proposal penelitian terapan

35
PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 1 CIAMIS Di susun oleh : Ilham Dwi Ananda XI IPA 3 Rintisan SMA Bertaraf Internasional SMA NEGERI 1 CIAMIS Jalan Gunung Galuh No. 37 ( 0265 ) 771069

Upload: ilham-dwi

Post on 05-Dec-2014

169 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

contoh penelitian terapan

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Penelitian Terapan

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

DI SMA NEGERI 1 CIAMIS

Di susun oleh :

Ilham Dwi Ananda

XI IPA 3

Rintisan SMA Bertaraf Internasional

SMA NEGERI 1 CIAMIS

Jalan Gunung Galuh No. 37 ( 0265 ) 771069

http://www.sman1-ciamis.sch.id

e-mail : [email protected]

Page 2: Proposal Penelitian Terapan

HALAMAN PENGESAHAN

Pembimbing,

Nana, M.Pd

NIP. 19790605200504015

Siswa,

Ilham Dwi Ananda

NIS.09100120

Page 3: Proposal Penelitian Terapan

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyusun penelitian ini yang berjudul

“Pengaruh Kedisiplinan Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar di SMA

Negeri I Ciamis”.

Pada penyusunan penelitian ini, penulis berusaha menitikberatkan dampak

siswa yang kedisiplinannya kurang. Dengan penelitian ini diharapkan semua

pihak dapat merasakan menfaatnya.

Saya harapkan ada kritik dan saran yang dapat membangun terhadap

kesempurnaan penelitian ini. Saya juga harapkan penelitian ini dapat diterima di

masyarakat sebagai acuan siswa dalam menjaga kedisiplinan.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah

membantu tersusunnya penelitian ini terutama pada guru Penelitian Terapan

yang telah memberikan acuan dalam penyusunan penelitian ini. Wassalam.

Penulis,

Page 4: Proposal Penelitian Terapan

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ...................................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................................................ ii

Daftar Isi ......................................................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan ........................................................................................................................ 1

A .Latar Belakang ........................................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................................... 2

C. Batasan Masalah ........................................................................................................................ 2

D. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 2

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................................................... 3

F. Kegunaan Hasil Penelitian ......................................................................................................... 3

BAB II Landasan Teori .................................................................................................................. 4

A. Deskripsi Teori .......................................................................................................................... 4

B. Kerangka Berfikir ...................................................................................................................... 11

C. Hipotesis .................................................................................................................................... 11

BAB II Metodologi Penelitian ........................................................................................................ 12

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................................... 12

B. Populasi dan Sampel .................................................................................................................. 12

C. Instrumen Penelitian .................................................................................................................. 12

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................................ 13

E. Analisis Data .............................................................................................................................. 17

BAB IV Hsil Penelitian .................................................................................................................. 18

A. Deskripsi Data ........................................................................................................................... 18

Page 5: Proposal Penelitian Terapan

B. Analisis Data .............................................................................................................................. 19

C. Pengujian Hipotesis ................................................................................................................... 20

D. Keterbatasan Penulis .................................................................................................................. 20

BAB V Kesimpulan dan Saran ....................................................................................................... 21

A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 21

B. Saran .......................................................................................................................................... 21

Page 6: Proposal Penelitian Terapan

BAB I

PENDAHULUUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal di dalam kehidupan

manusia,pendidikan juga dapat membentuk pribadi manusia yang berbudi,kegiatan belajar juga

sangat mempengaruhi bagi pelajar untuk mencari penghetahuan.Untuk mendapatkan pengatahuan

yang baik di perlukan suatu strategi yang baik pula.

Di samping itu yang tak kalah penting nya adalah kedisiplinan belajar yang tinggi dan strategi

siswa sebagai modal utama agar keberhasilan dapat di raih dengan baik.Keberhasilan dalam belajar

mengajar semata-mata tidak hanya dapat di depankan kepada guru,akan tetapi kepada semua

komponen baik kepsek,guru,terlebih lagi siswa.

Di SMA NEGERI 1 CIAMIS sendiri,peraturan-peraturan tentang kedisiplinan sudah di

buat,begitu pula dengan sanksi-sanksi yang akan di dapat bagi siapa saja yang melanggar.Tetapi

peraturan-peraturan yang berjalan di SMA N 1 CIAMIS terkasan kurang ketat,walaupun peraturan

sudah di buat sedemikian rupa,buktinya masih saja tetap ada yang dengan leluasa melanggar

peraturan tersebut.

