proposal k3 sari-nita

Upload: fareez-hairi

Post on 13-Feb-2018

266 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    1/40

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu

    bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari

    pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari

    kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat

    meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.Kecelakaan kerja tidak saja

    menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan

    pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh,

    merusak lingkungan yang pada akhirnya akanberdampak pada masyarakat

    luas.()

    Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak

    diharapkan.!iasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan

    penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.()

    Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk " jenis yaitu # (),(")

    . Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien

    ". Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu

    sendiri.

    Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok ()

    . Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari#

    a. $esin, peralatan, bahan dan lain%lain

    b. &ingkungan kerja

    c. Proses kerja

    d. 'ifat pekerjaan

    e. ara kerja

    ". Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari

    manusia, yang dapat terjadi antara lain karena#

    a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana

    b. acat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)

    c. Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.

    d. 'ikap dan perilaku kerja yang tidak baik

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    2/40

    Penyakit kibat Kerja (PK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di

    kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di *ndonesia

    belum terekam dengan baik. +ika kita pelajari angka kecelakaan dan

    penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan)

    menunjukan kecenderungan peningkatan prevalensi.'ebagai faktor

    penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas

    serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. !anyak pekerja yang

    meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat%alat pengaman

    walaupun sudah tersedia.(),(3)

    B.Tujuan P enelitian

    . ujuan -mum #

    -ntuk mendapatkan informasi tentang aspek Kesehatan dan

    Keselamatan Kerja (K3) pada petugas pengambil

    kontrol darah di laboratorium umah 'akit *bnu 'ina.

    ". ujuan Khusus #

    a. -ntuk mendapatakan informasi tentang faktor ha/ard yang dialami

    petugas pengambil kontrol darah di laboratorium ' *bnu 'ina.

    b. -ntuk mendapatkan informasi tentang alat kerja yang digunakan

    yang dapat mengganggu kesehatan petugas

    pengambil kontrol darah di laboratorium ' *bnu 'ina.

    c. -ntuk mendapatkan informasi tentang lat Pelindung 0iri (P0)

    yang digunakan petugas pengambil kontrol darah di laboratorium

    ' *bnu 'ina.

    d. -ntuk mendapatkan informasi tentang ketersediaan obat

    Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di tempat kerja

    petugas pengambil kontrol darah di laboratorium ' *bnu 'ina.

    e. -ntuk mendapatkan informasi tentang pemeriksaan kesehatan yang

    pernah dilakukan seseuai peraturan (sebelum kerja, berkala, berkala

    khusus) umah 'akit *bnu 'ina.

    "

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    3/40

    f. -ntuk mendapatkan informasi tentang Peraturan Pimpinan umah

    'akit *bnu 'ina tentang K3 di tempat kerja.

    g. -ntuk mendapatkan informasi tentang keluhan atau penyakit yang

    dialamiyang berhubungan dengan pekerjaan pada petugas

    pengambil control darah di laboratorium umah 'akit *bnu 'ina.

    h. -ntuk mendapatkan informasi tentang upaya Kesehatan dan

    KeselamatanKerja (K3) dalam penyuluhan1pelatihan,

    penggukuran1pemantauan lingkungan tentang ha/ard yang

    berhubungan dengan pekerjaan pada petugas pengambil kontrol

    darah di laboratorium umah 'akit *bnu 'ina.

    C. Manfaat Penelitian

    . 2asil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

    pengetahuan dan memicu penelitian lainnya, serta menjadi bahan

    masukan bagi instansi terkait dalam menentukan arah kebijakan

    kesehatan di masa yang akan datingkhususnya yang berkaitan

    dengan kesehatan dan keselamatan kerja pada petugas laboratorium

    sehingga dapat meningkatkan upaya pencegahan di kemudian hari.

    ". !agi instalasi kesehatan yang bersangkutan merupakan informasi

    yang berharga utnuk meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan

    sehubungan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada

    petugas laboratorium ke depan.

    3. !agi peneliti sendiri penelitian ini merupakan pengalaman yang

    berharga dalam memperluas wawasan dan pengetahuan tentangKesehatan dan Keselamatan Kerja pada petugas laboratorium.

    3

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    4/40

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    .

    A. Faktr !i"ik Ha#ar$ Petuga" La%ratriu& Penga&%il Dara'

    'eiring dengan kemajuan *PK, khususnya kemajuan teknologi

    laboratorium, maka risiko yang dihadapi petugas laboratorium semakin

    meningkat.0alam menjalankan aktivitas kerja, petugas kesehatan tidak bisa

    terbebas dari resiko terjadinya kecelakaan kerja. 4aktor risiko sehubungan

    dengan kondisi patologis yang mungkin dapat terjadi pada petugas di

    lingkungan laboratorium, yaitu #(),(3),(5)

    a. 4aktor !iologis

    &ingkungan kerja pada Pelayanan Kesehatan adalah favorable bagi

    berkembang biaknya strain kuman. 6irus yang menyebar melalui kontak

    dengan darah dan sekreta (misalnya 2*6 dan 2ep. !) dapat menginfeksi

    pekerja hanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores

    atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus.

    b. 4aktor Kimia

    Petugas di laboratorium kesehatan yang sering kali kontak dengan

    bahan kimia dan obat%obatan seperti antibiotika, demikian pula dengan solvent

    yang banyak digunakan dalam komponen antiseptik, desinfektan dikenal

    sebagai /at yang paling karsinogen. 'emua bahan cepat atau lambat ini dapat

    memberi dampak negatif terhadap kesehatan mereka. 7angguan kesehatan

    yang paling sering adalah dermatosis kontak akibat kerja yang pada umumnya

    disebabkan oleh iritasi dan hanya sedikit saja oleh karena alergi. !ahan toksik

    jika tertelan, terhirup atau terserap melalui kulit dapat menyebabkan penyakit

    akut atau kronik, bahkan kematian. !ahan korosif akan mengakibatkan

    kerusakan jaringan yang irreversible pada daerah yang terpapar.

    c. 4aktor rgonomi

    rgonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni berupaya menyerasikan

    alat, cara, proses dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan

    5

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    5/40

    batasan manusia untuk terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja yang sehat,

    aman, nyaman dan tercapai efisiensi yang setinggi%tingginya. 'ebagian besar

    pekerja di perkantoran atau Pelayanan Kesehatan pemerintah, bekerja dalam

    posisi yang kurang ergonomis, misalnya tenaga operator peralatan, hal ini

    disebabkan peralatan yang digunakan pada umumnya barang impor yang

    disainnya tidak sesuai dengan ukuran pekerja *ndonesia. Posisi kerja yang

    salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi

    kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat menyebakan gangguan fisik

    dan psikologis (stress) dengan keluhan yang paling sering adalah nyeri

    pinggang kerja (low back pain).

    d. 4aktor 4isik

    4aktor fisik di laboratorium kesehatan yang dapat menimbulkan masalah

    kesehatan kerja meliputi#

    . Kebisingan, getaran akibat mesin dapat menyebabkan stress dan ketulian

    ". Pencahayaan yang kurang di ruang kamar pemeriksaan, laboratorium,

    ruang perawatan dan kantor administrasi dapat menyebabkan gangguan

    penglihatan dan kecelakaan kerja.

    3. 'uhu dan kelembaban yang tinggi di tempat kerja

    5. erimbas kecelakaan1kebakaran akibat lingkungan sekitar.

    8. erkena radiasi

    Khusus untuk radiasi, dengan berkembangnya teknologi pemeriksaan,

    penggunaannya meningkat sangat tajam dan jika tidak dikontrol dapat

    membahayakan petugas yang menangani.

    e. 4aktor Psikososial

    !eberapa contoh faktor psikososial di laboratorium kesehatan yang dapat

    menyebabkan stress #

    . Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkut hidup

    mati seseorang. -ntuk itu pekerja di laboratorium kesehatan di tuntut

    untuk memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai dengan

    kewibawaan dan keramahan%tamahan

    ". Pekerjaan pada unit%unit tertentu yang sangat monoton.

