proposal - arti dewi utami
TRANSCRIPT
1
A. JUDUL PENELITIAN
Penerapan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita
gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan kelas III SD Negeri
Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan kabupaten Sumedang.
B. BIDANG KAJIAN
Bidang kajian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah penggunaan
suatu metode pembelajaran dengan fokus kajian yang berkaitan dengan
penerapan metode permainan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan
di kelas III SD Negeri Sabagi.
C. PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat universal. Dengan
bahasa kita dapat mengungkapkan ide, perasaan, pesan kepada orang lain.
Terdapat dua jenis bahasa sebagai alat komunikasi. Yaitu bahasa lisan dan bahasa
tulis. Terjadinya komunikasi dangan mengunakan bahasa lisan yaitu antara
pendengar dan pembicara. Sedangkan bahasa tulis antara pembaca dan penulis.
Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa bahasa memiliki 4 keterampilan yaitu,
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis
Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan bahasa .
Empat keterampilan bahasa tersebut harus dimiliki siswa secara utuh. Karena
pada dasarnya siswa SD masih berpikir secara holistic atau menyeluruh.
2
Menguasai empat keterampilan bahasa ini siswa dapat menjalani kehidupannya
dengan lebih komunikatif.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pun menulis mendapatkan
bagian yang jelas. Menulis merupakan keterampilan akhir yang harus dapat
dikuasai siswa. Walaupun dalam kehidupan sehari-hari menulis itu mendapatkan
porsi yang kecil, tetapi sangat bermanfaat sekali untuk menyampaikan sesuatu
misalnya untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran perasaan yang berguna
untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Pembelajaran menulis ini tidak untuk
menjadikan siswa menjadi penulis, melainkan siswa gemar menulis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Gie, 2002:3) ada suatu kata
padanan yang mempunyai arti yang sama dengan mengarang, yaitu menulis.
Menulis arti pertamanya semula ialah membuat huruf, angka, nama, dan sesuatu
tanda kebahasaan apapun dengan sesuatu alat pada suatu halaman tertentu.
Menurut The Liang Gie menulis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan
seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikan bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami dan dimengerti oleh pembaca.
Menurut departemen pendidikan dan kebudayaan, menulis adalah membuat
huruf (angka, dsb) dengan pena, melahirkan pikiran dan perasaan (seperti
mengarang dan membuat surat)(Djuanda, 2008:179).
Menurut Lado (Tarigan,1982 : 21)” Menulis adalah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang
grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
3
Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi
bahasa”. Pembelajaran menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri,
khususnya di SD Negeri Sabagi belum dilaksanakan secara optimal. Guru
menerangkan mengarang dengan berceramah, tanya jawab dan memberikan tugas
mengarang berdasarkan gambar seri yang ada di buku paket bahasa Indonesia.
Metode yang digunakan untuk mengarang tidak salah, tetapi dapat divariasikan
dengan metode permainan.
Gambaran tersebut peneliti dapatkan dari hasil observasai pada tanggal 6
November 2009 di kelas III SD Negeri Sabagi. Dari hasil refleksi dan wawancara
maka peneliti meneukan beberapa permasalahan. Diantaranya sebagai berikut.
1. Metode yang digunakan kurang bervariasi. Metode pembelajaran yang
digunakan hanya ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Sehingga
membuat siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa
kurang memperhatikan penjelasan dari guru tentang penggunaan ejaan, huruf
kapital dan tanda titik sehingga mereka tidak memperhatikan hal tersebut
pada waktu mengarang .
2. Pembelajaran hanya berpusat pada guru. Seteleh guru menjelaskan tentang
mengarang, guru menyuruh siswanya untuk mengarang. Siswa hanya
merespon dengan bertanya gambar yang siswa tidak pahami. Satu-persatu
siswa menanyakan kepada guru tentang gambar seri yang kurang dipahami.
Siswa yang kurang memahami gambar, mengaku sulit untuk mengungkapkan
ide dari melihat gambar seri tersebut.
4
Adapun pemerolehan pembelajaran yang didasari faktor penyebab
diatas dapat dilihat dari pengamatan awal mengenai kemampuan menulis
karangan sederhana berdasarkan gambar seri di kelas III SD Negeri Sabagi
Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang diperoleh data sebagai
berikut.
Tabel 1
Data Awal Hasil Belajar Siswa
No.
Nama Siswa
Kesesuaian
dengan
gambar
Penggunaan
Huruf
Kapital
Penggunaan
Tanda Titik Skor
Nilai Ket
3 2 1 3 2 1 3 2 1 T BT
1 Adi Wijaya √ √ √ 3 33 √
2 Anwar Saefuloh √ √ √ 4 44 √
3 Agung Saefudin √ √ √ 8 89 √
4 Bagus Anggara √ √ √ 5 56 √
5 Bagus Kusuma √ √ √ 3 33 √
6 Dandi Supendi √ √ √ 7 78 √
7 Didin Wahyudin √ √ √ 7 78 √
8 Elis Kusmini √ √ √ 7 78 √
9 Fitriani √ √ √ 8 78 √
10 Gugun Mulyadi √ √ √ 3 33 √
11 Khamaludin Sihab √ √ √ 6 67 √
12 Listiana √ √ √ 5 56 √
13 Maemunah √ √ √ 5 56 √
14 Mita √ √ √ 3 33 √
15 Rini Nurchayati √ √ √ 4 44 √
16 Rijal Rizki Padilah √ √ √ 4 44 √
17 Resida √ √ √ 8 89 √
18 Rodiah Nurhasanah √ √ √ 3 33 √
19 Rini Agustini √ √ √ 4 44 √
20 Siti Rodiah √ √ √ 5 56 √
21 Tarmila Rosanti √ √ √ 3 33 √
22 Yuyun Yuningsih √ √ √ 4 44 √
Jumlah 7 15
Persentase 31.82% 68.18%
5
Deskriptor Penilaian Tes Hasil Hasil Belajar
Deskripsi Penilaian
Kesesuaian cerita dengan gambar
3 = Cerita sesuai dengan gambar secara berurutan dari awal paragraph sampai
dengan akhir paragraph.
2 = Cerita sesuai dengan gambar tetapi tidak berurutan ataupun sebaliknya.