Karena memang kedsiplinan tidak akan pernah terwujud apabila orang itu menerapkan rasa

disiplin di dirinya secara terpaksa dan tidak timbul dari dalam hati nya,jadi semua itu kembali lagi

kepada diri mereka masing-masing untuk adanya suatu ke inginan memupuk dan menjalan kan

kedisiplin itu di kehidupan mereka sehari-hari,baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan

sekolah.

Jadi pada dasarnya kedisipllinan merupakan factor yang sangat penting dalam

kehidupan,begitu juga dalam pendidikan dan pembelajaran.Kemampuan berfikir yang tinggi

mungkin akan mengalami kegagalan dalam mencapai prestasi nya,di sebabkan kurang disiplin dalam

belajar.

Dari hal-hal tersebut di atas,maka penulis berkeinginan untuk mengangkat judul pengaruh

kedisiplinan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di kampus SMA NEGERI 1 CIAMIS.

Page 7: Proposal Penelitian Terapan

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat diidentifikasi permasalahan – permasalahan sebagai

berikut :

1. Disiplin harus menjadi dasar pembelajaran yang baik.

2. Orang tua harus siap. Jika selama ini orang tua bisa “ lepas tangan “ mengenai urusan

pendidikan anaknya, tetapi dengan system SKS orang tua harus proaktif memantau

rencana studi anaknya yang notabene hal tersebut sulit untuk dilakukan.

3. Tenaga pendidik harus mengajarkam materi yang seharusnya dipelajari selama 2 atau 3

semester menjadi 1 semester. Sehingga akan merubah metode mengajarnya.

4. Adanya siswa yang mungkin menganggur selama 1 semester untuk menuggu datangnya

UN. Karena dengan SKS siswa yang pintar bisa mengambil lebih banyak beban

pelajarannya sehingga bisa lulus dalam waktu 2,5 tahun.

5. Dengan system SKS siswa harus belajar ekstra cepat karena materi yang harusnya

disampaikan selama 2 semester menjadi 1 semester.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi yang ada, tidaklah efektif bila dalam penelitian tidak

dibatasi. Adapun penelitian ini difokuskan untuk membahas pengaruh kedisiplinan siswa

terhadap kegiatan belajar mengajar di SMA NEGERI 1 CIAMIS yang meliputi:

1. Materi sangat berhubungan sekali dengan norma dan aturan yang berlaku di

sekolah.

2. Kedisiplinan siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung

Sedang subyek penelitian ini adalah siswa dan guru SMA Negeri 1 Ciamis.

D. Perumusan Masalah

Sehubungan dengan pembatasan masalah di atas, maka akan dikemukakan permasalah –

permasalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh kedisiplinan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di SMA

N 1 CIAMIS ?

2. Apakah pengaruh yang di timbulkan dari ketidak disiplinan siswa saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung ?

Page 8: Proposal Penelitian Terapan

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh kedisiplinan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di SMA

N 1 CIAMIS.

2. Menginformasikan pada siswa untuk selalu berbuat disiplin dalam belajar.

F. Manfaat Penelitian

1. Mengetahui apakah ada pengaruh nya kedisiplinan terhadap kegiatan belajar mengajar

2. Memupuk rasa disiplin di dalam diri siswa.

3. Sebagai pengacu siswa dalam berdisiplin dalam belajar.

Page 9: Proposal Penelitian Terapan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Kedisiplinan

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata

Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami

perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan

terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai

latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.

        Sedangkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik dan

mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar dan pendidikan menengah. Sementara pegawai dunia pendidikan merupakan bagian dari

tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk

menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam informasi tentang wawasan Wiyatamandala,

kedisiplinan guru diartikan sebagai sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua

ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan taggung jawab.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan. Kedisiplinan guru dan pegawai adalah sikap penuh

kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya

sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak didiknya. Karena bagaimana pun

seorang guru atau tenaga kependidikan (pegawai), merupakan cermin bagi anak didiknya dalam

sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru dan tenaga kependidikan (pegawai) akan memberikan

warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik.

