proposal minat plpbk layana indah

Upload: ing-to

Post on 08-Oct-2015

65 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Proposal Minat PLPBK Layana Indah

TRANSCRIPT

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Kemiskinan merupakan sebuah masalah bersama, yang memerlukan

    pendekatan penanganan bukan hanya dari sisi pemerintahnya saja, tetapi

    juga dari sisi masyarakatnya. Pendekatan pembangunan dengan pola Top-

    Down yang sentralistik telah bergeser kearah pendekatan pembangunan

    dengan pola Bottom-Up. Hal ini di kuatkan dengan adanya UU No.32 Tahun

    1999 mengenai otonomi daerah, yang secara langsung memberikan

    wewenang penuh kepada pemerintah dan masyarakat di daerah untuk

    melakukan kegiatan perbaikan dan peningkatan kesejahteraan

    masyarakatnya.

    Pelaksanaan undang-undang otonomi di daerah mendapat berbagai

    kendala, diantaranya adalah kendala pemahaman mengenai otonomi itu

    sendiri. Di satu sisi, otonomi dengan bottom-up sebagai paradigma

    pembangunan diartikan sebagai sebuah kebebasan yang sebebas-bebasnya

    bagi masyarakat untuk bertindak dan berbuat, tanpa dilandasi dengan

    pemahaman yang utuh mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara,

    di sisi lainnya pemerintah daerah masih merasa sebagai ujung

    tombak/pelaku utama pelaksanaan desentralisasi pembangunan di

    wilayahnya.

    Akibatnya bisa terlihat dalam pelaksanaan otonomi daerah yang telah

    berjalan selama 9 tahun ini. Kecilnya peran serta masyarakat pada tahap

    rencana dan pengambilan kebijakan yang menyangkut kepentingan mereka

    masih terjadi, sehingga ketidakpuasan yang dirasakan dilampiaskan dalam

    berbagai bentuk kekerasan bahkan bentrokan fisik. Alih-alih peningkatan

    kesejahteraan, justru yang terjadi adalah kesenjangan yang terjadi semakin

    melebar, tingkat kemiskinan meningkat seiring bertambahnya waktu.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Kemiskinan yang semakin meningkat juga ditandai dengan menurunnya

    Indek Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dibandingkan dengan negara

    lainnya. Pada tahun 2002, IPM Indonesia menurun menjadi peringkat 110

    dari 173 negara dibandingkan dengan IPM tahun 2000 yang menduduki

    peringkat 109 dari 174 negara. Hal ini menunjukkan bahwa kemiskinan telah

    mengakibatkan menurunnya kualitas sumber daya manusia Indonesia. Jika

    hal ini tidak segera diatasi, maka diperkirakan akan menurunkan daya saing

    bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya di dunia (UNDP,

    Human Development Index Report, 2002).

    Pada tahun 2007 diluncurkannya Program P2KP (Program Penanggulangan

    Kemiskinan di Perkotaan), yang menekankan pada pemberdayaan

    masyarakat melalui penguatan kelembagaan masyarakat (Pembentukan

    Badan Keswadayaan Masyarakat BKM) berdasarkan kesedaran kritis

    masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-

    nilai kemasyarakatan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

    dilingkungan Kelurahan masing-masing. Dengan melihat kondisi sosial

    masyarakat setempat kemudian muncullah usulan-usulan dari masyarakat

    yang selanjutnya dirangkum dalam PJM-Pronangkis yang berorientasi pada

    penanggulangan kemiskinan masyarakat, hal ini kemudian mendapat respon

    yang sangat positif dari semua pihak, baik dari kalangan masyarakat sebagai

    penerima manfaat program maupun dari pihak pemerintah Kelurahan bahkan

    sampai tingkat pemerintah Kota sangat mendukung adanya program ini.

    Hal ini dapat dilihat dan diukur dari terlaksananya program-program

    penanggulang kemiskinan terpadu (PAKET) dan program bantuan langsung

    mandiri (BLM) di Kelurahan Layana Indah yang mendapat respon sangat

    baik dari masyarakat sebagai penerima manfaat langsung dari adanya

    program tersebut dengan terlibat secara proaktif dalam semua kegiatan.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Secara bertahap, BKM LESTARI NAGAYA KELURAHAN LAYANA INDAH

    mampu memberikan jawaban atas kepercayaan yang diberikan oleh

    masyarakat Kelurahan Layana Indah kepada mereka. Berbagai strategi

    kebijakan yang dikeluarkan, melalui prinsip-prinsip partisipatif berdasarkan

    nilai-nilai universal kemanusiaan, membuka kesadaran masyarakat

    Kelurahan Layana Indah.

    BKM dan perangkatnya (UPL, UPS, dan UPK) mulai memahami dan mampu

    merumuskan dan merealisasikan PJM-Pronangkis ditingkat Kelurahan,

    kemudian berusaha melaksanakan pendekatan dan kemitraan

    penanggulangan kemiskinan yang dilakukan P2KP dan BKM sebagai

    kekuatan / inti program ditingkat komunitas / masyarakat yang mengusung

    prinsip-prinsip kerelawanan, membangun diri dari dalam, dan dengan konsep

    Tridayanya yaitu Ekonomi, Sosial dan Lingkungannya ternyata mampu

    bertahan dan berkembang ditengah krisis yang melanda semua aspek

    kehidupan.

    Hasilnya dapat dirasakan, pembangunan sarana dan prasarana dasar baik

    itu yang berasal dari BLM dan P2KP maupun dari pihak lainnya mendapat

    respon yang sangat positif dari pemanfaat. Tingginya nilai keswadayaan,

    pembangunan yang tepat sasaran serta komitmen untuk memelihara dan

    memanfaatkan hasil pembangunan, adalah bukti nyata bahwa BKM

    LESTARI NAGAYA telah mendapatkan kepercayaan dimasyarakat

    Kelurahan Layana Indah. Namun masih ada ganjalan yang sering

    diungkapkan masyarakat Kelurahan Layana indah kepada BKM LESTARI

    NAGAYA.

    Konsekuensi dari pertumbuhan penduduk yang disebabkan aktifitas

    masyarakat dan pertambahan penduduk alamiah berupa pembukaan

    daerah-daerah baru sebagai daerah perumahan dan pemukiman yang tidak

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    terarah dan terkendali, apabila tidak dilakukan upaya-upaya perbaikan dan

    penanggulangan.

    Dengan diberikannya penguatan kelembagaan masyarakat melalui BKM

    LESTARI NAGAYA KELURAHAN LAYANA INDAH beserta masyarakat

    dan jajaran Pemerintah, Kelurahan, sangat menyambut baik apa yang

    selama ini sudah tertuang dalam program-program P2KP yang kemudian

    berganti nama PNPM-P yang berada dalam naungan Direktorat Jenderal

    Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum yang selama ini terus

    memberikan dorongan dan bimbingan kepada masyarakat untuk terus

    meningkatkan kualitas kesejahteraan hidup secara umum yang semuanya

    sudah tertuang dalam PJM-Pronangkis.

    1.2 DASAR PEMIKIRAN

    Berangkat dari nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai kemasyarakatan

    guna menanggulangi masalah kemiskinan di wilayah perkotaan khususnya di

    lingkungan kelurahan sangat sejalan dengan program PNPM-P yang

    berorientasi pada penanggulangan masalah kemiskinan yang secara

    langsung menyentuh masyarakat golongan bawah yang selama ini selalu

    terpinggirkan akibat dari suasana politik Negara yang tidak stabil yang selalu

    menjadikan masyarakat golongan bawah sebagai korban kebijakan.

    Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk otomatis juga

    mempengaruhi lingkungan pemukiman baik secara kualitas maupun secara

    kuantitas. Dari segi kualitas Kelurahan Layana Indah masih sangat

    membutuhkan sentuhan program yang berkaitan langsung dengan masalah

    kebersihan lingkungan dan hunian yang layak bagi masyarakat miskin. Dan

    secara kuantitas yakni dalam hal penataan pemanfaatan ruang yang jelas

    guna pemerataan jumlah penduduk agar tidak tertumpuknya pembangunan

    yang hanya terfokus pada satu kawasan.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah penyediaan maupun perbaikan

    sarana dan prasarana lingkungan permukiman, yang bisa dijadikan salah

    satu solusi dari permasalahan yang ada, dan untuk menjawab permasalahan

    ekonomi masyarakat serta pemberdayaan manusia yang selama belum bisa

    dirasakan hasilnya secara optimal adalah sebagai berikut :

    1. Lemahnya sistem yang selama ini diterapkan yang selalu hanya

    melihat pokok permasalah yang ada di masyarakat secara umum,

    sehingga ketika menurunkan program dimasyarakat seringkali tidak

    sesuai sasaran dan tidak memenuhi kebutuhan masyarakat secara

    khusus.