1 = Cerita tidak sesuai dengan gambar dan susunan ceritanya tidak berurutan
Penggunaan huruf kapital
3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih huruf kapital dengan tepat
2 = Jika siswa hanya dapat menggunakan 3 atau kurang dari 6 huruf kapital
dengan tepat
1 = Jika siswa hanya menggunakan 1 huruf kapital atau tidak sama sekali
Penggunaan tanda titik
3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih tanda titik
2 = Jika siswa hanya dapat menuliskan 3 atau kurang dari 6 tanda titik
1 = Jika siswa tidak menggunakan tanda titik sama sekali
Nilai dihitung berdasarkan rumus = 100xidealSkor
diperolehyangSkor
Skor ideal = 9
6
Dari data awal hasil belajar siswa, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar
siswa dalam mengarang sudah sesuai dengan gambar. Satu siswa mendapatkan
skor 3. dan sebagiannya lagi mendapat skor 2. Hanya lima siswa yang
mendapatkan skor 1. Pada penggunaan huruf kapital sebagian besar siswa
mendapatkan skor 1. Karena siswa tidak memperhatikan penggunaan huruf
kapital dalam karangan. Pada awal kalimat tidak mengunakan huruf kapital,
sebagiannya mendapatkan skor 2. Hanya dua siswa yang mendapatkan skor 3.
Begitu pula dalam penggunaan tanda titik pun sebagiaan besar siswa lupa
membubuhkan tanda titik di akhir kalimat. Mereka terlalau fokus terhadap
gambar dan harus menulis apa tentang gambar tersebut sehingga melupakan
penggunaan tanda titik. Sebagian siswa mendapatkan skor 1 dan skor 2. Enam
siswa mendapatkan skor 3.
Selain itu, dari perolehan data tersebut hanya 31,82% siswa yang tuntas
atau sekitar 7 orang dari 22 orang siswa. Hal itu menunjukan bahwa kemampuan
menulis siswa masih rendah. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk
meningkatkan kemampuan menulis tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan
ialah dengan memvariasiakan metode pembelajaran. Agar siswa bisa lebih
memperhatikan penggunaan ejaan dalam menulis karangan. Upaya yang
dilakukan adalah metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita
gambar sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian tindakan kelas.
7
D. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana proses pembelajaran menulis karangan sederhana dangan
menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita
gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana
siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan
Kabupaten Sumedang ?
Permasalahan tersebut dapat di perinci sebagai berikut :
1) Bagaimana kinerja guru dalam proses pembelajaran menulis karangan
sederhana dengan menrapkan metode permainan menghitumg ejaan dan
reka cerita gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan
sederhana siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang
Selatan Kabupaten Sumedang ?
2) Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menulis karangaan
sederhana dengan menerapkan metode permaianan menghitung ejaan dan
teknik reka cerita gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis
karangan sederhana siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan
Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang ?
b. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dengan
menggunakan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita
8
gambar siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan
Kabupaten Sumedang ?
2. Pemecahan masalah
Permasalaham yang muncul dalam pembelajaran menulis karangan di
kelas III SD Negri Sabagi yaitu kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar
yang belum optimal. Dilihat dari kinerja guru dalam proses pembelajaran
yaitu di awal pembelajaran guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai, tidak memberikan motivasi yang dapat membangkitkan
minat siswa untuk belajar, metode pembelajaran menulis yang dipilih guru
pun kurang bervariasi sehingga pembelajaran menulis belum optimal. Setelah
berdoa dan mengecek kehadairan siswa, guru menjelaskan tentang
penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik. Kemudian menyuruh siswa
membuat karangan berdasarkan gambar seri. Siswa menjadi terfokus terhadap
gambar seri dan melupakan penjelasan tentang pengguanaan ejaan. Sehingga
penjelasan dari guru kurang bermakna.
Dilihat dari aktiviatas siswa, siswa cenderung untuk aktif bertanya
tentang gambar yang siswa kurang pahami. Tetapi motivasi untuk membuat
karangan berdasarkan gambar serinya rendah. Sehingga siswa menulis
karangan sesuai gambar tanpa memperhatikan pengunaan ejaan, yaitu
penggunaan huruf kapital dan tanda titik. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut maka, peneliti mengambil tindakan dengan menerapkan metode
permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita gambar.
9
Melalui penerapan metode permainan, peneliti berkeyakinan bahwa
masalah-masalah yang di hadapi siswa dalam pembelajaran menulis
karangan sederhana dapat teratasi. Karena melalui permainan menghitung
ejaan maka masalah ejaan dalam menulis karangan dapat dipecahkan.
Melalui metode ini, siswa yang kurang memperhatikan masalah ejaan dapat
lebih memperhatikan. Melalui permainan menghitung ejaan ini siswa menjadi
lebih mengetahui pentingnya kegunaan ejaan dalam sebuah karangan. Karena
permainan ini memuat daftar ejaan secara terperinci dan semua siswa terlibat
dalam permainan baik secar individu maupun kelompok. Secara individu
siswa mendapatkan daftar ejaan masing-masing, secara berkelompok siswa
berkompetisi untuk mencari ejaan dalam sebuah paragraf.
Untuk mengetahui kesulitan siswa menuangkan ide cerita dari gambar
ke dalam bentuk karangan, melalui teknik reka gambar cerita. Karena siswa
memperhatikan terlebih dahulu guru mereka cerita gambar. Siswa bersama
guru mengembangkan kosakata dan menyusunnya menjadi karangan secara
berkelompok.
Pada dasarnya, hakikat pemainan merupakan suatu aktivitas untuk
memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara yang menyenangkan.
Apabila keterampilan yang di peroleh dalam permainan itu berupa
keterampilan bahasa tertentu, permainan tersebut dinamakan permainan
bahasa (Soeparno, 1998:60).
Kelebihan permainan bahasa ialah :
a. Permainan bahasa sebagai metode pembelajaran dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
10
b. Aktivitas yang dilakukan siswa bukan saja fisik tetapi juga mental
c. Dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar
d. Dapat memupuk rasa solidaritas dan kerjasama
e. Dengan permainan lebih mengesankan sehingga sukar di lupakan.
