proposal pemipil jagung kelompok 7 jadi

34
 PERANCANGAN MESIN KELOMPOK 7 MESIN PEMIPIL JAGUNG OLEH : ARSYADANI HASAN (K2511007) ASEP NURHIDAYAT (K2511008) RAHMAD YARI S (K2511038) PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Upload: asep-nur-hidayat

Post on 04-Oct-2015

1.158 views

Category:

Documents


57 download

DESCRIPTION

proposal

TRANSCRIPT

  • PERANCANGAN MESIN KELOMPOK 7

    MESIN PEMIPIL JAGUNG

    OLEH :

    ARSYADANI HASAN (K2511007)

    ASEP NURHIDAYAT (K2511008)

    RAHMAD YARI S (K2511038)

    PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2014

  • Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala

    rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan proposal perancangan mesin Pemipil

    Jagung ini.

    Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan mata kuliah

    Perancangan Mesin Semester 7 Pendidikan Teknik Mesin. Dalam pelaksanaan Oleh karena itu,

    pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada:

    1. Bapak Yuyun Estriyanto, S.T., M.T. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah

    Perancangan Mesin Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.

    2. Teman - teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2011 atas

    semua bantuannya dan semua pihak yang membantu kelancaran dalam penyusunan

    proposal kami.

    Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu

    penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga

    laporan Praktik Industri ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

    Surakarta, 31 Desember 2014

    Hormat kami,

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LatarBelakang

    Selama pembangunan jangka panjang hingga sekarang produk-produk mesin

    industri menunjukkan kemajuan sangat pesat, baik segi volume maupun keragaman

    produk yang dihasilkan. Perkembangan produk ini tidak hanya ditandai dengan

    terpenuhnya kepentingan masyarakat, tetapi juga mengarah kepada kemampuan

    dalam memasuki ekspor untuk meningkatkan devisa negara.

    Komoditas pertanian di Indonesia cukup melimpah,

    IndonesiamerupakansalahsatuNegaraagraris,dimana

    jagungmerupakankomodititanamanpangan terpentingkedua setelahpadi.

    Tanamanjagung sangatbermanfaatbagikehidupan manusiadanhewan.

    Berdasarkanurutanbahanmakananpokok didunia,jagung mendudukiurutan ke 3

    setelah gandumdan padi.DiIndonesia, jagungbanyakdimanfaatkansebagaimakanan

    pokok, tetapi bonggolnya masih belum termanfaatkan dengan

    baik.Selamainibonggol jagung hanyadibuang saja,paling- paling

    biasanyahanyadigunakansebagaibahanbakardapur ataupun pengasapan untuk

    pengusir nyamuk pada kandang ternak. Oleh karena itu untuk

    meningkatkanproduksipertanian danmemanfaatkanbonggoljagungyangbelum

    termanfaatkan untuk dijadikanpakan ternak,diperlukanmesin-mesin yang tepat

    gunamembantu meningkatkan produksipertaniandan penghasil pakan ternak.

    Seiring dengan kemajuan teknologi tepat guna banyak ditemukan alat alat

    teknologi yang diciptakan untuk mengolah hasil pertanian, hal ini disebabkan oleh

    meningkatnya hasil tani sehingga timbullah pemikiran untuk mengolah hasil tani

    tersebut sebelum dipasarkan, tujuannya tidak lain untuk meringankan dalam

    pekerjaan.

    Mesin pemipil jagung adalah sebuah mesin yang digunakan untuk

    memisahkan biji jagung dengan dongkolnya. Sebelum adanya mesin pemipil jagung

    ini, pemisahan biji jangung dengan dongkolnya dilakukakan secara manual atau

    dalam kata lain dengan cara memipil jagung satu-persatu dengan menggunakan

    tangan, dan itu merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan.