    8

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    6/40

    3. 2ubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau

    sesama teman kerja.

    5. !eban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor formal

    ataupun informal.

    B. Alat ( Alat Kerja )ang Ber*ten"i Mengganggu Ke"e'atan Petuga"

    Penga&%il Dara' $i La%ratriu&

    Petugas laboratorium merupakan orang pertama yang terpajan terhadap

    bahan kimia yangmerupakan bahan toksik korosif, mudah meledak dan

    terbakar serta melibatkanbahan biologi.'elain itu dalam pekerjaannya

    menggunakan alat%alatyang mudah pecah, radiasi serta alat%alat elektronikdengan voltase yangmematikan, dan melakukan percobaan dengan penyakit

    yang dimasukan ke jaringan hewan percobaan.()

    Pengambilan darah atau flebotomi merupakan prosedur pengambilan

    sampel yang paling umum di laboratorium. $eski sudah dilakukan berabad%

    abad, masih banyak orang yang enggan melakukannya dengan berbagai

    alasan, seperti# takut jarum suntik terinfeksi penyakit akibat penggunaan

    jarum bekas, takut akan rasa sakit, khawatir sampelnya tertukar dengan yang

    lain. 0i sisi lain, laboratorium harus mengambil sampel darah dengan

    prosedur yang benar, demi keamanan dan keselamatan pasien (patient safety),

    untuk menghasilkan sampel yang berkualitas dan hasil pemeriksaan yang

    akurat, dan tentu saja yang memperhitungkan keamanan 9 keselamatan

    petugas flebotomi.(8)

    C. Alat Pelin$ung Diri +APD, )ang Digunakan Petuga" Penga&%il

    K ntrl Dara' Di La%ratriu&

    -ntuk menghindari risiko dari kecelakaan dan terinfeksinya petugas

    laboratorium khususnya pada laboratorium kesehatan sebaiknya dilakukan

    tindakan pencegahan seperti pemakaian alat pelindung diri, apabila

    petugas laboratorium tidak menggunakan alat pengaman, akan semakin

    besar kemungkinan petugas laboratorium terinfeksi bahan berbahaya,

    khususnya berbagai jenis virus.(:)

    :

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    7/40

    P0 adalah seperangkat alat yang digunakan untuk melindungi

    sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya atau kecelakaan kerja.

    P0 merupakan suatu alat yang dipakai tenaga kerja dengan maksud

    menekan atau mengurangi resiko masalah kecelakaan akibat kerja yang

    akibatnya dapat timbul kerugian bahkan korban jiwa atau cedera.(;)

    P0 yang disediakan harus memenuhi syarat, yaitu# (

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    8/40

    b. 7oggle

    c. Pelindung wajah

    Pelindung mata special (goggle yang menyatu dengan masker

    khusus untuk melindungi mata dan wajah dari radiasi dan bahaya

    laser). Pelindung mata melindungi petugas kesehatan

    dari cipratan darah atau cairan tubuh lainnya yang

    terkontaminasi dengan pelindung mata.

    2. Perlindungan !adan(:)

    !aju yang dikenakan selama bekerja di laboratorium, yang

    dikenal dengan sebutan jas laboratorium ini, merupakan suatu

    perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum memasuki laboratorium.

    +as laboratorium yang kerap sekali dikenal oleh masyarakat pengguna

    bahan kimia ini terbuat dari katun dan bahan sintetik. da beberapa

    hal yang perlu diperhatikan ketika nda menggunakan jas

    laboratorium, kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan dalam

    kondisi tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan

    ukuran badan pemakainya.

    +as laboratorium merupakan pelindung badan dari tumpahan

    bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit pemakainya. +ika jas

    laboratoriumterkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia, lepaslah jas

    tersebut secepatnya.'elain jas laboratorium, perlindungan badan

    lainnya adalah pron dan +umpsuits. pron sering kali digunakan

    untuk memproteksi diri dari cairan yang bersifat korosif dan

    mengiritasi. Perlengkapan yang berbentuk seperti celemek ini

    biasanya terbuat dari karet atau plastik. -ntuk apron yang terbuat dari

    plastik, perlu digarisbawahi, bahwa tidak dikenakan pada area larutan

    yang mudah terbakar dan bahan%bahan kimia yang dapat terbakar

    yang dipicu oleh elektrik statis, karena apron jenis ini dapat

    mengakumulasi loncatan listrik statis.

    +umpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut ini

    direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi beresiko tinggi

    (misalnya ketika menangani bahan kimia yang bersifat karsinogenik

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    9/40

    dalam jumlah yang sangat banyak). !aju parasut ini terbuat dari

    material yang dapat didaur ulang. !ahan dari peralatan perlindungan

    badan ini haruslah mampu memberi perlindungan kepada pekerja

    laboratorium dari percikan bahan kimia, panas, dingin, uap lembab,

    dan radiasi.

    3. Pelindungan angan(:)

    Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat

    penting apabila nda terpapar bahan kimia yang korosif dan beracun.

    'arung tangan menjadi solusi bagi nda. idak hanya melindungi

    tangan terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut, sarung

    tangan juga dapat memberi perlindungan dari peralatan gelas yang

    pecan atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam, dan

    material yang panas atau dingin.

    !ahan kimia dapat dengan cepat merusak sarung tangan yang

    nda pakai jika tidak dipilih bahannya dengan benar berdasarkan

    bahan kimia yang ditangani. 'elain itu, kriteria yang lain adalah

    berdasarkan pada ketebalan dan rata%rata daya tembus atau terobos

    bahan kimia ke kulit tangan. 'arung tangan harus secara periodik

    diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan permeabilitas bahan

    kimia yang ditangani. +enis sarung tangan yang sering dipakai di

    laboratorium, diantaranya, terbuat dari bahan karet, kulit dan

    pengisolasi (asbestos) untuk temperatur tinggi.

    +enis karet yang digunakan pada sarung tangan, diantaranya

    adalah karet butil atau alam, neoprene, nitril, dan P6 (Polivinil

    klorida). 'emua jenis sarung tangan tersebut dipilih berdasarkan

    bahan kimia yang akan ditangani. 'ebagai contoh, sarung tangan yang

    terbuat dari karet alam baik apabila nda bekerja dengan mmonium

    hidro@ida, tetapi tidak baik bila bekerja dengan 0ietil eter.

    4. Perlindungan Pernafasan(:),(;)

    Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam

    tubuh manusia adalah lewat pernafasan. !anyak sekali partikel%

    partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat membahayakan

    A

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    10/40

    pernafasan. &aboratorium merupakan salah satu tempat kerja dengan

    bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. Bleh karena

    itu, para pekerjanya harus memakai perlindungan pernafasan, atau

    yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang sesuai. Masker

    dipakai untuk menahan cipratan yang keluar dari

    sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah bicara,

    batuk, bersin dan juga mencegah cipratan darah atau

    cairan tubuh yang terkontaminasi masuk ke

    dalamhidung atau mulut petugas kesehatan. Pemilihan

    masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi, kosentrasi, dan

    batas paparan. !eberapa jenis perlindungan pernafasan dilengkapi

    dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk menyaring udara yang

    masuk. 4ilter masker tersebut memiliki masa pakai. pabila tidak

    dapat menyaring udara yang terkontaminasi lagi, maka filter tersebut

    harus diganti.

    0ari informasi mengenai beberapa P0 diatas, maka setiap

    pengguna bahan kimia haruslah mengerti pentingnya memakai P0

    yang sesuai sebelum bekerja dengan bahan kimia. 'elain itu, setiap

    P0 yang dipakai harus sesuai dengan jenis bahan kimia yang

    ditangani. 'emua hal tersebut tentunya mempunyai dasar, yaitu

    kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.