Berdasarkan pengertian dan kelebihan metode permainan maka cara
pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampai
6 orang.
b. Setiap kelompok dibagikan gambar seri yang dibawahnya terdapat sebuah
paragraf.
c. Siswa diberi tugas untuk mengamati gambar dan paragraf tersebut.
d. Setiap siswa mendapatkan daftar ejaan.
e. Kelompok diminta oleh guru untuk menghitung ejaan yang mucul dalan
paragraf.
f. Setelah itu menuliskannya ke dalam kolom ejaan yang telah disediakan
oleh guru.
g. Kemudian siswa bersama guru memeriksa kolom ejaan.
h. Setiap satu ejaan yang benar benilai 1. Jumlah ejaan yang benar dibagi
jumlah semua ejaan yang muncul dikalikan 100.
i. Kelompok dengan nilai tertinggi mendapatkan hadiah berupa bintang.
j. Guru menempelkan gambar berseri yang lain di papan tulis.
m. Siswa memperhatikan guru mereka gambar seri tersebut.
11
n. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar seri tersebut,
misalnya mencari tentang tema, isi dan maksud gambar tersebut.
o. Setiap kelompok dengan bantuan guru menuliskan segala sesuatu tentang
gambar seri tersebut mulai dari mengembangkan kosakata untuk
kemudian menyusunnya menjadi karangan.
p. Setelah selesai, guru menunjuk satu kelompok untuk membacakan hasil
karangannya di depan kelas
q. Setiap satu kelompok selesai membaca karangan di depan kelas diberikan
tepuk tangan, kemudian giliran kelompok lain. Demikian seterusya
sampai semua kelompok berhasil membacakan karangannya
r. Setelah semua permainan selesai siswa bersama guru menyanyikan lagu
“kalau kau senang hati”
s. Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan permainan.
Selain itu, target yang ingin di capai pada penelitian ini adalah
memperbaiki proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis
karangan di kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten
Sumedang. Adapun rincian target yang ingin di capai adalah sebagai berikut :
1. Target Proses
a. Kinerja Guru
1) memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat lebih aktif pada
proses pembelajaran
2) Pembelajaran menulis divariasikan dengan menerapkan metode
permainan menghitung ejaan dan reka gerita gambar sehingga siswa
12
merasa lebih senang dalam pembelajaran menulis dan memahami
penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik.
b. Aktivitas Siswa
1) Siswa menunjukan sikap antusias, perhatian dan kerjasama dalam
pembelajaran menulis karangan sederhana
2) Siswa mengingat penulisan pengunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda
titik.
2. Target hasil
Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini 20 siswa yang tuntas
dari 22 siswa atau 90,90% maka kemampuan penulis karangan sederhana di
anggap berhasil
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. untuk mengetahui proses pembelajaran menulis karangan sederhana dengan
menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita
gambar siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan
Kabupaten Sumedang
a. Untuk mengetahui kinerja guru dalam proses pembelajaran menulis
karangan sederhana dengan menerapkan metode permainan menghitung
ejaan dan teknik reka cerita gambar siswa kelas III SD Negeri Sabagi
Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.
13
b. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menulis
karangan sederhana dengan menerapkan dengan menerapkan metode
permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita gambar siswa kelas
III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten
Sumedang.
2. Untuk menetahui peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana
dengan menggunakan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka
cerita gambar siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang
Selatan Kabupaten Sumedang.
F. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Adapun manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian tindakan kelas
dengan menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita
gambar adalah sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan minat, antusias dan motivasi dalam pembelajaran menulis
karangan sederhana
b. Mengatasi kesulitan siswa untuk mengingat penggunaan ejaan, huruf
kapital, dan tanda titik.
2. Bagi Guru
a. Memperoleh wawasan dan pengalaman dalam melakukan perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran menulis denga menerapkan metode
permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita gambar
14
b. Meningkatkan profesionalime guru dalam membelajarkan siswa.
Khususnya dalam membelajarkan kemampuan menulis.
3. Bagi Sekolah Dasar
Diharapkan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode
permainan menghitung ejaan dan reka cerita gambar dapat memberikan
kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya
meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana siswa kelas III SD
Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang
G. BATASAN ISTILAH
1. Metode pembelajaran adalah acara-acara yang dilaksanakan dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran (Suharjo 2006:68)
2. Permainan bahasa menghitung ejaan merupakan aktivitas menggembirakan
berupa keterampilan bahasa tertentu yaitu setiap pemain menghitung ejaan
yang muncul dalam sebuah paragraph
3. Teknuk reka cerita gambar merupakan suatu teknik yang bertujuan untuk
melatih mengembangkan imajinasi siswa. Dengan melihat gambar berseri
siswa disuruh menuliskan sebuah cerita yang ada hubungannya dengan
gambar yang diamati
4. Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan,
dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis
(Sutiamiharja 1983:2).
15
H. KAJIAN PUSTAKA
1. Hakikat pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar
2. Pembelajaran keterampilan menulis
a. Pengertian menulis
b. Fungsi menulis
c. Kegunaan menulis
d. Macam-macam menulis di sd
e. Proses menulis dalam pembelajaran menulis
f. Menulis dengan landasan sastra
3. Permainan Bahasa
a. Hakikat bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu
keterampilan tertentu dengan cara yang menyenagkan. Apabila
keterampilan yang di peroleh dalam permainan itu berupa keterampilan
berbahasa tertentu, permainan tersebut di namakan permainan bahasa
(Soeparno, 1998:60)
b. Tujuan Bermain Bahasa
Permainan bahasa mempunyai tujuan ganda yaitu untuk memperoleh
kesenangn sebagai fungsi bermain dan untuk melatih keterampilan
berbahasa tertentu sebagai materi pelajaran. Bila ada permainan yang
mengembirakan tetapi tidak melatih keterampilan berbahasa, tidak dapat
disebut permainan berbahasa. Demikian juga sebaliknya, bila permainan
itu tidak menggembirakan meskipun melatih keterampilan berbahasa
tertentu tidak dapat dikatakan permainan bahasa.
16
Permainan bahasa tidak dimaksudkan untuk mengukur atau
mengevaluasi hasil belajar siswa. Kalaupun dipaksakan, bukan alat
evaluasi yang baik. Sebab permainan bahasa tersebut mengandung unsur
spekulasi yang cukup besar (Soeparno, 1998). Hal tersebut dapat
dimengerti sebab sekelompok anak, atau seorang anak yang menang
dalam permainan belum tentu secara utuh mencerminkan siswa yang
pandai. Demikian juga, siswa yang kalah dalam permainan, belum tentu
mencerminkan siswa yang kurang pandai. Banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan suatu permainan.