    Kebanyakan alat pemipilyangdigunakan masnyarakat pada umumnya masih

    berukuran sangat besar dan harganya relative mahal untuk kalangan petani.Selain itu,

    mesinpemipil jagung yang tersediamasihmemiliki kekurangan dalam sistem

  • pembuangan bonggol jagung yaitu banyak jagung pipilan yang ikut terbuang

    bersamaan dengan bonggol,sehinggadilakukanprosespemisahanantara jagung

    pipilan dengansisabonggol.Dankarenamasihbelumadamesin

    penghancurbonggol,makabonggoljagungmasihbelum banyak termanfaatkan.

    Dalam keadaan nyata saat musim panen jagung para petani harus antri untuk

    memisahkan biji jagung dari bonggolnya. Karena di masyarakat hanya orang

    tertentu saja yang memiliki alat pemipil jagung.

    Pada saat sekarang ini banyak terdapat berbagai cara untuk pemipilan jagung,

    yang pada umumnya hanya terbatas seperti hal pemipilan sebagai berikut:

    1. Pemipilan dengan tangan (manual)

    2. Pemipilan dengan mesin

    Dalam hal ini pemprosesan buah jagung membutuhkan waktu yang lama dan

    hasil yang diperoleh sangat terbatas. Melihat dan meninjau masalah yang dihadapi

    petani, maka penulis membuat suatu peralatan yang lebih berguna dan efisien

    mempermudah dalam pengolahan buah jagung.

    B. Identifikasi PermasalahanDesain

    1. Rumusanfungsialat

    Alat ini digunakan untuk membantu petani jagung untuk mempercepat

    proses pemipilan . Seperti yang telah dijelaskan bahwa proses pemipilan jagung dr

    bonggolnya masih manual menggunakan tangan dan membutuhkan waktu yang

    diperlukan cukup lama, bila produksi pemipilan jagung telah mencapai skala besar,

    maka tenaga yang dibutuhkan akan semakin banyak.

    2. Penggunaan alat

    Sasaran dari konsumen alat ini adalah para petani jagung dengan skala

    menengah kebawah untuk menunjang proses produksi yang dijalankan dan tentu

    profit yang dihasil akan lebih meningkat setelah penggunaan mesin pemipil jagung.

    3. Persoalanyang terjadi

    Persoalan yang terjadi telah dibahas, yang dialami petani jagung adalah saat

    pemipilan atau memisahkan antara biji jagung dengan bonggolnya yang masih

  • menggunakan cara manual dan alat dipasaran yang dijual masih relative mahal.

    Maka untuk mengatasi hal tersebut alat ini dibuat supaya kegiatan produksi dapat

    lebih cepat.

    4. kondisilingkungan

    Alat ini akan digunakan pada ruang produksi yang tertutup maupun terbuka .

    Hal ini dikerenakan alatnya mudah dibawa kemana mana. agar tetap awet dan

    kebersihan dalam proses produksi tetap terjaga.

    5. Durasikerja

    Alat ini di operasikan hanya saat proses atau tahapan pemipilan jagung saja.

    Selebihnya alat ini di simpan pada tempat yang bersih agar saat digunakan lagi tidak

    ada kotoran yang terdapat pada mesin saat penyimpanan alat.

  • BAB II

    IDENTIFIKASIKRITERIADANKONDISIBATAS DESAIN

    A. KriteriaUnjukKerja

    Sebuah motor berputar memutar puli kemudian tenaga di salurkan melalui belt

    yang memutar silinder pemipil. Kemudian jagung dimasukkan melalui saluran masuk

    dan jagungpun bergesekan dengan silinder pemipil hingga biji jagung lepas dari

    bonggolnya. Biji jagung keluar melalui celah-celah plat berlubang menuju corong

    pengarah. Bonggol keluar terlempar menuju saluran buang.