2. Macam – Macam Kedisiplinan

a.      Disiplin dalam Menggunakan Waktu

        Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat

berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan

baik

Page 10: Proposal Penelitian Terapan

b.     Disiplin dalam Beribadah

        Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang terdapat

didalamnya. Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah SWT senantiasa

menganjurkan manusia untuk Disiplin.

c.       Disiplin dalam Masyarakat

d.       Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

        Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan

pendidikan, sampai terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat.

Macam-macam bentuk disiplin selain seperti yang disebutkan diatas, disiplin juga terbagi

menjadi:

a.         Disiplin Diri Pribadi

        Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang harus

ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin

diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin

diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadan lepada Tuhan Yang Maha Kuasa

b.        Disiplin Sosial

        Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau

dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin social hádala melaksanakan siskaling

verja bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.

c.         Disiplin Nasional

        Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin

nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status

mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara

sadar maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.

      Disiplin Nasional pada hakekatnya mencakup hal-hal :

a)    Terbitnya kesadaran masyarakat dan aparat penyelenggaraan terhadap arti pentingnya

disiplin negara.

b)   Tertibnya ketaatan bangsa kepada aturan hukum

c)    Terbentuk sistem perilaku demokrasi Konstitusi yang efektif dan efisien

Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin nasional

                           1)          Menerima pancasila sebagai satu-satunya asas dalam berbangsa, bermasyarakat dan

bernegara.

                           2)          Kita telah memiliki berbagai peraturan yang kita yakini kebenarannya

Page 11: Proposal Penelitian Terapan

                           3)          Kita telah memahami. menghayati dan mengamalkan Pancasila            

 Faktor-faktor penghambat terhadap disiplin nasional

                      1)          Banyaknya pengaruh liberalisme, sosialisme, komunisme, panatisme yang berlebihan

                      2)          Teladan pemimpinan yang tidak memuaskan

                      3)          Banyaknya aspirasi masyarakat yang tidak terpenuhi.

 Upaya menumbuhkan disiplin nasional

                      1)          Keteladanan

                      2)          Teguran

                      3)          Sanksi yang tepat

 

Contoh pelaksanaan disiplin nasional dalam kehidupan sehari-hari:

                      1)          Masuk dan keluar kantor sesuai waktunya

                      2)          Menindak pelanggaran peraturan lalu lintas

                      3)          Mengenakan sanksi bagi wajib pajak yang tidak patuh.

 

Pada dasarnya ada dua dorongan yang mempengaruhi disiplin :

                      1)          Dorongan yang datang dari dalam diri manusia yaitu dikarenakan adanya pengetahuan,

kesadaran, keamanan untuk berbuat disiplin

                      2)          Dorongan yang datangnya dari luar yaitu dikarenakan adanya perintah, larangan,

pengawasan, pujian, ancaman, hukuman dan sebagainya.

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan

a.      Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya, banyak ditempuh untuk

menutupi tuntutan hidup;

b. Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan aturan serta ingin

sebebas-bebasnya;

c. Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah;

d. Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun;

e. Longgarnya peraturan yang ada.

 

Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan

mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan

proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru memerlukan pemahaman

Page 12: Proposal Penelitian Terapan

tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan

santun dan erosi disiplin.

4. Disiplin Siswa di Sekolah

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar orang mengatakan bahwa si X adalah

orang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si Y orang yang kurang disiplin.

Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir

tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan

sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang

yang kurang atau tidak dapat menaati peraturan dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber

dari masyarakat (konvensi-informal), pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu

lembaga tertentu (organisasional-formal).

Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari

berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut

untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya.

Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di

sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai

ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin

sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan

dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang

berlaku di sekolah. Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, seperti

aturan tentang standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, perilaku sosial

dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk

memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski

kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga

terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan

perlakuan psikologis (psychological maltreatment).

Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, tujuan disiplin sekolah adalah :

(1) memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,

(2) mendorong siswa melakukan yang baik dan benar,

Page 13: Proposal Penelitian Terapan

(3) membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan

lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan

(4) siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat

baginya serta lingkungannya.

