proposal neni

Upload: anton

Post on 06-Jul-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    1/22

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Tembesu ( Fagraea fragransROXB.)merupakan salah satu jenis tanaman

    lokal yang sangat populerdi wilayah Sumatera, khususnya Sumatera Bagian

    Selatan. Kayu tembesu termasukdalam kelas awet ,kelas kuat ! sehingga dapat

    digunakan sebagai bahan konstruksi berat di tempat terbuka maupun

    yangberhubungan dengan tanah, balok jembatan, tiang!tiang rumah, lantai, dan

     barangbubutan ("artawijaya et al ., #$%$&. 'i wilayah Sumatera Bagian Selatan,

    masyarakat yang menggunakan produkberbahan baku kayu tembesu, umumnya

    identik dengan kelompok masyarakatmenengah ke atas karena harganya yang

    relati tinggi. )enggunaan tembesu sebagai jenis lokal dalam pembangunanhutan

    tanaman memiliki beberapa kelebihan atau keuntungan antara lain, bahwajenis!

     jenis tersebut merupakan jenis asli(lokal&,dimana kondisi lingkungannya

    sangatmendukung untuk pertumbuhantanaman dan juga mempunyai nilai

    kompetitiyang *ukup tinggi, baik dalam pertumbuhan maupun nilai ekonomi

    karena telahdikenal masyarakat setempat (Soyan et al., +-&.

    "enurut Soyan dan "uslimin (+&, potensi tegakan tembesu sudah

    sangat menurun di berbagai daerah sebaran alaminya akibat dari kegiatan

    eksploitasi yang tidak diimbangi dengan kegiatan penanaman, sehingga jumlah

     pohon induk yang mampu menyediakan benih berkualitasmenjadi terbatas.

    )erbanyakan se*ara generati pada tanaman tembesu memiliki beberapa kendala

    yaitusiat tanaman hasil pembiakan generati akan mempunyai siat yang berbeda

    dengan induknya dan buah yang tidak tersedia setiap saat diduga karena adanya

     pengaruh iklim yang telahmempengaruhi proses pembungaan dan pembuahan

    tanaman tembesu.'imana jumlah bunga yang dihasilkan relati sedikit, sementara

     buah!buah yang masih muda (belum sempat masak& mengalami kerontokan

    karena *ua*a yang relati kering. 'alam tiga tahun terakhir (+##!+#-& untuk 

    wilayah Sumatera Selatan telah terjadi perubahan atau pergeseran waktu berbuah

    yaitu berkisar antara bulan "aret/0uni, dengan masa pembungaan dan pembuahan

    yang tidakserempak, baik antar tanaman dalam satu populasi maupun antar 

     populasi. 1asil pengamatan menunjukkan bahwa hasil produksi buah pada

    #

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    2/22

     berbagai populasi relati menurun dibanding periode!periode sebelumnya (Soyan

    etal., +#-&. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dikembangkan perbanyakan

    alternati dalam upaya pemenuhan kebutuhan bibit, salah satunya melalui

     perbanyakan 2egetati.

    Salah satu perbanyakan se*ara 2egetati yang diterapkan pada tanaman

    tembesu adalah setek.'ari perbanyakan se*ara setek diperoleh tanaman baru yang

    mempunyai siat!siat yang sama dengan induknya (3stuti, +&. Siat ini

    meliputi ketahanan terhadap hama dan penyakit, rasa buah, warna,keindahan

     bunga dan sebagainya. Bila dibandingkan dengan *angkok, setek mempunyai

    kelebihan. 4angkok memerlukan bantuan pohon induk untuk menumbuhkan akar!

    akarnya sampai mampu berdiri sendiri, tetapi setek tidak demikian. Setek dengan

    kekuatan sendiri akan menumbuhkan akar dan daun sampai menjadi tanaman

    yang sempurna dan mampu menghasilkan bunga dan buah (5udianto,+6&. 1al!

    hal yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan pembiakan 2egetati dengan *ara

    setek, antara lain umur bahan setek,media,drainase media, intensitas *ahaya,

    teknik pengguntingan dan konsentrasihormon yang digunakan (Omon et al.,

    #$%$&.

    Tembesu merupakan tanaman berkayu dimana pada batang atau *abangnya

    terdapat nodus yang merupakan tempat mu*ulnya tunas!tunas baru. 7odus pada

     batang bersiat meristematis dan memiliki potensi sebagai tempat untuk tumbuh

    tunas dan akar. )emotongan setek dilakukan dibawah nodus, karena pada nodus!

    nodus banyak terdapat hormon tumbuh yang akan mema*u proses pertumbuhan

    tunas dan akar ()amungkas et al ., +$&. )embentukan akar pada setek didahului

    dengan proses dierensiasi sel pada daerah yang berbatasan dengan permukaan

     potongan setek, sehingga sel!sel tersebut kembali bersiat meristematik. Sel!selmeristem pada daerah dekat pembuluh 2askuler kemudian membelah dan

     berdierensiasi membentuk primordia akar. Selanjutnya akar akan memanjang dan

    tumbuh keluar pada bagian batang setek (1artmant et al., #$$&.

