proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

Upload: marliah-agus-arief

Post on 16-Oct-2015

454 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

identifikasi piroksikam dalam jamu asam urat

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangJamu atau obat tradisional sangat besar peranannya dalam pelayanan

    kesehatan masyarakat dan sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut

    Notoatmodjo, 2007, jamu adalah sebutan untuk obat tradisional yang dibuat dari

    bahan-bahan alami berupa bagian dari tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,

    sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional

    telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

    Obat tradisional atau biasa disebut jamu merupakan salah satu pilihan

    yang cukup diminati oleh masyarakat masa kini dalam menyembuhkan penyakit

    atau menjaga kesehatan. Pembuatan obat tradisional ini umumnya berasal dari

    tanaman-tanaman tertentu karena memiliki kandungan zat yang berkhasiat.

    Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional

    di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang, adanya kegagalan

    penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu diantaranya kanker, serta

    semakin luas akses informasi mengenai obat tradisional di seluruh dunia. Khasiat

    alamiah dan kemurnian obat-obatan tradisional seringkali dinodai oleh pihak-

    pihak yang tidak bertanggung jawab terutama produsen obat tradisional yang

    hanya mencari keuntungan finansial saja tanpa memperhatikan kemurnian dan

    resiko dari kandungan obat tradisional (Lusia, 2012)

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    Pencampuran bahan kimia obat dalam jamu atau obat tradisional telah

    diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 246/MENKES/PER/V/1990

    tentang izin usaha industri obat tradisional dan pendaftaran obat tradisional. Di

    dalam peraturan ini di sebutkan bahwa sediaan obat tradisional tidak

    diperkenankan mengandung BKO (Bahan Kimia Obat) karena penambahan

    bahan kimia obat sembarangan dan secara liar berbahaya bagi kesehatan (Lusia,

    2012).

    Salah satu jenis bahan kimia obat yang sering ditambahkan dalam

    jamu adalah piroksikam. Piroksikam sendiri memiliki efek analgetik dan anti

    inflamasi, hal ini dimanfaatkan oleh produsen jamu yang tidak bertanggung

    jawab untuk meningkatkan penjualan, dikarenakan konsumen menyukai produk

    jamu tradisional yang bereaksi cepat pada tubuh. Piroksikam dicampurkan dalam

    jamu dimaksudkan untuk menjadikan jamu berkhasiat secara instan. Pengunaan

    piroksikam secara sembarangan (tidak sesuai dosis) dalam jangka panjang dapat

    menyebabkan diare, penglihatan kabur, anoreksia dan hipertensi.

    Berdasarkan rilis dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM)

    tahun 2012, telah ditemukan 29 macam produk jamu yang mengandung Bahan

    Kimia Obat. Diantaranya jamu asam urat yang positif mengandung piroksikam

    yaitu dengan merek Remansyah Serbuk, Rhemalin, Pegal Linu Asam Urat Akar

    Dewa, Pegal Linu Cap Kuda Laut, Jamu Encok Asam Urat Akar Dewa Rasa

    Manis dan Rasa Pahit dan Pegel Linu Asam Urat Akar Dewa Serbuk.

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    Beberapa masyarakat di kota Makassar pada umumnya menggunakan

    jamu (sebagai pengobatan alternatif) karena mereka menganggap jamu relatif

    lebih aman dibanding obat sintesis, dengan alasan kepercayaan akan obat

    tradisional tersebut memiliki efek samping sangat kecil, bebas membeli, mudah

    di dapat dan harga terjangkau. Salah satu jamu yang banyak digunakan

    masyarakat adalah jamu asam urat.

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    B. Rumusan masalahBerdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu

    apakah jamu asam urat yang beredar di kota Makassar mengandung piroksikam?

    C. Tujuan PenelitianMengidentifikasi adanya piroksikam dalam jamu asam urat yang

    beredar di kota Makassar.

    D. Manfaat PenelitianManfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah untuk

    memperoleh informasi tentang keberadaan BKO (Bahan Kimia Obat) dalam

    jamu yang beredar di kota Makassar dan sebagai masukan kepada pihak yang

    berwenang (Badan POM) untuk mengkaji lebih lanjut. Serta sebagai informasi

    kepada masyarakat tentang jamu yang mengandung piroksikam.