Membicarakan tentang disiplin sekolah tidak bisa dilepaskan dengan persoalan

perilaku negatif siswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan siswa remaja pada akhir-

akhir ini tampaknya sudah sangat mengkhawarirkan, seperti: kehidupan sex bebas,

keterlibatan dalam narkoba, gang motor dan berbagai tindakan yang menjurus ke arah

kriminal lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan

masyarakat umum. Di lingkungan internal sekolah pun pelanggaran terhadap berbagai aturan

dan tata tertib sekolah masih sering ditemukan yang merentang dari pelanggaran tingkat

ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi, seperti : kasus bolos, perkelahian,

nyontek,perampasan, pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku lainnya. Tentu

saja, semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangganya, dan di sinilah arti

penting disiplin sekolah. Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor,

antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah

merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku siswa.

Di sekolah seorang siswa berinteraksi dengan para guru yang mendidik dan mengajarnya.

Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilihat dan didengar serta dianggap

baik oleh siswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalam hati sanubarinya dan

dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orang tuanya di rumah. Sikap dan

perilaku yang ditampilkan guru tersebut pada dasarnya merupakan bagian dari upaya

pendisiplinan siswa di sekolah.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, seorang guru harus mampu menumbuhkan

disiplin dalam diri siswa, terutama disiplin diri. Dalam kaitan ini, guru harus mampu

melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya; setiap siswa berasal dari

latar belakang yang berbeda, mempunyai karakteristik yang berbeda dan kemampuan yang

berbeda pula, dalam kaitan ini guru harus mampu melayani berbagai perbedaan tersebut agar

setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan mengembangkan dirinya secara optimal.

Page 14: Proposal Penelitian Terapan

2. Membantu siswa meningkatkan standar prilakunya karena siswa berasal dari berbagai

latar belakang yang berbeda, jelas mereka akan memiliki standard prilaku tinggi, bahkan ada

yang mempunyai standard prilaku yang sangat rendah. Hal tersebut harus dapat diantisipasi

oleh setiap guru dan berusaha meningkatkannya, baik dalam proses belajar mengajar maupun

dalam pergaulan pada umumnya.

3. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat; di setiap sekolah terdapat aturan-aturan

umum. Baik aturan-aturan khusus maupun aturan umum. Perturan-peraturan tersebut harus

dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi pelanggaran-

pelanggaran yang mendorong perilaku negatif atau tidak disiplin.

5. Disiplin Siswa di Kelas

Sasaran objek kajian tentang disiplin dalam proses belajar mengajar adalah penerapan

“tata tertib”. Maka secara etimologis kedua ungkapan itu berarti “tata tertib kepatuhan”.

“Disiplin ialah latihan hati dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu

mentaati tata tertib”. Sedangkan tata berarti aturan, karena disiplin timbul dari kebutuhan

untuk mengadakan keseimbangan antara apa yang dilakukan oleh individu dan apa yang

diinginkan dari orang lain sampai batas-batas tertentu dan memenuhi tuntutan orang lain dari

dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliknya dan tuntutan dari perkembangan yang

luas.

Disiplin mencakup setiap macam hubungan yang ditujukan untuk membantu siswa

agar dia dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan jjuga

tentang cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan dengan lingkungannya.

Disiplin adalah suatu bentuk tingkah laku di mana seseorang menaati suatu peratutran

dan kebiasaan-kebiasaan sesuai dengan waktu dan tempatnya.  Dan ini hanya dapat dicapai 

dengan latihan dan percobaan-percobaan yang berulang-ulang disertai dengan kesungguhan

pribadi siswa itu sendiri.

Jadi disiplin belajar adalah suatu perbuatan dan kegiatan belajar yang dilaksanakan

sesuai dengan aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Kedisiplinan belajar sebagai suatu

keharusan yang harus ditaati oleh setiap person dalam suatu organisasi, dengan sendirinya

Page 15: Proposal Penelitian Terapan

memiliki aktifitas yang bernilai tambah. Unsur pokok dalam disiplin belajar siswa adalah

tertib kearah siasat. Pembiasaan dengan disiplin di sekolah akan mempunyai hubungan yang

positif bagi kehidupan siswa dimasa yang akan dating. Pada mulanya disiplin dirasakan

sebagai suatu aturan yang menekan kebebasan siswa, tetapi bila aturan ini dirasakan sebagai

sesuatu yang seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan diri sendiri dan kebaikan

bersama, maka lama kelamaan menjadi kebiasaan yang baik menuju kearah disiplin diri

sendiri.