    B. KondisiBatasDesainAlat

    1. KriteriaDESAIN

    Mesin pemipil jagung ini dirancang dengan desain sebagai berikut:

    a. sumber tenaga yang digunakan adalah motor listrik dengan daya 0.5HP dan

    kecepatan putaran 1000 rpm

    b. mempunyai kapasitas kerja sesuai 60kg/jam

    c. mudah dioperasikan dan perawatannya

    d. menghasilkan segi ergonomis

    Dimensi Mesin Pemipil jagung

    a. panjang : 80 cm

    b. lebar : 40 cm

    c. tinggi : 60 cm

    2. Kriteria MATERIAL

    kriteria material pembuatan dari setiap komponen mesin pemipil jagung terdapat

    didalam table 2.1 sebagai berikut:

    No Komponen Material Ukuran Jumlah

    1 Rangka

    2 Silinder

    3 Poros bergigi

    4 Pulley

    5 Belt

    6 Gearbox

    7 Motor listrik

  • 8 Mur

    9 Baut

    10 Bearing

    3 . KriteriaHARGA

    Rp. 1620.000,-

    4. KriteriaKETERSEDIAAN BAHAN

    Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan mesin pemipil jagung antara lain

    a. besi siku

    b. besi poros

    c. pelat alumunium

    d. mur dan baut

    e. pulley

    f. belt/sabuk V

    g. motor listrik 100rpm

    h. gearbox

    i. klaher

    5. KriteriaKETERSEDIAAN ALAT

    Alat yang digunakan dalam proses pembuatan mesin pemipil jagung antara lain:

    a. las listrik

    b. pelengkung besi atau pelat

    c. obeng

    d. palu

    e. meteran

    f. gerinda

    g. bor listrik

    h. dan alat bengkel lainnya

    Ketersedian alat untuk membuat alat ini lengkap di bengkel kampus

    6. KriteriaWAKTUAVAILABLEUNTUKPENGERJAAN

    Pengerjaan alat ini memerlukan 22 hari kerja dengan durasi waktu 5 jam per hari.

    Dibengkel pemesinan JPTK FKIP UNS

  • BAB III

    ALTERNATIF DESAIN

    A. Alternatif Desain yang Mungkin

    Terdapat beberapa desain yang didapatkan setelah kami mengeluarkan ide-

    ide darikelompok kami. Tentu saja pandangan desain tiap individu berbeda

    tergantung sudut pandang, karakteristik, dan kinerja efektif sebuah alat yang

    nantinya akan kami buat.

    Permasalahan perencanaan yang kami temui adalah:

    1. alat yang akan kita buat harus berdimensi kecil dan murah sesuai

    permasalahan yang sudah kita sebutkan di bab1

    2. Harga mengjadi bagian terpokok untuk menentukan design

    3. Produksi yang dihasilkan haruslah sebanyak mungkin

    4. Ketahanan Alat sangat diperlukan

    Berangkat dari 4 masalah tersebut, maka kami telah menemukan 3 desain

    yang paling ideal, efektif, dan efisien atas permasalahan diatas menurut pendapat

    kami, yaitu:

    1. Desain A

    Dengan bahan rangka besi, motor listrik dipasang dibawah wadah pemipil

    bagian dalam, dan menggunakan puli,V belt putaran dari motor di salurkan

    menuju poros pemipil yang berbentuk as kecil-kecil. Desain A ini dipilih

    motor listrik 0.25 HP 1 phase Karena desain ini dengan transmisi tidak

    terlalu besar cukup untuk memisahkan biji jagung dari bonggolnya

  • Gambar 1. Sketsa desain A

    2. Desain B

    Dengan bahan yang sama dengan desain yang A, motor listrik juga ditaruh

    dibawah akan tetapi puli dan belt nya ditaruh disisi luar rangka, dengan

    saluran masuk untuk jagung dari samping, dimana poros sama dengan

    desain A. motor yang digunakan adalah motor listrik 0.25HP 1 phase.

