proposal penelitian ptk _ sahroni
TRANSCRIPT
PROPOSAL
PENERAPAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI)
MODEL SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DALAM MENGUASAI MICROSOFT EXCEL
(PTK di Kelas VIII Semester 2 MTs Al Huda Bandung)
Disusun Oleh :
S A H R O N I 0910116
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIABANDUNG
TAHUN 2010/2011
0
PROPOSAL PENELITIAN
I. JUDUL PENELITIAN
Penerapan Pembelajaran multimedia interaktif (MMI) Model Simulasi untuk
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari Materi Microsoft Excel
di Kelas VIII Semester 2 MTS AL HUDA Bandung
.
II. LATAR BELAKANG MASALAH
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) TIK
memposisikan sebagai substansi pembelajaran dalam bentuk
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Mata pelajaran TIK dapat membantu siswa untuk mengenal,
menggunakan, merawat peralatan teknologi informasi dan
teknologi komunikasi, serta menggunakan segala potensi
yang ada untuk pengembangan kemampuan diri. Selain itu,
penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan
meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada semua
tingkatan atau jenjang, dengan menjangkau lintas ilmu mata
pelajaran lain.
Materi mata pelajaran TIK perlu diperkenalkan,
dipraktikkan dan dikuasai siswa sedini mungkin agar mereka
memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan
global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat.
Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi akan
memberikan motivasi dan kesenangan kepada siswa supaya
1
siswa lebih mudah belajar dan bekerja secara mandiri.
Dengan demikian, Teknologi Informasi dan Komunikasi secara
umum bertujuan agar siswa memahami alat Teknologi
Informasi dan Komunikasi termasuk komputer (computer
literate) dan memahami informasi (information literate).
Artinya siswa mengenal istilah-istilah yang digunakan pada
TIK dan khususnya pada komputer yang umum digunakan.
Siswa juga menyadari keunggulan dan keterbatasan
komputer, serta dapat menggunakan komputer secara
optimal. Di samping itu siswa dapat memahami bagaimana
dan dimana informasi dapat diperoleh, bagaimana cara
mengemas/mengolah informasi dan bagaimana cara
mengkomunikasikannya.
Penyampaian materi dengan menggunakan media LCD Proyektor
cukup membantu guru dalam menjelaskan materi. Atas dasar kenyataan
inilah, maka perlu dicari alternatif lainnya dengan melakukan inovasi dan
pendekatan dalam penggunaan media pembelajaran untuk penyampaian
materi kepada siswa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung aktif,
efektif dan menyenangkan.
Berdasarkan Hasil Observasi di MTs Al Huda, Nilai siswa dalam
pelajaran TIK masih rendah. Ini di liat dari nilai yang di peroleh siswa pada
mata pelajaran TIK yang sebagian besar (60% siswa) memiliki Nilai di
bawah standar yang telah di tetapkan. Factor rendahnya nilai siswa ini di
2
karenakan di MTs Al Huda memiliki fasilitas yang terbatas untuk menunjang
proses pembelajaran TIK dan Metode yang di gunakan untuk mengajar TIK
juga masih belum bervariasi.
Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor
internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat hasil belajar siswa
Kelas VIII Semester 2 MTS AL HUDA Bandung, dalam mempelajari materi
Microsoft Excel. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu
mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan adalah pendekatan dengan pembelaran Multimedia Interaktif
model simulasi yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah “tujuan,
bahan, metode dan alat serta penilaian“. Dengan menggunakan multimedia
interaktif , akan merangsang siswa untuk lebih mudah memahami materi
pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis merasa perlu
untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan
Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI) Untuk Meningkatkan hasil belajar
Siswa dalam mempelajari Microsoft Excel di Kelas VIII Semester 2 MTS AL
HUDA Bandung.
III. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dari PTK ini adalah :
3
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
permasalahan yang hendak dikaji dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1) Bagaimanakah desain pembelajaran yang mampu
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII MTs Al
Huda Bandung?
2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan multimedia interaktif model simulasi
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII MTs
Al Huda Bandung?
3) Apakah penggunaan multimedia interaktif model
Simulasi dapat meningkatkan prestasi siswa MTs Al Huda
dalam mempelajari Ms. Excel?
