proposal penelitian terapan
DESCRIPTION
contoh penelitian terapanTRANSCRIPT
PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
DI SMA NEGERI 1 CIAMIS
Di susun oleh :
Ilham Dwi Ananda
XI IPA 3
Rintisan SMA Bertaraf Internasional
SMA NEGERI 1 CIAMIS
Jalan Gunung Galuh No. 37 ( 0265 ) 771069
http://www.sman1-ciamis.sch.id
e-mail : [email protected]
HALAMAN PENGESAHAN
Pembimbing,
Nana, M.Pd
NIP. 19790605200504015
Siswa,
Ilham Dwi Ananda
NIS.09100120
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyusun penelitian ini yang berjudul
“Pengaruh Kedisiplinan Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar di SMA
Negeri I Ciamis”.
Pada penyusunan penelitian ini, penulis berusaha menitikberatkan dampak
siswa yang kedisiplinannya kurang. Dengan penelitian ini diharapkan semua
pihak dapat merasakan menfaatnya.
Saya harapkan ada kritik dan saran yang dapat membangun terhadap
kesempurnaan penelitian ini. Saya juga harapkan penelitian ini dapat diterima di
masyarakat sebagai acuan siswa dalam menjaga kedisiplinan.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu tersusunnya penelitian ini terutama pada guru Penelitian Terapan
yang telah memberikan acuan dalam penyusunan penelitian ini. Wassalam.
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ...................................................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................................................ ii
Daftar Isi ......................................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................................................ 1
A .Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................................... 2
C. Batasan Masalah ........................................................................................................................ 2
D. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 2
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................................................... 3
F. Kegunaan Hasil Penelitian ......................................................................................................... 3
BAB II Landasan Teori .................................................................................................................. 4
A. Deskripsi Teori .......................................................................................................................... 4
B. Kerangka Berfikir ...................................................................................................................... 11
C. Hipotesis .................................................................................................................................... 11
BAB II Metodologi Penelitian ........................................................................................................ 12
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................................... 12
B. Populasi dan Sampel .................................................................................................................. 12
C. Instrumen Penelitian .................................................................................................................. 12
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................................ 13
E. Analisis Data .............................................................................................................................. 17
BAB IV Hsil Penelitian .................................................................................................................. 18
A. Deskripsi Data ........................................................................................................................... 18
B. Analisis Data .............................................................................................................................. 19
C. Pengujian Hipotesis ................................................................................................................... 20
D. Keterbatasan Penulis .................................................................................................................. 20
BAB V Kesimpulan dan Saran ....................................................................................................... 21
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 21
B. Saran .......................................................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal di dalam kehidupan
manusia,pendidikan juga dapat membentuk pribadi manusia yang berbudi,kegiatan belajar juga
sangat mempengaruhi bagi pelajar untuk mencari penghetahuan.Untuk mendapatkan pengatahuan
yang baik di perlukan suatu strategi yang baik pula.
Di samping itu yang tak kalah penting nya adalah kedisiplinan belajar yang tinggi dan strategi
siswa sebagai modal utama agar keberhasilan dapat di raih dengan baik.Keberhasilan dalam belajar
mengajar semata-mata tidak hanya dapat di depankan kepada guru,akan tetapi kepada semua
komponen baik kepsek,guru,terlebih lagi siswa.
Di SMA NEGERI 1 CIAMIS sendiri,peraturan-peraturan tentang kedisiplinan sudah di
buat,begitu pula dengan sanksi-sanksi yang akan di dapat bagi siapa saja yang melanggar.Tetapi
peraturan-peraturan yang berjalan di SMA N 1 CIAMIS terkasan kurang ketat,walaupun peraturan
sudah di buat sedemikian rupa,buktinya masih saja tetap ada yang dengan leluasa melanggar
peraturan tersebut.