Faktor penentu keberhasilan permainan bahasa yaitu:
1) Faktor situasi dan kondisi
Permainan yang menimbulkan suara gaduh ke kelas lain tentu tidak
menguntungkan. Demikian juga, permainan bahasa yang terlalu sering
atau permainan yang terlalu memakan waktu yang lama akan
membosankan.
2) Faktor peraturan permainan
Peraturan harus di ketahui, dipahami, ditaati, dan disetujui oleh seluruh
pemain. Peraturan harus dipahami siswa, dan harus tegas juga jelas. Guru
harus menjelaskan sebelum permainan. Jangan sampai diberitahukan
setelah kekacauan muncul.
3) Faktor pemain
Pemain harus menjunjung sportifitas dan keseriusan.
17
4) Faktor pemimpin permainan
Pemimpin permainan harus tegas, adil, jujur, dan cekatan dalam
mengambil keputusan.
I. HIPOTESIS
Dari pemasalahan yang muncul pada saat pembelajaran menulis
karangan sederhana berdasarkan gambar seri di kelas III, peneliti menerapkan
metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka gerita gambar untuk
meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana. Berdasarkan
permasalahan dan metode yang diterapkan, maka hipotesis tindakan yang
dirumuskan oleh peneliti adalah sebagai berikut: “Jika metode permainan
menghitung ejaan dan teknik reka cerita gambar diterapkan dalam pembelajaran
menulis karangan sederhana di kelas III SD Negeri Sabagi siswa akan
termotivasi, aktif dan antusias dalam proses pembelajaran menulis sehingga
poses dan hasil belajar siswa akan meningkat”.
J. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1. Rencana Penelitian
a. Tempat penelitain
Lokasi atau tempat penelitian adalah SD Negeri Sabagi, Kecamatan
Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. SD Negeri Sabagi dijadikan
sebagai tempat penelitian karma SD Negeri Sabagi memerlukan
pengembangan metode pembelajaran yang meningkatkan prestasi kinerja
18
guru dan aktivitas siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan
optimal.
b. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa siswi kelas III SD Negeri Sabagi
sebanyak 22 orang. Terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 11 orang
siswi perempuan.
c. Lama Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diperkirakan akan dilaksanakan dalam waktu
lima bulan mulai bulan Desember sampai dengan bulan April 2010.
2. Prosedur Penelitian
Dalam melaksanakan suatu penelitian, hendaklah terlebih di dahulu
disusun prosedur yang akan digunakan. Dalam penelitian tindakan kelas,
peneliti menggunakan model sepiral Kemmis dan Taggart, yaitu model siklus
yang secara berulang-ulang, dapat dua atau tiga siklus sesuai dangan
keberhasilan atau tercapainya target. Berikut bagan model spiral Kemmis dan
Taggart.
19
Gambar 1
Bagaan model spiral Kemmis dan Taggart(Wiraatmadja, 2005:66)
Gambar diatas terlihat jelas dalam alur aktivitas dalam penelitian tindakan
yang di awali dengan perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan
yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan
prilaku sebagai solusi: pelaksanaan tindakan (action) yaitu suatu yang akan
dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, perubahan dan peningkatan
yang diinginkan; dan melakukan refleksi (reflection) yaitu suatu kegiatan
mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari suatu tindakan, maka
rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan
dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya.
Demikian seterusnya sampai target yang ditetapkan tercapai.
20
Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran menulis karangan
sederhana dengan menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik
reka cerita gambar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas disusun
berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis yang diajukan.
Rencana tindakan disusun untuk menguji secara empirik ketetapan hipotesis
tindakan yang diajukan hal ini berartti suatu tindakan dilakukan untuk
memperbaiki praktik pembelajaran menulis karangan sederhana yakni dengan
menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita
gambar. Adapun lanngkah-langkah kegiatan dalam tahap perencanaan
tindakan adalah sebagai berikut.
1) Membuat skenario pembelajaran menulis karangan sederhana dengan
menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita
gambar
2) Membuat alat evaluasi belajar untuk melihat peningkatan kemempuan
menulis karangan sederhanadengan menerapkan metode permainan
menghitung ejaan dan teknik reka cerita gambar
3) Membuat lembar wawancara selama pembelajaran menulis karangan
sederhana dengan menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan
teknik reka cerita gambar.
21
b. Penelitian Tindakan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
pembelajaran menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri di kelas
III SD Sabagi dengan menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan
teknik reka cerita gambar. Apabila pada pelaksanaan siklus pertama tujuan
pembelajaran belum tercapai juga maka akan diperbaikki pada siklus
selanjutnya sampai target atau tujuan tercapai. Adapun penerapan tindakan
terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis dengan menerapkan metode
menghitung ejaan adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Melaksanakan tugas harian kelas.
b) Mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif
c) Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran
d) Memulai kegiatan pembelajaran
e) Melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5
sampai 6 orang
b) Setiap kelompok dibagikan gambar seri yang dibawahnya terdapat
sebuah paragraf
c) Siswa diberi tugas untuk mengamati gambar dan paragraf tersebut
d) Setiap siswa mendapatkan daftar ejaan
22
e) Kelompok diminta oleh guru untuk menghitung ejaan yang mucul
dalan paragraf
f) Setelah itu menuliskannya ke dalam kolom ejaan yang telah
disediakan oleh guru
g) Kemudian siswa bersama guru memeriksa kolom ejaan
h) Setiap satu ejaan yang benar benilai 1. Jumlah ejaan yang benar
dibagi jumlah semua ejaan yang muncul dikalikan 100
i) Kelompok dengan nilai tertinggi mendapatkan hadiah berupa bintang
j) Guru menempelkan gambar berseri yang lain di papan tulis
k) Siswa memperhatikan guru mereka gambar seri tersebut
l) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar seri tersebut,
misalnya mencari tentang tema, isi dan maksud gambar tersebut
m) Setiap kelompok dengan bantuan guru menuliskan segala sesuatu
tentang gambar seri tersebut mulai dari mengembangkan kosakata
untuk kemudian menyusunnya menjadi karangan
n) Setelah selesai, guru menunjuk satu kelompok untuk membacakan
hasil karangannya di depan kelas
o) Setip satu kelompok selesai membaca karangan di depan kelas
diberikan tepuk tangan, kemudian giliran kelompok lain. Demikian
seterusnya sampai semua kelompok berhasil membacakan
karangannya
p) Setelah semua permainan selesai siswa bersama guru menyanyikan
lagu “kalau kau senang hati”
23
q) Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan permainan.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran
b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
c) Guru menutup pembelajaran dengan doa
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan.