IV. VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang menjadi sasaran dalam rangka PTK ini ada dua macam
yaitu:
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi hasil penelitian. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah metode pebelajaran. Metode yang di
gunakan adalah metode Pembelajaran Multimedia Interaktif.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa Kelas VIII
Semester 2 MTs AL Huda Bandung pada materi pokok bahasan Microsoft
4
Excel. Faktor-faktor lain, misalnya waktu pembelajaran dan kondisi siswa
serta lingkungan dianggap sebagai variabel terkendali
V. TUJUAN PENELITIAN
1) Untuk Mengetahui Bagaimana desain pembelajaran yang
mampu meningkatkan Hasil belajar siswa kelas VII MTs
Al Huda Bandung.
2) Untuk Mengetahui Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan multimedia
interaktif model simulasi untuk meningkatkan Hasil
belajar siswa kelas VII MTs Al Huda Bandung.
3) Untuk Mengetahui Apakah penggunaan multimedia
interaktif model Simulasi dapat meningkatkan Hasil
Belajar siswa MTs Al Huda dalam mempelajari Ms. Excel.
VI. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Bagi Guru: melalui PTK ini Guru dapat mengetahui metode pembelajaran
yang interaktif dan efektif meningkatkan sistem pembelajaran serta
meminimalkan kesalahan siswa dalam mempelajari Microsoft Excel.
2. Bagi siswa: hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua siswa karena terjadi
pembelajaran mandiri yang menarik.
3. Bagi Sekolah: hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran
TIK di sekolah.
VII. DEFINISI OPERASIONAL
5
Ada beberapa istilah yang perlu di jelaskan dalam Proposal penulisan ini agar
masalah yang akan di teliti tidak meluas dan terdapat kesamaan persepsi.
diantara istilah itu antara lain ;
1. Multimedia Interaktif
Secara etimologis multimedia berasal dari kata Multi (Bahasa Latin,
nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa
Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau
membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic
Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan
mempresentasikan informasi (Rachmat dan Alphone, 2005/2006)
Beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli diantaranya:
1. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini
dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan
gambar (Turban dkk, 2002)
2. Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif
yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robin
dan Linda, 2001)
3. Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter (2001)
adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan
teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang
memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
4. Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi,
dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik (Wahono, 2007)
5. Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar,
animasi, video, dan interaksi (Zeembry, 2008)
6. Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk
menyimpan dan menampilkan data-data multimedia (Zeembry, 2008)
6
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file)
yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi,
video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital
(komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.
Pemanfaatan multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk:
media pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur,
olahraga, hobi, iklan/promosi, dll. (Wahono, 2007). Bila pengguna
mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka
hal ini disebut multimedia interaktif.
Thorn (2006) mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia
interaktif, yaitu : (1) Kriteria pertama adalah kemudahan navigasi, (2)
Kriteria kedua adalah kandungan kognisi. (3) Kriteria ketiga adalah
presentasi informasi, (4) Kriteria keempat adalah integrasi media, (5)
Kriteria kelima adalah artistik dan estetika dan (6) Kriteria penilaian yang
terakhir adalah fungsi secara keseluruhan.
2. Pengertian Model Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk
memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Model pembelajaran simulasi merupakan model pembelajaran yang
membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan
7
sekelilingnya (state of affaris) atau proses. Model pembelajaran ini
dirancang untuk membantu siswa mengalami bermacam-macam proses
dan kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi mereka, serta untuk
memperoleh konsep keterampilan pembuatan keputusan.
Model pembelajaran ini diterapkan didalam dunia pendidikan dengan
tujuan mengaktifkan kemampuan yang dianalogikan dengan proses
sibernetika. Pendekatan simulasi dirancang agar mendekati kenyataan
dimana gerakan yang dianggap kompleks sengaja dikontrol, misalnya,
dalam proses simulasi ini dilakukan dengan menggunakan simulator.
Model pembelajaran simulasi bertujuan untuk: (1) melatih keterampilan
tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari, (2)
memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip, (3) melatih
memecahkan masalah, (4) meningkatkan keaktifan belajar, (5)
memberikan motivasi belajar kepada siswa, (6) melatih siswa untuk
mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok, (7) menumbuhkan daya
kreatif siswa, dan (8) melatih siswa untuk mengembangkan sikap
toleransi.
3. Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah bagian dari MS Office yang merupakan salah satu
program spreadsheet canggih yang bekerja di bawah sistem operasi
Windows. Banyak kemudahan yang dapat diperoleh selama menggunakan
Microsoft Excel, seperti bekerja dengan daftar data, menghitung angka-angka,
membuat laporan, diagram, grafik, dan sebagainya.
8
VIII. HAKIKAT, INTERAKSI DAN HASIL BELAJAR
1. Hakikat Belajar
Menurut Bagne seperti yang dikutip oleh M. Purwanto ( 1990 :
84) menyatakan bahwa: “ Belajar terjadi apabila suatu situasi
stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa
sedemikian rupa hingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum
ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi
“Sementara itu Edward Thorndike (1973) berpendapat, bahwa
belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,
keterampilan, dan sikap.
Belajar mencakup semua aspek tingkah laku dan dapat dilihat
dengan nyata, proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses
itu terjadi dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar.
Jadi belajar bukan merupakan tingkah laku yang nampak tetapi
merupakan proses yang terjadi secara internal dalam diri individu
dalam usahanya memperoleh hubungan yang baru. Hubungan baru
dapat berupa antara reaksi-reaksi, perangsangan-perangsangan dan
reaksi.
Dari uraian tentang belajar di atas, dapat kita ambil kesimpulan
betapa pentingnya proses belajar dan kehidupan manusia. Untuk itu
perlu kiranya kita menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar. Dalam
hal ini Slameto (19991:27-28) mengemukakan prinsip-prinsip
belajar, sebagai berikut:
9
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu memiliki struktur,
penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi
yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
d. Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap
menurut discovery;
e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan
discovery;
f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu
sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapai;
g. Belajar memerlukan saran yang cukup,sehingga siswa dapat
belajar dengan tenang;
h. Belajar perlu lingkungan yang menantang, dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya ber-eksplorasi dan belajar
dengan efektif;
i. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya
2. Interaksi Belajar
10
Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif.
Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan
bertujuan.
Dalam interaksi pembelajaran unsur guru dan siswa harus aktif,
karena tidak mungkin terjadi proses interaksi bila hanya satu unsur
yang aktif. Aktif dalam sikap, mental, dan perbuatan. Dalam sistem
pengajaran dengan pendekatan keterampilan proses, siswa harus lebih
aktif daripada guru. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan
pembimbing. Inilah yang disebut dengan interaksi edukatif sebagimana
yang dikemukakan Abu Achmadi dan Shuyadi, (1985:47), interaksi
edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru
dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.
Ada tiga pola komunikasi antara guru dan anak didik dalam proses
interaksi edukatif, yakni komunikasi sebagai aksi, komunikasi sebagai
interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
a. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah menempatkan
guru sebagai pemberi aksi dan anak didik sebagai penerima aksi.
Guru aktif, dan anak didik pasif. Mengajar dipandang sebagai
kegiatan menyampaikan bahan pelajaran.
b. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru
berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Demikian pula
halnya anak didik, bisa sebagai penerima aksi, bisa pula sebagai
pemberi aksi. Antara guru dan anak didik akan terjadi dialog.
11
c. Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah,
komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dan anak didik. Anak
didik dituntut lebih aktif daripada guru, seperti halnya guru, dapat
berfungsi sebagai sumber belajar bagi anak didik lain.
Penggunaan variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru. Hal
ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan,
serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan anak
didik dalam mencapai tujuan.
3. Hasil Belajar
Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar.Karena
prestasi itu sendiri merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan
dengan nilai. Menurut Winarno Surahmad ( 1997 : 88 ) “Hasil belajar
adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman
interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan tingkah
laku”.
Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk
pertumbuhan atau Perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan
cara bertingkah laku baru berkat pengalaman baru.
Hasil belajar merupakan hasil dari proses kompleks.Hal ini disebabkan
banyak Faktor yang terkandung di dalamnya baik yang berasal dari
faktor internal maupun faktor eksternal.
Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:
a. Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera.
12
b. Faktor Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi,
kemampuan kognitif. Sedangkan faktor eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar adalah :
c. Lingkungan : alam, masyarakat/keluarga .
d. Faktor Instrumental : kurikulum/bahan pengajaran sarana dan
fasilitas.
4. Motivasi belajar
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang
yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri
individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu
(motivasi ekstrinsik).