Karena memang kedsiplinan tidak akan pernah terwujud apabila orang itu menerapkan rasa
disiplin di dirinya secara terpaksa dan tidak timbul dari dalam hati nya,jadi semua itu kembali lagi
kepada diri mereka masing-masing untuk adanya suatu ke inginan memupuk dan menjalan kan
kedisiplin itu di kehidupan mereka sehari-hari,baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan
sekolah.
Jadi pada dasarnya kedisipllinan merupakan factor yang sangat penting dalam
kehidupan,begitu juga dalam pendidikan dan pembelajaran.Kemampuan berfikir yang tinggi
mungkin akan mengalami kegagalan dalam mencapai prestasi nya,di sebabkan kurang disiplin dalam
belajar.
Dari hal-hal tersebut di atas,maka penulis berkeinginan untuk mengangkat judul pengaruh
kedisiplinan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di kampus SMA NEGERI 1 CIAMIS.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat diidentifikasi permasalahan – permasalahan sebagai
berikut :
1. Disiplin harus menjadi dasar pembelajaran yang baik.
2. Orang tua harus siap. Jika selama ini orang tua bisa “ lepas tangan “ mengenai urusan
pendidikan anaknya, tetapi dengan system SKS orang tua harus proaktif memantau
rencana studi anaknya yang notabene hal tersebut sulit untuk dilakukan.
3. Tenaga pendidik harus mengajarkam materi yang seharusnya dipelajari selama 2 atau 3
semester menjadi 1 semester. Sehingga akan merubah metode mengajarnya.
4. Adanya siswa yang mungkin menganggur selama 1 semester untuk menuggu datangnya
UN. Karena dengan SKS siswa yang pintar bisa mengambil lebih banyak beban
pelajarannya sehingga bisa lulus dalam waktu 2,5 tahun.
5. Dengan system SKS siswa harus belajar ekstra cepat karena materi yang harusnya
disampaikan selama 2 semester menjadi 1 semester.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang ada, tidaklah efektif bila dalam penelitian tidak
dibatasi. Adapun penelitian ini difokuskan untuk membahas pengaruh kedisiplinan siswa
terhadap kegiatan belajar mengajar di SMA NEGERI 1 CIAMIS yang meliputi:
1. Materi sangat berhubungan sekali dengan norma dan aturan yang berlaku di
sekolah.
2. Kedisiplinan siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
Sedang subyek penelitian ini adalah siswa dan guru SMA Negeri 1 Ciamis.
D. Perumusan Masalah
Sehubungan dengan pembatasan masalah di atas, maka akan dikemukakan permasalah –
permasalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaruh kedisiplinan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di SMA
N 1 CIAMIS ?
2. Apakah pengaruh yang di timbulkan dari ketidak disiplinan siswa saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh kedisiplinan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di SMA
N 1 CIAMIS.
2. Menginformasikan pada siswa untuk selalu berbuat disiplin dalam belajar.
F. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui apakah ada pengaruh nya kedisiplinan terhadap kegiatan belajar mengajar
2. Memupuk rasa disiplin di dalam diri siswa.
3. Sebagai pengacu siswa dalam berdisiplin dalam belajar.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Kedisiplinan
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata
Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami
perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan
terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai
latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.
Sedangkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik dan
mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah. Sementara pegawai dunia pendidikan merupakan bagian dari
tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam informasi tentang wawasan Wiyatamandala,
kedisiplinan guru diartikan sebagai sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua
ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan taggung jawab.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan. Kedisiplinan guru dan pegawai adalah sikap penuh
kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya
sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak didiknya. Karena bagaimana pun
seorang guru atau tenaga kependidikan (pegawai), merupakan cermin bagi anak didiknya dalam
sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru dan tenaga kependidikan (pegawai) akan memberikan
warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik.
2. Macam – Macam Kedisiplinan
a. Disiplin dalam Menggunakan Waktu
Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat
berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan
baik
b. Disiplin dalam Beribadah
Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang terdapat
didalamnya. Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah SWT senantiasa
menganjurkan manusia untuk Disiplin.
c. Disiplin dalam Masyarakat
d. Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan
pendidikan, sampai terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat.