  • 3. Desain C

    Desain dengan rangka yang sama desain A dan B, menggunakan motor

    listrik sebagai penggeraknya. Secara mekanis sama dengan desain B, puli

    di taruh sisi luar rangka. Dengan saluran masuk dari atas, dengan hasil

    pemipilan jagung keluar dari bawah. Motor yang digunakan adalah motor

    listrik 0.25HP 1 phase.

    Gambar 3. Desain C

    B. Pemilihan Desain Terbaik

    Berdasarkan tiga desain yang muncul, untuk memilih atau menentukan

    desain akhir mesin yang akan dibuat,terdapat pertimbangan ataupun kriteria yang

    dijadikan rambu rambu dan mendesain mesin, pertimbangan kriterian antara lain:

    1. Harga produksi

    2. Perawatan

    3. Ukuran mesin

    Untuk menentukan desain mana atau bagian-bagian mana yang digunakan

    untuk desain akhir mesin. Kami membuat matrik desain dengan scorePemilihan

    desain didasarkan pada hasil dari penilaian matriks yang telah kami buat berikut:

  • Tabel 1. Matrik desain

    Desain Alternatif Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Total

    Skor

    Desain A 4 4 3 2 13

    Desain B 4 3 2 3 12

    Desain C 2 2 5 3 12

    Keterangan: 4 = amat baik

    3 = baik

    2 = cukup

    1 = kurang

    Dengan kriteria penilaian sebagai berikut

    1. Efisiensi desain

    2. Konstruksi yang compact

    3. Keefektifitasan rencana konstruksi

    4. Kemudahan dalam penggunaan

    Berdasarkan matrik maka kami memilih desain A tersebut menjadi desain

    akhir kami. Spesifikasi desain yang kami pilih adalah :

    a. Motor listrik = Motor listrik 1 phase dengan

    kapasitas 0.5 HP,220 V,180 watt

    b. Jenis transmisi = roda gigi dan rantai

    c. Bahan rangka = Besi profil L

    d. Bahan poros = Stainless steel

    e. Bahan wadah pemipil = alumunium

    f. Detail = Terdapat saluran masuk dan saluran

    keluar untuk keluarnya biji jagung

  • Dengan sistem kerjanya

    Motor listrik 0,5 HP dihidupkan dengan saklar kemudian putaran dari motor

    listrik di alirkan poros menggunakan puli V-belt. Kemudian poros akan memipil

    jagung hingga terpisah antara biji jagung dan bonggolnya, setelah itu matikan

    mesin, dan hasil pemipilan jagung di wadah saluran keluar.

  • BAB IV

    PERANCANGAN ALAT

    A. Perancangan Alat

    Analisis dasar perhitungan mekanika alat:

    1. Perhitungan poros

    Rumus-rumus yang digunakan untuk poros:

    1. Perhitungan daya

    Pd = fc . P (Kw)

    Dimana fc : faktor koreksi (1,0 1,5)

    P : daya maksimum (Kw)

    2. Momen puntir (T)

    Apabila poros hanya menerima beban momen puntir atau torsi, maka

    diameter dari poros dapat dihitung dengan persamaan torsi, yaitu :

    T

    J=

    r

    Dimana :

    T = Momempuntir

    J = Momeninersia polar penampangporos

    = Tegangangeser

  • r = Jari-jariporos

    sedangkan momen inersia poolar untuk poros pejal adalah :

    J = d4

    32

    Sehinggadiperoleh :

    T

    d4

    32=

    t

    d2

    atauT =

    16 t d3

    3. Diameter poros

    Ds = 3

    1

    ..1,5

    Tcbkt

    n(mm)

    n :Tegangan geser izin

    Kt : faktor koreksi kejutan beban (1,0 1,5)

    cb : faktor koreksi lenturan (1,2 2,3)

  • 2.Motor listrik

    Dengan menggunakan torsi dan kecepatan yang bekerja maka daya

    motor dapat ditentukan dengan rumus:

    Pmotor = w . Tmotor atau Pmotor = 2 n . Tmotor

    Pmotor = daya motor ( watt)

    Tmotor = kecepatan yang bekerja ( Nmm )

    n = Putaran akibat motor listrik

    3. Perhitungan bantalan

    Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitunagan bantalan:

    1. Perhitungan bebas beban aksial ekuivalen dinamis (Pa).

    Pa= x . fr + y . Fa

    2. Perhitungan umur nominal (Lh).

    Faktor kecepatan bola bantalan (Fn)

    Fn = 3

    1

    3,33

    n

    n : Putaran mesin

    3. Faktor umur

    Fh = Fn .Fn

    c

    4. Umur nominal

  • LL1 = 500.Fh3

    Adapun analisa terhadap bantalan dilakukan untuk menghitung umur

    bantalan berdasar beban yang diterima oleh bantalan.

    Perhitungan umur bantalan untuk setiap beban :

    L = ,

    a

    F

    C

    dimana L = Dalam jutaan putaran

    C = FL a1

    Beban bantalan

    1

    2

    2

    1

    F

    F

    L

    L ; di mana a =3 untuk bantalan peluran

    a = 10/3 untuk bantalan rol

    Tegangan geser maksimum:

    xyx 2

    2

    max2

    ( kpsi )

    4.Perhitungan sabuk

    Sabuk-V sebagai penerus daya dari motor listrik keporos, dapat

    dihitung dengan rumus:

    1. Perbandingan transmisi

    1

    2

    2

    1

    d

    d

    n

    n

  • Dimana :

    1n = putaran poros pertama (rpm)

    2n = Putaran poros kedua (rpm)

    1d = diameter puli penggerak (mm)

    2d = diameter puli yang digerakan (mm)

    2. Kecepatan sabuk

    1000.60

    .. ndv

    (m/s)

    Dimana :

    V = kecepatan sabuk (m/s)

    d = diameter puli motor (mm)

    n = putaran motor listrik (rpm)

    3. Panjang sabuk

    L = 2C + 2

    (dp + Dp) +

    C.4

    1 (Dp - dp)

    2

    Dimana :

    L =panjang sabuk (mm)

    C = jarak sumbu poros (mm)

    D 1 = diameter puli penggerak (mm)

  • D 2 = diameter puli poros (mm)

    5. Perhitungan Pulley

    Rumus-rumus yang digunakan untuk perhitungan pulley.

    1. Perhitungan daya rencana

    Pd = fc. P (Kw)

    Dimana : Pd :daya

    n : Putaran

    2. Momen rencana T

    T = 9,74 x 105 n

    Pd(Kg. Mm)

    Dimana : Pd :daya

    n : putaran

    3. Perbandingan putaran

    i =2

    1

    n

    n

    4. Diameter pulley

    Dv = dp . i

    Dimana : i : perbandingan putaran

    5. Panjang sabuk

    L = 2c+2

    (dp+ Dp)+

    c4

    1(Dp dp)2

    Dimana : L : panjang sabuk

    Dp : diameter pulley

    6. Perhitungan Baut

  • Jika momen rencana dari poros adalah T (kg.mm) dan diameter poros adalah ds

    (mm), maka gaya tangensial F (kg) pada permukaan poros adalah:

    Tegangan geser yang dihasilkan adalah:

    7. Perhitungan Pengelasan

    Perhitungan kekuatan las seperti pada rumus di bawah ini (Zainul

    Achmad, 1999) .

    Tegangan Total :

    2.6

    1.7,0

    l

    H

    A

    F

    Dengan : F = Gaya yang bekerja (N)

    = Tegangan total (N/mm2

    )

    H = Tinggi plat (mm)

    A = Luas penampang (A = 2.a. l )

    a = Lebar pengelasan (mm)

  • l = Panjang las

    B. Gambar CAD

    C. Model 3D

    D. Rincian Kebutuhan Alat dan Bahan

    1.Poros

    Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap

    mesin.Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, dan

    berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen rodagigi, pulli dan

    pemindah day alainnya.Poros bisa menerima beban-beban lentur, tarikan,

    tekan, atau puntiran, yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu

    dengan yang lainnya.