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Obat TradisionalObat tradisional dapat diartikan juga sebagai obat-obatan yang diolah

    secara tradisional, turun temurun berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat,

    kepercayaan atau kebiasaan setempat baik bersifat magic maupun pengetahuan

    tradisional juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor sosial

    (kekeluargaan), faktor ekonomi (biaya), faktor budaya dan faktor kemudahan

    (Notoatmodjo, 2007).

    Obat tradisional adalah salah satu upaya pengobatan dan dimanfaatkan

    oleh masyarakat dengan tujuan untuk memelihara kesehatan dan menjaga

    kebugaran jasmani (promotif), mencegah penyakit (preventif),pengobatan

    penyakit (kuratif)dan untuk memulihkan kesehatan (rehabilitatif) (Notoatmodjo,

    2007)

    Adapun persyaratan untuk mendaftarkann obat tradisional menurut

    permenkes RI/No.246/MENKES/PER/V/1990 dimaksud dalam pasal obat

    tradisional yaitu secara pengalaman terbukti aman dan bermanfaat untuk

    manusia. Bahan obat tradisional dan proses produksi yang digunakan telah

    memenuhi syarat yang ditetapkan dan tidak mengandung bahan kimia sintetik

    atau yang berkhasiat sebagai obat serta tidak mengandung bahan yang tergolong

    obat keras atau narkotik.

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    B. Bahan Kimia Obat Dalam JamuBeberapa jenis jamu dinilai berbahaya karena didalamnya terkandung

    bahan kimia obat (BKO). Menurut temuan badan POM, obat tradisional yang

    sering dicemari BKO umumnya adalah obat tradisional yang digunakan pada

    penyakit-penyakit tertentu seperti tabel berikut : (Yuliarti, 2008)

    Kegunaan Obat Tradisional BKO yang sering ditambahkan

    Pegal Linu/Encok/Rematik Fenilbutazon, Metampiron, diklofenak

    sodium, piroksikam, parasetamol,

    prednison atau deksametason

    Pelangsing Sibutramin hidroklorida

    Peningkat stamina/obat kuat pria Sildenafil sitrat

    Kencing manis/diabetes Glibenklamid

    Sesak nafas/asma Teofilin

    Bahan Kimia Obat yang diidentifikasi terkandung dalam OT (Obat

    Tradisional) tersebut menunjukkan tren yang berbeda dari tahun-tahun

    sebelumnya. Pada kurun waktu 2001-2007 temuan OT-BKO (obat tradisional

    berbahan kimia obat) menunjukkan tren ke arah obat rematik dan penghilang rasa

    sakit antara lain obat tradisional mengandung bahan obat Fenilbutason,

    Metampiron, Parasetamol, dan Asam Mefenamat. Sedangkan pada periode 2008

    pertengahan 2011 temuan OT-BKO menunjukkan perubahan tren ke arah obat

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    pelangsing dan obat penambah stamina/aprodisiaka antara lain mengandung

    bahan obat Sibutramin, Sildenafil, dan Tadalafil (Lusia,2012)

    Mengenai OT-BKO, Dr. dr. Ari F Syam, Praktisi Klinis dari

    Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM menjelaskan bahwa dari 21 jenis

    obat tersebut, ternyata tujuh mengandung zat kimia berupa obat anti radang non

    steroid (fenilbutason, piroksikam atau natrium diklofenak). Obat-obat yang

    terkandung dalam obat tradisional ini merupakan anti nyeri terutama untuk nyeri

    sendi dengan kerja kuat, tetapi tentu mempunyai efek samping kuat pula untuk

    saluran cerna atas terutama lambung dan usus dua belas jari (Lusia, 2012).

    Lebih lanjut efek samping yang ditimbulkan juga mulai dari luka

    permukaan, erosi bahkan luka yang dalam pada lambung atau usus dua belas jari

    (tukak pektikum). Secara klinis orang yang mengkonsumsi obat-obat ini

    merasakan tidak nyaman di sekitar ulu hati, nyeri atau panas ulu hati bisa disertai

    mual maupun muntah-muntah. Efek samping yang lebih berat antara lain berupa

    terjadinya perdarahan saluran cerna atas sampai timbul kebocoran pada lambung

    maupun usus dua belas jari (Lusia, 2012).