    3wal terbentuknya akar dimulai oleh adanya metabolisme *adangan nutrisi

    yang berupa karbohidrat yang menghasilkan energi yang selanjutnya mendorong

     pembelahan sel dan membentuk sel!sel baru dalam jaringan (Kastono et al.,

    +8&. )enggunaan auksin diketahui dapat mengintensikan proses pembentukan

    +

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    3/22

    akar pada setek. )engaruh auksin tersebut berupa akti2asi hidrolisis polisakarida,

    dan akan menghasilkan gula akti yang digunakan dalam pembelahan sel dan

     pembentukan primordia akar menjadi akar (3bdullah et al ., +8&.'widjoseputro

    (#$%& menyebutkan bahwaungsi auksin antara lain mempengaruhipertambahan

     panjang batang, pertumbuhan,dierensiasi dan per*abangan akar,

     perkembanganbuah, dominansi apikal, ototropismedan geotropisme. 3uksin

    terbagi menjadi beberapajenis antara lain 9  Indole Acetic Acid (33&,  Indole

     Butyric Acid (B3&,  NaphtaleneaceticAcid (733&, dan +,6!dichlorophenoxy

    acetic acid  (+,6!'&.

    5attimena (#$%%& menjelaskan bahwa apabila auksin endogen yang

    terdapat pada daerah meristematik tanaman dirangsang lagi dengan auksineksogen

    maka auksin yang terdapat pada tanaman akan terangsang lagi untuk mema*u

     pertumbuhan tanaman.33 yang digunakan dapat bertahan lama didalam

    tumbuhan.33 mempunyai mobilitas yang tinggi sehingga akan menyebar ke

     bagian lain dan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman,sedangkan B3

    mempunyai mobilitas yang rendah. B3 yang diberikan tidak menyebar ke bagian

    lain, tetap pada tempat yang diberikan sehingga tidak mempengaruhi

     pertumbuhan bagian lain dari tanaman (5udianto, +6&.0umlah hormon yang ada

    didalam tanaman dibuat berdasarkan kebutuhan tanaman tersebut, namun

     pemberian 33 eksogen hendaknya mempertimbangkan konsentrasi yang

    dibutuhkan oleh tanaman.)ada konsentrasirendah, 33 menyebabkan

     pemanjanganbaik pada pu*uk maupun pada akar. 0ika konsentrasi 33 lebih

    tinggi, eeknyamenjadi berlawanan sehingga pemanjanganpu*uk dan akar menjadi

    terhambat (5udianto, +6&,sehingga perlu diteliti pada konsentrasi berapa auksin

    mempengaruhi pertumbuhan setek tanaman tembesu.:ntuk menghindari pemborosan penggunaan bahan setek, setek yang

    digunakan adalah dari nodus bagian tengah, nodus bagian ujung dan nodus bagian

     pangkal.Semakin dekat dengan daerah meristem, keberadaan jumlah hormon

    semakin banyak ('widjoseputro, #$%&. 'engan adanya pola translokasi hormon

    ini dapat menyebabkan adanya perbedaan kandungan hormon pada nodus,

    sehingga diduga akan mempengaruhi pertumbuhan akar apabila bahan setek 

    diambil dari bagian nodus pangkal, nodus tengah,dan nodus ujung. Keberadaan

    -

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    4/22

     jumlah hormon yang semakin jauh dari daerah meristem semakin berkurang,

    sehingga perlu diberikan ;)T sehingga jumlah auksin pada tanaman akan

     bertambah. )emberian ;)T ini diduga memiliki interaksi dengan letak urutan

    nodus dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman,sehingga perlu diteliti apakah

    ada interaksi pemberian ;)T pada berbagai konsentrasi dengan penggunaan

    urutan nodus tanaman dalam mempengaruhi pertumbuhan setek tembesu.

    1asil penelitian 7apisah (+#8& menjelaskan bahwa padakonsentrasi B3

    8 ppm dan lama perendaman + jam pada perlakuan nodus yang sama yaitu

    nodus -!6 (bagian tengah&memberikan persentase setek hidup tembesu sebesar 

    $-,--< lebihtinggi. 'alam penelitian Kastonoet al ., (+8& menjelaskan interaksi

    nyata antara perlakuan nomor ruas setek dan dosis pupuk :rea terlihat pada

     pengamatan jumlah tunas setek dan laju pertumbuhan relati tanaman kumis

    ku*ing. )erlakuan nomor ruas setek ke %!## (bagian tengah& dengan dosis pupuk 

    :rea )ril =8 kg>ha menghasilkan jumlah tunas yang tumbuh pada setek umur 6

    mst dan laju pertumbuhan relati tanaman nyata lebih baik dibanding dengan

    kombinasi perlakuan lainnya. 7omor ruas setek -! (bagian pangkal& mampu

    meningkatkan pertambahan tinggi tanaman sebesar #$,6+ < nyata lebih baik 

    dibanding dengan nomor ruas setek ke %!##, kedua bahan setek dengan nomor 

    ruas -! maupun %!## masih dapat dipergunakan sebagai bahan tanam dalam

    usaha perbanyakan tanaman kumis ku*ing, terutama apabila perbanyakan tanaman

    yang dilakukan dalam skala yang besar.

