard.
Gambar 2.13. Tahap Pemberian Simbol
11
Daeng Rahmatullah S.Pd
d. Maka akan tercipta input yang berfungsi NC(Normaly Close)
Gambar 2.14. Input NC
e. Proses berikutnya hampir sama seperti langkah di atas yaitu klik simbol
sebagai tombol start tarik ke bidang gambar atau tekan “C” pada keybord dan beri
alamat 0.01.
Gambar 2.15. Pembuatan Kontak NO
f. Klik simbol dan tarik pada gambar rangkaian kontrol atau tekan “O” pada
keyboard beri alamat 100.00 dan beri nama K1.
Gambar 2.16. Pembuatan Relay
12
Daeng Rahmatullah S.Pd
g. Klik simbol dan tarik pada gambar dan letakkan dibawah S1 dan beri alamat
100.00 yang berfungsi sebagai pengunci sehingga terlihat seperti gambar berikut.
Gambar 2.17. Pembuatan Pengunci
VII. Mentransfer (upload-download) Program dan Mengoperasikan PLC
Ledder Diagram yang sudah dibuat dan disimpan disebuah file harus ditransfer
(download) kedalam memori PLC untuk bisa di jalankan pada PLC. Syarat dan
ketentuan transfer program ke PLC.
a. Setting File program kontrol harus sama dengan type PLC.
b. kabel USB yang menghubungkan laptop/CPU dengan PLC sudah terhubung dengan
baik.
c. PLC sudah dalam keadaan ON (menyala).
d. Komputer dan PLC sudah Online caranya : Klik simbol pada bar CX
Programmer atau tekan Ctrl + W secara bersamaan pada keyboard.
Gambar 2.18a. Langkat tes komunikasi PLC - PC (persolan computer)
Gambar 2.18b. tampilan setelah terhubung komunikasi PLC dan PC
Proses mentransfer program ada 2 macam :
a. Dari PC/Laptop ke PLC (download)
Mentransfer dari PC/Laptop ke PLC tujuannya untuk mengirim program
kontrol yang telah dibuat untuk dioprasikan pada PLC. Caranya klik PLC pilih
13
Daeng Rahmatullah S.Pd
Transfer dan pilih to PLC atau tekan Ctrl + T pada keyboard seperti gambar
berikut
Gambar 2.19a. Transfer From PC to PLC
b. Dari PLC ke laptop
Transfer dari PLC ke PC/Laptop tujuannya untuk mengetahui program yang
sedang berjalan pada PLC.
Caranya
1. Klik PLC pilih Transfer dan pilih From PLC atau tekan Ctrl + Shift + T
pada keyboard seperti gambar berikut
`
Gambar 2.19b. Transfer From PLC to PC
Pada saat PC/laptop dengan PLC dalam keaadan ONLINE tidak melakukan
pengeditan, merubah, penghapusan dan sebagainya pada program kontrol hal tersebut
bisa dilakukan pada prosedur ONLINE EDIT yang akan diberi pada materi tersendiri.
14
Daeng Rahmatullah S.Pd
VIII. Instruksi-Instruksi Dasar PLC
1. Relay Dalam
Tujuan Khusus :
1. Peserta dapat membedakan antara Input, Output dan Relay Dalam dengan benar
2. Peserta dapat mengerti fungsi Relay Dalam dengan benar
3. Peserta dapat menggunakan/mengaplikasikan Relay Dalam pada program control
dengan benar.
Teori :
Untuk PLC Type CP1E, Channel yang dimiliki adalah :
Chanel 0-289 itu artinya ada 290 channel pada PLC Type CP1E namun yang terpakai
untuk input dan output hanyalah dua channel yaitu channel 0 dan channel 100. maka
pertanyaanya “Apakah ada Channel 1,2 s/d 99 dan 101 S/d 289 ?” jawanbannya
ADA.
Adapun alamat yang diperbolehkan untuk relay dalam sebgai berikut :
1.00-1.15 s/d 99.00-99.15 dan 101.00-101.15 s/d 289.00-289.15
Alamat diatas bisa digunakan untuk Relay Dalam (Internal Relay)
Buatlah program seperti gambar dibawah ini
1. Buatlah program seperti dibawah ini dan beri nama SIA-SIA
2. Buktikan dengan cara di ONLINE dan Tranfer Pada PLC Type CP1E
Gambar 2.20. Pembuktian Relay Dalam
Yang terjadi adalah program kontrol diatas akan sia-sia hal ini disebabkan 0 Inputnya
menggunakan Channel 1 sedangkan pada PLC Type CP1E Input yang tersedia
mengguakan Channel 0 sehingga tidak bisa memberi masukan pada Output pada
Channel 2.
Buatlah program seperti gambar dibawah ini
1. Buatlah program kontrol seperti gambar berikut dan beri nama Relay Bantu
2. Buktikan dengan cara di transfer ke PLC CP1E
15
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.21. Relay Dalam sebagai Relay Bantu
Yang terjadi adalah relay channel 2 tidak akan muncul pada output PLC yang muncul
adalah output dengan cahanel 100. hal ini karena channel Input dan Output selain
channel 0 dan channel 100 tidak akan muncul sebagai Input dan output PLC namun
bisa difungsikan sebagai relay bantu.
