proposal pengabdian lppm 2015

32
1 PROPOSAL PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2015 PEMANFAATAN LIMBAH LIDI KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis Jacq) UNTUK PEMBUATAN BERANEKA PRODUK KERAJINAN TANGAN PADA KELOMPOK PEREMPUAN ANYAMAN TEPAS KARYA MUDA KAMPUNG PAYA BEDI KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG Oleh: Ketua Tim Pengusul Nama : Baihaqi. MA NIDN : 0110057501 Anggota Tim Pengusul I Nama : Nursamsu, M.Pd NIDN : 0127088404 UNIVERSITAS SAMUDRA Tahun 2015

Upload: baihaqi-daud

Post on 24-Jan-2018

1.049 views

Category:

Education


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal pengabdian lppm 2015

1

PROPOSAL

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2015

PEMANFAATAN LIMBAH LIDI KELAPA SAWIT (Elaeis

Guineensis Jacq) UNTUK PEMBUATAN BERANEKA

PRODUK KERAJINAN TANGAN PADA KELOMPOK PEREMPUAN ANYAMAN TEPAS KARYA MUDA

KAMPUNG PAYA BEDI KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG

Oleh:

Ketua Tim Pengusul

Nama : Baihaqi. MA

NIDN : 0110057501

Anggota Tim Pengusul I

Nama : Nursamsu, M.Pd

NIDN : 0127088404

UNIVERSITAS SAMUDRA Tahun 2015

Page 2: Proposal pengabdian lppm 2015

2

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................... 2

A. RINGKASAN KEGIATAN............................................................ 3

B. PENDAHULUAN........................................................................... 6

B.1. Latar Belakang.......................................................................... 6

B.1.1. Sejarah Kelapa Sawit............................................................ 6

B.2. Target........................................................................................ 10

B.3. Luaran....................................................................................... 10

C. METODE PELAKSANAAN DAN MITRA KERJASAMA....... 12

C.1 . Metode Pelaksanaan............................................................... 12

C.1.1 Tempat dan Waktu Pendampingan....................................... 12

C.1.2. Metode Pendampingan........................................................ 13

D. RENCANA KEGIATAN DAN JADWAL KEGIATAN.......... 14

D.1. Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit Khususnya Lidi Sawit Menjadi Beraneka Produk Kerajinan Tangan yang Bernilai Ekonomis dan Artistik................................................................................... 14

D.1.1. Profil Singkat kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda 14 D.1.2. Bahan dan Alat............................................................ 15

D.2. Prosedur Pemanfaatan Limbah Lidi Sawit Untuk Pembuatan Beraneka Produk Kerajinan Tangan....................................................... 15

E. MITRA KERJASAMA................................................................ 17

F. ANGGARAN BIAYA................................................................ 18

G. RINCIAN ANGGARAN........................................................... 19

H. DAFTAR PUSTAKA................................................................ 21

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................. 22

Page 3: Proposal pengabdian lppm 2015

3

A. RINGKASAN KEGIATAN

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil produksi (buah) yang tonase

perhari dan pertahunnya sangat tinggi dibandingkan dengan tanaman-tanaman lain (dapat

mencapai 35 ton TBS/ha/tahun) dan tumbuhan industri penting penghasil minyak masak,

minyak industri, maupun bahan bakar (Biodiesel).

Kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) adalah tumbuhan industri penting penghasil

minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya

menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi

menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di

dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan,

dan Sulawesi.

Kelompok Perempuan anyaman tepas Karya Muda di kampung Paya Bedi Kecamatan

Rantau Kabupaten Aceh Tamiang merupakan salah satu kelompok penerima manfaat

program Corporate Social Responsibility (CSR) /Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dari PT

Pertamina EP-Field Rantau. Kelompok ini didirikan berdasarkan hasil pemetaan sosial yang

dilakukan oleh LPPM Universitas Sumatra Utara pada tahun 2013. Dari hasil pemetaan sosial

tersebut beberapa anggota kelompok menyepakati untuk membentuk satu wadah organisasi

sebagai salah satu media pembelajaran bagi anggota kelompok sehingga pada bulan

September 2013 lahirlah kelompok anyaman tepas Karya Muda. Paska dibentuknya

kelompok tersebut, PT Pertamina EP-Field Rantau mulai membangun mitra dengan

kelompok tersebut.

Dari hasil pemetaan sosial yang dilakukan disepakati beberapa rekomendasi yaitu: 1)

Usaha yang akan digeluti adalah pembuatan anyaman tepas dari bahan baku limbah kelapa

sawit yang banyak tersedia di wilayah tersebut, 2) Penyediaan alat-alat kerja terutama mesin

rajut tepas yang disediakan oleh PT Pertamina EP-Field Rantau serta, 3) Pendampingan

penguatan kapasitas organisasi dan anggota kelompok oleh salah satu mitra pendamping dari

PT Pertamina EP-Field Rantau yakni Rumah Zakat Indonesia.

Dalam Kegiatan evaluasi partisipatif kelompok penerima manfaat program CSR PT

Pertamina EP-Field Rantau pada bulan Februari yang lalu, kelompok perempuan anyaman

tepas Karya Muda merekomendasikan adanya pelatihan pembuatan kerajinan tangan

berbahan baku lidi sawit menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis sekaligus

menghasilkan profit bagi anggota kelompok. Pelatihan pembuatan kerajinan tangan berbahan

baku lidi sawit ini dicetuskan karena tersedianya bahan baku yang cukup melimpah sebab

kampung Paya Bedi dikelilingi oleh Perusahaan Perkebunan kelapa sawit swasta milik dari

Page 4: Proposal pengabdian lppm 2015

4

PT Mopoli Raya. Disamping itu juga pembuatan kerajinan tangan dari lidi sawit diharapkan

dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dari pembudidayaan kelapa sawit serta

memanfaatkan limbah sawit menjadi salah satu alternatif pendapatan ekonomis bagi

masyarakat.

Salah satu potensi yang dimiliki oleh kelompok perempuan anyaman tepas Karya

Muda adalah munculnya kreatifitas untuk memanfaatkan limbah kelapa sawit terutama lidi

sawit (Elaeis Guineensis Jacq) menjadi beraneka kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.

Ditangan anggota kelompok ini dapat dihasilkan produk-produk kerajinan tangan yang

bernilai ekonomis sekaligus menambah pendapatan bagi anggota kelompok. Disamping itu

juga anggota kelompok bertekad untuk menjadi Kampung Paya Bedi menjadi sentra industri

kecil untuk pembuatan kerajinan tangan berbahan baku lidi sawit di Kabupaten Aceh

Tamiang pada tahun 2016.