6. Hakikat Proses Belajar Mengajar

Dalam seluruh proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling

pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung

kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara professional.

Setiap kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa.

Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja,

sistematis dan berkesinambungan. Sedangkan anak sebagai subjek pembelajaran merupakan pihak

yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan oleh guru.

B. Kerangka Berfikir

Dari deskripsi teori di atas dapat disimpulkan bahwa jika Kedisiplinan dalam belajar baik

maka proses belajar mengajar akan berjalan baik juga.

C. Hipotesis

Dari kerangka berfikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis – hipotesis sebagai berikut :

1. Ada pengaruh positif antara kedisiplinan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di

SMA Negeri 1 Ciamis.

Page 16: Proposal Penelitian Terapan

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Jadwal penelitian

a. Tahap Persiapan

1. Pengajuan judul

2. Penyusunan proposal

3. Ijin penelitian

4. Penyusunan instrument penelitian

5. Uji coba angket

b. Tahap Pelaksanaan

1. Pengumpulan Data Penelitian

2. Analisis data

c. Penyusunan Laporan penulisan penelitian

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Ciamis Jawa Barat. Sebagai obyek

penelitian adalah kelas XI program IPA SMA Negeri 1 Ciamis.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi SMA Negeri 1 Ciamis

program IPA di mana sampel ditentukan dengan teknik Slovin.

Setelah dilakukan analisis dan lain-lain ternyata didapat jumlah sampel sebanyak 44

orang.

Karena keterbatasan waktu dan biaya, akhirnya penulis mengambil sampel dengan

teknik Random Sampling yaitu sebanyak 30 orang di mana setiap kelas ditentukan sampel

sebanyak 6 orang.

C. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrument penelitian yang digunakan penulis adalah dengan

menggunakan skala liket yang acuannya adalah sebagai berikut:

Page 17: Proposal Penelitian Terapan

1. Acuan Variabel

Variabel X : Kedisiplinan Siswa

Variabel Y : Kegiatan Belajar Mengajar

2. Acuan penilaian

SS : Sangat Setuju dengan skor 4

S : Setuju dengan skor 3

KS : Kurang Setuju dengan skor 2

TS : Tidak Setuju dengan skor 1

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari penelitian ini, penulis menggunakan angket dengan berbentuk

questioner terbuka.

E. Analisis Data

Dalam teknik analisis data, setelah penulis mengumpulkan data kemudian dianalisis

dengan menggunakan proses program statistic ( SPSS ), yaitu dengan menggunakan korelasi

product moment ( r ).

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Page 18: Proposal Penelitian Terapan

Keterangan :

r = Regresi product moment

N = Jumlah yang diteliti

X = Variabel Bebas

Y = Variabel Terikat

X = x -

Y = y -

Di mana : jika < maka hipotesis diterima. Sedangkan,

jika > maka hipotesis tidak diterima.

Page 19: Proposal Penelitian Terapan

BAB 4.

HASIL PENELITIAN

A.Deskripsi data

Dari hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Ciamis, yaitu untuk mengetahui pengaruh

kedisiplinan siswa terhadap Kegiatan Belajar Mengajar, di mana :

Kedisiplinan siswa sebagai variable x

KBM sebagai variable y

Sampel penelitian adalah siswa kelas XI. Data dikumpulkan dengan menyebar angket di

mana Setelah menyebar angket, distribusi jawaban dibuat table ( lihat lampiran ) kemudian

melakukan analisis.

B. Analisis Data

1. Mencari hubungan variable X dan Y

Dengan rumus

Di dapat 0.168. Artinya, pengaruh kedisiplinan siswa terhadap KBM sangat rendah dank arena

r hitung < r table berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Mencari kesignifikan

=1,701

Page 20: Proposal Penelitian Terapan

Di dapat 0.902. Maka t hitung < t tabel, yang artinya penelitian tidak signifikan dan harus

diulangi kembali.

C.Pengujian hipotesis

Berdasarkan penelitian dan penghitungan yang di lakukan yaitu,t hitung < t tabel tidak signifikan dan r

table sebesar 0.168. Maka berdasarkan penelitian dan penghitungan di atas dapat di simpulkan bahwa Tidak

ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplanan terhadap ke prestasi belajar.