2. TIMER
TIMER adalah salah satu fasilitas yang ada pada sebuah PLC. Iya identik dan
punya fungsi yang sama seperti TDR(Time delay Relay)
Alamat (Address) TIMER
Address Timer : 000-255
Set Waktu : #0 - #9999
Pada set waktu 1 detik (Satu detik) maka ditulis #10
Cara membuat timer pada rangkaian kontrol adalah
1. Buat file baru dengan nama Timer
2. Buatlah input 0.01 dengan nama S1 sebagai Input timer, dan untuk timernya Klik
Simbol pada bar CX Programmer letakkan pada gambar program kontrol atau
tekan “I” pada keyboar dan beri instruksi TIM 000 #30 yang artinya intruksi ini
adalah sebagai TIM = Timer , 000 adalah alamat Timer, #30 Adalah waktu set
timer berfungsi selama 3 detik. Lalu beri nama TIM nama bisa diganti yang lain.
16
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.22. Membuat Timer
3. Buat kontak NO Timer dan beri alamat T000 lalu OK kalau alamat benar sesuai
dengan timer maka nama kontak NO akan otomatis terisi seperti nama timer yaitu
TIM .
Gambar 2.23. Membuat Kontak NO Timer
4. Outputnya buat output dengan alamat 100.00 dan nama K1 seperti gambar dibawah
ini.
17
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.24. Rangkaian Control Timer
5. Simpan dengan nama TIMER.
6. Transfer program kontrol yang telah dibuat pada PLC
3. DIFU (Differentiate Up) dan DIFD (Differentiate Down)
DIFU (Differentiate Up) dan DIFD (Differentiate Down) adalah salah satu
bagian dari Bit Control Instructions. Keduanya mempunyai cara kerja hampir sama.
DIFU dan DIFD adalah salah satu Bit Control Instruction pad PLC yang
mempunyai keluaran (Output yang berupa Kontak NO dan NC), dimana terjadi
perubahan kondisi hanya sesaat (sangat cepat hingga tidak terlihat oleh mata).
Perubahan kondisi yang dimaksud adalah apabila ia kontak NO maka ia akan
menutup/terhubung sesaat atau sangat cepat hingga tidak bisa terlihat perubahan dari
menutup (terhubung) menjadi kembali membuka.
Perbedaan DIFU dan DIFD Pada Keluaran (Kontak NO dan Ncnya)
a. DIFU Pada Saat Masukan (ON) maka kontak NO terhubung sesaat dan Kontak
NC terputus sesaat
b. DIFD Pada saat masukan (ON) maka kontak NO belum terhubung sesaat dan
kontak NCnya belum terputus sesaat, baru pada saat masukan (OFF) maka kontak
NO terhubung sesaat dan kontak NC terputus sesaat.
Alamat DIFU dan DIFD
Alamat address yang bisa digunakan untuk DIFU dan DIFD
1. 1.00 s/d 99.15
2. 101.00 s/d 289.15
Pemberian alamat (Address) untuk DIFU dan DIFD tidak boleh sama jika
addres tersebut telah digunakan oleh Relay Dalam didalam sebuah kontrol.
Cara membuat instruction DIFU dan DIFD pada rangkaian kontrol
1. Buatlah file baru beri nama DIFU dan DIFD
2. Buatlah input 0.00 sebagai input DIFU dan untuk membuat instrusion DIFU Klik
Simbol pada bar CX Programmer letakkan pada gambar program kontrol atau
tekan “I” pada keyboard dan beri instruksi DIFU 1.00 klik OK lalu beri nama
DIFU klik OK.
18
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 3.25. Membuat Instruction DIFU
Gambar 3.26. Membuat DIFU
3. Buatlah Output DIFU seperti gamabar berikut.
Gambar 3.27. Output DIFU
4. Lanjutkan membuat DIFD beserta Outputnya seperti gambar berikut:
19
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.28. DIFU dan DIFD
5. Setelah selesai membuat kontrol diatas, simpanlah.
6. Transfer program diatas pada PLC dan operasikan.
7. Amati Outputnya, dan coba jelaskan secara singkat.
4. Clock Puls Bit
Clock Pulse Bit adalah salah satu fasilitas yang dapat mengontrol sebuah keluaran
Output.
Clock Pulse Bit identik dengan kontak NO/NC yang bekerja terus menerus
memberi masukan 1 dan 0 (bekerja ON dan OFF) secara otomatis dalam satuan
Secon(detik) atau Minute (menit).
Untuk menggambarkan penjelasan diatas maka buatlah program kontrol yang
menggunakan Clock Puls Bit dengan satuan detik seperti gambar berikut ini.