Untuk itulah, peneliti merasa tertarik untuk melakukan pendampingan tentang

Pemanfaatan Limbah Lidi Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) untuk Pembuatan

Beraneka Produk Kerajinan Tangan pada Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya

Muda Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015

Dalam hal tersebut, pendamping mempunyai target untuk melihat pemanfaatan

limbah lidi kepala sawit (Elaeis Guineensis Jacq) untuk pembuatan kerajinan tangan pada

kelompok perempuan anyaman tepas Karya Muda menjadi salah satu alternatif pendapatan

bagi anggota kelompok. Pendampingan yang dilakukan menggunakan metode Participatory

Action Research (PAR) dimana pendamping mencermati secara intens tingkat keaktifan

dalam berbagai kegiatan yang dilakukan ditingkat kelompok serta menganalisa keupayaan

yang dilakukan oleh kelompok dalam hal pemanfaaatan limbah lidi kepala sawit menjadi

beraneka ragam produk kerajinan tangan yang bahan bakunya mudah didapatkan serta murah

dalam pembiayaannya.

Pelatihan pemanfaatan limbah lidi kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) menjadi

beraneka jenis produk kerajinan tangan akan diikuti oleh 25 orang peserta perempuan yang

tergabung pada anggota kelompok dan masyarakat Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau

Kabupaten Aceh Tamiang.

Pelatihan pemanfaatan lidi kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) menjadi beraneka

produk kerajinan tangan turut melibatkan PT Pertamina EP-Field Rantau sebagai pengelola

program CSR dan LP2K sebagai mitra kerja di lapangan sehingga integrasi dan sinergisitas

kegiatan antara pemangku kepentingan (stakeholders) dan pelaksana program dapat berjalan

dengan baik.

Page 5: Proposal pengabdian lppm 2015

5

Page 6: Proposal pengabdian lppm 2015

6

B. PENDAHULUAN

B.1 LATAR BELAKANG

B.1.1 SEJARAH KELAPA SAWIT

Kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah

Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara

sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada

tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat

Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat

perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah

jenis sawit "Deli Dura".

Pada tahun 1911, kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) mulai diusahakan dan

dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet,

seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi

di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha. Pusat

pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS),

Sumatera Utara dan di Rantau Panjang, Kuala Selangor, Malaya pada 1911-1912. Di Malaya,

perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor

menggunakan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman

kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1910.

Hingga menjelang pendudukan Jepang, Hindia Belanda merupakan pemasok utama

minyak sawit dunia. Semenjak pendudukan Jepang, produksi merosot hingga tinggal

seperlima dari angka tahun 1940. Usaha peningkatan pada masa Republik dilakukan dengan

program Bumil (buruh-militer) yang tidak berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama

kemudian diambil alih Malaya (lalu Malaysia).

Baru semenjak era Orde Baru perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan

dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut

akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai

energi alternatif. Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingga

sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar 12 m, dan merupakan kelapa sawit tertua di

Asia Tenggara yang berasal dari Afrika.

Page 7: Proposal pengabdian lppm 2015

7

Tanaman kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) saat ini merupakan salah satu jenis

tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting disektor pertanian umumnya, dan sektor

perkebunan khususnya, hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang

menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per

hektarnya di dunia (Balai Informasi Pertanian, 1990). Melihat pentingnya tanaman kelapa

sawit dewasa ini dan masa yang akan datang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan

penduduk dunia akan minyak sawit, maka perlu dipikirkan usaha peningkatan kualitas dan

kuantitas produksi kelapa sawit secara tepat agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai..

Tanaman kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat menjadi andalan

dimasa depan karena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan manusia. Kelapa sawit memiliki

arti penting bagi pembangunan nasional Indonesia. Selain menciptakan kesempatan kerja

yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber devisa negara.

Penyebaran perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini sudah berkembang di 22

daerah propinsi. Luas perkebunan kelapa sawit pada tahun 1968 seluas 105.808 hadengan

produksi 167.669 ton, pada tahun 2007 telah meningkat menjadi 6.6 juta ha dengan produksi

sekitar 17.3 juta ton CPO (Sastrosayono 2003). Tanaman kelapa sawit merupakan komoditas

perkebunan primadona Indonesia. Di tengah krisis global yang melanda dunia saat ini,

industri sawit tetap bertahan dan memberi sumbangan besar terhadap perekonomian negara.

Selain mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas, industri sawit menjadi salah satu

sumber devisa terbesar bagi Indonesia.

Data dari Direktorat Jenderal Perkebunan (2008) menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia, dari 4.713. 435 ha pada tahun

2001 menjadi 7.363.847 ha pada tahun 2008 dan luas areal perkebunan kelapa sawit ini terus

mengalami peningkatan. Peningkatan luas areal tersebut juga diimbangi dengan peningkatan

produktifitas. Produktivitas kelapa sawit adalah 1.78 ton/ha pada tahun 2001 dan meningkat

menjadi 2.17 ton/ha pada tahun 2005. Hal ini merupakan kecenderungan yang positif dan

harus dipertahankan. Untuk mempertahankan produktifitas tanaman tetap tinggi diperlukan

pemeliharaan yang tepat dan salah satu unsur pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)

adalah pengendalian hama dan penyakit. Sektor perkebunan merupakan salah satu potensi

dari subsektor pertanian yang berpeluang besar untuk meningkatkan perekonomian rakyat

dalam pembangunan perekonomian Indonesia.

Pada saat ini, sektor perkebunan dapat menjadi penggerak pembangunan nasional

karena dengan adanya dukungan sumber daya yang besar, orientasi pada ekspor, dan

komponen impor yang kecil akan dapat menghasilkan devisa non migas dalam jumlah yang

Page 8: Proposal pengabdian lppm 2015

8

besar. Produktivitas kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh teknik budidaya yang diterapkan.

Pemeliharaan tanaman merupakan salah satu kegiatan budidaya yang sangat penting dan

menentukan masa produktif tanaman

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelapa sawit antara lain

keadaan iklim dan tanah. Selain itu, faktor yang juga dapat mempengaruhi pertumbuhan

kelapa sawit adalah faktor genetis, perlakuan budidaya, dan penerapan teknologi. a) Iklim ·