    -ngkapan mengatakan bahwa C&ebih baik mencegah daripada

    mengobatiC. P0 merupakan solusi pencegahan yang paling mendasar

    dari segala macam kontaminasi dan bahaya akibat bahan kimia. +adi,

    tunggu apa lagi. 7unakanlah P0 sebelum bekerja dengan bahankimia.

    Dalam program pengadaan P0 untuk melindungi tenaga kerja

    dalam bekerja, maka penyimpanan, pemeliharaan P0 sebaiknya

    dibilik yang sangat sensitif terhadap perubahan tertentu, waktu

    kadaluarsanya dan tidak akan menimbulkan alergi terhadap sipemakai

    serta tidak menularkan penyakit.(

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    11/40

    D. Pentingn)a Keter"e$iaan Ktak Pertlngan Perta&a *a$a

    Ke-elakaan +PK, %agi Petuga" La%ratriu&

    6ariasi, ukuran, tipe dan kelengkapan laboratorium menentukan

    kesehatan dan keselamatan kerja. Penting bagi setiap laboratorium dan

    petugasnya untuk menyediakan kit P3K. Pemberian Pertolongan Pertama

    Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan langkah pertolongan awal dalam

    penanggulangan kecelakaan yang terjadi di laboratorium sebelum

    mendapat penanganan lebih lanjut dari pihak medis.(),(A),(D)

    E. Pentingn)a P e&erik"aan K e"e'atan +"e%elu& kerja/ %erkala/ %erkala

    k'u"u", %agi Petuga" La%ratriu&+0,

    Pemeriksaan kesehatan baik sebelum kerja, berkala maupun khusus

    bagi petugas laboratorium adalah penting untuk menemukan gangguan

    sedini mungkin dengan cara mengenal (ecognition) kecelakaan dan

    penyakit akibat kerja yang dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di

    unit pelayanan kesehatan dan pencegahan meluasnya gangguan yang

    sudah ada baik terhadap pekerjaitu sendiri maupun terhadap orang

    disekitarnya. 0engan deteksi dini, maka penatalaksanaan kasus menjadi

    lebih cepat, mengurangi penderitaan dan mempercepat pemulihan

    kemampuan produktivitas masyarakat pekerja. 0isini diperlukan system

    rujukan untuk menegakkandiagnosa penyakit akibat kerja secara cepat dan

    tepat (prompt%treatment).

    Pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan

    pekerja yang meliputi#

    a. Pemeriksaan wal

    dalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum seseorang

    calon 1 pekerja (petugas kesehatan dan non kesehatan) mulai

    melaksanakan pekerjaannya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk

    memperoleh gambaran tentang status kesehatan calon pekerja dan

    mengetahui apakah calon pekerja tersebut ditinjau dari segi

    kesehatannyasesuai dengan pekerjaan yang akan ditugaskan

    kepadanya. Pemerikasaan kesehatan awal ini meliputi# namnese

    umum, anamnese pekerjaan, penyakit yang pernah diderita, alrergi,

    imunisasi yang pernah didapat, pemeriksaan badan, pemeriksaan

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    12/40

    laboratorium rutin, pemeriksaan tertentu# misalnya uberkulin test,

    Psiko test.

    %. Pemeriksaan !erkala

    dalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara berkala

    dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan besarnya

    resiko kesehatan yang dihadapi. $akin besar resiko kerja, makin

    kecil jarak waktu antar pemeriksaan berkala. uang lingkup

    pemeriksaan disini meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan

    khusus seperti pada pemeriksaan awal dan bila diperlukan

    ditambah dengan pemeriksaan lainnya, sesuai dengan resiko

    kesehatan yang dihadapi dalam pekerjaan.

    c. Pemeriksaan Khusus

    $erupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada khusus

    diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada

    atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan

    pekerja.

    F. Peraturan Pe&erinta' tentang K e"e'atan $an Ke"ela&atan Kerja

    +K , $i te&*at kerja+0,

    umah sakit tidak terlepas dari peraturan%peraturan ini karena

    teknologi dan sarana kesehatan, kondisi fisik rumah sakit dapat

    membahayakan pasien, keluarga, serta pekerja. +ika tidak dikelola,

    rumahsakit tidak terhindar dari kebakaran, bencana, atau dampak buruk

    pada kesehatan. Pengendalian K3 melalui perundang%undangan

    (&egislative ontrol) antara lain#. -- =o. 5 ahun A:A entang Ketentuan%ketentuan Pokok Petugas

    kesehatan dan non kesehatan

    ". -- =o. tahun A;D tentang Keselamatan Kerja.

    0asar hukum -- =o. tahun A;D adalah --0 A58 pasal ";

    (") dan -- =o. 5 tahun A:A. Pasal "; (") menyatakan bahwa#

    Eiap%tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

    layak bagi kemanusiaanF. *ni berarti setiap warga negara berhak

    "

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    13/40

    hidup layak dengan pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak

    menimbulkan kecelakaan1 penyakit. -- =o. 5 tahun A:A

    menyebutkan bahwa tenaga kerja merupakan modal utama serta

    pelaksana dari pembangunan.

    3. -- =o. "3 tahun AA" tentang Kesehatan

    $enyebutkan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    harus diselenggarakan disemua tempat kerja, khususnya di tempat

    kerja yang memiliki risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit

    penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit D orang.

    5. Peraturan $enteri Kesehatan tentang higene dan sanitasi lingkungan.

    8. Peraturan penggunaan bahan%bahan berbahaya

    :. Peraturan1persyaratan pembuangan limbah dll.

    1. Kelu'an2 Pen)akit "e'u%ungan $engan K Petuga" Penga&%il Dara'

    $i La%ratriu&+00,

    Keluhan1 penyakit yang paling rentan dialami pada petugas

    laoratorium khususnya pada petugas pengamil darah adalah terkena

    infeksi. Infeksi yang didapat di laboratorium adalah infeksi

    nosokomial akibatkegiatan staf laboratorium tanpa

    memperkirakan bagaimana kejadiannya. Infeksi organisme

    pathogen dapat terjadi melalui beberapa cara. Yang

    palingsering adalah:

    1. Inhalasi. Pada saat melakukan pencampuran,

    penggilingan atau penghalusanbahan bahan infeksius

    atau pada saat membakar kawat loop pemindah dapat

    membentuk percikan halus yang dapat terhirup oleh

    petugas yang tidak menggunakan pelindung.

    . !ertelan. Para petugas laboratorium dapat terpapar

    melalui:

    a. "erakan yang tidak disadari dari tangan ke mulut.

    b. Memasukkan bahan#bahan yang telah terkontaminasi

    $pensil% atau jari tangan ke mulut.

    3

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    14/40

    c. Makan, minum atau merokok di dalam laboratorium

    atau tidakmelakukan upaya kebersihan tangan yang

    betul $tidak mencuci tanganatau tidak menggunakan

    penggosok tangan dengan bahan dasar alcohol

    sebelum dan sesudah makan%

    d. Menggunakan pipet $1&' angka kejadian infeksi

    yang didapat di laboratorium terjadi karena

    melakukan pipet melalui mulut%.

    &. (uka akibat tusukan. )edera akibat kecelakaan dengan

    benda#benda tajam $jarum, pisau bedah dan bahan#

    bahan pecah belah yang telah terkontaminasi%

    merupakan penyebab utama infeksi yang didapat di

    laboratorium.

    *. +ontaminasi pada kulit dan selaput lendir. )ipratan dan

    percikan dari cairanyang terkontaminasi pada kulit,

    selaput lendir mulut, rongga hidung dan konjungtia

    mata dan gerakan tangan ke muka dapat mengakibatkan

    terjadinya transmisi organisme pathogen. Centers for

    Disease Control $)-)% menyatakan bahwa ebotomi

    merupakanprosedur yang beresiko paling tinggi, karena

    jarum paling sering digunakan adalah ukuran besar $/#

    gauge% dan jumlah darah tertinggal di dalam jarum

    sesudah pemakaian. Pada laporan 1000 $PI2et%, 1'

    dari 1.00& perlukaan tajam yang dilaporkan di 3merika

    4erikat berhubungan dengan ebotomi. (ebih dari /5'

    perlukaan jarum terjadi sewaktu mengambil darah ena,

    menggunakan jarum akum, jarum sekali pakai dan

    jarum buttery. Pada ebotomi yakinkan bahwa: pakai

    sarung tangan, cari bantuan bila pasien tidak

    bekerjasama dan untuk menangani anak#anak.