    C. PiroxicamMenurut FI edisi IV (Depkes, 1995) piroxicam dapat di uraikan sebagai

    berikut :

    Nama Resmi : Piroxicanum

    Nama lain : Piroksikam

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    Nama Kimia : 4 Hidroksi - 2metil N 2 piridil - 2H - 1,2 -

    benzotiazin3 - karboksamida1,1dioksida

    Rumus Molekul : C15H13N3O4S

    Rumus Bangun :

    Berat Molekul : 331,35

    Pemerian : Serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning

    terang; tidak berbau, bentuk monohidrat berwarna

    kuning.

    Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan

    sebagian besar pelarut organik; sukar larut dalam etanol

    dan dalam larutan alkali mengandung air.

    Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.

    Indikasi zat ini adalah penyakit inflamasi sendi misalnya arthritis

    rheumatoid, osteoarthritis, spondilitis ankilosa, dengan dosis 10-20 mg sehari.

    Efek samping tersering adalah gangguan saluran cerna, tukang lambung, dan efek

    samping yang ringan berupa pusing, rinitus, nyeri kepala dan eritem kulit. Zat ini

    tidak boleh digunakan pada wanita hamil, penderita tukak lambung, dan penderita

    yang sedang meminum antikoagulan (ISO, 2013)

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    D. Kromatografi Lapis TipisKromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas

    perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu

    fase diam dan fase gerak. Fase diam dapat berupa zat padat sedangkan fase gerak

    dapat berupa zat cair atau gas. Jenis-jenis kromatografi yang bermanfaat dalam

    analisis kualitatif dan analisis kuantitatif adalah kromatografi kertas, krmatografi

    kolom, kromatografi gas, kromatografi cair kinerja tinggi dan kromatografi lapis

    tipis (KLT) (Sastrohamijojo, 2007).

    Pemisahan secara KLT dikembangkan oleh Ismailoff dan schraiberpada

    tahun 1938. Tekhniknya menggunakan penyokong fase diam berupa lapisan tipis

    seperti lempeng kaca, aluminium atau pelat inert. Fase diam (adsorben) yang

    digunakan biasanya silika gel yang dapat langsung atau dicampur dengan bahan

    perekat misalnya kalsium sulfat untuk dilapiskan pada pelat. Pada pemisahannya

    fase gerakakan membawa komponen campuran sepanjang fase diam pada pelat,

    sehingga terbentuk kromatogram dimana pemisahan yang terjadi berdasarkan

    adsorpsi dan partisi (Yazid, 2005).

    Tekhnik kerja KLT menurut Auterhoff, 2002, dilakukan dengan cara

    menaikkan eluen pada pelat yang dicelupkan ke dalam pelarut pengembang.

    Sedangkan untuk melihat komponen penyusun yang sudah terpisah secara

    pengeluesi, dilakukan pengamatan lempeng melalui cahaya ultraviolet yang

    memberikan fluorensi pada lempeng. Dimana identifikasi senyawa yang tidak

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    berwarna pada lempeng dilihat di bawah lampu UV 254 yang ditandai ada atau

    tidaknya fluoresensi (Khopkar, 2005).

    Adapun teknik standar dari KLT dimulai dari penyiapan lempeng,

    dimana lempeng diaktifkan terlebih dahulu dengan cara dimasukkan ke dalam

    oven pada suhu 105c selama 30 menit, lalu chamber dijenuhkan dengan cara

    mencampur larutan elusi kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang

    sesuai, tutup rapat, kocok lalu tuang ke da;am chamber bertutup rapat.

    Sebelumnya chamber dilapisi dengan kertas saring lalu diisi cairan elusi

    kemudian tutup rapat selama 1 jam pada suhu kamar, setelah jenuh kertas saring

    dikeluarkan. Selanjutnya larutan uji yaitu larutan baku pembanding dan larutan

    sampel ditotolkan kira-kira 1,5 cm dari bagian bawah lempeng dimana jika sudah

    melewati batas yang diberikan, maka lempeng dikeluarkan dari chamber lalu di

    keringkan di udara (Roth, 1988).