Curah hujan dan kelembaban Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan di daerah tropik,

dataran rendah yang panas, dan lembab. Curah hujan yang baik adalah 2.500-3.000 mm per

tahun yang turun merata sepanjang tahun. Daerah pertanaman yang ideal untuk bertanam

kelapa sawit adalah dataran rendah yakni antara 200-400 meter di atas permukaan laut. Pada

ketinggian tempat lebih 500 meter di atas permukaan laut, pertumbuhan kelapa sawit ini akan

terhambat dan produksinya pun akan rendah Penyinaran matahari

Lama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit adalah 7-5 jam per

hari.pertumbuhan kelapa sawit di Sumatera Utara terkenal baik karena berkat iklim yang

sesuai yaitu lama penyinaran matahari yang tinggi dan curah hujan yang cukup. Umumnya

turun pada sore atau malam hari. Suhu merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan

hasil kelapa sawit. Suhu rata-rata tahunan daerah-daerah pertanaman kelapa sawit berada

antara 25-27 0C, yang menghasilkan banyak tandan. Variasi suhu yang baik jangan terlalu

tinggi. Semakin besar variasi suhu semakin rendah hasil yang diperoleh. Suhu, dingin dapat

membuat tandan bunga mengalami merata sepanjang tahun. b) Tanah Pertumbuhan dan

produksi kelapa sawit dalam banyak hal bergantung pada karakter lingkungan fisik tempat

pertanaman kelapa sawit itu dibudidayakan. Jenis tanah yang baik untuk bertanam kelapa

sawit adalah tanah latosol, podsolik merah kuning, hidromorf kelabu, aluvial, dan

organosol/gambut tipis. Kesesuaian tanah untuk bercocok tanam kelapa sawit ditentukan oleh

dua hal, yaitu sifat-sifat fisis dan kimia tanah.

Sifat fisik tanah Pertumbuhan kelapa sawit akan baik pada tanah yang datar atau

sedikit miring, solum dalam dan mempunyai drainase yang baik, tanah gembur, subur,

permeabilitas sedang, dan lapisan padas tidak terlalu dekat dengan permukaan tanah. Tanah

yang baik bagi pertumbuhan juga harus mampu menahan air yang cukup dan hara yang tinggi

secara alamiah maupun hara tambahan. Tanah yang kurang cocok adalah tanah pantai

berpasir dan tanah gambut tebal. Dalam menentukan batas-batas yang tajam mengenai

kesesuaian sifat fisis tanah di antara tipe-tipe tanah memang relatif sulit. Sifat kimia tanah

Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh baik pada tanah pH 4,0-6,5 dan pH optimumnya antara

5,0-5,5. Tanah yang memiliki pH rendah biasanya dijumpai pada daerah pasang surut,

Page 9: Proposal pengabdian lppm 2015

9

terutama tanah gambut. Tanah organosol atau gambut mengandung lapisan yang terdiri atas

lapisan mineral dengan lapisan bahan organik yang belum terhumifikasi lebih lanjut memiliki

pH rendah.

Persiapan Lahan Pembukaan lahan merupakan salah satu tahapan kegiatan dalam

budidaya Kelapa Sawit yang sudah ditentukan jadwalnya berdasarkan tahapan pekerjaan

yang akan dilakukan sesuai dengan jenis lahannya (areal) hutan, areal alang-alang, areal

gambut. Supaya areal tersebut dapat ditanami Kelapa sawit maka areal tersebut harus bersih

dari vegetasi atau semak belukar yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan

tanaman pokok. Sedangkan untuk memudahkan dalam pengelolaan tanaman Kelapa sawit

dibutuhkan suatu perencanaan tata ruang kebun yang direncanakan pada saat pembukaan

lahan dan sebelum penanaman kelapa sawit (Setyamidjaja, 2003).

Pembibitan bibit merupakan produk yang dihasilkan dari suatu proses pengadaan

bahan tanaman yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil produksi pada masa

selanjutnya. Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaian kegiatan budidaya

tanaman kelapa sawit. Melalui tahap pembibitan sesuai standar teknis diharapkan dapat

dihasilkan bibit yang baik dan berkualitas. Bibit kelapa sawit yang baik adalah bibit yang

memiliki kekuatan dan penampilan tumbuh yang optimal serta berkemampuan dalam

menghadapi kondisi cekaman lingkungan pada saat pelaksanaan penanaman (transplanting).

Menurut Setyamidjaja, (2006), untuk menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas seperti

tersebut di atas, diperlukan pedoman kerja yang dapat menjadi acuan, sekaligus kontrol

selama pelaksanaan di lapang.

Salah satu kawasan perkebunan kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di Kabupaten

Aceh Tamiang adalah Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau yang merupakan kawasan

perkebunan milik perusahaan perkebunan swasta PT MOPOLI RAYA. Secara topographi

kampung Paya Bedi berada didalam kawasan perkebunan dan juga berada di dalam kawasan

Ring I PT Pertamina EP-Field Rantau. Melihat betapa besarnya potensi perkebunan yang ada

di kampung tersebut serta belum termanfaatkannya limbah kelapa sawit terutama lidinya oleh

pihak perkebunan, maka kelompok anyaman tepas Karya Muda binaan dari PT Pertamina

EP-Field Rantau berinisiatif untuk memanfaatkan potensi limbah kelapa sawit terutama

lidinya untuk dijadikan beraneka produk kerajinan yang bernilai ekonomis sekaligus

mendatangkan pendapatan bagi anggota kelompok dan masyarakat

Inisiatif untuk memanfaatkan limbah kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) terutama

lidinya menjadi beraneka produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis disambut baik oleh

LPPM dan Penjaminan Mutu Universitas Samudra melalui pendampingan intens yang akan

Page 10: Proposal pengabdian lppm 2015

10

dilakukan selama 3 bulan kedepan pada kelompok perempuan anyaman tepas Karya Muda

Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Dengan adanya

pendampingan ini diharapkan kelompok perempuan anyaman tepas Karya Muda dan

Masyarakat Kampung Paya Bedi dapat mengembangkan potensi alam yang dimiliki terutama

lidi kelapa sawit menjadi beraneka produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis serta

memberikan pengetahuan dan teknik pembuatan kerajinan tangan dari lidi kelapa sawit

sehingga anggota kelompok dan masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan dari

kreatifitas pembuatan kerajinan tangan dari lidi kelapa sawit sekaligus menjadikan kampung

Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang menjadi sentra berbagai produk

kerajinan tangan dari lidi sawit di Kabupaten Aceh Tamiang sesuai dengan visi dan misi

kelompok pada tahun 2016.

B.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana pemanfaatan limbah kepala sawit terutama lidinya menjadi beraneka

produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis pada Kelompok Perempuan Karya

Muda Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang?

2. Bagaimana kemampuan kelompok Perempuan Karya Muda dan Masyarakat

Kampung Paya Bedi dalam mengolah limbah kelapa sawit khususnya lidi sawit

menjadi beraneka produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis?

3. Seberapa besarkah kelompok perempuan anyaman tepas Karya Muda sebagai pusat

belajar (learning center) pembuatan berbagai produk kerajinan tangan dari lidi sawit

untuk skala Kabupaten Aceh Tamiang?

4. Seberapa besarkah menganalisa kreatifitas dan sinergisitas kelompok penerima

manfaat program CSR PT Pertamina EP-Field Rantau melalui pemanfaatan limbah

kepala sawit terutama lidinya menjadi beraneka produk kerajinan tangan yang bernilai

ekonomis pada Kelompok Perempuan Karya Muda Kampung Paya Bedi Kecamatan

Rantau Kabupaten Aceh Tamiang?