    5

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    15/40

    H. U*a)a Pre3entif $an Pr&"i K "e'u%ungan $engan Kegiatan

    Petuga" Penga&%il Dara' $i La%ratriu&

    'ebagai unit di sektor kesehatan pengembangan K3 tidak hanya

    untuk intern laboratorium kesehatan, dalam hal memberikan pelayanan

    paripurna juga harus merambah dan memberi panutan pada masyarakat

    pekerja di sekitarnya, utamanya pelayanan promotif dan preventif.

    $isalnya untuk mengamankan limbah agar tidak berdampak kesehatan

    bagi pekerja atau masyarakat disekitarnya, meningkatkan kepekaan dalam

    mengenali unsafe act dan unsafe condition agar tidak terjadi kecelakaan

    dan sebagainya, mengadakan penyuluhan1 pelatihan, pengukuran1

    pemantauan lingkungan tentang ha/ard yang mungkin terjadi.

    BAB III

    BAHAN DAN CA!A

    A.Ba'an

    !ahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah#

    a. Kamera untuk mengambil gambar kegiatan

    b. hecklist sebagai bahan untuk mengontrol tindakan yang akan

    dilakukan, yaitu dengan melihat, mengecek, dan mendata berdasarkan

    check list.

    c. Kuisener yang terlampir dalam proposal ini sebagai alat penelitian,

    dengan cara menyebarkan atau mendata sampel yang akan diambil

    untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan kesehatan dan

    keselamatan kerja petugas registrasi pasien.

    B. Cara

    ara yang digunakan dalam penelitian ini adalah Walk Thru Survey

    C. Lka"i Penelitian

    ' *bnu 'ina +ln Perintis Kemerdekaan Km.5, Kota $akassar, Propinsi

    'ulawesi 'elatan

    D. Ja$4al Penelitian

    8

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    16/40

    'urvei ini dilaksanakan mulai hari 'enin s1d abu atau anggal : +uni s1d

    < +uni "D5 dengan agenda sebagai berikut.

    =o. anggal Kegiatan

    . 5 +uni "D5 % $elapor ke bagian *K$

    % Pengarahan kegiatan

    ". : +uni "D5 % Pembuatan proposal

    3. ; +uni "D5 % Presentasi proposal penelitian

    % Pelaksanaan kegiatan penelitian

    5. < +uni "D5 % Pembuatan laporan hasil penelitian

    % Presentasi laporan hasil penelitian

    BAB I5

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    !erikut ini adalah hasil identifikasi dari survey yang dilakukan

    sehubungan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Petugas Pengambil

    Kontrol 0arah di &aboratorium. Pemantauan dan identifikasi ini dilakukan di

    laboratorium ' *bnu 'ina $akassar dengan metode walk through survey dengan

    menggunakan checklist, kuesioner, dan kamera.

    I5.I. Ha"il I$entifika"i

    6. Faktr !i"ik Ha#ar$ Petuga" La%ratriu& Penga&%il Dara'

    a. 4aktor !iologis

    abel .a

    Petuga

    s

    *tem 2a/ard !iologi Ga idak

    a. Pernah terkontaminasi langsung dengan darah dan

    cairan tubuh pasien melalui tergores atau tertusuk

    jarum suntik

    "

    3

    5

    otal 3

    b. Pernah terkontaminasi langsung dengan darah dan

    cairan tubuh pasien melalui cara lain

    "

    3

    :

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    17/40

    5

    otal 5 D

    c. ersedia wadah pembuangan jarum suntik dan

    sampah medis

    "

    3

    5

    otal 5 D

    d. $embuang jarum suntik di tempat yang telah

    disediakan

    "

    3

    5

    otal 5 D

    e. $embuang darah dan cairan tubuh di tempat yang

    telah disediakan

    "

    3

    5

    otal 5 D

    f. $encuci tangan mengunakan sabun sebelum dan

    sesudah bekerja dengan benar

    "

    3

    5

    otal 5 D

    g. ersedianya bahan alternatif cuci tangan di

    tempat kerja

    "

    3

    5

    otal 5 DSumber:Data primer

    0ari daftar checklist faktor biologis pada tabel .a memperlihatkan bahwa

    sebanyak 3 orang petugasnya pernah terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien

    baik akibat tergores dan tertusuk jarum suntik, sebanyak 5 orang terkontaminasi

    dengan cara lain yang mengakibatkan darah1cairan tubuh tersebut menyentuh

    langsung bagian tubuh mereka, sebanyak 5 orang telah melakukan pemilahan dan

    ;

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    18/40

    pembuangan sampah medis, jarum suntik dan non medis ke wadah yang telah

    diapkan oleh pihak ', serta sebanyak 5 orang pula mengaku telah melakukan

    cuci tangan menggunakan sabun sebelum dan setelah bekerja yang didukung oleh

    tersedianya bahan alternatif lain cuci tangan berupa hand sanitier yang

    tergantung siap pakai di dinding.

    b. 4aktor Kimia

    abel .b

    Petuga

    s

    *tem 2a/ard Kimia Ga idak

    Pernah terkontaminasi dengan reagen1solvent

    "

    3

    5

    otal 3 Sumber:Data primer

    0ari hasil daftar checklist faktor kimia pada tabel .b diatas

    memperlihatkan bahwa sebanyak 3 orang petugas mengaku pernah

    terkontaminasi dengan reagen1solvent dan hanya orang yang menyatakantidak pernah sehingga dengan demikian, hampir semua petugas laboratorium

    pernah terkontaminasi dengan reagen1solvent yang kerap digunakan di

    laboratorium.

    c. 4aktor rgonomi

    abel .c

    Petuga

    s

    *tem ha/ard ergonomi Ga idak

    $erasa kurang nyaman saat bekerja (stress atau nyeri

    pinggang, pegal, mudah lelah dll)

    "

    3

    5

    otal 5 DSumber:Data primer

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    19/40

    0ari hasil checklist ha/ard ergonomi diatas, memperlihatkan

    bahwa semua petugas menyatakan kurang nyaman saat bekerja (stress fisik

    berupa nyeri pinggang, pegal, mudah lelah, dll).

    d. 4aktor 4isik

    abel .d

    Petuga

    s

    *tem ha/ard fisik Ga idak

    Kebisingan akibat mesin yang dapat menyebabkan

    stress dan ketulian

    "

    3

    5

    otal D 5

    Pencahayaan yang kurang di ruang kamar

    pemeriksaan, laboratorium, ruang perawatan dan

    kantor administrasi yang dapat menyebabkan

    gangguan penglihatan dan kecelakaan kerja

    "

    3

    5

    otal D 5

    'uhu dan kelembaban yang tinggi di tempat kerja

    "

    3

    5

    otal D 5

    Pernah terimbas kecelakaan1kebakaran akibat

    lingkungan sekitar.

