proposal karya tulis ilmiah_2.doc
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit polio merupakan salah satu penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Pemerintah telah menargetkan bahwa penyakit
polio sudah harus terberantas terutama di Jawa, Bali dan Sumatera.
Dengan mengintensifkan imunisasi polio pada anak-anak yang berumur 2-
11 bulan. Untuk mencapai maksud tersebut maka, oleh instansi yang
berwenang sedang dikaji beberapa hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan yang ada terhadap program imunisasi yang sudah
dilaksanakan sekarang ini. Beberapa masalah timbul di negara-negara
yang sudah lama melaksanakan program imunisasi polio dengan oral
vaksin. Salah satunya adalah bahwa ternyata respon imun terhadap virus
vaksin polio dari anak-anak yang tinggal di daerah kumuh sangat rendah,
yang mungkin disebabkan karena intervensi dari virus enterol lain non
polio yang prevalensinya didaerah kumuh cukup tinggi (Momimes, 2008)
Menurut data yang ada dari kejadian-kejadian wabah yang terjadi
selama ini pada kasus paralise karena poliomyelitis paling banyak
menyerang anak-anak umur dibawah 3 tahun. Hasil-hasil penelitian
serologis poliomyelitis dibeberapa tempat di Indonesia juga menunjukan
bahwa antara 20-60% anak yang berumur kurang dari 3 tahun tidak
mempunyai kekebalan sama sekali terhadap ketiga tipe virus polio
(Momimes, 2008) .1
Berdasarkan hasil survei demografi kesehatan Indonesia pada tahun
2002/2003 angka kematian bayi sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup.
Umumnya bayi yang lahir diperkotaan mempunyai angka kematian lebih
rendah dari pada yang lahir di pedesaan. Kematian bayi yang menjadi
penyebab utamanya adalah infeksi oleh sebab itu dapat dicegah dengan
pemberian imunisasi polio (Nasution,2008)
Jika dibandingkan dengan angka nasional maka angka kematian bayi
di Sumatera Utara untuk tahun 2004, relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan angka kematian bayi berkisar 48 per 1000 kelahiran hidup.
Pemberian imunisasi untuk tumbuh kembang anak sangat penting terutama
untuk mengurangi morbilitas sebanyak 44 anak dan mortalitas sebanyak
14 anak yang tidak mendapat imunisasi polio. Dengan dilaksanakannya
imunisasi maka kita harapkan dapat dicegah timbulnya penyakit-penyakit
yang menimbulkan cacat dan kematian. (Nasution,2008).
Pada umumnya tanggung jawab untuk mengasuh anak diberikan
pada orang tua khususnya ibu. Pengetahuan ibu tentang dampak anak yang
tidak mendapat imunisasi polio dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
tingkat penghasilan dan kebiasaan. Sehingga dengan adanya faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu diharapkan adanya
perubahan perilaku yang diharapkan dapat terwujud. Timbulnya
kesadaran, kemampuan untuk hidup sehat disamping faktor sosial ekonomi
masyarakat maupun dipihak tenaga kesehatan (Hilman, 2005).
2
Menurut data Depkes sampai tanggal 17 juli 2005 telah dilaporkan
291 kasus lumpuh layu , setelah dilakukan pemeriksaan yang di tunjuk ,
jumlah kasus politik polio liar berjumlah 149 anak dan telah tersebar 10
kabupaten di 4 provinsi. Di provinsi jawa barat , kasus polio liar di
temukan di sukabumi bogor , cianjur , bekasi. Di provinsi banten di
temukan di lebank , serang serta tangerang. Di jawa tengah di kabupaten
demak , sedangkan di lampung di temui tanggamus dan lampung barat .
Virus polio liar bisa menybabkan lumph atau kematian . virus ini di
bawa melalui kotoran manusia dan penyebab melalui air, virus polio liar
ini sangat menular dan biasanya menyerang anak – anak balita . hanya
sekitar 20 tahun yang lalu, polio melumpuhkan 1000 anak setiap harinya
dan hampir di setipa Negara di dunia tetapi pada tahun 1998 , gerkan anti
polio dunia di canangkan .