    2. kurangnya pengawasan dan follow up yang dilakukan pemerintah

    ketika menurunkan program kemasyarakat.

    3. minimnya upaya penataan dan penyediaan sarana dan prasarana di

    lingkungan permukiman yang tertata dengan baik.

    4. belum terlibatnya masyarakat secara langsung dan total dalam proses

    perencanaan sampai pada pelaksanaan dilapangan sebagai penerima

    manfaat, sehingga pada tahapan pengelolaan dan pemeliharaannya

    pun manjadi tidak maksimal.

    5. belum terorganisirnya program-program yang masuk ke kelurahan

    dalam sebuah wadah yang mampu memfasilitasi antara program yang

    masuk dan permasalah yang ada di masyarakat.

    6. belum adanya kesadaran masyarakat secara keseluruhan dalam

    memahami dan menaati peraturan-peraturan yang di masyarakat itu

    sendiri.

    7. belum berdayanya masyarakat baik secara individu maupun kelompok

    dalam mengelola lingkungannya sendiri.

    Sejak masuknya program P2KP yang masuk di Kelurahan Layana Indah

    sejak tahun 2007 hingga saat ini, setidaknya telah banyak menjawab

    permasalah yang ada di masyarakat baik dari segi penguatan kelembagaan

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    yang berorietasi pada penanggulangan kemiskinan, maupun dari

    pengembangan sarana dan prasarana lingkungan pemukiman.

    Secara umum semua kegiatan yang telah dilaksanakan telah berdampak

    positif secara baik langsung maupun tidak langsung, dan telah memberikan

    pembelajaran pada masyarakat bagaimana menanggulangi permasalahan

    kemiskinan yang ada disekitanya melalui kegiatan partisipatif yang di

    tuangkan dalam konsep tridaya yakni ekonomi, sosial dan lingkungan.

    1.3 TUJUAN DAN SASARAN

    1.3.1 Tujuan

    Secara umum, rencana program pengembangan lingkungan permukiman

    berbasis komunitas bertujuan untuk mewujudkan tatanan kehidupan

    masyarakat yang berkualitas, harmonis, produktif, sehat, berjatidiri dan

    berkelanjutan.

    Sedangkan secara khusus, tujuan penyusunan rencana pengembangan

    lingkungan permukiman berbasis komunitas tersebut, adalah :

    1. Mewujudkan masyarakat yang sadar akan pentingnya tempat tinggal

    di permukiman yang layak, tertata dan selaras dengan kondisi

    setempat yang tanggap bencana.

    2. Mewujudkan masyarakat yang berbudaya disiplin, sehat, bersih dan

    tertib dan mewujudkan masyarakat yang mampu secara kreatif dan

    inovatif dalam melakukan perencanaan serta pengelolaan

    pembangunan lingkungan permukiman mereka.

    3. Menciptakan masyarakat yang kreatif, inovatif dan mandiri dalam

    mengelolah pemanfaatan kotoran ternak yang ada di sekitarnya guna

    meningkatkan kualitas hidup.

    4. Menciptakan masyarakat dengan sumber daya manusia (SDM) yang

    memiliki usaha kecil dalam hal ini adalah pengembangan industri

    rumah tangga (Meubel).

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    1.3.2 Sasaran

    Sasaran program Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis

    Komunitas di Kelurahan Layana Indah adalah :

    a. Terciptanya keseimbangan pemanfaatan lahan di wilayah Kelurahan

    Layana Indah.

    b. Menggugah jiwa wirausaha masyarakat untuk mau berinvestasi guna

    memperbaiki kualitas hidupnya.

    c. Mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif dalam setiap proses

    perencanaan sampai pada pelaksanaan dan pemeliharaan

    pembangunan di Kelurahan Layana Indah.

    d. Mensinergikan perencanaan program pemerintah dan masyarakat

    dalam semua lini dan aspek pembangunan diwilayah Kelurahan

    Layana Indah.

    1.4 KELUARAN (OUTPUT)

    Hasil akhir yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan pengembangan

    lingkungan permukiman berbasis komunitas ini, adalah:

    1. Tersedianya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) pada

    kawasan prioritas kelurahan yang berbasis komunitas. Produk

    rencana tersebut disusun secara partisipatif oleh masyarakat bersama

    pemerintah.

    2. Tersedianya aturan tertulis tentang pembangunan/pengelolaan

    permukiman dan tanggap bencana yang disepakati masyarakat

    bersama pemerintah sebagai komitmen bersama.

    3. Terwujudnya Lembaga Pengelola pembangunan SEL (sosial, ekonomi

    dan lingkungan) yang handal yang mampu berperan sebagai pusat

    pelayanan masyarakat (Community Services) dalam memenuhi

    kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat diwilayahnya

    4. Terwujudnya lingkungan permukiman yang sehat, tertib, selaras,

    berjati diri dan lestari yang dilakukan oleh masyarakat dengan

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    bimbingan pemerintah dan dukungan berbagai pihak dengan berbagai

    sumber daya.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    BAB II KARAKTERISTIK TIPOLOGI GEOGRAFIS WILAYAH

    Dampak dari pertumbuhan penduduk yang kian pesat menimbulkan

    dinamika pembangunan yang tidak dapat dielakkan, pertambahan jumlah

    penduduk jelas mempengaruhi dalam peningkatkan aktifitas masyarakat dan

    kebutuhan pemanfaatan ruang baru untuk kegiatan, baik untuk kegiatan

    pembangunan infrasutruktur permukiman maupun pembangunan sarana

    perekonomian yang secara langsung menyentuh pada masyarakat lapisan

    bawah.

    2.1 KONDISI FISIK WILAYAH PERENCANAAN

    2.1.1 Batas Geografis

    Kelurahan Layana Indah merupakan salah satu Kelurahan paling ujung

    dibagian timur diwilayah Kecamatan Mantikulore dan jaraknya 12 KM dari

    pusat Pemerintahan Kota Palu, dengan luas wilayah 1779 Ha dan

    berpenduduk sekitar 3.725 Jiwa tahun 2012 dengan jumlah Kepala Keluarga

    902 KK, sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan sedangkan dataran

    rendah sekitar 20 %. Wilayahnya bagian timur dan bagian barat didiami oleh

    Etnis Kaili terutama yang bermukim diwilayah Wintu, Padanjese dan Dupa.

    Sedangkan wilayah bagian tengah yaitu Layana Tua dan wilayah

    transmigrasi (L.I.K) didiami Etnis pendatang yaitu Etnis Jawa, Bugis, Manado

    dan lain-lain. Sedangkan mata pencaharian penduduknya sebagian besar

    adalah petani dan sisanya pedagang, tukang, karyawan swasta, buruh

    pabrik, peternakan, nelayan dan PNS.

    Sebelum dimekarkan Kelurahan Layana Indah ini masuk diwilayah Desa

    Tondo Kecamatan Palu timur pada saat itu dan terdiri dari beberapa dusun

    yaitu Dusun Wintu, Padanjese, Layana Tua, dan Dusun Dupa. Pada tahun

    1987 Layana Tua dijadikan daerah permukiman transmigrasi, atau disebut

    lingkungan industri kecil (L.I.K).

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Sehubungan dengan gagasan Pemerintah Kota Palu untuk membangun

    menjadi Kelurahan yang mandiri dengan tekad semangat dan kerja keras

    untuk mengupayakan ekselerasi atau wujud nyata pembangunan yang dapat

    dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Kota Palu. Pergeseran paradigma

    pembangunan yang didorong oleh pemikiran untuk mengejar ketinggalan

    sehingga Pemerintah Kota Palu melakukan kajian untuk memberdayakan

    masyarakat serta melihat perkembangan penduduknya yang tumbuh begitu

    cepat, sehingga atas inisiatif Pemerintah Kota Palu dan seluruh tokoh

    masyarakat Desa Tondo dan Dusun Layana pada saat itu, akhirnya sepakat

    untuk memekarkan satu wilayah Kelurahan yaitu Kelurahan Layana Indah

    dan dimekarkan pada tahun 1998 dengan nama Layana Indah. Nama itu

    diambil dari kesebelas tokoh Layana yang menang dalam peperangan yang

    mengalami kehausan maka ada air kecil yang tergenang kemudian mereka

    minum air tersebut disaat itulah kesebelas tokoh Layana mengartikan

    Layana adalah Air Yang Kecil dan Tidak Mengalir Kemana-mana.