    "

    3

    5

    otal D 5

    Sumber:Data primer

    0ari hasil checklist ha/ard fisik yang ditampilkan pada tabel .d

    memperlihatkan bahwa semua petugas tidak merasakan kebisingan akibat

    mesin yang digunakan, semua petugas tidak merasa kurangnya pencahayaan di

    ruang kamar pemeriksaan, laboratorium, ruang perawatan dan kantor

    administrasi yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan kecelakaan

    kerja, semua petugas tidak pernah terimbas kecelakaan1kebakaran akibat

    A

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    20/40

    lingkungan sekitar, serta semua petugas tidak merasa adanya temperatur dan

    kelembaban yang tinggi di tempat kerja.

    e. 4aktor Psikososial

    abel . e

    Petuga

    s

    *tem 2a/ard Psikososial Ga idak

    $erasa lingkungan kerja monoton

    "

    3

    5

    otal 5 D

    $erasa bahwa pelayanan yang ramah adalah tuntutan

    semata

    "

    3

    5

    otal D 5

    2ubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan

    dan bawahan atau sesama teman kerja

    "

    3

    5

    otal D 5

    $erasa terbebani secara mental karena menjadi

    panutan bagi mitra kerja di sektor formal ataupun

    informal

    "

    3

    5

    otal D 5Sumber:Data primer

    0ari hasil checklist ha/ard psikososial yang ditampilkan pada tabel .e

    memperlihatkan bahwa semua petugas merasa lingkungan kerja mereka

    monoton, semua petugas tidak merasa bahwa pelayanan yang ramah adalah

    tuntutan semata, semua petugas tidak merasa bahwa terdapat hubungan kerja

    yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau sesama teman kerja,

    "D

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    21/40

    serta semua petugas tidak merasa merasa terbebani secara mental karena

    menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor formal ataupun informal.

    6. Alat ( Alat Kerja )ang Ber*ten"i Mengganggu Ke"e'atan Petuga"

    Penga&%il Dara' $i La%ratriu&

    Petuga

    s

    lat H alat di &aboratorium Ga idak

    +arum suntik

    "

    3

    5

    otal 5 D

    eagen1 'olvent

    "

    3

    5

    otal 5 D

    $esin% mesin terkait

    "

    3

    5

    otal D 5Sumber:Data primer

    0ari hasil checklist alat%alat di laboratorium yang ditampilkan pada tabel

    diatas memperlihatkan bahwa semua petugas merasa bahwa penggunaan

    jarum suntik dan reagen1solvent dapat membahayakan kesehatan dankeselamatan kerja mereka, sebaliknya semua petugas berpendapat bahwa

    mesin yang mereka gunakan tidak berpotensi mengganggu kesehatan mereka.

    . Alat Pelin$ung Diri +APD, )ang Digunakan Petuga" Penga&%il K ntrl

    Dara' Di La%ratriu&

    Petuga

    s

    *tem P0 Ga idak

    "

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    22/40

    ersedianya P0 di tempat kerja

    "

    3

    5

    otal 5 D

    $engetahui fungsi1peranan P0

    "

    3

    5

    otal 5 D

    $enggunakan proteksi mata dan wajah (misalnya

    pelindung muka, kacamata pelindung)

    "

    3

    5

    otal D 5

    $enggunakan proteksi kepala dan rambut (misalnya

    helm dan kap)

    "

    3

    5

    otal D 5

    $enggunakan respirator (misalnya masker dengan

    filter)

    "

    3

    5

    otal 5 D

    $enggunakan pakaian pelindung (misalnya baju atau

    jas yang tahan terhadap bahan kimia)

    "

    3

    5

    otal 5 D

    $enggunakan proteksi kaki (misalnya sepatu tahan

    bahan kimia yang menutupi kaki hingga mata kaki)

    "

    ""

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    23/40

    3

    5

    otal D 5

    $enyimpan, memelihara dan merawat P0 yang

    telah di gunakan pada tempat yang seharusnya

    "

    3

    5

    otal 5 D

    Penggunaan P0 tidak mengganggu aktifitas

    1nyaman dipakai

    "

    3

    5

    otal 5 D

    Sumber:Data primer

    0ari hasil checklist P0 di laboratorium yang ditampilkan pada tabel

    diatas memperlihatkan bahwa semua petugas berpendapat bahwa telah

    disediakannya P0 di ', semua petugas mengetahui fungsi1peranan P0,

    semua petugas tidak menggunakan proteksi mata dan wajah (misalnya

    pelindung muka, kacamata pelindung), semua petugas tidak menggunakan

    proteksi kepala dan rambut (misalnya helm dan kap), semua petugas telah

    menggunakan respirator (misalnya masker dengan filter), semua petugas telah

    menggunakan pakaian pelindung (misalnya baju atau jas yang tahan terhadap

    bahan kimia), semua petugas belum menggunakan proteksi kaki (misalnya

    sepatu tahan bahan kimia yang menutupi kaki hingga mata kaki), semua

    petugas menyimpan, memelihara dan merawat P0 yang telah di gunakan

    pada tempat yang seharusny, dan semua petugas merasa bahwa penggunaan

    P0 tidak mengganggu aktifitas 1nyaman dipakai.

    7. Pentingn)a Keter"e$iaan Ktak Pertlngan Perta&a *a$a Ke-elakaan

    +PK, %agi Petuga" La%ratriu&

    Petuga

    s

    Ketersedian Kit P3K Ga idak

    ersedianya Kotak P3K di tempat kerja

    "

    "3

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    24/40

    3

    5

    otal D 5

    $engetahui peranan, isi dan fungsi kit P3K

    "

    3

    5

    otal 5 D

    $enyimpan dan merawat kotak P3K dengan benar

    "

    3

    5

    otal D 5

    Sumber:Data primer

    0ari hasil checklist ketersediaan kit P3K di laboratorium yang ditampilkan

    pada tabel diatas memperlihatkan bahwa semua petugas berpendapat bahwa tidak

    tersedianya kit P3K di ', semua petugas mengetahui peranan, isi dan fungsi kit

    P3K, semua petugas tidak1belum menyimpan dan merawat kotak P3K dengan

    benar.

    8. Pentingn)a P e&erik"aan K e"e'atan +"e%elu& kerja/ %erkala/ %erkala

    k'u"u", %agi Petuga" La%ratriu&

    Petuga

    s

    *tem Kontrol Pemeriksaan Kesehatan Ga idak

    $engetahui peranan pemeriksaan kesehatan sebelumkerja, berkala dan berkala khusus bagi petugas

    laboratorium

    "

    3

    5

    otal 5 D

    pakah sebelum bekerja telah1pernah melakukan

    pemeriksaan kesehatan dengan lengkap

    "

    3

    5

    "5

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    25/40

    otal 3

    $enggunakan proteksi mata dan wajah (misalnya

    pelindung muka, kacamata pelindung)

    "

    3

    5

    otal D 5

    pakah selama bekerja telah1pernah menjalani

    pemeriksaan kesehatan berkala

    "

    3

    5

    otal D 5

    pakah selama bekerja telah1pernah menjalani

    pemeriksaan kesehatan berkala khusus

    "

    3

    5

    otal D 5

    Sumber:Data primer

    0ari hasil checklist kontrol pemeriksaan kesehatan di laboratorium yang

    ditampilkan pada tabel diatas memperlihatkan bahwa semua petugas mengetahui

    peranan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan berkala khusus ,

    khususnya bagi petugas laboratorium, hanya satu orang petugas yang pernah

    memeriksakan kesehatannya sebelum bekerja di laboratorium dan sebanyak 3

    orang petugas yang tidak memeriksakan kesehatannya terlebih dahulu sebelum

    bekerja di laboratorium, semua petugas yang selama bekerja di laboratorium

    menggaku belum pernah menjalani pemeriksaan kesehatan berkala, pun belum

    pernah menjalani pemeriksaan kesehatan berkala khusus.

    9. Peraturan Pe&erinta' tentang Ke"e'atan $an Ke"ela&atan Kerja +K,

    $i te&*at kerja

    Petuga

    s

    Peraturan Pemerintah tentang K3 di tempat kerja Ga idak

    danya sosialisasi Peraturan Pemerintah tentang K3

    di tempat kerja

    "

    "8

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    26/40

    3

    5

    otal D 5

    $engetahui Peraturan Pemerintah tentang K3 di

    tempat kerja

    "

    3

    5

    otal 5 D

    0ukungan ' terhadap peraturan K3 di tempat kerja

    "

    3

    5

    otal 5 D

    Sumber:Data primer

    0ari hasil checklist peraturan pemerintah tentangg K3 di laboratorium yang

    ditampilkan pada tabel diatas memperlihatkan bahwa semua petugas belum

    pernah mendapatkan sosialisasi tentang peraturan pemerintah mengenai K3

    ditempat kerja mereka, semua petugas mengetahui adanya peraturan pemerintah

    sehubungan dengan K3 ditempat kerja, semua petugas merasakan dukungan '

    terhadap peraturan pemerintah tentang K3 di tempat kerja.