    Selanjutnya dalam penelitian Setyawati (+#+& menjelaskan bahwa terjadi

    interaksi nyata antara perlakuan nomor ruas setek nilam dan konsentrasi Rhi?attun

    @ terhadap jumlah daun. 7omor ruas ke!= (bagian pangkal& dengan pemberian

    konsentrasi Rhi?attun @ < menunjukkan rerata jumlah daun terbanyak yaitu $6helai. 7omor ruas setek berpengaruh nyata terhadap panjang akar nilam, nomor 

    ruas ke!# (bagian ujung& memberikan rerata yang paling panjang.

    Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

     penelitian yang berjudul A)engaruh Konsentrasi 33 dan :rutan 7odus Terhadap

    )ertumbuhan Setek Tembesu ( Fagraea fragrans ROXB ).

    6

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    5/22

    1.2. Tujuan Penelitian

    1. :ntuk mempelajari interaksi antara konsentrasi Indole Acetic Acid  (33& dan

     penggunaan urutan nodus yang digunakan terhadap pertumbuhan setek 

    tembesu ( Fagraea fragrans ROXB&.

    2. :ntuk mempelajari konsentrasi Indole Acetic Acid  (33& yang paling eekti 

    terhadap pertumbuhan setek tembesu ( Fagraea fragrans ROXB&.

    3. :ntuk mempelajari urutan nodus setektembesu ( Fagraea Fragrans ROXB&

    yang palingeekti terhadap pertumbuhan setek tembesu ( Fagraea fragrans

    ROXB&.

    1.3. Manfaat penelitian

    "anaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan inormasi mengenai

    konsentrasi ?at pengatur tumbuh 33 danurutan nodussetek yang tepat untuk 

     pertumbuhan stek tembesu. Selain itu,penelitian ini digunakan sebagai salah satu

    syarat dalam menyelesaikan studi strata satu (S#& pada @akultas Kehutanan

    :ni2ersitas 0ambi.

    1.4. Hipte!i!

    #. 3danya interaksi antara konsentrasi  Indole Acetic Acid   (33& dan urutan

    nodus setek yang digunakan terhadap pertumbuhan stek tembesu ( Fagraea

     fragrans ROXB&.

    +. Terdapat konsentrasi  Indole Acetic Acid (33&yang paling eekti bagi

     pertumbuhan setek tembesu ( Fagraea fragrans ROXB&.

    -. Terdapat urutan nodus setek yang terbaik terhadap pertumbuhan setek tembesu

    ( Fagraea fragrans ROXB&.

    8

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    6/22

    II. TIN"AUAN PU#TA$A

    2.1. $ea%aan Btani Te&'e!u (Fagraea fragrans )*+B.,

     Fagraea fragrans  atau yang lebih dikenal dengan nama tembesu ini

    ternyata memiliki beberapa nama daerah seperti tembesu(0awa&, ki badak (Sunda&,

    tamosu(Sumatera&,ambinaton

    (Kalimantan&,anrali,kolaki,kulaki,nosu(Sulawesi&.0enisini tersebar di seluruh

    Sumatera,Kalimantan,Sulawesi,"aluku,)apua dan 0awa Barat. Tembesu termasuk 

    dalam keluarga Loganiaceae dan genus Fagraea ("artawijaya et al .,#$%$&.

    Tinggi pohon tembesu dapat men*apai 6m, tinggi bebas *abang men*apai

    +8 m dengan diameter men*apai % *m atau lebih. Batang umumnya tegak dan

    tidak berbanir.Kulit luar berwarna *oklat sampai hitam,beralurdangkal dan sedikit

    mengelupas.Tajuk berbentuk keru*ut dan berwarna hijau muda.'aun berbentuk 

     bulat telur memanjang, berukuran 6!#8 *m #,8! *m.Bunga majemuk terbatas

     berukuran ,=!+,- *m,berwarna putih dan berbau harum.Kayu teras berwarna

    *oklat kuning muda.Kayu gubal umumnya berwarna lebih muda dari kayu teras

    dan berbau agak asam("artawijaya et al .,#$%$&.

    Buah berdaging bertipe buni,berdaging dan berisi bijidengan ukuran relati 

    ke*il (diameter kurang dari # mm& berwarna oranye sampai merah. 0umlah buah

     per kilogram sekitar . butir dan berisi banyak benih.'i Sumatera musim

     berbunga pada bulan "ei!3gustus dan musim berbuah pada 7o2ember!0anuari

    setiap tahun.Buah masak di*irikan dengan warna merah *erah.Buah sebaiknya

    dipanen saat masih berada di atas pohon dengan *ara memangkas ranting yang

    terdapat buah masak ("artawijaya et al ., #$%$&.

    2.2. $ea%aan Eklgi Te&'e!u (Fagraea fragrans )*+B.,

    Tembesu termasuk jenis tanaman pionir dan tumbuh se*ara alami dilahan

     bekas kebakaran dan alang!alang.'ihutan rawa sering dijumpai berasoiasi dengan

     Melaleuca  sp.Tumbuh pada ketinggian !8 m diatas permukaan laut pada

    wilayah beriklim basah sampai agak kering dengan tipe *urah hujan 3!B.Tumbuh

     pada daerah basah atau kadang!kadang yang berair,tapi bukan didaerah yang

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    7/22

    tergenang.Tembesu juga tumbuh pada daerah yang aerasinya rendah,dengan tanah

    liat yang berpasir dan juga tanah berpasir("artawijaya et al.,#$%$&.