Observasi adalah kegiatan mengamati seluruh aktivitas selama proses
pembelajaran berlangsung dangan fokus yang diamati adalah kinerja guru dan
aktivitas siswa. Pengamatan tersebut mengacu pada lembar observasi dan
aktivitas siswa yang telah disediakan. Informasi hasil pengamatan yang
terkumpul adalah data mengenai pelaksanaan tindakan selanjutnya, sehingga
peningkatan kemampuan menulis karangan tercapai.
d. Refleksi
Langkah ini merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi
(penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan
tindakan. Kegiatan refleksi ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Mengecek data yang terkumpul dari hasil observasi berdasarkan hasil
lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran data yang sudah terkumpul kemudian ditindak lanjuti
dengan melakukan analisas dan interpretasi, sehingga diketahui hasil
pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hasil Analisis dan interpretasi
dijadikan dasar untuk evaluasi agar dapat diketahui berhasil tidaknya
24
tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan,
sekaligus untuk memperoleh gambaran terhadap siklus pertama.
2) Mendiskusikan langkah selanjutnya dari hasil data yang diperoleh.
3) Penyusunan kembali rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu
pada hasil analisis tindakan sebelumnya.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
lembar observasi, lembar wawancara, lembar tes dan lembar catatan
lapangan.
a. Lembar Observasi
Observasi adalah upaya mengamati dan mendokumentasikan hal-
hal yang terjadi secara tidak langsung. Observasi ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi proses pembelajaran karangan dengan
menerapkan metode permainan. Lembar observasi ini digunakan untuk
mencatat kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran karangan.
b. Lembar Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
verbal kepada orang-orang yang di anggap dapat memberikan informasi
atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. (Denzin dalam wiriaatmaja,
2005 : 117). Wawancara yang dilakukan merupakan suatu teknik untuk
mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan metode permainan dalam
pembelajaran menulis karangan. Teknik wawancara dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui pandangan, pendapat apa saja yang diperoleh
25
pada saat pembelajaran berlangsung. Instrumen ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana pandangan guru dan siswa tentang proses
pembelajaran yang dilaksanakan.
c. Tes
Lembar tes ini digunakan untuk mengetahui peningkatan
kemampuan siswa dalam menulis karangan menerapkan metode
permainan. Tes yang dilakukan adalah tes tertulis. Alat tes yang
digunakan berupa soal dan format penilaian.
d. Catatan Lapangan
Menurut bogdan dan biklain (Moleong, 2004 : 153) memberikan
penjelasan bahwa “catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa
yang didengar dilihat, dan dipikirkan dalam pengumpulan data kualitatif
dan relatif terhadap data dalam penelitian kualitatif”. Catatan lapangan ini
digunakan untuk mencatat kejadian yang didengar, dilihat, dan dialami
selama proses menulis belajar karangan yang difokuskan pada kinerja
guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan dengan
menerapkan metode permainan.
4. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara,
dan tes yang dilakukan terhadap siswa kelas III Sabagi Kecamatan Sumedang
Selatan Kabupaten Sumedang yang berkaitan dengan pembelajaran menulis
karangan.
26
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri
Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang, dan guru
sebagai mitra peneliti serta seluruh komponen sekolah.
5. Teknik Pengolahan dan Analisi Data
a. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil
wawancara, observasi, dan tes hasil belajar yang dilakukan terhadap siswa
kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten
Sumedang, data pada penelitian ini dibedakan menjadi data proses dan
data hasil.
1) Teknik Pengolahan Data Proses
Teknik yang digunakan untuk pengolahan data proses yaitu dengan
memberikan penilaian terhadap aspek penilaian terhadap aspek yang terdapat
pada lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa.
Teknik pengolahan data tersebut menggunakan data kualitatif
menghasilkan data deskriptif berupa uraian pembahasan. Hal ini dikarenakan
bahwa dalam metoda penelitian tindakan, sehingga diperoleh informasi yang
mantap tentang proses tindakan.
Dalam kegiatan proses pembelajaran siswa berkelompok secara
heterogen yang terdiri dari empat kelompok beranggotakan lima sampai
dengan 6 orang, dalam melaksanakan tugas kelompok siswa memecahkan
masalah dengan menggunakan metode menghitung ejaan dan teknik reka
27
cerita gambar, guru memantau kegiatan diskusi dengan memperhatikan
bagaimana keantusiasan dalam pembelajaran, perhatian dalam pembelajaran
dan kerjasama dalam kelompok.
Dalam aktivitas guru diberi skor 3-2-1 terhadap aspek yang diamati.
2) Pengolahan Data Hasil Belajar
Hasil belajar digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam
pembelajaran. Pada penelitian ini tes individu dilaksanakan setiap akhir
siklus. Hasil tes ditafsirkan sebagai nilai perkembangan individu. Untuk
mengetahui perkembangan kemampuan siswa menulis karangan berdasarkan
gambar seri dengan memperhatikan kesesuaian cerita dengan gambar,
penggunaan huruf capital dan penggunaan tanda titik. Teknik pengolahan
data untuk tes hasil belajar sebagai berikut :
a. Membuat karangan sederhana berdasarkan gambar seri yang dinilainya
mengandung tiga aspek.
b. Tiap aspek ada 3 skala penilaian, dengan susunan 3, 2, 1.
Deskripsi Penilaian
Kesesuaian cerita dengan gambar
3 = Cerita sesuai dengan gambar secara berurutan dari awal paragrap
sampai dengan akhir paragrap.
2 = Cerita sesuai dengan gambar tetapi tidak berurutan ataupun
sebaliknya.