    :. Kelu'an2 Pen)akit "e'u%ungan $engan K Petuga" Penga&%il Dara' $i

    La%ratriu&

    Petugas

    .

    Keluhan G *0K

    *nhalasi

    *nfeksi saluran napas (batuk, flu, alergi, sesak

    napas,dll)

    "

    3

    5

    ":

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    27/40

    otal 5 D

    0igestif

    ertelan bahan%bahan yang telah terkontaminasi

    akibat gerakan yang tidak disadari dari tangan ke

    mulut (0iare, Penyakit infeksi terkait kontaminan,

    dll)

    "

    3

    5

    otal D 5

    Kulit dan selaput lendir

    &uka akibat tertusuk1 tergores jarum suntik

    "

    3

    5

    otal 5 D

    erkontaminasi dengan darah, cairan tubuh dan

    reagen

    "

    3

    5

    otal 5 DSumber:Data primer

    0ari hasil checklist keluhan1penyakit sehubungan dengan K3 di laboratorium

    yang ditampilkan pada tabel diatas memperlihatkan bahwa semua petugas pernah

    mengalami infeksi inhalasi, gangguan kulit dan selaput lendir. =amun semua

    petugas tidak pernah tertelan bahan%bahan yang telah terkontaminasi.

    ;. U*a)a Pre3entif $an Pr&"i K "e'u%ungan $engan Kegiatan Petuga"

    Penga&%il Dara' $i La%ratriu&

    Petuga

    s

    -paya Preventif 9 Promotif K3 di &aoratorium Ga idak

    Pentingkah upaya preventif dan promosi K3 sebagai

    petugas laboratorium di tempat kerja

    "

    3

    5

    otal 5 D

    ";

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    28/40

    pakah ada upaya preventif dan promosi K3 dari

    pihak ' sehubungan dengan kegiatan petugas

    pengambil kontrol darah di laboratorium

    "

    3

    5

    otal 5 D

    'elama bekerja, apakah ada upaya ' untuk

    melakukan pemantauan lingkngan kerja terkait faktor

    risiko ancaman kesehatan yang dapat terjadi

    "

    3

    5

    otal D 5

    'elama bekerja, apakah ada upaya ' untuk

    melakukan pelatihan atau penyuluhan tentang

    peranan K3 bagi petugas laboratorium

    "

    3

    5

    otal 5 D

    Sumber:Data primer

    0ari hasil checklist upaya preventif dan promosi K3 sehubungan dengan

    kegiatan petugas di laboratorium yang ditampilkan pada tabel diatas

    memperlihatkan bahwa semua petugas berpendapat bahwa upaya preventif dan

    promosi K3 sebagai petugas laboratorium penting untuk dilakukan, semua petugas

    mengaku pernah melihat adanya upaya preventif dan promosi K3 dari pihak '

    sehubungan dengan kegiatan petugas pengambil kontrol darah di laboratorium,

    semua petugas mengaku pernah melihat adanya upaya ' untuk melakukan

    pemantauan lingkngan kerja terkait faktor risiko ancaman kesehatan yang dapat

    terjadi, semua petugas mengaku pernah melihat adanya ada upaya ' untuk

    melakukan pelatihan atau penyuluhan tentang peranan K3 bagi petugas

    laboratorium.

    I5. II. Pe&%a'a"an

    0. Faktr !i"ik Ha#ar$ Petuga" La%ratriu& Penga&%il Dara'

    a. 4aktor !iologis

    0ari daftar checklist faktor biologis pada tabel .a memperlihatkan

    bahwa sebanyak 3 orang petugasnya pernah terkontaminasi dengan cairan

    "

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    29/40

    tubuh pasien baik akibat tergores dan tertusuk jarum suntik, sebanyak 5

    orang terkontaminasi dengan cara lain yang mengakibatkan darah1cairan

    tubuh tersebut menyentuh langsung bagian tubuh mereka, sebanyak 5

    orang telah melakukan pemilahan dan pembuangan sampah medis, jarum

    suntik dan non medis ke wadah yang telah diapkan oleh pihak ', serta

    sebanyak 5 orang pula mengaku telah melakukan cuci tangan

    menggunakan sabun sebelum dan setelah bekerja yang didukung oleh

    tersedianya bahan alternatif lain cuci tangan berupa hand sanitier yang

    tergantung siap pakai di dinding.

    7ambar (). ?adah cuci tangan beserta sabun. (!) empat sampah medis, non medis dan

    alternatif pencuci tangan. () empat sampah non medis

    Kondisi laboratorium yang kerap berhubungan dengan cairan tubuh pasiendisertai dengan kurangnya jumlah petugas yang berbanding terbalik dengan

    semakin banyaknya pasien membuat para petugas terkadang ceroboh dalam

    mengamankan pemakaian jarum suntik sehingga angka kejadian ancaman dan

    kecelakaan hal tersebut masih menjadi perhatian khusus di ' *bnu 'ina.

    'ehingga hal tersebut menunjukkan bahwa masih terdapatnya

    ancaman1ha/ard biologi di ' *bnu 'ina $akassar.

    b. 4aktor Kimia

    0ari hasil daftar checklist faktor kimia pada tabel .b diatas

    memperlihatkan bahwa sebanyak 3 orang petugas mengaku pernah

    terkontaminasi dengan reagen1solvent dan hanya orang yang menyatakan

    tidak pernah sehingga dengan demikian, hampir semua petugas laboratorium

    pernah terkontaminasi dengan reagen1solvent yang kerap digunakan di

    laboratorium

    "A

    !A

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    30/40

    7ambar (0) menunjukkan aktivitas petugas laboratorium

    yang kerap bersentuhan dengan bahan bahan kimia.

    2al ini menunjukkan bahwa ha/ard kimia pun dapat menjadi faktor

    yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kerja pada petugas

    laboratorium di ' *bnu 'ina. 'emua bahan yang ada dilaboratorium cepat

    atau lambat ini dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan petugas

    yang derajat efek nya tergantung dari jenis dan potensial bahan tersebut.

    c. 4aktor rgonomi

    0ari hasil checklist ha/ard ergonomi diatas, memperlihatkan

    bahwa semua petugas menyatakan kurang nyaman saat bekerja (stress fisikberupa nyeri pinggang, pegal, mudah lelah, dll).

    7ambar () Petugas pengambil darah yang berdiri sejak pasien pertama datang

    hingga jam kerja selesai

    0alam melakukan pekerjaannya, tampak bahwa para petugas saat

    beinteraksi dengan pasien dalam keadaan berdiri, tidak ada kursi dibelakang

    pemeriksa1laboran, sementara satu per satu pasien masuk secara bergantian

    3D

    0

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    31/40

    untuk diambil darahnya membuat petugas akan tetap berdiri hingga pasien

    terakhir masuk. +ika hal ini terus berlanjut, secara progresif petugas tentu

    akan merasa kurang nyaman dan dapat menggangggu kesehatan baik berupa

    stress fisik dan keluhan lain. Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat

    menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam

    jangka panjang dapat menyebakan gangguan fisik dan psikologis (stress)

    dengan keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang kerja (low back

    pain). 2al ini menunjukkan bahwa masih terdapatnya faktor ha/ard

    ergonomis yang dinilai dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kerja

    pada petugas laboratorium di ' *bnu 'ina..

    d. 4aktor 4isik

    0ari hasil checklist ha/ard fisik yang ditampilkan pada tabel .d

    memperlihatkan bahwa semua petugas tidak merasakan kebisingan akibat

    mesin yang digunakan, semua petugas tidak merasa kurangnya pencahayaan

    di ruang kamar pemeriksaan, laboratorium, ruang perawatan dan kantor

    administrasi yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan kecelakaan

    kerja, semua petugas tidak pernah terimbas kecelakaan1kebakaran akibat

    lingkungan sekitar, serta semua petugas tidak merasa adanya temperatur dan

    kelembaban yang tinggi di tempat kerja.