1. Buatlah File simpan dengan nama Clock Puls.
Gambar 2.29. Penggunaan Colk Puls Bit
2. Selesai membuat program kontrol diatas, simpanlah dengan memiih save.
3. Transfer ke PLC dan operasikan.
20
Daeng Rahmatullah S.Pd
4. Amati Outputnya dan coba jelaskan secara singkat.
5. COUNTER (CNT)
Counter adalah salah satu fasilitas yang da pada sebuah PLC yang mempunyai 2
masukan yakni :
• Counter Input
• Reset Input
Disamping itu juga mempunyai :
• Nomor Penghintung /alamat (Counter Number) : 000-225
• Setting penghitung (Set Value) : #0 - #9999
• Alamat Counter tidak boleh sama dengan Alamat Timer
Counter berfungsi sebagai penghitung dalam program kontrol
Counter mempunyai keluaran Output yang berupa kontak NO (Normally Open) dan
NC (Normally Clouse).
Berikut contoh dan cara kerja counter pada sebuah rangkaian kontrol:
1. Buatlah File baru dan simpan dengan nama COUNTER.
2. Buatalah program control seperti dibawah ini.
Gambar 2.30. Cara Kerja Counter
3. Transfer pada PLC program control diatas dan operasikan dengan menekan Input
0.01 dan 0.02.
4. Perhatikan cara kerjanya, dan jelaskan secara singkat.
21
Daeng Rahmatullah S.Pd
6. SET-RESET
Instruksi SET berfungsi untuk mempertahankan relay dalam keadaanya sampai
instruksi RESET diterima Pada operasi ini sering disebut operasi Flip-Flop.
• Cahanel yang dipakai pada SET RSET sama seperti chanel yang dipakai oleh relay
dalam yaitu semua chanel PLC kecuali Chanel 0 (input) dan chanel 100 (Output)
Chanel: 1 s/d 99 dan 101 s/d 289
• Alamat SET/RSET tidak boleh sama dengan Alamat DIFU,DIFD dan relay dalam.
Gambar 2.31. Rangkaian Control SET-RSET
22
Daeng Rahmatullah S.Pd
I. Pengwatan Input PLC dan sumber daya
Gambar 3.1. Pengawatan Input PLC Dan Sumber Daya
Untuk mengecek koneksi input cukup dengan megaktifkan perangkat input dan
mengemati lampu indikator input yang bersesuaian.
Wiring Pengawatan PLC
PEMBELAJARAN
3
CP1E
23
Daeng Rahmatullah S.Pd
II. Pengawatan Output PLC
Gambar 3.2. Pengawatan Output PLC
Untuk mengecek koneksi output bisa dilihat pada output yang dipasang atau pada
lampu indikator Output pada PLC.
24
Daeng Rahmatullah S.Pd
Tujuan Khusus :
1. Peserta mengenal fungsi Inverter Motor 3 Fasa
2. Peserta dapat mengontrol Motor menggunakan Inverter Motor 3 Fasa
3. Peserta dapat mengkontrol inverter dengan referensi internal dan referensi external
Teori :
Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan di
bidang industri dibandingkan motor jenis lain. Ini dikarenakan motor induksi tiga fasa memiliki
banyak keunggulan. Tetapi terdapat juga suatu kelemahan dari motor induksi tiga fasa yaitu
kesulitan dalam mengatur kecepatan. Karena pengaturan kecepatan motot induksi tiga fasa pada
dasarnya dapat dilakukan dengan mengubah jumlah kutub motor atau mengubah frekuensi
suplai motor. Pengaturan kecepatan dengan mengubah jumlah kutub sangat sulit karena
dilakukan dengan merubah konstruksi fisik motor, jadi pengaturannya akan sangat terbatas
sedangkan pengaturan kecepatan motor induksi tiga fasa dengan mengubah frekuensi suplai
motor akan jauh lebih mudah dan tidak terbatas tanpa harus merubah konstruksi fisik motor.
Rumus kecepatan motor induksi tiga fasa :
Inverter Motor induksi tiga Fasa digunakan untuk memperpermudah mengontrol kerja
motor tiga Fasa . Inverter Omron 3G3JX-A 2007 merupakan Inverter motor induksi tiga fasa
dengan sumber jala-jala satu fasa 200 V. Maksimum daya motor 0,75 kW atau 1 PK.
Beberapa Fungsi Inverter Motor tiga Fasa :
a. Memungkinkan motor 3 fasa bekerja menggunakan sumber 1 Fasa
b. Mengatur Kecepatan Motor
c. Mengatur arah putaran motor
d. Real time monitoring kerja motor
Inverter
PEMBELAJARAN
4
Ns = 120 f/P
dimana:
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
25
Daeng Rahmatullah S.Pd
I. Bagian-bagian Inverter
Gambar 4.1 Bagian-Bagian Inverter
Keterangan :
S7: OPE/485 communications selector (Default = OPE side)
S8: Emergency shutoff function selector (Default = OFF)
II. Wiring Pengawatan Control Pada Inverter Motor Induksi 3 Fasa.
Berikut gambar wiring pengawatan inverter dan terminal pada Inverter Omron
3G3JX-A 2007.