1 = Cerita tidak sesuai dengan gambar dan susunan ceritanya tidak
28
berurutan
Penggunaan huruf kapital
3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih huruf kapital dengan tepat
2 = Jika siswa hanya dapat menggunakan 3 atau kurang dari 6 huruf
kapital dengan tepat
1 = Jika siswa hanya menggunakan 1 huruf kapital atau tidak sama
sekali
Penggunaan tanda titik
3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih tanda titik
2 = Jika siswa hanya dapat menuliskan 3 atau kurang dari 6 tanda titik
1 = Jika siswa tidak menggunakan tanda titik sama sekali
c. Skor tertinggi (SI) adalah 9
d. Nilai dihitung berdasarkan rumus = 100xidealSkor
diperolehyangSkor
e. Skor kelulusan dihitung berdasarkan rumus KKM.
Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : III/II
SK KD Indikator Kom-
pleksitas
Daya
Dukung
Intake
Siswa
Mengungkap-
kan pikiran,
perasaan dan
informasi
dalam
Menulis karangan
sederhana
berdasarkan gambar
seri menggunakan
kata dan kalimat
- Menggunakan
kalimat sesuai
dengan gambar
- Menggunakan
huruf kapital
1
2
2
2
2
2
29
karangan
sederhana dan
puisi
yang tepat dengan
memperhatikan
ejaan, huruf kapital
dan tanda titik
dengan tepat
- Menggunakan
tanda titik dengan
tepat
2
2
2
Nilai KKM
IP KD SK MP
56
67 63 63 62
67
a). Kriteria Penetapan KKM
(1). Kompleksitas Indikator
Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan atau kerumitan setiap
indikator yang akan dicapai oleh siswa termasuk juga tingkat kesulitan
bagi guru dalam
menyampaikannya.
(2). Daya Dukung
Kemampuan sumber daya pendukung dapat dilihat dari keberadaan
tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, biaya pengelolaan atau
manajemen sekolah, peran komite sekolah dan stakeholder serta
lingkungan
sekolah dalam pendukung pencapaian pembelajaran.
(3). Intake Siswa
Intake siswa adalah tingkat kemampuan rata-rata siswa secara
keseluruhan tahun sebelumnya. Intake siswa dapat diperoleh melalui :
(a) Hasil seleksi penerimaan siswa baru
(b) Rapot kelas terakhir tahun sebelumnya
30
(c) Tes seleksi masuk atau psikotes
(d) Nilai Ujian Nasional (UAS/UASBN)
(e) Bagi kelas 1 intake siswa dipertimbangkan dari : hasil tes awal, atau
hasil UTS atau UAS semester 1 tahun berjalan
b). Menafsirkan KKM
(1) Dengan memberikan poin pada setiap criteria yang ditetapkan dengan
menggunakan bobot.
A. Kompleksitas T → 1
S → 2
R → 3
(Sulit Sekali)
(Cukup Sulit)
(Tidak Sulit)
B. Daya Dukung T → 3
S → 2
R → 1
(Sarana)
C. Intake Siswa T → 3
S → 2
R → 1
(Kemampuan Siswa)
T = Tinggi S = Sedang R = Rendah
Poin ideal = 9
Jumlah Poin x 100
Poin Ideal
(2). Dengan memberikan rentang nilai pada setiap kriteria.
(a). Kompleksitas : tinggi = 50-64
sedang = 65-80
rendah = 81-100
31
(b). Daya Dukung : tinggi = 81-100
sedang = 65-80
rendah = 50-64
(c). Intake Siswa : tinggi = 81-100
sedang = 65-80
rendah = 50-64
c). Contoh perhitungan KKM setiap indikator dengan memberikan poin
(1) KKM Kompetensi Dasar (KD) diperoleh dari nilai rata-rata KKM
indikator ( 56 + 67 + 67 ) : 3 = 63
(2) KKM Standar Kompetensi (SK) yaitu 63 diperoleh dari hasil rata-rata
KKM Kompetensi Dasar (KD).
(3) KKM Mata Pelajaran (MP) yaitu 62 diperoleh dari hasil rata-rata KKM
Standar Kompetensi (SK).
d). KKM MP
Jadi KKM mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III semester II
adalah 62.
Apabila nilai siswa sama atau melebihi nilai KKM MP maka siswa
tersebut tuntas (T) dalam mata pelajaran tersebut. Sedangkan sebaliknya,
apabila nilai di bawah nilai KKM MP maka siswa tersebut belum tuntas
(BT) dalam mata pelajaran tersebut.
b. Analisis Data
Analisis data menurut Patton (Moleong, 2004 : 103) adalah “proses
mengatur urutan data, mengorganisasi ke dalam suatu pola, kategori dan
32
satuan uraian dasar”. Analisis data dalam pelaksanaannya dilakukan
dalam suatu proses dan dikerjakan secara intensif. Analisis data dengan
reduksi data, pemahaman, dan penyimpulan. Pada tahap reduksi data
peneliti menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, kemudian
meginformasikan secara utuh, kegiatan penyajian data adalah
mengorganisasikan data hasil reduksi, hal ini dilakukan untuk
menghasilakn sajian data yang utuh.
Proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah
dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari berbagai instrumen
penelitian. Kemudian data tersebut direduksi dengan jalan membuat
abstrak yaitu merangkumnya menjadi intisari yang terjaga kebenarannya.
Selanjutnya data tersebut disusun dan dikatagorikan, disajikan, dimaknai,
dan terakhir diperiksa kebenarannya. Kegiatan akhir yang dilaksanakan
adalah dengan mengadakan pemeriksaan validasi data.
6. Validasi Data
Merujuk pada Hopkins (wiriaatmaja, 2005 : 170) “untuk menetapkan
keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan yang didasari empat kriteria
yang digunakan yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan
(transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian
(confirmability). Dari empat kriteria di atas maka untuk mencapai hal tersebut
validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
33
a. Triangulasi
Menurut Elliott (Syamsudin, 2006 : 242), triangulasi dilakukan
berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru, sudut pandang
siswa dan sudut pandang observer. Pengecekan keabsahan data dengan
cara memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data sebagai pembanding,
tujuannya untuk mengecek keabsahan data dan derajat kepercayaan data
yang maksimal. Kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan reflektif
kolaboratif dengan peneliti mitra dan siswa.
b. Member Check
Member check adalah cara untuk memperoleh keabsahan data terhadap
kebenaran data yang diperoleh setelah selesai mengumpulkan data, yaitu
dengan cara meninjau kembali keterangan-keterangan atau data dengan
mengonfirmasikan kepada guru kelas III SDN Sabagi dan kepada siswa
pada akhir pelaksanaan tindakan dengan cara diskusi balikan. Member
check yakni memeriksa kembali keterangan atau informasi data yang
diperoleh selama observasi/wawancara apakah keterangan atau informasi
yang diperoleh itu tidak berubah/ajeg.
c. Expert Opinion
Pengecekan data terakhir terhadap keshahihan temuan peneliti kepada
pakar professional. Dalam hal ini, peneliti mengkonsultasikan temuan-
temuan dalam penelitian kepada pembimbing dan dosen mata kuliah
bahasa Indonesia sehingga validasi data temuan dapat di pertanggung
jawabkan kebenarannya.