B.2 Target

adapun target dari pendampingan adalah:

1. Untuk mengetahui pemanfaatan limbah kepala sawit terutama lidinya menjadi

beraneka produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis pada Kelompok Perempuan

Karya Muda Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang

Page 11: Proposal pengabdian lppm 2015

11

2. Untuk meningkatkan kemampuan kelompok Perempuan Karya Muda dan Masyarakat

Kampung Paya Bedi dalam mengolah limbah kelapa sawit khususnya lidi sawit

menjadi beraneka produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis

3. Menjadikan kelompok perempuan anyaman tepas Karya Muda sebagai pusat belajar

(learning center) pembuatan berbagai produk kerajinan tangan dari lidi sawit untuk

skala Kabupaten Aceh Tamiang

4. Untuk menganalisa kreatifitas dan sinergisitas kelompok penerima manfaat program

CSR PT Pertamina EP-Field Rantau melalui pemanfaatan limbah kepala sawit

terutama lidinya menjadi beraneka produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis

pada Kelompok Perempuan Karya Muda Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau

Kabupaten Aceh Tamiang

B.4 Luaran

Hasil pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas dan pengetahuan

tentang pembuatan berbagai produk kerajinan tangan dari lidi sawit untuk kelompok

perempuan anyaman tepas Karya Muda sekaligus melahirkan kelompok-kelompok

perempuan lainnya yang berminat didalam pembuatan berbagai produk kerajinan tangan dari

lidi sawit serta menjadikan produk kerajinan tersebut bernilai ekonomis dan menambah

pendapatan bagi setiap anggota kelompok dan masyarakat Kampung Paya Bedi Kecamatan

Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.

Page 12: Proposal pengabdian lppm 2015

12

C. METODE PELAKSANAAN DAN MITRA KERJASAMA

C.1 . METODE PELAKSANAAN

C.1.1 Tempat dan Waktu Pendampingan

Menurut Rantau Dalam Angka Tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat

Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Tamiang, Kampung Paya Bedi, Kecamatan Rantau

Kabupaten Aceh Tamiang terletak pada LU: 04’15’13,51”- 04’22’59,00” dan BT:

98’03’40,54”- 98’09’13,00 dengan luas wilayah 192 Ha yang terdiri dari 34 Ha lahan sawah,

78 Ha lahan ladang dan 80 perkebunan rakyat. Kampung Paya Bedi memiliki batas dengan:

-Sebelah Barat dengan Kampung Suka Mulia

-Sebelah Timur dengan Kampung Suka Jadi

-Sebelah Utara dengan Kampung Ingin Jaya

-Sebelah Selatan dengan Kampung Benua Raja

Kampung Paya Bedi memiliki 5 dusun yakni: Dusun Amal, Dusun Bakti, Dusun

Inpres, Dusun Karya dan Dusun Karya Indah. Jumlah penduduk kampung Paya Bedi adalah

2630 jiwa terdiri dari 1323 laki-laki dan 1307 perempuan dengan rasio jenis kelamin 101.

Berdasarkan jenjang pendidikan saat ini terdapat 895 jiwa tidak tamat SD, 455 jiwa tamat

SD, 458 tamat SMP dan 822 jiwa tamat SMA keatas.

Dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan indikator kesejahteraan saat ini terdapat 77

jiwa yang pra-sejahtera, 165 jiwa yang sejahtera I, 367 jiwa yang sejahtera II, 136 jiwa yang

sejahtera III dan 30 jiwa yang sejahtera III +. Sebahagian besar penduduk Kampung Paya

Bedi bermatapencaharian sebagai petani kebun pada perkebunan swasta milik PT MOPOLI

RAYA dikarenakan wilayah kampung Paya Bedi dikelilingi oleh lahan perkebunan kelapa

sawit. Disamping bekerja sebagai buruh pada perkebunan kelapa sawit, ada sebagian kecil

masyarakat yang bekerja sebagai wirausaha pada bidang pertanian dan perkebunan.

Secara infrastruktur kampung Paya Bedi telah memiliki berbagai fasilitas untuk

pendidikan, kesehatan dan pemerintahan. Saat ini telah terbangun satu unit SD Negeri , satu

unit Puskesmas Pembantu (Pustu) dan kantor datok penghulu yang melayani warga

masyarakat dalam hal kesehatan, pendidikan dan urusan administrasi pemerintahan. Kondisi

infrastruktur jalan kampung sudah cukup baik yakni berupa jalan aspal walaupun saat ini

kondisinya sudah mulai mengalami kerusakan.

Kegiatan pendampingan direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga

Oktober 2015

Page 13: Proposal pengabdian lppm 2015

13

C.1.2. Metode Pendampingan

Pendampingan ini ini menggunakan participatory action research melalui analisa

tingkat keaktifan (activeness), kreatifitas (creativity) dan keupayaan (willingness) yang

dilakukan oleh kelompok perempuan anyaman tepas Karya Muda dalam pemanfaatan limbah

kelapa sawit terutama lidinya untuk dijadikan beraneka produk kerajinan tangan yang bernilai

artistik dan ekonomis di Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.

Page 14: Proposal pengabdian lppm 2015

14

D. RENCANA KEGIATAN DAN JADWAL KEGIATAN

Rencana kegiatan akan dilaksanakan pada kelompok perempuan anyaman tepas

Karya Muda Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang melalui

pemanfaatan limbah kelapa sawit khususnya lidi sawit untuk diolah dan dibentuk menjadi

beraneka produk kerajinan tangan yang bernilai artistik dan ekonomis. Sementara Jadwal

pelaksanaan pendampingan sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

No Kegiatan Bulan

8 9 10

1 Sosialisasi Kegiatan Pendampingan oleh LPPM

Universitas Samudra kepada Perwakilan Pemerintahan Kampung, Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda dan Masyarakat

Kampung Paya Bedi

2 Identifikasi calon peserta pelatihan baik dari anggota kelompok maupun dari masyarakat

3 Identifikasi Kebutuhan Pelatihan

4 Pelatihan Pembuatan Beraneka Produk Kerajinan Tangan dari Limbah lidi sawit

sehingga menghasilkan produk yang bernilai artistik dan ekonomis

5 Penulisan Laporan Akhir

6 Publikasi dan Desiminasi Hasil Laporan Akhir

D.1. Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit Khususnya Lidi Sawit Menjadi Beraneka

Produk Kerajinan Tangan yang Bernilai Ekonomis dan Artistik

D.1.1. Profil Singkat Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda

Kelompok perempuan anyaman tepas Karya Muda didirikan pada bulan September

2013 melalui hasil pemetaan sosial yang dilakukan oleh LPPM Universitas Sumatera Utara.