26
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 4.2 Bagian-Bagian terminal Inverter
III. Cara kontrol Inverter
Ada beberapa cara untuk mengontrol Inverter :
a. Kontrol dengan referensi internal
b. Kontrol dengan referensi external
c. Kontrol dengan komputer/PC
a. Kontrol pada inverter dengan referensi internal
Pada mode ini, pengaturan kecepatan motor dan Arah Putaran Motor dilakukan
dengan menggunakan fasilitas internal yang tersedia pada inverter.
Berikut ini adalah langkah mengatur setting inverter untuk memutar motor 3 fasa
menggunakan referensi internal dengan arah putaran motor searah jarum jam.
1) Tombol dan monitor inverter
Gambar 4.3 Tombol dan monitor Inverter
2) Cara setting inverter
Berikut contoh cara setting inverter membuat tampilan/ monitoring/ display
arus (A) pada monitor inverter pada saat inverter beroperasi menghidupkan
motor.
a) Sebelum memprogram /setting inverter, pastikan inverter posisi OFF (not
RUNING) atau lampu indikator RUN Off/mati dengan cara menekan
tombol .
b) Setelah itu tekan kali sampai muncul (default
monitor display) pada Layar monitor inverter.
Geser atas
Geser atas Select /Pilih
Enter / Ok
27
Daeng Rahmatullah S.Pd
c) Lalu arahkan layar/display sampai menanpilkan
dengan cara menekan tombol untuk ke atas/angka lebih besar atau
ke bawah/angka lebih kecil.
d) Setelah dilayar muncul lalu tekan Select
maka lampu indikator A menyala.(selesai Setting)
e) Untuk mengoperasikan tekan RUN samapai lampu indikator RUN
menyala.
f) Putar potensio/FREQ adjuster Sesuai kecepatan
motor yang diinginkan.
Warning !
1. Jangan memutar potensio Max. kecuali dengan pengawasan
instruktur.
2. Jangan mengoperasikan inverter sebelum diperiksa dan diizinkan
oleh instruktur.
b. Kontrol dengan referensi external
Sistem kontrol referensi external menggunakan terminal multifunction input untuk
digital memiliki 5 masukan yaitu S1, S2, S3, S4, dan S5 yang dipergunakan untuk
mengontrol menggunakan switch (Output PLC) dari luar.
Cara setting kontrol referensi internal dirubah ke kontrol external
1) Sebelum memprogram /setting inverter, pastikan inverter posisi OFF (Not RUNING)
atau lampu indikator RUN Off/mati dengan cara menekan tombol .
2) Setelah itu tekan kali sampai muncul (default monitor
display) pada layar monitor inverter.
3) Lalu arahkan layar/display sampai menanpilkan A002 dengan cara menekan tombol
untuk ke atas/angka lebih besar atau ke bawah/angka lebih kecil.
4) Setelah dilayar muncul A002 (Run command selection) lalu tekan Select
setelah itu akan muncul 02 (Digital operator).
5) Tekan tombol atau ke arahkan ke 01 (terminal) lalu tekan .
Sekarang inverter sudah diaktifkan dengan cara switching S1, S2, S3, S4, dan S5.
28
Daeng Rahmatullah S.Pd
6) Putar potensio/FREQ adjuster Sesuai kecepatan motor yang
diinginkan.
Warning !
1. Jangan memutar potensio Max. Kecuali dengan pengawasan
instruktur.
2. Jangan mengoperasikan inverter sebelum diperiksa dan diizinkan
oleh instruktur.
Jika S1 on (tersambung ke SC) dan S1 off (tidak tersambung ke SC) maka arah
putaran motor adalah searah jarum jam. Jika S2 off (tidak tersambung SC dan S2 on
(tersambung ke SC) maka arah putaran motor adalah berlawanan arah jarum jam.
Tegangan analog 0 s.d. 10 Volt DC sebagai referensi pengaturan kecepatan motor
masuk melalui terminal FV.
Gambar 4.4 Kontrol Inverter Dengan Referensi External
29
Daeng Rahmatullah S.Pd
IV. Parameter list
a. Monitor mode (dxxx)
b. Function mode (Fxxx)
30
Daeng Rahmatullah S.Pd
c. Basic setting (Axxx)
d. Momentary power interruption (bxxx)
31
Daeng Rahmatullah S.Pd
32
Daeng Rahmatullah S.Pd
e. Multifungtion Input Terminal (Cxxx)
33
Daeng Rahmatullah S.Pd
V. Wiring Pengawatan Control Pada Inverter Motor Induksi 3 Fasa
a. Berikut adalah wiring pengawatan inverter yang di sarankan .
Gambar 4.5 Wiring Pengawatan Inverter
34
Daeng Rahmatullah S.Pd
b. Standard Connection
Berikut adalah standard connection inverter motor tiga fasa Omron 3g3jx .
Gambar 4.6 Standard Connection
Terminal Block Spesifications
35
Daeng Rahmatullah S.Pd
Control Circuit
36
37
GAMBAR :
Fasilitas yang digunakan : Input dan Output
Cara Kerja :
Dengan ketentuan :
a. Menjalankan
➢ Tombol S1 ( Start 1 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1.
b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)
➢ Tombol SO ( Stop ) untuk mematikan K1.