Macam-macam bentuk disiplin selain seperti yang disebutkan diatas, disiplin juga terbagi
menjadi:
a. Disiplin Diri Pribadi
Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang harus
ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin
diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin
diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadan lepada Tuhan Yang Maha Kuasa
b. Disiplin Sosial
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau
dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin social hádala melaksanakan siskaling
verja bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.
c. Disiplin Nasional
Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin
nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status
mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara
sadar maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.
Disiplin Nasional pada hakekatnya mencakup hal-hal :
a) Terbitnya kesadaran masyarakat dan aparat penyelenggaraan terhadap arti pentingnya
disiplin negara.
b) Tertibnya ketaatan bangsa kepada aturan hukum
c) Terbentuk sistem perilaku demokrasi Konstitusi yang efektif dan efisien
Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin nasional
1) Menerima pancasila sebagai satu-satunya asas dalam berbangsa, bermasyarakat dan
bernegara.
2) Kita telah memiliki berbagai peraturan yang kita yakini kebenarannya
3) Kita telah memahami. menghayati dan mengamalkan Pancasila
Faktor-faktor penghambat terhadap disiplin nasional
1) Banyaknya pengaruh liberalisme, sosialisme, komunisme, panatisme yang berlebihan
2) Teladan pemimpinan yang tidak memuaskan
3) Banyaknya aspirasi masyarakat yang tidak terpenuhi.
Upaya menumbuhkan disiplin nasional
1) Keteladanan
2) Teguran
3) Sanksi yang tepat
Contoh pelaksanaan disiplin nasional dalam kehidupan sehari-hari:
1) Masuk dan keluar kantor sesuai waktunya
2) Menindak pelanggaran peraturan lalu lintas
3) Mengenakan sanksi bagi wajib pajak yang tidak patuh.
Pada dasarnya ada dua dorongan yang mempengaruhi disiplin :
1) Dorongan yang datang dari dalam diri manusia yaitu dikarenakan adanya pengetahuan,
kesadaran, keamanan untuk berbuat disiplin
2) Dorongan yang datangnya dari luar yaitu dikarenakan adanya perintah, larangan,
pengawasan, pujian, ancaman, hukuman dan sebagainya.
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan
a. Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya, banyak ditempuh untuk
menutupi tuntutan hidup;
b. Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan aturan serta ingin
sebebas-bebasnya;
c. Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah;
d. Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun;
e. Longgarnya peraturan yang ada.
Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan
mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan
proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru memerlukan pemahaman
tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan
santun dan erosi disiplin.
4. Disiplin Siswa di Sekolah
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar orang mengatakan bahwa si X adalah
orang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si Y orang yang kurang disiplin.
Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir
tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan
sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang
yang kurang atau tidak dapat menaati peraturan dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber
dari masyarakat (konvensi-informal), pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu
lembaga tertentu (organisasional-formal).
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari
berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut
untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya.
Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di
sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai
ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin
sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan
dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang
berlaku di sekolah. Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, seperti
aturan tentang standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, perilaku sosial
dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk
memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski
kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga
terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan
perlakuan psikologis (psychological maltreatment).
Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, tujuan disiplin sekolah adalah :
(1) memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
(2) mendorong siswa melakukan yang baik dan benar,
(3) membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan
(4) siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat
baginya serta lingkungannya.
Membicarakan tentang disiplin sekolah tidak bisa dilepaskan dengan persoalan
perilaku negatif siswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan siswa remaja pada akhir-
akhir ini tampaknya sudah sangat mengkhawarirkan, seperti: kehidupan sex bebas,
keterlibatan dalam narkoba, gang motor dan berbagai tindakan yang menjurus ke arah
kriminal lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan
masyarakat umum. Di lingkungan internal sekolah pun pelanggaran terhadap berbagai aturan
dan tata tertib sekolah masih sering ditemukan yang merentang dari pelanggaran tingkat
ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi, seperti : kasus bolos, perkelahian,
nyontek,perampasan, pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku lainnya. Tentu
saja, semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangganya, dan di sinilah arti
penting disiplin sekolah. Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah
merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku siswa.