Pada awal maret tahun 2005 , Indonesia muncul kasus polio pertama
selam satu dasar warsa artinya, reputasi bebas polio yang di sandang
selama 10 tahun hilang ketika seorang berusia 20 bulan di jawa barat
sangat terjankau penyakit (Pikas 2005).
Berdasarkan hal tersebut di atas penulis merasa tertarik mengadakan
penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio di
Puskesmas Sokaraja”
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang
Imunisasi Polio Di Puskesmas”
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi Polio di
Puskesmas Sokaraja
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu balita tentang imunisasi Polio
di Puskesmas Sokaraja berdasarkan Umur.
b. Untuk mengetahui Pengetahuan ibu tentang imunisasi polio di
Puskesmas Sokaraja berdasarkan Pendidikan.
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang deteksi anak yang
tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Sokaraja berdasarkan
Pekerjaan.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Ibu
Sebagai bahan masukan dan informasi kepada ibu agar lebih
memahami dan lebih mengetahui Imunisasi polio di Puskesmas
Sokaraja.
2. Bagi Peneliti
Sebagai penambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dan
juga sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Riset Keperawatan.
4
3. Bagi Institusi
Bagi Institusi pendidikan dapat digunakan sebagai bahan bacaan di
perpustakaan yang mana dapat dimanfaatkan oleh semua mahasiswa/i
Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi DIII Keperawatan Purwokerto.
E. Keaslian Penelitian
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam penelitian ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar diploma
keperawatan atau diploma yang lain di suatu perguruan tinggi. Sepanjang
pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Konsep Lansia
a. Pengertian Lansia
Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut
dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan
Walaupun bukan merupan suatu penyakit, tetapi kondisi ini dapat
menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi kehidupan lansia.
(Pudjiasti & Utomo, 2010).
b. Batasan Usia Lansia
Banyak pendapat mengenai batasan umur pada lansia. Berikut
salah satu pendapat mengenai batasan usia lansia menurut WHO
(Organisasi Kesehatan Dunia), yaitu Middle Age / usia pertengahan
(45-49 tahun), Elderly Age / usia lanjut (60-74 tahun),Old Age /
usia lanjut tua (72-90 tahun), Very Old / usia sangat tua 90 tahun.
(Pudjiasti & Utomo, 2010).
c. Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia
Perubahan yang terjadi pada lansia antara lain perubahan-
perubahan pada fisik, mental dan psikososial. Pada sel terjadi
penurunan jumlah dan ukurannya lebih besar, mekanisme
perbaikan sel terganggu, berkurangnya jumlah cairan tubuh dan
berkurangnya cairan intrasel, jumlah sel otak menurun dan otak
menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%. Pada sistem
persyarafan terjadi pengecilan syaraf panca indera sehingga
mengakibatkan berkurangnya fungsi panca indera. Selain itu terjadi
6
penurunan fungsi juga pada system tubuh yang lain.
(Nugroho,2010).
d. Penyakit yang Sering Dijumpai pada Lansia
Macam-macam penyakit yang sering dijumpai pada lansia
menurut Nugroho (2010) dalam The National Old People’s Welfare
Council (2000), terdapat dua belas gangguan umum pada lansia
meliputi Depresi mental, Gangguan pendengaran, Bronkitis kronis,
Gangguan pada tungkai Gangguan pada koksa atau sendi panggul,
Anemia, Demensia, Gangguan penglihatan, Ansietas,
Dekompensasi kordis, Diabetes Melitus, osteomalasia dan
hipotiroidisme, Gangguan pada defekasi.
2. Konsep Dimensia
a. Pengertian Dimensia
Menurut World Health Organization (WHO) dan Asosiasi
Psikogeriatrik Amerika, Demensia adalah kehilangan kemampuan
intelektual, termasuk daya ingat yang cukup parah sehingga
mengganggu fungsi sosial dan pekerjaan yang diakibatkan dari
gangguan di otak
b. Penyebab Dimensia
Menurut Harianti (2011:9), berdasarkan persepsi yang
berkembang di masyarakat, dengan bertambahnya usia, seseorang
akan bertambah menjadi pelupa atau demensia, tidak kreatif dan
tidak bisa bekerja lagi. Hal ini tentu saja tidak benar. Demensia
sebenarnya bukan karena faktor usia orang menjadi pikun.