Lampu Indikator :
➢ Standby motor tidak bekerja lampu KUNING menyala, lampu HIJAU mati.
➢ Apabila motor bekerja lampu HIJAU menyala dan lampu KUNING mati.
Rangkaian kontrol Ladder Diagram (PLC)
So
S1 K
M
KONTROL S1
SO
JOB 1 SEBUAH MOTOR LISTRIK 3 FASA DIKONTROL OLEH
TOMBOL START DAN TOMBOL STOP (DOL)
38
GAMBAR KERJA :
a. RANGKAIAN KONTROL :
b. LEDDER DIAGRAM :
39
GAMBAR :
Keterangan :
- Kontaktor 1 ( K1 ) menyalakan Motor 1 ( M1 )
Fasilitas yang digunakan : Input dan Output
Cara Kerja :
Dengan ketentuan :
a. Menjalankan
➢ Tombol S1 ( Start 1 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1.
➢ Tombol S2 ( Start 2 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan k1.
b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)
➢ Tombol so1 ( stop 1) untuk mematikan k1
➢ Tombol So2 ( Stop 2 ) untuk mematikan K1.
Keterangan :
Motor 1 Bisa di hidupkan dari S1 atau S2 dan bisa dimatikan dari So1 atau So2.
Lampu Indikator :
➢ Standby motor tidak bekerja lampu KUNING menyala, lampu HIJAU mati.
➢ Apabila motor bekerja lampu HIJAU menyala dan lampu KUNING mati.
M1
KONTROL S1
S2
So1
So2
JOB 2 MOTOR LISTRIK 3 FASA DIKONTROL OLEH DUA
TOMBOL START(DUA TEMPAT) DAN TOMBOL STOP
40
GAMBAR :
SO1 SO2
S1 S2
Keterangan :
- Kontaktor 1 ( K1 ) memutarkan Motor 1 ( M1 )
- Kontaktor 2 ( K2 ) memutarkan Motor 2 ( M2 )
Fasilitas yang digunakan : Input dan Output
Cara Kerja :
Dengan ketentuan :
a. Menjalankan
- K2 tidak bisa hidup jika K1 belum hidup
➢ Tombol S1 ( Start 1 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1
➢ Tombol S2 ( Start 2 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K2
b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)
- Jika K2 belum mati maka K1 tidak bisa dimatikan.
- K1 dan K2 tidak boleh dapat dimatikan dari tombol SO1
➢ Tombol So1 ( Stop 1 ) untuk mematikan K1.
➢ Tombol So2 ( Stop 2 ) untuk mematikan K2.
M2
M1
KONTROL
JOB 3 DUA BUAH MOTOR LISTRIK 3 FASA DIKONTROL
SECARA BERURUTAN
41
GAMBAR :
Keterangan :
- Untuk membalik motor 3 fasa caranya adalah menukarkan sumber tegangan 2 fasanya
yang menuju ke motor. Dengan kata lain sumber tegangan1 fasanya yang menuju ke
motor tetap.
- Jika ketiga fasa dari sumber tegangan yang menuju ke motor ditukarkan semua maka
motor tersebut tidak akan membalik putaran.
- Ada dua buah rangkaian guna melakukan pembalikan arah putaran motor 3 fasa, yang
berarti membutuhkan dua buah kontaktor magnet.
- Jika kontaktor 1 (K1) untuk rangkaian motor arah putar kanan maka kontaktor 2 (K2)
untuk rangkaian motor arah putar kiri.
- Ke dua rangkaian (K1 dan K2) ini tidak boleh bekerja bersamaan, dengan kata lain jika K1
bekerja maka K2 tidak boleh bekerja dan sebaliknya. Jika hal ini terjadi maka akan
menyebabkan terjadinya hubung singkat pada rangkaian daya dan tentunya motor akan
berhenti berputar.
- Kontaktor 1 ( K1 ) memutarkan Motor putar kanan.
- Kontaktor 2 ( K2 ) memutarkan Motor putar kiri.
Fasilitas yang digunakan :
Input, Output.
a. Menjalankan
➢ Start 1 (S1) ditekan sejenak K1 bekerja motor berputar ke kanan.
➢ Start 2 (S2) ditekan sejenak K2 bekerja motor berputar ke kiri.
b. Mematikan
➢ Stop (SO) ditekan sejenak Motor berhenti baik itu ketika putar kanan atau
putar kiri
Dengan ketentuan :
Sebuah motor 3 fasa dikendalikan oleh 2 kontaktor, K1 untuk Putar Kanan dan
K2 untuk Putar Kiri. Apabila (K1 bekerja) motor berputar kekanan, K2 tidak bisa
bekerja meskipun Start 2 (S2) ditekan. Begitupun sebaliknya apabila (K2 bekerja)
motor berputar kekiri, K1 tidak bisa bekerja meskipun Start 1 (S1) ditekan.
