proposal adel 1

35
PROPOSAL UJI DAYA HAMBAT PERASAN AIR BUAH MENGKUDU (Morinda citrofolia Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Pseudomonas aeruginosa OLEH AZWIR Bp:11103084453073

Upload: telnet

Post on 24-Nov-2015

48 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

PROPOSALUJI DAYA HAMBAT PERASAN AIR BUAH MENGKUDU (Morinda citrofolia Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Pseudomonas aeruginosaOLEH

AZWIR Bp:11103084453073

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN

STIKES PERINTIS

2014DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

iBAB I PENDAHULUAN

11.1 Latar Belakang

11.2Rumusan Masalah

21.3Tujuan Penelitian

21.4Manfaat Penelitian

3BAB II TINJAUAN PUSTAKA

42.1Buah mengkudu (Morinda citrifolia)

42.1.1Klasifikasi mengkudu

52.1.2Karateristik Mengkudu

52.1.3Kandungan kimia mengkudu ( Morinda citrifolia Linn)

52.2Bakteri Pseudomonas aeruginosa

62.2.1 Klasifikasi Pseudomonas aeruginosa

62.2.2 Morfologi Pseudomonas aeruginosa

62.2.3 Karateristik Pseudomonas aeruginosa

8BAB III METODE PENELITIAN

123.1Desain Penelitian

123.2Waktu dan Tempat Penelitian

123.3Alat dan Bahan yang digunakan

123.3.1 Alat yang digunakan

123.3.2

REF _Ref373592201 \h \* MERGEFORMAT Bahan yang digunakan

123.4 Metode Kerja

133.4.2 Penyedian biakan murni Speusedomonas aeruginosa

133.4.3 Pembuatan Media Muler Hilton / MH

133.4.4 Pembuatan dish atau cakram

143.4.5 Penyiapan Air perasan Buah Mengkudu

143.4.6 Pembuatan larutan uji

143.4.7 Pembuatan suspensi kuman

153.4.8 Cara menentukan Daerah Bebas Kuman Dengan Metode Cakram

153.4.0 Alur Penelitian

163.4.1 analisa data

17DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengkudu (Morinda citrofolia Linn) merupakan tanaman obat yang cukup dikenal oleh masyarakat di Indonesia. Buah mengkudu yang masak dapat digunakan sebagai antibakteri Pseudomonas aeruginosa dan bakteri lainnya. Daun dan akarnya berkhasiat untuk obat sakit perut disentri beberapa khasiat lain dari mengkudu dalam bentuk sedian jus, kapsul, lulur antara lain antibiotik, antibakteri, atteriskerosis, artrisis, sakit punggung, beri-beri, kosmetik, dan antikanker. Daging buah mengkudu juga dapat diolah menjadi bahan makanan berserat tinggi (Anonim, 2007).

Buah mengkudu termasuk tipe buah yang mula-mula berwarna hijau, menjelang masak menjadi putih kekuningan, setelah matang berwarna putih transparan dan lunak, daging buah tersusun dari buah-buah berbentuk piramid, berwarna cokelat kemerahan. Setelah lunak, daging buah banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk. Bau ini timbul karena percampuran antara asam kaprik dan asam kaproai yaitu asam yang gugusanya mudah menguap menjadi bersifat seperti minyak atsiri yang berbau tengik, dan asam kaprilat yang rasanya tidak enak (Bangun & Sarwono, 2002).

Salah satu kandungan mengkudu adalah antrakuinon dan scolopetin yang aktif sebagai anti mikroba, terutama bakteri dan jamur. Senyawa antrakuinon dapat melawan bakteri stapyhlococcus. Bacillus subtilis dan E, Coli. Senyawa Scolopetin sangat efektif sebagai unsur anti peradangan dan anti alergi (Bangun dan Sarwono, 2002).Mengkudu mengandung substansi polysaccharide- rich yang mempunyai aktivitas anti tumor. Hasil penelitianyan membuktikan bahwa ektsrak mengkudu mampu mengatasi kanker paru-paru serta leukimia akibat infeksi retrovirus pada mencit. Pernyataan serupa di kemukakan oleh Wang (2002), Mengkudu mengandung senyawa yang mampu memperbaiki kerusakan DNA. Pernyataan tersebut di dukung oleh Willard (2002), mengkudu mengandung zat antitumor yang dapat meningkatkan respon sel-sel T dan makrofag ( Hirazumi, 1999) Morinda citrifolia telah diketahui sebagai tanaman medis. Mengkudu menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap beberapa bakteri, antara lain Bacillus subtilis, Escherichia coli, Proteus morganii, Pseudomonas aeruginosa. 1.2 Rumusan Masalah