Di sekolah seorang siswa berinteraksi dengan para guru yang mendidik dan mengajarnya.
Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilihat dan didengar serta dianggap
baik oleh siswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalam hati sanubarinya dan
dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orang tuanya di rumah. Sikap dan
perilaku yang ditampilkan guru tersebut pada dasarnya merupakan bagian dari upaya
pendisiplinan siswa di sekolah.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, seorang guru harus mampu menumbuhkan
disiplin dalam diri siswa, terutama disiplin diri. Dalam kaitan ini, guru harus mampu
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya; setiap siswa berasal dari
latar belakang yang berbeda, mempunyai karakteristik yang berbeda dan kemampuan yang
berbeda pula, dalam kaitan ini guru harus mampu melayani berbagai perbedaan tersebut agar
setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan mengembangkan dirinya secara optimal.
2. Membantu siswa meningkatkan standar prilakunya karena siswa berasal dari berbagai
latar belakang yang berbeda, jelas mereka akan memiliki standard prilaku tinggi, bahkan ada
yang mempunyai standard prilaku yang sangat rendah. Hal tersebut harus dapat diantisipasi
oleh setiap guru dan berusaha meningkatkannya, baik dalam proses belajar mengajar maupun
dalam pergaulan pada umumnya.
3. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat; di setiap sekolah terdapat aturan-aturan
umum. Baik aturan-aturan khusus maupun aturan umum. Perturan-peraturan tersebut harus
dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi pelanggaran-
pelanggaran yang mendorong perilaku negatif atau tidak disiplin.
5. Disiplin Siswa di Kelas
Sasaran objek kajian tentang disiplin dalam proses belajar mengajar adalah penerapan
“tata tertib”. Maka secara etimologis kedua ungkapan itu berarti “tata tertib kepatuhan”.
“Disiplin ialah latihan hati dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu
mentaati tata tertib”. Sedangkan tata berarti aturan, karena disiplin timbul dari kebutuhan
untuk mengadakan keseimbangan antara apa yang dilakukan oleh individu dan apa yang
diinginkan dari orang lain sampai batas-batas tertentu dan memenuhi tuntutan orang lain dari
dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliknya dan tuntutan dari perkembangan yang
luas.
Disiplin mencakup setiap macam hubungan yang ditujukan untuk membantu siswa
agar dia dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan jjuga
tentang cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan dengan lingkungannya.
Disiplin adalah suatu bentuk tingkah laku di mana seseorang menaati suatu peratutran
dan kebiasaan-kebiasaan sesuai dengan waktu dan tempatnya. Dan ini hanya dapat dicapai
dengan latihan dan percobaan-percobaan yang berulang-ulang disertai dengan kesungguhan
pribadi siswa itu sendiri.
Jadi disiplin belajar adalah suatu perbuatan dan kegiatan belajar yang dilaksanakan
sesuai dengan aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Kedisiplinan belajar sebagai suatu
keharusan yang harus ditaati oleh setiap person dalam suatu organisasi, dengan sendirinya
memiliki aktifitas yang bernilai tambah. Unsur pokok dalam disiplin belajar siswa adalah
tertib kearah siasat. Pembiasaan dengan disiplin di sekolah akan mempunyai hubungan yang
positif bagi kehidupan siswa dimasa yang akan dating. Pada mulanya disiplin dirasakan
sebagai suatu aturan yang menekan kebebasan siswa, tetapi bila aturan ini dirasakan sebagai
sesuatu yang seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan diri sendiri dan kebaikan
bersama, maka lama kelamaan menjadi kebiasaan yang baik menuju kearah disiplin diri
sendiri.