Inisiatif pembentukan kelompok ini diprakarsai oleh beberapa orang perempuan yang berniat

untuk menambah pendapatan bagi keluarga. Diawal pembentukannya telah terpilih Ibu Efika

Jana sebagai ketua kelompok, Siti Azrah sebagai sekretaris dan Nurhasanah sebagai

bendahara kelompok. Paska terbentuknya kelompok ini, PT Pertamina EP-Field Rantau

sebagai pengelola program CSR telah menjalin kerjasama dengan Rumah Zakat Indonesia

untuk melakukan pendampingan selama 6 bulan terhitung pada bulan Oktober 2013 s.d Maret

2014. Selama pendampingan yang dilakukan mitra pendamping memberikan dukungan teknis

dalam hal tata kelola organisasi, tata kelola keuangan dan pelatihan pembuatan tepas. Paska

Page 15: Proposal pengabdian lppm 2015

15

pendampingan yang dilakukan oleh rumah zakat indonesia, selanjutnya PT Pertamina EP-

Field Rantau menjalin kemitraan dengan salah satu LP2K untuk melakukan pendampingan

lanjutan terhadap kelompok perempuan anyaman tepas Karya Muda yang dimulai dari bulan

Februari 2015 s.d Februari 2016. Adapun kegiatan pendampingan yang dilakukan adalah

pembenahan administrasi dan keuangan kelompok, pelatihan pembuatan kerajinan tangan

dari lidi sawit, advokasi anggaran ke pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang dan DPRK,

Chanelling pemasaran produk dan lain-lain (Lihat di rencana kerja kelompok).

Saat ini kelompok perempuan anyaman tepas Karya Muda telah memiliki 15 anggota

kelompok yang semuanya adalah ibu rumah tangga. Setiap hari selasa pada setiap minggunya

anggota kelompok selalu rutin mengadakan pertemuan yang membahas berbagai

permasalahan yang dialami oleh kelompok baik yang berkenaan dengan administrasi,

keuangan, produksi dan pemasaran produk.

D.1.2. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan beraneka jenis produk kerajinan

tangan yang bernilai ekonomis dan artistik berbahan baku limbah lidi sawit pada kelompok

perempuan anyaman tepas Karya Muda dan Masyarakat Kampung Paya Bedi tercatat dalam

anggaran pembiayaan secara lengkap ( Lihat Rincian Anggaran)

D.2. Prosedur Pemanfaatan Limbah Lidi Sawit untuk Pembuatan Beraneka Produk

Kerajinan Tangan

Ada beberapa langkah/tahapan yang akan dilakukan oleh Kelompok Perempuan

Anyaman Tepas Karya Muda dalam pemanfaatan limbah kelapa sawit terutama lidinya untuk

dijadikan beraneka jenis produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis dan artistik.

Adapun langkah-langkah tersebut adalah:

1. Penyediaan bahan baku terutama lidi sawit

Setiap anggota kelompok berkomitmen untuk membawa 150-200 batang lidi sawit

yang telah dibersihkan sewaktu pelaksanaan pelatihan nantinya. Lidi sawit tersebut diperoleh

dari sisa pembuangan pelepah kelapa sawit milik perusahaan perkebunan swasta PT

MOPOLI RAYA secara gratis

2. Pembuatan Dandang/Wadah Sebagai Tempat Merebus lidi sawit yang telah

dibentuk menjadi beraneka produk kerajinan untuk proses pewarnaan

Page 16: Proposal pengabdian lppm 2015

16

Wadah untuk merebus lidi sawit dibuat dari plat aluminium atau drum minyak bekas

berukuran 250 liter yang telah dibersihkan. Adapun tatacara pembuatan wadah tesrebut

adalah: drum minyak bekas dibelah dua dan kemudian diberikan pegangan pada sisi kiri dan

kanan serta dudukan drum yang dilas dengan menggunakan plat besi berdiameter 15 cm. Jika

menggunakan plat aluminium sebagai wadahnya, maka bentuk wadahnya persegi panjang

dengan ukuran 150 cm x 60 cm dengan ketinggian 80 cm. Sedangkan kayu bakar untuk

merebus lidi sawit dalam dandang/wadah disediakan secara swadaya oleh anggota kelompok.

Untuk lebih jelas lihat gambar dibawah ini:

Ket: Bentuk Dandang/Tempat Merebus Lidi Sawit untuk Proses Pewarnaan yang Terbuat

dari Drum Bekas

3. Pelatihan Pembuatan Beraneka Jenis Kerajinan Tangan dari Limbah Lidi

Sawit pada Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda dan

Masyarakat Kampung Paya Bedi

Pelatihan ini direncanakan diikuti oleh 25 orang perserta terutama ibu-ibu yang

tergabung pada kelompok anyaman tepas Karya Muda dan masyarakat kampung Paya Bedi.

Instruktur untuk pelatihan ini didatangkan dari Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat yang

bernama Ibu Silayani. Beliau merupakan instruktur handal yang telah banyak melatih anggota

kelompok terutama perempuan dan masyarakat baik di Kabupaten Langkat maupun di

Provinsi Sumatera Utara. Adapun durasi pelatihan ini adalah sebanyak 6 kali pertemuan

terdiri dari 4 kali pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari lidi sawit dan 2 kali pelatihan

pewarnaan

Page 17: Proposal pengabdian lppm 2015

17

Ket: Berbagai Jenis Produk Kerajinan Tangan dari Lidi Sawit yang akan dihasilkan oleh

Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda Selama Kegiatan Pendampingan

Masyarakat oleh LPPM Universitas Samudra

E. MITRA KERJASAMA

Pelaksanaan pendampingan ini melibatkan dukungan dari beberapa pihak di antaranya

PT Pertamina EP-Field Rantau, LP2K selaku mitra kerja dari PT Pertamina EP-Field Rantau,

Pemerintahan Kampung Paya Bedi dan Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda

Khusus untuk Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda sebagai

beneficiaries (penerima manfaat) dari pelaksanaan kegiatan ini berkomitmen untuk terlibat

aktif dalam kegiatan tersebut melalui pembuatan beraneka jenis produk kerajinan berbahan

baku limbah lidi sawit yang bernilai ekonomis dan artisitik.

Salah satu bentuk kontribusi dari Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya

Muda adalah penyediaan bahan baku terutama lidi sawit yang akan dibawah oleh setiap

anggota kelompok selama kegiatan pelatihan berlangsung. Jumlah lidi sawit yang dibutuhkan

untuk pelatihan ini adalah 150-200 batang lidi sawit yang telah dibersihkan dimana lidi

tersebut didapatkan pada lahan perkebunan kelapa sawit swasta milik PT MOPOLI RAYA.