Beberapa faktor penyebab demensia antara lain sering
mengonsumsi jenis obat tertentu, penyakit, gizi yang kurang baik
dan memercayai anggapan yang beredar bahwa usia yang menua
akan membuat seseorang menjadi pelupa atau demensia.
7
c. Gejala Dimensia
Gejala Demensia menurut Nugroho (2010) dalam American
Academy Family Physicians (2001) :
1. Hilang ingatan baru-baru ini, tidak hanya sekedar lupa
2. Lupa kata-kata atau tata bahasa yang tepat
3. Perasaan berubah-ubah (moody), kepribadian mendadak
berubah, atau mendadak tidak berminat untuk melakukan
suatu aktivitas
4. Tersesat atau tidak ingat jalan pulang ke rumah
5. Tidak ingat cara mengerjakan tugas sehari-hari
d. Pencegahan Dimensia
Beberapa cara untuk mencegah pikun adalah: berolahraga
fisik, makan makanan yang sehat untuk tubuh dan otak, selalu aktif
berpikir dengan cara membaca, menulis, melukis atau kegiatan
berpikir lainnya, tidur teratur dan cukup, melindungi otak dari
ancaman cedera atau yang lainnya. (Harianti,2010)
3. Konsep terapi Al Quran
a. Pengertian terapi membaca Al quran
Pengobatan dengan Al-Qur’an adalah metode paling utama
dan paling mudah untuk mengembalikan keseimbangan sel yang
tertimpa berbahaya, karena Allah SWT adalah yang menciptakan
sel, dan dialah Dzat yang meletakkan di dalamnya program-
program rumit ini, dan dialah yang Maha mengetahui apa yang
patut untuk sel itu. Dan ketika Tuhan Yang Maha Tinggi
memberitahu kita bahwa sesungguhnya Al-Qur’an adalah obat
(Kaheel,2013: hal. 8).
8
Membaca Al-Qur’an dapat membawa sejumlah getaran
suara yang sampai kepada telinga, mengalir ke dalam sel otak lalu
membawa efek kepadanya melalui medan elektronik yang
dilahirkan dalam sel-sel. Kemudian sel-sel itu akan merespons
medan- medan tersebut dan mengimbangi getarannya. Perubahan
getaran inilah yang kita temukan dan kita pahami setelah
melalui pengalaman panjang dan berulang-ulang (Al-Kaheel,
2012: hal. 50).
Memasuki usia tua banyak mengalami kemunduran
misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit menjadi
keriput karena berkurangnya bantalan lemak, rambut memutih,
pendengaran berkurang, penglihatan memburuk, gigi mulai
ompong, aktivitas menjadi lambat, nafsu makan berkurang dan
kondisi tubuh yang lain juga mengalami kemunduran (Padila,
2013). Proses penuaan menimbulkan beberapa perubahan, meliputi
perubahan fisik, mental, spiritual, psikososial adaptasi terhadap
stres mulai menurun.
Menurut Maramis (1995) dalam Azizah (2011), pada lanjut
usia permasalahan yang menarik adalah kurangnya kemampuan
dalam beradaptasi secara psikologis terhadap perubahan yang
terjadi pada dirinya. Penurunan kemampuan beradaptasi terhadap
perubahan dan stres lingkungan sering menyebabkan gangguan
psikososial pada lansia. Salah satu masalah kesehatan jiwa yang
sering muncul pada lansia adalah demensia. Akan tetapi Meskipun
demikian, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk
mengurangi resiko penurunan kemampuan untuk mengingat
kejadian-kejadian yang sering dialami di usia senja. Salah satunya
adalah dengan melakukan kegiatan keagamaan dengan cara
membaca Al-Qur’an selama 15 menit dalam sehari yang sangat
efektif
9
b. Mekanisme kerja terapi
Bacaan Al-Qur,an merupakan sejumlah getaran suara
yang sampai kepada telinga, mengalir ke dalam sel otak lalu
membawa efek kepadanya melalui medan elektronik yang
dilahirkan dalam sel-sel. Kemudian sel-sel itu akan merespons
medan-medan tersebut dan mengimbangi getarannya. Perubahan
getaran. Lansia yang mengalami demensia pada kelompok
diberikan perlakuan yaitu pemberian terapi membaca Al-Qur’an
selama 15 menit dalam sehari yang diberikan selama tujuh hari.