    Gambar 2.1. Poros

    2.Bantalan

    Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,

    sehingga putaran dan gerakan bolak-baliknya dapat berlansung secara halus,

    aman, dan tahan lama.Pada bantalan terjadi gesekan gelinding antara bagian

  • yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola

    (peluru), rol jarum dan rol bulat. Bantalan gelinding pada umumnya cocok

    untuk beban kecil dari pada bantalan luncur, tergantung pada bentuk elemen

    gelindingnya. Putaran pada bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang

    timbul pada elemen gelinding tersebut.

    Gambar 2.2. Bantalan

    3. Motor listrik

    Motor listrik merupakan alat yang mengkonversikan listrik menjadi

    energi mekanik. Output dari alat ini berupa kopel atau putaran.

    Dibandingkan dengan motor yang bersumber pada energi lain, motor listrik

    merupakan motor yang mempunyai efisiensi yang paling tinggi. Motor

    listrik yang digunakan dalam perancangan poros dan sistem penggerak pada

    mesin pemipil daging ini bersumber dari motor arus bolak-balik (AC).

  • Gambar 2.3. Motor listrik

    4. Pulli

    Jarak yang jauh antara dua poros sering tidak memungkinkan transmis

    ilangsung dengan rodagigi. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau

    daya yang lain dapat diteruskan, dimana sebuah sabuk dibelitkan sekeliling

    pulli pada poros. Transmisi dengan elemen mesin dapat digolongkan atas

    transmisi sabuk, Transmisi rantai dan transmisi kabel atau tali. Dari macam-

    macam transmisi tersebut, kabel atau tali hanya digunakan untuk maksud

    yang khusus. Bentuk pulli adalah bulat dengan ketebalan tertentu, ditengah-

    tengah pulli terdapat lubang poros.Pulli pada umumnya dibuat dari besi cor

    kelabu FC 20 atau FC 30, dan ada pula yang terbuat dari baja.

    Gambar 2.4. Pulli

    5.. Sabuk

    Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang

    trapesium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk

    untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan pada alur puli yang

  • berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelitakan mengalami lengkungan

    sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga

    akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan

    transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Hal ini

    merupakan salah satu keunggulan dari sabuk-V jika dibandingkan dengan

    sabuk rata. Gambar 2.5 di bawah ini menunjukkan berbagai porsi

    penampang sabuk-V yang umumnya dipakai (Sularso, 1997).

    Gambar 2.5. Sabuk-V

    6. Mata pemipil jagung

    Mata pemipil jagung ini terdiri dari :

    1. Empat buah besi beton sebagai pemisah biji jagung dari dongkolnya

    2. Dua buah pipa baja sebagai tempat dudukan besi beton

    3. Satu buah besi poros sebagai dudukan dari komponen mata pemipil

    jagung

    7. Mur dan Baut

  • Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam

    suatu rangkaian mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada

    mesin, pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harusdilakukan dengan

    teliti untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang

    diterimanya. Pada mesin ini, mur dan baut digunakan untuk mengikat

    beberapa komponen, antaralain :

    1. Pengikatpadabantalan

    2. Pengikatpadadudukan motor listrik

    3. Pengikatpadapuli

    Gambar 2.7.Macam-macam Mur dan Baut.