Apakah air perasan buah mengkudu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonsas aeruginosa.1.3 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui daya hambat perasan buah mengkudu terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa.b. Untuk mengetahui konsentrasi hambat minimal perasan buah mengkudu terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. 1.4 Manfaat Penelitian a. Mengetahui daya hambat buah mengkudu terhadap speudomonas aeruginosa,b. Mengetahui konsentrasi hambat minimal perasan buah mengkudu terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 Buah mengkudu (Morinda citrifolia)

Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) yang terkena sebagai Queen of the morinda merupakan dari 20 spesies Morinda yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, semua bagian tanaman sebagai sumber nutrisin juaga mempunyai efek neutracelical (Bangun & sarwon, 2002 ).

Tinggi pohon mengkudu antara 4-6 m, batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam kulit batang cokelat keabu-abuan atau kekuningan. Mengkudu memiliki daun yang tebal mengkilap berbentuk jorong lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm. Bunga bertipe bonggol bulat yang mudah tumbul di ketiak daun menumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal (heyne,1987).

`

2.1.1 Klasifikasi mengkuduBuah Mengkudu (M. citrifolia, L.) (Redriguez, 2008)

Sistematika tanaman dari Morinda citrifolia Linn adalah sebagai berikut:

Filum

: Angiospermae

Sub filum : Dicotyledoneae

Divisio : Lignosae

Family

: Rubiaceae

Genus

: Morindas

Spesies : M. citrifolia, L. (Djauhariya, 2003)2.1.2 Karateristik MengkuduBuah mengkudu (M.Citrifolia, L) mengandung scopoletin, sebagai analgesik, antiradang, antibakteri. Glikosida, sebagai antibakteri, antikanker, imunostimulan. Alizarin, Acubin, L. Asperuloside, dan flavonoid sebagai antibakteri. Vitamin C, sebagai antioksidan (Peter, 2005; Waha, 2000; Winarti,2005).2.1.3 Kandungan kimia mengkudu ( Morinda citrifolia Linn)Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) mengandung zat-zat nutrisi (phytonutrien) dan senyawa-senyawanya aktif seperti: terponoid, anti mikrobia (anthraquinone), anti kanker (damnacanihal), alkaloid, pewarna alami, asam, enzim, mineral dan vitamin (Bangun & sarwono, 2002). Mengkudu juga mengandung beberapa asam amino esensial, misalnya: triptofan, histidin, valin, leusin, arginin, fenilalanin, treonin, isoleosin, dan metionin (Solomon, 2001).

Peran yang spesifik proxeronin terdapat dalam jumlah yang banyak dalam buah mengkudu prexeronin ini akan diubah menjadi xeronin oleh enzim, proxeronin melalui mekanisme yang komplek. Mekanisme perubahab proxenin menjadi xeronin adalah sebagai berikut: (1) proxeronin dikelilingi oleh enzim proseronase yang menjadi aktif setelah memasuki astestinun, (2) proxeronase bergabung dengan proxeronin dan memotong rantai yang tidak berguna pada stukturnya, (3) sisa potongan proxeronase bergabung dengan clublike part dan bergabung dengan serotonin untuk membentuk xeronin (Heinicke, 2003).2.2 Bakteri Pseudomonas aeruginosa2.2.1 Klasifikasi Pseudomonas aeruginosa

Klasifikasi Pseudomonas aeruginosa (Bergeys Manual, 1974) diacu dalam Hadioetomo (1990) adalah sebagai berikut:Dunia : Prokaryote

Divisi : Bakteria

Family : Pseudomonadaceae

Genus : Pseudomonas

Spesies :Pseudomonas aeruginosa2.2.2 Morfologi Pseudomonas aeruginosa Galur mucoid dari P. aeruginosa ditemukan bersifat patogen, khususnya

pada saluran pernafasan yang terinfeksi. Selain itu galur mucoid ini dapat juga

diisolasi dari kultur non mucoid berdasarkan ketahanannya terhadap racun, bakteriosin dan phage (Desniar 2003).