Terapi lantunan Al-Qur’an adalah bentuk pengobatan yang irit
biaya, bahkan tak memerlukan biaya sedikit pun. Ia merupakan
pengobatan tanpa efek samping dan bisa didapatkansetiap saat, di
mana pun, dan dalam keadaan bagaimana pun (Al-Kaheel, 2012).
Efek minimal yang dapat diperoleh dengan mengikuti terapi
membaca Al-Qur’an adalah bahwa lansia merasa nyaman, tentram,
damai, tidak keras kepala, dan merasakan bahwa kasih saying
Allah begitu luas. Terapi dengan Al-Qur’an sangat efektif pada
lansia yang mengalami gangguan jiwa seperti depresi,
demensia, insomnia dan lain- lain. Al-Qur’an juga mengiringi
dengan upaya perenungan, penghayatan, serta proses
membantu penurunan tingkat dimensia pada lansia.
c. Pengaruh terapi
Pengaruh terapi membaca Al-Qur’an berupa, adanya
perubahan-perubahan arus listrik di otot, perubahan sirkulasi
darah. Perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit.
Perubahan tersebut menunjukan adanya relaksasi atau
penurunan ketegangan saraf yang mengakibatkan terjadinya
dilatasi pembuluh darah dan perfusi darah dalam kulit, diiringi
dengan penurunan frekuensi detak jantung (Faradisi, 2009).
10
Hal ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ahmad al Khadi, direktur utama Islamic Medicine Institute for
Education and Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam
konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah
missuori AS, Ahmad Al-Qadhi melakukan presentasi tentang
hasil penelitianya dengan tema pengaruh Al-Quran pada manusia
dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Ia meneliti pengaruh Al-
Qur'an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi.
11
BAB III
METODE PENULISAN
1. Jenis Penulisan
Dengan memperhatikan tujuan penulisan, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian studi kepustakaan dengan pendekatan
kualitatif. Penulisan ini dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan dan
menjelaskan sejumlah masalah yang terkait dengan mengeksplorasi teori
serta data kepustakaan.
2. Fokus Penulisan
Fokus penulisan adalah penetapan masalah yang menjadi pusat
perhatian penulisan. Melalui penetapan fokus penulisan akan dapat
membatasi studi agar terkonsentrasi. Adapun fokus dalam penulisan ini
adalah pemanfaatan terapi membaca Al-Qur’an sebagai upaya pencegahan
demensia atau kepikunan pada lansia.
3. Sumber Data
Sumber data penulisan karya tulis ini adalah data sekunder yang
bersumber dari jurnal, literatur buku, situs internet, dan dokumen lain yang
releven dengan obyek penulisan yang bersangkutan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini
adalah dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan suatu teknik
pengumpulan data dari dokumen, literature, arsip termasuk internet sesuai
dengan masalah yang diteliti.
5. Analisa Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan analisa data sekunder. Data -
data yang sudah dikumpulkan kemudian diseleksi dan diklasifikasikan
menurut fokus penulisan. Selanjutnya data diolah dengan melakukan
penggalian teori, pemikiran dan penafsiran.
12
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari
suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan
tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan (Pudjiasti & Utomo,
2013). Salah satu masalah yang dapat mempengaruhi kualitas hidup
lansia adalah demensia yang lebih dikenal dengan kepikunan. Untuk
mencegah demensia pada lansia tersebut, solusi yang dapat
ditawarkan adalah dengan melakukan terapi membaca Al-Quran.