    7ambar (4) menunjukkan salah satu beberapa alat yang berada dilaboratorium, tidak

    menyebabkan kebisingan. (7) situasi dan kondisi petugas di laboratorium diantara berbagai

    alat disekitanya.

    3

    74

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    32/40

    7ambar (2) dan (*) menunjukkan adanya alat penyejuk ruangan sehingga suhu dan kelmbaban

    di laboratorium dapat dikontrol oleh petugas disertai dengan adekuatnya pencahayaan di dalam

    ruangan laboratorium.

    'ehingga hasil survey memperlihatkan bahwa secara fisik, meski kondisi

    ruangan yang sarat dengan alat%alat yang canggih dan kecil, namun semua

    petugas yang bertugas di dalam laboratorium tidak memiliki ha/ard fisik yang

    berarti terhadap kesehatan dan keselamatan kerja mereka.

    e. 4aktor Psikososial

    0ari hasil checklist ha/ard psikososial yang ditampilkan pada tabel .e

    memperlihatkan bahwa semua petugas merasa lingkungan kerja mereka monoton,

    semua petugas tidak merasa bahwa pelayanan yang ramah adalah tuntutan semata,

    semua petugas tidak merasa bahwa terdapat hubungan kerja yang kurang serasi

    antara pimpinan dan bawahan atau sesama teman kerja, serta semua petugas tidak

    merasa merasa terbebani secara mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di

    sektor formal ataupun informal.

    3"

    *2

    &+ K

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    33/40

    7ambar (+), (K), (&). $emperlihatkan kerja petugas yang monoton diruangan ($), (=) yang tidak

    begitu luas

    &ingkungan kerja yang monoton dapat mempengaruhi kesehatan dan

    keselamatan kerja oleh karena lingkungan kerja yang monoton dapat

    mengakibatkan stress fisik dan stress psikis, stress yang berkepanjangan dapat

    menurunkan semangat bekerja dan dapat menurunkan imunitas, sehingga tentu

    berpengaruh bagi kesehatan dan kinerja petugas tersebut.

    6. Alat ( Alat Kerja )ang Ber*ten"i Mengganggu Ke"e'atan Petuga"

    Penga&%il Dara' $i La%ratriu&

    0ari hasil checklist alat%alat di laboratorium yang ditampilkan pada tabel

    diatas memperlihatkan bahwa semua petugas merasa bahwa penggunaan jarum

    suntik dan reagen1solvent dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja

    mereka, sebaliknya semua petugas berpendapat bahwa mesin yang mereka

    gunakan tidak berpotensi mengganggu kesehatan mereka. +arum suntik dan

    reagen1solvent dinilai memang membahayakan oleh karena itu butuh ketelitian

    dalam mengamankannya. dapun mesin yang digunakan di ' *bnu 'ina adalah

    mesin%mesin kedap suara dan tidak beradiasi, sehingga ancaman alat yang

    membahayakan masih terbatas pada jarum suntik dan reagen1solvent di

    laboratorium saja.

    . Alat Pelin$ung Diri +APD, )ang Digunakan Petuga" Penga&%il K ntrl

    Dara' Di La%ratriu&

    0ari hasil checklist P0 di laboratorium yang ditampilkan pada tabel diatas

    memperlihatkan bahwa semua petugas berpendapat bahwa telah disediakannya

    P0 di ', semua petugas mengetahui fungsi1peranan P0, semua petugas tidak

    menggunakan proteksi mata dan wajah (misalnya pelindung muka, kacamata

    33

    $ =

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    34/40

    pelindung), semua petugas tidak menggunakan proteksi kepala dan rambut

    (misalnya helm dan kap), semua petugas telah menggunakan respirator (misalnya

    masker dengan filter), semua petugas telah menggunakan pakaian pelindung

    (misalnya baju atau jas yang tahan terhadap bahan kimia), semua petugas belum

    menggunakan proteksi kaki (misalnya sepatu tahan bahan kimia yang menutupi

    kaki hingga mata kaki), semua petugas menyimpan, memelihara dan merawat

    P0 yang telah di gunakan pada tempat yang seharusny, dan semua petugas

    merasa bahwa penggunaan P0 tidak mengganggu aktifitas 1nyaman dipakai.

    .

    7ambar (B) dan (P). Pemakaian P0 pada petugas pengambil darah di laboratorium ' *bnu 'ina

    0ari hasil survey, pengunaan P0 pada petugas laboratorium di ' *bnu 'ina

    ternyata belum sempurna, dikarenakan masih belum terpakainya beberapa P0

    yang lain seperti penutup kepala, kacamata pelindung dan alas kaki yang

    menutupi kaki hingga mata kaki. 'ehingga penggunaan P0 di ' *bnu 'ina

    masih perlu mendapat perhatian khusus.

    7. Pentingn)a Keter"e$iaan Ktak Pertlngan Perta&a *a$a Ke-elakaan

    +PK, %agi Petuga" La%ratriu&

    0ari hasil checklist ketersediaan kit P3K di laboratorium yang ditampilkan

    pada tabel diatas memperlihatkan bahwa semua petugas berpendapat bahwa tidak

    tersedianya kit P3K di ', semua petugas mengetahui peranan, isi dan fungsi kit

    P3K, semua petugas tidak1belum menyimpan dan merawat kotak P3K dengan

    benar. 2al ini menunjukkan bahwa belum terdapatnya kit P3K di laboratorium '

    *bnu 'ina. 'ebagaimana kita ketahui bahwa ketersediaan alat P3K di laboratorium

    35

    PB

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    35/40

    sangat diutuhkan sebagai penanganan awal saat terjadi kecelakaan di tempat kerja

    sebelum kemudian ditangani lebih lanjut oleh tenaga kesehatan yang

    berkompeten.

    8. Pentingn)a P e&erik"aan K e"e'atan +"e%elu& kerja/ %erkala/ %erkala

    k'u"u", %agi Petuga" La%ratriu&

    0ari hasil checklist kontrol pemeriksaan kesehatan di laboratorium yang

    ditampilkan pada tabel diatas memperlihatkan bahwa semua petugas mengetahui

    peranan dan pentingya pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan berkala

    khusus, khususnya bagi petugas laboratorium, hanya satu orang petugas yang

    pernah memeriksakan kesehatannya sebelum bekerja di laboratorium dan

    sebanyak 3 orang petugas yang tidak memeriksakan kesehatannya terlebih dahulu

    sebelum bekerja di laboratorium, semua petugas yang selama bekerja di

    laboratorium mengaku belum pernah menjalani pemeriksaan kesehatan berkala,

    pun belum pernah menjalani pemeriksaan kesehatan berkala khusus. 2al ini

    menunjukkan bahwa masih minimnya kewaspadaan para petugas, ' terhadap

    kesehatan mereka masing%masing.

    9. Peraturan Pe&erinta' tentang K e"e'atan $an Ke"ela&atan Kerja +K ,

    $i te&*at kerja

    0ari hasil checklist peraturan pemerintah tentangg K3 di laboratorium yang

    ditampilkan pada tabel diatas memperlihatkan bahwa semua petugas belum

    pernah mendapatkan sosialisasi tentang peraturan pemerintah mengenai K3

    ditempat kerja mereka, semua petugas mengetahui adanya peraturan pemerintah

    sehubungan dengan K3 ditempat kerja, semua petugas merasakan dukungan 'terhadap peraturan pemerintah tentang K3 di tempat kerja. 2al ini menunjukkan

    bahwa masih kurangnya upaya dari pihak ' *bnu 'ina terhadap sosialisasi,

    promosi dan preventif K3 bagi petugas laboratorium.