    Kelurahan Layana Indah adalah Kelurahan yang terletak paling ujung

    dibagian timur wilayah Kecamatan Mantikulore Kota Palu dengan luas

    wilayah 1779 Ha yang terbagi dalam 19 RT dan 6 RW.

    Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Layana Indah adalah:

    Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Tondo.

    Sebelah Barat : Berbatasan dengan Teluk Palu.

    Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Mamboro.

    Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kab. Parigi Moutong.

    Untuk lebih jelasnya tentang batas wilayah Kelurahan Layana Indah dapat

    dilihat pada peta 2.1 - peta terlampir.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    2.1.2 Topografis

    Secara umum wilayah Kelurahan Layana Indah berada berada di wilayah

    pegunungan, bukit dan pantai. Kemudian secara spesifik Kelurahan Layana

    Indah berdasarkan permukaan tanah dan ketinggian dari permukaan laut

    dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 2.1 Keadaan Permukaan Tanah

    NO KELURAHAN PEGUNUNGAN

    (%)

    PERBUKITAN

    (%)

    PANTAI

    (%)

    KETINGGIAN

    DARI

    PERMUKAAN

    LAUT(m)

    1. Layana Indah

    70 20 10 50

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

    2.1.3 Geologi dan Klimatologi

    Kelurahan Layana Indah yang berada paling ujung di sebelah timur lembah

    palu, merupakan daerah pegunungan yang menjadi kawasan permukiman.

    Berdasarkan sebaran lokasi, keadaan pola curah hujan di Kelurahan Layana

    Indah memiliki volume curah hujan rata-rata setiap tahun 3000 mm/tahun.

    2.1.4 Pola Penggunaan Lahan

    Pola pemanfaatan lahan di Kelurahan Layana Indah berupa kawasan

    perkebunan, peternakan sedangkan lainnnya adalah digunakan untuk

    kawasan permukiman dan fungsi-fungsi lain seperti areal pekuburan, Kantor

    Pemerintahan, Sekolah dan fasilitas umum lainnya dan boleh dikatakan

    sebagian besar wilayah Kelurahan Layana Indah masih berupa hutan dan

    juga lahan tidur yang belum termanfaatkan karena belum terjangkau oleh air.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Tabel 2.2 Pemanfaatan lahan di Kelurahan Layana Indah

    NO PEMANFAATAN LAHAN LUAS

    (Ha)

    PERSENTASE

    ( % )

    1. Jalan 0,3 0,01

    2. Permukiman 45 2,52

    3. Pekuburan 4 0,22

    4. Perkantoran 1 0,05

    5. Tanah Kering 225 12,64

    6. Tanah Yang Belum Dikelolah 225 12,64

    7. Sekolah 4 0,22

    8. Hutan 600 33,72

    9. Prasaran Umum Lainnya 674,6 37,92

    TOTAL 1779 100

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

    2.2 KARAKTERISTIK KEPENDUDUKAN

    2.2.1 Jumlah dan Perkembangan Penduduk

    Keseimbangan sebaran penduduk pada suatu wilayah dapat dijadikan tolak

    ukur dalam menilai keberhasilan pembangunan. Jumlah penduduk

    Kelurahan Layana Indah hingga 2012 adalah 3.725 jiwa yang terdiri dari laki-

    laki 1.927 jiwa, perempuan 1.798 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 902

    KK.

    2.2.2 Struktur Penduduk Kelurahan Layana Indah

    A. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian

    Sebagian besar masyarakat Kelurahan Layana Indah berprofesi sebagai

    petani/peternak dan sisanya berprofesi sebagai PNS, pegawai swasta,

    purnawirawan, wiraswasta, Polri, TNI dan buruh.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Tabel. 2.3 Penduduk menurut mata pencaharian

    NO MATA PENCAHARIAN

    POKOK JUMLAH (ORANG)

    PERSENTASE ( % )

    1. Pegawai 106 10,47

    2. Purnawirawan 3 0,29

    3. Peternak 203 20,05

    4. Wiraswasta 57 5,63

    5. Petani 71 7,01

    6. Buruh 567 56,02

    7. Polri 20 1,97

    8. TNI 2 0,19

    TOTAL 1012 100

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

    Dengan melihat tabel diatas, profesi buruh lebih dominan dibandingkan

    profesi lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor buruh sangat

    berpotensi untuk dikembangkan dan dapat berwirausaha, agar bisa menjadi

    sumber mata pencaharian pokok masyarakat Kelurahan Layana Indah.

    Seperti yang dituangkan dalam misi dan tujuan Kelurahan dalam PJM-

    Pronangkis yang salah satunya berbunyi :

    Terbukanya Lapangan Kerja Dan Peningkatan Keterampilan Warga

    Sampai 75 %.

    2.3 KONDISI SOSIAL MASYARAKAT

    Penduduk Kelurahan Layana Indah sebagian besar di huni oleh penduduk

    asli ditambah para pendatang yang bergerak di sektor buruh, beternak dan

    berdagang. Heterogenitas penduduk menyebabkan kondisi sosial

    masyarakat yang majemuk dengan dinamisasi yang tinggi serta

    permasalahan sosial yang kompleks, diantaranya pengangguran. Kantong

    kemiskinan hampir semua didominasi ditiap RW yang berada di Kelurahan

    Layana Indah, terutama di kawasan marjinal yang rata-rata di huni oleh

    penduduk asli Etnis Kaili yang mendiami komunitas tersebut.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    2.3.1 Sistem Kepemimpinan

    Secara struktur, peran Pemerintah Kelurahan dalam masyarakat sangat

    besar, namun diluar struktur tersebut tokoh masyarakat pun masih sangat

    berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat di Kelurahan Layana Indah.

    Sehingga boleh dikatakan perkataan seorang tokoh adat masih sangat

    berperan besar dalam pengambilan kebijakan dalam masyarakat.

    Tabel 2.4 Data lembaga di Kelurahan Layana Indah

    NO DATA PEMERINTAHAN JUMLAH

    ANGGOTA

    PERSENTASE

    ( % )

    1. Pemerintah Kelurahan 31 7,94

    2. LPM 8 2,05

    3. PKK 38 9,74

    4. Karang Taruna 48 12,30

    5. Imam Mesjid 4 1,02

    6. Ketua Adat 1 0,25

    7. Ketua RW 6 1,53

    8. Ketua RT 19 4,87

    9. Pegawai Syarah 23 5,89

    10. Dasa Wisma 24 6,15

    11. Majelis Talim 180 46,15

    12. KMS (Kelompok Masyarakat Setempat)

    8 2,05

    TOTAL 390 100

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

    2.3.2 Sistem Kemasyarakatan

    A. Tata Adat

    Adat budaya dan upacara kemasyarakatan biasanya dilaksanakan

    pada saat momen tertentu, seperti adat metambuli dan sambulu gana

    dilaksanakan pada saat upacara perkawinan dan adat noraa

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    dilaksanakan pada saat musim kemarau dengan maksud meminta

    hujan.

    B. Budaya gotong Royong

    Di Kelurahan Layana Indah Budaya gotong royong sangat terasa

    ketika ada keluarga yang mempunyai hajatan massal, acara

    perkawinan maka masyarakat dengan bergotong royong akan saling

    membantu atau pada saat pembangunan sarana sosial atau rumah

    ibadah.

    C. Kesenian

    Kesenian rakyat yang sampai sekarang masih bertahan dalam sistem

    kemasyarakatan adalah kakula, rebana dan musik bambu yang

    biasanya di perdengarkan ketika ada upacara perkawinan atau

    perayaan hari besar Islam atau nasional.

    2.4 KONDISI EKONOMI

    Perekonomian masyarakat Kelurahan Layana Indah paling besar dari sektor

    buruh dan hal ini terindikasi dari besarnya mata pencaharian bila

    dibandingkan dengan sektor-sektor mata pencaharian pokok yang lainnya.

    Kemudian dampak lain yang muncul di tingkatan lingkungan masyarakat dan

    masih harus membutuhkan penanganan khusus yakni masalah peternakan

    masyarakat yang belum tertata dengan baik karena terlalu dekat dengan

    pemukiman warga, bahkan tidak jarang rumah warga berada dalam satu

    halaman dengan kandang ternak.

    Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Layana Indah yang

    memang sebagian besar bermata pencaharian sebagai buruh. Buruh dalam

    artian Buruh harian lepas yang menawarkan jasa mereka pada industri rotan

    dan pergudangan yang berada didalam ataupun diluar Kelurahan Layana

    Indah dan bilamana jasa tersebut tidak dibutuhkan lagi oleh industri maka

    masyarakat tersebut menganggur.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Terlepas dari profesi mereka sebagai Buruh, masyarakat Kelurahan Layana

    Indah juga berprofesi ganda yaitu sebagai peternak dan petani yang bila

    dikaji lebih jauh lagi, dan bila ditinjau dari segi keuntungan profesi sebagai

    peternak lebih menjanjikan kalau di kembangkan, karena usaha peternakan

    tidak bergantung pada satu musim saja, baik itu musim kemarau atau musim

    penghujan. usaha peternakan tetap bisa di jalankan.