Bila bakteri ini tumbuh pada media tanpa sukrosa akan terdapat lapisan lendir polisakarida ekstraselular (alginat). Struktur dinding sel sama dengan famili

Enterobacteriaceae. Strain yang diisolasi dari bahan klinik sering mempunyai pili

untuk perlekatan pada permukaan sel dan memegang peranan penting dalam resistensi terhadap fagositosis. Pseudomonas aeruginosa merupakan organisme yang sangat mudah beradaptasi dan dapat memakai 80 gugus organik yang berbeda untuk pertumbuhannya dan amonia sebagai sumber nitrogen.

Pseudomonas aeruginosa adalah satu-satunya spesies yang menghasilkan Piosianin, suatu pigmen yang larut dalam kloroform dan fluoresen, suatu pigmen

yang larut dalam air. Beberapa strain menghasilkan pigmen merah (Natalia 2008).

Pseudomonas aerugenosa termaksuk dalam famili pseudomonadaceae.

Pseudomonadaceae dan beberapa genus lain bersama beberapa oraganisme tertentu ,dikenal sebagai pseudomonas. Istilah pseudomonas ditunjukan pada bakteri yang mempunyai perlengkapan fisiologik sama dengan bakteri dari genus pseudomonas. Beberapa dari bakteri-bakteri ini pada awalnya termasuk genus atau famili lain karena jauhnya jarak filogenetik mereka dari genus pseudomonas.

( Todar, K, 2004).Speudomonas aeruginosa biasanya hidup di tanah dan air merupakan organisme patogen pada tanaman, tetapi P aeruginosa bersama spesies terdahulu dari pseudomonas yaitu pseudomonas cepacia (kini di namakan Burkholderia cepacia) dan pseudomonas maltophilia (di mnamai kembali menjadi xanthomonas maltophilia , dan sekarang disebut stenotrophomonas maltophilia )adalah patogen pada manusia pseudomonas speudomallei (kini dinamakan Burkholderia speudomallei) adalah penyebab melioidosis ( Foca, M, 2000).

P. aeruginosa adalah patogen oportunistik, yaitu memanfaatkan kerusakan pada mekanisme pertahan inang untuk memulai suatu infeksi. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernafasan dermatitis, infeksi saluran lunak, bakteremia, infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran pencernaan dan bermacam-macam infeksi sistemik, terutama pada penderita luka bakar berat, kanker dan penderita AIDS yang mengalami penurunan sistem imun. Infeksi P. Aeruginosa menjadi problema serius pada pasien rumah sakit yang menderita kanker, fibrosis kistik dan luka 50%. Bakteri ini merupakan pentebab sepsis yang umum di jumpai pada pasien di unit perawatan intensif ( Utji, R, 2005).2.2.3 Karateristik Pseudomonas aeruginosaP.aeruginosa adalah bakteri gram negatif berbentuk batang lurus atau lengkung,berukuran sekitar 0,6 x 2 ml. Dapat ditemukan satu-satu, berpasangan, dan kadang-kadang membentuk rantai pendek,tidak mempunyai spora, tidak mempunyai selubunng (sheath), serta mempunyai flage monotrika (flagel tunggal pada kutup) sehingga selalu bergerak ( Jawetz E, dkk, 2001).

P. aeruginosa adalah aerob abligat yang tumbuh dengan mudah pada banyak jenis media pembiakan karena memiliki kebutuhan nutrisi yang sangat sederhana . Di laboratorium, medium paling sederhana untuk pertumbuhannya terdiri dari asetat (untuk karbon)dan amonium sulfat (untuk nitrogen). Metabolisme bersifat respira torik tetapi dapat tumbuh tanpa O2 bila tersedia NO3 sebagai akseptor elektron. Beberapa strain menghemolisis darah ( Todar K, 2004).