D.Keterbasan penelitian

Apabila di dalam membuat laporan ini penulis banyak melakukan kesalahan,baik dalam

penulisan ,pengejaan kata,penulisan tempat,dan penulisan nama ataw gelar, mohon maaf yang

sebesar besarnya di karenakan penulis masih dalam proses pembelajaran .

Dan karena keterbatasan waktu dikarenakan penulis pulang sekolah sangat sore jadi laporan ini

kurang begitu lengkap dan sempurna.

Page 21: Proposal Penelitian Terapan

BAB 5.

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dapat di ambil kesimpulan bahwa kedisiplinan tidak begitu berpengaruh

terhadap ke prestasi belajar.

B.SARAN

Karena tidak ada pengaruh maka penulis berharap akan ada penelitian selanjutnya untuk

memastikan apakah benar tidak ada pengaruh antara kedisiplinan siswa dengan KBM. Selain itu, semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi SMA Negeri 1 Ciamis.

Page 22: Proposal Penelitian Terapan

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

www.yahoo.com

www.wikipedia.com

www.kompas.com

www.seputar-indonesia.com

Page 23: Proposal Penelitian Terapan

LAMPIRAN

RESPONDENITEM SOAL

SKOR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 462 5 4 5 4 5 4 1 4 1 5 383 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 474 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 345 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 346 5 4 3 3 3 3 1 5 1 4 327 5 5 5 5 5 4 2 5 1 2 398 5 4 4 3 3 3 3 3 1 5 349 5 2 4 5 5 4 2 5 1 4 37

10 5 4 4 3 3 3 2 5 2 4 3511 5 5 4 4 4 3 2 4 3 3 3712 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3713 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4114 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 3415 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3816 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3517 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4118 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3719 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3620 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3621 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3522 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3623 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3524 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3625 4 4 4 4 5 4 2 4 2 3 3626 5 4 4 4 4 5 2 4 1 3 3627 5 4 5 4 4 4 3 4 1 4 3828 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4329 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4130 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 40

Page 24: Proposal Penelitian Terapan

∑ 1124

RESPONDENITEM SOAL

SKOR11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 432 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 483 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 494 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 505 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 406 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 477 5 5 5 5 5 4 4 4 2 5 448 5 5 5 5 5 5 4 5 1 4 449 4 5 5 5 5 5 5 4 2 5 45

10 3 5 4 4 4 4 1 4 2 4 3511 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4312 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4213 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4014 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3415 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3816 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3517 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3318 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3819 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3820 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3621 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3422 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4223 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3024 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3825 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3826 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 4127 3 4 4 5 4 4 3 4 2 4 3728 3 4 5 4 3 2 4 4 5 4 3829 3 4 3 4 5 4 3 2 4 5 3730 5 5 4 4 3 3 4 5 5 5 43

Page 25: Proposal Penelitian Terapan

∑ 1200

RESPONDEN X Y X2 Y2 XY

1 46 43 2116 1849 19782 38 48 1444 2304 18243 47 49 2209 2401 23034 34 50 1156 2500 17005 34 40 1156 1600 13606 32 47 1024 2209 15047 39 44 1521 1936 17168 34 44 1156 1936 14969 37 45 1369 2025 1665

10 35 35 1225 1225 122511 37 43 1369 1849 159112 37 42 1369 1764 155413 41 40 1681 1600 164014 34 34 1156 1156 115615 38 38 1444 1444 144416 35 35 1225 1225 122517 41 33 1681 1089 135318 37 38 1369 1444 140619 36 38 1296 1444 136820 36 36 1296 1296 129621 35 34 1225 1156 119022 36 42 1296 1764 151223 35 30 1225 900 105024 36 38 1296 1444 136825 36 38 1296 1444 136826 36 41 1296 1681 147627 38 37 1444 1369 140628 43 38 1849 1444 163429 41 37 1681 1369 151730 40 43 1600 1849 1720

∑ 1124 1200 42470 48716 45045

Page 26: Proposal Penelitian Terapan

=

=0,168

=1,701

=

=0,902

Page 27: Proposal Penelitian Terapan