    Selain dari profesi yang dipaparkan di atas, profesi lainnya yang juga turut

    menggerakkan roda perekonomian masyarakat Kelurahan Layana Indah

    yang lainnya adalah dagang, pengrajin, PNS dan tukang.

    2.5 PERKEMBANGAN FASILITAS

    2.5.1 Fasilitas Peribadatan

    Mayoritas penduduk Kelurahan Layana Indah adalah memeluk agama Islam.

    Keharmonisan hubungan agama antara penduduk di Kelurahan Layana

    Indah salah satu faktor pendukungnnya adalah karena mereka tidak melihat

    perbedaan agama sebagai penghambat dalam upaya intergrasi dan asimilasi

    sehingga menciptakan suasana aman, damai dan tentram diantara seluruh

    penduduk, walau apapun agama yang di peluknya.

    Tabel 2.5 Data jumlah penduduk Kelurahan Layana Indah berdasarkan

    Agama

    NO AGAMA JUMLAH (Orang)

    PERSENTASE ( % )

    1. Islam 2.812 89,89

    2. Kristen 201 6,42

    3. Khatolik 43 1,37

    4. Hindu 22 0,70

    5. Budha - -

    TOTAL 3.128 100

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Tabel 2.6 Data prasarana peribadatan Kelurahan Layana Indah

    NO PRASARANA PERIBADATAN JUMLAH (UNIT)

    KONDISI

    1. Masjid 5 Baik

    2. Mushollah 1 Baik

    3. Gereja 1 Baik

    4. Pura - -

    5. Wihara - -

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

    2.5.2 Fasilitas Kesehatan

    Guna menjamin kesehatan, masyarakat yang berada di Kelurahan Layana

    Indah, telah tersedia sarana pelayanan kesehatan antara lain puskesmas

    pembantu, poskesdes bahkan sampai unit terkecil yakni posyandu yang

    bukan hanya melayani anak-anak namun juga melayani orang tua/lanjut

    usia.

    Tabel 2.7 Data Fasilitas Kesehatan Kelurahan Layana Indah

    NO SARANA KESEHATAN JUMLAH (UNIT)

    JUMLAH (UNIT)

    1. Rumah Sakit Umum - -

    2. Puskesmas - -

    3. Posyandu 6 66,66

    4. Puskesmas Pembantu 1 11,11

    5. Poliklinik/Balai Pengobatan 1 11,11

    6. Poskesdes 1 11,11

    7. Tokoh Obat - -

    8. Dokter Prakter - -

    TOTAL 9 100

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    2.5.3 Prasarana Olahraga / Kesenian

    Sarana olahraga dan seni di wilayah Kelurahan Layana Indah telah ada,

    meskipun keberadaannya belum repsentatif, namun sebagai potensi

    akomodasi kedepan juga dapat di perhitungkan.

    Tabel 2.8 Data prasarana olahraga / kesenian

    NO PRASARANA OLAHRAGA JUMLAH (UNIT)

    KONDISI

    1. Lapangan Sepak Bola 2 Kurang Baik

    2. Lapangan Sepak Takraw 2 Kurang Baik

    3. Lapangan Bola Voli 2 Kurang Baik

    4. Kesenian 1 Baik

    5. Sosial 1 Baik

    6. Lapangan Tenis - -

    7. Lapangan Bola Basket - -

    8. Lapangan Badminton 1 Baik

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

    2.5.4 Prasarana Pendidikan

    Tabel 2.9 Data prasarana pendidikan

    NO PRASARANA PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE

    ( % )

    1. TK 3 42,85

    2. SD / Sederajat 2 28,57

    3. SLTP / Sederajat 2 28,57

    4. SLTA / Sederajat - -

    5. Perguruan Tinggi - -

    TOTAL 7 100

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    2.5.5 Prasarana Penerangan

    Wilayah Kelurahan Layana Indah memiliki prasarana penerangan yang

    cukup memadai, tetapi sebagian besar penerangan ini hanya berada di

    wilayah pemukiman. Sedangkan jalan utama yang dilalui menuju wilayah

    Kelurahan sangat memprihatinkan karena sebagian lampu jalan banyak lagi

    tidak berfungsi (Mati) hal ini memerlukan perhatian khusus agar tidak

    menimbulkan keresahan terhadap masyarakat ketika melewati jalan pada

    waktu malam. Hal ini menjadi salah satu acuan yang harus di prioritaskan

    dalam perencanaan pembangunan yang akan datang.

    2.5.6 Prasarana Komunikasi

    Prasarana komunikasi yang ada memang sangatlah dibutuhkan dalam era

    telekomunikasi sekarang ini dimana segala sektor kehidupan manusia sudah

    tidak lagi di batasi oleh jarak keberadaan mereka. Dengan teknologi

    telekomunikasi yang canggih pekerjaan bisa di selesaikan dengan cepat

    serta hubungan antar sesama manusia dalam bersilahturahmi tidak terputus

    karena di sebabkan oleh jarak.

    Tabel 2.10 Data prasarana komunikasi Kelurahan Layana Indah

    NO PRASARANA KOMUNIKASI JUMLAH (UNIT)

    PERSENTASE ( % )

    1. Telefon Umum - -

    2. Wartel - -

    3. Warnet - -

    4. Jumlah Pelanggan Telefon - -

    5. TV Umum - -

    6. Televisi 1776 96,20

    7. Parabola 70 3,79

    TOTAL 1846 100

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    2.5.7 Prasarana Drainase

    Kelurahan Layana Indah memiliki beberapa prasarana drainase yang berupa

    saluran pembuang air limbah atau saluran drainase umum kondisinya

    berbeda-beda, ada yang masih baik ada juga yang sangat memprihatinkan

    hal ini disebabkan sampah jatuh ke dalam saluran tidak mengalir (Mampet)

    walaupun masyarakat sudah sering melakukan pembersihan, hal ini selalu

    terjadi kembali karena masih banyak masyarakat lain yang kurang menyadari

    akan kebersihan lingkungannya terutama sampah yang dapat menyebabkan

    banjir karena saluran air limbah tidak mengalir.

    Sistem drainase lingkungan yang ada di Kelurahan Layana Indah sebagian

    besar berasal dari program-program berbasis masyarakat yang dikelola oleh

    BKM LESTARI NAGAYA (PNPM-P).

    2.5.8 Prasarana Air Bersih

    Air merupakan bagian dari kebutuhan hidup manusia yang vital dalam

    kehidupan sehari-hari, di era sekarang maupun akan datang air semakin sulit

    di dapat karena bertambahnya jumlah penduduk sehingga debit air semakin

    berkurang karena pepohonan yang bisa menampung debit air sudah

    dijadikan lahan pemukiman masyarakat.

    Itu manjadi kenyataan di Kelurahan Layana Indah yang dialami hampir

    semua masyarakat, dimana masyarakat membeli air dari tempat lain.

    Sedangkan air tanah (Sumur Suntik) tidak bisa mencukupi kebutuhan

    masyarakat Layana Indah hal ini perlu mendapat perhatian dalam

    penanggulangan kebutuhan air di wilayah tersebut.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    2.6 PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI

    2.6.1 Prasarana Transportasi Jalan Kampung

    Tabel 2.11 Data jenis dan kondisi jalan kampung

    NO JENIS JALAN KAMPUNG KONDISI

    1. Jalan Aspal Kurang Baik

    2. Jalan Makam Rusak

    3. Jalan Tanah Kurang Baik

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

    2.6.2 Gang

    Tabel 2.12 Data jenis dan kondisi gang

    NO JENIS GANG KONDISI

    1. Jalan Aspal Kurang Baik

    2. Jalan Makam Rusak

    3. Jalan Tanah Kurang Baik

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

    2.6.3 Jembatan Kelurahan

    Kelurahan Layana Indah memiliki sebuah jembatan besar yang melintas

    diatas sungai kering yang fungsinya sebagai sarana penyebarangan atau

    penghubung wilayah pada jalan poros.