Motivasi tersebut perlu dimiliki oleh para siswa dan guru untuk
memperlancar pembelajaran. Kaitannya dengan pembelajaran.
motivasi merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya pada proses
belajar siswa tanpa adanya motivasi, maka proses belajar siswa akan
sukar berjalan secara lancar. Dalam konsep pembelajaran, motivasi
berarti seni mendorong peserta didik untuk terdorong melakukan
kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Motivasi
adalah syarat mutlak dalam belajar, hal ini berarti dalam proses
pembelajaran. Adakalanya guru membangkitkan dorongan, desire.
incentive, atau memotivasi murid untuk aktif ambil bagian dalam
kegiatan belajar (Rasyad, 2003:92). Upaya menggerakkan,
13
mengarahkan, dan mendorong kegiatan murid untuk belajar dengan
penuh semangat dan vitalitas yang tinggi dinamakan memberi
motivasi. Banyak bakat anak tidak berkembang hal ini menurut
Purwanto (2002:61) dikarenakan tidak diperolehnya motivasi yang
tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat. maka lepaslah
tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak
terduga. Dalam proses pembelajaran para guru perlu mendesain
motivasi yang tepat terhadap anak didik agar para anak didik itu
belajar atau mengeluarkan potensi belajarnya dengan baik memperoleh
hasil yang maksimal.
IX. KERANGKA BERFIKIR
Sebagaimana telah dijelaskan pada latar belakang bahwa yang menjadi
masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat kemampuan siswa
Kelas VIII Semester 2 MTS AL HUDA Bandung dalam mempelajari
Microsoft Excel.
Berdasakan identifikasi masalah dan pengamatan yang dilakukan pada
setiap evaluasi hasil belajar, siswa yang dinilai menguasai dan dapat
mengerjakan latihan dengan benar dan tepat sesuai dengan ketentuan dan
cara-caranya berkisar 25% (10 orang) dari 40 siswa.
Berdasar kepada masalah yang telah diuraikan pada pendahuluan
maka salah satu pemecahannya adalah dengan menggunakan pembelajaran
Multimedia Interaktif dalam proses pembelajaran, seperti dikemukakan
oleh Winarno Surakhmad (1979 hal.184) bahwa memilih metode mengajar
14
tidak bisa sembarang hal ini disesuaikan dengan banyak faktor yang
mempengaruhinya, seperti :
a. Tujuan
b. Anak didik dengan berbagai jenis kematangannya.
c. Situasi
d. Fasilitas : Kualitas dan kuantitas.
e. Pribadi guru.
Dari uraian di atas maka dalam pemecahan masalah ini diambil
langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut :
1) Menyusun rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang lebih
efektif sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
2) Melakukan tes untuk mengelompokan siswa. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan tes.
3) Membuat materi pelajaran dalam bentuk Multimedia interaktif
4) Menggunakan media pembelajaran (LCD Proyektor) sebagai alat
bantu untuk menjelaskan materi pelajaran.
X. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-
masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac,
1994:27). Sedangkan menurut Prof. Suhardjono (2006:56) mengatakan
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan
15
yang dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriftif maupun
eksperimen. Pada penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah
perlakuan tetapi sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya sesuatu
perlakuan.
1. Setting Penelitian :
Lokasi Penelitian : MTS AL HUDA Bandung,
Subjek Penelitian : Siswa Kelas VIII sebanyak 40 orang
Sasaran Penelitian : Dalam penelitian ini diharapkan :
a. Siswa mengerti materi pelajaran yang diajarkan.
b. Siswa dapat mengerjakan latihan-latihan dengan benar.
c. Terjadinya interaksi belajar
2. Rencana Tindakan :
SIKLUS PERTAMA
a. Perencanaan :
Pada tahap ini akan dilakukan :
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk mata
pelajaran TIK Kelas VIII dan mengembangkan skenario
pembelajaran.
2) Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap
tindakan.