Dengan membaca Al-Qur’an itu dapat membawa sejumlah getaran
suara yang sampai kepada telinga, mengalir ke dalam sel otak lalu
membawa efek kepadanya melalui medan elektronik yang dilahirkan
dalam sel-sel. Kemudian sel-sel itu akan merespons medan- medan
tersebut dan mengimbangi getarannya. Perubahan getaran inilah
yang kita temukan dan kita pahami setelah melalui pengalaman
panjang dan berulang-ulang (Al-Kaheel, 2012: hal. 50).
B. SARAN
Selama melakukan proses penulisan,penulis mendapatkan banyak
pengalaman yang salah satunya adalah perlunya saran untuk berbagai
pihak yang bertujuan agar semua pihak khususnya tim kesehatan
selalau lebih baik didalam menjalankan pelayanan kesehatan kepada
klien. Saran yang dapat penulis sampaikan diantaranya adalah :
1. Kepada tim kesehatan khususnya kesehatan komunitas hendaknya
lebih memberikan edukasi atau pengetahuan kepada masyarakat
mengenai budaya atau fenomena yang berhubungan atau berkaitan
langsung dengan masyarakat agar masyarakat tidak lagi salah
perepsi dan salah kaprah mengenai budaya yang ada.
13
2. Kepada Masyarakat terutama lansia hendaknya lebih harus mencari
informasi mengenai kesehatan, agar lebih dapat mengetahui
pentingnya kesehatan dan mengetahui budaya mana yang sesuai
dengan kesehatan dan tidak sesuai dengan kesehatan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Al-Kaheel, A. D. 2012. Lantunan Qur’an untuk Penyembuhan. Yogyakarta:
Pustaka Pesantren.
Albert. 2015. Snoring and Dementia. http://snoringdevicesaustralia.com/snoring-
and-dementia/ diakses hari Selasa, 3 November 2015 pukul 13:05 WIB.
Azizah, L. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Faradisi. 2009. Perbedaan Efektifitas Pemberian Terapi Murotal Dengan Terapi
Musik Klasik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre
Operasi Fraktur Ekstremitas Di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.
Surakarta : Universitas Muhammadiah Surakarta.
Heru. 2010. Ruqyah Syar’i Berlandaskan Kearifan Lokal:
http://trainermuslim.com/feed/rss diakses hari Selasa, 3 November 2015 pukul
12:33 WIB.
Nugroho. 2010. Keperawatan Gerontik.Edisi 2. Jakarta : EGC
Padila. 2013. Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika.
Pudjiastuti & Utomo. 2013. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta : EGC
15
LAMPIRAN
http://snoringdevicesaustralia.com/snoring-and-dementia/
http://www.polygonmedical.com/dementia-infographic.html
16
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama lengkap : Annisatul Maqhfiroh
Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 18 Desember 1994
Alamat : Karangkemojing RT 02 RW 02 Gumelar,
Banyumas
Nomor telepon : 085743853844
Riwayat pendidikan : SD N 1 Karangkemojing
SMP N 1 Ajibarang
SMA N 1 Purwokerto
Karya ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan yang pernah diraih : -
2. Nama lengkap : Haris Iqbal Ma’rufi
Tempat, tanggal lahir : Cilacap, 24 Agustus 1995
Alamat : Jl. H. Abdul Patah RT 02 RW 02 Pahonjean,
Majenang, Cilacap
Nomor telepon : 082242579841
Riwayat pendidikan : SD Muhammadiyah Pahonjean
SMP N 1 Majenang
SMA N 1 Majenang
Karya ilmiah yang pernah dibuat : -
17
Penghargaan yang pernah diraih : -
3. Nama lengkap : Mega Manuggal Digdaya Putri
Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 13 Februari 1995
Alamat : Patikraja RT 01 RW 02
Nomor telepon : 085799852107
Riwayat pendidikan : SD N 1 Patikraja
SMP N 3 Purwokerto
SMA N 4 Purwokerto
Karya ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan yang pernah diraih : -
18