P. aeruginosa dengan baik pada suhu 37-42 oC. Pertumbuhan pada suhu 42 0C membantu membedakanya dari spesies pseudomonas lain dalam kelompok fluoresen. Bakteri ini oksidase positif, nonfermenter, tetapi banyak strain mengoksidasi glukosa. ( Balows A, dkk, 1991).

P. aeruginosa menghasilkan satu atau lebih pigmen yang di hasilkan dari asam amino aromatik seperti tirosin dan fenilalanin.

Beberapa pigmen tersebut antara lain:

1. Piosinin, pigmen berwarna biru, dihasilkan strain piosianogenik

2. Pioverdin, pigmen berwarna kuning

3. Piorubin, pigmen berwarna merah 4. Piomelanin, pigmen berwarna coklat

Piosianin, piorubin, dan piomelanin tidak berfluoresensi serta larut dalam air strain yang tidak menghasilkan piosianin disebut apiosianogenik. Kebanyakan strain membentuk koloni halus bulat dengan warna flluoresensi kehijauan, yang merupakan kombinasi pioverdin dan piosianin ( Jawetz E, dkk, 2001).

P. aeruginosa dalam biakan dapat menghasilkan berbagai jerik koloni sehingga memberi kesan biakan dari campuran berbagai spesies bakteri. Tiap jenis koloni dapat mempunyai aktifitas biokimia dan enzimatik berbeda serta pola kepekaan anti mikroba yang berbeda pula. Isolat dari tanah atau air mempunyai ciri koloni yang kecil dan tidak rata, pembiakan dari soesimen klinik biasanya menghasilkan satu atau dua tipe koloni yang halus ;

1. Koloni besar dan halus dengan permukaan rata dan meninggi (fried-egg appearance)2. Koloni halus dan mukoid sebagai hasil produksi berlebihan dari SAlginat.Tape ini sering didapat dari sekrasi saluran pernafasan dan saluran kemih ( Madigan, MT, 2003).

Alginat adalah suatu eksopolisakarida yang merupakan polimer dari glucuranic acid dan mannuronic acid, berbentuk gel kental dikelilingi bakteri . Alginat memungkinkan bakteri-bakteri untuk membentuk biofilm, yaitu kumpulan koloni sel-sel pada mikroba yang menempel pada suatu permukaan misalnya ketete intravena atau jaringan paru. Aginat dapat melindungi bakteri dari pertahan tubuh inang, seperti limfosit, fagosit, silia, di saluran pernafasan, antibodi, dan komplemen P. Aeruginesa membentuk biofilm untuk membantu kelangsungan hidupnya saat membentuk koloni pada paru-paru manusia.

Pili (fimbriae)menjulur dari permukaan sel dan membantu pelekatan pada sel epitel inang. Lipopolisakarida yang terdapat dalam banyak imunotipe merupakan salah satu faktor virulensi dan juga melindungi sel dari pertahanan tubuh inang. P aeruginosa dapat digolongkan berdasarkan imunotipe lipopolisakarida dan kepekaanya terhadap piosin(bakteriosin). Produk eksraseluler yang di hasilkan berupa enzim-enzim yaitu elastase, protase dan dua hemolisin, fosfolipase C yang tidak tahan panas dari rhamnolipid (Todar K 2004).

P. aeruginosa resisten terhadap konsentrasi tinggi garam dan zat pewarna, antiseptik dan banyak antibiotik yang sering digunakan. Suatu studi intensif menyatakan bakteri ini mempunyai gen untuk resisten terhadap meskuri, disebut gen mer yang berada dalam plasmid (Madigan, M T, 2004)

Api atau akibat tidak langsung dari api, misalnya tersiram air panas, banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga (R Sjamsuhidajat, Wimde jong Ed. 2. 2004).