3) Menjelaskan :
a) Pengertian Microsoft Excel
16
b) Menjelaskan Menu dan Icon pada Perangkat Lunak
pengolah angka
c) Menggunakan Menu dan Icon pada Perangkat Lunak
pengolah angka
d) Membuat dokumen pengolah angka sederhana.
b. Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah
direncanakan, yaitu ; Menyampaikan materi Microsoft Excel
dengan Multimedia interaktif
c. Pengamatan
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang
berlangsung, diantaranya :
1) Mengamati interaksi belajar siswa saat penyampaian materi
pelajaran dalam Multimedia interaktif
2) Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan siswa
d. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan untuk evalusi seluruh tindakan yang
dilakukan berdasarkan hasil pengamatan
1) Apakah materi yang disampaikan guru dengan menggunakan
Multimedia interaktif dapat dimengerti siswa. Indikator yang
dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar latihan
siswa. (jika hasilnya belum mencapai 75% maka akan lakukan
perbaikan pada siklus kedua dengan materi yang sama, dan
17
jika hasilnya sudah memuakan maka pada siklus kedua akan
disampaikan materiselanjutnya)
2) Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-
kelemahan pada yang terjadi berdasarkan hasil pengamatan
untuk digunakan pada siklus kedua.
SIKLUS KEDUA
a. Perencanaan
1) Mengidentifikasi masalah pada siklus pertama dan menyusun
alternatif pemecahannya.
2) Menyiapkan media dan materi yang akan disampaikan.
b. Tindakan
1) Guru menjelaskan materi Microsoft Excel dengan multimedia
interaktif secara lebih perlahan bila perlu.
2) Pada menjelang akhir jam pelajaran Guru melakukan tanya
jawab dan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar.
c. Pengamatan
Guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung,
diantaranya :
1) Mengamati interaksi belajar ketika ditayangkan materi
pelajaran dengan multimedia interaktif .
2) Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan siswa.
d. Reflesksi
18
Pada tahap ini dilakukan evalusi seluruh tindakan berdasarkan hasil
pengamatan dan penilaian juga membuat suatu kesimpulan dari
hasil pengamatan dan penilaian tersebut.
3. Cara Pengumpulan Data
Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan, ditentukan teknik
pengumpulan data yang berorientasi pada observasi partisipasif
(Wolcott,1992), yaitu peneliti melakukan observasi sambil ikut serta
dalam kegiatan yang sedang berjalan. Pengambilan data dilakukan
dengan Tes dan Observasi. Untuk memudahkan dan terkumpulnya
data maka peneliti menggunakan format penilaian (unjuk kerja) dan
format observasi dengan skala penilaian.
Format Observasi :
Aspek yang dinilai dan Skala Nilai
No Aspek yang dinilai K S B BS
1 Materi yang disampaikan guru dapat
dimengerti oleh siswa
2 Terjadi interaksi belajar
Keterangan
K=Kurang, S=Sedang, B=Baik, BS=Baik Sekali
Format Penilaian (Unjuk Kerja)
No Instrumen Skor (maks 10)
1 Pengertian Microsoft Excel
2 Menjelaskan Menu dan Icon pada
19
Perangkat Lunak pengolah angka
3 Menggunakan Menu dan Icon pada
Perangkat Lunak pengolah angka
4 Membuat dokumen pengolah angka
sederhana
Jumlah skor perolehan maks = 30
Rumus Penilaian :
Nilai= Jumlah Skor Perolehan30
Kriteria Penilaian :
8 – 10 = Sangat Baik ( A)
7 – 7,9 = Baik (B)
6 – 6,9 = Cukup (C)
≥ 5,9 = Kurang (K)
4. Analisis Data
Untuk menganalisa data, peneliti menggumpulkan dan
mengolah data secara kuantitatif dari format observasi dan format
penilaian (unjuk kerja) dari setiap siklus sehingga dapat mengetahui
persentase peningkatan hasil belajar yang kemudian dideskripsikan
untuk diambil suatu kesimpulan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta :
PT Bumi Aksara.
Djamarah, Bahri, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sagala, H. Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :
CV Alfabeta
Subarna, H. Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Kelas VIII. Jakarta : PT
Rajawali Cilik.
Sukmadinata, Syaodih, Nana. 2005. Metode Penelitian., Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Suwanda, Dodo. 2007. Diktat Belajar Komputer jilid 3 dan 4.
________. Belajar Penelitian Tindakan. Alamat web :
ardhana12.wordpress.com/2008/ 01/25/belajar-penelitian-tindakan-kelas-
yuuuk/. Diakses pada tanggal 25 Januari 2010
________. Metoda Pembelajaran. Alamat Web : www.salman-alfarisi.com
Diakses pada tanggal 25 Januari 2010
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 250-251.Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Bumi Aksara, 2006), h. 30.Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 102-124.Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdikarya,2005), h. 22http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html
21
22