    Kromatografi lapis tipis mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan

    dengan kromatografi kertas diantaranya dapat menghasilkan pemisahan yang

    lebih sempurna, kepekaan yang lebih tinggi artinya meskipun jumlah sampel

    kecil (sedikit) masih dapat di deteksi, dapat dilakasanakan dengan mudah dan

    lebih cepat dan biaya relatif murah dengan bahan yang mudah dipakai serta

    ketelitian dan ketepatan yang memadai (Yazid, 2005).

    Identifikasi dari senyawa-senyawa yang terpisah pada kromatografi

    lapis tipis umumnya menggunakan harga Rf (Retardation faktor) yang

    didefinisikan sebagai berikut:

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    Rf =

    Dimana angka Rf bernilai antar 0,00 dan 1,00 hanya dapat ditentukan

    dengan dua angka desimal dimana jika angka Rf lebih tinggi dari Rf yang

    dinyatakan, kepolaran pelarut harus dinaikkan (Stahl egon, 1985).

    Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan noda dalam KLT

    yang juga dapat mempengaruhi harga Rf diantara yaitu struktur kimia dari

    senyawa yang sedang dipisahkan, sifat dari penyerapan dan derajat aktifitasnya,

    tebal dan kerataan dari lapisan penyerap, pelarut dan derajat kemurniaannya,

    derajat kejenuhan dari uap bejana pengembangan yang digunakan, teknik

    percobaan, jumlah cuplikan yang digunakan, suhu ruang saat elusi dan

    kesetimbangan.

    Jarak titik pusat bercak dari titik awal

    Jarak pelarut dari titik awal

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian observasi laboratorium untuk

    mengidentifikasi piroksikam pada beberapa jamu asam urat.

    B. Tempat dan waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia, Jurusan Farmasi,

    Politeknik Kementrian Kesehatan, Makassar.

    C. Alat dan Bahan1. Alat yang digunakan :

    a. Batang pengadukb. Beker gelas 100 mlc.

    Chamber

    d. Corong biasae. Kertas saringf. Labu ukur 10. 50, 100 mlg. Labu erlenmeyer 250h. Lampu UV 254 nmi. Lempeng silika gelj. Ovenk. Pipet tetesl. Sendok tanduk

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    m.Tabung reaksin.

    Timbangan analitik

    o. Tissup. Vial

    2. Bahan yang digunakan :a. Air sulingb. Beberapa sampel jamu asam urat merek A, B, C, D dan Ec. Kloroformd. Metanole. Piroksikam (baku pembanding)

    D. Pengambilan Sampel PenelitianSampel jamu asam urat diambil sebanyak 5 merek yang berbeda dari

    beberapa toko jamu yang ada di makassar.

    E. Pembuatan Larutan1. Larutan Sampel

    Masing-masing sampel diambil satu bungkus lalu masukkan ke

    dalam gelas piala 100 ml, lalu tambahkan 50 ml air kocok sampai homogen.

    Saring ke dalam Erlenmeyer. Residu diambil lalu dibagi menjadi dua bagian

    dan dimasukkan dalam beker gelas yang berbeda. Masing-masing dilarutkan

    dengan 10 ml etanol dan 10 ml kloroform. Fraksi kloroform di saring, filtrat di

    uapkan di water bath hingga kering dan sisa kering dilarutkan dengan 1 ml

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    etanol. Sedangkan fraksi etanol disaring, kemudian filtrat diuapkan hingga

    hampir kering ( 1 ml). Kedua farksi larutan tersebut siap untuk dianalisis.

    2. Larutan Baku PembandingDitimbang piroksikam sebanyak baku sebanyak 30 mg, dilarutkan

    dalam 10 ml etanol. Kemudian larutan siap untuk di analisis.

    3. Larutan PengelusiDibuat larutan pengelusi kloroform-metanol dengan pembanding 1:9,

    yaitu dengan cara mengukur 1 ml kloroform dan 9 ml metanol, kemudian

    campur kedua pelarut tersebut ke dalam labu erlenmeyer 250 ml tutup rapat,

    kocok lalu tuang ke dalam chamber bertutup rapat.