    2.6.4 Sarana Transportasi Darat

    Wilayah Kelurahan Layana Indah yang berada diujung timur Kota Palu hanya

    dilalui beberapa sarana transportasi darat seperti angkot, ojek sedangkan

    sarana lainnya seperti bus umum biasanya hanya sampai di terminal yang

    lataknya dipinggir Kota.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Tabel 2.13 Data jenis transportasi darat

    NO JENIS TRANSPORTASI DARAT JUMLAH

    (UNIT) PERSENTASE

    ( % )

    1. Sepeda 116 25,10

    2. Gerobak 44 9,52

    3. Sepeda Motor 270 58,44

    4. Truck 4 0,86

    5. Mobil Dinas 3 0,64

    6. Mobil Pribadi 25 5,41

    TOTAL 462 100

    Sumber : Profil Kelurahan Layana Indah, Tahun 2012

    2.7 SISTEM PERSAMPAHAN

    Sistem persampahan di Kelurahan Layana Indah, masih banyak masyarakat

    membuang sampah dengan menggunakan cara tradisional yaitu dengan

    cara mengumpulkan di suatu lahan kosong yang berdekatan dengan tempat

    tinggal lalu membakar sampah tersebut ataupun dengan cara menanam

    sampah tersebut kedalam lubang yang di gali di pekarangan / halaman. Di

    Kelurahan Layana Indah sistem persampahan perlu mendapat penanganan

    serius, agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.

    2.8 POTENSI KAWASAN

    Sesuai dengan karakteristik kawasannya yang berbukit Kelurahan Layana

    Indah menjadi salah satu kawasan prioritas pemerintah untuk

    pengembangan wilayah perumahan dan pemukiman, hal ini disebabkan

    masih tersedianya kawasan lahan tidur yang cukup luas dan untuk potensi

    lainnya yang tepat di kembangkan adalah sektor pertanian, peternakan,

    perdagangan dan pariwisata.

    2.9 PERMASALAHAN DAN HAMBATAN PENGEMBANGAN KAWASAN

    2.9.1 Permasalahan Lingkungan Permukiman

    Dewasa ini permasalahan permukiman yang ada di Kelurahan Layana Indah

    adalah :

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Masih belum jelasnya aturan yang mengatur tentang batas kawasan

    pemukiman dan kawasan peternakan, sehingga berpotensi

    bercampurnya kawasan permukiman dan kandang ternak.

    Sebaran fasilitas umum yang belum merata sehingga terdapat

    pemusatan kegiatan kemasyarakatan di satu kawasan.

    Penanganan sampah/limbah keluarga yang belum maksimal

    sehingga berpotensi menimbulkan lingkungan yang tidak sehat.

    Masih sangat kurangnya kesadaran masyarakat dalam memahami

    dan menaati peraturan yang berlaku.

    Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara fasilitas

    infrastruktur yang ada dilingkungannya.

    2.9.2 Permasalahan Sosial-Ekonomi

    Permasalahan utama yang berkaitan langsung dengan sosial ekonomi

    masyarakat di Kelurahan Layana Indah adalah :

    Masih terdapatnya warga yang belum mengenyam pendidikan.

    Kurangnya lapangan kerja sehingga berpotensi meningktakan jumlah

    pengangguran.

    Masih rendahnya sumber daya manusia sehingga berpotensi

    menjadi pengangguran

    Kurangya kreatifitas warga dalam memanfaatkan potensi alam yang

    ada disekitarnya.

    Tingginya tingkat kemalasan warga dalam berinofasi dan berkreasi

    untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

    2.10 KARAKTERISTIK KAWASAN PRIORITAS PEMDA

    Kota Palu sampai dengan perkembangan saat ini telah memiliki rencana tata

    ruang wilayah Kota dalam bentuk Rencana Umum Tata Ruang Kota

    (RUTRK) yang disusun pada tahun 2000 dengan jangka waktu berlakunya

    sampai tahun 2010. Rencana tata ruang dimaksud telah ditetapkan sebagai

    Perda No. 17 Tahun 2000 tentang rencana tata ruang wilayah Kota Palu.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Guna menjamin kesesuaian rencana tata tuang dengan tuntutan

    perkembangan kota yang berlangsung pesat maka pada tahun 2006

    dilakukan peninjauan kembali sustansi materi rencana tata ruang Kota Palu

    yang telah ada. Hasil peninjauan kembali menunjukkan bahwa perlu

    dilakukan revisi rencana tata ruang yang telah ada agar dapat berfungsi

    sesuai dengan yang ditetapkan dalam UU No. 24 Tahun 1992 tentang

    penataan ruang.

    Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu tahun 2006 disusun dengan

    prospektif selama kurun waktu 20 tahun yang akan datang, bertitik tolak dari

    data, informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi terkini yang memperhatikan

    keragaman wawasan kegiatan tiap sektor perkembangan masyarakat dan

    lingkungan hidup serta ilmu pengetahuan yang berlangsung secara dinamis

    seiring dengan berjalannya waktu.

    Untuk meletakkan dasar legalitas Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu

    hasil revisi tahun 2006 guna menggantikan rencana tata ruang Kota Palu

    Tahun 2000, sekaligus Perda pengganti Perda No. 17 Tahun 2000 tentang

    rencana tata ruang wilayah Kota Palu maka telah dubuat draft Perda

    Pengganti berdasarkan hasil revisi rencana tata ruang tahun 2006. Draft

    perda dimaksud telah dibahas di DPRD Kota Palu pada awal tahun 2007,

    pembahasan tidak dilanjutkan karena lahirnya UU No.26 tahun 2007 tentang

    penataan ruang mengantikan undang-undang yang sama yakni UU No.24

    tahun 1992 tentang penataan ruang. UU No 26 tahun 2007 membawa

    perbedaan substansial rencana tata ruang dan prosedur penetapan

    peraturan daerah suatu rencana tata ruang.

    Lahirnya UU No.26 tahun 2007 tentang penataan ruang segera diikuti oleh

    Surat Edaran Dirjend Penataan Ruang NO.47/SE/Dr/2007 tentang

    persetujuan substansi Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata ruang

    wilayah, beserta lampirannya yakni sistimatika suatu rancangan peraturan

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    daerah. Dalam surat edaran dimaksud diwajibkan Pemerintah daerah

    melakukan: koordinasi dengan Departemen Pekerjaan Umum; Penilaian

    sendiri (self assesment) terhadap draft Raperda yang telah disusun; serta

    menyampaikan Draft Raperda rencana tata ruang daerah ke Departemen

    Pekerjaan Umum. Pemerintah Kota Palu telah melakukan amanat dari surat

    edaran tersebut diatas.

    Selanjutnya untuk memenuhi amanat substansial UU No.26 tahun 2007 serta

    penyesuaian materi rencana tata ruang kota sesuai Surat Edaran Dirjen

    Penataan Ruang dimaksud maka Pemerintah Kota Palu memandang perlu

    dilakukan revisi materi substansial rencana tata ruang hasil revisi tahun 2006

    sekaligus dengan rancangan peraturan daerah yang telah ada guna dibahas

    kembali sesuai dengan ketentuan prosedur normatif berdasarkan undang-

    undang No 26 tahun 2007 dimaksud.

    2.10.1 Kebijakan Pengembangan Struktur Ruang Kota Palu Meliputi :

    pembentukan pusat pelayanan kota yang berhirarki mengikuti bentuk

    dasar Kota Palu sebagai kota teluk dengan konsep arsitektur souraja

    yaitu :

    penataan kawasan pesisir pantai sebagai beranda depan kota

    dengan konsep gandaria ;

    penataan kawasan perdagangan, pemerintahan, pendidikan,

    budaya dan permukiman sebagai bagian tengah kota dengan

    konsep tatangana; dan

    penataan kawasan pertanian, industri, dan pertambangan

    sebagai bagian belakang kota dengan konsep poavua.

    Sesuai dengan kebijakan rencana struktur tata ruang kota Palu, Kelurahan

    Layana Indah sebagai kawasan terpenting daerah perkotaan bagian

    belakang dan berdasarkan potensi, masalah dan kearifan lokal, Kelurahan

    Layana Indah sangat potensial untuk pengembangan kawasan peternakan

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    terpadu dan agrowisata sebagai solusi program penanggulangan kemiskinan

    berbasis masyarakat.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    BAB III GAGASAN PENGEMBANGAN WILAYAH

    KELURAHAN LAYANA INDAH

    3.1 ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN

    Berdasarkan letak geografis dan kondisi alamnya yang mendukung,

    Kelurahan Layana Indah menjadi salah satu kawasan terpenting Kota Palu.

    Pemerintah kota Palu secara khusus memprioritaskan wilayah Kelurahan

    Layana Indah lebih diarahkan pada pengembangan daerah industri

    pertanian, peternakan, pemukiman dan perumahan.