34
K. JADWAL PENELITIAN
No Uraian kegiatan Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Pembuatm x x x x x Proposal
2 Seminar x
Proposal
3 Penyempurnaa x x Proposal 4 Pelaksanaan x x x x Penelitian
5 Pengolahan x x Data dan Analisis Data
6 Penyusunan x x x x x x x x x dan Revisi Laporan 7 Pertanggung
Jawaban laporan
x x
34
35
L. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Panduan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: Depdiknas
Djuanda, Dadan. (2008). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia di
Sekolah Dasar. Bandung : Pustaka Latifah
Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Teknik
Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Hidayat, Kosadi dkk. (1994). Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya dalam
Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung : CV. Alfabeta
Moleong, Lexi. (2004). Metode Penelitian kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses dan
Pendidikan. Jakarta : Kencana
Soeparno (1998). Media Pengajaran Bahasa, Yogyakarta: Intan Pariwara
Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori dan Praktik.
Jakarta : Depdiknas Ditjen Dikti Direktorat Ketenagakerjaan
Suyatno. (2005). Permainan Pendukung Pembelajaran Bahasa dan Sastra.
Jakarta : PT. Grasindo
Syamsudin dkk. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung :
Rosda
Tarigan, Djago. (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung
: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. (1982). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung : Angkasa
Widodo, Rachmad. (2009). Model Pembelajaran Menulis Objek Gambar.
(Online). Tersedia : http://www.wordpress.com/2009/12/13/model-
pembelajaran-menulis-objek-gambar/ (25 Januari2010)
Widodo, Rachmad. (2009). Model Pembelajaran Reka Cerita Gambar. (Online).
Tersedia : http://www.wordpress.com/2009/11/21/model-pembelajaran-reka-
cerita-gambar/(25 Januari 2010)
36
M. LAMPIRAN
1. Intrumen Penelitian
Pedoman Observasi Kinerja Guru Siklus 1
No. Aspek yang Diamati Skor
Jumlah 1 2 3
1. Kegiatan Awal
a. Melaksanakan tugas harian kelas.
b. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah
pembelajaran.
c. Memulai kegiatan pembelajaran.
d. Melakukan apersepsi.
Jumlah
2. Kegiatan Inti
a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran
b. Memberi petunjuk dan penjelasan yang
berkaitan dengan isi pembelajaran.
c. Melakukan kegiatan menghitung ejaan dan
reka cerita gambar
d. Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat
gerakan badan.
e. Menangani pertanyaan dan respon siswa
f. Memicu dan memelihara ketertiban siswa
g. Memberikan penghargaan dan penguatan
kepada siswa atas mengarang yang
dilakukan
h. Keefektifan pembelajaran
Jumlah
3. Kegiatan Akhir
a. Melaksanakan evaluasi
b. Mengoreksi pekerjaan siswa
c. Memberikan balikan kepada siswa
Jumlah
Jumlah Total No. 1 - 3
JUMLAH AKHIR = (Jumlah Total : 45) x
100
Petunjuk
Berilah skor pada butir – butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara memberi tanda
ceklis (√) pada kolom skor sesuai kriteria sebagai berikut :
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
37
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1
No. Nama Siswa
Aspek yang diamati
Skor Nilai Keantusiasan Perhatian Kerjasama
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Adi Wijaya
2 Anwar Saefuloh
3 Agung Saefudin
4 Bagus Anggara
5 Bagus Kusuma
6 Dandi Supendi
7 Didin Wahyudin
8 Elis Kusmini
9 Fitriani
10 Gugun Mulyadi
11 Khamaludin Sihab
12 Listiana
13 Maemunah
14 Mita
15 Rini Nurchayati
16 Rijal Rizki Padilah
17 Resida
18 Rodiah Nurhasanah
19 Rini Agustini
20 Siti Rodiah
21 Tarmila Rosanti
22 Yuyun Yuningsih
38
Deskriptor Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1
1. Keantusiasan
Skor 3 : Apabila dari awal sampai dengan akhir pembelajaran siswa mengikuti
dengan antusias
Skor 2 : Apabila siswa terkadang antusias mengikuti pembelajaran terkadang
tidak
Skor 1 : Apabila siswa sama sekali tidak antusias mengikuti pembelajaran
2. Perhatian
Skor 3 : Jika siswa dari awal pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran
memperhatikan penjelasan dari guru, tidak sibuk untuk hal yang tidak
terkait dengan pembelajaran, dapat menjawab pertanyaan dari guru
Skor 2 : Jika siswa sesekali memperhatikan tetapi sesekali melakukan hal yang
tidak terkait dengan pembelajaran tetapi dapat menjawab pertanyaan
dari guru
Skor 1 : Jika siswa melakukan hal yang sama sekali tidak terkait dengan
pembelajaran
3. Kerjasama
Skor 3 : Jika siswa terlihat aktif dalam kelompok, menghargai pendapat teman,
memotivasi teman untuk menyukseskan kelompok
Skor 2 : Jika siswa terlihat aktif dalam kelompok, tetapi tidak memotivasi
temannya
Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak terlibat dalam kelompok malah
mengganggu kelompok lain
39
Pedoman Wawancara Untuk Guru Siklus 1
Waktu Wawancara :
Pertanyaan :
1. Bagaimana kesan anda setelah melihat pembelajaran tadi ?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
2. Menurut anda, hambatan apa yang anda rasakan jika melaksanakan pembelajaran
tadi?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
3. Menurut anda, apakah siswa merasa tertarik terhadap pembelajaran tadi ?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
4. Apakah metode simulasi dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan ?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
5. Menurut anda, apakah metode permainan cocok diterapkan untuk meningkatkan
kemampuan menulis karangan ?