BAB III

METODE PENELITIAN3.1 Desain PenelitianPenelitian ini bersifat eksperimental, yaitu melihat daya hambat air perasan buah mengkudu (Morinda citrofolia Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa.3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan pada bulan Desember tahun 2014 di Laboratorium Mikrobiologi stikes perintis sumbar.3.3 Populai dan Sampel

3.4 Alat dan Bahan yang digunakan

3.4.1 Alat yang digunakanPetri dist, gelas ukur, erlemeyer, jarum ose, incubator, autoclave, Oven, kertas saring whatman, pelubang kertas, lidi kapas steril, lampu spiritus, mistar, pinset, Kaca objek, Pipet tetes, Rak tabung reaksi, mikroskop dan tisu2.4.2 Bahan yang digunakaanEkstrak buah mengkudu, media agar muler hinton /MH, aquades steril, NaCl fisiologis, alcohol 70%, H2SO4, BaCl2.3.5 Metode Kerja

3.4.1 Sterilisasi Peralatan yang Digunakan

Sebelum alat kaca di sterilkan, maka terlebih dahulu alat tersebut dicuci dan dikeringkan. Kemudian di bungkus dengan kertas koran atau kertas perkamen. Sterillisasi dilakukan dengan oven dengan suhu 170 0C selam 1,5-2 jam menit, atau degan menggunakan autoclove pada suhu 121 0C denagn tekanan 1 atm selama 15 menit.3.4.2 Penyedian biakan murni Speudomonas aeruginosa

Stok biakan murni Speudomonas aeruginosa diperoleh dari laboratorium Mikrobiologi RSUP M.DJAMIL Padang, kemudian di sub kultur pada media agar darah.

Uji karateristik bakteri speudomonas aeruginosa dengan uji gram, katalase koagulase.3.4.3 Pembuatan Media Muler Hilton / MHMedia MH dibuat dengan melarutkan 38 gram MH kedalam 1 liter aquadest lalu dipanaskan hingga larut sempurna. Kemudian disterilkan di dalam autoclave pada suhu 121 0C C tekana 1 atm selama 15 menit, di dinginkan hingga beku. Adapaun komposisi dari agar darah adalah aksrak sapi dan peptom 20 gram, sodium clorida 5 gram dan agar 15 gram.3.4.4 Pembuatan dish atau cakram

Dish atau cakram dibuat dari kertas saring whatman yang di bulatkan dengan bantuan alat pelubang kertas yang berdiameter 0.5, setelah itu kertas tersebut di masukkan kedalam petri dish dan disterilkan di dalam oven pda suhu 170-180 0C selama 1jam .3.4.5 Penyiapan Air perasan Buah Mengkudu

Buah mengkudu di cuci bersih dan di kering anginkan, kemudian parut buah mengkudu lalu ambil air perasannya, saring air perasan buah mengkudu, kemudian buat masing-masing dengan konsentrasi 10%, 25%, 50%, 75%, 100%.3.4.6 Pembuatan larutan uji

Larutan uji dibuat dengan aquabidest, dan perasan buah mengkudu. Untuk pemeriksaan dilakukan 5 kali pengulangan.Penelitian ini memakai Rancangan Acak Lengkap (RALn) dengan 5 kali pengulangan Perlakuan 1: konsentrasi air perasan buah mengkudu 10%

Perlakuan 2: konsentrasi air perasan buah mengkudu 25%

Perlakuan 3: konsentrasi air perasan buah mengkudu 50%

Perlakuan 4: konsentrasi air perasan buah mengkudu 75%

Perlakuan5: konsentrasi air perasan buah mengkudu 100%Pengenceran yang digunakan untuk larutan uji adalah :Konsentrasi