    F. Pengujian KLTLarutan sampel dan larutan baku ditotolkan pada lempeng silica gel

    yang sama yang telah diaktifkan sebelumnya dengan cara lempeng dimasukkan

    ke dalam oven dengan suhu 105C selama 30 menit. Dimana lempeng silica gel

    berukuran 1 cm x 6 cm, batas bawah lempeng berjarak 1 cm dan batas atas 0,5

    cm. Kemudian lempeng dimasukkan ke dalam chamber yang berisi cairan elusi

    yang telah dijenuhkan terlebih dahulu dengan kertas saring dengan cara kertas

    saring di masukkan ke dalam chamber yang telah berisi larutan elusi lalu ditutup

    rapat. Penjenuhan diakhiri setelah larutan elusi telah mencapai tinggi dari kertas

    saring. Setelah mencapai garis elusi, lempeng dikeluarkan dari chamber dan

    dilihat jumlah dan warna noda yang sejajar yang nampak pada lampu UV 254.

    Noda yang tampak di tandai dan diamati.

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    G. Pengumpulan DataData dari hasil identifikasi yang diperolah berupa bercak warna pada

    permukaan lempeng yang tampak di bawah lampu UV, di amati lalu buat

    pembahasan serta kesimpulan.

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. HASILBerdasarkan hasil penelitian dalm beberapa jamu asam urat mengenai

    keberadaan piroksikam dengan metode kromatografi lapis tipisdiperoleh hasil

    sebagai berikut :

    Tabel 1: Hasil identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat dengan

    pelarut kloroform secara KLT menggunakan elusi kloroform-metanol(1:9)

    No Nama

    Pengamatan

    HasilWarna Rf

    1 Pembanding Kuning 0,77 Positif

    2 A1 Kuning 0,68 Positif

    3 B1 Kuning 0,67 Positif

    4 C1 Kuning 0,76 Positif

    5 D1 Kuning 0,77 Positif

    Catatan : (+) mengandung piroksikam

    (-) tidak mengandung piroksikam

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    Tabel 2 : Hasil identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat dengan

    pelarut etanol secara KLT menggunakan elusi kloroform-metanol (1:9)

    No Nama

    Pengamatan

    HasilWarna Rf

    1 Pembanding (P) Kuning kehijauan 0,72 Positif

    2 A2 Kuning kehijauan 0,72 Positif

    3 B2 Kuning kehijauan 0,77 Positif

    4 C2 Kuning kehijauan 0,62 Positif

    5 D2 Kuning kehijauan 0,72 Positif

    Catatan : (+) mengandung piroksikam

    (-) tidak mengandung piroksikam

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    B. PEMBAHASANSampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa empat merek

    jamu asam urat yang berbeda dalam bentuk serbuk, dimana jamu asam urat ini

    yang paling sering dikonsumsi masyarakat dengan harga yang terjangkau di satu

    toko jamu di Kota Makassar.

    Untuk memastikan ada atau tidaknya kandungan piroksikam dalam

    sampel jamu tersebut, maka dilakukan pemeriksaan secara Kromatografi Lapis

    Tipis (KLT). Dimana KLT merupakan suatu metode yang dapat memisahkan

    suatu campuran secara sederhana, mudah, cepat dan hemat biaya. Sebagaimana

    jamu yang mengandung bahan kimia obat dianggap berbahaya bagi masyarakat

    sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi adanya piroksikam

    dalam jamu asam urat.

    Identifikasi dilakukan dengan cara satu bungkus sampel jamu asam

    urat dimasukkan ke dalam gelas piala 100 ml, lalu tambahkan 50 ml etanol kocok

    sampai homogen. Lalu disaring ke dalam erlenmeyer, residu dibagi menjadi

    dua bagian dan dimasukkan dalam beker gelas yang berbeda. Masing-masing

    dilarutkan dengan 10 ml etanol dan 10 ml kloroform. Kemudian disaring dalam

    cawan lalu diuapkan di atas water bath. Kedua fraksi diidentifikasi secara KLT

    menggunakan eluen kloroform-metanol 1:9

    Dari hasil KLT ke empat jamu asam urat tersebut menunjukkan harga

    Rf dari kedua fraksi berbeda-beda. Dengan pelarut etanol harga Rf sampel

    A1=B1P, C1=D1= P. Sedangkan pada pelarut kloroform harga Rf sampel

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    A2=D2=P, B2C2P. Ini disebabkan karena adanya pengaruh senyawa lain yang