6. Hakikat Proses Belajar Mengajar
Dalam seluruh proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling
pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung
kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara professional.
Setiap kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa.
Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja,
sistematis dan berkesinambungan. Sedangkan anak sebagai subjek pembelajaran merupakan pihak
yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan oleh guru.
B. Kerangka Berfikir
Dari deskripsi teori di atas dapat disimpulkan bahwa jika Kedisiplinan dalam belajar baik
maka proses belajar mengajar akan berjalan baik juga.
C. Hipotesis
Dari kerangka berfikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis – hipotesis sebagai berikut :
1. Ada pengaruh positif antara kedisiplinan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di
SMA Negeri 1 Ciamis.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Jadwal penelitian
a. Tahap Persiapan
1. Pengajuan judul
2. Penyusunan proposal
3. Ijin penelitian
4. Penyusunan instrument penelitian
5. Uji coba angket
b. Tahap Pelaksanaan
1. Pengumpulan Data Penelitian
2. Analisis data
c. Penyusunan Laporan penulisan penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Ciamis Jawa Barat. Sebagai obyek
penelitian adalah kelas XI program IPA SMA Negeri 1 Ciamis.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi SMA Negeri 1 Ciamis
program IPA di mana sampel ditentukan dengan teknik Slovin.
Setelah dilakukan analisis dan lain-lain ternyata didapat jumlah sampel sebanyak 44
orang.
Karena keterbatasan waktu dan biaya, akhirnya penulis mengambil sampel dengan
teknik Random Sampling yaitu sebanyak 30 orang di mana setiap kelas ditentukan sampel
sebanyak 6 orang.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrument penelitian yang digunakan penulis adalah dengan
menggunakan skala liket yang acuannya adalah sebagai berikut:
1. Acuan Variabel
Variabel X : Kedisiplinan Siswa
Variabel Y : Kegiatan Belajar Mengajar
2. Acuan penilaian
SS : Sangat Setuju dengan skor 4
S : Setuju dengan skor 3
KS : Kurang Setuju dengan skor 2
TS : Tidak Setuju dengan skor 1
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dari penelitian ini, penulis menggunakan angket dengan berbentuk
questioner terbuka.
E. Analisis Data
Dalam teknik analisis data, setelah penulis mengumpulkan data kemudian dianalisis
dengan menggunakan proses program statistic ( SPSS ), yaitu dengan menggunakan korelasi
product moment ( r ).
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Keterangan :
r = Regresi product moment
N = Jumlah yang diteliti
X = Variabel Bebas
Y = Variabel Terikat
X = x -
Y = y -
Di mana : jika < maka hipotesis diterima. Sedangkan,
jika > maka hipotesis tidak diterima.
BAB 4.
HASIL PENELITIAN
A.Deskripsi data
Dari hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Ciamis, yaitu untuk mengetahui pengaruh
kedisiplinan siswa terhadap Kegiatan Belajar Mengajar, di mana :
Kedisiplinan siswa sebagai variable x
KBM sebagai variable y
Sampel penelitian adalah siswa kelas XI. Data dikumpulkan dengan menyebar angket di
mana Setelah menyebar angket, distribusi jawaban dibuat table ( lihat lampiran ) kemudian
melakukan analisis.
B. Analisis Data
1. Mencari hubungan variable X dan Y
Dengan rumus
Di dapat 0.168. Artinya, pengaruh kedisiplinan siswa terhadap KBM sangat rendah dank arena
r hitung < r table berarti Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Mencari kesignifikan
=1,701
Di dapat 0.902. Maka t hitung < t tabel, yang artinya penelitian tidak signifikan dan harus
diulangi kembali.
C.Pengujian hipotesis
Berdasarkan penelitian dan penghitungan yang di lakukan yaitu,t hitung < t tabel tidak signifikan dan r
table sebesar 0.168. Maka berdasarkan penelitian dan penghitungan di atas dapat di simpulkan bahwa Tidak
ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplanan terhadap ke prestasi belajar.