    2.3. #i!te& Per'an-akan Tana&an %engan #etek 

    Setek dapat diartikan sebagai suatu metode perbanyakan tanaman se*ara

    2egetati dengan memanaatkan bagian dari tanaman yang dipotong atau

    dipisahkan dari tanaman induknya, kemudian ditanam pada media tumbuh ("oko,

    +6&.Sebagai salah satu perbanyakan tanaman se*ara 2egetati, setek menjadi

    alternati yang banyak dipilih orang karena *aranya sederhana, tidak memerlukan

    teknik yang rumit sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja.

    )engadaan bibit dengan *ara setek pada umumnya merupakan suatu *ara

     pembiakan 2egetati yang paling mudah dan murah. Selain itu menurut )udjiono

    (#$$&, stek menjadi metode pembiakan 2egetati yangrepresentati, karena setek 

    memiliki beberapa keistemewaan yaitu 9

    a. Setek dapat digunakan untuk mendapatkan keturunan tanaman yang

    memiliki siat genetik yang sama dengan induknya, sehingga memperke*il

    terjadinya 2ariasi indi2idu, dan dapat mempertahankan siat unggulnya.

     b. Tidak memerlukan peralatan khusus dan penanganan yang rumit, ke*uali

    untuk produksi dalam skala besar.

    *. Bagi tanaman yang sulit berbuah dan berbiji dengan *ara ini pada kurun

    waktu yang relati singkat bisa mendapat bibit atau semai dalam jumlah

    yang *ukup banyak.

    d. "eskipun akar yang dihasilkan dengan *ara setek relati dangkal, kurang

     beraturan dan relati melebar, namun lama kelamaan akar ini akan

     berkembang dengan baik seperti akar tanaman yang dari biji.

    e. 'ibandingkan dengan tanaman yang berasal dari biji, tanaman yang

    diperoleh dari setek jauh lebih *epat dalam bereproduksi.

    1ampir semua bagian tanaman dapat dipakai sebagai bahan setek, tetapi

    yang seringdipakai adalah batang muda yang subur. "udahnya setek berakar 

    tergantung kepadaspesiesnya. 3da spesies tumbuhan yang mudah sekali berakar 

    *ukup dengan medium air saja. 3kan tetapi banyakpula yang sukar berakar,

     bahkan tidak berakar walaupun dengan perlakuan khusus.Kesuburan dan

     banyaknya akar yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh asal bahanseteknya yaitu

     bagian tanaman yang dipergunakan, keadaan tanaman yang diambil seteknya,dan

    keadaan luar waktu pengambilan (Kusumo, #$%6&.

    =

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    8/22

    "enurut Cardner et al., (#$$#&, aktor/aktor yang mempengaruhi

     pertumbuhan tanaman adalah aktor internal dan aktor eksternal, dimana aktor 

    internal terdiri dari laju otosintesis, respirasi, dierensiasi dan pengaruh gen,

    sedangkan aktor eksternal meliputi *ahaya, temperatur, air, bahan organik dan

    ketersedian unsur hara. 'engan terpenuhinya aktor/aktor tersebut proses

    otosintesis dapat berlangsung dan menghasilkan otosintat yang akan digunakan

    untuk proses pertumbuhan selanjutnya terutama pertumbuhan akar."enurut

    'widjoseputro (#$%&, tanaman tumbuh subur apabila unsur yang diperlukan

    *ukup tersedia, sehingga mampu memberikan hasil lebih baik bagi tanaman.

    2.4. Peranan at Pengatur Tu&'u/ Ter/a%ap Pertu&'u/an #etek.

    :ntuk memper*epat perakaran pada setek diperlukan perlakuan khusus,

    yaitu dengan pemberian ;)T dari luar. rwanto (+#& menyatakan bahwa

    sebenarnya hormon sudah tersedia se*ara alami pada tumbuhan, namun tetap

    harus dapat diberikan pada tanaman dengan tujuan untuk meningkatkan

    kemampuan berakar, memper*epat proses pertumbuhan akar, meningkatkan

     jumlah dan kualitas akar, dan mengurangi keragaman jumlah dan kualitas

     perakaran. )roses pemberian ;)T harus memperhatikanjumlah dan

    konsentrasinya agar didapatkan sistim perakaran yang baik dalam waktu relati 

    singkat. Konsentrasi dan jumlahnya sangat tergantung pada aktor!aktor seperti

    umurbahan setek, waktu atau lamanya pemberian ;)T, *ara pemberian, jenis ;)T

    dan sistimsetek yang digunakan (Dasman dan Smits, #$%%&.

    ;)T merupakan suatu ?at yang digunakan sebagai perangsang

     pertumbuhan, dalam hal ini ;)T sangat mempengaruhi pertumbuhan yaitu

    memper*epat pertumbuhan dan dapat dijadikan sebagai perangsang yang nyataterhadap pertumbuhan setek. ;at pengatur tumbuh terdiri dari lima

    kelompokyaitu, 3uksin, Ciberelin, Sitokinin, Etilen dan nhibitor dengan *iri

    khasserta pengaruh yang berlainan terhadap proses isiologis

    tanaman(1endaryono dan 5ijayani, #$$6&.Salah satu ;)T yang digunakan dalam

     pembudidayaan tanaman adalah auksin. ;)T yang masuk dalam golongan auksin

    yaitu 33 ( Indole Acetic Acid), 733 (Naphtalene Acetic Acid), dan B3 (Indole

     Butyric Acid).