M
KONTROL S0
S1
S2
JOB 4 RANGKAIAN PUTAR KANAN/KIRI MOTOR 3 FASA
(FORWARD/REVERSE)
42
Fasilitas yang digunakan : Input dan Output
Cara Kerja :
Dengan ketentuan :
a. Menjalankan
➢ Tombol S1 ( Start 1 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1 (Motor 1) dan K2
(Motor 2)
➢ Tombol S2 ( Start 2 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K3 (Motor 3) dan K2
(Motor 2)
b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)
➢ Tombol S0 ( Stop ) untuk mematikan semua motor.
Keterangan :
➢ Pada saat K1 (motor 1) dan K2 (motor 2) hidup untuk berganti menghidupkan K3
(Motor 3) dan K2 (Motor 2) di stop dahulu dan begitu sebaliknya.
S0
S1
KONTROL
M1
M2
M3
S2
JOB 5 RANGKAIAN LANGSUNG 3 MOTOR TIGA FASA YANG DI
KONTROL SECARA SIMULTAN
43
Fasilitas yang digunakan : Input dan Output
Cara Kerja :
Dengan ketentuan :
a. Menjalankan
➢ Tombol S1 ( Start 1 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1 dan K2 (STAR).
➢ Tombol S2 ( Start 2 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1 dan K3 (DELTA).
b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)
➢ Tombol S0 ( Stop ) untuk mematikan semua motor.
Keterangan :
➢ Posisi motor dinyalakan harus star dulu baru delta tidak bisa sebaliknya.
➢ Mengubah dari mode star ke delta langsung menekan tombol S2 tanpa harus stop
terlebih dahulu.
JOB 6 RANGKAIAN LANGSUNG MOTOR 3 FASA YANG DI
KONTROL SECARA STAR-DELTA MANUAL
44
GAMBAR :
L1
S1
SO
L2
Keterangan :
Lampu 1 (L1) dan lampu (L2) hidup bergantian otomatis yang dikontrol oleh timer
Fasilitas yang digunakan :
Input, Output, Relay Dalam dan Timer
Dengan ketentuan :
a. Menjalankan
- Lampu L1 dan L2 menggunakan
➢ Tombol S1 ( Start ) ditekan sesaat, untuk menghidupkan L1 selama 3 detik
kemudian L2 selama 3 detik kembali L1 selama 3 detik dan seterusnya
b. Mematikan
➢ Tombol So ( Stop ) untuk mematikan L1 atau L2.
KONTROL
JOB 7 RANGKAIAN 2 LAMPU BERGANTIAN OTOMATIS
(FLIP-FLOP)
45
GAMBAR :
Keterangan :
Membuat rangkaian 3 lampu bergantian.
Fasilitas yang digunakan :
Input, Output, Relay Dalam dan Timer
Dengan ketentuan :
a. Menjalankan
➢ Tombol S1 ( Start ) ditekan sesaat, untuk menghidupkan L1 selama 3 detik
kemudian ganti L2 yang menyala selama 3 detik kemudian ganti L3 menyala
selama 3 detik dan kembali ganti L1 yang menyala selama 3 detik dan
seterusnya.
b. Mematikan
➢ Tombol SO ( Stop ) untuk mematikan L1 atau L2 atau L3
JOB 8 RANGKAIAN TIGA BUAH LAMPU SECARA BERGANTIAN
(TRAFIGLIGHT) sederhana
46
`TUGAS : 7.
GAMBAR :
SO
S1RUN S1JOG S2RUN
S2INC
Keterangan :
1. Buatlah File simpanan dengan nama JOB 9 2. Section1 ganti dengan nama JOGGING 3. Buatlah program control pada Section ini dengan ketentuan sebagai berikut :
b. Motor yang dioperasikan untuk rangkaian ini adalah motor 3 fasa atau 1 fasa, c. Motor dioperasikan untuk dua arah putaran dengan menggunakan dua buah
kontaktor K1 dan K2. d. Pada rangkaian daya, K1 berfungsi motor putar kanan dan K2 berfungsi motor putar
kiri. e. Motor bisa beroperasi RUNNING maju (putar kanan) atau JOGGING (maju / putar
kanan sesaat) f. Kontaktor K1 mengoperasikan motor berputar kekanan, baik untuk RUNNING maupun
JOGGING. g. Motor bisa beroperasi RUNNING mundur (putarkiri) atau INCHING (mundur sesaat)
Fasilitas yang digunakan :
Input, Output, DIFD, Timer dan Relay Dalam.
Dengan ketentuan :
a. Menjalankan.
- Tombol S1RUN ditekan sesaat, maka motor pada kondisi RUNNING maju (putar kanan)
- Tombol S1JOG ditekan sesaat, maka motor pada kondisi berptar kekanan sesaat
- Tombol S2RUN ditekan sesaat, maka motor pada kondisi RUNNING mundur (putar kiri)
- Tombol S2INC ditekan sesaat, maka motor pada kondisi berputar kekiri sesaat b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)
➢ Tombol So ( Stop ) untuk mematikan K1 atau K2.
M
KONTROL
JOB 9 MEMBALIK PUTARAN DENGAN FASILITAS JOGGING dan
INCHING
47
TUGAS : 8.