Untuk tahap awal pendampingan ini, 25 orang anggota kelompok perempuan

anyaman tepas Karya Muda dan Masyarakat Kampung Paya Bedi akan mengikuti pelatihan

selama 6 kali pertemuan. Pelatihan ini dipusatkan di balai pertemuan kelompok yang akan

Page 18: Proposal pengabdian lppm 2015

18

dilatih oleh instruktur dari Pangkalan Berandan. Dalam pelatihan nanti setiap peserta

pelatihan diwajibkan membawa lidi sawit sebagai bahan baku utama dalam pelatihan ini.

Kegiatan pemanfaatan limbah kelapa sawit terutama lidi sawit untuk pembuatan

beraneka jenis produk kerajinan tangan pada kelompok perempuan anyaman tepas Karya

Muda juga mendapatkan dukungan penuh dari Datok Penghulu Kampung Paya Bedi

Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang

Selain Pemerintahan Kampung Paya Bedi, kegiatan pelatihan ini juga mendapatkan

dukungan dari wakil ketua DPRK Kabupaten Aceh Tamiang (Bp. Juanda S.IP) yang

merupakan penduduk Kampung Paya Bedi melalui advokasi usulan kegiatan kelompok pada

APBK tahun 2016 nanti.

PT Pertamina EP-Field Rantau sebagai pengelola program CSR mendorong kelompok

perempuan anyaman tepas Karya Muda agar dapat mengikuti pelatihan pemanfaatan lidi

sawit menjadi beraneka produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis sekaligus

menambah pendapatan bagi anggota kelompok.

Sementara Lembaga Pengkajian, Pemberdayaan dan Konsultasi (LP2K) selaku mitra

pendampingan yang ditunjuk oleh PT Pertamina EP-Field Rantau akan memonitoring

pelaksanaan kegiatan ini nantinya bersama dengan Pemerintahan Kampung Paya Bedi.

Sedangkan DisperindagKop sebagai pewakilan SKPK Kabupaten Aceh Tamiang bersedia

untuk menjadi technical assistance (tenaga teknis) ketika kegiatan itu dilaksanakan dengan

memberikan informasi, dokumen pendukung, katalog beraneka jenis produk kerajinan tangan

yang dapat dihasilkan oleh peserta pelatihan.

Pendamping bertugas untuk mengsosialisasikan rencana pendampingan kepada

pemerintahan kampung dan kelompok, mengidentifikasi calon peserta pelatihan, jadwal

pelatihan, waktu pelaksanaan, rincian pembiayaan yang dibutuhkan, pelaksanaan kegiatan,

analisis dampak paska pelatihan baik dari sisi ekonomi, sosial, gender, relasi antar mitra dan

integrasi antara program yang sudah disusun dengan realisasi dilapangan

LPPM dan Penjaminan Mutu Universitas Samudra bertanggung jawab terhadap

proses monitoring dan evaluasi dari kegiatan ini melalui kunjungan lapangan, mencacat

segala kendala, tantangan serta progress kegiatan itu.

Page 19: Proposal pengabdian lppm 2015

19

F. ANGGARAN BIAYA

Biaya yang diusulkan dalam penelitian ini disajikan pada tabel sebagai berikut:

No

.

Jenis Pengeluaran Biaya Yang Diusulkan

(Rp)

1. Honorarium Pendamping Rp.3.000.000,-

2. Bahan, Peralatan dan Honorarium Instruktur Rp. 6.000.000,-

3. Transportasi Lokal Rp. 1.500.000,-

4. Publikasi dan Dokumentasi Hasil Rp. 1.000.000,-

5. Konsumsi Rapat dengan SKPK dan Mitra Rp. 3.000.000

Biaya Total Rp. 14.500.000,-

G. RINCIAN ANGGARAN

Jenis Pengeluaran Rincian Jumlah Satuan Total

Honorarium Tim Pendamping

Gaji ketua tim pengusul 1 1.500,000 1.500,000

Gaji anggota tim pengusul 1

1

1.500,000

1.500,000

Total

3.000,000

Bahan, Peralatan

dan Honorarium Instruktur

Gunting Bunga

25 buah

35.000

875,000

Drum Bekas 2 Unit 300.000 600,000

Plat Besi ukuran 15 cm 4 batang 50.000 200,000

Pewarna

4 Kaleng

200.000

800,000

Kayu Bakar 2 ikat 50.000 100,000

Buku Tulis 2 lusin 35.000 70,000

Pulpen 2 kotak 48.000 96,000

Spanduk ukuran 5 Meter 1 lembar 200.000 200,000

Pisau Lipat 20 buah 2,950 59,000

Honorarium Instruktur 6 Kali 500.000 3.000.000

Total 6.000,000

Transportasi Lokal Langsa-Aceh Tamiang 6 125.000 750,000

Aceh Tamiang-Langsa 6 125.000 750,000

Total

1.500,000

Publikasi dan

Dokumentasi Hasil

Desiminasi hasil pendampingan kepada LP3M, SKPK, Mitra Kerja dan

Kelompok 1 Paket 1,000,000 1,000,000

Total

1,000,000

Page 20: Proposal pengabdian lppm 2015

20

Konsumsi Rapat dan Pertemuan

Formal dengan SKPK dan Mitra

Konsumsi Rapat dan

Pertemuan Formal dengan SKPK dan Mitra

3 Paket

3,000,000

3,000,000

Total

3,000,000

Total Keseluruhan

14,500,000

Page 21: Proposal pengabdian lppm 2015

21

H. DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. Rantau Dalam Angka Tahun 2014 (PDF) , Aceh Tamiang: BPS

Kabupaten Aceh Tamiang

Balai Informasi Pertanian, 1990. pada http://www. litbang.deptan.go.id. tanggal akses 23

Juni 2015

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2008. Pada ditjenbun.pertanian.go.id tanggal akses 23 Juni

2015

Dokumen Rencana Kerja Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda Tahun 2015

http://web.archive.org/web/20080321235726/http://fitagri.com/kelapa_sawit/kelapa_sawit_m

ain.html diakses tanggal 22 Juni 2015

http://elearning.unej.ac.id/courses/PNU1705/document/babIklpswt.doc?cidReq=PNU1705

diakses tanggal 22 Juni 2015

Sastrosayono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Jakarta: Agromedia Pustaka

Setyamidjaja, D. 2006. Kelapa Sawit. Yogyakarta: Kanisius

Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya & Pengolahan Kelapa Sawit . Jakarta: Agromedia

Pustaka

Page 22: Proposal pengabdian lppm 2015

22

Lampiran 1

PROPOSAL

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2015

PEMANFAATAN LIMBAH LIDI KELAPA SAWIT (Elaeis

Guineensis Jacq) UNTUK PEMBUATAN BERANEKA PRODUK

KERAJINAN TANGAN PADA KELOMPOK PEREMPUAN ANYAMAN TEPAS KARYA MUDA KAMPUNG PAYA

BEDI KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG

Oleh:

Ketua Tim Pengusul

Nama : Baihaqi. MA

NIDN : 0110057501

Anggota Tim Pengusul I

Nama : Nursamsu, M.Pd

NIDN : 0127088404

UNIVERSITAS SAMUDRA Tahun 2015

Page 23: Proposal pengabdian lppm 2015

23

Lampiran 2

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Pemanfaatan Limbah Lidi Kelapa Sawit(Elaeis) untuk Pembuatan Beraneka Produk Kerajinan Tangan pada

Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda

Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang

2. Tim Pengusul 2.1 Ketua Tim

a. Nama Lengkap : Baihaqi, MA

b. Jabatan Fungsional/Gol : Asisten Ahli c. NIDN : 0110057501

d. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan e. Kelompok Keahlian : Pendidikan Bahasa Inggris f. Alamat Kantor : Meurandeh (0641) 426534 Fax. (0641) 426535 Langsa

g. Telp/Fax/Email : 085260322306

2.2 Anggota Tim Pengusul: No Nama dan Gelar

Akademik

Bidang

Keahlian

Unit

Kerja/Lembaga

Alokasi Waktu

Jam/mg Bulan 1 Nursamsu M. Pd Pend Biologi FKIP 72/8 3

3. Biaya yang diusulkan : Rp. 14.500.000,-

4. Keluaran : Rp. 14.500.000,-

Langsa, 23 Juli 2015 Dekan Ketua Tim Pengusul

Drs, H. Sofiyan, M. Pd Baihaqi, MA

NIP. 19651222 199203 1 001 NIDN 0110057501

Mengetahui, Plt Ketua LPPM dan Penjaminan Mutu

Dr. Saiman M.Pd

NIP 197112211995121001

Page 24: Proposal pengabdian lppm 2015

24

Lampiran 3

BIODATA KETUA PENGUSUL

I. IDENTITAS DIRI

1.1 Nama Lengkap Baihaqi

1.2 Instansi Asal Universitas Samudra 1.3 Nomor Identitas 1174031005750002

1.4 Tempat dan Tanggal Lahir Langsa, 10 Mei 1975 1.5 Alamat Rumah Lrg SD Negeri 1 Matang Seulimeng

1.6 Nomor Telp/Fax - 1.7 Nomor HP 085260322306

1.8 Alamat Kantor Jalan Kampus Meurandeh 1.9 Nomor Telp/Fax (0641) 426534

1.10 Alamat E-mail [email protected]

II. Riwayat Pendidikan

2.1 Program S1 S2 2.2 Nama PT Universitas Sumatera Utara Universiti Sains Malaysia

2.3 Bidang Ilmu Sastra Inggris Sastra Inggris 2.4 Tahun Masuk 1994 2003

2.5 Tahun Lulus 2000 2005

III. Pengalaman Pengabdian kepada masyarakat (3 tahun terakhir)

No Tahun Kegiatan Pendanaan Sumber Dana Jumlah

(Juta Rp)

1 2014 Program Evaluasi Partisipatif Kelompok Penerima Manfaat CSR PT Pertamina EP-Field Rantau

PT Pertamina EP-Field Rantau

31

2 2014 Program Pelatihan dan Pendampingan Lanjutan Budidaya Lele di Kampung Kebun Tanjung Seumantoh Kec Karang Baru Kab Aceh Tamiang

PT Pertamina EP-Field Rantau

150

3 2014 Program Pendampingan Pengembangan Kerajinan Menjahit dan Bordir di Kampung Kebun Rantau Kec Rantau Kab Aceh Tamiang

PT Pertamina EP-Field Rantau

70

4 2015 Program Pendampingan Pengembangan Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda dan Kelompok Pakan Ternak Taruna Gembala Muda di Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang

PT Pertamina EP-Field Rantau

150

IV. Pengalaman Penulisan Artikel ilmiah

No Tahun Judul Keterangan

Page 25: Proposal pengabdian lppm 2015

25

1 2013 Wole Soyinka dan the Swamp Dwellers: Penampilan dan Pengaruh Budaya Yoruba dalam Latar Kontemporer

Jurnal Samudra Vol. 5, No 3 September-Desember 2013

2 2014 Realisme Magis Melalui Konsep Pencerobohan Dalam Karya-Karya Awal Gabriel Garcia Marquez

Jurnal Samudra Vol.6, No.3, September-Desember 2014

3 2015 Strategi Naratif di Dalam The Women Warrior dan Nectar in a Sieve: Tantangan Penulisan Wanita Terhadap Genre Novel

Jurnal Samudra Vol,2, No.2 April-Juni 2015

V. Pengalaman Penulisan Buku

No Tahun Judul Jumlah Halaman

Penerbit

1 2014 Sikumis Pembawa Berkah “Best Practice CSR PT Pertamina EP-Field Rantau Dalam Pengembangan Budidaya Lele di Dusun Makmur Kampung Kebun Tanjung Seumantoh Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang

68 CV Global Express ISBN. 978-602-96973-4-6

VI. Pengalaman Perolehan HAKI

No Tahun Judul Jenis Nomor Pendaftaran

VII. Pengalaman Perumusan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial

No Tahun Judul Tempat Penerapan Respon Masyarakat

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Dan apabila dikemudian hari

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Langsa, 23 Juni 2015 Ketua Tim Pengusul ,

( Baihaqi )

Page 26: Proposal pengabdian lppm 2015

26

Lampiran 4 BIODATA ANGGOTA TIM PENGUSUL I

I. IDENTITAS DIRI

1.1 Nama Lengkap Nursamsu

1.2 Instansi Asal Universitas Samudra 1.3 Nomor Identitas 1116026708840001

1.4 Tempat dan Tanggal Lahir Pangkalan Susu, 27 Agustus 1984 1.5 Alamat Rumah Dusun Habib Desa Matang Teupah Kecamatan

Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang

1.6 Nomor Telp/Fax - 1.7 Nomor HP 081264754313

1.8 Alamat Kantor Jalan Kampus Meurandeh 1.9 Nomor Telp/Fax (0641) 426534

1.10 Alamat E-mail [email protected]

II. Riwayat Pendidikan

2.1 Program S1 S2

2.2 Nama PT Universitas Islam Sumatera Utara Universitas Negeri Medan

2.3 Bidang Ilmu Pendidikan Biologi Pendidikan Biologi

2.4 Tahun Masuk 2003 2008 2.5 Tahun Lulus 2007 2010

III. Pengalaman Penelitian (3 tahun terakhir)

No Tahun Judul Pendanaan

Sumber Dana Jumlah (Juta Rp)