    %

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    9/22

    3sam indol!-!asetat (33& diidentiikasi tahun #$-6 sebagai senyawa

    alami yang menunjukkan akti2itas auksin yang mendorong pembentukan akar 

    ad2enti. 33 sintetik juga telah terbukti mendorong pertumbuhan akar ad2enti.

    )ada era yang sama juga ditemukan asam indol butirat (B3& dan asam natalen

    asetat (733& yang mempunyai eek sama dengan 33 (3shari, #$$8&.

    rawan(#$$$9+#& menjelaskan bahwa perlakuan denganmenggunakan  Indole

     Acetic Acid (33& memberikan hasilyang lebih baik daripada  Indole Butyric

     Acid (B3&dalam merangsang pertumbuhan setek bulian. 1asil

     penelitianmenunjukkan bahwa persentase setek hidupbisa men*apai 8-

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    10/22

    waktu lamanya, dan akan tumbuh apabila dipa*u dengan auksin. )rimordia ini

    sering terdapat di nodus atau bagian bawah *abang diantara nodus. )ada daerah

    tersebut, pada batang apel, masing!masing mengandung sampai # primordia

    akar. Bahkan, batang tanpa primordia sebelumnya akan mampu menghasilkan

    akar liar dari pembelahan lapisan loem bagian luar (Salisbury dan Ross, #$$8&.

    )enggunaan auksin sebagai perangsang pembentukan akar pada setek telah

     banyak dilakukan dengan hasil yang *ukup memuaskan.1asil penelitian Rohendi

    (+$&, melaporkan bahwa pemberian hormon 33 dengan konsentrasi + ppm

    memberikan persentase hidup yang lebih tinggi yakni ($.-

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    11/22

    hidupsebesar 6< tanaman bulian( "usideroxylon !%ageri Teijsm. G Binn.& dan

     persentase setek berakar tertinggi men*apai +-.--< pada perlakuan konsentrasi

    33 8 ppm dan lama pen*elupan+ menit.

    ##

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    12/22

    III. MET*DE PENELITIAN

    3.1. Te&pat Dan 0aktu

    )enelitian ini akan dilaksanakan di areal hutan kampus dan areal

     pembibitan @akultas Kehutanan :ni2ersitas 0ambi Kampus )inang "asak,'esa

    "endalo 'arat,Ke*amatan 0ambi Fuar Kota, Kabupaten "uaro 0ambi. )enelitian

    ini dilaksanakan dalam waktu 6bulan dari bulan @ebruari/"ei+#.

    3.2. Alat %anBa/an

    3lat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain setek tembesu ( Fagraea fragrans  ROXB.&yang diperoleh dari kebun pangkas di areal

    kampus:ni2ersitas 0ambi, 33 ( Indole Acetic Acid),alkohol =

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    13/22

    'ari kedua aktor tersebut diperoleh $ kombinasi perlakuan yaitu9

    :rutan 7odus

    Konsentrasin# (+& n+ (-& n- (6&

    i# (- ppm& i#n# i#n+ i#n-

    i+ ( ppm& i+n# i+n+ i+n-

    i- ($ ppm& i-n# i-n+ i-n-

    "asing!masing kombinasi diulang sebanyak - kali, setiap satuan

     per*obaan terdiri atas # tanaman setek,dan diambil + setek sebagai tanaman

    sampel dan # tanaman sebagai sampel destrukti. 0umlah setek yang dibutuhkandalam per*obaan ini adalah += setek.

    "odel matematis dari per*obaan ini adalah I

    Di&$  H μ J i J β j + (αβ)ij + K k + εijk 

    'imana 9

    Di&$  H 7ilai pengamatan aktor konsentrasi 33 tara ke!i  dan aktor 

    urutan nodus tara ke! & pada ulangan ke!$ .

    μ H 7ilai rata!rata umum.i H )engaruh konsentrasi 33.β j H)engaruh urutan nodus setek.(αβ)ij H nteraksi antara konsentrasi 33 dan urutan nodus.K k  H )engaruh kelompok ke!$ .

    εijk  H Calat per*obaan.

    3.4. Pelak!anaan Penelitian

    3.4.1.Per!iapan Areal Penana&an #etek 

    Tempat penanaman setek yang digunakan adalah bak tanam berbentuk 

     persegi panjang yang terdapat didalam rumah setek dengan panjang = m dan lebar 

    # myang ditutup oleh plastik bening (sungkup&, bak tanam dibersihkan terlebih

    dahulu dari tanaman pengganggu,kotoran, bebatuan dan lainnya.Sungkup berada

    di dalam bangunan>bedengan yang di atasnya beratap seng.Bangunan>bedengan

    dibangun di bawah tegakan pohon. 'enah per*obaan dapat dilihat pada Fampiran

    #.

    3.4.2. Per!iapan Me%ia Tana&

    #-

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    14/22

    "edia tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir yang telah

    dibersihkan dari kotoran,kemudian pasir dimasukkan kedalam bak 

    tanam.)embersihan media dilakukan dengan *ara pengayakan sehingga kotoran!

    kotoran seperti batu dan ranting terpisah dari media pasir yang akan digunakan.