    Adapun strategi pengembangan yang harus dimasukkan dalam Rancangan

    Pengembangan Jangka Menengah yang akan datang adalah sebagai

    berikut:

    1. Mempertahankan serta mengembangkan potensi sumber daya

    yang ada dan mengindentifikasi permasalahan mendasar warga

    miskin Kelurahan.

    2. Memetakkan kebutuhan warga miskin Kelurahan sesuai kondisi

    sosial ekonomi masyarakat.

    3. Menetapkan penaggulangan kemiskinan sebagai kebutuhan

    prioritas dalam program jangka menengah baik tingkat daerah

    maupun tingkat nasional.

    4. Melaksanakan rembuk warga untuk membahas dan menetapkan

    peraturan-peraturan menyangkut masalah ketertiban dan

    keamanan lingkungan.

    3.1.1 Persyaratan Dasar Perencanaan Perkotaan berdasarkan SNI

    Beberapa persyaratan yang harus terpenuhi dalam merencanakan

    lingkungan perumahan perkotaan adalah sebagai berikut :

    Lingkungan perumahan merupakan bagian dari kawasan perkotaan

    sehingga dalam perencanaannya harus mengacu pada Rencana Tata

    Ruang Wilayah (RT - RW) setempat.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Untuk mengarahkan pengaturan pembangunan lingkungan

    perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur, terarah serta

    berkelanjutan, harus memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan

    ekologis, setiap rencana pembangunan rumah atau perumahan, baik

    yang dilakukan oleh perorangan maupun badan usaha perumahan.

    Perencanaan lingkungan perumahan kota meliputi perencanaan

    sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum

    yang diperlukan menciptakan lingkungan perumahan perkotaan yang

    serasi, sehat harmonis dan aman.

    Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus

    dilaksanakan oleh kelompok tenaga ahlinya yang dapat mejamin

    kelayakan teknis yang keberadaannya diakui oleh peraturan yang

    berlaku.

    Penyediaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan merupakan

    bagian dari sistem pelayanan umum perkotaan sehingga dalam

    perencanaannya harus dipadukan dengan perencanaan lingkungan

    perumahan dan kawasan-kawasan fungsional lainnya.

    Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus

    meyediakan pusat-pusat lingkungan yang menampung berbagai

    sektor kegiatan (ekonomi, sosial dan budaya), dari skala lingkungan

    terkecil (250 penduduk) hingga skala besar (120.000 penduduk), yang

    ditempatkan dan ditata terintegrasi dengan pengembangan desain

    dan diperhitungkan kebutuhan sarana dan prasarana lingkungan.

    Pembangunan perumahan harus memenuhi persyaratan administrasi

    yang berkaitan dengan pembangunan, perizinan layak huni dan

    sertifikasi tanah, yang diatur oleh pemerintah kota/kabupaten

    setempat dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

    Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan lingkungan

    perumahan kota yang meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana

    dan sarana lingkungan, menggunakan pendekatan besaran

    kepadatan penduduk.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    3.2 ANALISA POTENSI DAN PERMASALAHAN

    Pada dasarnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah pembanguan

    yang menjadi solusi permasalahan masa kini dan tidak menimbulkan

    persoalan baru untuk masa yang akan datang. Oleh sebab itu prinsip-prinsip

    universal pembangunan berkelanjutan harus merupakan prinsip

    keseimbangan pembangunan, yang telah di terjemahkan oleh program

    PNPM-P dalam konsep tridaya yakni sosial, ekonomi dan lingkungan. Dalam

    prakteknya dilapangan konsep tridaya harus benar-benar disesuaikan

    dengan kondisi masyarakat miskin sebagai penerima manfaat langsung.

    3.2.1 Pengembangan Lingkungan

    Dalam setiap kegiatan mulai dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

    sampai pada pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan

    masyarakat secara keseluruhan, sebisa mungkin perencanaan dan

    pelaksanaan kegiatan tersebut selalu berorientasi pada upaya

    perlindungan/pemeliharaan lingkungan, baik lingkungan alami maupun

    lingkungan buatan termasuk perumahan yang layak huni bagi masyarakat

    miskin, terjangkau secara finansial, sehat, aman, tertata baik dan produktif.

    3.2.2 Pengembangan Sosial

    Setiap tahap dalam kegiatan haruslah selalu berorientasi pada upaya-

    upaya untuk membangun semangat kebersamaan, jiwa keswadayaan

    masyarakat bisa dijadikan modal dan akan secara efektif mampu mendorong

    masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan secara person (mandiri) dan

    kontinyu (berkelanjutan).

    3.2.3 Pengembangan Ekonomi

    Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara bertahap dan berkelanjutan

    dapat diraih dengan upaya-upaya meningkatkan kemampuan masyarakat

    miskin secara teknis dengan memberikan pelatihan-pelatihan peningkatan

    sumber daya manusia yang disesuaikan dengan kondisi lingkungannya.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Yang juga harus mendapat perhatian khusus yakni upaya untuk

    menciptakan dan mengembangkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat

    miskin merupakan kunci utama untuk mensejahterakan masyarakat.

    3.4 MASALAH KEMISKINAN

    Di mana-mana kemiskinan telah menjadi sebuah momok yang selalu

    menghantui masyarakat, karena kemiskinan selalu identik dengan

    kekurangan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat secara

    menyeluruh. Beberapa kelemahan pemerintah dan masyarakat sendiri dalam

    menyebabkan masalah kemiskinan ini antara lain adalah :

    3.4.1 Bidang Lingkungan

    Masih kurangnya koordinasi lintas sektoral dalam menanggulangi

    masalah kemiskinan sehingga sering kali terjadi tumpang tindih

    program khususnya pembenahan lingkungan .

    Kurangya jiwa keswadayaan masyarakat guna membangun

    lingkungannya dan memelihara sarana dan prasarana dilingkungan

    permukiman.

    Lemahnya masyarakat dari segi pembiayaan untuk membangun dan

    memelihara fasilitas umum dilingkungan permukiman secara

    swadaya.

    3.4.2 Bidang Sosial

    Sudah lunturnya nilai-nilai dasar kemanusaiaan yang ada dalam diri

    masyarakat baik secara individu maupun masyarakat secara

    kelompok.

    Rendahnya keterampilan masyarakat karena belum pernah mendapat

    sentuhan khsusus dalam upaya-upaya memberdayakan mereka.

    Semakin menipisnya jiwa kepedulian antara sesama anggota

    masyarakat.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    3.4.3 Bidang Ekonomi

    Minimnya modal yang dimiliki masyarakat untuk mengembangkan

    usaha produktif, disebabkan karena sulitnya masyarakat

    mendapatkan akses dari lembaga-lembaga permodalan yang ada.

    Minimnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat miskin dalam

    bidang ekonomi yang digelutinya sehingga belum mampu untuk

    mengembangkan usahanya.

    Masih rendahnya kemampuan dalam memanfaatkan peluang usaha

    yang ada di sekitarnya.

    Tidak adanya lembaga yang mau memfasilitasi antara masyarakat

    miskin dengan lembaga-lembaga dibidang penguatan permodalan

    (bank, kopersi dan pemerintah).

    Kurangnya kemampuan masyarakat untuk berkreasi dan berinofasi

    dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya.

    3.5. PENGEMBANGAN KAWASAN

    Berdasarkan berbagai macam persoalan dari uraian diatas, yang berada

    dilingkungan Kelurahan Layana Indah. Dengan konsep tridayanya, besar

    harapan masyarakat Kelurahan Layana dengan masuknya program

    Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas diharapkan

    mampu mengatasi berbagai persoalan yang ada dan meningkatkan taraf

    kehidupan masyarakat dari berbagai aspek dan terus berkelanjutan.

    3.5.1 Bidang Lingkungan

    A. Pengadaan dan perbaikan serta pembangunan sarana prasarana

    lingkungan, rehabilitasi rumah tidak layak huni, dueker, drainase,

    penerangan lampu jalan, air bersih, PAUD, TPA, yang selama ini

    sudah tidak dilayak untuk dimanfaatkan dan menjadi kendala besar di

    Kelurahan Layana Indah.

    B. Tersedianya fasilitas sanitasi yang layak sesuai dengan perbandingan

    jumlah penduduk dan ketersediaan fasilitas (MCK Komunal)

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    C. Merelokasi kawasan peternakan dalam satu kawasan yang terfokus

    agar lebih maksimal dalam pemeliharaan dan meningkatkan hasil

    produksinya.

    D. Peningkatan kualitas sarana prasarana lingkungan.

    E. Memaksimalkan potensi sumber daya alam yang sebelumnya

    merupakan sesuatu yang tidak bermanfaat kemudian dijadikan

    sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomis.

    3.5.2 Bidang Sosial

    A. Adanya penanganan khusus bagi anak putus sekolah dan

    pengangguran masyarakat miskin kelurahan.