GAMBAR :
SO
S
Keterangan :
1. Diberi nama JOB 10 2. Buatlah program control pada Section ini dengan ketentuan sbb :
• Kontaktor 1 memutarkan motor induksi 1 ( M1 )
• Kontaktor 2 memutarkan motor induksi 2 ( M2 )
• Kontaktor 3 memutarkan motor induksi 3 ( M3 )
Dengan ketentuan :
a. Menjalankan
- Tombol S (Start) ditekan sesaat, maka motor M1 berputar beberapa saat M2 berputar beberapa saa kemudian motor M3 berputar
b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)
- Tombol So ( Stop ) ditekan sesaat, maka motor M3 berhenti beberapa saat motor M2 berhenti, beberapa saat kemudian motor M1 juga berhenti.
KONTROL
M1
M2
M3
JOB 10 MENGOPERASIKAN TIGA BUAH MOTOR INDUKSI SECARA
BERURUTAN OTOMATIS
48
GAMBAR :
Keterangan :
- Kontaktor 1 ( K1 ) memutarkan Motor 1 ( M1 )
- Kontaktor 2 ( K2 ) memutarkan Motor 2 ( M2 )
Fasilitas yang digunakan : Input dan Output, Counter, Timer
Cara Kerja :
Dengan ketentuan :
a. Menjalankan
➢ Tombol S1 (Start) ditekan sebanyak 5 kali untuk menghidupkan K1, 5 detik
kemudian K2 hidup, K1 mati.
b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)
➢ Tombol STOP (SO) ditekan K2 mati.
M1 M2
KONTROL S1
SO
5 X
JOB 11 COUNTER
49
GAMBAR :
Keterangan :
- Kontaktor 1 ( K1 ) menghidupkan lampu 1 ( Lampu )
- Kontaktor 2 ( K2 ) memutarkan Motor ( M )
Fasilitas yang digunakan : Input dan Output, Counter, Clock Pulse bit
Cara Kerja :
Dengan ketentuan :
a. Menjalankan.
➢ Tombol S1 (Start) ditekan sesaat menghidupkan L1(lampu) yang BERKEDIP 5 kali,
setelah itu K2(MOTOR) hidup, Lampu indikator mati.
b. Mematikan (menghentikan putaran Motor).
➢ Tombol STOP (SO) ditekan K2(Motor) mati.
Motor
KONTROL S1
SO
Lampu
JOB 12 COLCK PULSE BIT
50
GAMBAR :
Keterangan :
- Kontaktor 1 ( K1 ) memutarkan Motor putar kanan membuat rolling door naik ke atas
- Kontaktor 2 ( K2 ) memutarkan Motor putar kiri membuat rolling door kembali turun
kebawah.
Fasilitas yang digunakan : Input dan Output, Timer
Cara Kerja :
➢ Tombol (S1) (dari luar) ditekan sesaat / Tombol (S2) (dari dalam), rolling door naik
hingga menekan swith (S3) atas, Timer bekerja 5 detik kemudian rolling door turun
kembali hingga menyentuh swith (S4) bawah dan rolingdoor berhenti.
S1
S2
S4
S3
JOB 13 PINTU GARASI OTOMATIS
51
Lm 1 Lm 2
Landasan yang bergerak
GAMBAR :
Keterangan :
- Mesin ini terdiri dari dua bagian yang bergerak yakni :
• Pisau gergaji berbentuk lingkaran berputar yang digerakkan oleh motor 1 (M1)
• Landasan untuk kayu yang bergerak dan digerakkan oleh motor 2 (M2)
- Landasan untuk kayu dapat bergerak jika pisau gergaji telah berputar.
- Landasan untuk kayu yang akan dibelah bergeak maju (mendekati pisau) sehingga tongkat penekan Lm bergerak mendekati Lm1 hingga menekannya, landasan berhenti beberapa saat, kemudian landasan bergerak mundur mendekati Lm2 hingga tongkat penekan Lm menekannya dan landasan berhenti bergerak. Dengan demikian kayu sudah terbelah.
- Hal ini bisa dilakukan berulang-ulang.
Fasilitas yang digunakan :
Input, Output, Relay Dalam dan Timer Cara Kerja :
Buatlah program control pada Section ini dengan ketentuan sbb :
- S1 ditekan sesaat pisau gergaji berputar.
- So1 ditekan sesaat pisau gergaji berhenti berputar.
- S2 ditekan sesaat landasan untuk kayu bergerak maju.
- So2 ditekan sesaat landasan untuk kayu berhenti bergerak (gerak maju atau mundur).
- Lm1 berfungsi untuk menghentikan gerakan maju, beberapa saat kemudian menjalankan gerakan mundur dari landasan untuk kayu .
- Lm2 berfungsi untuk menghentikan gerakan mundur dari landasan untuk kayu.
- Sebelum pisau gergaji berputar (M1) maka landasan kayu tidak bisa aktif/ bergerak (M2).