    3.4.3. Perlakuan #etek 

    3.4.3.1. Penga&'ilan Ba/an #etek 

    Bahan setek diambil dari pemotongan ranting tanaman tembesu yang

     berasal dari kebun pangkas di areal kampus :ni2ersitas 0ambi dengan

    menggunakan gunting setek. )emotongan setek dilakukan didalam air dengan

    sudut pemotongan 68L pada pangkal dan ujung setek.'aunyang terdapat pada

    setek dibuang dan disisakan dua helai daun.'aun yang tersisa kemudian dipotong

    hingga bagian yang tersisa pada setek hanya -< untuk mengurangi transpirasi.

    )engambilan bahan setek dilampirkan pada lampiran -.

    3.4.3.2. Pe&'erian at Pengatur Tu&'u/

    )emberian ;at )engatur Tumbuh dilakukan dengan *ara bagian

     pangkalsetek sedalam + *m direndampada larutan 33 sesuai dengan

     perlakuannya selama+ jam (7apisah, +#8&.)embuatan masing!masing perlakuan

    konsentrasi 33 dilampirkan pada Fampiran6.

    3.4.4 Penana&an

    Sebelum ditanam, pada media dibuat lubang tanam terlebih dahulu untuk 

    menghindari kerusakan bahan setek dan mengurangi gesekan antara ;)T dan

    media yang dapat mengurangi kadar ;)T dalam bahan setek. Setek ditanam pada

    media pasir dengan kedalaman + *m.

    3.4. Pe&eli/araan Tana&an

    )emeliharaan meliputi kegiatan penyiraman,penyiangan gulma,serta

     pengendalian hama dan penyakit.)enyiramandilakukan setiap dua kali sehari(pagi

    dan sore hari& atau disesuaikan dengan kelembapan media setek dengan

    #6

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    15/22

    menggunakan  sprayer untuk mendapatkan butiran!butiran air yang halus.

    )enyiangan terhadap gulma dilakukan se*ara manual dengan *ara men*abut

    gulma yang tumbuh pada media setek.)enyemprotanungisidadilakukan sebelum

     penanaman untuk men*egah jamur.

    3.. aria'el ang Dia&ati

    3..1. Hari Munuln-a Tuna! (H#T,

    )engamatan terhadap waktu mun*ulnya tunas dilakukan saat setek mulai

     bertunas. Setiap masing!masing sampel diamati kapan tunasnya mun*ul. 1al ini

    dilakukan untuk mengetahui ke*epatan mun*ul tunas pada setek.

    3..2. "u&la/ Daun(/elai,

    0umlah daun dihitung per tanaman sampel,dilakukan pada saat mun*ulnya

    daun. Selanjutnya perhitungan dilakukan setiap + minggu sekali sampai umur #

    minggu setelah setek ditanam.'aun yang dihitung adalah daun yang telah

    membuka sempurna.Satuan yang digunakan dalam menghitung daun adalah helai.

    3..3. Per!enta!e Hi%up(5,

    Setek hidup adalah setek yang masih hijau dan segar. )ersentase setek 

    hidup dihitung setelah setek berumur # minggu setelah tanam. )erhitungan setek 

    hidup berdasarkan pengamatan terhadap jumlah setek hidup dibagi banyaknya

    setek yang ditanam dengan menggunakan rumus9

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    16/22

     pengamatan terhadap jumlah setek yang berakar dibagi banyaknya setek yang

    ditanam.

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    17/22

    )erhitungan rasio pu*uk akar dilakukan pada akhir penelitian dengan

    membandingkan berat kering tunas dan berat kering akar.

    3.6. Anali!i! Data

    :ntuk melihat pengaruh perlakuan terhadap 2ariabel yang diamati,maka

    data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (37OM3&,dan

    dilanjutkan dengan uji B7T.

    3.7. Data Penunjang

    Sebagai data penunjang untuk melihat pengaruh lingkungan terhadap data

    hasil penelitian maka diamati juga suhu dan kelembaban udara ketika pagi, siang

    dan sore setiap # minggu sekali selama penelitian. Suhu dan kelembaban udara

    diukur menggunakan herohigroeter .

    DA9TA) PU#TA$A

    #=

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    18/22

    3bdullah 3.T.", 1ossain, ".3, andBhuiyan, ".K. +8. )ropagation oFatkan

    ( Baccaurea sapida "uell. 3rg& by "ature Stem 4utting. 0ournal

    o3gri*ulture and Biologi*al S*ien*es. #(+&9#+$!#-6.

    3dinugraha1.3, '. Setiadi, dan ".7. 3mbari.+. KemampuanBertunas

    Tanaman Sukun 'ikebun )angkas dari Enam )opulasi dengan 3plikasi

    1ormon 33. 0urnal )enelitian 1utan Tanaman. )usat )enelitian dan

    )engembangan1utan Tanaman :ni2ersitas)embangunan7asional

    Meteran.Mol-. Suplemen 7o #, 3gustus +, +8!+=-.

    3shariS. #$$8.1ortikultura 3spek Budidaya. :ni2ersitas ndonesia.)ress.

    0akarta.