    (Sularso, 1994 : 293-295)

  • Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus

    memperhatikan berbagai faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut,

    cara kerj amesin, kekuatan bahan, dan lain sebagainya. Adapun gaya-gaya

    yang bekerjapada baut dapat berupa :

    1. Beban statisaksial mur

    2. Beban aksial bersama beban punter

    3. Beban geser

    E. Rincian biaya produksi

    1. Motor listrik x 1 buah = Rp. 400.000,-

    2. Besisiku ukuran 5 cm x 5 cm x 2 buah = Rp. 300.000,-

    3. Besi poros 1 m x 1 buah `= Rp. 100.000,-

    4. Seng aluminium 0,5 mm x 2keping = Rp. 200.000,-

    5. Pulleykecil x 1 buah = Rp. 30.000,-

    6. Pulleybesar x 1 buah = Rp. 50.000,-

    7. V-belt x 1 buah = Rp. 50.000,-

    8. Elektroda las x 1 kotak = Rp. 200.000,-

    9. Pipa baja = Rp. 20.000,-

    10. Mata bor 12 mm x 5 pcs = Rp. 30.000,-

    11. Bautdanmurukuran 12 mm = Rp. 20.000,-

    12. Kontak listrik x 1 buah = Rp. 10.000,-

    13. Alat alat pendukung = Rp. 100.000,-

  • 14. Cat dan dempul = Rp. 55.000,-

    15. Paku rivet = Rp. 5.000,-

    16. Bantalan x 2 buah = Rp. 50.000,-

    = Rp. 1.620.000,-

    3

    2

    1

    4 5

    Keterangan:

    1. Motor listrik

    2. Kerangka mesin

    3. Tutup atas mesin

    4. Tutup samping

    kanan mesin

    5. Tutup depan mesin

    6. Puli penggerak

    7. V-belt

    8. Puli yang di

    gerakan

    9. Poros

    10. Bantalan

    11. Mata pemipil

    jagung

  • F. Proses Finishing

    Proses finishing merupakan suatu proses tahap paling akhir dalam

    pembuatan suatu produk. Dalam proses finishing pada pembuatan alat ini

    pengecetan dilakukan pada rangka. Kemudian proses finishing juga meliputi

    proses uji alat apakah sudah berjalan dengan baik dan sesuai yang kita inginkan.

    Proses finishing ini penting karena pada tahap ini dapat diketahui apakah alat

    sudah memenuhi standar kelayakan apa masih perlu dilakukan perbaikan kembali.

    .

    8

    9 10

    11

    7

    6

  • BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Beberapakesimpulanyangdapatditulis adalahsebagaiberikut:

    1. Desain mesin pemipil jagung

    Mesin pemipil jagung ini digerakkan oleh sebuah motor

    listrik yang digunakan untuk memutar poros. Spesifikasi mesin

    peniris minyak sebagai berikut:.

    a. Menggunakanmotorlistrikdaya 0.25 HP 1 phase

    b. Menggunakan rangka dengan panjang 80 cm, lebar 40 cm,

    tinggi 60 cm

    2. Daya motor

    Untukdapatmenggerakkanporospemipil jagung yang

    berdaya 0.25 HP 1 phase

    3. Poros penyuir

    Poros mesin pemipil jagungterdiri dari poros utama

    dengan bearing. Poros ini menggunakan bahan baja ST 60 pada

    poros utama. Diameter poros yang digunakan adalah 35 mm.

    4. Komposisi ukuran puli

    Ukuran puli yang digunakan yaitu dengan diameter 204 mm

    dan 84mm.

    5. Bahan rangka mesin

    Padarangkamesin peniris minyak

    inidigunakanprofilLdenganukuran80x 60x 40cm.ProfilLini

    digolongkan kedalambajaST37,karena

    ukuranmesinyangsedangsehinggaprofil siku Liniaman

    untukkontruksi rangkamesinpemipil jagung

  • perancangan.pdf (p.1-28)2D Model (1).pdf (p.29)2D Model (2).pdf (p.30)2D Model (3).pdf (p.31)2D Model (4).pdf (p.32)2D Model (5).pdf (p.33)2D Model (6).pdf (p.34)