.......................................................................................................................................
................................................................................................................................
6. Menurut perkiraan anda, bagaimana hasil belajar siswa ?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
7. Menurut anda, hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dalam proses pembelajaran
yang tadi telah dilaksanakan ?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
40
Pedoman Wawancara Untuk Siswa Siklus 1
Nama Siswa :
Waktu Wawancara :
No Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1. Apakah kamu semangat mengikuti menulis
karangan ?
2. Apakah pembelajaran menulis yang baru
saja diikuti lebih menyulitkan dari
biasanya ?
3. Apakah ada perbedaan pembelajaran
menulis yang dilaksanakan dengan metode
permainan dengan metode yang biasanya
dilakukan oleh guru ?
41
Catatan Lapangan
Pelaksanaan Tindakan :
Waktu :
Fokus Kajian Deskripsi Proses Belajar Komentar
1. Penerapan metode untuk
permainan meningkatkan
kemampuan menulis
karangan siswa kelas III
SDN Sabagi
2. Kemampuan menggunakan
tanda titik
3. Kemampuan menggunakan
tanda titik
4. Kemampuan menyesuaikan
menulis karangan dengan
gamba seri
42
2. RPP Perbaikan Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Pendidikan
Kelas / semester : III/II
Waktu : 2 X 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan
puisi
B. KOMPETENSI DASAR
Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata
dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan ejaan, huruf kapital, dan tanda
titik.
C. INDIKATOR
Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan dengan
memperhatikan penggunaan ejaan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri dengan
memperhatikan kesesuaian cerita dengan gambar, huruf kapital, dan tanda titik.
43
E. MATERI POKOK
Membuat karangan berdasarkan gambar seri
F. METODE
Ceramah, tanya jawab, kerja kelompok, permainan, penugasan.
G. MEDIA
Buku paket penunjang, gambar seri
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1) Kegiatan awal
a) Melaksanakan tugas harian kelas.
b) Mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif
c) Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran
d) Memulai kegiatan pembelajaran
e) Melakukan apresepsi sebelum kegiatan pembelajaran
3) Kegiatan Inti
a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampai
6 orang
b) Setiap kelompok dibagikan gambar seri yang dibawahnya terdapat sebuah
paragraf
c) Siswa diberi tugas untuk mengamati gambar dan paragraf tersebut
d) Setiap siswa mendapatkan daftar ejaan
44
e) Kelompok diminta oleh guru untuk menghitung ejaan yang mucul dalan
paragraf
f) Setelah itu menuliskannya ke dalam kolom ejaan yang telah disediakan
oleh guru
g) Kemudian siswa bersama guru memeriksa kolom ejaan
h) Setiap satu ejaan yang benar benilai 1. Jumlah ejaan yang benar dibagi
jumlah semua ejaan yang muncul dikalikan 100
i) Kelompok dengan nilai tertinggi mendapatkan hadiah berupa bintang
j) Guru menempelkan gambar berseri yang lain di papan tulis
k) Siswa memperhatikan guru mereka gambar seri tersebut
l) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar seri tersebut,
misalnya mencari tentang tema, isi dan maksud gambar tersebut
m) Setiap kelompok dengan bantuan guru menuliskan segala sesuatu tentang
gambar seri tersebut mulai dari mengembangkan kosakata untuk
kemudian menyusunnya menjadi karangan
n) Setelah selesai, guru menunjuk satu kelompok untuk membacakan hasil
karangannya di depan kelas
o) Setiap satu kelompok selesai membaca karangan di depan kelas diberikan
tepuk tangan, kemudian giliran kelompok lain. Demikian seterusnya
sampai semua kelompok berhasil membacakan karangannya
p) Setelah semua permainan selesai siswa bersama guru menyanyikan lagu
“kalau kau senang hati”
q) Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan permainan.
45
4) Kegiatan Akhir
a) Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran
b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
c) Guru menutup pembelajaran dengan doa
I. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian : Proses dan Post tes
2. Jenis Penilaian : Non Tes dan Tes Tulis
3. Alat Penilaian : Format Penilaian dan Soal
Soal :
Buatlah Karangan berdasarkan gambar seri di bvawah ini!
46
Tabel 1
Data Awal Hasil Belajar Siswa
No.
Nama Siswa
Kesesuaian
dengan
gambar
Penggunaan
Huruf
Kapital
Penggunaan
Tanda Titik Skor
Nilai Ket
3 2 1 3 2 1 3 2 1 T BT
1 Adi Wijaya
2 Anwar Saefuloh
3 Agung Saefudin
4 Bagus Anggara
5 Bagus Kusuma
6 Dandi Supendi
7 Didin Wahyudin
8 Elis Kusmini
9 Fitriani
10 Gugun Mulyadi
11 Khamaludin Sihab
12 Listiana
13 Maemunah
14 Mita
15 Rini Nurchayati
16 Rijal Rizki Padilah
17 Resida
18 Rodiah Nurhasanah
19 Rini Agustini
20 Siti Rodiah
21 Tarmila Rosanti
22 Yuyun Yuningsih
Jumlah
Persentase
47
Deskriptor Penilaian Tes Hasil Hasil Belajar
Kesesuaian cerita dengan gambar
3 = Cerita sesuai dengan gambar secara berurutan dari awal paragraph
sampai dengan akhir paragraph.
2 = Cerita sesuai dengan gambar tetapi tidak berurutan ataupun
sebaliknya.
1 = Cerita tidak sesuai dengan gambar dan susunan ceritanya tidak
berurutan
Penggunaan huruf kapital
3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih huruf kapital dengan tepat
2 = Jika siswa hanya dapat menggunakan 3 atau kurang dari 6 huruf
kapital dengan tepat
1 = Jika siswa hanya menggunakan 1 huruf kapital atau tidak sama
sekali
Penggunaan tanda titik
3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih tanda titik
2 = Jika siswa hanya dapat menuliskan 3 atau kurang dari 6 tanda titik
1 = Jika siswa tidak menggunakan tanda titik sama sekali
Nilai dihitung berdasarkan rumus = 100xidealSkor
diperolehyangSkor
Skor ideal = 9