    B. Perlunya bantuan biaya pendidikan bagi anak kurang mampu, yatim

    piatu dan anak putus sekolah yang masih ingin melanjutkan

    pendidikan terutama tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

    C. Pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pelatihan-pelatihan

    sesuai dengan bakat dan kebutuhan masyarakat miskin.

    3.5.3 Bidang Ekonomi

    A. Pengembangan dan penerapan metode peternakan, pertanian dan

    industri yang tepat terpadu sehingga dapat memaksimalkan hasil

    produksi dan bisa dinikmati langsung oleh masyarakat miskin.

    B. Perlunya penguatan sumber daya manusia dalam pengolahan limbah

    ternak menjadi potensi dibidang energi dan ekonomi yang

    berkelanjutan.

    C. Perlunya penguatan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan

    keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    D. Terbantunya masyarakat yang memiliki usaha kecil melalui

    pemberian pinjaman dana bergulir dengan bunga lunak dalam jangka

    waktu yang agak lama.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    3.6 LINGKUP AREA PENATAAN

    Khusus Areal penataan kawasan di Kelurahan Layana Indah difokuskan

    pada wilayah RT 3 RT 8 / RW 1 RW 3, hal ini disebabkan masih

    banyaknya rumah warga yang mesti di rehabilitasi dan industri (Meubel)

    serta hewan ternak milik masyarakat yang bisa dikembangkan untuk

    mengatasi masalah kemiskinan dengan memberdayakan masyarakat miskin

    yang ada.

    Berdasarkan uraian diatas dan melihat potensi yang ada di Kelurahan

    Layana Indah sebagai kawasan pertanian, peternakan, industri (Meubel) dan

    perdagangan dapat di bagi dalam beberapa sub pengembangan kawasan

    yaitu :

    3.6.1 Pengembangan Kawasan Lingkungan Pemukiman

    Lingkungan pemukiman yang layak merupakan harapan setiap masyarakat

    dengan tersedianya berbagai sarana dan prasarana yang menunjang

    kebutuhan dasar masyarakat.

    a. Konsep Pengembangan

    Pembangunan sarana jalan lingkungan masyarakat miskin.

    Bedah rumah warga miskin.

    Membangun dan menata kembali sarana air bersih bagi

    masyarakat, guna memaksimalkan pemanfaatannya.

    Gambar 3.1 Kawasan Jalan Lingkungan

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Gambar 3.2 Rumah Kumuh Gambar 3.3 Rumah Kumuh

    3.6.2 Pengembangan Kawasan Peternakan Dan Industri (Meubel)

    Sejalan dengan konsep poavua yang tertuang dalam Kebijakan

    pengembangan struktur ruang kota palu tahun 2010, sangat ideal untuk

    diterapkan diwilayah Kelurahan Layana Indah sebagai daerah belakang atau

    kawasan terpenting, yakni sebagai penataan kawasan industri (Meubel) dan

    peternakan.

    Sebagian besar masyarakat miskin Kelurahan Layana Indah adalah peternak

    dengan sistem ternak tradisional, padahal dengan sumber daya yang

    melimpah sektor peternakan bisa dikembangkan dan lebih menjanjikan.

    Namun belum mendapatkan penanganan yang tepat sehingga belum dapat

    dimanfaatkan dengan maksimal.

    Luasnya lahan tidur yang selama ini terbengkalai dikarenakan tidak

    terjangkau oleh air dan belum maksimal dalam hal pemanfaatan, adalah

    sangat tepat dimanfaatkan untuk areal petenakan kambing dan domba.

    a. Konsep Pengembangan

    Pendidikan dan pelatihan bagi peternak dan pengrajin meubel miskin

    di Kelurahan Layana Indah.

    Merancang konsep peternakan yang ramah lingkungan dengan

    memanfaatkan kotoran ternak sebagai sumber energi (bio gas)

    pengganti minyak tanah dan sebagai pupuk kandang yang bisa

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    dimanfaatkan sebagai pupuk pada lahan pertanian dan bernilai

    ekonomis.

    Membentuk kelompok peternak miskin, dengan tujuan agar lebih

    mudah dalam hal pembinaan.

    Pembangunan kawasan peternakan dengan membuat kandang

    ternak yang layak dan sesuai standar yang bisa dijadikan contoh

    bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat peternak.

    Membuat satu kawasan terpadu untuk areal peternakan sebagai

    kawasan agrowisata yang membuka lapangan kerja baru bagi

    masyarakat miskin.

    Menyediakan lahan khusus pakan ternak dikawasan peternakan

    untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak khusus diareal

    peternakan bahkan untuk seluruh ternak masyarakat.

    Rencana pengembangan kawasan industri (Meubel) di wilayah

    Kelurahan Layana Indah, yang terdiri dari beberapa sektor, antara

    lain:

    Pengembangan kawasan industri ringan

    Pengembangan kawasan industri menengah

    Dengan adanya program Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis

    Komunitas (PL-PBK/ND) yang masuk ke Kelurahan Layana Indah, maka

    semua konsep pengembangan yang telah diuraikan diatas bukan tidak

    mungkin pasti akan terwujud dan mampu menopang dan mensejahterakan

    keluarga miskin Kelurahan Layana Indah khususnya dan seluruh masyarakat

    Layana Indah pada umumnya.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    BAB IV URAIAN TENTANG KESIAPAN BKM DAN

    PEMERINTAH KOTA PALU

    4.1 KESIAPAN BKM DAN MASYARAKAT

    4.1.1 Badan Keswadayaan Maasyarakat (BKM) LESTARI NAGAYA

    Kelurahan Layana Indah

    BKM Lestari Nagaya Kelurahan Layana Indah adalah Lembaga yang

    dibentuk oleh masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan dengan

    menggerakkan segenap sumber daya yang dimiliki maupun membangun

    sinergi dengan pihak lain dalam menanggulangi masalah kemiskinan di

    wilayah Kelurahan Layana Indah. BKM Lestari Nagaya dibentuk melalui

    proses pendampingan P2KP yaitu pada hari Rabu tanggal 18 bulan Juli

    tahun 2007. Sesuai dengan ketentuan dalam AD/ART BKM, periode

    kepengurusan BKM selama 2 Tahun dan pada tahun 2013 tepatnya pada

    tanggal 14 April 2013 di adakah pemilihan ulang BKM (Periode 3). Pada

    periode Kepengurusan Ke-3 (Tiga), BKM Lestari Nagaya berjumlah 9 Orang

    yang terdiri dari Laki-laki 7 orang dan Perempuan 2 orang. BKM Lestari

    Nagaya Kelurahan Layana Indah yang catatkan di Notaris CHARLES, SH.,

    M.Kn dengan Nomor: 24 tanggal 21 September 2007 dengan alamat Jl.

    Pattimura No. 50 Palu Sulawesi Tengah.

    Untuk mengimplementasikan peran dan fungsinya, BKM Lestari Nagaya

    mengangkat perangkat kerja atau unit pengelola yang terdiri : Unit Pengelola

    Lingkungan, Unit Pengelola Sosial, Unit Pengelola Keuangan dan Sekretaris

    BKM serta Pengawas.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    Tabel 2.14 Data Struktur Organisasi BKM Lestari Nagaya Kelurahan Layana

    Indah

    NO NAMA L / P JABATAN ALAMAT PEKERJAAN

    1. Supardin L Koordinator RT 10 / RW 04 Swasta

    2. Amiruddin Tahir L Anggota RT 01 / RW 01 Swasta

    3. Iswadin L Anggota RT 05 / RW 02 Swasta

    4. Fina P Anggota RT 03 / RW 01 URT

    5. Zulkifli Mansyur, S.Ag L Anggota RT 02 / RW 01 PNS

    6. Rostin Hamid P Anggota RT 12 / RW 04 URT

    7. Ramli.T L Anggota RT 14 / RW 05 Swasta

    8. Agussalim L Anggota RT 13 / RW 05 Swasta

    9. Wajib Hubaera, S.Sos L Anggota RT 17 / RW 06 Swasta

    Tabel 2.15 Data Sekretaris Dan Unit-Unit Pengelola BKM Lestari Nagaya

    Kelurahan Layana Indah

    NO NAMA L / P JABATAN ALAMAT

    1. Fatmawati P Sekretaris 1 RT 05 / RW 02

    2. Nani P Sekretaris 2 RT 07 / RW 03

    3. Risnawati P U P K RT 04 / RW 02

    4. Ciami P U P K RT 04 / RW 02

    5. Jein P U P S RT 01 / RW 01

    6. Agus L U P S RT 12 / RW 04

    7. Murlin L U P L RT 07 / RW 03

    8. Arisno L U P L RT 19 / RW 06

    9. Samsudin L Pengawas RT 01 / RW 01

    10. Maxem L Pengawas RT 17 / RW 06

    BKM Lestari Nagaya Kelurahan Layana Indah telah melaksanakan kegiatan

    Penanggulangan kemiskinan mulai sejak pelaksaan BLM P2KP sampai

    dengan sekarang. Pelaksana kegiatan dilakukan oleh Kelompok Swadaya

    Masyarakat (KSM)/Panitia yang didampingi oleh unit-unit pengelola sesuai

    dengan bidang tugasnya. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kebutuhan