10%25%50%75%100%

Larutan uji 0.1 ml0.25 ml0.5 ml0.75 ml1 ml

Aquadest0.9 ml0.75 ml0.5 mlo.25 ml

Total1 ml1 ml1 ml1 ml1 ml

3.4.7 Pembuatan suspensi kumanSuspensi kuman terbuat dari biakan bakteri murni, diambil koloni kuman di suspensi dengan NaCl fisiologis sebanyak 2 Ml sampai kekeruhannya sama dengan standar Marh Farland II (1x 108 ml).3.4.8 Cara menentukan Daerah Bebas Kuman Dengan Metode CakramAgar Muler Hinton ( MH ) yang telah dituang kedalam petri dish dibiarkan hingga beku. Di ambil suspensi kuman yang telah dibuat dengan lidi kapas steril, lalu di oleskan pada permukaan agar MH hingga rata. Kertas cakram yang telah dibuat direndam dalam perasan buah mengkudu ,kemudian diletakkan diatas agar MH dan di inkubator pada suhu 370 selama 24 jam. Adanya daya hambat kuman dapat ditentukan denagn mengukur diameter yang terbentuk disekitar cakram (daerah bening) dengan menggunakan mistar.3.4.0 Alur Penelitian

3.4.1 analisa data Data penelitian ini disajikan dalam bentuk narasi dan tabulasi .

DAFTAR PUSTAKABalows A, HAUSLER. WJ. Hermann KL, Iseng berg HD, Shadomy HJ. Manual of clinical Mikrobiolgy, 5 th Edition, Americah Soclely for Microbiology, Washington DC 1991: 429-30,431,439.Djauhariya, Endjo. 2003. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Tanaman Obat Potensial. BalaiPenelitian Tanaman Rempah dan Obat. Pengembangan Teknologi TRO. 15(1) : 1-16.

Fiorillo L, Zucker M. Sawyer D, Lin AN, The Pseudomonas hot-faas syndrome, N Engl J Md, Vol . 345, No 5 , Agust 2, 2001.

Foca M. Et. Endemic Pseudomonas aeruginosa infection laa Neo natal Intensive Care Unit, Nengl J Med,Vol. 345, No,5, Agustus 2, 2001

Foca M. ET AL. Endemic Pseudomonas aeruginosa Infecton Associated With Flexible Bronchoscopes. N Engl J Med.Voll. 348, No 3, January 16,2003.

Jawetz E, Melnick, Adelberg. Medical Microbiology, 22dd Edition, MeGraw Hill Companies USA2001 ;229-3I.Levinson W, Jawet Ze. Medical Microbiology dan Immunology:Examination dan Boord, Review 7 th Edition, Mc Grow Hill Companies Vsa 2003.Madigan M T, M artinko J M, Parker J. Brock Biology of Microorganisme.10 th Edition, Southern iLLionois University Carbondate, Pearson Education, Inc, Upper saddle piver NJ 2003:370,633-37,673, 745.Redriguez, W. 2008. Noni Fruit (Morinda ctrifolia). www.wikipedia.com [5Juli2010], Dapartment of Bacteriology, 2004, availablefrom URL:

Salyers A.A, whitt DD. Bacterial Parhogenesis: moleculer. Approach, American Society for Microbiology, Washington DC 1994:265,268.

Todar K pseudomonas aeruginosa, University of wisconsin-Medison Dapartement of Bacteriology, 2004.

Totora GJ. Funke BR, Christine LC. Microbiolgy an Intruduction, 8 th Edition, Inc can francisco, CA 2004:594 Van Delvan,C, Iglewski BH. Cell-to-cell. Signoling and Pseudomonas aeruginosa Intectious. Emerging intections Diseases Vol. 4 No. 4 oct-Nov 1998. Available from URL:Buah mengkudu 100 g

1

Koloni Pseudomonas Aeruginosa

Cuci bersih dengan air kran dan keringkan

ii

Buat suspensi dari sediaan Murni Pseudomonas aeaeruginosa dalam NaCl fisiologis yang setara dengan standar Mach farland

Didapat perasan buah mengkudu

Buat Konsentrasi 10 %, 25 %, 50 %, 75 %, 100 %, masing-masing 1 ml

ml

Ambil disc steril, diselupkan kedalam larutan konsentrasi

i

Letakan di media MH perlakuan sama untuk masing-masing konsentrasi

Inkubator pada suhu 35-37C

selama 1x 24 jam

Amati dan ukur diameter zona hambat (daerah bening)

Analisis Data

4