    3stuti). +. )engaruh Fama )engeretan Bahan Setek dan Konsentrasi

    Rootone @ terhadap )ertumbuhan Stek Kopi Robusta (offea canephora).

    'widjoseputro'. #$%. )engantar@isiologi Tumbuhan. Edisi Kelima. Cramedia

    )ustaka :tama. 0akarta.

    Cardner @.), R.B. )ear*e, dan R.F. "it*hell. #$$#. @isiologi Tanaman Budidaya.

    :ni2ersitas ndonesia. Salemba. 0akarta.

    Cusniwati, B. rawan, dan 7eliyati. +=. )enggunaan ;at )engatur Tumbuh

    3uksin untuk "ema*u )erakaran dan )ertumbuhan Setek 'uku. 0urnal

    3gronomi Mol.## 7o. #. 0anuari sampai 0uni += 1al. #8!#%.

    1artmann 1.T, Kester, '.E and 'a2ies,@.T. #$$. )lant )ropagation

    )rin*iplesand )ra*ti*es. )renti*e!1all, n*. Englewood 4li. 7ew

    0erseyI)renti*e!1all nternational, n*.

    1eddy S. #$%$. 1ormon Tumbuhan. 4etakan Kedua. 4M. Rajawali.

    0akarta.

    1endaryono '.).Sdan 3.5ijayani. #$$6.Teknik Kultur 0aringan9)engenalan

    dan )etunjuk)erbanyakanTanamanSe*ara Megetati!"odern.Kanisius.

    Dogyakarta.

    rawanB. #$$$. Ee*ts o Indole Acetic Acid  (33& and Indole Butyric Acid  (B3&

    on Rooting and Crowth o Bulian ( "usideroxylon !%ageriT. et. B& 4uttings.

     Master thesis. Cottingen :ni2ersity, Cermany.

    rawan B. +#. 4onser2ation o ronwood ( "usideroxylon !%ageri  T. et. B.&

    Through 4utting )ropagation :sing  Indoleacetic Acid   (33& and  Indole

     Butyric Acid  (B3&. Tropenlandwirt 7o. =-9 +88!+-.

    #%

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    19/22

    rwanto.+#. )engaruh 1ormon B3 (Indole Butyric Acid) terhadap )ersen 0adi

    Setek )u*uk "eranti )utih (#horea ontigena). Skripsi. 0urusan

    Kehutanan, @akultas )ertanian, :ni2ersitas )attimura, 3mbon.

    Kastono ',1 Sawitri, danSiswandono. +8. )engaruh 7omorRuas Setek dan'osis )upuk :reaTerhadap )ertumbuhan dan 1asil Kumis Ku*ing. 0urnal lmu

    )ertanian.#+(#&98!6.

    Kusumo S. #$%6. ;at )engatur Tumbuh Tanaman. )enerbit 4M. Dasaguna. 0akarta.

    "arito1.3. +#8. )engaruh Konsentrasi  Indole Acetic Acid   (33& dan Fama

    )en*elupan Terhadap )ersentase Setek 1idup dan )ertumbuhan Setek

    Bulian( "usideroxylon !%ageri  Teijsm. G Binn.&.Skripsi. 0urusan

    Kehutanan, @akultas Kehutanan, :ni2ersitas 0ambi, 0ambi.

    "artawijaya 3, Sujana, D "andang, S )rawira, dan K Kadir. #$%$. 3tlas Kayundonesia 0ilid . Badan )enelitian dan )engembangan 1utan Bogor!

    ndonesia.

    "oko 1. +6. Teknik )erbanyakan Tanaman 1utan Se*ara Megetati. normasi

    TeknisMol.+ 7o.#,0uni +6. )usat)enelitiandan

    )engembanganBioteknologidan)emuliaan Tanaman 1utan. Dogyakarta.

     7asution 3. +6. Respon :kuran 'iameter Setek dan Konsentrasi 1ormon

    3samndol 3setat (33& Terhadap )ertumbuhan Setek )u*uk Kemenyan

    Siam (#tyraxton$inensis&.Skripsi. Universitas Sumatera Utara,

    Medan.

     7apisah S. +#8. )engaruh Konsentrasi  Indole Butyric Acid   (B3& dan Fama

    )erendaman Terhadap )ertumbuhan Setek Tembesu ( Fagraea fragrans

    Rob.&Skripsi. @akultas Kehutanan, :ni2ersitas 0ambi, 0ambi.

    OmonR",3@ "asNud, dan 1arbagung, #$%$. )engaruh "edia)adatdanRootone!

    @Terhadap)ertumbuhanakarStek Batang

    #horeapolyandra.Buletin)enelitianKehutanan,

    Mol.87o.-.Balai)enelitianKehutanan )ematangSiantar. ).#$8!++.

    )amungkas @.T, S. 'armanti, dan B. Raharjo. +$. )engaruh Konsentrasi dan

    Fama )erendaman 'alam Supernatan Kultur Bacillus sp.+ ':44!BR!K.-

    Terhadap )ertumbuhan Setek 1ori?ontal Batang 0arak )agar ( *atropha

    curcas F.& Faboratorium"ikrobiologi 0urusan Biologi, @akultas "atematika

    dan lmu )engetahuan 3lam :ni2ersitas 'iponegoro. Mol. #=. 7o.- 0uli

    +$9#-#!#6.