- Saat pisau gergaji berputar dan landasan kayu bergerak maju atau mundur maka So1 tidak bisa menghentikan putaran pisau gergaji maupun gerakan maju atau mundur dari landasan untuk kayu.
Tongkat penekan Lm
S1
S01
S2
S02
JOB 14 MEMBUAT PROGRAM KONTROL MESIN PEMBELAH KAYU
52
GAMBAR :
Keterangan :
1. Buatlah File simpanan dengan nama JOB 15 2. Section1 ganti dengan nama Naik Turun
- Empat buah lampu yakni L1, L2, L3 dan L4
- Saat program control ini belum beroperasi, L4 dalam keadaan menyala.
- Dari ke empat lampu tersebut hanya boleh satu lampu saja yang menyala, jika ia naik berarti dari L4 ke L3 ( dari yang angkanya besar ke yang angkanya kecil ) dan sebaliknya.
Fasilitas yang digunakan :
Input, Output, DIFD, Relay Dalam dan Timer Cara Kerja :
Buatlah program control pada Section ini dengan ketentuan sebagai berikut : a. Ketika tombol SN ditekan sekali lampu yang menyala naik sekali, apabila tombol SN
ditekan dua kali lampu naik 2 kali dari dari nyala lampu semula. b. Sebliknya Ketika tombol ST ditekan sekali maka nyala lampu akan turun sekali, Apabila
tombol ST ditekan 2 kali maka nyala lampu turun 2 Kali dari posisi semula.
KONTROL SN
ST
SR
L1
L2
L3
L4
JOB 15 MEMBUAT PROGRAM KONTROL EMPAT BUAH LAMPU
BERGANTIAN NAIK DAN TURUN DENGAN DUA INPUT
53
i.
GAMBAR :
Keterangan :
- Dua buah lampu L1 dan L2 menyala secara bergantian (fliplop) yang dioperasikan oleh tombol S.
- Lampu L1 dan L2 hanya beroperasi tiga siklus ( 1 siklus = L1 menyala beberapa saat kemudian mati, L2 menyala beberapa saat kemudian mati ).
Fasilitas yang digunakan :
Input, Output, DIFD, Relay Dalam, Couter dan Timer
1. Buatlah File simpanan dengan nama JOB 16 2. Buatlah dua buah Section. 3. Section1 ganti dengan nama PEMBATAS 4. ToMbol (S) berfungsi Start dan Stop untuk lampu fliplop. 5. Setelah lampu fliplop berjalan tiga siklus, rangkaian tersebut mati.
KONTROL S
L1
L2
JOB 16 RANGKAIAN DUA BUAH LAMPU SECARA BERGANTIAN (FLIP
FLOP) DIBATASI COUNTER DAN MENGGUAKAN 1 TOMBOL.
54
GAMBAR :
Keterangan :
- Ada empat buah ruangan yakni :
• Ruang 1 membersihkan kotoran dengan penyemprotan air.
• Ruang 2 membersihkan kotoran dengan air sabun (pembersih).
• Ruang 3 membersihkan busa sabun dengan semprotan air.
• Ruang 4 mengeringkan dengan udara kain pembersih.
- Masing-masing ruangan dilakukan bukan oleh manusia melainkan dengan alat dengan fungsinya masing-masing.
- Tiap ruangan mempunyai alat sensor yang berfungsi :
• Sen 1, Sen 3, Sen 5 dan Sen 7 berfungsi untuk mengaktifkan fungsi dari masing-masing ruangan.
• Sen 2, Sen 4, Sen 6 dan Sen 8 berfungsi untuk menonaktifkan (mematikan) fungsi dari masing-masing ruangan.
- Konveyor berfungsi membawa mobil masuk hingga keluar dari ruangan pencucian. Ia (konveyor) bekerja (aktif) saat Sen 1 aktif dan mati saat Sen 8 aktif.
- Fasilitas yang digunakan :
Input, Output, DIFU, DIFD, Relay Dalam dan Timer.
1. Buatlah File simpanan dengan nama PENCUCIAN 2. Buatlah program control dengan dasar keterangan dan cara kerja diatas.
JOB 17 PENCUCIAN MOBIL OTOMATIS
55
GAMBAR :
Keterangan :
1. Saat ditekan tombol START (PB1), maka dijalankan konveyor pembawa box.
2. Jika sesor box mendeteksi keberadaan box maka konveyor pembawa box akan
berhenti otomatis dan konveyor pembawa apel kan mulai dijalankan ototamatis.
3. Sensor apel akan menghitung hingga 5 buah apel kemudian menghentikan konveyor
pembawa apel (pencacah apel akan di reset) dan proses dijalankan dari awal lagi
demikin seterusnya hingga ditekan tombol stop (PB2).
Fasilitas yang digunakan :
Input, Output, DIFU, DIFD, Relay Dalam dan Counter.
1. Buatlah File simpanan dengan nama JOB 18 2. Section1 ganti dengan nama PENGEPAKAN APEL 3. Buatlah program control dengan dasar keterangan (cara kerja) diatas.
JOB 18 KONVEYOR PENGEPAKAN APEL