1

IV. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat ( 3 tahun terakhir)

No Tahun Judul Pendanaan Sumber Dana Jumlah

(Juta Rp)

1 2011 Pembuatan Nata de Coco Universitas Samudra

5

2 2012 Penyuluhan Lingkungan Sehat Universitas Samudra

2

V. Pengalaman Penulisan Artikel ilmiah

No Tahun Judul Keterangan 1 2011 Pengaruh Dosis Pupuk Organic

Cair Nasa Terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang (Vigna sinensis)

Jurnal Samudra Vol. 4, No 6 September-Desember 2011

2 2013 Pengaruh Dosis Viterna ( Vitamin Ternak Natural) terhadap Pertumbuhan Berat Itik Air (Anas Javanica)

Jurnal Samudra Vol. 5, No 2 Mei-Agustus 2013

Page 27: Proposal pengabdian lppm 2015

27

VI. Pengalaman Penulisan Buku

No Tahun Judul Jumlah Halaman Penerbit

VII. Pengalaman Perolehan HAKI

No Tahun Judul Jenis Nomor Pendaftaran

VIII. Pengalaman Perumusan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial

No Tahun Judul Tempat Penerapan Respon Masyarakat

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Dan apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Langsa, 23 Juni 2015 Anggota Tim Pengusul I,

( Nursamsu )

Page 28: Proposal pengabdian lppm 2015

28

Lampiran 5 Peta Kegiatan Pendampingan

Page 29: Proposal pengabdian lppm 2015

29

Lampiran 6

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PENGUSUL

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Baihaqi, MA

Pekerjaan : Dosen FKIP Prodi Pend Bhs Inggris Universitas Samudra

Alamat : Gampong Matang Seulimeng, Kec. Langsa Barat, Kota

Langsa

Dengan ini menyatakan bahwa proposal pendampingan saya dengan judul “Pemanfaatan

Limbah Lidi Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) untuk Pembuatan Beraneka Produk

Kerajinan Tangan pada Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda Kampung

Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015

yang diusulkan dalam skema pendampingan masyarakat dari sumber dana LPPM dan

Penjaminan Mutu Universitas Samudra untuk tahun anggaran 2015 bersifat orisinal dan

belum pernah dibiayai oleh lembaga/ sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya

bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan

semua biaya yang telah diterima ke kas universitas.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Langsa, 23 Juni 2015

Yang menyatakan,

Baihaqi

Page 30: Proposal pengabdian lppm 2015

30

Lampiran 7

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA TIM PENGUSUL I

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nursamsu

Pekerjaan : Dosen FKIP Prodi Pend Biologi Universitas Samudra

Alamat : Dusun Habib Desa Matang Teupah Kecamatan

Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang

Dengan ini menyatakan bahwa proposal pendampingan saya dengan judul “Pemanfaatan

Limbah Lidi Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) untuk Pembuatan Beraneka Produk

Kerajinan Tangan pada Kelompok Perempuan Anyaman Tepas Karya Muda Kampung

Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015

yang diusulkan dalam skema pendampingan masyarakat dari sumber dana LPPM dan

Penjaminan Mutu Universitas Samudra untuk tahun anggaran 2015 bersifat orisinal dan

belum pernah dibiayai oleh lembaga/ sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya

bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan

semua biaya yang telah diterima ke kas Universitas

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Langsa, 23 Juni 2015

Yang menyatakan,

Nursamsu

Page 31: Proposal pengabdian lppm 2015

31

RINCIAN ANGGARAN

Jenis Pengeluaran Rincian Jumlah Satuan Total

Honorarium Tim Pendamping

Gaji ketua tim pengusul 1 1.500,000 1.500,000

Gaji anggota tim pengusul 1

1

1.500,000

1.500,000

Total 3.000,000

Bahan, Peralatan dan Honorarium

Instruktur

Gunting Bunga

25 buah

35.000

875,000

Drum Bekas 2 Unit 300.000 600,000

Plat Besi ukuran 15 cm 4 batang 50.000 200,000

Pewarna

4 Kaleng

200.000

800,000

Kayu Bakar 2 ikat 50.000 100,000

Buku Tulis 2 lusin 35.000 70,000

Pulpen 2 kotak 48.000 96,000

Spanduk ukuran 5 Meter

1 lembar 200.000 200,000

Pisau Lipat 20 buah 2,950 59,000

Honorarium Instruktur 6 Kali 500.000 3.000.000

Total 6.000,000

Transportasi Lokal Langsa-Aceh Tamiang 6 125.000 750,000

Aceh Tamiang-Langsa 6 125.000 750,000

Total 1.500,000

Publikasi dan Dokumentasi Hasil

Desiminasi hasil pendampingan kepada LP3M,

SKPK, Mitra Kerja dan Kelompok 1 Paket 1,000,000 1,000,000

Total 1,000,000

Konsumsi Rapat dan Pertemuan

Formal dengan SKPK dan Mitra

Konsumsi Rapat dan

Pertemuan Formal dengan SKPK dan Mitra

3 Paket

3,000,000

3,000,000

Total 3,000,000

Total Keseluruhan 14,500,000

Page 32: Proposal pengabdian lppm 2015

32

RINCIAN ANGGARAN TAHAP I

Jenis Pengeluaran Rincian Jumlah Satuan Total

Honorarium Tim Pendamping

Gaji ketua tim pengusul 1 750,000 750,000

Gaji anggota tim pengusul 1

1

750,000 750,000

Total

1,500.000

Bahan, Peralatan

dan Honorarium Instruktur

Gunting Bunga

10 buah

35.000

350,000

Drum Bekas 1 Unit 300.000 300,000

Plat Besi ukuran 15 cm 2 batang 50.000 100,000

Pewarna

2 Kaleng

200.000

400,000

Kayu Bakar 1 ikat 50.000 50,000

Buku Tulis 1 lusin 35.000 35,000

Pulpen 1 kotak 48.000 48,000

Spanduk ukuran 5 Meter 1 lembar 158.000 158,000

Pisau Lipat 20 buah 2,950 59,000

Honorarium Instruktur 3 Kali 500.000 1.500.000

Total

3.000,000

Transportasi Lokal Langsa-Aceh Tamiang 3 125.000 375,000

Aceh Tamiang-Langsa 3 125.000 375,000

Total

750,000

Publikasi dan Dokumentasi Hasil

Desiminasi hasil pendampingan kepada LP3M,

SKPK, Mitra Kerja dan Kelompok 1 Paket 500,000 500,000

Total

500,000

Konsumsi Rapat dan Pertemuan

Formal dengan SKPK dan Mitra

Konsumsi Rapat dan

Pertemuan Formal dengan SKPK dan Mitra

1 Paket

1,500,000

1,500,000

Total

1,500,000

Total Keseluruhan

7,250,000