    )udjionoS. #$$. 'asar!dasar :mum 4ara )embuatan Setek dari )ohon 1utan.

    normasi Teknis 7o.#>#$$. Balai )enelitian dan pengembangan

    Bioteknologi dan pemuliaan tanaman 1utan. Dogyakarta.

    #$

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    20/22

    Ra*hman E. dan3.Rohandi. +#+. Keberhasilan Setek )u*uk Canitri

    ( "laeocarpus ganitrusRob.&)adaaplikasi 3ntara "edia Tanam dan

    1ormon Tumbuh. 0urnal )enelitian 1utan Tanaman. Balai )enelitian

    Teknologi 3groorestryMol.$ 7o.6, 'esember +#+, +#$/++8. 4iamis.

    Rohendi3. +$.)enyediaan Bibit "imba melalui )erbanyakan Setek )u*uk 

    dengan 3plikasi 1ormon )ertumbuhan.)rosidingSeminar 1asil!1asil

    )enelitian.Balai )enelitian Kehutanan 4iamis.

    Salisbury@B 'an 45 Ross. #$$8. @isiologi Tumbuhan (Terjemahan 'iah R.F.

    Sumaryono&. nstitut Teknologi Bandung, Bandung.

    Santoso B. +##. )emberian B3 'alam Berbagai Konsentrasi dan Fama

    )erendaman Terhadap )ertumbuhan Setek Kepuh (#terculia foetida Finn&.

    Skripsi. @akultas )ertanian, :ni2ersitas Sebelas "aret, Surakarta.

    SetyawatiE.R . +#+. Studi Respon )ertumbuhan Setek 7ilam ( Pogosteon

    ca'linBenth& Terhadap 7omor Ruas Bahan Setek dan Konsentrasi

    Rhi??atun @. 0urnal )ertanian+(+&9 $8 / #+.

    Soyan 3, 3.1.Fukman danBastoni. +-. "embangun 1utan Tanaman

    dengan0enis!0enis )rioritas. "akalah Temu Fapang dan Ekspose.1asil!

    1asil)enelitian :)T Badan Fitbang Kehutanan 5ilayah

    Sumatera.)alembang.

    Soyan 3. dan ."uslimin. +. )engaruh 3sal Bahan dan "edia Setek

    terhadap )ertumbuhan Setek Batang Tembesu ( Fagraea fragrans Rob&.

    "akalah )enunjang padaEkspose 1asil!hasil )enelitian Konser2asi dan

    Rehabilitasi Sumberdaya 1utan. )adang, + September +.

    Soyan 3, 3.1. Fukman dan 7asrun. +#-. Faporan 1asil )enelitian Teknik 

    Sil2ikultur 0enis Tembesu. Balai )enelitian Kehutanan )alembang. Tidak 

    'ipublikasi.

    5attimena C.3. #$$%. ;at )engatur Tumbuh Tanaman. )usat 3ntar :n2esitas

    dan Sumberdaya normasi, nstitut )ertanian Bogor, Bogor.

    5udianto R. +6. "embuat Setek, 4angkok dan Okulasi. )T. )enebar

    Swadaya. 0akarta.

    Dasman.dan 5.T."Smits.#$%%."etode )embuatan

    Setek'iptero*arpa*eae.3sosiasi )anel Kayu ndonesia. -%p.

    +

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    21/22

    La&piran 1. Dena/ Per'aan Menurut )anangan Aak $el&pk 

      :

    #, , 9 :langan

    i#n# H 'irendam dalam 33 - ppm>tanaman dengan nodus+

    i#n+ H 'irendam dalam 33 - ppm>tanaman dengan nodus-

    i#n- H 'irendam dalam 33 - ppm>tanaman dengan nodus6

    i+n# H 'irendam dalam 33 ppm>tanaman dengan nodus+

    i+n+ H 'irendam dalam 33 ppm>tanaman dengan nodus-

    i+n- H 'irendam dalam 33 ppm>tanaman dengan nodus6

    i-n# H 'irendam dalam 33 $ ppm>tanaman dengan nodus+

    i-n+ H 'irendam dalam 33 $ ppm>tanaman dengan nodus-

    i-n- H 'irendam dalam 33 $ ppm>tanaman dengan nodus6

    La&piran2. Dena/ Tana&an Dala& #atu Unit Per'aan

    +#

    i#n#i+n#

    i#n+

    i-n+i-n-i-n# i+n+

    i+n#i#n+ i-n+

    i+n+i#n#

    i+n+i#n-i-n-

    i-n# i+n-i#n# i+n-i#n-i+n-

    i-n-i-n#i#n-i#n+i+n# i-n+

    # 7#

  • 8/17/2019 Proposal Neni

    22/22

      3 B 4

    Keterangan9

    3 H 'alam satu unit per*obaan terdapat # tanaman.

    B H 'alam satu unit perlakuan terdapat - tanaman sampel.

    4 H 'alam satu unit perlakuan terdapat # tanaman destrukti.

    ++

    # 7#

    a

    # 7#

     b

    # 7#

    *

    # 7#

    d

    # 7#

    e

    # 7#

     

    # 7#

    g

    # 7#

    h

    # 7#

    i

    # 7#

     j