D.Keterbasan penelitian
Apabila di dalam membuat laporan ini penulis banyak melakukan kesalahan,baik dalam
penulisan ,pengejaan kata,penulisan tempat,dan penulisan nama ataw gelar, mohon maaf yang
sebesar besarnya di karenakan penulis masih dalam proses pembelajaran .
Dan karena keterbatasan waktu dikarenakan penulis pulang sekolah sangat sore jadi laporan ini
kurang begitu lengkap dan sempurna.
BAB 5.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dapat di ambil kesimpulan bahwa kedisiplinan tidak begitu berpengaruh
terhadap ke prestasi belajar.
B.SARAN
Karena tidak ada pengaruh maka penulis berharap akan ada penelitian selanjutnya untuk
memastikan apakah benar tidak ada pengaruh antara kedisiplinan siswa dengan KBM. Selain itu, semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi SMA Negeri 1 Ciamis.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.yahoo.com
www.wikipedia.com
www.kompas.com
www.seputar-indonesia.com
LAMPIRAN
RESPONDENITEM SOAL
SKOR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 462 5 4 5 4 5 4 1 4 1 5 383 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 474 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 345 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 346 5 4 3 3 3 3 1 5 1 4 327 5 5 5 5 5 4 2 5 1 2 398 5 4 4 3 3 3 3 3 1 5 349 5 2 4 5 5 4 2 5 1 4 37
10 5 4 4 3 3 3 2 5 2 4 3511 5 5 4 4 4 3 2 4 3 3 3712 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3713 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4114 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 3415 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3816 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3517 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4118 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3719 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3620 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3621 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3522 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3623 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3524 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3625 4 4 4 4 5 4 2 4 2 3 3626 5 4 4 4 4 5 2 4 1 3 3627 5 4 5 4 4 4 3 4 1 4 3828 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4329 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4130 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 40
∑ 1124
RESPONDENITEM SOAL
SKOR11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 432 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 483 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 494 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 505 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 406 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 477 5 5 5 5 5 4 4 4 2 5 448 5 5 5 5 5 5 4 5 1 4 449 4 5 5 5 5 5 5 4 2 5 45
10 3 5 4 4 4 4 1 4 2 4 3511 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4312 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4213 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4014 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3415 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3816 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3517 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3318 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3819 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3820 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3621 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3422 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4223 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3024 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3825 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3826 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 4127 3 4 4 5 4 4 3 4 2 4 3728 3 4 5 4 3 2 4 4 5 4 3829 3 4 3 4 5 4 3 2 4 5 3730 5 5 4 4 3 3 4 5 5 5 43
∑ 1200
RESPONDEN X Y X2 Y2 XY
1 46 43 2116 1849 19782 38 48 1444 2304 18243 47 49 2209 2401 23034 34 50 1156 2500 17005 34 40 1156 1600 13606 32 47 1024 2209 15047 39 44 1521 1936 17168 34 44 1156 1936 14969 37 45 1369 2025 1665
10 35 35 1225 1225 122511 37 43 1369 1849 159112 37 42 1369 1764 155413 41 40 1681 1600 164014 34 34 1156 1156 115615 38 38 1444 1444 144416 35 35 1225 1225 122517 41 33 1681 1089 135318 37 38 1369 1444 140619 36 38 1296 1444 136820 36 36 1296 1296 129621 35 34 1225 1156 119022 36 42 1296 1764 151223 35 30 1225 900 105024 36 38 1296 1444 136825 36 38 1296 1444 136826 36 41 1296 1681 147627 38 37 1444 1369 140628 43 38 1849 1444 163429 41 37 1681 1369 151730 40 43 1600 1849 1720
∑ 1124 1200 42470 48716 45045
=
=0,168
=1,701
=
=0,902