    :. Kelu'an2 Pen)akit "e'u%ungan $engan K Petuga" Penga&%il Dara' $i

    La%ratriu&

    38

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    36/40

    0ari hasil checklist keluhan1penyakit sehubungan dengan K3 di laboratorium

    yang ditampilkan pada tabel diatas memperlihatkan bahwa semua petugas pernah

    mengalami infeksi inhalasi, gangguan kulit dan selaput lendir. =amun tidak

    pernah tertelan bahan%bahan yang telah terkontaminasi. 2al ini menunjukkan

    bahwa petugas laboratorium rentan terhadap ancaman penyakit akibat kerja

    dilingkungan laboratorium itu sendiri.

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    37/40

    petugas yang mengaku pernah mengalami dan hanya satu orang yang

    mengaku belum pernah tertusuk1tergores jarum suntik.

    b. 4aktor Kimia

    $asih terdapatnya ancaman ha/ard kimia bagi petugas laboratorium '

    *bnu 'ina. ncaman ha/ard kimia tersebut adalah terjadinya kecelakaan

    kerja berupa terkontaminasinya petugas dengan reagen1solvent akibat

    kecerobohan petugas itu sendiri dengan distribusi 3 orang petugas yang

    pernah terkontaminasi dan hanya satu orang yang mengaku belum pernah

    terkontaminasi dengan reagen1solvent.

    c. 4aktor rgonomi

    $asih terdapatnya ancaman ha/ard ergonomi bagi petugas laboratorium

    ' *bnu 'ina. ncaman ha/ard ergonomi tersebut adalah posisi kerja yangsalah (berdiri) dengan distribusi 5 orang petugas yang mana dalam waktu

    lama dapat menyebabkan mudah lelah dan stress fisik bagi petugas

    laboratorim.

    d. 4aktor 4isik

    idak terdapat ancaman yang berarti pada ha/ard fisik dikarenakan alat

    beserta situasi dan kondisi di laboratorium ' *bnu 'ina cukup kondusif.

    e. 4aktor Psikososial

    $asih terdapatnya ancaman ha/ard psikososial bagi petugas

    laboratorium ' *bnu 'ina. ncaman ha/ard psiokososial tersebut adalah

    situasi lingkungan kerja yang monoton bagi para petugas dengan distribusi

    petugas yang mengalaminya sebanyak 5 orang petugas

    B. Alat ( Alat Kerja )ang Ber*ten"i Mengganggu Ke"e'atan Petuga"

    Penga&%il Dara' $i La%ratriu&

    erdapat dua jenis alat%alat kerja yang dinilai berpotensi dapat

    mencelakakan1 mengganggu petugas laboratorium, yaitu jarum suntik dan

    reagen1solvent. dapun mesin yang digunakan di ' *bnu 'ina adalah

    mesin % mesin kedap suara dan tidak beradiasi, sehingga dinilai tidak

    membahayakan bagi petugas.

    C. Alat Pelin$ung Diri +APD, )ang Digunakan Petuga" Penga&%il

    K ntrl Dara' Di La%ratriu&

    elah terdapat P0 di ' *bnu sina. =amun pengggunaannya masih

    belum sempurna dengan ditribusi sebanyak 5 orang petugas yang belum

    memakai beberapa komponen P0 lain seperti penutup kepala, kacamata

    pelindung dan alas kaki yang menutupi kaki hingga mata kaki.

    3;

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    38/40

    D. Pentingn)a Keter"e$iaan Ktak Pertlngan Perta&a *a$a

    Ke-elakaan +PK, %agi Petuga" La%ratriu&

    !elum terdapatnya kit P3K di laboratorium ' *bnu 'ina. 0engandistribusi 5 orang petugas yang mengaku bahwa tidak terdapatnya kit P3K

    di ruang kerja mereka.

    E. Pentingn)a P e&erik"aan K e"e'atan +"e%elu& kerja/ %erkala/ %erkala

    k'u"u", %agi Petuga" La%ratriu&

    $asih minimnya kewaspadaan para petugas dan ' terhadap kesehatan

    karyawan selaku petugas laboratorium yang terbukti dengan masih

    kurangnya kesadaran untuk memeriksakan kesehatan saat sebelum bekerja

    dan saat dimana mereka telah bekerja. 2anya seorang yang pernah

    memeriksakan kesehatannya sebelum bekerja, 3 orang petugas lainnya

    tidak pernah memeriksakan kesehatannya sebelumnya, serta keempat

    orang petugas terseut selama telah mendapatkan pekerjaan di

    laboraratorium belum pernah memeriksakan kesehatannya secara berkala

    pun berkala khusus.

    F. Peraturan Pe&erinta' tentang K e"e'atan $an Ke"ela&atan Kerja

    +K , $i te&*at kerja

    Kurangnya upaya dari pihak ' *bnu 'ina terhadap sosialisasi peraturan

    pemerintah tentang K3 di tempat kerja bagi petugas laboratorium ' *bnu

    'ina yang dapat dinilai dari keempat petugas menyatakan belum pernah

    mendapatkan sosialisasi tentang peraturan pemerintah mengenai K3

    ditempat kerja mereka.

    1. Kelu'an2 Pen)akit "e'u%ungan $engan K Petuga" Penga&%il Dara'

    $i La%ratriu&

    Keempat petugas laboratorium ' *bnu 'ina pernah mengalami infeksi

    inhalasi, gangguan kulit dan selaput lendir.

    H. U*a)a Pre3entif $an Pr&"i K "e'u%ungan $engan Kegiatan

    Petuga" Penga&%il Dara' $i La%ratriu&

    Peran ' terhadap upaya preventif dan promosi K3 sehubungan dengan

    3

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    39/40

    kegiatan petugas di laboratorium sudah maksimal, yang dapat dinilai dari

    keempat petugas menyatakan pernah mendapatkan pelatihan dan

    penyuluhan serta tinjauan langsung dari pihak ' *bnu sina.

    5. II. Saran

    Kondisi laboratorium yang kerap berhubungan dengan cairan tubuh pasien

    disertai dengan kurangnya jumlah petugas yang berbanding terbalik dengan

    semakin banyaknya pasien di harapkan para petugas dan pihak ' untuk semakin

    memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja masing H masing baik melalui

    kesadaran langsung dari para petugas dalam menilai dan mewaspadai ha/ard

    dilingkungan kerja, menggunakan P0 yang sempurna, pengadaan kit P3K

    sebagai tanggap awal terhadap kecelakaan, kesadaran untuk memeriksakan

    kesehatan berkala dan berkala khusus, serta meningkatkan dukungan dari pihak

    ' dalam hal upaya preventif, promosi kesehatan dan keselamatan kerja seperti

    mengadakan pelatihan dan penyuluhan mengenai K3, pemantauan langsung

    lingkungan kerja terkait faktor resiko ancaman kesehatan di laboratorium serta

    mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi para petugasnya, khususnya para

    petugas laboratorium.

    DAFTA! PUSTAKA

    . Pickett, 7eorge. "DDA. Kesehatan $asyarakat dministrasi dan Publik, disi

    A. Penerbit !uku Kedokteran 7. +akarta> hal 3:D

    ". 'udarmanto, +!. "DD:. $emahami spek%spek Pengelolaan 'umber 0aya

    $anusia 0alam Brganisasi. 7rasindo P.. +akarta> hal "8;%"8

  • 7/23/2019 Proposal k3 Sari-nita

    40/40

    :. Prodia &aboratorium. Pengambilan 0arah. J screen, cited 3 'eptember "D3.

    0iunduh dari# http#11prodia.co.id1tips%kesehatan1pengambilan%darah

    ;. +urnal Keselamatan dan Kesehatan Kerja. lat Pelindung 0iri. J screen, cited

    3 'eptember "D3. 0iunduh dari# http#11jurnalk3.com1alat%pelindung%diri%

    apd.html