    ada pada sampel, tetapi warna tiap totolan sampel menghasilkan warna kuning

    jika dilihat dari sinar UV254. Warna kuning yang sama dihasilkan dengan

    pelarut etanol maupun dengan pelarut kloroform, dimana sampel yang

    diidentifikasi dikatakan positif mengandung piroksikam jika memiliki warna

    noda dan ukuran Rf yang sama dengan larutan baku. Hasil dari penelitian yang

    dilakukan pada ke empat sampel jamu asam urat yang diidentifikasi

    menunjukkan adanya piroksikam di dalam jamu tersebut.

    Berdasarkan dari hasil tersebut, piroksikam yang terkandung dalam

    jamu asam urat ini merupakan anti nyeri terutama untuk nyeri sendi dengan kerja

    kuat, sehingga tentu mempunyai efek samping kuat pula untuk saluran cerna atas

    terutama lambung dan usus dua belas jari jika dosis yang digunakan

    sembarangan atau tidak sesuai(Lusia, 2012).

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    BAB V

    PENUTUP

    A. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disimpulkan

    bahwa :

    Ke empat sampel jamu asam urat yang diidentifikasi positif mengandung

    piroksikam.

    B. Saran1. Perlu dilakukan penelitian pada jamu asam urat lainnya karena kemungkinan

    mengandung BKO yang berbahaya bagi kesehatan (parasetamol, ibuprofen,

    dll)

    2. Agar instansi yang terkait (BBPOM) dapat melakukan pengawasan yanglebih efektif sehingga produk-produk jamu yang mengandung bahan kimia

    obat tidak beredar lagi dipasaran.

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    Lampiran 1

    SKEMA KERJA

    + 50 ml air

    (disaring)

    ditotolkan pada lempeng dielusidengan CH3Cl3 : methanol (1 : 9)

    Sampel

    Filtrat (fraksi kloroform)Filtrat (fraksi etanol)

    Larutan Baku U i KLT

    Noda diamati

    Pengumpulan Data

    Pengolahan Data

    Kesim ulan

    Residu

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    Lampiran 2

  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur

    DAFTAR PUSTAKA

    Auterhoff dan Kovar, 2002, Identifikasi Obat, Terbitan kelima. Penerbit ITB,Bandung. Hal 34-35, 123.

    Departemen Kesehatan, 1995,Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta

    Departemen Kesehatan, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan RI

    No.246/Menkes/Per/V/1990, Jakarta

    Khopkar, S.M, 2003,Konsep Dasar Kimia analitik. Penerbit UI, Jakarta. Hal 128

    Lusia, 2012. Marak Penambahan Obat rematik dalam Obat Tradisional,

    http://health.kompas.com.Diakses 15 Februari 2013.

    Notoatmojo, S, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. PT. Rineka Cipta

    Jakarta.

    Roth, H dkk, 1988. Analisis Farmasi. Penerbit Gadjah mada University,

    Yogyakarta, hal. 419

    Stahl Egon, 1985,Analisis Obat Secara Kromatografi Dan Mikroskopi. Penerbit

    ITB, hal. 3-4

    Sastrohamidjojo, H, 2007.Kromatografi Liberty. Yogyakarta. Hal 34-36.

    Yazid, E., 2005, Kimia Fisika Untuk Paramedis, ANDI, Yogyakarta, halm., 193,

    194, 209.

    Yuliarti, Nurheti, 2008. Tips Cerdas Mengkonsumsi Jamu. Penerbit Banyu Media,

    Yogyakarta.

    http://health.kompas.com/http://health.kompas.com/
  • 5/26/2018 Proposal identifikasi piroksikam dalam beberapa jamu asam urat

    http:///reader/full/proposal-identifikasi-piroksikam-dalam-beberapa-jamu-asam-ur