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    prioritas masyarakat yang muncul dalam Perencanaan Jangka Menengah-

    Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM-Pronangkis) Kelurahan yang

    merupakan produk dari proses perencanaan masyarakat. Sasaran Kegiatan

    Penanggulangan Kemiskinan yang dilaksananakan oleh BKM Lestari

    Nagaya adalah Masyarakat Miskin hasil dari proses Pemetaan Swadaya

    (PS) yang dilakukan oleh Masyarakat secara Partisipatif dan terdokumentasi

    dalam PJM-Pronangkis dalam proses pendampingan P2KP. Pendekatan

    yang digunakan dalam penanggulangan kemiskinan adalah pendekatan

    Tridaya yaitu daya sosial, daya ekonomi dan daya lingkungan.

    Dalam melaksanakan kegiatan BKM Lestari Nagaya, Kelurahan Layana

    Indah, telah melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi, partisipasi, tranparansi

    dan akuntabilitas. Implementasi dari prinsip ini adalah setiap pengambilan

    keputusan dilakukan secara kolektif dan disosialisasikan oleh BKM melalui

    media lisan berupa rapat-rapat bulanan.

    4.1.2 Pengalaman Kerja BKM Dalam Mengelola Program

    (Lihat pada halaman sebelah)

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    4.1.3 Hubungan Fungsional BKM dengan Pemerintah

    BKM sebagai penyambung aspirasi masyarakat yang berfungsi sebagai

    pengambil kebijakan dalam menjalankan segala bentuk kegiatan yang terkait

    dengan program pengembangan masyarakat khususnya dalam program

    penanggulangan kemiskinan di tingkat kelurahan, salah satunya adalah

    PNPM Mandiri Perkotaan. BKM dalam fungsinya harus selalu membangun

    koordinasi dengan pemerintah kelurahan sehingga terjadinya sinergi

    program/kegiatan untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas.

    Dalam penanggulangan kemiskinan, BKM secara internal fasilitas proses

    pemberdayaan khususnya dalam penerapan nilai-nilai dan prinsip-prinsip

    kemasyarakatan sudah berjalan baik dengan indikator antara lain tingkat

    swadaya masyarakat yang tinggi namun perlu meningkatkan transparansi

    dan akuntabilitas kepada seluruh unsur masyarakat mengingat jumlah

    penduduk dan luas wilayah yang cukup besar.

    Secara eksternal, pembangunan jaringan dalam mengawal kegiatan di

    tingkat masyarakat dan kelompok peduli lainnya dalam lingkup Kelurahan

    cukup baik diantaranya BKM Lestari Nagaya bahu- membahu dengan

    Pemerintah Kelurahan dalam mengawal program daerah pemberdayaan

    masyarakat.

    4.1.4 Kesanggupan BKM bermitra dengan Pemerintah

    Seiring dengan berjalannya waktu dan dengan berbagai pengalaman dalam

    mengelola berbagai kegiatan yang diberikan program. Lembaga Badan

    Keswadayaan Masyarakat (BKM) Lestari Nagaya sudah semakin kuat

    secara lembaga dan personil dan telah menjadi BKM Mandiri. Dalam hal ini

    melalui program Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis

    Komunitas (PL-PBK) di Kelurahan Layana Indah dengan BKM sebagai

    mediator program, nantinya akan senantiasa melakukan kemitraan dengan

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    pemerintah guna mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis

    dengan lingkungan hunian yang sehat produktif berjati diri dan berkelanjutan.

    4.1.5 Kesanggupan BKM Melakukan Rekruitmen Tenaga Ahli (TA)

    Permukiman

    Sesuai dengan petunjuk teknis dalam pelaksanaan Program Neigborhood

    Development BKM Lestari Nagaya Kelurahan Layana Indah, akan

    melakukan rekruitment Tenaga Ahli Perencanaan Lingkungan Permukiman

    Berbasis Komunitas (PL-PBK), dengan cara membuka informasi dimedia

    massa dan membuka pendaftaran yang seluas-luasnya kepada masyarakat

    sesuai spesifikasi keahlian yang di butuhkan program serat sistem

    pengelolaan yang dilaksanakan secara transparan, akuntabel, visioning dan

    responsif / aktif.

    4.1.6 Kesanggupan BKM Mengelola Kegiatan ND

    Program penyusunan Rencana Pengembangan Lingkungan Permukiman

    Berbasis Komunitas (PLP-BK/ND) merupakan fase akhir kegiatan

    penanggulangan kemiskinan perkotaan secara berkelanjutan yang akan

    ditetapkan di Kelurahan Layana Indah, dimana pihak BKM sangat antusias

    untuk menerima program tersebut dalam pembangunan dan pengembangan

    berkelanjutan Kelurahan Layana Indah kedepan.

    Oleh karena itu, kami (BKM) dalam kapasitas sebagai lembaga

    kemasyarakatan dalam mengelola kegiatan ND berbasis Komunitas akan

    selalu mengedepankan prinsip-prinsip partisipatif, transparan, akuntabel,

    visioning dan responsif agar masyarakat dan pihak donatur dapat

    mengetahui dengan jelas proses berjalannya kegiatan tersebut.

    4.2 KESIAPAN PEMERINTAH KOTA PALU

    Pada dasarnya P2KP merupakan proyek pemerintah yang dititik beratkan

    pada usaha penanggulangan kemiskinan di wilayah perkotaan. Selama

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    kurun waktu 5 tahun pelaksanaan kegiatan P2KP telah mengalami

    penyempurnaan-penyempurnaan yaitu dari masyarakat mandiri menuju

    madani. Artinya kelembagaan masyarakat sudah semakin kuat atau sudah

    menjadi BKM Mandiri.

    Untuk mewujudkan tercapainya masyarakat Mandiri menuju Madani, sebab

    itulah salah satunya memuat kegiatan program penyusunan Rencana

    Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP BK).

    Dimana pihak pemerintah Kota Palu (Bappeda serta dinas-dinas teknis

    lainnya seperti Dinas PU, Dinas Pertanian, dan Perkebunan, Dinas

    Peternakan, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan)

    sangat mendukung program tersebut yaitu, diwujudkan dengan memberikan

    kesiapan/ sharing, seperti :

    4.2.1 Kesiapan dan Komitmen Pemerintah Kota Palu

    Sanggup memberikan Bimbingan Teknis (Technical Assistance),

    yaitu: bersedia bermitra dengan masyarakat/ lembaga-lembaga non

    pemerintah lainnya, bersedia membentuk tim teknis Pemda, dinas-

    dinas terkait bersedia memberikan konsultasi teknis selama proses

    program ND berlangsung (memberikan informasi kebijakan,

    melakukan pelatihan teknis, penyuluhan dan membuat rapat-rapat

    koordinasi) dan berkomitmen memberikan dukungan program /

    proyek dalam rangka perencanaan, pemasaran dan pelaksanaannya.

    Sanggup memberikan dukungan teknis (data dan informasi), yaitu :

    sanggup memberikan dukungan Peta sesuai dengan persyaratan

    teknis (skala 1:5000 untuk RPP dan 1:1000 untuk RTBL/ Kawasan

    prioritas), data-data yang dibutuhkan untuk proses penyusunan ND,

    peralatan/ percetakan jika diperlukan, dll.

  • Proposal PL-PBK Kelurahan Layana Indah Kota Palu Sul-Teng

    34

    4.2.2 Kesiapan dan Komitmen Pemerintah Kelurahan Layana Indah

    Sanggup memberikan konsultasi, diskusi, koordinasi dalam rangka

    menggalang partisipasi warga dan lembaga-lembaga keswadayaan

    masyarakat, bersedia menetapkan aturan-aturan yang disepakati warga

    berupa keputusan lurah, bersedia membangun tata pemerintahan yang baik

    (partisipatif, transparan, akuntabel, visioning, responsif/proaktif) terutama

    dalam pelayanan publik, bersedia bermitra dengan Pemda dan BKM dan

    bersedia memenuhi persyaratan dalam kegiatan PL-PBK/ND.